Integrasi dan Migrasi Sistem Teknologi Informasi TI Pengembangan Konsep Smart City pada Masyarakat di Kabupaten Banyuwangi

dokumen-dokumen yang mirip
Integrasi dan Migrasi Sistem Teknologi Informasi TI Pemanfaatan Internet dan Cloud computing pada Perpustakaan di Kota Singaraja

2012 Pengantar Cloud Computing

2012 Pengantar Cloud Computing

Analisis dan Desain Sistem Jaringan

S-1 TEKNIK ELEKTRO FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS DIPONEGORO JAWA TENGAH

CLOUD COMPUTING TECHNOLOGY

Desain Open University Menggunakan Arsitektur Cloud

CLOUD COMPUTING PENGANTAR KOMPUTER & TI 1A :

Cloud Computing Windows Azure

KOMPUTASI AWAN ( CLOUD COMPUTING ) Disusun Oleh Arbiyan Tezar Kumbara ( )

CLOUD-BASED INFORMATION COMMUNICATION TECHNOLOGY - LEARNING MANAGEMENT SYSTEM SOLUTIONS

Definisi Cloud Computing

TUGAS MAKALAH INTEGRASI DAN MIGRASI SISTEM TEKNOLOGI INFORMASI TI024329

PEMANFAATAN DAN PELUANG KOMPUTASI AWAN PADA SEKTOR BISNIS DAN PERDAGANGAN

Layanan Cloud Computing Setelah dijabarkan mengenai lima karakteristik yang terdapat di dalam sistem layanan Cloud

Komputasi Awan (Cloud Computing)

Pemrograman Aplikasi Berbasis Sistem Komputer. KTP Online. Nama : Andreas NIM : Departemen Teknologi Informasi

The Benefit of Android in Information System (2-hbs) Cafe Legian Sulanjana Bandung 15 Maret 2014

PENGGUNAAN CLOUD COMPUTING DI DUNIA PENDIDIKAN MENENGAH DALAM PENDEKATAN TEORITIS. Maria Christina

Pengantar Cloud Computing Berbasis Linux & FOSS

CLOUD COMPUTING DAN PEMANFAATAN DALAM OFFICE AUTOMATION

PENGENALAN CLOUD COMPUTING

BAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini penggunaan komputasi awan atau Cloud Computing

CLOUD COMPUTING. Yenita Juandy. Sekolah Tinggi Manajemen Informatika dan Komputer LIKMI Jl. Ir. H. Juanda 96 Bandung 40132

DBaaS : Database as a Services menggunakan Oracle Enterprise Manager 12c (Tulisan Pertama)

Kusuma Wardani

1.2. Rumusan Masalah Batasan Masalah

Linux with CloudComputing UbuntuOne. Kelompok Studi Linux UNG 2013

BAB I PENDAHULUAN. Gambar I. 1 Statistik Penggunaan Internet di Indonesia. Sumber: (APJII, 2012)

Konferensi Nasional Sistem Informasi 2013, STMIK Bumigora Mataram Pebruari 2013

No : 03/LMD/SPH/VI/2012 Jakarta, Juni 2012

TUGAS MAKALAH ENTERPRISE RESOURCE PLANING TI029309

BAB I PENDAHULUAN. khususnya di area perkotaan, sebagai tanggapan terhadap gaya hidup modern dengan

Integrasi dan Migrasi Sistem Teknologi Informasi TI024329

APA ITU CLOUD COMPUTING? Aulia Farah Diba. Abstrak.

TOPIK. Standards and Controls Cloud Forensics Solid State Drives Speed of Change

BAB 1 PENDAHULUAN. lebih cepat dan murah tentunya menuntut para pemberi informasi untuk memiliki

Adiharsa Winahyu Fakultas Teknologi Informasi Universitas Mercu Buana Yogyakarta

OTT Over The Top. I Putu Agus Eka Pratama, ST MT Information Network and System (INS) research lab STEI ITB 9 Desember 2014

BAB I PENDAHULUAN. lingkungan bisnis. Perubahan lingkungan bisnis memaksa organisasi untuk

IMPLEMENTASI CLOUD COMPUTING UNTUK MEMAKSIMALKAN LAYANAN PARIWISATA

IMPLEMENTASI CLOUD COMPUTING BERBASIS WEB EYEOS DI UNIVERSITAS MUSI RAWAS

Scientific News Magazine Edisi September 2016

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

Bab 1 Prolog. A. Tentang Cloud Computing

BAB 1 PENDAHULUAN. Seiring dengan perkembangan jaman, teknologi saat ini mengalami

IMPLEMENTASI EYE OS MENGGUNAKAN METODE LOAD BALANCING DAN FAILOVER PADA JARINGAN PRIVATE CLOUD COMPUTING DENGAN LAYANAN IAAS DAN SAAS

MAKALAH CLOUD KOMPUTING. Disusun Oleh : Villy Thias. Semester 4 POLITEKNIK PAJAJARAN TEKNIK KOMPUTER

Gambar 1.1 Contoh laporan billing di Windows Azure

BAB II DASAR TEORI 2.1. Komputasi Awan Berdasarkan Layanan Infrastructure as a Services (IaaS) Platform as a Service (PaaS)

Smart City Manfaat, Implementasi, dan Keamanan

Oleh: Moh. Idris Mar atul Karimah

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Tujuan 1.2. Latar Belakang

Teknologi Cross Platform, Telecomuters & One Stop Solutions Cloud Computing

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Cloud Computing dan Strategi TI Modern

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Dewasa ini perkembangan teknologi semakin pesat, komputer dan internet

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

IMPLEMENTASI CLOUD COMPUTING UNTUK MEMAKSIMALKAN LAYANAN PARIWISATA

ANALISIS PEMANFAATAN LAYANAN BERBASIS CLOUD MENGGUNAKAN MICROSOFT AZURE

BAB 1 PENDAHULUAN. kebutuhan yang sangat penting bagi banyak orang. Dengan internet kita dapat

perkembangan teknologi informasi dan komunikasi. Firewall : Suatu sistem perangkat lunak yang mengizinkan lalu lintas jaringan yang dianggap aman

BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN

BAB I PENDAHULUAN. lunak, database, teknologi jaringan, dan peralatan telekomunikasi lainnya.

