FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI INDEKS KESEHATAN KABUPATEN DAN KOTA DI PROVINSI JAWA TIMUR

dokumen-dokumen yang mirip
EKO ERTANTO PEMBIMBING

Statistika ITS Surabaya

LOGO. Prof. Dra. Susanti Linuwih, M.Stat, PhD Wibawati, S.Si, M.Si

Pemodelan Angka Putus Sekolah Tingkat SLTP dan sederajat di Jawa Timur Tahun 2012 dengan Menggunakan Analisis Regresi Logistik Ordinal

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI RUMAH TANGGA NELAYAN BERPERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT DENGAN ANALISIS REGRESI LOGISTIK

Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Tingkat Kelahiran di Kabupaten Brebes dengan Pendekatan Regresi Logistik Biner

PEMODELAN DISPARITAS GENDER DI JAWA TIMUR DENGAN PENDEKATAN MODEL REGRESI PROBIT ORDINAL

PENERAPAN ANALISIS REGRESI LOGISTIK PADA PEMAKAIAN ALAT KONTRASEPSI WANITA

ANALISIS REGRESI LOGISTIK ORDINAL PADA FAKTOR-FAKTOR BERPENGARUH TERHADAP PENYAKIT MATA KATARAK BAGI PASIEN PENDERITA DI KLINIK MATA UTAMA GRESIK

PEMODELAN REGRESI SPLINE UNTUK RATA- RATA BANYAK ANAK YANG DILAHIRKAN HIDUP DI KOTA SURABAYA, KABUPATEN SITUBONDO DAN KABUPATEN BANGKALAN

INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER SURABAYA Seminar Hasil Tugas Akhir

SEMINAR TUGAS AKHIR. Oleh : Arief Yudissanta ( ) Pembimbing : Dra. Madu Ratna, M.Si


BAB IV HASIL PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Rumah Bersalin (RB) Amanda yang

Analisis dan Pembahsan. Statistika Deskriptif. Regresi Logistik Biner. Uji Independensi

ANALISIS PELUANG STATUS GIZI ANAK DENGAN MENGGUNAKAN METODE REGRESI LOGISTIK MULTINOMIAL BERBASIS KOMPUTER

BAB 3 METODE PENELITIAN

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPUTUSAN KONSUMEN MEMBELI SUATU PRODUK DENGAN METODE ANALISIS REGRESI LOGISTIK ORDINAL

ANALISIS STATISTIK FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI INDEKS PRESTASI (IP) MAHASISWA DIPLOMA PENERIMA BEASISWA BIDIK MISI DI SURABAYA TAHUN 2010

Jurnal Gradien Vol 8 No 2 Juli 2012: Yuli Andriani, Uxti Mezulianti, dan Herlina Hanum

ANALISIS REGRESI MULTIVARIAT BERDASARKAN FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI DERAJAT KESEHATAN DI PROVINSI JAWA TIMUR

ANALISIS REGRESI LOGISTIK BINER TERHADAP MINAT WISUDAWAN ITS SEBAGAI JOB CREATOR

Hary Mega Gancar Prakosa Dosen Pembimbing Dr. Suhartono, S.Si, M.Sc Co Pembimbing Dr. Bambang Wijanarko Otok, S.Si, M.

pendekatan regresi logistik biner Oleh :Wida Suliasih ( )

Dosen Pembimbing : Ir. Mutiah Salamah, M. Kes Dra. Destri Susilaningrum, MSi. Oleh : Firda Velayati

BADANPUSATSTATISTIKPROVINSILAMPUNG

Saintia Matematika ISSN: Vol. 02, No. 04 (2014), pp

ANALISIS REGRESI LOGISTIK UNTUK MENGETAHUI FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI FREKUENSI KEDATANGAN PELANGGAN DI PUSAT PERBELANJAAN X

ISSN: JURNAL GAUSSIAN, Volume 6, Nomor 1, Tahun 2017, Halaman Online di:

DAFTAR ISI KATA PENGANTAR BUPATI KABUPATEN BANYUASIN... KATA PENGANTAR BAPPEDA KABUPATEN BANYUASIN... DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR...

Kegiatan Anak Usia Tahun di Jawa Timur Menggunakan Regresi Logistik Multinomial: Suatu Peranan Urutan Kelahiran

PEMODELAN DAN PEMETAAN FAKTOR UNMET NEED KB DI JAWA TIMUR SEBAGAI PERENCANAAN MENCEGAH LEDAKAN PENDUDUK DENGAN REGRESI LOGISTIK BINER

VI. FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERSEPSI DAN SIKAP RESPONDEN TERHADAP PRODUK OREO SETELAH ADANYA ISU MELAMIN

Pemodelan Ketahanan Pangan Rumah Tangga Penderita Tuberkulosis Paru Menggunakan Regresi Logistik Biner

BINARY LOGISTIC REGRESSION (BLR) TERHADAP STATUS BEKERJA DI KOTA SURABAYA

ANALISIS STATISTIK KEPUASAN PENGGUNA WAHANA PERMAINAN BOOM BOOM CAR DI TAMAN REMAJA SURABAYA

Kata kunci---beras Keluarga Miskin, regresi logistik biner. I. PENDAHULUAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. A. Keadaan Geografis Kabupaten Sukoharjo. laut (dpl). Secara geografis terletak di ,76 BT ,70 BT

