GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. A. Keadaan Umum Kecamatan Teluk Betung Timur. Peraturan Daerah Kota Bandar Lampung Nomor 04 Tahun 2012, tentang

dokumen-dokumen yang mirip
IV. GAMBARAN UMUM. Awal berdirinya pemerintahan Kecamatan Bumi Waras terbentuk berdasarkan

IV. KEADAAN UMUM DAERAH PENELITIAN

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Kecamatan Kemiling, Kota Bandarlampung. Kota

GAMBARAN UMUM KOTA BANDAR LAMPUNG. kebudayaan, kota ini merupakan pusat kegiatan perekonomian daerah

IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Lampung. Secara geografis Kota Bandar Lampung terletak pada sampai

dibandingkan dengan kabupaten-kabupaten lain yang berada di Provinsi

IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Pemerintah Daerah Kabupaten Pesawaran dibentuk berdasarkan Undang-undang

LOKASI PENELITIAN. Desa Negera Ratu dan Negeri Ratu merupakan salah dua Desa yang berada

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Kabupaten Pringsewu dengan ibukota Pringsewu terletak 37 kilometer sebelah

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Kabupaten Pesawaran merupakan salah satu dari 14 Kabupaten/Kota yang ada di

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN dengan pusat pemerintahan di Gedong Tataan. Berdasarkan

GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. daerah transit kegiatan perekonomian antara Pulau Sumatera dan Jawa, B. Keadaan Umum Kecamatan Teluk Betung Barat

IV. GAMBARAN UMUM TEMPAT PENELITIAN. Bandar Lampung merupakan Ibukota Provinsi Lampung yang merupakan daerah

III. METODE PENELITIAN. kota Bandar Lampung. Kecamatan kemiling merupakan kecamatan hasil

IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Kecamatan Induk, yaitu Kecamatan Kedaton, berdasarkan Peraturan Daerah

IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Kelurahan Rajabasa, Kecamatan Kedaton Kodya, daerah tingkat II Bandar

BAB IV GAMBARAN UMUM OBJEK PENELITIAN. a) Kondisi Grafis Kota Bandar Lampung

GAMBARAN UMUM WILAYAH PENELITIAN. Kota Bandar Lampung merupakan Ibu Kota Provinsi Lampung. Oleh karena

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Kecamatan Sragi merupakan salah satu kecamatan dari 17 Kecamatan yang

IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN DAN SUBYEK PENELITIAN

IV. GAMBARAN UMUM. Berdasarkan keterangan- keterangan dari tua- tua kampong dan pemuka

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Bandar Lampung merupakan Ibukota Provinsi Lampung yang merupakan

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. A. Gambaran Umum Wilayah Penelitian Kabupaten Lampung Selatan

IV. GAMBARAN LOKASI PENELITIAN. A. Keadaan Umum Kabupaten Lampung Tengah BT dan LS, dan memiliki areal daratan seluas

IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. A. Keadaan Umum Kabupaten Lampung Selatan

GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. A. Keadaan Umum Kabupaten Lampung Barat. mempunyai luas wilayah 4.951,28 km 2 atau 13,99 persen dari luas

V GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Tanggamus merupakan salah satu kabupaten di Propinsi Lampung yang

IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Kota Bandar Lampung merupakan ibukota dari Provinsi Lampung. Secara

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Kabupaten Tanggamus merupakan salah satu dari 11 (sebelas)

I. PENDAHULUAN. melalui nilai tambah, lapangan kerja dan devisa, tetapi juga mampu

Batas-batas Desa Pasir Jambu adalah sebagai berikut:

GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

BAB IV GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. A. Sejarah Singkat Berdirinya Kelurahan Gedung Meneng

BAB IV GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. ini terletak di sebelah Desa Panaragan, berjarak ±15 km dari ibu kota kecamatan,

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Kabupaten Tulang Bawang Barat terletak pada BT dan

BAB II DESA PULOSARI. Desa Pulosari merupakan salah satu desa yang terletak di Kecamatan

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Pulau Jawa, dan sebaliknya. Provinsi Lampung memiliki 12 kabupaten dan 2

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Propinsi Lampung. Kabupaten Lampung Tengah terletak pada

KEADAAN UMUM LOKASI PENELITIAN

V. GAMBARAN UMUM PENELITIAN. Kabupaten Brebes, Provinsi Jawa Tengah. Kecamatan Kersana mempunyai 13

METODE PENELITIAN. Data yang digunakan dalam penelitian ini merupakan data sekunder yang

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Kota Bandar Lampung merupakan Ibu Kota Propinsi Lampung. Oleh

