Bambang Wirahyoso, Ketua DPP Serikat Pekerja Nasional

dokumen-dokumen yang mirip
Mantan Menteri Kesehatan Siti Fadilah Supari menyatakan isi UU ini jelas membebani rakyat dan tidak sesuai konstitusi.

Namanya saja Sistem Jaminan Sosial Nasional, padahal isinya adalah menarik iuran wajib tiap bulan dari masyarakat tanpa pandang bulu.

Arim Nasim, Ketua Lajnah Maslahiyah DPP HTI

DAFTAR INVENTARISASI MASALAH (DIM) RANCANGAN UNDANG-UNDANG TENTANG BADAN PENYELENGGARA JAMINAN SOSIAL

Pengantar Diskusi EuroCham

Tanggapan Anda dengan pernyataan Rektor UGM yang menyebut persen aset

Peran Parlemen dalam Implementasi SJSN- BPJS

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

Transformasi BPJS 2. September 2011

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 28 TAHUN 2007 TENTANG

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

RINGKASAN PERBAIKAN PERMOHONAN Perkara Nomor 101/PUU-XI/2013 Sistem Jaminan Sosial Nasional

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

Pemerintah tak mau dikatakan neolib, tapi fakta menunjukkan Indonesia menerapkan kapitalisme

Gagasan lahirnya UU BPJS itu karena keinginan asing mengambil alih pangsa pasar industri asuransi sosial.

UNDANG UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 24 TAHUN 2011 TENTANG BADAN PENYELENGGARA JAMINAN SOSIAL

RANCANGAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA TENTANG BADAN PENYELENGGARA JAMINAN SOSIAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

KLASIFIKASI BIAYA DAN KOMPENSASI KERUGIAN. Aris Munandar, SE., M.Si

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 46 TAHUN 2015 TENTANG PENYELENGGARAAN PROGRAM JAMINAN HARI TUA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 28 TAHUN 2007 TENTANG

Presentasi Rapat Kerja RUU BPJS. 7 September 2011

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 46 TAHUN 2015 TENTANG PENYELENGGARAAN PROGRAM JAMINAN HARI TUA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 46 TAHUN 2015 TENTANG PENYELENGGARAAN PROGRAM JAMINAN HARI TUA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERNYATAAN SIKAP PERHIMPUNAN RAKYAT PEKERJA

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 31 TAHUN 2002 TENTANG PARTAI POLITIK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

Arim Nasim, Ketua Lajnah Maslahiyah DPP HTI

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BAB I PENDAHULUAN. berhak memperoleh perlindungan terhadap kesehatannya. yang tidak mampu untuk memelihara kesehatannya maka pemerintah mengambil

NOMOR 31 TAHUN 2002 TENTANG PARTAI POLITIK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 24 TAHUN 2011 TENTANG BADAN PENYELENGGARA JAMINAN SOSIAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BAB I PENDAHULUAN. dapat diketahui kelemahan dan kekurangan jasa pelayanan kesehatan.

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 24 TAHUN 2011 TENTANG BADAN PENYELENGGARA JAMINAN SOSIAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

Hubungan Industrial Mengenal BPJS Tujuan dan Manfaat BPJS Mekanisme BPJS Fakultas Psikologi

TATA KELOLA BADAN PENYELENGGARA JAMINAN SOSIAL KESEHATAN

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 24 TAHUN 2011 TENTANG BADAN PENYELENGGARA JAMINAN SOSIAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 24 TAHUN 2011 TENTANG BADAN PENYELENGGARA JAMINAN SOSIAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 2 TAHUN 2006 TENTANG PERHITUNGAN ANGGARAN NEGARA TAHUN ANGGARAN 2003 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PENUNJUK BADAN PENYELENGGARA JAMINAN SOSIAL

RANCANGAN UNDANG-UNDANG NOMOR... TAHUN... TENTANG BADAN PENYELENGGARA JAMINAN SOSIAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 24 TAHUN 2011 TENTANG BADAN PENYELENGGARA JAMINAN SOSIAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 24 TAHUN 2011 TENTANG BADAN PENYELENGGARA JAMINAN SOSIAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 24 TAHUN 2011 TENTANG BADAN PENYELENGGARA JAMINAN SOSIAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

2017, No (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 179, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5724); 2. Peraturan Presi

BAB III PEMBAHASAN Prosedur Pernyataan Piutang

BAB I PENDAHULUAN. bagian dari Sistem Jaminan Sosial Nasional. Undang-Undang (UU) No.