BAB III Visi dan Misi

DATA WAREHOUSE TI025335

Integrasi dan Migrasi Sistemm Teknologi Informasi TI024329

ENTERPRISE RESOURCE PLANNING Implementasi ERP di Desa Surabrata, Tabanan untuk Membantu Petani Cengkeh dalam Mengelola dan Memasarkan Hasil Panen

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

Manajemen Kunci Pada Mekanisme Akses Kontrol Sistem Ujian Online Program Penerimaan Mahasiswa Baru Menggunakan Untrusted Public Cloud

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang dan Permasalahan

IT Infrastructure and Emerging Technologies

BAB I PENDAHULUAN. Media penyimpanan digunakan untuk menyimpan file. File yang disimpan dapat

LAYANAN PENYIMPANAN DATA INTEGRASI BERBASIS OWNCLOUD NASKAH PUBLIKASI. diajukan oleh Rizki Mandala Pratama

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. perkembangan teknologi informasi. Cloud computing adalah transformasi

Cloud Computing Security

INTRO TO CLOUD COMPUTING

Strategi Pengembangan Manajemen Sistem Informasi Publik

PENERAPAN CLOUD COMPUTING SEBAGAI SARANA PEMBELAJARAN SISWA

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB V ARAH KEBIJAKAN PEMBANGUNAN JANGKA PANJANG DAERAH

Smart City, Menuju Kota Kita Yang Dnamis dan Smart Kota Yang Menjadi Impian Masyarakat

No Upaya untuk menyelenggarakan Standardisasi Industri melalui perencanaan, penerapan, pemberlakuan, pembinaan dan pengawasan Standar Nasional

M. Choirul Amri

BAB III VISI, MISI, DAN ARAH PEMBANGUNAN DAERAH

Waktu yang lebih efisien. Lebih Aman. Memahami dan Memilih Tool Manajemen Network

Software-Defined Networking (SDN) Transformasi Networking Untuk Mempercepat Agility Bisnis BAB 1 PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN. dengan lima pulau besar yang dimiliki serta pulau-pulau kecil yang tersebar dari

ADAPTASI MASYARAKAT DALAM DIMENSI SMART PEOPLE

Implementasi Cloud Computing Menggunakan Metode Pengembangan Sistem Agile

PENERAPAN CLOUD COMPUTING PADA WEBSITE PEMESANAN KAMAR KOST DENGAN MODEL LAYANAN SOFTWARE AS A SERVICE

I. PENDAHULUAN. membuat masyarakat dapat ikut berpartisipasi aktif dalam mengontrol setiap

Integrasi dan Migrasi Sistem Teknologi Informasi

RANCANG BANGUN CLOUD DATA CENTER DALAM UPAYA MENINGKATKAN KUALITAS SEKOLAH DI SMKN 2 SEWON

SMART CITY untuk DEPOK BERSAHABAT. Dr. Prihandoko, MIT Talkshow Depok ICT Award Mei 2017

Kerangka Kebijakan Pengembangan Dan Pendayagunaan Telematika Di Indonesia

E-Governance & Cloud Computing Jemmy Senior Solution Architect & Consultation

BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN. Visi pembangunan daerah dalam RPJMD adalah visi Kepala daerah dan

Transkripsi:

Tugas Makalah Integrasi dan Migrasi Sistem Teknologi Informasi TI024329 Pengembangan Konsep Smart City pada Masyarakat di Kabupaten Banyuwangi Oleh : Alfa Centaury Hidayatullah 1304505077 Dosen : I Putu Agus Eka Pratama, ST MT Jurusan Teknologi Informasi Fakultas Teknik Universitas Udayana 2015

Daftar Isi Abstrak... iii Bab I Pendahuluan... iv I.1 Latar Belakang... iv I.2 Rumusan Masalah... v I.3 Solusi Yang Ditawarkan... vi Bab II Landasan Teori Dan Desain Solusi... 1 II.1 Landasan Teori... 1 II.1.1 Smart City... 1 II.1.2 Smart Government... 2 II.1.3 Open Data... 4 II.1.4 Cloud Computing... 5 II.2 Desain Solusi... 5 II.2.1 Proses Bisnis... 5 II.2.2 Bagan Perancangan Sistem... 5 Bab III Analisa Dan Kesimpulan... 13 III.1 Analisa... 13 III.2 Kesimpulan... 13 i

UCAPAN TERIMA KASIH Puji syukur kehadirat Tuhan atas petunjuk dan rahmat-nya, penulis dapat menyelesaikan Makalah Pengembangan konsep Smart City pada masyarakat di Kabupaten Banyuwangi tanpa ada halangan apapun sesuai dengan waktu yang telah ditentukan. Makalah Pengembangan konsep Smart City pada masyarakat di Kabupaten Banyuwangi yang telah Saya susun ini dibuat dalam rangka memenuhi tugas pada mata kuliah Integrasi dan Migrasi Sistem. Dengan ini Saya menyadari bahwa makalah ini tidak akan tersusun dengan baik tanpa adanya bantuan dari pihak-pihak terkait. Oleh karena itu, pada kesempatan ini tidak lupa penulis mengucapkan banyak terimakasih kepada semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan makalah ini. Ucapan terimakasih yang sebesar-besarnya Saya sampaikan kepada : 1. Dosen mata kuliah Integrasi dan Migrasi Sistem yaitu I Putu Agus Eka Pratama, ST MT 2. Kedua Orang tua dan saudara penulis. 3. Teman-teman di Jurusan Teknologi Informasi Fakultas Teknik, Universitas Udayana. Penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh dalam kesempurnaan, oleh karena itu kritik dan saran yang membangun sangat penulis harapkan demi kesempurnaan Laporan ini. Akhir kata, penulis mohon maaf yang sebesar-besarnya apabila dalam penyusunan makalah ini terdapat banyak kesalahan. Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi para pembaca. ii

