Dinamika Kebidanan vol. 2 no.2 Agustus2012

dokumen-dokumen yang mirip
Dinamika Kebidanan vol. 2 no. 1. Januari 2012

HUBUNGAN PENGETAHUAN TENTANG ASI EKSKLUSIF PADA IBU BEKERJA DENGAN PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF

HUBUNGAN ANTARA TINGKAT PENGETAHUAN DAN STATUS PEKERJAAN IBU DENGAN PEMBERIAN ASI ESKLUSIF DI PUSKESMAS 7 ULU PALEMBANG TAHUN 2013

BAB I PENDAHULUAN. terbaik yang bersifat alamiah. Menurut World Health Organization (WHO),

HUBUNGAN KETERTARIKAN IKLAN SUSU FORMULA DENGAN PEMBERIAN ASI EKKSLUSIF DI POSYANDU DESA KEMUDO PRAMBANAN KLATEN

Nisa khoiriah INTISARI

BAB I PENDAHULUAN. dinilai memberikan hasil yang lebih baik. Keputusan Menteri Kesehatan. eksklusif pada bayi sampai usia 6 bulan (Riksani, 2012).

PENGARUH INISIASI MENYUSU DINI TERHADAP WAKTU PENGELUARAN ASI PADA IBU POST PARTUM

Kata Kunci : Pengetahuan, Pemberian ASI, ASI Eksklusif.

UKDW BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar belakang penelitian. Air susu ibu (ASI) adalah cairan hasil sekresi kelenjar payudara ibu, yang

HUBUNGAN PEMBERIAN AIR SUSU IBU (ASI) EKSKLUSIF DENGAN KEJADIAN DIARE PADA BAYI UMUR 0-6 BULAN DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS GADANG HANYAR

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG ASI EKSKLUSIF DENGAN PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF DI DESA HARJOBINANGUN PURWOREJO GITA APRILIA ABSTRAK

GAMBARAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG ASI EKSKLUSIF DI DESA BUTUH KECAMATAN TENGARAN KABUPATEN SEMARANG

PENGARUH IMPLEMENTASI 10 LANGKAH MENUJU KEBERHASILAN MENYUSUI TERHADAP PENGETAHUAN DAN SIKAP IBU DALAM PEMBERIAN ASI PADA BAYI USIA 0-3 BULAN

BAB 5 HASIL PENELITIAN. 5.1 Gambaran Umum Pemberian ASI Eksklusif Di Indonesia

Dinamika Kebidanan vol. 2 no.2. Agustus 2012

HUBUNGAN PELAKSANAAN ASUHAN SAYANG IBU DENGAN PROSES PERSALINAN DI RUANG BERSALIN BLUD RUMAH SAKIT KABUPATEN KONAWE

Volume 3 No. 1 Maret 2012 ISSN :

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU BALITA TENTANG ASI EKSKLUSIF TERHADAP PEMBERIAN PASI PADA BAYI USIA 0-6 BULAN DI BPS NY. DIYAH SIDOHARJO SRAGEN

Oleh : Suharno, S.Kep.,Ners ABSTRAK

HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP IBU BERSALIN DENGAN PELAKSANAAN INISIASI MENYUSUI DINI DIKAMAR BERSALIN PUSKESMAS PUTRI AYU KOTA JAMBI TAHUN 2013

HUBUNGAN PENDIDIKAN DAN PENGHASILAN IBU MENYUSUI DENGAN KETEPATAN WAKTU PEMBERIAN MAKANAN PENDAMPING ASI (MP ASI)

Hikmatul Khoiriyah Akademi Kebidanan Wira Buana ABSTRAK

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH. Indonesia masih tergolong tinggi jika dibandingkan dengan negara-negara

HUBUNGAN PEMBERIAN MAKANAN PENDAMPING ASI (MP ASI) DINI DENGAN KEJADIAN KONSTIPASI PADA BAYI DIBAWAH UMUR 6 BULAN

BAB I PENDAHULUAN. Selain itu, ASI juga dapat melindungi kesehatan Ibu mengurangi

ANALISA HUBUNGAN PENGARUH CARA MENYUSUI DENGAN KEJADIAN PAYUDARA BENGKAK PADA IBU POST PARTUM

ABSTRAK. meninggal sebanyak 49 bayi dan 9 bayi diantaranya meninggal disebabkan karena diare. 2 Masa pertumbuhan buah hati

LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING ARTIKEL

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu tujuan Pembangunan Milenium atau Millenium Development Goals

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Makanan pertama dan utama bagi bayi adalah air susu ibu (ASI). Air susu ibu sangat cocok untuk memenuhi kebutuhan

BAB 1 PENDAHULUAN. Program peningkatan penggunaan ASI menjadi prioritas karena

FAKTOR DETERMINAN RENDAHNYA PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF

Jurnal Keperawatan, Volume XII, No. 2, Oktober 2016 ISSN

BAB III METODA PENELITIAN. A. Jenis/ Rancangan Penelitian dan Metode Pendekatan. wawancara menggunakan kuesioner dengan pendekatan cross sectional.

BAB I PENDAHULUAN. sampai dengan 2010 bahwa kejadian diare pada bayi terus meningkat dan

GAMBARAN PENGETAHUAN DAN SIKAP IBU HAMIL TENTANG KEHAMILAN RESIKO TINGGI DIPUSKESMAS PEKAUMAN BANJARMASIN

HUBUNGAN STATUS GIZI DENGAN KEJADIAN PNEUMONIA PADA BALITA USIA 1-5 TAHUN DI PUSKESMAS CANDI LAMA KECAMATAN CANDISARI KOTA SEMARANG

Widi Apriani Putri 1) Ai Sri Kosnayani, dan Lilik Hidayanti 2)

Volume 08 No. 02. November 2015 ISSN :

Jurnal Akademi Keperawatan Husada Karya Jaya, Volume 2, Nomor 2, September 2016 ISSN X

UKDW BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Pembangunan nasional merupakan pembangunan berkelanjutan yang

BAB I PENDAHULUAN. ASI eksklusif menurut World Health Organization (WHO, 2011) adalah

Disusun Oleh: Wiwiningsih

BAB I PENDAHULUAN. kebiasaan yang merugikan kesehatan. Hal-hal ini secara langsung menjadi. anak usia dibawah 2 tahun (Depkes RI, 2009)

Dukungan Suami dengan Kemauan Ibu Hamil dalam Pemberian ASI Eksklusif 62

HUBUNGAN PELATIHAN PEMBERIAN MAKANAN PADA BAYI DAN ANAK (PMBA) DENGAN KETERAMPILAN KONSELING PADA BIDAN DI WILAYAH KAWEDANAN PEDAN TAHUN 2014

Jurnal Keperawatan, Volume X, No. 1, April 2014 ISSN

HUBUNGAN ANTARA STATUS PEKERJAAN IBU DENGAN PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF PADA BAYI USIA 6-12 BULAN DI BIDAN PRAKTIK MANDIRI (BPM) NOOR DWI LESTARI

BAB 1 PENDAHULUAN. pencapaian tumbuh kembang bayi tidak optimal. utama kematian bayi dan balita adalah diare dan pneumonia dan lebih dari 50%

BAB I PENDAHULUAN. ketergantungan total ke kemandirian fisiologis. Proses perubahan yang rumit

BAB I PENDAHULUAN. Program Millenium Development Goals (MDG s) yang terdiri dari delapan

Volume 08 No. 02. November 2015 ISSN :

Hubungan Pengetahuan dengan Sikap Ibu Hamil tentang Pemanfaatan Kelas Ibu Hamil di Desa Nagrak Kecamatan Cianjur Kabupaten Cianjur

Program Studi S-1 Keperawatan STIKes Kusuma Husada Surakarta. Program Studi S-1 STIKes Kusuma Husada Surakarta

BAB I PENDAHULUAN. mengandung zat gizi yang paling sesuai dengan kebutuhan bayi dan

HUBUNGAN TINGKAT PENDIDIKAN IBU PRIMIGRAVIDA DENGAN PEMBERIAN ASI PADA BAYI UMUR 6-12 BULAN DI BPM KUSNI SRI MAWARTI DESA TERONG II KEC.

