LABORATORIUM ILMU KEDOKTERAN FISIK DAN REHABILITASI RSSA LAPORAN KASUS: PENATALAKSANAAN LOW BACK PAIN e.c SPONDYLOSIS LUMBALIS DENGAN SWD DAN WILLIAM FLEXION EXERCISE KALAICHELVI REGUNATHAN 0710714014 RIZAL MUHAMMAD 0710713005 WIDYA PARAMITA Q 0710713039
Identitas Pasien Nama : Ny S Usia : 55 tahun Alamat : Lawang Pekerjaan : ibu rumah tangga No Reg : 11046785
Keluhan Utama : Nyeri pinggang Riwayat Penyakit Sekarang : Pasien mengeluh nyeri pinggang sejak 4 tahun yang lalu yang dirasa semakin memburuk dalam 2 bulan ini. Nyeri menjalar ke kedua bagian kakinya. Bila nyeri pasien minum parasetamol namun tidak merasa ada perbaikan. Demam (-), trauma (-). Pasien merupakan kiriman dari poli neuro dengan diagnosis spondilosis lumbalis.
Riwayat Peny Dahulu : DM (-), HT (-), operasi hemangioma ± 20 tahun yang lalu RIwayat Kehamilan : Anak 5 (semuanya lahir normal pervaginam) Riwayat Peny keluarga : Hipertensi (+) (Kakak) Riwayat Pekerjaan : Ibu rumah tangga
Pemeriksaan Fisik PEMERIKSAAN FISIK GCS : 456 Mental : dbn Tensi : 100/70 mmhg Jantung : dbn Nadi : 84x/menit Paru : dbn Respirasi : 18x/menit Suhu : 36,7 0 C STATUS FUNGSIONAL R/L Handed : R Handed ADL : Moderate dependent Gangguan bahasa : - Gait : normal Ambulasi : non ambulasi : - ambulasi : normal dengan bantuan : -
Status Neurologis Sensoris Raba + + + + Reflek Fisiologis Reflek Bicep +2/+2 Reflek Tricep +2/+2 Reflek Achilles +2/+2 Reflek Lutut (Knee) +2/+2 Reflek Patologis : - Reflek Primitif : - Saraf Otonom : dbn Refleks Sensoris Khusus : Lasseque -/- Bracard -/- Sicard -/- Patrick -/- Kontra Patrick -/-
Status Lokalis MMT : 5 5 5 4+ (pain) ROM : Flexi Kaki Sinistra Terganggu Sensoris : N Tonus : N Sistem Tulang : tidak ada nyeri pada sebarang sendi Tulang punggung : spondilosis lumbalis Pasien membawa foto dari bagian Neurologi: Foto lateral lumbal spine x-ray
Diagnosa: Spondylosis Lumbalis Anatomical Dx : L4-L5 Fungsional Dx : Disability Terapi Rehabilitasi : Fisioterapi : SWD Special exercise : William Flexion Exercise 2x/minggu
Kie : - Memberitahu pasien untuk tidak melakukan aktivitas yang memberikan strain pada bagian belakangnya. - Memberitahu pasien cara benar mengangkat barang supaya tidak memburukkan sakit belakangnya. - Memberitahu pasien supaya rajin kontrol ke poli rehab Planning Monitoring : Keluhan subjektif px LABORATORIUM IKFR - RSSA
Spondylosis Lumbalis Spondylosis suatu penyakit degeneratif yang menyebabkan hilangnya struktur dan fungsi normal spinal. Diskus intervertebralis mengalami degenerasi, lemah disc herniation, bulging discs. > 80% orang berusia diatas 40 tahun menunjukkan spondylosis pada foto X-ray. Faktor genetik dan trauma juga berperan penting pada spondylosis. LABORATORIUM IKFR - RSSA
Spondylosis Lumbalis Gejala yang dapat muncul pada spondylosis antara lain: Nyeri pinggang bawah, nyeri saat bangun tidur atau nyeri saat bergerak. Nyeri menjalar sepanjang kaki hingga telapak kaki, rasa tebal dan kesemutan serta kesulitan menggerakkan kaki. Rasa berat dan lemas pada kaki saat berjalan agak jauh atau posisi duduk lama. Gangguan fungsi seksual, kelumpuhan kaki, kadang disertai gangguan buang air kecil dan buang air besar LABORATORIUM IKFR - RSSA
Spondylosis Lumbalis Diagnosis spondylosis ditegakkan dengan pemeriksaan penunjang antara lain: X-rays, MRI, CT scans. X-rays bone spurs, thickening of facet joints, and narrowing of the intervertebral disc spaces. CT scans visualize the spine in greater detail and can diagnose narrowing of the spinal canal (spinal stenosis) when present. MRI scans expensive, but show the greatest detail LABORATORIUM IKFR - RSSA
Spondylosis Lumbalis There is no treatment to reverse the process of spondylosis, because it is a degenerative process. The treatments of spondylosis target the back pain and neck pain that spondylosis can cause. Therefore, the treatment of spondylosis is similar to the treatment of back pain and neck pain. medications, self-care, exercise. LABORATORIUM IKFR - RSSA
Short Wave Diathermy SWD Fisioterapi dengan stresor panas berupa energi elektromagnetik dari arus bolak balik 2450 MHz dan panjang gelombang 12,25 cm Mengurangi nyeri Mengurangi spasme otot Memperbaiki sirkulasi darah LABORATORIUM IKFR - RSSA
William Flexion Exercise Peregangan otot-otot ekstensor daerah punggung dan penguatan otot-otot daerah abdomen sehingga ketegangan otot dapat menurun nyeri berkurang LABORATORIUM IKFR - RSSA
William Flexion Exercise Tujuan : - mengurangi nyeri punggung dengan memperkuat otot-otot yang memfleksikan lumbosacral spine, terutama otot abdominal dan otot gluteus maximus. Dan meregangkan kelompok otot ekstensor. - memperbaiki feksibilitas otot-otot punggung dan sirkulasi darah yang membawa nutrisi ke discus intervertebralis LABORATORIUM IKFR - RSSA
William Flexion Exercise LABORATORIUM IKFR - RSSA
LABORATORIUM ILMU KEDOKTERAN FISIK DAN REHABILITASI RSSA