PERKEMBANGAN REMAJA DAN PERMASALAHANNYA UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

dokumen-dokumen yang mirip
PERKEMBANGAN DAN PERMASALAHAN REMAJA

Rentang Perkembangan Manusia UMBY

MASA KANAK-KANAK AKHIR. Rita Eka Izzaty

Erikson berpendapat bahwa perkembangan manusia melalui tahap tahap. psikososial dan tahap tahap perkembangan tersebut terus berlanjut sampai

- keluarga besar. Faktor-faktor yang Berpengaruh terhadap perbedaan Individual

Perkembangan Anak dan Remaja. Dra. Riza Sarasvita MSi, MHS, PhD, Psikolog Direktur PLRIP BNN

Perkembangan Sepanjang Hayat

POKOK BAHASAN MATA - KULIAH BK PRIBADI SOSIAL (2 SKS) :

PERTUMBUHAN & PERKEMBANGAN. disampaikan dalam kuliah IKD 2 oleh nurul aini

TUGAS-TUGAS PERKEMBANGAN SISWA SMP

Peran Orang Tua dalam Menanamkan Keagamaan pada Anak Usia Dini Afitria Rizkiana, Pendahuluan Usia dini merupakan masa yang sangat

BAB II KAJIAN PUSTAKA. 1. Pengertian Perilaku Seksual Pranikah

PERKEMBANGAN KOGNITIF (INTELEKTUAL) (PIAGET) Tahap operasional formal (operasi = kegiatan- kegiatan mental tentang berbagai gagasan) Dapat berpikir lo

STUDI MODEL ALTERNATIF PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN BAGI ANAK JALANAN MENUNTASKAN WAJAR DIKDAS 9 TAHUN LEMLIT UPI 2005

PERKEMBANGAN PSIKOLOGIS REMAJA. Nanang E.G. 15 Juli 2008

BAB I PENDAHULUAN. Masa remaja merupakan masa peralihan antara masa anak-anak dengan. remaja merupakan pengembangan dan perluasan kemampuan-kemampuan

Masa remaja.ppd 1. Bab 7. Perkembangan Peserta Didik. Masa Remaja

Perkembangan Individu

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

SPESIALISASI UTAMA DALAM PSIKOLOGI

BAB II TINJAUAN TEORI TERKAIT. di bedakan menjadi sebagai berikut: (Sarwono, 2009)

BAB II KAJIAN TEORI Pengertian Tugas-tugas Perkembangan Remaja. Menurut Havighurst (dalam Syaodih : 161) mengatakan bahwa:

KARAKTERISTIK ANJAL. Yusi Riksa Yustiana PPB FIP UPI LPA JABAR

KARAKTERISTIK ANAK USIA SD Oleh : Sugiyanto

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Menurut Imran (1998) masa remaja diawali dengan masa pubertas,

TAHAP PERKEMBANGAN ANAK USIA TAHUN

Tahapan Perkem Perk bang an Kognitif

BAB I PENDAHULUAN. Kehidupan merupakan suatu anugerah yang diberikan oleh Tuhan yang maha Esa

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Riesa Rismawati Siddik, 2014 Kontribusi pola asuh orangtua terhadap pembentukan konsep diri remaja

BAB I PENDAHULUAN. dapat diabaikan dalam kehidupan manusia. Namun demikian, orang tua masih

UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN JURUSAN PSIKOLOGI PENDIDIKAN DAN BIMBINGAN DESKRIPSI MATA KULIAH

PERKEMBANGAN PSIKOSOSIAL

BAB I PENDAHULUAN. Individu yang memasuki sekolah menengah pertama pada umumnya berada

BAB I PENDAHULUAN. bagi setiap kalangan masyarakat di indonesia, tidak terkecuali remaja.

PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN oleh: Dr. Lismadiana,M.Pd

BAB I PENDAHULUAN. Masa remaja merupakan masa belajar bagi remaja untuk mengenal dirinya,

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

KUESIONER GAMBARAN PENGETAHUAN DAN SIKAP REMAJA TENTANG PERILAKU SEKSUAL DI SMK PENCAWAN MEDAN TAHUN 2014

BAB V PENUTUP A. KESIMPULAN

BAB I PENDAHULUAN. dan berfungsinya organ-organ tubuh sebagai bentuk penyesuaian diri terhadap

PENGERTIAN TUGAS-TUGAS PERKEMBANGAN adalah tugas - tugas yang harus dilakukan oleh seseorang dalam masa-masa tertentu sesuai dengan norma-norma masyar

RENCANA PELAKSANAAN PERKULIAHAN (RPP) Mata Kuliah PSIKOLOGI PERKEMBANGAN

PSIKOLOGI REMAJA. Sumber buku : Psikologi Remaja karangan Prof. Dr. Sarlito WS. Oleh : Saktiyono B. Purwoko, S.Psi

