BAB I PENDAHULUAN. utama sebagai pengganti nasi bagi masyarakat perkotaan, salah satunya di

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. mendorong banyak orang untuk beralih mengonsumsi nasi ke roti.

BAB I PENDAHULUAN. Makanan adalah salah satu kebutuhan pokok bagi manusia. Permintaan akan

BAB I PENDAHULUAN. persaingan yang ketat, media promosi sangat diperlukan dalam memasarkan. produk dan membuat produk dikenal oleh masyarakat.

BAB I PENDAHULUAN. konvensional ke media digital online. Teknologi memiliki internet sebagai media

BAB I PENDAHULUAN. target pasar bagi perusahan-perusahan bakery di Indonesia untuk meraih profit di

BAB I PENDAHULUAN. kompetensi nya yang kita kenal sebagai profil perusahaan (company profile /

BAB I PENDAHULUAN. hlm. 4). Pada pengelolaan usahanya, catering menangani penyediaan makanan

BAB I PENDAHULUAN. pengetahuan yang diberikan kepadanya. Menurut Peraturan Pemerintah Republik

BAB I PENDAHULUAN. Tubuh manusia terus tumbuh dan berkembang. Proses pertumbuhan tersebut

BAB I PENDAHULUAN. Dalam situs Detik (2010, diakses pada 6 Februari 2014), roti adalah makanan yang

BAB I PENDAHULUAN. Setiap produk memiliki suatu image yang unik untuk dijual ke pasar, sehingga

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. penduduk cukup beragam suku bangsanya. Suku Minahasa yang paling banyak

BAB I PENDAHULUAN. sebelumnya berada 1 tingkat di bawah Indonesia dalam jumlah ekspor.

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia merupakan negara yang memiliki aneka ragam buah. Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. Gaya hidup modern dan serba instan sudah tidak dapat lagi dipisahkan dari

BAB I PENDAHULUAN. peningkatan produksi usaha, terutama di dalam bisnis bakery dan cake shop. Jika

BAB I PENDAHULUAN. ini. Dapat dilihat dari pagelaran-pagelaran fashion yang kini mulai ramai. memahami bahasa atau istilah yang digunakan.

BAB I PENDAHULUAN. pipih, dan dipanggang dalam oven. Pada biasanya pizza disantap tanpa

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. sangat menggiurkan untuk sektor konsumsi dan Food and Beverages.

BAB I PENDAHULUAN. Menurut data Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII) jumlah

BAB II IDENTIFIKASI DATA. A. Data Produk

BAB I PENDAHULUAN. CV Teroka Indonesia merupakan perusahaan yang bergerak di bidang distribusi

BAB I PENDAHULUAN. dan mengikuti kebutuhan seperti apa yang di perlukan oleh pasarnya, termasuk

BAB I PENDAHULUAN. juga untuk mengoptimalkan manfaat kesehatan, dapat mencuci tangan

BAB I PENDAHULUAN. sebagai hadiah, hingga dapat menjadi ucapan selamat ketika hari raya (parcel).

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Sarjana Komunikasi, Ana Sarmento Gaio dalam situs Kompasiana (2013:1 Maret

BAB I PENDAHULUAN. terutama pada bisnis bakery dan cake shop. Bila dilihat trend saat ini, bisnis

BAB I PENDAHULUAN. Ekonomi Kreatif dalam situs tempo.co (2014: 29 April 2014) bahwa pertumbuhan

BAB I PENDAHULUAN. kesejahteraan, dan kenyamanan. Taman kota juga dapat difungsikan sebagai

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan industri pariwisata di Indonesia kian meningkat pesat setiap

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Kristen Maranatha

BAB I PENDAHULUAN. Meningkatkan Brand Awareness. Penelitian yang berhubungan dengan objek

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Lingkungan hidup tidak dapat terlepas dari aktivitas berbagai makhluk hidup

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Saat ini, bisnis bridal dan fotografi merupakan salah satu bidang yang

BAB I PENDAHULUAN. penyedia jasa fotografi yang saat ini semakin banyak bermunculan terutama di

BAB I PENDAHULUAN. yang tidak selalu sehat. Menurut Asteria Aritonang seperti dikutip melalui

