BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Daya saing dalam era globalisasi pada perusahaan dan industri yang

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. persaingan ketat antar industri khususnya industri rumahan atau home industry.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Perkembangan bisnis yang semakin meningkat secara ketat berdampak

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah Dewasa ini perkembangan bisnis meningkat semakin ketat meskipun

BAB I PENDAHULUAN PENDAHULUAN 1

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian. Zaman sekarang ini terdapat persaingan yang semakin ketat dalam dunia usaha

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Kualitas produk merupakan faktor penting yang mempengaruhi tingkat

BAB I PENDAHULUAN. Seiring dengan kemajuan teknologi, pertumbuhan industri berkembang

BAB I PENDAHULUAN. Persaingan dalam dunia industry manufaktur maupun jasa semakin ketat

BAB 1 PENDAHULUAN. Dewasa ini perkembangan perekonomian Indonesia berada pada tingkat

BAB II LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Di zaman seperti sekarang ini dengan kemajuan industri yang didukung

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Dalam sebuah kegiatan usaha peranan manajemen sangatlah penting, karena

ABSTRAK UNIVERSITAS KRISTEN MARANATHA

BAB 1 PENDAHULUAN. Listrik merupakan salah satu sumber energi yang sangat dibutuhkan oleh

BAB I PENDAHULUAN. dan kemajuan yang cukup signifikan. Hal ini bisa terjadi karena adanya niat serta

BAB 1 PENDAHULUAN. Pada saat ini perekonomian di dunia telah memasuki era globalisasi. Semua

BAB I PENDAHULUAN. pengiriman pada saat ini semakin berat. Seiring dengan bertambahnya usaha

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Dewasa ini banyak perusahaan yang bergerak dalam bisnis produk

BAB I PENDAHULUAN. Di dalam suatu perusahaan manufaktur, sistem manajemen harus

ABSTRAK. iii. Universitas Kristen Maranatha

BAB 2 LANDASAN TEORI

DAFTAR ISI. 1.1 Latar Belakang Penelitian Identifikasi Masalah Tujuan Penelitian Kegunaan Penelitian Kerangka Pemikiran 6

BAB I PENDAHULUAN. Sebuah perusahaan, baik perusahaan besar maupun kecil, pasti. membutuhkan manajemen operasi. Teknik manajemen operasi diterapkan di

2. Pengawasan atas barang hasil yang telah diselesaikan. proses, tetapi hal ini tidak dapat menjamin bahwa tidak ada hasil yang

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

BAB I PENDAHULUAN. terlihat pada cepatnya perubahan selera konsumen terhadap suatu produk. Oleh sebab

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. atau kualitas. Dalam dunia industri, kualitas barang yang dihasilkan merupakan

ABSTRAK ABSTRAK. Kata Kunci : Pengendalian Kualitas, Peta kendali P, Histogram, Pareto, diagram sebab- akibat. vii. Universitas Kristen Maranatha

MANAJEMEN OPERASIONAL M. KURNIAWAN. DP BAB 3 MANAJEMEN KUALITAS

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Perkembangan tekhnologi yang semakin meningkat sangat mempengaruhi

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. oleh para konsumen dalam memenuhi kebutuhannya. Kualitas yang baik

BAB 3 LANGKAH PEMECAHAN MASALAH. PT. Citra Tunas Baru Gramindo adalah sebuah perusahaan garmen yang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. pasar nasional negara lain. Dalam menjaga konsistensinya perusahaan

BAB I PENDAHULUAN. Sebuah perusahaan dalam bentuk apapun akan berorientasi pada pencarian laba

BAB I PENDAHULUAN. Pada saat ini perekonomian telah memasuki era globalisasi yang akan diwarnai

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR ISI KATA PENGANTAR DAFTAR GAMBAR DAFTAR TABEL. 1.1 Latar Belakang Penelitian Identifikasi Masalah Tujuan Penelitian 05

BAB I PENDAHULUAN. Sistem kualitas begitu penting dan diperlukan dalam dunia usaha untuk dapat

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Proses produksi merupakan hal yang sangat penting dalam perusahaan

BAB II LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN. kota Solo, Yogyakarta dengan banyaknya mahasiswa didalamnya beraneka suku,

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB III METODE PENELITIAN. 3.1 Variabel Penelitian dan Definisi Operasional Variabel

ABSTRAKSI. i Universitas Kristen Maranatha

BAB I PENDAHULUAN. kompetitif, perusahaan dituntut agar tetap mampu mempertahankan eksistensinya