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 28 TAHUN Ditetapkan tanggal 17 Juli 2007 KETENTUAN UMUM DAN TATA CARA PERPAJAKAN

RINGKASAN PERMOHONAN PERKARA Nomor 63/PUU-XIV/2016 Pengampunan Pajak

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 2 TAHUN 2006 TENTANG PERHITUNGAN ANGGARAN NEGARA TAHUN ANGGARAN 2003 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 6 TAHUN 2004 TENTANG PERHITUNGAN ANGGARAN NEGARA TAHUN ANGGARAN 2002 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

RINGKASAN PERATURAN KETENAGAKERJAAN UNDANG-UNDANG NOMOR 13 TAHUN 2003 Oleh: Irham Todi Prasojo, S.H.

BADAN PENYELENGGARA JAMINAN SOSIAL

BAB I PENDAHULUAN. kesehatan, dan aspek-aspek lainnya. Aspek-aspek ini saling berkaitan satu dengan

RANCANGAN PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR... TAHUN... TENTANG PROGRAM JAMINAN PEMUTUSAN HUBUNGAN KERJA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

UU 14/2003, PERHITUNGAN ANGGARAN NEGARA TAHUN ANGGARAN 2001

IMPLEMENTASI SJSN. Rapat Pakar tentang Jaminan Sosial dan Landasan Perlindungan Sosial: Belajar dari Pengalaman Regional

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

Kesejahteraan Hari Tua Tingkat Penghasilan Pensiun dan Pendanaan Pesangon

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 46 TAHUN 2015 TENTANG PENYELENGGARAAN PROGRAM JAMINAN HARI TUA

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

KOMPILASI RANCANGAN UNDANG-UNDANG KETENTUAN UMUM PERPAJAKAN (KUP)

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 6 TAHUN 2004 TENTANG PERHITUNGAN ANGGARAN NEGARA TAHUN ANGGARAN 2002 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 44 TAHUN 2015 TENTANG PENYELENGGARAAN PROGRAM JAMINAN KECELAKAAN KERJA DAN JAMINAN KEMATIAN

BAB I PENDAHULUAN. Tahun 1992 pasal 3 ayat 2, dan pasal 4 ayat 1 dan 2 tentang Program

NOMOR... TAHUN... TENTANG PROGRAM JAMINAN KOMPENSASI PEMUTUSAN HUBUNGAN KERJA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 16 TAHUN 2000 TENTANG

RANCANGAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA TENTANG KETENTUAN UMUM DAN TATA CARA PERPAJAKAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

Analisa Media Edisi Januari 2014

ANALISIS BPJS KESEHATAN

TENTANG DI KOTA CIMAHI. Ketenagakerjaan. Kerja Asing;

Kebijakan Pemerintah Daerah dalam Perluasan cakupan peserta dan peningkatan kolektabilitas Iuran Jamsos Bid. Ketenagakerjaan

KEMENTERIAN KOORDINATOR BIDANG KESEJAHTERAAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

DEFINISI DAN TUJUAN HUBUNGAN INDUSTRIAL

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR... TAHUN... TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN PRESIDEN NOMOR 12 TAHUN 2013 TENTANG JAMINAN KESEHATAN

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 17 TAHUN 2002 TENTANG PERHITUNGAN ANGGARAN NEGARA TAHUN ANGGARAN 2000 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 17 TAHUN 2002 TENTANG PERHITUNGAN ANGGARAN NEGARA TAHUN ANGGARAN 2000 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BAB III PROGRAM JAMINAN HARI TUA