BAB IV GAMBARAN UMUM DAERAH LOKASI. Sesuai dengan kondisi letak geografis kelurahan Way Dadi yang berada tepat

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Kabupaten Pesawaran merupakan kabupaten baru yang dibentuk berdasarkan

V. GAMBARAN UMUM WILAYAH PENELITIAN DAN KERAGAAN EKONOMI RUMAHTANGGA PETANI. Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) merupakan provinsi yang mempunyai

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Kecamatan Bangun Rejo merupakan salah satu kecamatan yang terdapat di

IV. KEADAAN UMUM DAERAH PENELITIAN. secara geografis terletak antara 101º20 6 BT dan 1º55 49 LU-2º1 34 LU, dengan

PROFIL KECAMATAN TOMONI 1. KEADAAN GEOGRAFIS

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Kota Bandar Lampung merupakan Ibu Kota Provinsi Lampung. Selain

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN Keadaan Umum Kabupaten Lampung Selatan. Wilayah Kabupaten Lampung Selatan terletak antara 105.

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. itu, selain merupakan pusat kegiatan pemerintah, sosial, politik, pendidikan

GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Kabupaten Pringsewu dibentuk berdasarkan Undang-undang Nomor 48

IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. memiliki aksesibilitas yang baik sehingga mudah dijangkau dan terhubung dengan

BAB III MONOGRAFI KECAMATAN BUNGUS TELUK KABUNG KOTA PADANG PROVINSI SUMATERA BARAT

GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Secara geografis, Kabupaten OKU Selatan terletak antara sampai

IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. sendiri masuk dalam Tahura WAR. Wilayah Tahura Wan Abdul

BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Desa Naga Beralih adalah salah satu Desa yang ada di Kecamatan Kampar Utara.

IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. maret Pada tahun 2008 tentang pembentukan Kabupaten Mesuji dan

IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Kota Bandar Lampung merupakan Ibu Kota Provinsi Lampung, selain

KEADAAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Sulawesi barat. Kabupaten Mamuju memiliki luas Ha Secara administrasi,

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. A. Keadaan Fisik dan Topografi Kota Bandarlampung

IV.GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Kecamatan Gedung Aji memiliki luas wilayah sekitar 114,47 km 2 beribukota di

BAB IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Kecamatan Sragi Kabupaten Lampung Selatan.

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Kecamatan Palas Kabupaten Lampung Selatan. Desa Bumi Restu memiliki

IV. GAMBARAN UMUM. A. Keadaan Umum Wilayah Kelurahan Tanjung Ratu Ilir. Ratu Ilir terdiri dari 7 (tujuh) dusun. Ketujuh dusun tersebut ialah :

KEADAAN UMUM DAERAH PENELITIAN. bujur timur. Wilayahnya sangat strategis karena dilewati Jalur Pantai Utara yang

IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Secara etimologis, Hajimena sebenarnya berasal dari kata Aji, yang berarti ini dan Mena

GAMBARAN UMUM PROVINSI LAMPUNG dan SUBSIDI PUPUK ORGANIK


IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Berdasarkan Sekampung Udik dalam Angka (2012), Kecamatan

IV GAMBARAN UMUM TEMPAT PENELITIAN. sebagai pusat kegiatan pemerintahan, politik, pendidikan, kebudayaan,

BAB II KONDISI DESA BELIK KECAMATAN BELIK KABUPATEN PEMALANG. melakukan berbagai bidang termasuk bidang sosial.

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Kabupaten Tulang Bawang adalah kabupaten yang terdapat di Provinsi

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. 1. Sejarah Terbentuknya Kabupaten Lampung Barat

IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Desa Margasari terletak di Kecamatan Labuhan Maringgai Kabupaten

IV. KONDISI UMUM DAERAH PENELITIAN

IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Desa Merak Belantung secara administratif termasuk ke dalam Kecamatan

IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. A. Keadaan Umum Kecamatan Teluk Betung Timur

BAB IV GAMBARAN UMUM LOKASI

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Metro. Kelurahan Karangrejo pertama kali dibuka pada zaman pemerintahan

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. A. Gambaran Umum Kabupaten Lampung Selatan

IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

V. GAMBARAN UMUM WILAYAH

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Posisi wilayah Kota Metro berada di tengah Provinsi Lampung, secara

V. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Jarak dari Kecamatan Megamendung ke Desa Megamendung adalah 8 km,

BAB IV GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. dengan DKI Jakarta yang menjadi pusat perekonomian negara.

