BAB I PENDAHULUAN PT Telkomunikasi Indonesia (Telkom) Gambar 1.1 Logo Telkom

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. Kebutuhan manusia akan teknologi sudah tidak dapat dipungkiri lagi. Selama kurang

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Tinjauan Terhadap Obyek Studi Sekilas tentang PT XL Axiata Tbk

ADLN PERPUSTAKAAN UNIVRSITAS AIRLANGGA BAB II GAMBARAN UMUM OBJEK PENELITIAN. menjadi Badan Usaha Milik Negara yang seluruh sahamnya dimiliki oleh

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. telekomunikasi seluler. Mobilitas serta meningkatnya kebutuhan masyarakat dalam

BAB IV GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. PT Indosat Tbk adalah salah satu perusahaan penyelenggara jasa

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat hanya menggunakan surat, yang berkembang dengan telepon rumah,

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian PT. Indosat, Tbk Gambar 1.1 Logo PT. Indosat, Tbk

BAB I PENDAHULUAN. pertanggungjawaban atas pengelolaan suatu perusahaan. menyediakan layanan InfoCom, telepon tidak bergerak kabel (fixed wireline)

BAB IV GAMBARAN UMUM OBJEK PENELITIAN. jasa telekomunikasi dan jaringan telekomunikasi di Indonesia. : Jl. Medan Merdeka Barat 21 Jakarta, Indonesia.

BAB I PENDAHULUAN. saling berkomunikasi. Dewasa ini kebutuhan akan komunikasi menjadi sesuatu

BAB I PENDAHULUAN. Pasar modal merupakan sarana untuk melakukan investasi yaitu

BAB I PENDAHULUAN. (sumber: 2012) (sumber: 2013)

BAB I PENDAHULUAN. menuntut perusahaan untuk inovatif dan melakukan penyesuaian terhadap

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Tinjauan Terhadap Obyek Studi PT Telekomunikasi Indonesia Tbk Tentang TELKOM

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

I. PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

I. PENDAHULUAN. Perkembangan telekomunikasi di Indonesia pada era globalisasi sekarang ini

memungkinkan para pemodal {investor) untuk melakukan diversifikasi investasi,

Company LOGO. Pengantar (Inovasi) Aplikasi Bergerak. Produk Aplikasi Bergerak di Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. Jasa Telekomunikasi di Indonesia berawal dari pengoperasian layanan telegraf

BAB 1 PENDAHULUAN. perusahaan harus dapat menyediakan produk inovatif untuk mendukung

BAB I PENDAHULUAN. kehidupan. Perkembangan bisnis kartu perdana seluler GSM akhir-akhir ini telah

1.1 GAMBARAN UMUM OBJEK PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. Pasar modal di Indonesia semakin maju dan berkembang. Hal ini ditandai

BAB 1 PENDAHULUAN. Perkembangan telekomunikasi seluler di Indonesia sekarang ini sangatlah pesat.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian a. Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk.

BAB I PENDAHULUAN. yang merupakan pemilik korporasi, maka secara alami tujuan keuangan suatu

BAB III METODE PENELITIAN. 3.1 Sejarah Singkat PT. TELKOM INDONESIA. jaringan terbesar di Indonesia. TELKOM menyediakan layanan

BAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini industri telekomunikasi telah menjadi salah satu kontributor

BAB I PENDAHULUAN. teknologi komunikasi. Keberadaan teknologi selular pertama kali masuk ke

1 PENDAHULUAN. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. cukup penting didalam kegiatan perekonomian, bahkan pasar modal juga dapat

BAB I PENDAHULUAN. membawa dampak pada dunia usaha. Dengan adanya perkembangan dan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Indosat, salah satu perusahaan yang memiliki nama lengkap PT. Indosat

BAB I PENDAHULUAN. dengan pelanggan.