BAB I PENDAHULUAN. The World Health Report Tahun 2005 dilaporkan Angka Kematian Bayi Baru

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. kematian bayi mencapai 36 per kelahiran (SDKI, 2007). menyusui dengan program pemberian ASI eksklusif on demand yang

BAB I PENDAHULUAN. dilanjutkan dengan makanan pendamping sampai usia 2 tahun. American

Volume 3 / Nomor 2 / November 2016 ISSN : HUBUNGAN PEKERJAAN IBU MENYUSUI DENGAN PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF DI PUSKESMAS MOJOLABAN SUKOHARJO

DUKUNGAN SUAMI TENTANG PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF DI DESA KORIPAN KECAMATAN SUSUKAN

Romy Wahyuny*, Linda Fadila**

HUBUNGAN ANTARA SIKAP IBU DENGAN PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS KEDAWUNG II SRAGEN

Siti Rohma Perbasya 1 dan Fitri Ekasari 2 ABSTRAK

BAB I PENDAHULUAN. jumlah angka kematian bayi (AKB) di Indonesia sebanyak 25 kematian

RENDAHNYA PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF PADA IBU YANG BEKERJA LINGKUNGAN XX KELURAHAN KWALA BEKALA KECAMATAN MEDAN JOHOR TAHUN 2013

HUBUNGAN KEBIASAAN MENYUSUI DENGAN STATUS GIZI BAYI USIA 0-6 BULAN DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS WIRADESA KABUPATEN PEKALONGAN

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PEMBERIAN KOLOSTRUM PADA BAYI BARU LAHIR

BAB I PENDAHULUAN. pertumbuhan dan perkembangan anak secara optimal serta melindungi anak dari

FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KELENGKAPAN IMUNISASI TETANUS TOKSOID PADA IBU HAMIL DI PUSKESMAS TABONGO KECAMATAN TABONGO KABUPATEN GORONTALO TAHUN

HUBUNGAN KARAKTERISTIK DAN PENGETAHUAN IBU TERHADAP PEMBERIAN ASI PADA IBU MENYUSUI DI DESA LOLONG KECAMATAN KARANGANYAR KABUPATEN PEKALONGAN

BAB I PENDAHULUAN. dan menurunnya prevalensi gizi kurang pada anak balita. World Health

HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU BERSALIN DENGAN INISIASI MENYUSU DINI DI BIDAN PRAKTEK SWASTA BENIS JAYANTO NGENTAK KUJON CEPER KLATEN. Wahyuningsih ABSTRAK

PENGARUH PELATIHAN PEMBERIAN MAKAN PADA BAYI DAN ANAK TERHADAP PENGETAHUAN KADER DI WILAYAH PUSKESMAS KLATEN TENGAH KABUPATEN KLATEN

BAB 1 PENDAHULUAN. pertama. Pemberian ASI secara eksklusif pada bayi penting untuk. meningkatkan kelangsungan hidup dan kualitas bayi.

BAB 1 PENDAHULUAN. salah satunya yaitu melalui promosi pemberian Air Susu Ibu (ASI) Eksklusif

BAB 1 : PENDAHULUAN. sedini mungkin, bahkan sejak masih dalam kandungan. Usaha untuk mencapai

HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU TENTANG IMUNISASI DASAR DENGAN KELENGKAPAN IMUNISASI DASAR PADA BAYI USIA 1 TAHUN DI PUSKESMAS DEPOK I SLEMAN YOGYAKARTA

DEWI SUSANTI ( S)

BAB 1 PENDAHULUAN. ASI Ekslusif pada bayinya (Laksono, 2010). Di daerah pedesaan, pada

BAB I PENDAHULUAN. tujuan tersebut yaitu dengan pemberian Air Susu Ibu (ASI) sampai bayi

1

BAB 1 PENDAHULUAN. Colostrum merupakan bagian dari ASI yang penting untuk diberikan pada

Agus Byna 1, Laurensia Yunita 2, Indah Ratna Sari * *Korespondensi Penulis, Telepon : ,

BAB I PENDAHULUAN. makanan dan minuman lain atau disebut dengan ASI Eksklusif dapat memenuhi

Dinamika Kebidanan vol. 2 no.1. Januari 2012

BAB I PENDAHULUAN. Pengetahuan, sikap..., Rindiarni Inten Putri, FKM UI, 2009

HUBUNGAN FAKTOR BUDAYA DENGAN KEBERHASILAN PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF PADA ANAK USIA 7-36 BULAN DI POSYANDU BINA PUTRA TIRTO TRIHARJO PANDAK BANTUL