KARAKTERISTIK WILAYAH STUDI. A. Kondisi Geografis. dari luas Provinsi Jawa Barat dan terletak di antara Bujur Timur

GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Secara geografis wilayah Kota Bandar Lampung berada antara 50º20 -

IV. KEADAAN UMUM DAERAH PENELITIAN Kondisi Geografis Daerah Penelitian. Kecamatan Rumbai merupakan salah satu Kecamatan di ibukota

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Lampung Selatan adalah salah satu dari 14 kabupaten/kota yang terdapat di Provinsi

GAMBARAN UMUM WILAYAH. tenggara dari pusat pemerintahan kabupaten. Kecamatan Berbah berjarak 22 km

P R O F I L DESA DANUREJO

KARAKTERISTIK WILAYAH STUDI. Kecamatan Bantul berada di Ibukota Kabupaten Bantul. Kecamatan Bantul

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Kabupaten Pesawaran dibentuk berdasarkan Undang-Undang Nomor 33 Tahun

V GAMBARAN UMUM DESA CIMANGGIS

Transkripsi:

79 IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN A. Keadaan Umum Kecamatan Teluk Betung Timur 1. Keadaan Umum Pemerintahan Kecamatan Teluk Betung Timur terbentuk berdasarkan Peraturan Daerah Kota Bandar Lampung Nomor 04 Tahun 2012, tentang Penataan dan Pembentukan Kelurahan dan Kecamatan. Pada awalnya Kelurahan Sukamaju masuk dalam Kecamatan Teluk Betung Barat. Pada tahun 2012 pemerintah memekarkan beberapa wilayah di B. Lampung sehingga Kelurahan Sukamaju saat ini termasuk ke dalam Kecamatan Teluk Betung Timur. Wilayah Kecamatan Teluk Betung Timur dibagi menjadi 6 (enam) kelurahan, yaitu : 1. Kelurahan Kota Karang 2. Kelurahan Kota Karang Raya 3. Kelurahan Perwata 4. Kelurahan Keteguhan 5. Kelurahan Sukamaju 6. Kelurahan Way Tataan

80 Adapun pusat pemerintahan Kecamatan Teluk Betung Timur berada di Kelurahan Sukamaju. 2. Letak Geografi dan Luas Kecamatan Kecamatan Teluk Betung Timur memiliki luas wilayah 1.210 ha dan jumlah penduduk 38.408 jiwa. Berdasarkan Peraturan Daerah Kota Bandar Lampung Nomor 04 Tahun 2012, tentang Penataan dan Pembentukan Kelurahan dan Kecamatan, letak geografis dan wilayah administratif Kecamatan Teluk Betung Timur berasal dari sebagian wilayah geografis dan administratif Kecamatan Teluk Betung Barat dengan batas-batas sebagai berikut: 1. Sebelah utara berbatasan dengan Kecamatan Teluk Betung Barat 2. Sebelah selatan berbatasan dengan Teluk Lampung 3. Sebelah timur berbatasan dengan Kecamatan Teluk Betung Barat dan Kecamatan Teluk Betung Selatan 4. Sebelah barat berbatasan dengan Kecamatan Teluk Betung Barat 3. Topografi Kecamatan Teluk Betung Timur terdiri atas wilayah perbukitan, dataran rendah dan pantai dengan suhu rata-rata 28 derajat Celcius. B. Keadaan Umum Kelurahan Sukamaju 1. Keadaan Umum Kelurahan Sukamaju terdiri dari 2 lingkungan, lingkungan I terdapat 6 RT dan lingkungan II terdapat 10 RT. Kelurahan Sukamaju dipimpin oleh seorang Lurah bernama Hj. Sabiha. AS, BA. Organisasi masyarakat yang

81 aktif di Kelurahan Sukamaju berupa, organisasi Komunitas Masyarakat Perikanan yang memiliki ± 100 anggota di Kelurahan tersebut, organisasi kelompok PKK yang memiliki 50 anggota. 2. Letak Geografi dan Luas Kelurahan Kelurahan Sukamaju memiliki luas 412 ha/m² dan jumlah penduduk 4.567 jiwa. Kelurahan ini memiliki batas-batas sebagai berikut : a. Sebelah utara berbatasan dengan Kelurahan Keteguhan b. Sebelah selatan berbatasan dengan Kelurahan Way Tataan c. Sebelah timur berbatasan dengan Teluk Lampung d. Sebelah barat berbatasan dengan kali Kelurahan Sukamaju didominasi oleh penduduk yang beragama Islam sebanyak 4.199 jiwa, penduduk yang beragama Kristen Protestan sebanyak 88 jiwa, Kristen Khatolik sebanyak 81 jiwa dan sisanya beragama Hindu dan Budha. Penggunaan lahan di Kelurahan Sukamaju adalah untuk pemukiman, perkebunan, pekarangan, perkantoran, dan lain-lain. Luas untuk masing-masing penggunaan lahan dapat dilihat pada Tabel 14. Tabel 14. Sebaran penggunaan lahan di Kelurahan Sukamaju No Penggunaan lahan Luas lahan ( ha/m 2 ) 1 Pemukiman 295 2 Persawahan - 3 Perkebunan 113 4 Kuburan 1 5 Pekarangan - 6 Taman - 7 Perkantoran 1 8 Luas prasarana umum lainnya 2 Total luas 412 Sumber : Kelurahan Sukamaju Kecamatan Teluk Betung Timur Kota Bandar Lampung,2013.