BAB III METODE PENELITIAN

BAB 2 LANDASAN TEORI. karena apabila diterapkan secara rinci antara produsen dan konsumen akan terjadi

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN. Setiap perusahaan akan berupaya guna memenangkan persaingan yang ada di

BAB I PENDAHULUAN. Produk merupakan salah satu faktor yang dapat mempengaruhi keunggulan bersaing,

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

PENGENDALIAN KUALITAS PRODUK GARAM PADA PT. SUSANTI MEGAH SURABAYA

BAB I PENDAHULUAN. Krisis ekonomi yang melanda bangsa Indonesia pada tahun 1998 membuat

BAB V PEMBAHASAN 5.1 Tahap Define 5.2 Tahap Measure Jenis Cacat Jumlah Cacat jumlah

BAB I PENDAHULUAN. pengimplementasian Manajemen Operasi yang tepat guna dan terencana serta

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

(Studi Kasus di PT Panca Bintang Tunggal Sejahtera)

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN. manajemen yang berguna untuk menerapkan keputusan-keputusan dalam upaya

BAB I PENDAHULUAN. 1 Dorothea Wahyu Ariani, Pengendalian Kualitas Statistik, Penerbit Andi, 2004, Hlm 4

DAFTAR ISI. 1.3 Tujuan dan Kegunaan Penelitian... Error! Bookmark not defined Tujuan Penelitian... Error! Bookmark not defined.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian. Perekonomian Indonesia menghadapi perdagangan bebas dituntut untuk lebih giat dan

BAB I PENDAHULUAN. aksesoris otomotif bermotor didasarkan oleh perkembangan dari jumlah

BAB I PENDAHULUAN. diwarnai dengan revolusi di segala bidang, yang membuat faktor-faktor produksi

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Pada era globalisasi ini semakin marak bemunculan perusahaan-perusahaan

ABSTRACT. Keyword : Quality, Defect Product, Statistical Quality Control, and np Control Chart. Universitas Kristen Maranatha

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN. Persaingan dalam dunia industri menjadi semakin ketat, terutama sejak

BAB I PENDAHULUAN 1 BAB 1 PENDAHULUAN

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

BAB I PENDAHULUAN. juga menuntut setiap perusahaan untuk selalu memperhatikan kebutuhan dan keinginan

BAB 2 LANDASAN TEORI

Bab I. Pendahuluan. Dalam era globalisasi, pesaingan perusahaan sejenis sangatlah ketat

BAB I PENDAHULUAN. Di dunia bisnis, kenaikan volume penjualan menjadi keinginan dari

BAB I PENDAHULUAN I.1 LATAR BELAKANG PENELITIAN. pangsa pasar dunia tekstil dan penggunaan mesin-mesin atau alat-alat industri

III. METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA

BAB I PENDAHULUAN. Hasil dari suatu proses produksi yang diterima oleh konsumen diharapkan

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. 1. Perusahaan telah menetapkan standar kualitas dan telah melaksanakan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB III TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Penelitian

Prosiding Manajemen ISSN:

BAB III METODE PENELITIAN

BAB 1 PENDAHULUAN. Salah satu peranan manajemen operasi bagi suatu perusahaan adalah membantu

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG PENELITIAN. Dalam perkembangan ekonomi saat ini usaha tumbuh dengan pesat di

BAB VI KESIMPULAN & SARAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB III LANGKAH PEMECAHAN MASALAH

DWI PURNOMO FTIP - UNPAD

BAB I PENDAHULUAN. Di era globalisasi yang semakin kompetitif ini, setiap perusahaan yang ingin

BAB III METODE PENELITIAN

ABSTRAK. Kata Kunci: Pengendalian Kualitas, Produk Cacat, Peta Kendali u, Diagram Sebab Akibat. Universitas Kristen Maranatha