BAB III BADAN PENYELENGGARA JAMINAN SOSIAL KESEHATAN. menurut Undang-undang Nomor 40 Tahun 2004 dan Undang-undang Nomor

2014, No Otoritas Jasa Keuangan, yang selanjutnya disingkat OJK, adalah Otoritas Jasa Keuangan sebagaimana dimaksud dalam Undang- Undang Nomor

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 44 TAHUN 2015 TENTANG PENYELENGGARAAN PROGRAM JAMINAN KECELAKAAN KERJA DAN JAMINAN KEMATIAN

BAB 1 : PENDAHULUAN. Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun Pembangunan

There are no translations available. Pertanyaan-Pertanyaan Dasar Seputar JKN dan BPJS

Program Jaminan Kesehatan Nasional-kartu Indonesia Sehat (JKN-KIS)

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 45 TAHUN 2015 TENTANG PENYELENGGARAAN PROGRAM JAMINAN PENSIUN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

RANCANGAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR... TAHUN... TENTANG PERUBAHAN ATAS UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 40 TAHUN 1999 TENTANG PERS

Bursa Efek dapat menjalankan usaha setelah memperoleh izin usaha dari Bapepam.

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 14 TAHUN 2003 TENTANG PERHITUNGAN ANGGARAN NEGARA TAHUN ANGGARAN 2001 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

Karena banyak kalangan yang protes atas kebijakan perpanjangan kontrak tambang gas Blok

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 6 TAHUN 2004 TENTANG PERHITUNGAN ANGGARAN NEGARA TAHUN ANGGARAN 2002 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

SBY mengaku merasa difitnah dan membantah terlibat skandal Bank Century. Tanggapan Anda?

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

SUSUNAN DALAM SATU NASKAH UNDANG-UNDANG PERPAJAKAN

PENGUJIAN UU BPJS TERHADAP UUD (Keterangan Ahli Dalam Sidang Pengujian UU BPJS di MKRI. tanggal 10 Februari 2015)

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 44 TAHUN 2015 TENTANG PENYELENGGARAAN PROGRAM JAMINAN KECELAKAAN KERJA DAN JAMINAN KEMATIAN

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 8 TAHUN 1981 TENTANG PERLINDUNGAN UPAH PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

Transkripsi:

Bambang Wirahyoso, Ketua DPP Serikat Pekerja Nasional UU SJSN dan UU BPJS dikemas sedemikian rupa sehingga tampak memberikan mimpi indah bagi masyarakat. Melalui kedua UU itu seolah-olah rakyat akan mendapatkan pelayanan gratis kesehatan dan lainnya dari pemerintah. Tapi benarkah seperti itu? Berikut wawancara wartawan Tabloid Media Umat Joko Prasetyo dengan Ketua DPP Serikat Pekerja Nasional (SPN) Bambang Wirahyoso. Mengapa Serikat Pekerja Nasional menolak UU SJSN dan UU BPJS? Sebetulnya sejak RUU BPJS, kita sudah ingatkan bahwa kami menyatakan menolak karena kedua undang-undang ini sarat dengan kepentingan asing, neolib. Biayanya sampai USD 250 ribu dari ADB. Nah, ini berarti syarat dengan pesanan asing. Kita sudah punya pengalaman, pendidikan diliberalkan melalui UU BHP, minyak dan gas juga diliberalkan melalui UU Migas, berikutnya juga kesehatan diliberalkan dengan UU Kesehatan. Maka kita harus sadar betul bahwa semua ini akan diprivatisasi. Jadi kami menolak UU BPJS itu dari sejak awal dan ketika disahkan ternyata betul, UU ini sangat neolib. Upaya SPN membatalkan UU ini? Ada upaya hukum yang kita lakukan. Pertama, tentu saja kita akan melakukan uji materi UU ini ke Mahkamah Konstitusi. Kedua,kita juga ingin 1 / 6