WIDIYARTI B

(sumber: 2016) (sumber: 2016)

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Gambaran Umum Objek Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. PT. Indosat Tbk merupakan penyedia layanan telekomunikasi dan informasi

Jielly Senewe

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Studi

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan industri telekomunikasi seluler membuat persaingan dalam

BAB I PENDAHULUAN. telekomunikasi di Indonesia memiliki perkembangan yang sangat cepat seiring

BAB I PENDAHULUAN. produk-produk layanan telekomunikasi yang beredar di Indonesia. Sebagai salah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian

1.1.3 Logo Gambar 1.1 Logo Telkom Indonesia

I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Tinjauan Tentang Objek Studi. 1. PT. Telkom

PENDAHULUAN. Seiring dengan perkembangan zaman, keberadaan telekomunikasi sebagai

PENGARUH EVA DAN RASIO-RASIO PROFITABILITAS TERHADAP PERUBAHAN HARGA SAHAM PADA PERUSAHAAN MAKANAN DAN MINUMAN YANG GO PUBLIK DI BEI PERIODE

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB 1 PENDAHULUAN. muncul industri-industri serta perusahaan-perusahaan baru, salah satunya bidang

BAB I PENDAHULUAN. banyak menghadapi masalah masalah dalam menjual produk khususnya. masa depan cerah dimasa mendatang sebagai zamannya komunikasi.

I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Pasar modal merupakan sarana untuk melakukan investasi yaitu memungkinkan

BAB I PENDAHULUAN. Perusahaan-perusahaan menghadapi lingkungan bisnis yang semakin kompleks

BAB I PENDAHULUAN. terlihat dari tingkat pertumbuhan negara tersebut. Namun beberapa tahun terakhir

BAB I PENDAHULUAN. Kemajuan teknologi komunikasi dalam era globalisasi yang sangat

BAB I PENDAHULUAN. Industri telekomunikasi merupakan salah satu jenis industri yang. berkomunikasi tanpa harus melakukan tatap muka.

BAB 1 PENDAHULUAN. Indonesia bahkan di dunia ini dapat diakui banyak menarik minat para pelaku

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia) tercatat 11 jenis jasa layanan telekomunikasi dari 10 operator yang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 GAMBARAN UMUM OBJEK PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. Hingga saat ini, tercatat 10 operator telepon di Indonesia. Telkom (PT

BAB I PENDAHULUAN. Sejak Pemerintah mengubah pola pengelolaan sektor telekomunikasi di

I. PENDAHULUAN. Perkembangan telekomunikasi di Indonesia pada era globalisasi sekarang

BAB I PENDAHULUAN. Dalam era perdagangan bebas ini, perubahan dan mobilitas keuangan

BAB 1 PENDAHULUAN. kehidupan manusia sebagai makhluk sosial. Komunikasi yang baik bukanlah sekedar

BAB I PENDAHULUAN. Bisnis di bidang jasa telekomunikasi saat ini telah menjamur di Indonesia,

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Profil PT. XL AXIATA, Tbk

BAB I PENDAHULUAN PELANGGAN LAYANAN. 50,000 34,900 24,270 PT Telkom, Tbk data 25,000 16,700 14,500 15,000 9,528 6,978

BAB I PENDAHULUAN. yang sama akan semakin ketat. Untuk menjaga kelangsungan hidup perusahaan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian PT.Indosat Mega Media (Indosat M2) Gambar 1.1 Logo Indosat M2

BAB II DESKRIPSI PT. INDOSAT TBK

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan teknologi yang semakin pesat pada berbagai aspek

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. melalui website objek penelitian yang digunakan dalam

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Penelitian. Pada umumnya pengukuran kinerja perusahaan menjadi suatu hal yang

BAB I PENDAHULUAN. Persaingan yang ketat dalam berbagai aspek merupakan hal yang tak dapat

1 BAB 1 PENDAHULUAN. Tabel 1.1 Perusahaan Telekomunikasi Di Indonesia Tahun 2015 Jenis Operator Produk

I. PENDAHULUAN. tetapi juga menjadi ladang bisnis yang menjanjikan. Dengan adanya

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan teknologi telekomunikasi yang sangat pesat memberikan

BAB I PENDAHULUAN. berdaya saing melalui memperluas kegiatan perusahaan yang sudah ada,

BAB I PENDAHULUAN. Dalam perkembangan suatu perekonomian diikuti juga dengan. bisnis perusahaan. Untuk mendapatkan modal yang besar dan terikat dalam

BAB I PENDAHULUAN. Pendahuluan. 1.1 Latar Belakang Penelitian. Manusia mempunyai banyak kebutuhan yang harus dipenuhi, baik