Statistical Process Control

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Daya saing dalam era globalisasi pada perusahaan dan industri yang semakin maju, industri konveksi pun semakin berkembang pesat mengikuti irama pembangunan ekonomi yang sedang di jalankan di negara kita. Pada umum nya suatu perusahaan tidak lepas dari konsumen serta produk yang dihasilkannya. Konsumen tentu berharap bahwa barang yang dibelinya akan dapat memenuhi kebutuhan dan keinginannya sehingga konsumen berharap bahwa produk tersebut memiliki kondisi yang baik serta terjamin. Setiap perusahaan industri khususnya industri konveksi tentunya sangat mengharapkan produknya dapat terjual di pasaran dengan kualitas yang cukup baik, mengingat kualitas kain pada polo t-shirt harus terjaga dengan baik, antara lain dalam produksi, penyimpanan, pengiriman, maupun pendistribusiannya. Maka setiap perusahaan baik perusahaan pemerintah maupun perusahaan swasta di tuntut agar dapat meningkatkan produktivitas dan optimasi yang lebih tinggi yang akhirnya akan mendorong perusahaan ke dalam suasana persaingan yang semakin ketat. Maka dari itu perusahaan harus mampu mengetahui produk yang menjadi keinginan dari konsumen serta perusahaan harus mampu memenuhi kebutuhan atau kepuasan konsumen. Apabila konsumen tersebut merasa tidak puas terhadap suatu produk yang dipilihnya, hal ini dikhawatirkan akan timbul rasa kecewa, sehingga ia akan memilih produk lain yang lebih baik. 1

Konsumen didalam melakukan pembelian suatu produk tertentu biasanya akan mempertimbangkan mengenai mutu, harga dan pertimbangan-pertimbangan yang lainnya. Maka dari itu produsen harus pula mempertimbangkan hal -hal yang mungkin akan terjadi, misalnya: kenaikan produksi yang akan menyebabkan harga menjadi naik, kenaikan harga ini harus diikuti pula oleh peningkatan kualitas yang lebih tinggi atau lebih baik. Didalam pembuatan suatu produk hendaknya produsen mengetahui terlebih dahulu secara jelas apa kegunaan dari produk yang akan di hasilkan tersebut, sesuai dengan keinginan konsumen. Tekadang kualitas dari suatu produk yang akan dihasilkan secara besar- besaran sering terabaikan, sehingga produk yang di hasilkan tidak dapat memenuhi kepuasan dari konsumen. Dengan kata lain kualitas dari produk yang di hasilkan tersebut rendah, hal ini bisa mengakibatkan penjualan menjadi turun yang selanjutnya akan berakibat turun nya tingkat laba bahkan bisa sampai rugi. Meskipun perencanaan suatu produk sudah matang dan baik, tetapi kadang-kadang produk yang di hasilkan tidak sesuai dengan apa yang telah di rencanakan dengan semula, ini artinya terjadi beberapa penyimpangan. Agar produk yang dihasilkan dapat memenuhi standar kualitas seperti yang telah di rencankan, maka disini pengendalian kualitas sangat diperlukan, baik pengendalian terhadap bahan baku, barang dalam proses maupun produk yang telah selesai. Pada masa sekarang ini dimana kondisi persaingan yang terjadi di pasaran sudah sedemikian ketat yang diikuti oleh para konsumen yang semakin kritis dalam melakukan pemilihan terhadap suatu produk yang berkualitas. Pada situasi 2

dan kondisi seperti ini, dengan demikian harus mengetahui betapa pentingnya arti dari pengendalian kualitas yang harus dilaksanakan oleh perusahaan agar dapat mempertahankan kualitas produk yang dihasilkan dan bahkan mungkin meningkatkan kualitas. Perusahaan yang beroperasi tanpa memperhatikan kualitas mutunya sama saja menghilangkan harapan masa depan perusahaan tersebut. Produk yang dihasilkan harus diperiksa agar sesuai dengan dengan standar yang telah di tetapkan, sehingga kerusakan-kerusakan yang terjadi pada produk tersebut dapat dikurangi dan dihilangkan. Usaha pengendalian kualitas ini merupakan usaha preventiv (penjagaan) dan dilaksanakan sebelum kesalahan kualitas produk tersebut terjadi. Dengan adanya pengendalian kualitasyang baik dan tepat, maka produk yang di hasilkan dapat memenuhi standar kualitas yang ditetapkan oleh perusahaan, serta kepercayaan dan kepuasan konsumen dapat di pertahankan. Untuk menjaga konsistensi kualitas produk dan jasa yang dihasilkan dan sesuai dengan tuntutan kebutuhan pasar, perlu dilakukan pengendalian kualitas atas aktivitas proses yang dijalani. Dari pengendalian kualitas yang berdasarkan inspeksi dengan penerimaan produk yang memenuhi syarat dan penolakan yang tidak memenuhi syarat sehingga banyak bahan, tenaga, dan waktu yang terbuang. Muncul pemikiran untuk menciptakan sistem yang dapat mencegah timbulnya masalah mengenai kualitas agar kesalahan yang pernah terjadi tidak terulang lagi. Pengendalian menurut Schremerhon (2001:10) pengendalian merupakan proses pengukur kinerja, membandingkan antara hasil sesungguhnya dengan rencana serta mengambil tindakan pembetulan yang diperlukan 3