KONTRIBUSI PERSEPSI DAN MOTIVASI IBU DALAM MENINGKATKAN KEBERHASILAN PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF DI WILAYAH PEDESAAN. Lilik Hidayanti 1, Nur Lina

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Masyarakat pekerja mempunyai peranan & kedudukan yang sangat

BAB I PENDAHULUAN. target Millenium Depelopment Goals (MDGs) Dimana angka kematian bayi

II. METODE PENELITIAN

HUBUNGAN ANTARA FREKUENSI, DURASI MENYUSUI DENGAN BERAT BADAN BAYI DI POLIKLINIK BERSALIN MARIANI MEDAN

BAB 1 PENDAHULUAN. Berdasarkan data dari United Nations Children's Fund (UNICEF) pada tahun

DAMPAK PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF TERHADAP KEJADIAN SAKIT PADA BAYI USIA 6-12 BULAN DI KABUPATEN KLATEN


Selvina Ismalia Assegaf 2, Fitria Siswi Utami 3 INTISARI

Sugiarti dan Vera Talumepa

Transkripsi:

HUBUNGAN STATUS PEKERJAAN IBU DENGAN PEMBERIAN AIR SUSU IBU (ASI) EKSKLUSIF PADA BAYI SAAT USIA 0-6 BULAN DI BIDAN PRAKTIK MANDIRI KOTA SEMARANG Tatik Indrawati Erny Rolys Aenti*) *)Akademi Kebidanan Abdi Husada Semarang Korespondensi: tatikindrawati@ymail.com ABSTRAK ASI eksklusif adalah pemberian hanya ASI saja tanpa cairan atau makanan padat apapun kecuali vitamin, mineral atau obat dalam bentuk tetes atau sirup sampai usia 6 bulan. Sangat disayangkan kebiasaan pemberian ASI eksklusif di Indonesia terutama di Jawa Tengah mengalami penurunan dimana pemberian ASI eksklusif hanya 37,44% dan kota Semarang hanya 20,06%. Penelitian ini termasuk kompetensi bidan dalam memberikan asuhan kebidanan yang bermutu tinggi, komprehensif pada bayi baru lahir dan anak balita sehat dengan menggunakan rancangan cross sectional dan termasuk jenis penelitian historis.populasi dalam penelitian ini adalah semua ibu yang mempunyai bayi usia 7-2 bulan pada bulan Januari 202 di BPM Kota Semarang yang berjumlah 65 orang, sedangkan sampel dalam penelitian ini berjumlah 40 dengan teknik pengambilan sampel purposive sampling. Data yang dikumpulkan dalam penelitian ini adalah data primer. Data diolah dengan langkah editing, scoring,coding, entry, tabulating dan analisis data. Pada analisis secara univariat variabel didistribusikan dengan masing-masing proporsi, sedangkan analisis secara bivariat digunakan uji fisher axact test. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa sebagian besar responden tidak memberikan ASI eksklusif pada bayinya yaitu sebanyak 27 (67,5%) res ponden dibandingkan yang memberikan ASI eksklusif sebanyak 3(32,5%). Sebagian besar responden bekerja yaitu sebanyak 28(70%) responden dibandingkan yang tidak bekerja sebanyak 2 (30%) responden. Hubungan antara status pekerjaan ibu dengan pemberian ASI eksklusif pada bayi usia 0-6 bulan secara statistik bermakna, dengan p value sebesar 0,000. Saran yang dapat diberikan kepada ibu menyusui baik yang bekerja maupun yang tidak bekerja hendaknya memberikan ASI eksklusif kepada bayinya mengingat begitu pentingnya pemberian ASI eksklusif. Kata Kunci : status pekerjaan ibu, pemberian ASI eksklusif PENDAHULUAN Dalam meningkatkan cakupan ASI ekslusif, World Health Organization (WHO) dan United Nations Childrens Fund ( UNICEF) tahun 2002 merekomendasikan : inisiasi menyusu dini pada satu jam setelah kelahiran, memberikan secara eksklusif kolostrum kepada bayi, menghindari makanan atau minuman lain sebelum pemberian ASI pada masa awal kehidupan bayi, ASI eksklusif selama 6 bulan pertama kehidupan bayi dan