presiden mengeluarkan Perppu. Saat ini kita berharap SBY mengeluarkan Perppu. Artinya, menghentikan UU tersebut agar tidak berjalan. Kembali kepada UU yang lama dulu. Baru kita bicara kembali tentang UU jaminan sosial yang betul, yang baik. Yang betul-betul menjamin rakyat Indonesia, bukan iuran, bukan asuransi. Bagaimana jika tuntutan Anda agar Presiden mengeluarkan Perppu gagal? Jika sampai batas waktu dua minggu tidak dipenuhi, kami akan melakukan advokasi persiapan penarikan dana jaminah hari tua (JHT) di semua tingkat cabang Jamsostek. Nanti apakah akan melakukan aksi yang lebih besar lagi atau sekitar 437 ribu orang angota kami akan langsung menarik dana JHT di semua tingkat cabang Jamsostek, itu akan kami bahas dulu. Yang jelas kami akan tarik dana JHT itu. Tapi kalau presiden melalui menteri atau menteri tenaga kerja atau melalui siapa pun ada niat baik untuk mengeluarkan Perppu, tetapi meminta waktu karena harus dipersiapkan, dibahas dan lainnya, kami akan menghormati itu sampai dengan presiden mengeluarkan Perppu. Ada berapa rupiah uang buruh di Jamsostek? Sudah mencapai Rp 120 trilyun. Kenapa ditarik? Karena kalau JHT tidak ditarik, maka menurut UU BPJS uang kami itu akan diserahkan ke BPJS. Mengapa? 2 / 6

Karena dengan berlakunya UU BPJS, Jamsostek sudah tidak berlaku lagi. Padahal PT Jamsostek di bawah BUMN diubah menjadi badan publik BPJS, belum jelas. Harusnya tidak boleh begitu. Semestinya selesaikan hak kita dulu di Jamsostek, nanti kita mau masuk ke BPJS, itu hak kami, tidak boleh dipaksa-paksa. Tapi yang paling esensial dan fundamental dengan diberlakukannya UU yang sangat anarkis ini adalah dari kewajiban negara pada rakyatnya menjadi kewajiban rakyat bagi diri sendiri. Mudah-mudahan presiden bisa mempertimbangkan ini. Karena kalau sampai JHT kami ambil serentak akan terjadi keguncangan ekonomi. Kok bisa? Karena dana Jamsostek kan sudah diinvestasikan ke mana-mana. Tetapi ya memang tiada jalan lain, karena ini memang hak kami. Oleh karena itu, sebelum kami mengambil dana kami, saya minta presiden mem-perppu-kan saja. Bukankah DPR menyatakan UU ini untuk menjamin kesehatan dan kesejahteraan sosial? Ya, saya dengar DPR mengatakan dengan UU BPJS ini, jaminan sosial akan lebih baik. Dan jaminan sosial ini gratis untuk rakyat Indonesia. Kemudian tidak ada batasan, unlimited. Jamina n untuk segala penyakit. Ternyata semua itu tidak benar. Faktanya? Tidak gratis, yaitu membayar iuran. Setiap warga negara wajib membayar iuran setiap bulan (premi). Mereka di bagi tiga kelompok. Pertama, fakir miskin. Preminya Rp 22.500 dibayar oleh negara. 3 / 6