Tujuan pengendalian mutu meliputi dua tahap, yaitu tujuan antara dan tujuan akhir. Tujuan antara pengendalian mutu adalah agar dapat diketahui mutu barang, jasa, maupun pelayanan yang dihasilkan. Tujuan akhirnya yaitu untuk dapat meningkatkan mutu barang, jasa, maupun pelayanan yang di hasilkan. Kualitas mutu penting untuk dilakukan karena dapat meningkatkan indeks kepuasan mutu (qualitysatifsfaction index), produktivitas dan efisiensi, laba/keuntungan, pangsa pasar, moral dan semangat karyawan, serta kepuasan pelanggan. CV.Singgang Jaya Konveksi merupakan salah satu perusahaan di kota Bandung yang memproduksi berbagai jenis kaos, kemeja, jacket dan polo t-shirt ini menghadapi berbagai hambatan dalam proses produksinya. Dalam pelaksanaan proses produksi polo t-shirt, sering terjadi kegagalan baik itu polo t-shirt yang kurang rapih benangnya, kancing sering copot dan bahkan proses pembordiran yang salah. Hal ini tentunya harus segera diantisipasi agar tidak menimbulkan banyak kerugian dan penambahan biaya produksi serta waktu yang tidak berarti. Berdasarkan penjelasan latar belakang di atas, maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian lebih lanjut mengenai pengendalian mutu produk dengan judul: PENGENDALIAN KUALITAS PRODUK POLO T-SHIRT DENGAN MENGGUNAKAN METODE STATISTICAL QUALITY CONTROL (SQC) PADA CV. SINGGANG JAYA KONVEKSI DI KOTA BANDUNG. 4

1.2 Identifikasi Masalah Berdasarkan hasil penelitian di atas maka dapat diidentifikasikan permasalahan sebagai berikut ; 1. Bagaimana pengendalian mutu produk di CV Singgang Jaya Konveksi di kota Bandung? 2. Bagaimana pengendalian mutu produk dengan menggunakan metode diagram pareto,peta kendali dan diagram sebab akibat pada CV Singgang Jaya Konveksi di kota Bandung? 1.3 Tujuan Penelitian Tujuan dilakukannya penelitian ini untuk mengetahui sistem pengendalian produk yang dilakukan CV Singgang Jaya Konveksi Di kota Bandung, yaitu untuk mengetahui; 1. Pengendalian mutu produk oleh CV Singgang Jaya Konveksi. 2. Pengendalian mutu produk dengan menggunakan metode diagram pareto, peta kendali, dan diagram sebab akibat pada CV Singang Jaya Konveksi di kota bandung. 1.4 Manfaat penelitian Dari hasil penelitian ini, diharapkan dapat memberikan gambaran nyata yaitu antara penerapan dalam keadaan dengan teori yang didapat. Dengan tercapainya tujuan di atas, maka yang diharapkan adalah sebagai berikut. 5

a. Manfaat teoritis Hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah wawasan ilmu pengetahuan di bidang manajemen operasional lebih khususnya lagi dalam bidang pengendalian kualiats (Statistical Quality Control ). Adapun hasil penelitian ini digunakan untuk memenuhi salah satu syarat dalam menyelesaikan studi program manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Islam Bandung. b. Manfaat praktis 1) Dengan penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan pemikiran yang bermanfaat dalam memecahkan permasalahan mengenai pengendalian kualitas di perusahaan. 2) Bagi peneliti selanjutnya penelitian ini diharapkan dapat memberikan bahan masukan dan dapat melengkapi penelitian terdahulu berkenaan dengan pengendalian kualitas. 6 1.5 Kerangka pemikiran Salah satu tujuan perusahaan dalam melakukan proses produksi adalah untuk menghasilkan suatu barang yang dapat memuaskan kebutuhan konsumen. Hal ini tidak mudah untuk dicapai, karena konsumen semakin kritis dan selektif dalam memilih suatu barang yang dapat lebih memuaskan keinginannya. Kualitas sangat penting bagi sebuah produk, baik berupa produk barang maupun jasa. Hal-hal yang sangat penting bagi produsen berkaitan dengan produk adalah : kualitas, harga dan pelayanan purna jual. Dengan demikian kualitas adalah satu