memberikan nutrisi makanan tambahan yang hygienis setelah umur 6 bulan. Sedangkan dukungan politis dari pemerintah antara lain, SK menteri Kesehatan No. 450/MenKes/SK/IV/2004 mengenai pemberian ASI Eksklusif selama 6 bulan. Dan telah dicanangkannya GNPP-ASI (Gerakan Nasional Peningkatan Penggunaan Air Susu Ibu) pada tahun 990. Bahkan Ikatan Bidan Indonesia (IBI) dalam program APN (Asuhan Persalinan Normal) telah menetapkan 58 langkah yang mana Inisiasi Menyusu Dini masuk dalam urutan prosedur tetap seorang bidan dalam melakukan pertolongan persalinan (Aprllia, 2009). Menurut Human Development Report tahun 200 Angka Kematian Bayi (AKB) di Indonesia yaitu 3 per 000 Kelahiran hidup, mengalami penurunan dibandingkan tahun 2009 sebesar 34 per 000 kelahiran hidup, tetapi angka ini masih tergolong tinggi dibandingkan AKB di Negara lain kawasan ASEAN (Fatmawati, 200). AKB di Jawa Tengah tahun 2009 sebesar 0,25 per 000 kelahiran hidup meningkat dibandingkan tahun 2008 sebesar 9,27 per 000 kelahiran hidup. Sedangkan AKB Kota Semarang tahun 200 sebesar 6,82 per 000 kelahiran hidup mengalami penurunan dibandingkan tahun 2009 sebesar 8.59 per 000 kelahiran hidup (Din as Kesehatan Propinsi Jawa Tengah, 2009) Apabila dibandingkan dengan target Indonesia Sehat 200 AKB 40 per 000 dan Millenium Development Goals (MDG s) tahun 205 yaitu 23 per 000 kelahiran hidup maka AKB Provinsi Jawa Tengah dan kota Semarang sudah melampaui target. Tetapi AKB Kota Semarang masih lebih tinggi dibandingkan dengan AKB Jawa Tengah (Dinkes Kota Semarang, 200). Di Jawa Tengah tahun 2007 dari 34.254 bayi yang diberi ASI eksklusif hanya 93.096 ( 27,35%) meningkat pada tahun 2008 dari 562.427 bayi yang diberi ASI eksklusif

hanya 62.900 ( 28,96%) dan tahun 2009 dari 340.373 bayi yang diberi ASI eksklusif sebanyak 36.862 (40,2%), sedangkan pada tahun 200 mengalami penurunan dari tahun sebelumnya yaitu dari 484.65 bayi yang diberi ASI eksklusif hanya 8.247 (37,44%). Di Kota Semarang tahun 2009 cakupan ASI eksklusifnya sebesar 24,63% mengalami penurunan pada tahun 200 yaitu 20,06%. Angka ini dirasakan masih sangat rendah dibandingkan dengan target pencapaian ASI eksklusif tahun 200 sebesar 80% (Dinkes, 2009). Bekerja menuntut ibu untuk meninggalkan bayinya pada usia dini dalam jangka waktu yang cukup lama setiap harinya. Penelitian yang dilakukan oleh Ibrahim (2000), menunjukkan bahwa lama waktu pisah dengan bayi memiliki pengaruh negatif terhadap kelangsungan pemberian ASI. Menurut penelitian yang dilakukan oleh Irawan (996) di Semarang, proporsi pemberian ASI eksklusif oleh ibu bekerja sebanyak 6,9%, dan ibu yang bekerja berisiko 4,62 kali untuk tidak memberikan ASI eksklusif dibandingkan ibu yang tidak bekerja. (Rahardjo, 2004). Di Pusksmas Bulu Lor cakupan pemberian ASI eksklusif pada tahun 200 sebesar 24,48% meskipun lebih besar dari cakupan Kota Semarang, tetapi cakupan ini masih sangat rendah dibandingkan target 200 yaitu 80%. BPM Ny.Etty Endrawati merupakan wilayah kerja Puskesmas Bulu Lor, dari hasil studi pendahuluan yang dilakukan melalui wawancara terhadap 0 orang ibu yang mempunyai bayi berumur 7-2 bulan di BPM Ny. Etty Endrawati didapatkan 9 ibu bekerja di luar rumah tidak memberikan ASI eksklusif (90%), dan ibu rumah tangga memberikan ASI eksklusif pada bayinya (0%).