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Dunia perhotelan di negara Indonesia diawali dengan dibukanya Hotel Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. Makanan dan minuman adalah salah satu kebutuhan mendasar manusia sebagai

BAB I PENDAHULUAN. Balon Bunga merupakan penyedia jasa dekorasi, bunga hantaran dan special effect

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Sekolah swasta merupakan bisnis pendidikan yang tidak berbeda dengan bisnis

BAB I PENDAHULUAN. sayur.menurut situs fundacionshe.org(diakses pada tanggal 2 oktober 2014 pukul

BAB I PENDAHULUAN. Wayang, dan Museum Seni Rupa dan Keramik menurut Gubernur Jakarta, Basuki

BAB I PENDAHULUAN. seringkali diwakilkan ke dalam identitas visual perusahaan. Salah satu jenis

BAB I PENDAHULUAN. desain interior, furniture, eksterior, dan jasa pembuatan furniture. Usaha yang

BAB I PENDAHULUAN. potensi di bidang perikanan yang sangat berlimpah. Produksi ikan di Indonesia

BAB 2 DATA DAN ANALISA

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB IV KONSEP PERANCANGAN


BAB I PENDAHULUAN. Situs Kompas menuliskan metode yang diciptakan oleh Maria Montessori,

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. penting yang dibutuhkan oleh banyak orang ( Teknologi Informasi Merata Adalah

BAB I PENDAHULUAN. peringatan bahaya kepada kita. Silent killer, itulah sebutan untuk hipertensi

BAB I PENDAHULUAN. Kemunculan usaha rumah produksi atau biasa disebut dengan production house

BAB I PENDAHULUAN. cai-rebon dalam bahasa Sunda cai memiliki makna air dan rebon adalah udang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. dalam 72 Persen Keluarga Indonesia Pengguna Sepeda

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Seiring dengan perkembangan jaman saat ini begitu banyak macam usaha

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Kemandirian penting bagi anak guna membentuk kepribadiannya di masa depan.


BAB I PENDAHULUAN. ditetapkan UNESCO pada tanggal 2 Oktober 2009 sebagai Masterpiece of Oral

BAB III METODE PENELITIAN. dibangun dan dikelola oleh Merryo Setyawan, STP yang juga ahli dalam membuat

Seminar Nasional IENACO 2016 ISSN: PERENCANAAN RISET PASAR PRODUK ROTI BERBAHAN DASAR SINGKONG

BAB 2 DATA DAN ANALISA

BAB I PENDAHULUAN. waktu untuk berkendara setiap saat, padahal itu merupakan salah satu cara untuk

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia. Data terakhir Badan Pusat Statistik Indonesia menunjukan jumlah

BAB I PENDAHULUAN. dengan sendirinya dan dibuat tanpa aturan, dikarenakan logo menandakan sesuatu

BAB I PENDAHULUAN. bergaya western, asia dan Indonesia, sedangkan minuman terdiri dari jus, ice

BAB I PENDAHULUAN. Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) adalah salah satu provinsi di Indonesia

BAB I PENDAHULUAN Latar belakang. Industri roti dan kue di Indonesia semakin berkembang. Berdasarkan data

BAB I PENDAHULUAN. Amir dalam bukunya yang berjudul Sukses Memiliki Restoran Tanpa Modal

BAB IV KONSEP PERANCANGAN

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia, merupakan negara kepulauan terbesar menyimpan kekayaan karang

BAB I PENDAHULUAN. Mbak Isa sampai yang targetnya kelas A seperti The Duck King yang menjajakan. bebek di mal mal besar (kuliner.kompas.com, 2013).

BAB I PENDAHULUAN. Menurut pasal 1 Undang-Undang Republik Indonesia No. 22 tahun 2009 tentang

BAB I PENDAHULUAN. dikenal masyarakat. Hal ini biasanya telah dikemas dalam bentuk brand dengan

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN. Khususnya di Provinsi Jawa Barat, terdapat banyak objek wisata yang dapat

BAB I PENDAHULUAN. tidak semuanya dapat dikenal oleh masyarakat. Brand image yang tepat dan kuat. tersebut dapat bersaing dengan kompetitor lainnya.