BAB 1 PENDAHULUAN. Kondisi persaingan usaha yang semakin meningkat membuat perusahaan

BAB I PENDAHULUAN. investasinya tersebut akan mampu memberikan tingkat pengembalian (rate of return)

BAB I PENDAHULUAN. Seiring dengan perkembangan zaman yang diikuti dengan kemajuan teknologi

BAB I PENDAHULUAN. yang diperolehnya sedangkan tujuan jangka panjang perusahaan adalah

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB 1 PENDAHULUAN. 1 Universitas Indonesia. Pengaruh switching..., Adhitya Buwono, FE UI, 2010.

BAB 1 PENDAHULUAN. waktu lama dengan dengan harapan mendapat keuntungan dimasa yang akan

BAB 1 PENDAHULUAN. 1 Universitas Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. A. Bakrie Telecom Tbk (BTEL)

BAB I PENDAHULUAN. sangatlah pesat. Sebagai contoh, di Indonesia, perkembangan tersebut

BAB I PENDAHULUAN. Saat ini industri telekomunikasi sangat berkembang dengan pesat. Telekomunikasi

I. PENDAHULUAN. suatu hal yang sangat berhubungan. Tingkat kesehatan perusahaan akan

BAB I PENDAHULUAN. dan perubahan, termasuk sektor ekonomi bisnis di dunia. Perubahan yang begitu

BAB I PENDAHULUAN. Layanan jasa telekomunikasi di Indonesia telah disediakan oleh

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Tinjauan terhadap Obyek Studi

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Skripsi ini dilakukan untuk membandingkan kinerja keuangan perusahaan dengan menggunakan metode Economic Value Added (EVA) dan Return on Assets (ROA) serta pengaruhnya terhadap return saham. Objek penelitian dalam skripsi ini adalah empat perusahaan telekomunikasi yang ada di Indonesia yaitu PT Telkom, PT Indosat, PT XL Axiata, dan PT Bakrie Telecom.Berikut adalah gambaran umum masing-masing perusahaan. 1.1.1 PT Telkomunikasi Indonesia (Telkom) Gambar 1.1 Logo Telkom Sumber : www.telkom.co.id (diakses 30 Agustus 2011) 1.1.1.1Sekilas Tentang PT Telkom PT Telekomunikasi Indonesia, Tbk adalah penyedia layanan telekomunikasi dan jaringan terbesar di Indonesia. TELKOM menyediakan layanan InfoComm, telepon tidak bergerak kabel (fixed wireline) dan telepon tidak bergerak nirkabel (fixed wireless), layanan telepon seluler, data dan internet, serta jaringan dan interkoneksi, baik secara langsung maupun melalui anak perusahaan. 1

Untuk menghadapi tantangan dengan semakin meningkatnya kebutuhan akan mobilitas dan konektivitas tanpa putus, TELKOM telah memperluas portofolio bisnisnya yang mencakup telekomunikasi, informasi, media dan edutainment (TIME). Dengan meningkatkan infrastruktur, memperluas teknologi Next Generation Network (NGN), TELKOM dapat mewujudkan dan memberdayakan pelanggan ritel dan korporasi dengan memberikan kualitas, kecepatan, kehandalan dan layanan pelanggan yang lebih baik. 1.1.1.2 Visi PT Telkom Menjadi pelaku infokom terkemuka di kawasan regional 1.1.1.3Misi PT Telkom Memberikan layanan one stop infokom dengan kualitas prima dan harga kompetitif. Mengelola usaha dengan cara yang terbaik dengan mengoptimalkan SDM yang unggul, dengan teknologi yang kompetitif dan dengan business partner yang sinergi. 1.1.1.4 Produk PT Telkom Tabel 1.1 Produk Telkom Produk Bentuk Produk Fixed Phone PSTN Mobile Kartu Halo Simpati Kartu As Internet Speedy Flash Internet TV IPTV Yes TV Sumber : www.telkom.co.id (diakses 30 Agustus 2011) 2