MOCH. FAUZI PEMBIMBING : MUHAMMAD SJAHID AKBAR

MODEL REGRESI LOGISTIK BINER UNTUK MENENTUKAN FAKTOR YANG BERPENGARUH TERHADAP ANAK PUTUS SEKOLAH DI SULAWESI TENGAH

KETEPATAN KLASIFIKASI KEIKUTSERTAAN KELUARGA BERENCANA MENGGUNAKAN REGRESI LOGISTIK BINER DAN REGRESI PROBIT BINER

METODE BOOTSTRAP AGGREGATING REGRESI LOGISTIK BINER UNTUK KETEPATAN KLASIFIKASI KESEJAHTERAAN RUMAH TANGGA DI KOTA PATI

PEMODELAN RESIKO PENYAKIT PNEUMONIA PADA BALITA DI JAWA TIMUR MENGGUNAKAN REGRESI LOGISTIK BINER STRATIFIKASI

PEMODELAN RISIKO PENYAKIT PNEUMONIA PADA BALITA DI PROVINSI JAWA TIMUR DENGAN PENDEKATAN GEOGRAPHICALLY WEIGHTED LOGISTIC REGRESSION

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Lampiran 1 LEMBAR PERSETUJUAN. Saya yang bertanda tangan dan bertanggung jawab dengan pernyataan di bawah ini: Nama : Umur :

5) Penanggulangan diare. 6) Sanitasi dasar. 7) Penyediaan obat esensial. 5. Penyelenggaraan

Tinjauan Pustaka. Tinjuan Non Statistik. Tinjauan Statistik. Uji Serentak. Hipotesis:... Statistik Uji: Daerah penolakan: tolak H 0 jika G > 2, p.

(R.2) KAJIAN PREDIKSI KLASIFIKASI OBYEK PADA VARIABEL RESPON BINER

RINGKASAN EKSEKUTIF HASIL PENDATAAN SUSENAS Jumlah (1) (2) (3) (4) Penduduk yang Mengalami keluhan Sakit. Angka Kesakitan 23,93 21,38 22,67

Dosen Pembimbing : Dr. Purhadi, M.Sc

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

ISSN: JURNAL GAUSSIAN, Volume 3, Nomor 4, Tahun 2014, Halaman Online di:

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN

Pemodelan Logit, Probit dan Complementary Log-Log pada Studi Kasus Partisipasi Perempuan dalam Pembangunan Ekonomi di Kalimantan Selatan

Faktor yang Mempengaruhi Terjangkitnya Penyakit Diare pada Balita di Propinsi Nanggroe Aceh Darussalam

Pemetaan dan Pemodelan Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja (TPAK) Perempuan di Provinsi Jawa Timur dengan Pendekatan Model Probit

Kata Kunci Keparahan Korban Kecelakaan Lalu Lintas, Model Log Linier, Regresi Logistik Multinomial. H 1 Ada hubungan antara dua variabel yang diamati

6. Pasien yang Batuk Darah

Pemetaan dan Pemodelan Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja (TPAK) Perempuan di Provinsi Jawa Timur dengan Pendekatan Model Probit

Karakteristik Pasien

BAB I. Pendahuluan. keharmonisan hubungan suami isteri. Tanpa anak, hidup terasa kurang lengkap

Polres Tapanuli Selatan merupakan bagian dari Kepolisian Republik Indonesia yang melayani di bidang pemeliharan dan keamanan, ketertiban

Analisis Statistik Terhadap Pelanggan Internet Di Wilayah Surabaya Timur Dengan Menggunakan Regresi Logistik Biner

KETEPATAN KLASIFIKASI PEMILIHAN METODE KONTRASEPSI DI KOTA SEMARANG MENGGUNAKAN BOOSTSTRAP AGGREGATTING REGRESI LOGISTIK MULTINOMIAL

Analisis Data Kategorikal

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

Faktor-Faktor yang Membedakan Jenis Pelanggaran lalu lintas di Polres Sidoarjo dengan Menggunakan Metode Regresi Logistik Biner

Pemodelan Angka Harapan Hidup dan Angka Kematian Bayi di Jawa Timur dengan Pendekatan Regresi Nonparametrik Spline Birespon

ponsel, purposive sampling, regresi logistik politomus

III. METODOLOGI PENELITIAN. penelitian ini, penulis menggunakan dua sumber data, yaitu :

Analisis Kepuasan Pasien Terhadap Kualitas Pelayanan Puskesmas Keputih

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Hasil pemilihan sampel dengan metode purposive sampling terhadap

FAKTOR-FAKTOR YANG MENYEBABKAN TERKENA DB (DEMAM BERDARAH) DI DAERAH BENGKULU DENGAN MENGGUNAKAN REGRESI LOGISTIK BINER

INDIKATOR KESEJAHTERAAN RAKYAT NUSA TENGGARA TIMUR 2014

SEMINAR HASIL TUGAS AKHIR. Presented by Rizky Amalia Yulianti Dosen Pembimbing : Dr. Vita Ratnasari, S.Si, M.Si

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENGAMBILAN KEPUTUSAN PETANI TERHADAP PENGGUNAAN BENIH PADI DI KECAMATAN NISAM KABUPATEN ACEH UTARA