Keempat konteks ini dapat berinteraksi satu dengan lainnya dalam terbentuknya suatu perilaku

Erikson. Rizki Dawanti, M.Psi., Psikolog. 8 tahap psikososial. Daftar Pustaka. Modul ke: Fakultas PSIKOLOGI. Program Studi PSIKOLOGI

PENERIMAAN DIRI PADA WANITA BEKERJA USIA DEWASA DINI DITINJAU DARI STATUS PERNIKAHAN

Bagan Pengambilan Keputusan Pada Anak Bungsu Remaja Akhir

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. meliputi kesejahteraan fisik, mental, dan sosial bukan semata-mata bebas

PERKEMBANGAN PESERTA DIDIK SEKOLAH DASAR

BAB II KAJIAN PUSTAKA

TAHAPAN PERKEMBANGAN MANUSIA

Peserta didik ilmu pendidikan. Ilmu Pendidikan PESERTA DIDIK

Periodisasi Perkembangan Peserta Didik

Tumbuh Kembang Anak Usia KOMPETESI DASAR. 5-6 Tahun

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. mempunyai hak yang sama dengan orang dewasa.

1. Periode 18/ 19 tahun 20/ 21 tahun yaitu mahasiswa semester I s/ d semester IV. Pada periode ini tampak karakteristik sebagai berikut : Stabilitas

BAB I PENDAHULUAN. Istilah adolescence atau remaja berasal dari kata Latin (adolescence)

BAB I PENDAHULUAN. perkembangan sesuai dengan fasenya, mulai sejak lahir hingga meninggal dunia.

Ilmu Perkembangan Anak Universitas Negeri Yogyakarta. Oleh : Yulia Ayriza

BAB II LANDASAN TEORI. tersebut mempelajari keadaan sekelilingnya. Perubahan fisik, kognitif dan peranan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. dasar perilaku perkembangan sikap dan nilai kehidupan dari keluarga. Salah

BAB II LANDASAN TEORI

DESKRIPSI MATA KULIAH. KD 301 Perkembangan Peserta Didik : S 1, 2 sks, semester 1

PENGEMBANGAN AFEKSI ANAK SD. Oleh : Yulia Ayriza

STANDAR KOMPETENSI KEMANDIRIAN PESERTA DIDIK. Mengenal tujuan dan arti ibadah.

PSIKOLOGI SEPANJANG HAYAT

BAB I PENGANTAR 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. berhubungan dengan manusia lainnya dan mempunyai hasrat untuk

KUESIONER KESEHATAN REPRODUKSI REMAJA PONDOK PESANTREN GEDONGAN KABUPATEN CIREBON

BAB II LANDASAN TEORI. yang terbentuk melalui pengalaman-pengalaman yang diperoleh dari interaksi

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. mencapai kedewasaan sesuai dengan norma-norma yang ada dalam

BAB I PENDAHULUAN. pada masa remaja, salah satunya adalah problematika seksual. Sebagian besar

BAB I PENDAHULUAN. kemandirian sehingga dapat diterima dan diakui sebagai orang dewasa. Remaja

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

Setelah akhir dari perkuliahan ini, mahasiswa mampu mengembangkan lingkungan pendidikan yang dapat merangsang perkembangan potensi-potensi peserta

MASA DEWASA AWAL DAN MADYA

TINJAUAN PUSTAKA Keluarga Nilai Anak

PENGARUH PENGGUNAAN METODE PEMBELAJARAN INQUIRY

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. Masa remaja merupakan masa peralihan dari masa kanak-kanak ke masa dewasa

PRINSIP-PRINSIP PEMBELAJARAN KOMPETENSI DI PERGURUAN TINGGI Oleh Drs. Putu Agustana, M.Si. 16

dasar peran 1. Kepercayaan dasar >< Ketidakpercayaan

Pertumbuhan dan Perkembangan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Nadia Aulia Nadhirah, 2013

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. atau keinginan yang kuat tentang perubahan-perubahan yang terjadi pada

ASSALAMU ALAIKUM WR.WB.

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian

Disusun oleh Ari Pratiwi, M.Psi., Psikolog & Unita Werdi Rahajeng, M.Psi., Psikolog

BAB I PENDAHULUAN. Masa remaja merupakan masa transisi antara masa kanak-kanak dan masa

BAB I PENDAHULUAN. baik dari faktor luar dan dalam diri setiap individu. Bentuk-bentuk dari emosi yang

BAB I PENDAHULUAN. sebagai contoh kasus tawuran (metro.sindonews.com, 25/11/2016) yang terjadi. dengan pedang panjang dan juga melempar batu.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Masa remaja dikenal sebagai masa peralihan dari anak-anak menuju