Kedua, buruh. Preminya 2 persen dari upah. Yang mendapatkan jaminan kesehatan, yang tadinya tidak dikenakan biaya, dengan UU BPJS ini dikenakan iuran. Yang rencananya menurut PP itu 3 persen pengusaha dan bagi buruh 2 persen. Padahal dulu semuanya 6 persen dari pengusaha. Ketiga,selain dua kategori di atas. Seperti pekerja swasta, UKM, PKL, supir, dll. preminya itu ada tiga flapon. Untuk kelas tiga Rp 22.500. Kelas dua Rp 40.000 dan kelas satu Rp 50.000. Tapi, waktu belum disahkan dikatakan oleh DPR, Oneng (Rieke Diah Pitaloka, red) khusunya, bahwa semua jenis penyakit gratis. Apalagi pemahamannya, yang harus kita perhatikan, semua ditanggung oleh negara. Jadi orang berpikir, pensiun dapat, kesehatan juga dapat, kematian dapat, kecelakaan juga dapat. Kan luar biasa kebohongan-kebohongan ini. Karena pada faktanya kita harus bayar premi untuk masing-masing jaminan. Untuk kesehatan saja, dalam UU tersebut faktanya tidak unlimited. Dan dinyatakan betul ketika standar pemerintah sudah menyatakan tidak cukup, kita bayar lagi, co sharing lagi. Yang diobati juga ternyata pengobatan dasar, esensial. Jadi kalau ada yang sakit jantung, ginjal, HIV/AIDS, cuci darah, c h e c k up, tidak mendapat jaminan sehingga harus bayar sendiri. Apa bila tidak membayar iuran, akan dikenakan sanksi. Apa sanksinya? Pertama, sanksi administrasi. Kedua, teguran. Ketiga, denda satu persen perbulan selama terlambat. Keempat, tidak mendapatkan 4 / 6

pelayanan publik tertentu. Sedangkan bagi pengusaha yang tidak menyertakan karyawannya ke BPJS akan dikenai sanksi denda Rp 1 milyar dan kurungan delapan tahun. Tapi kalau BPJS melanggar, tidak mau memenuhi kewajiban terhadap kita, maka prosesnya cuma mediasi. Kalau mediasi tidak selesai maka dibawa ke pengadilan negeri. Lha, bagaimana buruh bisa melakukan itu? Lebih parah lagi, BPJS ini tidak bisa dikenakan UU Pailit. Jadi tidak bisa digugat? Jadi kalau saya gugat karena tidak memenuhi kewajibannya kepada saya, maka saya gugat. Begitu saya gugat dan menang, misal BPJS harus bayar kepada saya Rp 100 juta. Tapi BPJS tidak membayar lantaran alasan apa saja, maka harusnya kan saya punya hak tagih, mempailitkan BPJS agar bisa membayar saya. Itu tidak boleh, dalam UU itu tidak bisa. Jadi UU ini membuat BPJS sangat superbody, sangat anarkis! Karena UU lainnya bisa tidak diberlakukan gara-gara UU BPJS ini. Lantas siapa yang menikmati dana yang sangat besar itu? Dana yang ratusan trilyun ini akan diserap oleh lembaga-lembaga asuransi asing rekanan BPJS. Sehingga asinglah yang menikmati uang ini, bukan rakyat Indonesia. Dana ini juga bisa digunakan oleh pejabat dalam meraih kepentingan pribadi dan golongan sehingga sangat dimungkinkan untuk terjadi skandal seperti skandal Century, karena dana BPJS ini sangat likuid. Bisa menalangi macam-macam. Kok bisa? 5 / 6

Dananya begitu besar, ratusan trilyun dan tidak mungkin akan terpakai semua untuk pengobatan. Setiap orang kan maunya sehat. Kalau sehat uang itu tidak terpakai kan? Kalau rakyat sehat uangnya dikembalikan lagi ke publik? Tidak, peraturannya tidak mangharuskan uang itu balik lagi kepada publik. Jadi ini seperti dana abadi umat di Kementerian Agama lah. Jadi jelaslah, bahayanya uang kita ini akan digunakan untuk kepentingan-kepentingan asing dan untuk kepentingan-kepentingan politik para pejabat yang dapat mengakses dana ini. Siapa pejabat itu? Simpulkan sendiri lah. Yang jelas dalam UU ini keputusan direksi saja, sudah bisa mengalirkan aset sampai Rp 100 milyar. Untuk presiden sampai Rp 500 milyar, di atas Rp 500 milyar baru ke DPR.[] 6 / 6