satunya hal yang paling penting bagi kedua belah pihak. Dalam banyak kasus. Konsep kualitas berbeda antara pabrikan / produsen dan pelanggan/konsumen. Bagi pelanggan, kualitas berarti kenyamanan dalam penggunaan, sementara bagi pabrikan, kualitas berarti sifat-sifat kuantitatif yang menjadi tujuan (sifat-sifat khas lain) misalnya kemurnian, viskositas, warna dan benda asing. Beberapa sifat-sifat khas lainnya bukan merupakan kualitas yang diminta pelanggan. Peningkatan kualitas tidak hanya dilakukan terhadap produk tetapi juga terhadap kualitas sistem pelaksanaannya antara lain mencakup proses produksi, tenaga kerja, sarana, fasilitas, dan sistem manajemen. Setiap perusahaan yang menjalankan kegiatan usaha mempunyai tujuan untuk menghasilkan barang atau jasa, untuk itu perusahaan tersebut harus melakukan kegiatan produksi. Proses produksi adalah proses transformasi masukan (input) sumber daya yang dapat berbentuk macam-macam dalam operasi manufaktur, masukan ini berupa bahan baku, energi tenaga kerja, mesin informasi, dan teknologi, sedangkan output nya bisa muncul dalam bentuk produk, barang kimiawi dan lain sebagainya. Proses transformasi itu sendiri tidak hanya melibatkan penerapan teknologi tetapi juga dari berbagai variabel yang dapat dikendalikan. Manajemen operasi berhubungan dengan pengendalian kualitas dalam proses pembuatan rancangan dan pengawasan produksi yang semuanya ditujukan untuk menambah nilai guna akan barang dan jasa yang dihasilkan. Dalam menghasilkan produk dan kualitas yang baik sesuai dengan standar yang ditentukan, maka perusahaan dituntut untuk lebih meningkatkan proses produksinya, dengan peningkatan proses produksi yang terencana. Selain dapat 7

meningkatkan mutu produk, perusahaan dapat menjaga standarisasi produk yang telah ditetapkan sebelumnya, sehingga hal tersebut dapat mengurangi jumlah produk yang rusak maupun yang cacat. Dalam memenuhi keinginan konsumen akan kebutuhan barang dan jasa, para manajer produksi dan operasi mengarahkan berbagai masukan (input) agar dapat memproduksi berbagai keluaran (output) dalam jumlah, kualitas, harga, waktu dan tempat yang sesuai dengan permintaan konsumen. Mengingat konsumen pada saat ini berpandangan kritis terhadap suatu produk, maka produk yang berkualitaslah yang dapat menarik minat konsumen untuk mengkonsumsinya. Sekarang ini kegiatan pengendalian merupakan pokok untuk tercapainya manajemen yang berhasil. Jika kegiatan pengendalian gagal,maka akan menjadi penyebab utama bertambahnya biaya dan berkurangnya pendapatan perusahaan. Untuk itu pengendalian sangat dibutuhkan pada tiaptiap kegiatan yang dilakukan agar semua kegiatan dapat dilaksanakan sesuai dengan rencana yang telah ditetapkan. Makin beragamnya jenis produk yang beredar di pasar akan membuat konsumen semakin selektif dalam memilih dan membeli suatu produk. Salah satu yang mempengaruhi keputusan pembelian tersebut adalah kualitas dari produk tersebut. Kualitas yang selalu diperhatikan oleh konsumen antara lain daya tahannya, kenyamanan, daya guna atau selera pribadi pemakainya. Ada beberapa pendapat mengenai pengertian kualitas yang disampaikan oleh para ahlinya. 8