TUMBUH KEMBANG ANAK USIA DINI. Rita Eka Izzaty

MASA DEWASA Dewasa Awal ( tahun ) Dewasa Madya ( tahun ) Dewasa Akhir ( di atas 60 tahun )

Perkembangan Sepanjang Hayat

Transkripsi:

PERKEMBANGAN REMAJA DAN PERMASALAHANNYA UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

APA DAN SIAPA REMAJA? Individu yang berada pada periode perkembangan yang terentang sejak berakhirnya masa anak sampai datangnya awal masa dewasa Masa remaja berlangsung sekitar 11/12 tahun s.d 18/20 tahun Remaja awal, madya dan akhir

Karakteristik Remaja psikologis, masa remaja sebagai periode : 1.Penting 2.Peralihan 3.Perubahan 4.Usia bermasalah 5.Mencari identitas 6.Menimbulkan ketakutan 7.Tidak realistik 8.Ambang dewasa

CIRI-CIRI REMAJA CIRI PRIMER Menstruasi pertama pada wanita Polusi pertama pada pria CIRI SEKUNDER Tumbuh bulu pada pubic region Bagian-bagian tubuh tertentu muai mengembang PINTU GERBANG MASA REMAJA ADALAH MASA PUBER CIRI TERTIER Tertarik kepada lawan jenis

PROFIL PERKEMBANGAN FISIK DAN PSIKOMOTORIK REMAJA REMAJA AWAL Laju perkembangan sangat cepat Proporsi ukuran tinggi dan berat badan sering kurang seimbang Munculnya ciri-ciri skunder (tumbuh bulu pada pubic region, dsb) Aktif dalam berbagai jenis permainan/aktivitas REMAJA AKHIR Laju perkembangan menurun Proporsi ukuran tinggi dan berat badan tampak seimbang Organ reproduksi siap difungsikan Lebih selektif dalam memilih kativitas

Perkembangan Intelek : J. Piaget 0.0 2.0 Berfikir sensori-motor : gerak refleks reaksi indra pemahaman melalui pengindraan 2.0 4.0 Berfikir pra konsep: egosentris, animis, meniru 4.0 7.0 Berfikir intuitif : mengikuti aku-nya, fantasi. 7.0 11.0 Berfikir kongkrit : pemahaman melalui contoh nyata memahami persamaan, perbedaan, hubungan 11.0 Berfikir formal : abstrak hipotesis, deduktif-induktif, konvergen-divergen, evaluatif, pemecahan masalah, kreatif

PROFIL PERKEMBANGAN BAHASA DAN PERILAKU KOGNITIF REMAJA REMAJA AWAL Perkembangan bahasa sandi dan mulai tertarik bahasa asing Lebih bersifat realisme kritis Mampu mengoperasikan kaidah-kaidah logika formal Bakat (aptitudes) mulai menunjukkan kecenderungan kecenderungan lebih jelas Cenderung berpikir dan bertindak here and now REMAJA AKHIR Lebih memantapkan diri pada bahasa asing yang dipilihnya Lebih bersifat rasionalisme idealis Logika formal disertai generalisasi konklusif dan komprehensif Kecenderungan bakat tertentu mencapai titik puncak Sudah mulai berpikir dan bertindak what next?

Perkembangan sosial 0.0 2.0 Ikatan kuat pada ibu, cemas bila pisah, mulai interaksi dengan sebaya, figur orang tua kuat, egoistis-egocentris 2.0 6.0 Egosentris hubungan sebaya sejenis, hubungan sosial dengan tetangga sebaya norma sebaya nampak sifat jenis kelamin 6.0 12.0 Perhatian terhadap yang lain makin kuat, kerjasama & minat sosial bercampur dengan konflik dan kompetensi, keterampilan komunikasi sosial berkembang, sifat jenis kelamin makin jelas. 12.0 ke atas Mencari identitas diri, ingin mandiri dan bebas, norma sebaya kuat & sangat penting dalam hubungan sosial, mulai tumbuh hubungan antar jenis

Kepribadian : Erotis (S.Freud) 0.0 2.0 Oral stage : rangsangan erotis sekitar mulut. 2.0 4.0 Anal stage : rangsangan erotis sekitar dubur 4.0 6.0 Phalic stage : rangsangan erotis sekitar kelamin 6.0 12.0 Latency stage : rangsangan erotis tersembunyi aktivitas gerak 12.0 Genital stage : rangsangan erotis pada organ seksual

Perkembangan moral (Kohlberg) Pra konvensional : Berbuat baik untuk keuntungan pribadi, menghindari hukuman dan mendapatkan ganjaran Konvensional : Ketaatan pada hukum karena merupakan kesepakatan Pasca konvensional : Kata hati, kesepakatan masyarakat