1.1.2 PT Indosat Gambar 1.2 Logo Indosat Sumber : www.indosat.com (diakses 30 Agustus 2011) 1.1.2.1 Sekilas Tentang PT Indosat Indosat didirikan pada tahun 1967 sebagai Perusahaan Modal Asing, dan memulai operasinya pada tahun 1969. Pada tahun 1980 Indosat menjadi Badan Usaha Milik Negara yang seluruh sahamnya dimiliki oleh Pemerintah Indonesia. Hingga sekarang, Indosat menyediakan layanan seluler, telekomunikasi internasional dan layanan satelit bagi penyelenggara layanan broadcasting. PT Satelit Palapa Indonesia (Satelindo) didirikan pada tahun 1993 di bawah pengawasan PT Indosat. Satelindo beroperasi pada tahun 1994 sebagai operator GSM. Pendirian Satelindo sebagai anak perusahaan Indosat menjadikan ia sebagai operator GSM pertama di Indonesia yang mengeluarkan kartu prabayar Mentari dan pascabayar Matrix. Pada tanggal 19 Oktober 1994 Indosat mulai memperdagangkan sahamnya di Bursa Efek di Indonesia,dan Amerika Serikat New York Stock Exchange. Indosat merupakan perusahaan pertama yang menerapkan obligasi dengan konsep syariah pada tahun 2002. Memasuki abad ke-21, Pemerintah Indonesia melakukan deregulasi di sektor telekomunikasi dengan membuka kompetisi pasar bebas. Dengan demikian, Telkom tidak lagi memonopoli telekomunikasi Indonesia. Pada tahun 2001 Indosat mendirikan PT Indosat Multi 3

Media Mobile (IM3) dan menjadi pelopor GPRS dan multimedia di Indonesia, dan pada tahun yang sama Indosat memegang kendali penuh PT Satelit Palapa Indonesia (Satelindo). Pada bulan November2003 Indosat melakukan penggabungan usaha tiga anak perusahaannya (akuisisi) PT Satelindo, PT IM3, dan Bimagraha, sehingga menjadi salah satu operator selular utama di Indonesia Pada tanggal 1 Maret 2007 STT menjual kepemilikan saham Indosat sebesar 25% di Asia Holdings Pte. Ltd. ke Qatar Telecom. Pada 31 Desember 2008, saham Indosat dimiliki oleh Qatar telecom Q.S.C. (Qtel) secara tidak langsung melalui Indonesia Communication Limited (ICLM) dan Indonesia Communications Pte Ltd (ICLS) sebesar 40,81%, sementara Pemerintah Republik Indonesia dan Publik memiliki masing-masing 14,29% dan 44,90%. Di tahun 2009 Qtel memiliki 65% saham Indosat melalui tender offer (memiliki tambahan 24,19% saham seri B dari publik). 1.1.2.2 Visi PT Indosat Menjadi perusahaan penyedia solusi informasi dan komunikasi pilihan di indonesia. 1. Menawarkan produk, layanan, dan solusi informasi dan komunikasi yang lengkap dan berkualitas. 2. Berada pada top-of-mind pelanggan dalam menyediakan produk, layanan, dan solusi informasi dan komunikasi. 3. Menyediakan produk dan layanan yang dapat meningkatkan kualitas hidup dari masyarakat yang dilayani. 4

1.1.2.3 Misi PT Indosat 1. Menyediakan dan mengembangkan produk, layanan, dan solusi inovatif dan berkualitas untuk memberikan manfaat yang sebesar-besarnya bagi para pelanggan. 2. Meningkatkan shareholder value secara terus-menerus. 3. Mewujudkan kualitas kehidupan stakeholder yang lebih baik. 1.1.2.4 Produk PT Indosat Tabel 1.2 Produk Indosat Produk Bentuk Produk Indosat IM2 Paket Gaul Paket Browser Indosat Mobile IM3 Mentari Sumber : www.indosat.com (diakses 30 Agustus 2011) 1.1.3 PT XL Axiata Gambar 1.3 Logo XL Axiata Sumber : www.xl.co.id (diakses 30 Agustus 2011) 5