Abstrak Permasalahan yang dihadapi di Kabupaten Banyuwangi pada umumnya jarak antar daerah dan pembangunan infrastruktur untuk kesejahteraan masyarakatnya membutuhkan sebuah solusi untuk mengatasinya, maka Smart City merupakan hal yang mungkin solusi terbaik untuk mengatasi masalah di Kabupaten Banyuwangi tersebut dengan membuatkan program yaitu Smart Economy, Smart Mobility, Smart People, Smart Environment, Smart Living, Smart Governance, dan Smart Farming. Pemerintahan daerah Kabupaten Banyuwangi pada jangka panjangnya telah mempersiapkan SDM dan IPTEK untuk mewujudkan Kabupaten Banyuwangi sebagai Smart City (Kabupaten Pintar). Pemerintahan daerah tersebut lebih menitikberatkan pada pemanfaatan teknologi informasi untuk meningkatkan pelayanan masyarakat, salah satu layanan yang akan dipakai yaitu penggunaan Cloud Computing dan Open Data. Dengan adanya layanan tersebut, diharapkan dapat memudahkan masyarakat untuk pemanfaatan internet, mencari informasi-informasi dan dapat berinovasi untuk berwirausaha. Kata kunci : Smart City, Smart People, Open Data, Cloud Computing, Kabupaten Banyuwangi, Kesejahteraan Masyarakat iii

Bab I Pendahuluan I.1 Latar Belakang Kabupaten Banyuwangi adalah kabupaten terbesar di Jawa Timur, banyak sebutan yang diberikan untuk Kabupaten Banyuwangi salah satunya yaitu The Sunrise of Java. Secara geografis, Kabupaten Banyuwangi berada di ujung timur provinsi Jawa Timur, di sebelah utara, berbatasan dengan Kabupaten Situbondo, sebelah timur berbatasan dengan Selat Bali dan sebelah selatan berbatasan dengan Samudra Hindia, sedangkan di bagian barat berbatasan dengan Kabupaten Jember dan Kabupaten Bondowoso. Kabupaten Banyuwangi mempunyai luas wilayah sekitar 5.782.50 km² tersebut terletak pada posisi koordinat 70º 43-80º 46 lintang selatan dan 113º 53-114º 38 bujur timur sedangkan secara administrasi terbagi atas dua 21 kecamatan dengan 151 desa dan kelurahan. Dari seluruh kecamatan itu, enam kecamatan diantaranya wilayah-wilayah pegunungan, sedangkan sisanya merupakan wilayah dataran rendah. Pertumbuhan ekonomi Kabupaten Banyuwangi cukup cerah. Tiga tahun terakhir, pertumbuhan ekonomi Banyuwangi yang sebelumnya hanya 3 persen justru melonjak hingga 5 persen. Jumlah usaha yang tercatat melalui kegiatan Sensus Ekonomi tahun 2006 (SE 06) di Kabupaten Banyuwangi ada sebanyak 207.577 usaha diluar sektor pertanian. Dari jumlah ini, 81.629 usaha diantara-nya merupakan usaha yang dilakukan di luar bangunan dan umumnya apabila menggunakan bangunan cenderung tidak permanen. Selebihnya 125.948 usaha tergolong usaha yang kegiatannya sudah menggunakan bangunan permanen. Pertumbuhan perekonomian Kabupaten Banyuwangi yang begitu pesat, dikarenakan integrasi yang baik dari sektor pertanian dan pariwisata. Banyak potensi wisata yang sudah dikembangkan menjadi icon wisata kabupaten Banyuwangi, beberapa wisatanya seperti Plengkung, Pantai sukamade, dan Kawah Ijen. Pemerintah kabupaten Banyuwangi berupaya mempromosikan wisata-wisata yang ada melalui event-event skala nasional maupun internasional. Event-event itu seperti Tour De Ijen, yaitu memadukan olahraga sepeda dengan pariwisata, kemudian lomba surfing di Pulau Merah yang diikuti oleh peselancar dalam negeri dan luar negeri. iv

Pertumbuhan perekonomian Kabupaten Banyuwangi dimasa depan akan semakin berkembang dan daya tarik investasi akan semakin kuat dengan semakin baiknya sarana dan prasarana penunjang aktifitas perekonomian salah satunya ditunjukkan dengan pengembangan dan pembangunan berbagai infrastruktur yang memadai dan peran serta pemerintah sebagai induk dalam pembuatan kebijakan ekonomi yang semakin inovatif. Dalam hal pengembangan dan pembangunan infrastruktur diwujudkan dengan upaya salah satunya dengan pembuatan Bandara Blimbingsari. Dulu orang akan berpikir dua kali untuk pergi berlibur di Kabupaten Banyuwangi melalui jalur darat yang menghabiskan waktu di jalan, sekarang dengan adanya Bandara Blimbingsari dapat memudahkan wisatawan untuk pergi berlibur ke Kabupaten Banyuwangi tanpa terkendala waktu. Penyediaan sarana dan prasarana juga dikembangkan, seperti hotel-hotel dibangun, berbagai festival digelar, jalan-jalan menuju destinasi wisata diperbaiki, kesenian tradisional digalakkan, restoran mulai tumbuh dan perekonomian rakyat lewat kuliner dan suvenir pun turut berkembang. Perkembangan pembangunan yang telah dicapai Kabupaten Banyuwangi saat ini juga mengindikasikan adanya peningkatan pelayanan umum kepada masyarakat dengan terpenuhinya sarana dan prasarana dasar bidang pendidikan, sosial dan ekonomi masyarakat. Walaupun demikian upaya peningkatan pelayanan umum di semua sektor pembangunan untuk kesejahteraan masyarakat harus terus ditingkatkan baik kualitas maupun kuantitasnya. Peningkatan layanan umum yang dilakukan oleh Pemerintah daerah Kabupaten Banyuwangi dengan dikonsepkannya Smart City yang dapat mendukung pengembangan sektor pariwisata maupun sektor pertanian di Kabupaten Banyuwangi. I.2 Rumusan Masalah 1. Bagaimana implementasi konsep Smart City di Kabupaten Banyuwangi? 2. Bagaimana perkembangan layanan masyarakat di Kabupaten Banyuwangi? v