Dari latar belakang tersebut penulis ingin meneliti hubungan Status pekerjaan ibu dengan pemberian ASI eksklusif pada bayi saat usia 0-6 bulan di BPM NY. Etty Endrawati. METODE PENELITIAN Penelitian ini menggunakan rancangan cross sectional.populasi dalam penelitian ini adalah semua ibu yang mempunyai bayi usia 7-2 bulan pada bulan Januari 202 di BPM Ny.Etty Endrawati yang berjumlah 65 orang. Sampel dari penelitian ini 40 bayi. Teknik Sampling yang digunakan dalam penelitian ini adalah accidental sampling. HASIL DAN PEMBAHASAN. Pemberian ASI eksklusif Distribusi frekuensi responden berdasarkan Pemberian ASI eksklusif dapat dirangkum dalam tabel berikut ini. Tabel. Distribusi frekuensi responden berdasarkan pemberian ASI eksklusif Pemberian Asi Ekslusif Jumlah % Diberikan ASI Eksklusif 3 32,5 Tidak diberikan ASI Eksklusif 27 67,5 Total 40 00 Berdasarkan tabel di atas diperoleh informasi bahwa sebagian besar responden tidak memberikan ASI eksklusif yaitu sebanyak 27 (67,5%) dibandingkan yang memberikan ASI eksklusif hanya 3 (32,5%).

2. Status Pekerjaan Ibu Distribusi frekuensi responden berdasarkan status pekerjaan ibu Tabel. 2 Distribusi frekuensi responden berdasarkan status pekerjaan ibu Status Pekerjaan Ibu Jumlah % Bekerja 28 70 Tidak bekerja 2 30 Total 40 00 Berdasarkan tabel di atas diperoleh informasi bahwa sebagian besar responden bekerja yaitu 28 (70%) orang dibandingkan yang tidak bekerja 2( 30%) orang. 3. Hubungan status pekerjaan ibu dengan pemberian ASI eksklusif pada bayi saat usia 0-6 Bulan di BPM Ny. Etty Endrawati Jalan Surtikanti X No Kota Semarang. Berdasarkan hasil tabulasi hubungan status pekerjaan ibu dengan pemberian ASI eksklusif pada bayi saat usia 0-6 bulan di BPM Ny. Etty Endrawati Jalan Surtikanti X No Kota Semarang diperoleh hasil sebagai berikut. Tabel. 3 Hubungan status pekerjaan ibu dengan pemberian ASI eksklusif pada bayi saat usia 0-6 bulan di BPM Ny. Etty Endrawati Jalan Surtikanti X No Kota Semarang Status Pekerjaan Ibu Pemberian ASI Eksklusif Diberikan Tidak Diberikan N % N % Total N % Bekerja 4 4,3 24 85,7 28 70 Tidak bekerja 9 75 3 25 2 30 Total 3 32,5 27 67,5 40 00 p value = 0,000 expect count less than 5 = 25%

Berdasarkan table 4.3 di atas menunjukkan bahwa dari 28 (70%) ibu bekerja, bayinya yang diberikan ASI eksklusif sebanyak 4 (4,3%) dan yang tidak diberikan ASI eksklusif sebanyak 24 (85,7%). Dan dari 2 (30%) ibu tidak bekerja, bayinya yang diberikan ASI eksklusif sebanyak 9 (75%) dan yang tidak diberikan ASI eksklusif sebanyak 3 (25%). Uji statistik Chi square tidak memenuhi syarat untuk digunakan menganalisis hubungan status pekerjaan ibu dengan pemberian ASI eksklusif pada bayi usia 0-6 bulan di BPM Ny. Etty Endrawati Kota Semarang karena terdapat ecpected value kurang dari 5 > 20% yaitu sebesar 25%, untuk itu digunakan uji fisher axact test dengan tingkat kepercayaan 90% didapatkan p value = 0,000. Karena nilai p value lebih kecil dari 0,05 (0,000 < 0,05), maka H a diterima dan H 0 ditolak berarti ada hubungan antara status pekerjaan ibu dengan pemberian ASI eksklusif pada bayi usia 0-6 bulan di BPM Ny. Etty Endrawati Kota Semarang. B. Pembahasan. Pemberian ASI eksklusif Proporsi pemberian ASI eksklusif pada penelitian ini adalah sebesar 32,5%, dan yang tidak diberikan ASI eksklusif sebesar 67,5%. Menurut Purwanti (2004), pemberian ASI eksklusif adalah pemberian ASI (Air Susu Ibu) sedini mungkin setelah persalinan, diberikan tanpa jadwal dan tidak diberi makanan lain, walaupun hanya air putih, sampai bayi berumur 6 bulan. Penelitian ini hampir sama dengan penelitian yang dilakukan oleh Lestari (2009), pemberian ASI eksklusif sebesar 33,7%, dan yang tidak diberikan ASI eksklusif sebesar 66,3% hal ini dilkarenakan beberapa faktor yaitu pendidikan ibu, pengetahuan ibu, status pekerjaan ibu, tempat persalian, penolong persalinan,