82 Pada Tabel 14 dapat dilihat sebagian besar penggunaan lahan di Kelurahan Sukamaju dipakai untuk pemukiman dan perkebunan. Luas lahan yang digunakan sebagai perkebunan sebesar 113 ha/m 2. Perkebunan yang terdapat di Kelurahan Sukamaju antara lain kelapa, kopi, dan coklat. Jenis komoditas tanaman pangan maupun tanaman sayuran tidak berkembang di daerah Kelurahan Sukamaju, hal ini dapat dilihat pada Tabel 15. Tabel 15. Luas tanaman pangan dan tanaman sayuran/buah-buahan menurut komoditas di Kelurahan Sukamaju No Jenis tanaman pangan dan perkebunan Luas lahan (Ha) Jenis Tanaman Sayuran/buah-buahan Luas lahan (Ha) 1 Jagung 0 Jeruk 0 2 Padi sawah 0 Pepaya 0 3 Kacang tanah 0 Nanas 0 4 Kacang panjang 0 Kedondong 0 5 Cabai 0 Melinjo 0 6 Bawang merah 0 Pisang 0 7 Bawang putih 0 Duku 0 8 Coklat 36 Durian 0 9 Kelapa 20 Nangka 0 10 Kopi 57 Mangga 0 Sumber : Kelurahan Sukamaju Kecamatan Teluk Betung Timur Kota Bandar Lampung,2013. Tabel 15 menunjukkan bahwa tanaman pangan dan tanaman sayuran tidak berpotensi untuk dikembangkan di Kelurahan Sukamaju. Hal ini disebabkan oleh semakin sedikitnya lahan pertanian yang ada di Kelurahan Sukamaju yang telah berganti menjadi lahan pemukiman. Tanaman sayuran melinjo merupakan bahan baku yang digunakan untuk menunjang agroindustri emping di Kelurahan Sukamaju. Tidak tersedianya tanaman melinjo di Kelurahan Sukamaju, tentunya membuat para pengrajin emping kesulitan dalam mendapatkan bahan baku melinjo. Sehingga pengrajin

83 mendapatkan bahan baku dari daerah luar Kelurahan Sukamaju. Biasanya pengrajin membeli bahan baku melinjo dari dok atau gudang yang berada di sekitar Kecamatan Teluk Betung di luar Kelurahan Sukamaju. 3. Topografi Kelurahan Sukamaju terletak pada ketinggian 5 sampai 25 meter di atas permukaan laut dengan banyaknya curah hujan 1500 mm/th. Kelurahan Sukamaju memiliki topografi sebagian besar adalah dataran rendah dan pesisir pantai dengan suhu rata-rata 30 derajat Celcius. 4. Potensi Demografi Pada tahun 2013, penduduk Kelurahan Sukamaju berjumlah 4.567 jiwa dengan jumlah penduduk laki-laki sebanyak 2.304 dan jumlah penduduk perempuan sebanyak 2.263 jiwa, sehingga lebih banyak penduduk laki-laki dibandingkan dengan penduduk perempuan. Jumlah penduduk berdasarkan golongan umur dapat dilihat pada Tabel 16. Tabel 16. Jumlah penduduk menurut kelompok umur Kelurahan Sukamaju Kota Bandar Lampung, tahun 2013. Kelompok Umur (tahun) Laki-laki (jiwa) Perempuan (jiwa) Jumlah (jiwa) 0 4 44 98 142 5 6 46 47 93 7 13 193 189 382 14 16 134 119 253 17 24 71 101 172 25 54 175 158 333 55 keatas 99 129 228 Jumlah 762 841 1.603 Sumber : Kelurahan Sukamaju Kecamatan Teluk Betung Timur Kota Bandar Lampung,2013.