I.3 Solusi Yang Ditawarkan Dari arah pembangunan di masa mendatang Kabupaten Banyuwangi nampak bahwa pemerintah daerah telah mempersiapkan Sumber Daya Manusia dan IPTEK untuk mewujudkan Kabupaten Banyuwangi sebagai Smart City (kota pintar). Pengimplementasian Kabupaten Banyuwangi lebih menitikberatkan pada pemanfaatan teknologi informasi untuk meningkatkan pelayanan pada masyarakat. Perkembangan Layanan masyarakat yang diberikan oleh pemerintahan daerah di Kabupaten Banyuwangi dengan cara memberikan fasilitas internet untuk mencari informasi-informasi penting dan juga mengembangkan inovasi bagi masyarakatnya. Penggunaan Layanan Cloud Computing dan Open Data diimplementasikan salah satunya yaitu transparansi birokrasi dan juga program kerja di pemerintahan. Pemerintah diharapkan bisa membangun dan mengembangkan sarana prasarana untuk mendorong perekonomian masyarakat. Pembentukan infrastruktur yang baik juga harus menggunakan teknologi yang dapat mendukung pembentukan tersebut. Pada pembentukan infrastruktur, layanan yang digunakan adalah Cloud Computing dan Open Data. Cloud Computing akan menggunakan model layanan Infrastructure as a Service (IaaS), kemampuan yang diberikan kepada konsumen untuk memproses, menyimpan, berjaringan, dan sumber komputasi penting yang lain, dimana konsumen dapat menyebarkan dan menjalankan perangkat lunak secara bebas, yang dapat mencakup sistem operasian aplikasi. Vendor penyedia layanan menyediakan infrastruktur untuk menjalankan aplikasi, dengan model pembayaran pay per use dan memberikan skala layanan sesuai yang dibutuhkan pelanggan. Penyedia layanan dapat membangun infrastruktur yang bisa melayani puncak permintaan dan menambahkan kapasitas sesuai kebutuhan pelanggan. Pelanggan tidak mengelola atau mengendalikan infrastruktur cloud yang mendasar tetapi memiliki kontrol atas sistem operasi, penyimpanan, aplikasi yang disebarkan, dan mungkin kontrol terbatas komponen jaringan yang pilih (misalnya, firewall host). Pelanggan hanya membayar sesuai daya yang dibutuhkan, besarnya tempat penyimpanan data, dan seterusnya sesuai kapasitas yang dipakai oleh pelanggan. Contohnya seperti Amazon Elastic Compute Cloud dan Simple Storage Service. vi

Bab II Landasan Teori Dan Desain Solusi II.1 Landasan Teori Untuk mendukung pembuatan laporan ini, maka perlu dikemukakan halhal atau teori-teori yang berkaitan dengan permasalahan dan ruang lingkup pembahasan sebagai landasan dalam pembuatan laporan ini. II.1.1 Smart City Smart City adalah pengembangan dan pengelolaan kota dengan pemanfaatan Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) untuk menghubungkan, memonitor dan mengendalikan berbagai sumber daya yang ada di dalam kota dengan lebih efektif dan efisien untuk memaksimalkan pelayanan kepada warganya serta mendukung pembangunan yang berkelanjutan. Smart City merupakan hasil dari pengembangan pengetahuan yang intensif dan strategi kreatif dalam peningkatan kualitas sosial-ekonomi, ekologi, daya kompetitif kota. Kemunculan Smart City merupakan hasil dari gabungan modal sumberdaya manusia (contohnya angkatan kerja terdidik), modal infrastruktur (contohnya fasilitas komunikasi yang berteknologi tinggi), modal sosial (contohnya jaringan komunitas yang terbuka) dan modal entrepreuneurial (contohnya aktifitas bisnis kreatif). Pemerintahan yang kuat dan dapat dipercaya disertai dengan orang-orang yang kreatif dan berpikiran terbuka akan meningkatkan produktifitas lokal dan mempercepat pertumbuhan ekonomi suatu kota (Kourtit & Nijkamp,2012). Beberapa ahli menganggap konsep kota dengan Smart City dapat memenuhi kebutuhan akan kemudahan hidup dan kesehatan, walaupun pada kenyataannya konsep Smart City masih dalam perdebatan oleh para ahli dan belum ada defenisi dan konsep umum yang bisa diterapkan di semua kota didunia. Konsep Smart City masih bergantung pada kota dan pengembang masing-masing. Sementara jika dilihat dati arti per kata sendiri Smart City disusun dari dua kata city atau kota dan smart atau pintar. City atau kota dapat diartikan permukiman yang berpenduduk relatif besar, luas areal terbatas, pada umumnya bersifat nonagraris, kepadatan penduduk relatif tinggi, tempat sekelompok orang dalam jumlah tertentu dn bertempat tinggal dalam suatu wilayah geografis tertentu, 1

cendrung berpola hubungan rasional, ekonomis dan individualis (Ditjen Cipta Karya: 1997). Kota terdapat tiga aspek utama yaitu fisik, sosial dan ekonomi dimana masing-masing aspek memiliki keterkaitan dan memiliki masalah masing-masing. Sedangkan Smart sendiri berarti pintar, yang dapat diartikan showing mental alertness and calculation an resourcefullness, elegant and stylish, quicknees and ease in learning, quick and birsk, capable of independent and apperently intelegent action. Dengan berbagai pengertian diatas dapat diambil kesimpulan smart memiliki mental yang awas, mampu bertindak cepat dalam mengambil keputusan dalam menghadapi masalah, mampu berdiri sendiri atau memiliki daya saing, elegan dan memiliki mode tersendiri dan yang terpenting memiliki intelegensi yang bagus. Dengan mengartikan masing-masing kata dari Smart City, dapat dilihat pengertian Smart City secara umum dilihat dari cara menyelesaikan masalah dari tiga aspek utama kota: fisik, sosial dan ekonomi. sebuah kota dapat dikatakan smart bila bisa memecahkan masalah dari ketiga aspek tersebut dengan menggunakan teknologi dan sumber daya yang ada pada kota tersebut secara efisien dan efektif. Pada intinya konsep Smart City adalah bagaimana cara menghubungkan infrastruktur fisik, infrastruktur sosial dan infrastruktur ekonomi dengan menggunakan teknologi ICT, yang dapat mengintegrasikan semua elemen dalam aspek tersebut dan membuat kota yang lebih efisien dan layak huni. II.1.2 Smart Government Kunci utama keberhasilan penyelengaraan pemerintahan adalah Good Governance. Yaitu paradigma, sistem dan proses penyelenggaraan pemerintahan dan pembangunan yang mengindahkan prinsip-prinsip supremasi hukum, kemanusiaan, keadilan, demokrasi, partisipasi, transparansi, profesionalitas, dan akuntabilitas ditambah dengan komitmen terhadap tegaknya nilai dan prinsip desentralisasi, daya guna, hasil guna, pemerintahan yang bersih, bertanggung jawab, dan berdaya saing. Proses pemahaman umum mengenai governance atau tata pemerintahan mulai mengemuka di Indonesia sejak tahun 1990-an, dan mulai semakin bergulir 2