BAB I PENDAHULUAN. dengan istilah baby blues (Ida Ahdiah, 2014, hlm. 97). dosen kampus Atmajaya dengan Wieka Dyah Partasari, Psi., M.Si.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Pada umumnya banyak manusia yang takut pada ular, karena memiliki racun atau

BAB I PENDAHULUAN. (2015) yang diakses pada 3 maret 2015, anak sudah dapat melakukan berbagai

BAB III STRATEGI & KONSEP VISUAL

METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan toko roti Shereen Cakes & Bread yang menjual

BAB I PENDAHULUAN. populasi kucing bahkan mencapai ekor ( 5 Mei 2014).

BAB I PENDAHULUAN. Anak merupakan potensi bangsa dimasa depan yang sering kali terabaikan,

BAB I PENDAHULUAN. keberadaan industri fashion Indonesia dalam jangka panjang serta melahirkan

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Kristen Maranatha 1

promosi batik genes bagi remaja di Surakarta Oleh :

BAB V ANALISA. terbanyak dalam segmen ini adalah sebagai wiraswasta dengan pendapatan

BAB I PENDAHULUAN. beragam akibat adanya trend kuliner yang kemudian mendorong pengusaha untuk

BAB 3 GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB I PENDAHULUAN. bagaimana suatu kota mengawasi dan mengenalkan wilayahnya serta

BAB IV. Teknik Produksi Media. yang digunakan untuk perancangan desain kemasan Bir Pletok Alifah.

BAB I PENDAHULUAN. kebutuhan pokok manusia di era yang modern ini. Perkembangan ini

BAB IV IMPLEMENTASI KARYA

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Roti adalah makanan yang terbuat dari campuran tepung, air, dan ragi yang diolah melalui proses pengulenan, fermentasi, dan pemanggangan. Roti menjadi pilihan utama sebagai pengganti nasi bagi masyarakat perkotaan, salah satunya di Indonesia. Selain sehat karena mengandung banyak gizi dan vitamin, roti juga praktis dan mudah untuk didapatkan. Dalam situs Dninis Bakery, menurut Joko Mulyadi selaku Pemerhati Industri Pangan (2011, diakses pada 8 Maret 2015), terjadi peningkatan konsumsi roti pada masyarakat Indonesia dari tahun ke tahun. Dilihat dari data Survei Sosial Ekonomi Nasional (Susenas) menunjukan jumlah konsumsi roti tawar pada tahun 2005 sampai 2008 meningkat sebanyak 282 juta bungkus. Sedangkan jumlah konsumsi roti manis pada tahun 2005 sampai 2008 sebanyak 2,2 miliar potong. Jumlah ini dapat terus bertambah setiap tahunnya seiring perubahan gaya hidup modern masyarakat Indonesia. Meningkatnya konsumsi roti sebagai pengganti nasi di Indonesia, menyebabkan banyak bermunculan industri bakery dengan merek lokal ataupun asing. Dalam situs Tribun News (2013, diakses pada 8 Maret 2015), berdasarkan data Asosiasi Pengusaha Bakery Indonesia (APEBI) terjadi peningkatan nilai pasar roti dan kue di Indonesia sebesar 15 persen. Peningkatan ini terlihat pada 1

tahun 2011 nilai pasar roti sebesar 27 trilliun rupiah dan tahun 2012 menjadi 31 trilliun rupiah dimana 64 persen berasal dari industri bakery. Pada umumnya dalam suatu industri bakery, jenis roti yang ditawarkan adalah roti manis, roti tawar, kue basah, pastry, dan kue tart. Namun diantara semua jenis roti tersebut, masih terdapat satu jenis yang dikategorikan sebagai roti sehat. Semua jenis roti dapat dikatakan sehat karena mengandung banyak gizi dan vitamin. Berbeda dengan roti lainnya, yang dikategorikan sebagai jenis roti sehat adalah jenis roti yang menggunakan berbagai macam bahan alami yang rendah lemak dan gula serta bermanfaat bagi kesehatan tubuh. Banyak masyarakat yang belum mengenal roti sehat, dikarenakan tidak semua bakery memiliki jenis roti tersebut. Salah satu bakery lokal yang memiliki jenis roti sehat adalah Mannabread. Mannabread merupakan industri rumahan yang berdiri sejak tahun 2004. Pada bulan Januari 2015, Mannabread menawarkan produk baru yang diberi nama roti sehat dan terdiri dari lima jenis yaitu Muesli Bread, Dark Multi Grain, Mix Fruits Bread, dan Grain Muffin. Kelima jenis roti ini memiliki keunggulan dalam segi bahan yang menggunakan berbagai jenis biji-bijian, tepung gandum, madu, buah-buahan serta rendah lemak dan gula. Produk baru tersebut belum banyak diketahui oleh konsumen. Hal ini disebabkan karena tidak adanya launching dan informasi yang diberikan oleh pihak Mannabread. Oleh karena itu perancangan promosi ini diharapkan dapat mengangkat nama dan produk dari Mannabread. 2