PROFIL PERKEMBANGAN PERILAKU SOSIAL, MORALITAS, DAN RELIGIUS REMAJA REMAJA AWAL Diawali dengan kecenderungan ambivalen dalam berteman Kebergantungan pada teman sebaya dan semangat komformitas Mengidentifikasi diri dengan tokoh moralitas yang diidolakan Muncul perilaku skeptis pada agama Masih mencari dan mencoba menemukan pegangan hidup REMAJA AKHIR Bergaul dengan jumlah teman terbatas dan selektif Mulai fleksibel terhadap teman sebaya Identifikasi diri pada tokoh moralitas idola sebagai hasil pertimbangan kemandirian nilai Penghayatan yang tingi tentang kehidupan reliogius Mulai menemukan pegangan hidup yang lebih definitif

Kepribadian : (Erikson) o 0.0 1.0 Trust mistrust : percaya pada orang tua tetapi tidak percaya pada yang lain o 1.0 3.0 Autonomy shame : mampu berbuat tetapi malu karena belum sempurna o 3.0 6.0 Initiative Guilt : berusaha berbuat tetapi merasa berdosa karena tidak sempurna o 6.0 12.0 Industry inferiority : mampu berbuat tetapi merasa rendah diri karena belum sempurna o 12.0-18.0 Identity role confusion : mempunyai identitas diri tetapi bingung karena perannya belum jelas

Perkembangan Motif (A.Maslow) Kebutuhan Aktualisasi Diri Kebutuhan Harga Diri Kebutuhan Sosial Kebutuhan menjalin Ikatan dan Kasih Kebutuhan Fisiologis

PROFIL PERKEMBANGAN EMOSI REMAJA REMAJA AWAL Reaksi-reaksi dan ekspresi emosi masih labil dan belum terkendalikan dengan baik REMAJA AKHIR Reaksi-reaksi dan ekspresi emosi tampak lebih stabil, terkendali, dan mampu menguasai diri

TUGAS PERKEMBANGAN 1. KEMATANGAN HIDUP RELIGIUS 2. KEMATANGAN PERILAKU ETIS 3. KEMATANGAN EMOSIONAL 4. KEMATANGAN INTELEKTUAL 5. KESADARAN TANGGUNG JAWAB 6. PERAN SOSIAL SEBAGAI PRIA ATAU WANITA 7. PENERIMAAN DIRI DAN PENGEMBANGANNYA 8. KEMANDIRIAN PERILAKU EKONOMIS 9. WAWASAN DAN PERSIAPAN KARIR 10. KEMATANGAN HUBUNGAN DENGAN TEMAN SEBAYA 11. PERSIAPAN DIRI UNTUK PERNIKAHAN DAN HIDUP BERKELUARGA

Kebutuhan & Masalah Perkembangan Pendidikan Pengajaran (Akademik) : Motivasi, kebiasaan, disiplin, cara belajar; kemampuan berfikir; serta penguasaan IPTEKS. Karir Masa Depan : Lanjutan studi, Perencanaan karir, persiapan karir serta kompetensi kerja. Pribadi-sosial: integritas kepribadian, penyesuaian diri, keterampilan sosial

Anak Bermasalah Lambat belajar Prestasi belajar rendah Kurang motivasi belajar Kebiasaan belajar kurang baik Gangguang emosional Ketidaksempurnaan fisik-indra Gangguan kesehatan

Masalah Psikologis Remaja Masa Peralihan anak ke dewasa yang penuh vitalitas, dinamika dan gejolak Masa subur perkembangan semua segi perkembangan : fisik-motorik, intelek, sosial, afektif. Perkembangan fisik-hormonal & hormonal yang cepat menimbulkan goncangan : masa badai dan topan. Masa remaja : kaya idealisme, pencari idola, rasa ingin tahu, ingin diakui-dihargai Ikatan, solidaritas, nilai, tradisi sebaya sangat kuat

Perlunya Bimbingan Remaja Kondisi psikologis remaja : Kaya potensi, vitalitas, dinamis tapi labil. Perubahan pola kehidupan keluarga : ayah dan ibu bekerja interaksi terbatas, sentuhan pedagogis berkurang anak cari jalan sendiri Kondisi sosial-budaya-ekonomi : tidak kondusif kehilangan idealisme, contoh & pembiasaan yang salah Pengaruh situasi global : memperkuat sekulerisme, konsumerisme, hedonisme, individualisme

STRATEGI BIMBINGAN BAGI REMAJA PENANAMAN AKIDAH SEJAK DINI TERUTAMA MELALUI CONTOH DAKWAH ATAU PEMBELAJARAN AGAMA BIL AF AL / BIL HAL DIALOG PENYALURAN DAN PENEMPATAN SESUAI MINAT, BAKAT, DAN KEMAMPUAN MEMPERBANYAK AKTIVITAS YANG PRODUKTIF Dirancang secara terpadu dalam program bimbingan dan konseling

WASSALAMU ALAIKUM WARAHMATULLAHI WABARAKATUH