pada tahun 1996, seiring dengan interaksi pemerintah Indonesia dengan negara luar sebagai negara-negara pemberi bantuan yang banyak menyoroti kondisi obyektif perkembangan ekonomi dan politik Indonesia. Istilah ini seringkali disangkutpautkan dengan kebijaksanaan pemberian bantuan dari negara donor, dengan menjadikan masalah isu tata pemerintahan sebagai salah satu aspek yang dipertimbangkan dalam pemberian bantuan, baik berupa pinjaman maupun hibah. Pelaksanaan Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah beserta perubahannya telah merubah sistem penyelenggaraan pemerintahan daerah kabupaten/kota sehingga pelaksanaan penguatan asas desentralisasi memerlukan perangkat peraturan perundangan yang mendukung. Upaya mengikutsertakan masyarakat (stakeholders) dalam pelaksanaan pembangunan hanya dapat terwujud bila kehidupan demokrasi berjalan dengan baik. Proses demokratisasi akan berjalan dengan baik jika tercipta supremasi hukum yang didukung oleh penyelenggaraan pemerintahan yang baik. Pemerintah Kabupaten Banyuwangi telah bersemangat untuk menuju ke arah Good Governance. Keberpihakan pemerintah daerah perlu ditingkatkan untuk mengembangkan wilayah-wilayah tertinggal sehingga wilayah-wilayah tersebut dapat tumbuh dan berkembang secara lebih cepat dan dapat mengejar ketinggalan pembangunan. Hal yang dapat dilakukan adalah membangun wilayah-wilayah tertinggal melalui peningkatan produktivitas dan pemberdayaan masyarakat, meningkatkan keterkaitan antara wilayah tertinggal dengan wilayah-wilayah pusat kota serta mengelola dan mengendalikan pemanfaatan sumber daya yang ada. II.1.3 Smart People Pembangunan senantiasa membutuhkan modal, baik modal ekonomi (economic capital), modal manusia (human capital) maupun modal sosial (social capital). Smart people merupakan modal manusia yang weel educated baik secara formal maupun non formal dan terwujud dalam individu atau komunitaskomunitas yang kreatif. Kemudahan akses modal dan pelatihan-pelatihan bagi UMKM dapat meningkatkan kemampuan dan ketrampilan mereka dalam mengembangkan usahanya. 3

Modal sosial juga termasuk elemen-elemennya seperti kepercayaan, gotong royong, toleransi, penghargaan, saling memberi dan saling menerima serta kolaborasi sosial memiliki pengaruh yang besar terhadap pertumbuhan ekonomi melalui berbagai mekanisme seperti meningkatnya rasa tanggungjawab terhadap kepentingan publik, meluasnya partisipasi dalam proses demokrasi, menguatnya keserasian masyarakat dan menurunnya tingkat kejahatan. Tata nilai ini perlu dipertahankan dalam kehidupan sosial masyarakat Banyuwangi. II.1.4 Open Data Open data atau data terbuka ialah informasi yang tersedia bebas untuk siapa saja, dimana saja untuk digunakan dan dipergunakan kembali. Data dikatakan sepenuhnya terbuka apabila tidak ada batasan dalam penggunaannya dalam ranah publik, privat, penelitian nirlaba, atau bahkan ketika digunakan ke dalam aplikasi komersial. OpenStreetMap merupakan contoh tepat proyek open data SIG. Tujuannya yaitu menciptakan peta seluruh dunia gratis yang bisa dirubah dan dipergunakan oleh semua orang. Data proyek OpenStreetMap tersedia atas lisensi dari Creative Commons Attribution-ShareAlike 2.0 yang mengijinkan pengguna untuk menyalin (copy), mengubah (edit), mengadopsi (adopt), dan mengirim (send) data tersebut untuk alasan apapun selama nama OpenStreetMap disebut dan dicantumkan dalam penggunaan. Hanya karena sifatnya yang terbuka tidak berarti data terbuka mudah diakses. Data terbuka masih dapat disimpan ke dalam format yang tertutup (proprietary) atau jarang digunakan dan itu artinya sulit ketika diakses. Untuk menguntungkan sepenuhnya, data terbuka seharusnya disimpan menggunakan sebuah spesifikasi terbuka atau ke dalam standar yang telah ada seperti shapefiles atau file geodatabase, atau bisa juga yang mampu diakses melalui layanan (services) terbuka dan terstandar seperti ArcGIS Map Service, Web Map Service (WMS), atau Web Feature Service (WFS). Untuk dapat melakukan distribusi dan pengolahan ini tentunya di butuhkan bentuk data yang dapat dengan mudah diolah oleh masyarakat terutama oleh developer atau software programmer yaitu data-data yang dapat dibaca dengan mesin. Hal ini merupakan tantangan tersendiri dalam open data yaitu di 4