Mannabread memiliki satu outlet yang bergabung dengan tempat produksi dan berlokasi di BSD-Nusaloka, Tangerang Selatan. Saat ini banyak bakery yang berlomba dalam menampilkan bentuk, keunikan dari penyajian serta strategi dan perancangan promosi yang menarik tanpa mengutamakan kesehatan, kualitas dan citarasa. Berbeda dengan hal tersebut, Mannabread merupakan bakery yang menawarkan berbagai jenis varian roti dengan tetap mempertahankan kualitas dan citarasa roti buatan rumah yang sehat dan lezat. Sesuai dengan tagline yang dimiliki oleh Mannabread yaitu Delicious Homemade Bakery. Mannabread memiliki potensi untuk berkembang dan dikenal banyak orang, karena roti yang dibuat tetap mempertahankan kualitas dan citarasa roti buatan rumah yang lezat serta memperhatikan kesehatan konsumen karena tidak menggunakan pengawet dan bahan berbahaya. Namun sampai saat ini, nama dan produk Mannabread belum dikenal oleh masyarakat karena tidak adanya strategi dan perancangan promosi yang dilakukan. Menurut survei yang dilakukan kepada konsumen Mannabread serta masyarakat BSD City, nama dan produk Mannabread belum begitu dikenal oleh masyarakat di BSD City dibandingkan beberapa bakery lain yang menjadi kompetitor dari Mannabread seperti AJ Bakery dan Delicute Cake & Bakery dikarenakan belum memiliki strategi perancangan promosi dalam bentuk media cetak ataupun digital. Menurut Bapak Paulus Grassius selaku director dari Mannabread, selama ini Mannabread hanya mengandalkan strategi penjualan dengan sistem penitipan dan beli putus. Selain itu masih banyak konsumen yang tidak mengenal bentuk dari merek atau logo Mannabread, hal ini disebabkan 3

karena kurangnya pengaplikasian dari merek atau logo ke dalam media-media yang dapat digunakan sebagai sarana promosi seperti kemasan kotak, kantong plastik, dan cutting sticker untuk kendaraan delivery, akibatnya merek atau logo dari Mannabread menjadi tidak aktif dan kurang dikenal. Kemudian banyak konsumen yang juga belum mengetahui informasi mengenai keunggulan dan produk yang ditawarkan oleh Mannabread. Permasalahan yang ada pada Mannabread didukung oleh survei yang dilakukan oleh penulis. Penulis membagikan 50 kuesioner yang dalam dua kelompok, yaitu konsumen Mannabread dan masyarakat di BSD City. Menurut survei yang dilakukan kepada 50 responden di wilayah BSD City, 37 orang tidak mengenal Mannabread dan menurut 50 responden dari konsumen yang mengunjungi outlet Mannabread, 47 orang belum mengetahui produk terbaru dari Mannabread dan 48 orang membutuhkan informasi yang lebih jelas mengenai jenis roti yang ditawarkan serta komposisi yang terkandung di dalam roti. Berdasarkan kondisi dan permasalahan di atas, penulis akan membuat Perancangan Promosi Roti Sehat Mannabread agar nama dan produk Mannabread lebih dikenal oleh masyarakat serta meningkatkan kesadaran merek dan loyalitas masyarakat terhadap Mannabread. Perancangan ini menggunakan pendekatan secara langsung kepada konsumen yaitu brand activation dan akan diaplikasikan dalam Above the Line, Trough the Line, dan Below the Line. 4