84 Tabel 16 menunjukkan bahwa sebagian besar penduduk di Kelurahan Sukamaju berada pada umur antara 25 54 tahun sebanyak 333 jiwa. Kelurahan Sukamaju didominasi oleh penduduk yang berusia produktif sehingga mampu menjalankan usaha secara optimal. Sebagian besar penduduk di daerah Kelurahan Sukamaju bekerja sebagai pengerajin industri rumah tangga yaitu sebanyak 2.606 jiwa. Penduduk yang bekerja sebagai buruh yaitu sebanyak 823 jiwa, dan penduduk yang bekerja sebagai pedagang sebanyak 771 jiwa. Penduduk di sekitar Kelurahan Sukamaju tidak hanya bekerja sebagai pengerajin industri rumah tangga dan buruh tetapi ada penduduk yang bekerja sebagai pegawai negeri sipil, TNI, tukang, bertani dan pensiunan. Tingkat pendidikan di Kelurahan Sukamaju dapat dilihat pada Tabel 17. Tabel 17. Tingkat pendidikan di Kelurahan Sukamaju Kota Bandar Lampung, tahun 2013. Tingkat Pendidikan Laki-laki (Jiwa) Perempuan (Jiwa) Jumlah (Jiwa) Sarjana 48 33 81 Sarjana Muda 18 14 32 SLTA 785 743 1.528 SLTP 567 548 1.115 SD 853 759 1.612 Taman Kanak-Kanak 49 47 96 Belum Sekolah 44 37 81 Buta Huruf - - - Jumlah 2.364 2.181 4.545 Sumber : Kelurahan Sukamaju Kecamatan Teluk Betung Timur Kota Bandar Lampung,2013. Berdasarkan Tabel 17 terlihat bahwa sebagian besar masyarakat di Kelurahan Sukamaju menamatkan pendidikan pada sekolah dasar (SD) sebesar 1.612 jiwa. Hal ini dikarenakan masalah utama terletak pada biaya

85 pendidikan serta keinginan dari masyarakat sendiri yang sulit untuk berkembang. 5. Sarana dan Prasarana Akses menuju Kelurahan Sukamaju dapat menggunakan alat transportasi ojek, angkutan umum, serta mobil. Jarak tempuh Kelurahan Sukamaju menuju Kota Bandar Lampung sejauh 5 km. Sarana dan prasarana yang tersedia di tempat ini seperti sarana transportasi, jalan umum, lapangan olah raga, rumah ibadah, pertokoan, pasar, gedung sekolah, dan puskesmas. C. Keadaan Umum Kecamatan Rajabasa 1. Keadaan Umum Desa Rajabasa adalah salah satu desa yang sejak tahun 1992 menjadi Kelurahan Rajabasa Kecamatan Kedaton Kodya Daerah Tingkat II Bandar Lampung. Sesuai dengan Peraturan Daerah Kota Bandar Lampung No. 4 Tahun 2001 tentang pembentukan penghapusan dan penggabungan, Kelurahan Rajabasa tidak masuk dalam Kecamatan Kedaton tetapi masuk dalam Kecamatan Rajabasa yang terdiri dari 4 Kelurahan yaitu Kelurahan Rajabasa, Kelurahan Rajabasa Raya, Kelurahan Rajabasa Jaya, dan Kelurahan Gedung Meneng. Pada tahun 2012 Pemerintah Kota memekarkan beberapa wilayah di Bandar Lampung sesuai dengan Peraturan Daerah Kota Bandar Lampung Nomor 4 Tahun 2012 tentang Penataan dan Pembentukan Kecamatan dan

86 Kelurahan, sehingga wilayah Kecamatan Rajabasa dibagi menjadi 7 (tujuh) kelurahan, yaitu : 1. Rajabasa 2. Gedong Meneng 3. Rajabasa Nunyai 4. Rajabasa Pemuka 5. Gedong Meneng Baru 6. Rajabasa Raya 7. Rajabasa Jaya 2. Letak Geografi dan Luas Kecamatan Kecamatan Rajabasa memiliki luas wilayah 13,53 km² dan jumlah penduduk 44.290 jiwa. Letak geografis dan wilayah administratif Kecamatan Rajabasa dengan batas-batas sebagai berikut: 1. Sebelah utara berbatasan dengan Kecamatan Tanjung Senang dan Labuhan Ratu 2. Sebelah selatan berbatasan dengan Kecamatan Langkapura 3. Sebelah timur berbatasan dengan Kecamatan Labuhan Ratu 4. Sebelah barat berbatasan dengan Kabupaten Lampung Selatan 3. Topografi Kecamatan Rajabasa berada pada ketinggian rata-rata 100 meter di atas permukaan laut, dan secara keseluruhan terdiri atas dataran.