Menurut Adam and Ebert (2001:596), Quality is the degree to which the design specification for a product and service are appropriate to itsfunction and use, and the degree to which aproduct a reservice conforms to its designs pecification. Artinya kualitas adalah suatu tingkat dimana spesifikasi bentuk dan desain suatubarangatau jasa sesuai dengan fungsi kegunaannya, dan juga suatu tingkat dimana sebuah produk atau jasa sesuai dengan spesifikasi bentuk atau desainnya. Berdasarkan pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa kualitas merupakan kesesuaian spesifikasi dari suatu produk dimana rancangan dan bentuk dari produk tersebut dapat memuaskan konsumens erta hasil produk yang dihasilkan sesuai dengan standar yang telah ditetapkan oleh perusahaan. Untuk melaksanakan pengendalian kualitas didalam suatu perusahaan, maka manajemen perusahaan harus dapat mengetahui beberapa faktor yang dapat menentukan ataus etidak- tidaknya terpengaruh terhadap baik atau tidaknya kualitas dari produk yang dihasilkan. Faktor-faktor tersebut misalnya bahan baku, tenagakerja,mesin dan peralatan produksi yang dipergunakan dan lainsebagainya. Istilah kualitas memang tidak terlepas dari manajemen kualitas yang mempelajari setiap area dari manajemen operasi dari perencanaan lini produk dan fasilitas, sampai penjadwalan. Kualitas merupakan bagian dari semua fungsi usaha yang lain (pemasaran, sumber daya manusia, keuangan, dan lain-lain). Dalam kenyataannya, penyelidikan kualitas adalah suatu penyebab umum yang alamiah untuk mempersatukan fungsi-fungsi usaha. 9

Beberapa ahli berpendapat tentang pengendalian kualitas, antaralain: Menurut Sofyan Assauri (2004:210) mengemukakan bahwa pengawasan kualitas adalah kegiatan untuk memastikan apakah kebijaksanaan dalam hal kualitas (standar) dapat tercermin dalam hasil akhir. Dengan perkataan lain pengawasan kualitas merupakan usaha untuk mempertahankan kualitas dari barangy ang dihasilkan agar sesuai dengan spesifikasi produk yang telah ditetapkan berdasarkan kebijakan pimpinan perusahaan. Berdasarkan pendapat tersebut dapat disimpulkan bahwa pengendalian kualitas merupakan suatu sistem yang efektif untuk memadukan pengembangan kualitas, pemeliharaan kualitas, perbaikan kualitasd ari berbagai kelompok dalam sebuah organisasi. Kegiatan yang dilakukan tersebut ditujukan agar pemasaran dan proses produksi berada pada tingkat yang paling ekonomis sehingga konsumen mendapatkan kepuasan yang maksimal. Pengendalian mutu dapat dilakukan dengan menggunakan metode statistika dengan menggunakan kombinasi alat bantu statistik yang terdapat pada Statistical Quality Control. Stastistical Quality Control adalah alat bantu manajemen untuk menjamin kualitas. Pengujian statistic diperlukan untuk menyelesaikan masalah seperti ini, dan dalam Statistical Quality Control teknik teknik tersebut diaplikasikan guna memeriksa dan menguji data untuk menentukan standard an mengecek kesesuaian produk untuk mencapai operasi manufaktur yang maksimum dam biasanya menghasilkan biaya kualitas yang lebih rendah dan menaikkan tingkat posisi kempetitif. 10

Menurut Dorothea, W.A (2003) bahwa Statistic Quality Control (pengendalian kualitas statistik) adalah teknik yang digunakan untuk mengendalikan dan mengelola proses baik manafaktur maupun jasa melalui penggunaan metode statistik. Sedangkan menurut Richard B. Chase, Nicholas J. Aquilano and F. Robert Jacobs. (2001:291), statistical quality control diartikan sebagai: pengendalian kualitas secara statistika adalah satu teknik berbeda yang didesain untuk mengevaluasi kualitas ditinjau dari sisi kesesuaian dengan spesifikasinya. Pengendalian mutu dengan metode statistika ini memiliki 7 alat yang dapat digunakan untuk mempermudah pengerjaan dalam menggunakan metode ini. Alat-alat ini terdiri dari process flow diagram, cause and effect (fishbone) diagram, control chart (grafik pengendali), check sheet, paretto diagram, scatter plot, dan histogram. Berdasarkan uraian di atas, maka penelitian ini bertujuan untuk memahami dan menganalisa permasalahan yang dihadapi oleh CV. Singgang Jaya Konveksi agar konsumen mendapat kepuasan atas produk yang dihasilkan perusahaan tersebut. Pembahasan ini akan dipermudah dengan bantuan bagan kerangka pemikiran. Bagan kerangka pemikirn akan dijelaskan pada penjelasan berikutnya. alur dari kerangka pemikiran dapat digambarkan sebagai berikut: 11

Grand Theory Manajemen Operasi Middle Theory Pengendalian Application Theory Statistical Quality Control Komponen Biaya Pengendalian Pengendalian mutu 1.Biaya bahan baku 2.Biaya Produksi 3.Biaya mutu Output: Pengendalian mutu produk Gambar 1.1 Bagan kerangka pemikiran 12