bidang interoperabilitas (interoperability). Interoperabilitas yaitu kemampuan system untuk beroperasi mencampurkan data set yang berbeda. Interoperabilitas adalah salah satu komponen kunci yang dapat menjamin keterbukaan tersebut. Contoh kecil dari hal ini adalah bahwa data yang tersedia harus dalam format atau bentuk yang dapat dibaca oleh mesin, misalnya data yang dibuat dalam format xls. Atau csv. yang dapat diolah dengan mudah dan bukan dalam bentuk scan dokumen atau scan pdf yang hanya dapat dilhat dan dianalisa saja. II.1.5 Cloud Computing Cloud computing sangat mirip dengan awal mula perubahan elektrifikasi dalam era industri tersebut di era informasi. Saat ini setiap organisasi menyediakan sumber daya komputasinya sendiri-sendiri. Di masa mendatang, setiap organisasi hanya menyambung ke jaringan cloud (computing grid) sebagai sumber daya komputasi sesuai yang diperlukan. Begitu terwujud, penghematan untuk informatisasi organisasi merupakan keuntungan besar yang tidak tersanggahkan, bahkan untuk organisasi besar, di antaranya karena hanya cukup menyediakan sumber daya komputasi secukupnya sesuai kebutuhan. Cloud Computing sebuah istilah dalam ilmu komputer yang berarti komputasi awan yang berbasis internet atau biasa dalam dunia IT dengan sebutan "The Cloud". Istilah lain dalam teknologi cloud computing yaitu Sebuah jaringan komputer yang saling berhubungan dengan komputer lain yang dapat dijalankan secara bersamaan. Cloud computing sebenarnya penerapannya terpaku pada satu server atau banyak yang telah disediakan yang layanannya berupa penyimpanan data di server. Cloud computing yang datanya disimpan dalam server bersifat permanen artinya semua pengguna dapat mengakses secara bersamaan melalui akses internet, dan menggunakan datanya juga secara bersamaan. Untuk saat ini cloud computing menjadi sebuah tren dimana setiap orang akan melakukan penyimpanan datanya melalui cloud computing karena dengan menggunakan cloud computing data maka semua datanya akan aman karena terproteksi. Dalam cloud computing terdapat 3 jenis layanan yaitu : II.1.4.1 Software as a Service (SaaS) 5

SaaS adalah layanan dari Cloud computing dimana pelanggan dapat menggunakan software (perangkat lunak) yang telah disediakan oleh cloud provider. Pelanggan cukup tahu bahwa perangkat lunak bisa berjalan dan bisa digunakan dengan baik. Contoh dari layanan SaaS ini antara lain adalah: 1. Layanan produktivitas: Office365, GoogleDocs, Adobe Creative Cloud, dsb. 2. Layanan email: Gmail, YahooMail, LiveMail, dsb. 3. Layanan social network: Facebook, Twitter, Tagged, dsb. 4. Layanan instant messaging: YahooMessenger, Skype, GTalk, dsb. Selain contoh di atas, tentu masih banyak lagi contoh yang lain. Dalam perkembangannya, banyak perangkat lunak yang dulu hanya bisa dinikmati dengan menginstal aplikasi tersebut di komputer pribadi (onpremise) mulai bisa dinikmati dengan layanan Cloud computing. Keuntungan dari SaaS ini adalah kita tidak perlu membeli lisensi software lagi. Kita tinggal berlangganan ke cloud provider dan tinggal membayar berdasarkan pemakaian. II.1.4.2 Platform as a Service (PaaS) PaaS adalah layanan dari Cloud computing yang bisa menyewa rumah berikut lingkungannya, untuk menjalankan aplikasi yang telah dibuat. Pelanggan tidak perlu pusing untuk menyiapkan rumah dan memelihara rumah tersebut. Yang penting aplikasi yang dibuat dapat berjalan dengan baik. Pemeliharaan rumah ini (sistem operasi, network, database engine, framework aplikasi, dll) menjadi tanggung jawab dari penyedia layanan. Sebagai analogi, misalkan ingin menyewa kamar hotel, tinggal tidur di kamar yang sudah disewa, tanpa peduli bagaimana perawatan dari kamar dan lingkungan kamar. Yang terpenting adalah, suasananya nyaman untuk digunakan. Jika suatu saat dibuat tidak nyaman, maka pelanggan dapat pindah ke hotel lain yang lebih bagus layanannya. Contoh penyedia layanan PaaS: Amazon Web Service, Windows Azure, dan GoogleApp Engine 6

Keuntungan dari PaaS bagi pengembang dapat fokus pada aplikasi yang sedang dikembangkan tanpa harus memikirkan rumah untuk aplikasi, dikarenakan ahl tersebut sudah menjadi tanggung jawab cloud provider. II.1.4.1 Infrastructure as a Service (IaaS) IaaS adalah layanan dari Cloud computing sewaktu bisa menyewa infrastruktur IT (unit komputasi, storage, memory, network, dsb). Dapat didefinisikan berapa besar unit komputasi (CPU), penyimpanan data (storage), memory (RAM), bandwidth, dan konfigurasi lainnya yang akan disewa. Untuk lebih mudahnya, layanan IaaS ini adalah seperti menyewa komputer yang masih kosong. Pengguna yang mengkonfigurasi komputer ini untuk digunakan sesuai dengan kebutuhan dan bisa langsung install sistem operasi dan aplikasi apapun diatasnya. Contoh penyedia layanan IaaS : Amazon EC2, Rackspace Cloud, Windows Azure, dsb. Keuntungan dari IaaS ini adalah kita tidak perlu membeli komputer fisik, dan konfigurasi komputer virtual tersebut dapat diubah (scale up/scale down) dengan mudah. Sebagai contoh, saat komputer virtual tersebut sudah kelebihan beban, maka bisa tambahkan CPU, RAM, Storage, dsb. dengan segera. Selain terdapat layana dalam cloud computing, ada juga deployment model dalam cloud computing. ada empat deployment model dari cloud computing ini, yaitu: 1. Public Cloud Merupakan layanan Cloud computing yang disediakan untuk masyarakat umum. Pengguna bisa langsung mendaftar ataupun memakai layanan yang ada. Banyak layanan Public Cloud yang gratis, dan ada juga yang perlu membayar untuk bisa menikmati layanannya. Contoh Public Cloud yang gratis: GoogleMail, Facebook, Twitter, Live Mail, dsb. Contoh Public Cloud yang berbayar: Sales Force, Office365, GoogleApps, dsb. 7