87 D. Keadaan Umum Kelurahan Rajabasa 1. Keadaan Umum Kelurahan Rajabasa adalah desa asli yang sudah sejak zaman dahulu, penduduknya terdiri dari suku Padang, Palembang, Batak, Cina, Jawa, yang paling banyak / penduduk aslinya yaitu Lampung. Dengan berlakunya peraturan Pemerintahan RI No. 3 tahun 1982, tentang perubahan batas wilayah Kotamadya Daerah Tingkat II Bandar Lampung (Tanjung Karang Teluk Betung) maka Kelurahan Rajabasa menjadi salah satu kelurahan yang termasuk ke dalam wilayah Kotamadya Daerah Tingkat II Bandar Lampung dan pada tahun 1992 perubahan desa menjadi Kelurahan Rajabasa Kecamatan Kedaton. Pada tanggal 1 januari 1992 masuk wilayah Kecamatan Rajabasa. Kelurahan Rajabasa terdiri dari 2 lingkungan, lingkungan I terdapat 6 RT dan lingkungan II terdapat 6 RT. Kelurahan Rajabasa dipimpin oleh seorang Lurah bernama Deki Elman Soni (Sumber : Profil Kelurahan Rajabasa, 2012). 2. Letak Geografi dan Luas Kelurahan Kelurahan Rajabasa memiliki luas 2,38 km² dan jumlah penduduk 3.928 jiwa. Kelurahan ini memiliki batas-batas sebagai berikut : a. Sebelah utara berbatasan dengan Kelurahan Hajimena Kecamatan Natar b. Sebelah selatan berbatasan dengan Kelurahan Gedung Meneng Kecamatan Rajabasa c. Sebelah timur berbatasan dengan Kelurahan Kemiling Kecamatan Kemiling

88 d. Sebelah barat berbatasan dengan Kelurahan Rajabasa Raya Kecamatan Rajabasa Kelurahan Rajabasa didominasi oleh penduduk yang beragama Islam sebanyak 3.813 jiwa, penduduk yang beragama Kristen Protestan sebanyak 94 jiwa, Kristen Khatolik sebanyak 7 jiwa dan sisanya beragama Hindu. Penggunaan lahan di Kelurahan Rajabasa adalah untuk pemukiman, pekarangan, sawah, tegal/ladang, dan lain-lain. Luas untuk masing-masing penggunaan lahan dapat dilihat pada Tabel 18. Tabel 18. Sebaran penggunaan lahan di Kelurahan Rajabasa No Penggunaan lahan Luas lahan ( ha/m 2 ) 1 Pemukiman 153 2 Kuburan 1,5 3 Perum 5 4 Perkantoran 23 5 Pertokoan/ Perdagangan 5 6 Empang 4 7 Sawah 2,5 8 Tegalan 2 Total luas 359 Sumber : Kelurahan Rajabasa Kecamatan Rajabasa Kota Bandar Lampung, 2012. Pada Tabel 18 dapat dilihat total luas lahan di Kelurahan Rajabasa sebanyak 359 Ha. Penggunaan lahan terbanyak di Kelurahan Rajabasa dipakai untuk pemukiman dan jalan. Kelurahan Rajabasa yang padat pemukiman, perkantoran, dan akses jalan tidak mengurangi keinginan masyarakat sekitar untuk memanfaatkan lahan yang ada untuk dikembangkan di bidang pertanian seperti bercocok tanam. Jenis komoditas tanaman perkebunan, tanaman pangan maupun tanaman

89 sayuran sudah tidak berkembang di daerah Kelurahan Rajabasa, hal ini dapat dilihat pada Tabel 19. Tabel 19. Luas tanaman pangan dan tanaman sayuran/buah-buahan menurut komoditas di Kelurahan Rajabasa No Jenis tanaman pangan Luas lahan (Ha) Jenis Tanaman Sayuran/buah-buahan Luas lahan (Ha) 1 Jagung 0 Rambutan 0 2 Ubi kayu 0 Pepaya 0 3 Kacang tanah 0 Nanas 0 4 Kacang panjang 0 Jeruk 0 5 Cabai 0 Melinjo 0 6 Kentang 0 Pisang 0 7 Kangkung 0 Duku 0 8 Bayam 0 Durian 0 9 Sawi 0 Nangka 0 10 Padi sawah 2,5 Jambu klutuk 0 Sumber : Kelurahan Rajabasa Kecamatan Rajabasa Kota Bandar Lampung, 2012. Tabel 19 menunjukkan bahwa hanya tanaman padi sawah yang berkembang di Kelurahan Rajabasa. Hal ini disebabkan oleh semakin sedikitnya lahan pertanian yang ada di Kelurahan Rajabasa yang telah berganti menjadi lahan pemukiman. Tanaman sayuran melinjo merupakan bahan baku yang digunakan untuk menunjang agroindustri emping di Kelurahan Rajabasa. Tidak tersedianya tanaman melinjo di Kelurahan Rajabasa, tentunya membuat para pengrajin emping kesulitan dalam mendapatkan bahan baku melinjo. Sehingga pengrajin mendapatkan bahan baku dari daerah luar Kelurahan Rajabasa. Biasanya pengrajin membeli bahan baku melinjo dari daerah Hajimena, Natar, Kabupaten Lampung Selatan dan Kota Metro.