dukungan keluarga, pengaruh iklan dan sosial budaya yang memberikan makanan tambahan selain ASI kepada bayi baru lahir termasuk pemberian air putih. 2. Status pekerjaan Ibu Berdasarkan hasil penelitian diperoleh sebagian besar responden bekerja yaitu sebanyak 28 (70%) dibandingkan yang tidak bekerja sebanyak 2 (30%). Ini sesuai dengan pendapat Anoraga ( 2009) bahwa kehadiran kaum wanita dalam dunia kerja besar manfaatnya dan perlu. Sebagai partner kaum pria, tidak hanya di rumah tapi juga dalam bekerja dengan menyalurkan potensi dan bakat-bakat mereka. Kemajuan dan peningkatan kaum wanita yang sangat pesat di dunia kerja, tetapi bagaimanapun mereka juga adalah ibu rumah tangga. 3. Hubungan Status Pekerjaan Ibu dengan Pemberian ASI Eksklusif pada Bayi Saat Usia 0-6 Bulan. Hasil penelitian menunjukkan ada hubungan status pekerjaan ibu dengan pemberian ASI eksklusif pada bayi saat usia 0-6 bulan di BPM Ny. Etty Endrawati Jalan Surtikanti X No Kota Semarang. Dapat dilihat pada tabel hasil penelitian bahwa dari 28 ibu bekerja hanya 4 (4.3%) yang memberikan ASI eksklusif pada bayinya sedangkan 2 ibu yang tidak bekerja 9 (75%) memberikan ASI eksklusif pada bayinya. Penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Nuryanto (2002) dalam Lestari menyatakan bahwa terdapat hubungan yang bermakna antara status pekerjaan ibu dengan pemberian ASI eksklusif dan menunjukkan bahwa ibu yang bekerja mempunyai resiko,6 kali untuk menghentikan pemberian ASI eksklusif dibandingkan dengan ibu yang tidak bekerja. Marzuki (2004) dalam Lestari juga mengemukakan bahwa proporsi pemberian ASI eksklusif pada ibu tidak bekerja (28,4%) lebih besar dibandingkan ibu yang bekerja (20,0%).

Bekerja menuntut ibu untuk meninggalkan bayinya pada usia dini dalam jangka waktu yang cukup lama setiap harinya, lama waktu pisah dengan bayi memiliki pengaruh negatif terhadap kelangsungan pemberian ASI. Kenaikan tingkat partisipasi wanita dalam angkatan kerja serta cuti yang kurang memadai bagi para ibu yang bekerja menyebabkan turunnya kesediaan menyusui dan lamanya menyusui. SIMPULAN. Pemberian ASI eksklusif di BPM Ny. Etty Endrawati lebih banyak yang tidak memberikan ASI eksklusif sebesar 27 (67,5%) dan yangmemberikan ASI eksklusif hanya 3 (32,5%). 2. Status pekerjaan ibu di BPM Ny. Etty Endrawati sebagian besar bekerja yaitu sebesar 28 (70%) dan yang tidak bekerja sebesar 2(30%). 3. Ada hubungan antara status pekerjaan ibu dengan pemberian ASI eksklusif pada bayi usia 0-6 bulan di BPM Ny. Etty Endrawati Kota Semarang. Dengan nilai p value 0,000, dimana nilai p value lebih kecil dari 0,05 (0,000 < 0,05). KEPUSTAKAAN Afifah, 2008. Pengaruh Iklan Terhadap Pemberian Susu Formula (http://www.susu formula. Co. id). 25 Oktober 200. Ahira, Anne. Definisi Bayi Dalam Psikologi ( http://www.anneahira.com/definisi-bayi.htm). 20 Oktober 20. Anoraga, Panji. 2009. Psikologi Kerja. Jakarta : Rineka Cipta. Aprilia, Yesie. 2009. Analisis Sosialisasi Program Inisiasi Menyusu Dini dan ASI Eksklusif Kepada Bidan. Tesis Program Magister Ilmu Kesehatan Masyarakat Konsentrasi Administrasi dan Kebijakan Kesehatan Minat Manajemen Kesehatan Ibu dan Anak Universitas Diponogoro.