ANALISIS STATISTIK TERHADAP PELANGGAN INTERNET DI WILAYAH SURABAYA TIMUR DENGAN MENGGUNAKAN REGRESI LOGISTIK BINER

PERBANDINGAN METODE KLASIFIKASI REGRESI LOGISTIK BINER DAN NAIVE BAYES PADA STATUS PENGGUNA KB DI KOTA TEGAL TAHUN 2014

BAB I PENDAHULUAN. berkualitas sehat, cerdas dan produktif. Pencapaian pembangunan manusia yang diukur

MAKALAH REGRESI LOGISTIK DAN REGRESI DENGAN VARIABLE DUMMY

(M.9) PEMODELAN MELEK HURUF DAN RATA-RATA LAMA STUDI DENGAN PENDEKATAN MODEL BINER BIVARIAT

INDIKATOR KESEJAHTERAAN RAKYAT KABUPATEN PASER TAHUN : Bappeda Kabupaten Paser bekerjasama dengan. Badan Pusat Statistik Kabupaten Paser

ANALISIS PENGARUH STATUS BEKERJA TERHADAP JENIS KELAMIN DAN UMUR DENGAN PENDEKATAN BINARY LOGISTIC REGRESSION

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI ANGKA KEMATIAN BAYI DI JAWA TENGAH MENGGUNAKAN REGRESI GENERALIZED POISSON DAN BINOMIAL NEGATIF


Faktor yang Berpengaruh Terhadap Penyakit ISPA menggunakan Regresi Logistik Biner (Studi Kasus Kawasan Lumpur Lapindo Kabupaten Sidoarjo)

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

SKRIPSI. Disusun oleh: DHINDA AMALIA TIMUR

ISSN: JURNAL GAUSSIAN, Volume 5, Nomor 1, Tahun 2016, Halaman Online di:

KETEPATAN KLASIFIKASI PEMILIHAN METODE KONTRASEPSI REGRESI LOGISTIK MULTINOMIAL

Sem 5-4. Garis Besar Rencana Pembelajaran (GBRP)

BAB I PENDAHULUAN. Imunisasi merupakan hal yang wajib diberikan pada bayi usia 0-9

BAB IV METODOLOGI PENELITIAN. faktor risiko lain yang berperan terhadap kejadian kehamilan tidak diinginkan

Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Anggaran Pembelian Barang Tahan Lama Rumah Tangga di Jawa Timur dengan Menggunakan Regresi Tobit

BAB I PENDAHULUAN. penduduknya yang tinggi. Bahkan Indonesia menduduki peringkat ke-empat

Model Probit Untuk Ordinal Response

Transkripsi:

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI INDEKS KESEHATAN KABUPATEN DAN KOTA DI PROVINSI JAWA TIMUR Oleh AUDDIE VIENEZA M. NRP 1310030043 DOSEN PEMBIMBING Dr. Vita Ratnasari,M.Si DOSEN PENGUJI Dr. Dra. Ismaini Zain, M.Si Prof. Dr. Drs. I Nyoman Budiantara, M.Si

LATAR BELAKANG Indeks Kesehatan Umur Panjang Sehat 1

LATAR BELAKANG Indeks Pembangunan Bangsa Indeks Kesehatan Indeks Pendidikan Indeks Daya Beli 2

LATAR BELAKANG 75.00 74.50 74.68 74.00 73.50 73.50 73.92 74.34 73.00 73.17 72.50 72.00 2007 2008 2009 2010 2011*) Indeks Kesehatan Jawa Timur 3

LATAR BELAKANG 75.00 74.50 Derajat Kesehatan 74.00 73.50 73.50 Mortalitas Mordibitas 73.00 73.17 73.92 Fertilitas 74.34 Wilayah yang memiliki 74.68 Indeks Kesehatan tinggi 72.50 72.00 2007 2008 2009 2010 2011*) Indeks Kesehatan Jawa Timur Wilayah yang memiliki Indeks Kesehatan Rendah (Badan Pusat Statistika, 2011) 4

LATAR BELAKANG Penelitian sebelumnya (Riskiyanti, 2008) Analisis regresi multivariat berdasarkan faktor-faktor yang mempengaruhi derajat kesehatan di provinsi jawa timur. 5

RUMUSAN MASALAH 1. Bagaimana karakteristik indeks kesehatan di kabupaten/kota di provinsi Jawa Timur? 2. Faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi indeks kesehatan kabupaten/kota di provinsi Jawa Timur? TUJUAN 1. Mendeskripsikan karakteristik indeks kesehatan di kabupaten/kota di provinsi Jawa Timur. 2. Menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi indeks kesehatan di kabupaten/kota di provinsi Jawa Timur. 6

MANFAAT Bagi Akademis Mengaplikasikan teori statistika khususnya analisis regresi logistik biner pada kasus faktor-faktor yang mempengaruhi indeks kesehatan kabupaten/kota di provinsi Jawa Timur. Bagi Pemerintah Memberi masukan kepada pemerintah dalam meningkatkan fasilitas indeks kesehatan kabupaten/kota di provinsi Jawa Timur, terutama agar dapat dilakukan evaluasi secara terusmenerus bagi pemerintah dalam program yang telah dan sedang dilaksanakan. 7

BATASAN MASALAH Penelitian ini akan dipandang dengan dua kelompok berdasarkan nilai rata-rata indeks kesehatan kabupaten dan kota di Provinsi Jawa Timur. 8