Keuntungan: Pengguna tidak perlu berinvestasi untuk merawat serta membangun infrastruktur, platform, ataupun aplikasi. Pengguna hanya tinggal memakai secara gratis (untuk layanan yang gratis) atau membayar sebanyak pemakaian (pay as you go). Dengan pendekatan ini, pengguna bisa mengurangi dan merubah biaya Capex (Capital Expenditure) menjadi Opex (Operational Expenditure). Kerugian: Sangat tergantung dengan kualitas layanan internet (koneksi) yang dipakai. Jika koneksi internet mati, maka tidak ada layanan yang dapat diakses. Untuk itu, perlu dipikirkan secara matang infrastruktur internetnya. 2. Private Cloud Merupakan layanan cloud computing yang disediakan untuk memenuhi kebutuhan internal dari organisasi/perusahaan. Biasanya departemen IT akan berperan sebagai service provider (penyedia layanan) dan departemen lain menjadi service consumer. Sebagai service provider, tentu saja Departemen IT harus bertanggung jawab agar layanan bisa berjalan dengan baik sesuai dengan standar kualitas layanan yang telah ditentukan oleh perusahaan, baik infrastruktur, platform, maupun aplikasi yang ada. Contoh layanannya: SaaS: Web Application, Mail Server, Database Server untuk keperluan internal. PaaS: Sistem Operasi + Web Server + Framework + Database yang untuk internal IaaS: Virtual machine yang bisa di-request sesuai dengan kebutuhan internal Keuntungan: Menghemat bandwidth internet ketika layanan itu hanya diakses dari jaringan internal. Proses bisnis tidak tergantung dengan koneksi internet, akan tetapi tetap saja tergantung dengan koneksi jaringan lokal (intranet). Kerugian: 8

Investasi besar, karena kita sendiri yang harus menyiapkan infrastrukturnya. Butuh tenaga kerja untuk merawat dan menjamin layanan berjalan dengan baik. 3. Hybrid Cloud Merupakan gabungan dari layanan Public Cloud dan Private Cloud yang diimplementasikan oleh suatu organisasi atau perusahaan. Dalam Hybrid Cloud ini, pengguna bisa memilih proses bisnis mana yang bisa dipindahkan ke Public Cloud dan proses bisnis mana yang harus tetap berjalan di Private Cloud. Contohnya: Perusahaan A menyewa layanan dari GoogleApp Engine (Public Cloud) sebagai rumah yang dipakai untuk aplikasi yang mereka buat. Di negara tersebut ada aturan kalau data nasabah dari sebuah perusahaan tidak boleh disimpan pada pihak ketiga. Untuk menaati peraturan yang ada, data nasabah dari perusahaan A tetap disimpan pada database mereka sendiri (Private Cloud), dan aplikasi akan melakukan konektifitasnya ke database internal tersebut. Perusahaan B menyewa layanan dari Office365 (Public Cloud). Karena perusahaan B tersebut sudah mempunyai banyak user yang tersimpan di Active Directory yang berjalan di atas Windows Server mereka (Private Cloud), akan lebih efektif kalau Active Directory tersebut dijadikan identity untuk login ke Office365. Keuntungan: Keamanan data terjamin karena data dapat dikelola sendiri (hal ini tidak berarti penyimpan data di public cloud tidak aman). Lebih leluasa untuk memilih mana proses bisnis yang harus tetap berjalan di private cloud dan mana proses bisnis yang bisa dipindahkan ke public cloud dengan tetap menjamin integrasi dari keduanya. Kerugian: Untuk aplikasi yang membutuhkan integrasi antara public cloud dan private cloud, infrastruktur internet harus dipikirkan secara matang. 9

4. Community Cloud Merupakan layanan Cloud computing yang dibangun eksklusif untuk komunitas tertentu, yang consumer-nya berasal dari organisasi yang mempunyai perhatian yang sama atas sesuatu/beberapa hal, misalnya saja standar keamanan, aturan, compliance, dsb. Community Cloud ini bisa dimiliki, dipelihara, dan dioperasikan oleh satu atau lebih organisasi dari komunitas tersebut, pihak ketiga, ataupun kombinasi dari keduanya. Keuntungan: Bisa bekerja sama dengan organisasi lain dalam komunitas yang mempunyai kepentingan yang sama. Melakukan hal yang sama bersamasama tentunya lebih ringan daripada melakukannya sendiri. Kerugian: Ketergantungan antar organisasi jika tiap-tiap organisasi tersebut saling berbagi sumber daya. II.2 Desain Solusi Untuk membangun layanan masyarakat dengan memenfaaatkan internet, open data dan cloud computing, terdapat beberapa desain solusi yang dapat digunakan untuk memecahkan masalah tersebut. Berikut adalah pemaparan dan penjelasan beberapa solusi yang dapat digunakan untuk menyelesaikan masalah tersebut. II.2.1 Proses Bisnis Berikut ini merupakan gambaran dari bisnis proses yang akan diterapkan pada Layanan masyarakat di Kabupaten Banyuwangi nanti jika sudah menerapkan pemanfaatan internet, open data dan cloud computing. 10

Gambar 2.1 Bisnis Proses Layanan Masyarakat Layanan masyarakat di Kabupaten Banyuwangi yang menerapkan sistem online yang menggunakan cloud computing digunakan sebagai sarana pendukung pendidikan di Kabupaten Banyuwangi. Penerapannya menggunakan otomatisasi sistem secara online dengan menggunakan cloud computing. Bisnis proses yang akan diterapkan nantinya pada layanan masyarakat ini yaitu terdapat pada gambar 2.1. II.2.2 Bagan Perancangan Sistem Berikut ini merupakan bagan perancangan sistem yang akan dibuat pada Layanan masyarakat di Kabupaten Banyuwangi nanti jika sudah menerapkan pemanfaatan internet, open data dan cloud computing. 11

Smart Government Smart Commerce Smart Education Connecting Smart Payment & Identity Smart Health Smart City Smart Social Monitoring Controlling Smart Transportation Smart Environment Smart Energy Smart Surveillance Dari Bagan diatas dapat dijabarkan mengenai model layanan Smart City yang dipakai unutk mendukung Smart City yang terstruktur dengan baik. Untuk Model layanan cloud computing yang digunakan adalah IAAS. Dimana IAAS berfungsi untuk menyediakan layanan sarana jaringan komputer, perangkat keras jaringan dan komputer server yang dibutuhkan untuk menjalankan sistem, ini dikarenakan sulit untuk mencari perangkat keras jaringan serta komputer server maka dengan adanya IAAS sangat membantu untuk menyediakan infrastruktur di dalam menjalankan sistem 12