90 3. Potensi Demografi Pada tahun 2012, penduduk Kelurahan Rajabasa berjumlah 3.928 jiwa dengan jumlah penduduk laki-laki sebanyak 1.816 dan jumlah penduduk perempuan sebanyak 2.112 jiwa, sehingga lebih banyak penduduk perempuan dibandingkan dengan penduduk laki-laki. Secara rinci jumlah penduduk berdasarkan golongan umur dapat dilihat pada Tabel 20. Tabel 20. Jumlah penduduk menurut kelompok umur Kelurahan Rajabasa Kota Bandar Lampung, tahun 2012. Kelompok Umur (tahun) Laki-laki (jiwa) Perempuan (jiwa) Jumlah (jiwa) 0 4 82 81 163 5 6 94 91 185 7 13 216 226 442 14 16 606 777 1382 17 24 243 160 403 25 54 475 689 1164 55 keatas 101 88 189 Jumlah 1816 2112 3928 Sumber : Kelurahan Rajabasa Kecamatan Rajabasa Kota Bandar Lampung, 2012. Tabel 20 menunjukkan bahwa sebagian besar penduduk di Kelurahan Rajabasa berada pada umur antara 14 16 tahun sebanyak 1382 jiwa. Kelurahan Rajabasa didominasi oleh penduduk yang berusia produktif sehingga mampu menjalankan usaha secara optimal. Sebagian besar penduduk di daerah Kelurahan Rajabasa bekerja sebagai buruh yaitu sebanyak 761 jiwa. Penduduk yang bekerja sebagai pedagang yaitu sebanyak 333 jiwa, dan penduduk yang bekerja sebagai pegawai negeri sebanyak 60 jiwa. Penduduk di sekitar Kelurahan Rajabasa tidak hanya bekerja sebagai buruh, pedagang, dan PNS tetapi ada penduduk

91 yang bekerja sebagai tukang, bertani dan pensiunan. Tingkat pendidikan di Kelurahan Rajabasa dapat dilihat pada Tabel 21. Tabel 21. Tingkat pendidikan di Kelurahan Rajabasa Kota Bandar Lampung, tahun 2013. Tingkat Pendidikan Laki-laki (Jiwa) Perempuan (Jiwa) Jumlah (Jiwa) Sarjana 87 77 164 SLTA 753 773 1526 SLTP 276 383 659 SD 426 525 951 Taman Kanak-Kanak 84 98 182 Sumber : Kelurahan Rajabasa Kecamatan Rajabasa Kota Bandar Lampung, 2012. Berdasarkan Tabel 21 terlihat bahwa sebagian besar masyarakat di Kelurahan Rajabasa menamatkan pendidikan pada SLTA sebesar 1.526 jiwa, sehingga sebagian besar penduduk di Kelurahan Rajabasa sudah tergolong maju dan mengutamakan pendidikan. 4. Sarana dan Prasarana Akses menuju Kelurahan Rajabasa dapat menggunakan alat transportasi ojek, angkutan umum, serta mobil. Jarak tempuh Kelurahan Sukamaju menuju Kota Bandar Lampung sebesar 10 km. Sarana dan prasarana yang tersedia di tempat ini seperti sarana transportasi, jalan umum, lapangan olah raga, rumah ibadah, pertokoan, pasar, gedung sekolah, dan puskesmas. E. Gambaran Agroindustri 1. Bahan Baku Pengolahan industri rumah tangga emping melinjo yang terletak di Kota Bandar Lampung merupakan usaha rumah tangga pengolahan biji melinjo