STATISTIKA DESKRIPTIF Statistika deskriptif memberikan informasi hanya mengenai data yang dipunyai dan sama sekali tidak menarik kesimpulan apapun tentang gugus data induknya yang lebih besar (Walpole, 1995). 9

REGRESI LOGISTIK BINER Suatu metode analisis data yang digunakan untuk mencari hubungan antara variabel respon (y) yang bersifat biner atau dikotomus dengan variabel prediktor (x) yang bersifat polikotomus (Hosmer dan Lemeshow, 2000). Model )... ( )... ( 1 1 0 1 1 0 1 ) ( p p p p x x x x e e x p x p x x x x g... ) ( 1 ) ( ln ) ( 1 1 0 (Hosmer dan Lemeshow, 2000). 10

ESTIMASI PARAMETER Fungsi Likelihood Persamaan L( ) log l( ) p n n k yi xij i log 1 e jxij j0 i1 i1 j0 (Agresti, 1990) 11

PENGUJIAN ESTIMASI PARAMETER Pengujian Estimasi Parameter Secara Serentak Hipotesis : H 0 : β 1= β 2=... β j = 0 H 1 : Minimal ada β j 0; i=1,2,...,p Daerah Kritis: Statistik Uji: G 2ln n 1 n1 n0 n n yi ˆ (1 ˆ ) i i n 0 (1 y ) i Tolak H 0 jika 2 G X ( db; ) 12

PENGUJIAN ESTIMASI PARAMETER Pengujian Estimasi Parameter Secara Individu Hipotesis : H 0 : β j = 0 H 1 : β j 0 Statistik Uji: W 2 ^ 2 j ^ SE( j ) 2 Daerah Kritis: Tolak H 0 jika 2 2 W X ( db; ) 13

UJI KESESUAIAN MODEL Hipotesis : H 0 : Model sesuai (tidak terdapat perbedaan yang sgnifikan antara hasil pengamatan dengan kemungkinan hasil prediksi model) H 1 : Model tidak sesuai (terdapat perbedaan yang sgnifikan antara hasil pengamatan dengan kemungkinan hasil prediksi model) Statistik Uji: Cˆ g k k k k 1 n k k (1 k ) ( o n ) Daerah Kritis : Tolak H 0 jika ˆ C 2 ( db, ) 14 (Agresti, 1990)

INTERPRETASI MODEL Interpretasi dilakukan setelah mendapatkan nilai terbaik. Interpretasi dari intersep adalah nilai peluang saat semua variabel x sama dengan nol, perhitungan berdasarkan nilai. Intersep koefisien menggunakan nilai odds ratio yaitu nilai yang menunjukkan perbandingan tingkat kecenderungan dari dua kategori dalam satu variabel prediktor dengan salah satu kategorinya dijadikan pembanding atau kategori dasar (Hosmer dan Lemeshow, 2000). 15

Indeks Kesehatan ukuran kualitas hidup manusia yang terdapat dalam indeks pembangunan manusia (IPM) yang dibentuk melalui tiga dimensi dasar, dan kesehatan termasuk dalam salah satu dimensi dasar, yaitu umur panjang dan sehat, pengetahuan, dan kehidupan yang layak. Karena Indeks kesehatan di Jawa Timur telah mengalami peningkatan dari tahun ke tahun, namun tetap memerlukan upaya peningkatan lebih lanjut. Sehingga peningkatan indeks kesehatan sangat penting dilakukan secara terus menerus dan berkesinambungan. Salah satunya dapat ditingkatkan dengan melihat derajat Kesehatan 16

Derajat Kesehatan Menurut Henrik L Blum, peningkatan derajat kesehatan dapat diukur dari tingkat mortalitas (kematian), mordibitas (kesakitan), dan fertilitas (kelahiran). 17

Mortalitas (Kematian) Salah satu indikator perkembangan derajat kesehatan yaitu untuk menilai keberhasilan pelayanan kesehatan dan program pembangunan kesehatan lainnya Angka mortalitas dapat diketahui salah satunya melalui penolong persalinan, tingkat gizi yang diberikan pada bayi dan kualitas tempat tinggal (Badan Pusat Statistika, 2011). 18

Tingkat Gizi Pada Bayi. Tingkat gizi yang diberikan oleh bayi yaitu melalui pemberian Air Susu Ibu (ASI)/menyusui dan imunisasi pada bayi. Imunisasi pada bayi sangat diperlukan salah satunya adalah imunisasi atau vaksinasi adalah memasukkan kuman atau racun penyakit tertentu yang sudah dilemahkan ke dalam tubuh dengan cara disuntik atau diteteskan dalam mulut, dengan maksud agar terjadi kekebalan tubuh terhadap penyakit tersebut. Jenis imunisasi antara lain. 19

Macam-macam imunisasi pada bayi BCG (Bacillus Calmette Guerlin) adalah vaksinasi untuk mencegah penyakit TBC DPT (Difteri, Pertusis, Tetanus) adalah vaksinasi untuk mencegah penyakit Difteri, Pertusis, Tetanus, diberikan kepada bayi berumur 3 bulan ke atas Polio adalah vaksinasi untuk mencegah penyakit polio Campak adalah vaksinasi untuk mencegah penyakit campak Hepatitis B adalah suntikan secara intramuscular (suntikan ke dalam otot) untuk mencegah penyakit hepatitis B 20