Bab III Analisa Dan Kesimpulan III.1 Analisa Perkembangan kota yang semakin mengkhawatirkan akibat dari pertambahan penduduk yang tidak terkendali dapat menimbulkan banyak masalah-masalah yang harus bisa diselesaikan. Diperkirakan pada tahun 2050 dimana 70% penduduk dunia akan tinggal di kota yang hanya mempunyai lahan 5%-10% dari total lahan di Bumi yang akan menimbulkan banyak masalah. Oleh sebab itu perlu dilakukan suatu perencanaan untuk membuat 70% penduduk dunia tersebut dapat hidup dengan layak dan tidak merusak lingkungan sekitarnya. Berbagai konsep tentang kota muncul untuk mengatasi masalah tersebut, salah satu konsep perencanaan terbaru adalah Smart City atau kota cerdas. Dambaan untuk semua orang yaitu kehidupan dengan kualitas hidup yang tinggi, dengan kemajuan teknologi yang manusia harapkan untuk hidup lebih mudah dan sehat. Namun timbul beberapa pertanyaan dari tujuan yang semua orang inginkan, pertanyaan pertama adalah apa itu hidup yang mudah dan sehat? Kenapa manusia ingin hidup mudah dan sehat? Bagaimana cara mendapatkan hidup mudah dan sehat? Dengan kenyataan mayoritas orang yang hidup dikota, maka kualitas hidup yang mencerminkan hidup yang mudah dan sehat menjadi suatu impian masyarakat kota. Namun dengan banyaknya penduduk, bentukan kota dan tingkat kepadatan yang tinggi menjadi suatu hambatan untuk mencapai kualitas hidup tersebut. Smart City adalah konsep perencanaan kota dengan memanfaatkan perkembangan teknologi yang akan membuat hidup yang lebih mudah dan sehat dengan tingkat efisiensi dan efektifitas yang tinggi. Beberapa para ahli menganggap konsep kota dengan Smart City dapat memenuhi kebutuhan akan kemudahan hidup dan kesehatan, walaupun pada kenyataannya konsep Smart City masih dalam perdebatan oleh para ahli dan belum ada defenisi dan konsep umum yang bisa diterapkan di semua kota didunia. Smart City berbasis pada smart people yang merupakan landasan atau dasar untuk sebuah kota yang cerdas, kota yang cerdas haruslah memiliki modal berupa sumber daya manusia yang cerdas, dan ditopang oleh kebijakan dan infrastruktur dari mobility, governance, economy 13

dan environment yang juga cerdas sehingga mengkasilkan kualitas hidup yang cerdas seperti yang diinginkan. Cloud menggambarkan tidak adanya batasan sehingga membuat dunia menjadi lebih kecil. Dilengkapi dengan fasilitas Internet yang mampu membangun jalur komunikasi berskala global, yang mana setiap orang di mana saja sekarang bisa mempunyai akses ke orang lain dari mana saja. Teknologi cloud computing masih dalam tahap awal kelahirannya dan perlu tahap-tahap kematangan lebih lanjut. Terdapat beberapa penyedia layanan besar maupun kecil yang telah menyediakan layanan cloud computing yang sangat bervariasi untuk kemudahan para penggunanya. Konsep cloud computing menjadi lebih mudah dimengerti ketika seseorang memikirkan apa yang akan dibutuhkan oleh lingkungan IT modern melalui sarana prasarana untuk peningkatkan kapasitas atau kapabilitas infrastrukturnya secara dinamis, tanpa menginvestasikan suatu barang untuk membeli infrastruktur baru, tanpa harus selalu perlu mengadakan pelatihan personel baru dengan adanya infrastruktur atau barang baru dan tanpa perlunya membeli lisensi software baru. Integrasi tidak dapat secara mudah terjadi kecuali software menggunakan format serta layanan yang telah ada. Sebuah sistem tidak berguna tanpa data masukan dan keluaran. Sebuah pendekatan teknologi terbuka berarti menggunakan kombinasi terbaik dari software open source, data, standar dan spesifikasi dengan software proprietary, data, standar, dan spesifikasinya guna membangun sistem terbaik yang mungkin. III.2 Kesimpulan Dari arah pembangunan dan pengembangan ke masa depan, Kabupaten Banyuwangi telah terlihat bahwa pemerintah daerah telah mempersiapkan Sumber Daya Manusia dan IPTEK untuk mewujudkan Kabupaten Banyuwangi sebagai Smart City (kota pintar). Program-program yang bisa dilakukan untuk mewujudkan Banyuwangi Smart City antara lain adalah pemberdayaan masyarakat termasuk UMKM dan koperasi, penyediaan sarana dan prasarana serta infrastruktur yang memadai, peningkatan kualitas pelayanan publik, pemenuhan RTH 30% dan lain-lain. 14

Teknologi-teknologi komputasi baru sudah lahir dan sedang berkembang salah satunya yaitu cloud computing yang mana untuk memenuhi kebutuhan individu maupun organisasi pelanggan dalam rangka mencapai tata-kelola yang baik, efektif, dan efisien. Perusahaan besar di bidang komputasi sedang mengembangkan sistem komputasi ini untuk memenuhi kebutuhan individu maupun organisasi pelanggan jangka panjang agar memenuhi prinsip-prinsip dalam standar layanan kualitas yang baik (SLA). Integrasi tidak dapat secara mudah terjadi kecuali software menggunakan format serta layanan yang telah ada. Sebuah sistem tidak berguna tanpa data masukan dan keluaran. Semua kebutuhan bisa terpenuhi jika konsep Smart City diimplementasikan dengan baik dan jika Pemerintah daerah memiliki komitmen yang kuat untuk mewujudkannya. Ilmuwan, akademisi, dan praktisi/professional bidang komputer perlu mewaspadai dan mengikuti kecenderungan perkembangan teknologi ini untuk bisa ikut berkontribusi dan mendayagunakannya secara tepat sesuai kebutuhan organisasi modern. 15

Daftar Pustaka [1] Eka Pratama, I Putu Agus. Smart City Beserta Dengan Cloud computing Dan Teknologi Teknologi Pendukung Lainnya. Informatika, Bandung. 2014. [2] Eka Pratama, I Putu Agus. Handbook Jaringan Komputer. Informatika, Bandung. 2014. 16