Depkes, Hukor. Undang-Undang RI Tahun 2003 Tentang Ketenagakerjaan. (www.hukor.dewpkes.go.id). 28 September 20. Djamil, Syamsul. 2008. Kamus Terbaru Bahasa Indonesia. Surabaya : Reality Publisher Dinkes. 2009. Profil kesehatan Provinsi Jawa Tengah. Semarang : Dinkes. Fatmawati, Yeni Angka Kematian Bayi di Indonesia Masih Tinggi ( www.kabarbisnis.com). 2 Desember 200. Fikawati, Sandra dan Syafiq, Ahmad.200. Makara, Kesehatan. Kajian Implementasi dan Kebijakan Air Susu Ibu Eksklusif dan Inisiasi Menyusu Dini di Indonesia, 4 : 7-24. Fk.Undip/RS Dr.Kariadi. 2004. Peningkatan Pemberian Air Susu Ibu dan masalah laktasi. Semarang : Fk.Undip/RS Dr.Kariadi. Hartato. 2009. Penelitian Historis (Sejarah) ( http://www.penalaran-unm.org). 20 Oktober 20 Hidayat, A. Aziz Alimul. 200. Metode Penelitian Kebidanan dan Teknik Analisis Data. Jakarta : Salemba Medika. Hullyana, Melliana. 2003.Perawatan ibu pasca melahirkan. Jakarta : Puspa Swara. Lestari, Dian. 2009. Factor Ibu Bayi yang Berhubungan dengan Pemberian ASI Eksklusif di Indonesia Tahun 2007 ( Analisis Survey Demografi Kesehatan Indonesia 2007). Skripsi FKM UI. Lestari,Endah Puji. 200. Hubungan Tingkat Pengetahuan Ibu Tentang Pemberian ASI Eksklusif dengan Praktik Pemberian ASI Eksklusif pada Bayi usia 7-2 Bulan. KTI Akbid Abdi Husada. Linkages. 2002. Pemberian ASI Eksklusif atau ASI saja : Satu-satunya Sumber Cairan yang dibutuhkan Bayi Usia Dini. (http://www.linkagesproject.org). 4 Oktober 20. Mansyur, Herawati. 2009. Psikologi Ibu dan Anak untuk Kebidanan. Jakarta : Salemba Medika. Marimbi, Hanum. 200. Tumbuh Kembang, Status gizi, dan Imunisasi Dasar Pada Balita. Yogyakarta : Nuha Medika Notoatmodjo, Soekidjo. 2005. Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta : Rineka Cipta.. 200. Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta : Rineka Cipta. Purwanti, Sri Hubertin. 2004. Konsep Penerapan ASI eksklusif. Jakarta : EGC. Rahardjo, Setiyowati dan Purnamasari, Dyah Umiyarni. 2004. Pemodelan Kuantitatif Untuk Analisis Factor Penentu Praktik Pemberian ASI Eksklusif Pada Ibu Bekerja. Jurusan Kesehatan Masyarakat FKIK Universitas Jendral Soedirman Purwokerto.

Roesli, Utami. 2005. Mengenal ASI Eksklusif. Jakarta : Trumbus Agriwidya Siregar, Arifin. 2004. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Pemberian ASI oleh ibu Melahirkan. Skripsi Bagian Gizi Kesehatan Masyarakat Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sumatra Utara. Sugiyono. 2007. Statistika Untuk Penelitian. Bandung : Alfabeta. Suradi, Ruliana. 2004. Manajaemen Laktasi. Jakarta : Program Manajemen Laktasi Perkumpulan Perinatalogi Indonesia.