Mordibitas (Kesakitan) Data mengenai angka kesakitan penduduk dapat diketahui dengan melakukan pendekatan angka keluhan kesehatan selama satu bulan lalu, serta cara dan jenis pengobatan yang dilakukan. (Badan Pusat Statistika, 2011). Keluhan Utama Kesehatan Lamanya terganggu kesehatan tidak merujuk pada keluhan yang terberat saja, melainkan mencakup jumlah hari untuk semua keluhan kesehatan dalam satu bulan terakhi Upaya Pengobatan upaya anggota rumah tangga/ keluarga dengan melakukan pengobatan sendiri (tanpa datang ke tempat fasilitas kesehatan atau memanggil dokter/petugas kesehatan ke rumahnya (Badan Pusat Statistika, 2011). 21

Fertilitas (Kelahiran) Kelahiran juga ditentukan oleh kondisi kesehatan ibu. Kesehatan ibu khususnya dan perempuan pada umumnya di masa usia subur (15-49 tahun) yang disebut dengan kesehatan reproduksi Angka kelahiran/fertilitas sangat dipengaruhi oleh angka prevalensi keluarga berencana (KB). Angka prevalensi KB (Keluarga Berencana) dapat ditunjukkan melalui keikutsertaan WUS (wanita usia subur usia 15-49 tahun) dalam program KB (Badan Pusat Statistika, 2011). 22

Keluarga Berencana (KB) Wujud dari upaya pemerintah dalam mengatasi demografi yaitu dengan menekan laju pertambahan penduduk diharapkan tidak terjadi jumlah penduduk yang sangat besar. Keberhasilan program KB dapat diukur dengan beberapa indikator, diantaranya Persentase cakupan peserta KB aktif terhadap PUS (Pasangan Usia Subur) serta Persentase peserta KB menurut metode kontrasepsi yang digunakan. Jumlah PUS (Pasangan Usia Subur) dan partisipasinya dalam program KB memegang peranan yang sangat penting dalam upaya pengendalian angka kelahiran. (Badan Pusat Statistika, 2011). 23

SUMBER DATA Data sekunder yang diperoleh dari BPS Provinsi Jawa Timur Survei Sosial Ekonomi Nasional tahun 2011 yang terdiri dari 29 kabupaten dan 9 kota di Provinsi Jawa Timur. VARIABEL PENELITIAN Variabel Respon (Y) : indeks kesehatan Y = 0, Kabupaten dan Kota di Provinsi Jawa Timur yang berada dibawah rata-rata indeks kesehatan. Y = 1, Kabupaten dan Kota di Provinsi Jawa Timur yang berada diatas rata-rata indeks kesehatan. nilai rata-rata indeks kesehatan di Provinsi Jawa Timur adalah sebesar 72,63. 24

VARIABEL PENELITIAN Variabel prediktor yang digunakan a. Mortalitas X 1 = X 2 = X 3 = Persentase Penolong Pertama Kelahiran Pada Ibu Persentase Bayi Diberi Imunisasi Persentase Bayi Diberi ASI b. Mordibilitas X 4 = X 5 = Persentase Penduduk Mengeluh Kesehatan Persentase Penduduk Mengobati Sendiri c. Fertilitas X 6 = Persentase Perempuan Menikah Yang Sedang Menggunakan Alat KB 25

DEFINISI OPERASIONAL a. Persentase Penolong Pertama Persalinan Pada Ibu Penolong persalinan yang pertama kali dipilih, jika kemudian ada kemungkinan proses mengalami hambatan maka diperlukan rujukan ke tenaga persalinan yang lain. b. Persentase Bayi Diberi Imunisasi Memasukkan kuman atau racun penyakit tertentu yang sudah dilemahkan ke dalam tubuh dengan cara disuntik atau diteteskan dalam mulut, dengan maksud agar terjadi kekebalan tubuh terhadap penyakit tersebut. 26

DEFINISI OPERASIONAL c. Persentase Bayi Diberi ASI Jika puting susu ibu yang dihisap bayi mengeluarkan air susu walaupun hanya sedikit yang diminun oleh bayi, Ibu yang menyusui dapat ibu kandung maupun bukan ibu kandung d. Persentase Penduduk Mengeluh Kesehatan Keadaan ketika seseorang merasa terganggu oleh kondisi kesehataan, kejiwaan, kecelakaan, dan lain-lain. Lamanya terganggu mencakup jumlah hari untuk semua keluhan kesehatan dalam satu bulan terakhir. 27

DEFINISI OPERASIONAL e. Persentase Penduduk Mengobati Sendiri Upaya oleh anggota rumah tangga (Art)/keluarga dengan melakukan pengobatan sendiri, agar sembuh atau lebih ringan keluhan kesehatannya. f. Persentase Perempuan Menikah Sedang Menggunakan Alat KB Program KB merupakan wujud dari upaya pemerintah dalam mengatasi demografi yaitu dengan menekan laju pertambahan penduduk diharapkan tidak terjadi jumlah penduduk yang sangat besar. 28

METODE ANALISIS DATA 1. melakukan identifikasi permasalahan untuk mengetahui gambaran umum yang mempengaruhi Kabupaten dan Kota di Provinsi Jawa Timur yang berada dibawah rata-rata indeks kesehatan dan Kabupaten dan Kota di Provinsi Jawa Timur yang berada diatas rata-rata indeks kesehatan. 29