1.1.3.1 Sekilas Tentang PT XL Axiata PT. XL Axiata Tbk. (XL) didirikan pada tahun 1989 dan dimiliki oleh Axiata Group Berhad melalui perusahaan Indocel Holding Sdn Bhd (66,7%). Perusahaan ini adalah salah satu pemain selular terbesar di area Asia Pasifik, Emirates Telecommunications Corporation (Etisalat) melalui Etisalat International Indonesia Ltd (13,3%). Perusahaan ini adalah penyedia selular terbesar di Timur Tengah dan Afrika, dan sebanyak 20% saham dimiliki oleh publik secara terbuka.xl memulai kegiatan komersialnya di tahun 1996, XL saat ini adalah salah satu penyedia jasa layanan telekomunikasi selular terbesar dan tertinggi untuk pertumbuhan di industri telekomunikasi dengan melayani 31,4 juta pelanggan dari berbagai negara sampai akhir tahun 2009. Fokus XL pada 2 aspek bisnis utama: Consumer Solutions ditujukan untuk pelayanan selular telepon berkualitas tinggi, dan Business Solutions ditujukan untuk penyediaan solusi data dan komunikasi yang efisien dan terpercaya bagi pangsa pasar korporat. XL secara berkesinambungan telah terbukti sebagai perintis dalam teknologi komunikasi tanpa batas untuk pangsa pasar telekomunikasi di Indonesia, sebagai penyelenggara jasa telekomunikasi pertama yang meluncurkan akses internet kecepatan tertinggi 3G-HSDPA (High Speed Downlink Packet Access) melalui paket aplikasi Blackberry.Sedangkan untuk melayani pangsa pasar internasional, XL mengembangkan hubungan mitra kerja secara erat dengan lebih dari 357 penyedia jasa layanan telekomunikasi internasional di lebih dari 140 negara. Melalui nilai-nilai perusahaan : integritas, Kesempurnaan layanan dan kerja tim, XL memiliki komitmen untuk meningkatkan 6

kemampuannya secara berkesinambungan dalam usahanya menjadi penyedia jasa layanan telekomunikasi yang digemari di Indonesia, dengan memperluas cakupan daerah layanan, kualitas, kapan saja dan dimana saja. 1.1.3.2 Visi dan Misi PT XL Axiata Menjadi juara seluler di Indonesia, memuaskan pelanggan, pemegang saham, dan karyawan. XL mengarahkan perusahaan untuk mencapai pertumbuhan jangka panjang berdasarkan prinsip memaksimalkan value creation dan return melalui pertumbuhan pendapatan yang menguntungkan, efisiensi usaha, dan produktivitas modal. 1.1.3.3 Produk PT XL Axiata Tabel 1.3 Produk XL Axiata Produk Bentuk Produk Prabayar Bebas Jempol Jimat Pascabayar XL Xplor Internet XL XL internet volume XL Internet Unlimited XL Supernova Blackberry BIS BES Sumber : www.xl.co.id (diakses 30 Agustus 2011) 7

1.1.4 PT Bakrie Telecom Gambar 1.4 Logo Bakrie Telecom Sumber : www.bakrietelecom.com (diakses 30 Agustus 2011) 1.1.4.1 Sekilas Tentang PT Bakrie Telecom PT.Bakrie Telecom,Tbk, Perseroan didirikan dalam rangka PMDN dengan nama PT Radio Telepon Indonesia atau disingkat Ratelindo yang merupakan anak perusahaan dari PT. Bakrie & Brothers, berdasarkan Akta No. 94 tanggal 13 Agustus 1993, dibuat di hadapan Muhani Salim, S.H., Notaris di Jakarta; sebagaimana diperbaiki dengan Akta Pembetulan No. 13 tanggal 5 Nopember 1993, dan diubah dengan Akta No. 129 tanggal 27 Nopember 1993, keduanya dibuat di hadapan Abdurachman Kadir, pengganti dari Muhani Salim, S.H., Notaris di Jakarta. Esia mendobrak melalui pricing strategy, dengan munculnya tarif per detik, dan sms per karakter. Sebuah inovasi baru dari ESIA yang langsung menghadang para pemain lama di seluler, akhirnya hal ini diikuti hampir oleh semua operator. Langkah yang cukup diperhitungkan adalah strategy untuk memecahkan pasar seluler khususnya GSM dengan memunculkan berbagai macam handphone low dan tematis. Dan langkah inipun kemudian diikuti oleh hampir seluruh operator seluler di Indonesia. 8