92 menjadi emping melinjo yang sudah berkembang. Ketersediaan bahan baku akan menunjang proses produksi. Semakin banyak ketersediaan bahan baku maka akan semakin besar tingkat produktivitasnya. Lahan pertanian yang ada di Kota Bandar Lampung sudah semakin sedikit, hal ini disebabkan oleh semakin sedikitnya lahan pertanian yang telah berganti menjadi bangunan-bangunan. Pengrajin emping banyak memperoleh bahan baku melinjo dari luar Kota Bandar Lampung. Jumlah tanaman melinjo di Provinsi Lampung dapat dilihat pada Tabel 22. Tabel 22. Jumlah tanaman dan produksi tanaman melinjo di Provinsi Lampung No Kabupaten Tanaman hasil (pohon) Produksi (kuintal) 1 Lampung Barat 13.072 2.538 2 Tanggamus 17.463 1.985 3 Lampung Selatan 54.935 9.139 4 Lampung Timur 8.660 1.851 5 Lampung Tengah 15.100 2.411 6 Lampung Utara 4.677 1.039 7 Way Kanan 3.662 453 8 Tulang Bawang 11.165 2.774 9 Pesawaran 29.710 8.611 10 Pringsewu 2.181 197 11 Meesuji 942 250 12 Tulang Bawang Barat 350 36 13 Bandar Lampung 9.436 1.471 14 Metro 577 62 Jumlah 171.930 32.817 Sumber : Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Lampung, 2013. Tabel 22 menunjukkan bahwa luas tanaman melinjo terbanyak di Kabupaten Lampung Selatan. Luas tanaman melinjo di Kota Bandar lampung sebanyak 9.436 pohon, hal ini menunjukkan bahwa ketersediaan bahan baku melinjo di Kota Bandar Lampung tidak cukup memadai, sehingga banyak pengerajin melinjo mengimpor bahan baku dari luar Kota

93 Bandar Lampung. Bahan baku melinjo berasal dari daerah Hajimena, Natar, Kabupaten Selatan, dan Kota Metro. Melinjo dibeli dengan harga Rp 8.000,00 sampai Rp 10.000,00 dengan waktu pemesanan sebulan bisa sampai 2 kali. 2. Tenaga Kerja Pengolahan emping melinjo di Kelurahan Sukamaju Kecamatan Teluk Betung Timur memiliki tenaga kerja yang relatif banyak. Sedangkan, agroindustri emping melinjo yang terletak di Kelurahan Rajabasa Kecamatan Rajabasa hanya memiliki tenaga kerja yang lebih sedikit tetapi kapasitas produksinya lebih banyak dibandingkan agroindustri emping melinjo di Kelurahan Sukamaju, hal ini dikarenakan ketersediaan bahan baku melinjo yang cukup di Kelurahan Rajabasa. Tenaga kerja yang digunakan dalam agroindustri emping melinjo merupakan tenaga kerja yang berasal dari luar keluarga dan dalam keluarga. Tenaga kerja dari luar keluarga biasanya berasal dari masyarakat yang tinggal di sekitar responden. Tenaga kerja produksi, yang sering disebut pengrajin, umumnya adalah perempuan, yang biasanya berumur paruh baya (ibu-ibu). Awal berdirinya kedua agroindustri ini sama- sama di latarbelakangi oleh ketersediaan bahan baku melinjo yang melimpah tetapi tidak didukung dengan perkembangan agroindustri. Kegiatan yang dilakukan dalam agroindustri emping melinjo ini antara lain pengupasan kulit luar, penyangraian, pengupasan kulit keras dari biji, pemipihan, penjemuran, dan pengemasan.

94 3. Produksi Agroindustri emping melinjo di Kota Bandar Lampung rata-rata berproduksi setiap hari, tetapi frekuensi produksi per bulan yang dilakukan oleh masing-masing agroindustri bermacam-macam yaitu 24 kali dan 25 kali. Emping yang sudah di produksi selanjutnya di pasarkan. Pemasaran yang dilakukan oleh pemilik agroindustri emping melinjo ada dua macam yaitu dengan cara memasarkan sendiri ke pasar atau melalui pedagang pengecer. Harga emping melinjo yang dijual bekisar Rp 30.000,00 sampai Rp 34.000,00 per kg. Daerah pemasaran agroindustri emping melinjo di Kelurahan Rajabasa sudah sampai ke luar Kota Bandar Lampung yaitu daerah Natar, Kota Metro, dan Kota Tangerang. Daerah pemasaran agroindustri emping melinjo di Kelurahan Sukamaju masih berada di sekitaran Kota Bandar Lampung. Mengingat minimnya pemanfaatan melinjo oleh para petani, maka timbul pemikiran untuk memanfaatkan bahan baku tersebut menjadi produk olahan emping melinjo yang mempunyai nilai tambah yang lebih tinggi. Agroindustri emping melinjo di Kelurahan Sukamaju Kecamatan Teluk Betung Timur dan Kelurahan Rajabasa Kecamatan Rajabasa Kota Bandar Lampung berdampak langsung terhadap perekonomian masyarakat sekitarnya, karena agroindustri emping melinjo melibatkan tenaga kerja lokal sehingga dapat mengurangi pengangguran dan menambah penghasilan penduduk.