METODE ANALISIS DATA 2. Statistika Deskriptif melakukan analisis statistik deskriptif untuk mendeskripsikan kabupaten dan kota di Provinsi Jawa Timur yang berada dibawah rata-rata indeks kesehatan dan Kabupaten dan Kota di Provinsi Jawa Timur yang berada diatas rata-rata indeks kesehatan. 3. Analisis Regresi Logistik Biner a. Memodelkan variabel respon b. Mendapatkan persamaan c. Mengestimasi persamaan d. Menguji estimasi parameter secara serentak e. Menguji estimasi parameter secara individu f. Menguji kesesuaian model g. Mengintrepretasi model regresi logistik 30

ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN Analisis Deskriptif Indeks Kesehatan Rata-rata Standar Deviasi Indeks Kesehatan kelompok 1 76,29 1,489 kelompok 2 67,07 3,668 Diatas rata-rata indeks kesehatan Dibawah rata-rata indeks kesehatan 31

ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN Analisis Deskriptif Karakteristik Berdasarkan Mortalitas Karakteristik Berdasarkan Mortalitas Dibawah dan Diatas Rata-Rata Indeks Kesehatan. Variabel Persentase pertolongan pertama kelahiran pada ibu Persentase bayi diberi imunisasi Dibawah rata-rata indeks kesehatan Kabupaten dan Kota Diatas rata-rata indeks kesehatan 10,38 20,52 91,48 98,22 Persentase bayi diberi asi 94,01 93,39 32

ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN Analisis Deskriptif Karakteristik Berdasarkan Mortalitas Pada penelitian ini variabel yang digunakan berdasarkan mortalitas adalah persentase penolong pertama kelahiran pada ibu, persentase balita diberi imunisasi, dan persentase bayi diberi asi sebagai variabel prediktor Karakteristik Persentase Pertolongan Pertama Kelahiran Pada Ibu Dibawah dan Diatas Rata-Rata Indeks Kesehatan. kabupaten dan kota Variabel Dibawah rata-rata indeks kesehatan Diatas rata-rata indeks kesehatan Dokter 10,38 20,52 Bidan 68,83 76,07 Dukun 20,10 3,29 33

ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN Analisis Deskriptif Karakteristik Berdasarkan Mortalitas Karakteristik Persentase Bayi Diberi Imunisasi Dibawah dan Diatas Rata-Rata Indeks Kesehatan kabupaten dan kota Variabel Dibawah rata-rata indeks kesehatan Diatas rata-rata indeks kesehatan BCG 88,08 96,78 DPT 85,77 94,88 Polio 86,51 93,75 Campak 73,95 81,15 Hepatitis B 77,35 92,12 34

ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN Analisis Deskriptif Karakteristik Berdasarkan Mordibitas Karakteristik Berdasarkan Mordibitas Dibawah dan Diatas Rata-Rata Indeks Kesehatan Kabupaten dan Kota Dibawah rata-rata indeks kesehatan Diatas rata-rata indeks kesehatan Variabel Persentase penduduk mengeluh kesehatan 27,09 29,60 Persentase penduduk mengobati sendiri 66,07 61,34 35

ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN Analisis Deskriptif Karakteristik Berdasarkan Mordibitas Pada penelitian ini variabel yang digunakan berdasarkan mordibitas adalah persentase penduduk mengeluh kesehatan, dan persentase penduduk mengobati sendiri Karakteristik Persentase Penduduk Mengeluh Kesehatan Dibawah dan Diatas Rata-Rata Indeks Kesehatan kabupaten dan kota Variabel Dibawah rata-rata indeks kesehatan Diatas rata-rata indeks kesehatan Panas 8,26 8,23 Batuk 10,53 14,20 Pilek 9,20 13,78 Asma 1,35 1,09 Diare 1,28 1,16 sakit kepala 4,05 3,30 sakit gigi 1,45 1,18 36

ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN Analisis Deskriptif Karakteristik Berdasarkan Mordibitas Karakteristik Persentase Penduduk Mengobati Sendiri Dibawah dan Diatas Rata-Rata Indeks Kesehatan kabupaten dan kota Variabel Dibawah rata-rata indeks kesehatan Diatas rata-rata indeks kesehatan obat tradisional 34,44 25,58 obat modern 88,66 89,53 37

ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN Analisis Deskriptif Karakteristik Berdasarkan Fertilitas Pada penelitian ini variabel yang digunakan berdasarkan fertilitas adalah perempuan menikah yang sedang menggunakan KB a. Karakteristik Berdasarkan Fertilitas Untuk Indeks Kesehatan Rendah Variabel N rata-rata Persentase perempuan menikah yang sedang menggunakan KB Standar Deviasi 23 65.93 5.02481 38

ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN Analisis Deskriptif Karakteristik Berdasarkan Fertilitas Pada penelitian ini variabel yang digunakan berdasarkan fertilitas adalah perempuan menikah yang sedang menggunakan KB a. Karakteristik Berdasarkan Fertilitas Untuk Indeks Kesehatan Tinggi Variabel N rata-rata Persentase perempuan menikah yang sedang menggunakan KB Standar Deviasi 15 61.92 12.0417 39

ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN Regresi Logistik Biner Pengujian Signifikansi Parameter Secara Serentak Hipotesis : H 0 : β 1= β 2=... β j = 0 H 1 : Minimal ada β j 0; i=1,2,...,p Statistik Uji: G 2ln n 1 n1 n0 n n yi ˆ (1 ˆ ) i i n 0 (1 y ) i Daerah Kritis: Tolak H 0 jika 2 G X ( db; ) 40

ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN Regresi Logistik Biner Pengujian Signifikansi Parameter Secara Serentak Berdasarkan hasil likelihood ratio test didapatkan nilai G sebesar 23,033 sehingga tolak H 0 karena nilai G lebih besar dari nilai = 12,592 atau 23,033 > 12,592 maka pengujian estimasi parameter secara serentak didapatkan hasil yang signifikant terhadap model regresi logistik biner yang berarti bahwa minimal ada satu variabel prediktor yang berpengaruh siginfikant terhadap variabel respon. 41

ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN Regresi Logistik Biner Pengujian Signifikansi Parameter Secara Serentak langkah variabel B Wald db Pvalue Exp(B) Constant 48,643 2,404 1 0,121 0,000 X 1 0,201 3,248 1 0,071 1,223 X 2 0,393 3,14 1 0,076 1,482 1 X 3 0,049 0,039 1 0,844 1,050 X 4 0,069 0,417 1 0,518 1,071 X 5 0,042 0,25 1 0,617 0,959 X 6 0,062 0,328 1 0,567 1,064 6 Constant -41,424 4,318 1 0,038 0,000 X 1 0,205 4,37 1 0,037 1,227 X 2 0,402 3,898 1 0,048 1,495 42

ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN Regresi Logistik Biner Hasil estimasi parameter serentak ini digunakan untuk menulis fungsi logit sebagai berikut. g( x) 41, 424 0, 205( X ) 0, 402 X 1 2 Sehingga probabilitas untuk indeks kesehatan adalah exp gx ( ) PY ( 1) 1 exp gx ( ) P ( Y 0) 1 P ( Y 1) 43

ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN Regresi Logistik Biner Misal : Jika pertolongan pertama kelahiran pada ibu sebesar 10 persen, dan bayi diberi imunisasi sebesar 10 persen, maka probabilitas termasuk dalam kabupaten dan kota di Provinsi Jawa Timur yang berada diatas rata-rata indeks kesehatan adalah sebesar 0,892. exp PY ( 1) 1 exp 41,424 0,205(10) 0,402 10 41,4240,205(10) 0,402 10 = 0,892 Sedangkan probabilitas termasuk dalam kategori indeks kesehatan rendah adalah sebesar 0,108. PY ( 0) 10,892 0,108 44

ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN Regresi Logistik Biner Pengujian Estimasi Parameter Secara Individu Hipotesis : H 0 : β j = 0 H 1 : β j 0 dengan j=1,2,,6 Statistik Uji: W 2 ^ 2 j ^ SE( j ) 2 Daerah Kritis: Tolak H 0 jika 2 2 W X ( db; ) dengan derajat bebas banyaknya prediktor. Untuk nilai adalah 3,841. 45

ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN Regresi Logistik Biner Pengujian Estimasi Parameter Secara Individu Variabel B Wald db Pvalue Exp(B) Constant -3,473 6.747 1 0,005 0,031 X 1 0,274 7,816* 1 0,009 1,316 Constant -49,230 6,823 1 0,009 0,000 X 2 0,514 7,015* 1 0,008 1,672 Constant 0,427 1,659 1 0,198 1,533 X 3-0,081 0,449 1 0,503 0,922 Constant 0,427 1,659 1 0,198 1,533 X 4 0,077 1,615 1 0,204 1,080 Constant 7,911 4,033 1 0,045 2,728,090 X 5-0,117 3,707 1 0,054 0,889 Constant 0,427 1,659 1 0,198 1,533 X 6 0,058 1,790 1 0,181 1,060 46

ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN Regresi Logistik Biner Interpretasi Model nilai odds ratio yaitu terhadap indeks kesehatan adalah sebagai berikut exp(5x0, 205) 2, 787 3 Jika terjadi kenaikan 5% pertolongan pertama kelahiran pada ibu, maka akan menurunkan indeks kesehatan sebesar 3 kali. exp(5x0, 402) 7, 463 7 Jika terjadi kenaikan sebesar 5% pada bayi diberi imunisasi, maka akan menurunkan indeks kesehatan sebesar 7 kali. 47

ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN Regresi Logistik Biner Uji Kesesuaian Model Hipotesis : H 0 : Model sesuai (tidak terdapat perbedaan yang sgnifikan antara hasil pengamatan dengan kemungkinan hasil prediksi model) H 1 : Model tidak sesuai (terdapat perbedaan yang sgnifikan antara hasil pengamatan dengan kemungkinan hasil prediksi model) Statistik Uji: Cˆ g k k k k 1 n k k (1 k ) ( o n ) Daerah Kritis : Tolak H 0 jika Cˆ 2 ( db, ) dengan derajat bebas 2 banyaknya prediktor. Untuk nilai X (8;0,1) adalah 15,507 48

ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN Regresi Logistik Biner Uji Kesesuaian Model Step Chi-square Db Sig, 5 7,855 8 0,448 nilai chi-square sebesar 7,855 kurang dari nilai = 5,507 sehingga menghasilkan keputusan tolak H 0 yang berarti Model tidak sesuai (terdapat perbedaan yang signifikan antara hasil pengamatan dengan kemungkinan hasil prediksi model). 49

ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN Regresi Logistik Biner Ketepatan Klasifikasi Model Pengamatan Nilai Prediksi Indeks kesehatan ratarata Dibawah Diatas rata-rata rata-rata Ukuran Sampel Asli Persentase Dibawah Indeks rata-rata 12 3 15 80,0 Kesehatan Diatas ratarata 1 22 23 95.7 Ukuran sampel prediksi 13 25 38 89,5 ketepatan klasifikasi model terhadap pengamatan sebesar 89,5 persen. 50

KESIMPULAN DAN SARAN 1. Indeks Untuk Kesehatan mordibitas rendah (kesakitan) pada mortalitas pada 23 (kematian) kabupaten yaitu dan Untuk kota di Mortalitas provinsi kabupaten Jawa dan Timur kota yang di Provinsi berada Jawa dibawah Timur yang rata-rata berada indeks dibawah kesehatan rata-rata persentase indeks kesehatan penduduk memiliki persentase mengeluh pertolongan kesehatan rata-rata pertama kelahiran sebesar pada 27,09 ibu persen rata-rata dan sebesar persentase 10,38 persen, penduduk mengobati persentase Untuk fertilitas bayi sendiri diberi (kelahiran) rata-rata imunisasi sebesar pada rata-rata persentase 66,07 sebesar persen. 91,48 penduduk persen, Sedangkan perempuan persentase di kabupaten menikah ibu dan di memberikan kota wilayah Provinsi kabupaten asi Jawa rata-rata Timur dan kepada kota yang provinsi bayi berada sebesar Jawa diatas 94,01 Timur rata-rata persen. yang indeks Sedangkan yang berada kesehatan kabupaten diata ratarata indeks penduduk kesehatan mengeluh persentase kesehatan penduduk rata-rata perempuan sebesar menikah 29,61 yang persen sedang penolong pertama kelahiran pada ibu memiliki rata-rata sebesar 20,52 persen, persentase dan kota di Provinsi Jawa Timur yang berada diatas rata-rata indeks kesehatan untuk persentase persentase persentase menggunakan bayi diberi imunisasi penduduk KB rata-rata rata-rata mengobati sebesar sebesar sendiri 61,92 98,22 persen, rata-rata persen. dan sebesar Sedangkan persentase 61,37 di kabupaten ibu memberikan persen. dan asi kota Provinsi Jawa Timur yang berada diatas rata-rata indeks kesehatan kepada bayi rata-rata sebesar 93,39 persen. perempuan menikah lebih banyak menggunakan KB sebesar 65,93 persen. persen. 51

KESIMPULAN DAN SARAN 2. Faktor-faktor yang berpengaruh terhadap indeks kesehatan di kabupaten dan kota provinsi Jawa Timur adalah persentase pertolongan pertama kelahiran pada ibu dan persentase bayi diberi imunisasi. Jika terjadi kenaikan 5% pada pertolongan pertama kelahiran untuk ibu, maka akan menaikkan indeks kesehatan sebesar 3 kali, namun jika terjadi kenaikan 10% % pada pertolongan pertama kelahiran untuk ibu, maka akan menaikkan indeks kesehatan sebesar 8 kali. Sedangkan jika terjadi kenaikan sebesar 5% pada bayi diberi imunisasi, maka akan menaikkan indeks kesehatan sebesar 7 kali, namun Jika terjadi kenaikan sebesar 10% pada bayi diberi imunisasi, maka akan menaikkan indeks kesehatan sebesar 56 kali. Saran Pada penelitian selanjutnya diharapkan menambah variabel-variabel, agar dapat diketahui faktor-faktor yang berpengaruh terhadap indeks kesehatan. 52

Agresti, A. (1990). Categorical Data Analiysis. New York: John Wiley and Sons. Ahira, a. (2013). http://www.anneahira.com/pengertian-kesehatan. Retrieved from http://www.anneahira.com. Badan Pusat Statistika. (2011). Hasil Survei Sosial Ekonomi Nasional Provinsi Jawa Timur. Jawa Timur: Badan Pusat Statistik. Badan Pusat Statistika. (2013). Laporan Eksekutif Kesehatan Provinsi Jawa Timur tahun. Jawa Timur: Badan Pusat Statistik. Henrik, L Blum. (2012, Juni). http://mhs.blog.ui.ac.id. Retrieved from http://mhs.blog.ui.ac.id/putu01/2012/06/01/teori-blum-tentang-kesehatanmasyarakat/. Hosmer, D., & Lemeshow. (2000). Applied Logistic Regression. USA: John Wiley and Sons.

Jihan, S. (2008). Pemodelan Persamaan Struktural Pada Derajat Kesehatan Dengan Moderasai Infrastruktur (Studi Kasus Di Jawa Timur, SUSENAS 2007). Tugas Akhir Tidak Dipublikasikan, 11-13. Johson, R. A., & Wichern, D. W. (2002). Applied Multivariate Statistical Analysis. America: Prentice-Hall.Inc. Riskiyanti, R. (2008). Analisis Regresi Multivariat Berdasarkan Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Derajat Kesehatan Di Provinsi Jawa Timur. Tugas Akhir Tidak Dipublikasikan. Ristrini. (2000). Penerapan Model Upaya Peningkatan Utilisasi Polindes di Daerah Terpencil.Jogjakarta : PPKT Walpole, R. (1995). Pengantar Statistika. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.