1.2. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang di atas, maka dirumuskan permasalahan Bagaimana Merancang Promosi Roti Sehat Mannabread? seperti berikut ini : 1. Bentuk media apa yang tepat dan menarik untuk mempromosikan roti sehat Mannabread? 2. Bagaimana menerapkan strategi komunikasi dalam promosi roti sehat Mannabread? 1.3. Batasan Masalah Dalam perancangan Tugas Akhir ini, penulis membatasi masalah sebagai berikut : 1. Segmentasi Segmentasi dapat dikelompokkan dalam beberapa faktor. a. Geografis Difokuskan pada masyarakat yang tinggal di kawasan BSD City. b. Demografis Target dari perancangan promosi adalah masyarakat BSD City dan konsumen Mannabread menengah keatas dari segala profesi, semua gender (laki laki dan perempuan) berumur 36-45 tahun. c. Psikografis Orang-orang yang menyukai roti dan menjadikan roti sebagai cemilan atau pilihan utama bagi pengganti nasi. d. Behaviour Orang-orang yang menjalani gaya hidup sehat dengan menjaga makanan dan berolahraga. 5

2. Perancangan promosi ini merupakan simulasi dan terbatas dalam penggunaan teknik fotografi makanan dan ilustrasi berupa vector. 1.4. Tujuan Tugas Akhir Dalam perancangan media promosi Mannabread ini, terdapat tujuan umum dan khusus, yaitu sebagai berikut : 1. Tujan Umum Merancang promosi roti sehat Mannabread yang tepat dan menarik. 2. Tujuan Khusus Menciptakan kesadaran merek terhadap produk Mannabread. Memperkenalkan Mannabread kepada masyarakat di BSD City. Memperkenalkan keunggulan dan produk roti sehat dari Mannabread. 1.5. Manfaat Tugas Akhir Dalam perancangan Tugas Akhir ini, manfaat yang dapat dirasakan oleh berbagai pihak yaitu sebagai berikut : 1. Penulis Mendapat kesempatan dalam menerapkan dan mengaplikasikan ilmu dan teori-teori yang didapat selama masa perkuliahan serta mengetahui lebih dalam mengenai pentingnya perancangan promosi yang tepat dalam suatu industri usaha agar tepat sasaran. 6

2. Orang lain Mengetahui dan mendapatkan informasi yang lengkap, jelas, dan informatif mengenai keunggulan dan produk yang ditawarkan serta menumbuhkan rasa percaya terhadap Mannabread. 3. Universitas Bertambahnya daftar laporan Tugas Akhir dengan tema perancangan promosi yang dapat dijadikan sebagai referensi bagi mahasiswa lainnya. 1.6. Metode Pengumpulan Data Dalam perancangan tugas akhir berjudul Perancangan Promosi Roti Sehat Mannabread, penulis menggunakan jenis pengumpulan data secara kualitatif maupun kuantitatif. Metode pengumpulan data yang dilakukan sebagai berikut : 1. Primer Wawancara Wawancara dilakukan secara langsung kepada Director dan Manager Mannabread dan konsumen. Wawancara dilakukan untuk mempulkan data-data yang diperlukan dan berhubungan dengan tema perancangan Tugas Akhir. Wawancara juga dilakukan kepada pihak lain yaitu pelanggan dan karyawan dari Mannabread untuk dijadikan sebagai informasi tambahan serta memastikan kebenaran dari permasalahan yang dialami Mannabread. Observasi Observasi dilakukan dengan mengunjungi secara langsung outlet Mannabread yang berlokasi di BSD Nusaloka, Jl. Sumatera Blok H2 / 12 7

A. Serpong, Tangerang Selatan dan mengamati karakter dari target perancangan. Tujuan dari observasi ini untuk mengetahui lebih lanjut mengenai situasi dan keadaan outlet sebenarnya serta karakter dari target perancangan. Survei Survei dilakukan dengan membagikan kuesioner kepada 100 responden yang dibagi menjadi dua kelompok yaitu konsumen Mannabread dan masyarakat umum di BSD City. Kuesioner ini menjadikan penentu dalam pengambilan keputusan karena berhadapan langsung dengan masyarakat. 2. Sekunder Studi Literatur Studi literatur dilakukan untuk mencari landasan-landasan teori yang berhubungan dan mendukung sesuai dengan tema. Studi literatur dilakukan dengan membaca buku dan mencari data tambahan dari website atau internet. 1.7. Metode Perancangan Metode perancangan dalam tugas akhir ini dilakukan melalui beberapa proses tahapan agar terbentuknya hasil yang sesuai dan maksimal. Proses tahapan tersebut, sebagai berikut : 1. Latar Belakang Dalam tahap ini, menjelaskan fenomena dan masalah utama yang terjadi. Berkembangnya dunia bakery dengan merek yang sudah dikenal saat ini, membuat persaingan yang begitu ketat. Mannabread sebagai objek 8

perancangan belum memiliki strategi dan perancangan promosi untuk dikenal oleh masyarakat yang lebih luas selain itu belum diaplikasikannya nama Mannabread pada media-media yang dapat dimanfaatkan sebagai sarana promosi serta kurangnya informasi yang diberikan seputar produk. 2. Rumusan Masalah Tahap selanjutnya adalah rumusan masalah. Dalam perancangan ini dirumuskan masalah utamanya adalah Bagaimana merancang promosi roti sehat Mannabread? dan akan dijabarkan lagi menjadi pertanyaanpertanyaan yang lebih terperinci. 3. Tujuan Perancangan Tujuan Perancangan merupakan tahapan yang menjelaskan tujuan utama dari perancangan yaitu untuk memperkenalkan nama dan produk Mannabread, meningkatkan kesadaran merek dan loyalitas terhadap Mannabread serta memperkenalkan keunggulan Mannabread kepada masyarakat yang lebih luas. 4. Studi Pustaka Dalam studi pustaka merupakan tahapan untuk menemukan landasanlandasan teori yang mendukung sesuai dengan tema perancangan. 5. Studi Lapangan Dalam studi lapangan ini, tahapan dimana melakukan pengumpulan datadata yang dibutuhkan dalam perancangan melalui metode wawancara, survei, dan observasi. 9

6. Big Idea Setelah menemukan masalah yang terjadi, tujuan, solusi, dan data yang lengkap. Selanjutnya masuk ke dalam proses kreatif, yaitu mengembangkan konsep dan ide yang dimiliki dengan cara brainstorming dan mindmapping. Dalam perancangan ini akan dirancang promosi Mannabread menggunakan strategi pendekatan secara langsung kepada konsumen yaitu brand activation dengan mengaplikasikan ke dalam media utama dan pendukung dengan menggunakan teknik fotografi makanan dan tambahan ilustrasi berupa vector. 7. Sketsa Desain Dalam tahapan ini, proses pembuatan berbagai alternatif sketsa desain sesuai konsep perancangan. Dari alternatif desain yang ada akan dipilih satu yang terbaik dari setiap kategori media. 8. Digitalisasi Setelah dipilih sketsa desain yang terbaik, kemudian dilanjutkan ke dalam proses digitalisasi. Dalam proses ini proses desain menggunakan aplikasi desain seperti Adobe Illustrator dan Photoshop. Dalam proses ini juga menentukan warna yang sesuai dengan karakter dan konsep dari Mannabread. 9. Dummy Dalam tahapan ini, digitalisasi desain yang sudah dibuat diaplikasikan ke dalam bentuk dummy, sebagai uju coba. Uji coba ini ditujukan untuk melihat kesesuaian ukuran, layout, dan desain. 10

10. Revisi Desain Setelah uji coba desain, proses selanjutnya adalah revisi desain. Revisi ditujukan untuk desain yang membutuhkan perbaikan. 11. Implementasi Desain Proses tahapan terakhir adalah implementasi desain. Desain yang telah direvisi dan menjadi desain akhir, kemudian diimplementasikan ke dalam media-media yang diperlukan. 11

1.8. Skematika Perancangan Gambar 1.1. Bagan Skematika Perancangan (Sumber: Dokumentasi Pribadi) 12