1.1.4.2 Visi PT Bakrie Telecom Menciptakan kehidupan yang lebih baik bagi rakyat Indonesia oleh konektivitas yang disediakan. 1.1.4.3 Misi PT Bakrie Telecom 1. Mengikuti strategi pertumbuhan berdasarkan cara yang unik dan inovasi yang terus berkembang. 2. Memberikan apa yang pelanggan inginkan. 3. Terjangkau dan tingkat konektivitas yang tinggi. 1.1.4.4 Produk PT Bakrie Telecom Tabel 1.4 Produk Bakrie Telecom Produk Bentuk Produk Esia Hape Esia Starlight Hape Esia Hidayah Hape Esia Ngoceh slim Hape Esia Music Chat Wifone W-ETS 228 W-ETS 2258 W- LG LSP 350 W-LG LSI 120 Wimode Bridge U 100 EC 325 SXC 1080 EC 121 Sumber : www.bakrietelecom.com (diakses 30 Agustus 2011) 9

1.2 Latar Belakang Penelitian Perkembangan yang pesat dalam teknologi informasi pada masa sekarang dan dimasa yang akan datang mampu memberikan kemudahankemudahan bagi manusia, sehingga hambatan akan waktu dan tempat dapat diatasi. Seperti kemudahan dalam berkomunikasi dapat dilakukan di berbagai belahan dunia manapun. Hal tersebut dapat terjadi karena perkembangan teknologi komunikasi yang terus berkembang dan maju dengan pesat. Semua ini tentu saja memberikan dampak maupun pengaruh kepada kebutuhan manusia terhadap teknologi komunikasi. Seiring dengan perkembangan teknologi komunikasi tersebut, masyarakat yang dulunya hanya menggunakan telepon rumah, kini beralih menggunakan menggunakan telepon seluler. Sehingga banyak perusahaan di dunia memfokuskan diri dan bergerak dalam industri telekomunikasi yang saling berkompetisi dengan ketat untuk memperoleh pangsa pasar yang besar. Jumlah pengguna seluler di Indonesia hingga Juni 2010 diperkirakan mencapai 180 juta pelanggan. Jumlah ini sama dengan sekitar 80 persen populasi penduduk. Dari 180 juta pelanggan seluler, sebanyak 95 persen adalah pelanggan prabayar. Demikian catatan Asosiasi Telepon Selular Indonesia (ATSI). (http://tekno.liputan6.com/read/286205/80-persen-penduduk-indonesiagunakan-telepon-genggam) Dan jumlah pelanggan telepon seluler yang terus meningkat hingga tahun 2010 dapat dilihat dalam gambar 1.5 berikut : 10

Gambar 1.5 Grafik pertumbuhan Pelanggan Telepon Seluler di Indonesia Sumber :Rayya Komudata Dari data diatas maka dapat dilihat bahwa pertumbuhan pengguna telepon seluler di indonesia dari tahun ke tahun mengalami peningkatan yang sangat pesat. Hal ini menunjukkan bahwa kesadaran masyarakat akan telekomunikasi sangatlah penting. Bahkan di era globalisasi seperti sekarang ini, banyak masyarakat yang lebih menggunakan telepon seluler dari pada telepon rumah. Hal ini disebabkan oleh sifat telepon seluler yang sangat flexibel, mudah dibawa kemana-mana, dan juga memberikan pelayanan yang baik dengan harga yang cukup murah. Dengan banyaknya jumlah pengguna telepon seluler, maka memicu munculnya berbagai perusahaan yang menyediakan jasa di bidang telekomunikasi, seperti banyaknya operator telekomunikasi yang bermunculan. Seiring bertambahnya operator maka konsumen memiliki banyak pilihan untuk memenuhi kebutuhan akan layanan telekomunikasi. Dengan keinginan dan kebutuhan yang meningkat 11

dari konsumen maka operator telekomunikasi secara tidak langsung harus memberikan layanan dengan kualitas jaringan yang baik. Dengan pangsa pasar telekomunikasi yang sangat besar di Indonesia membuat para investor operator telekomunikasi tertarik untuk menanamkan modal mereka dalam bisnis telekomunikasi ini. Dari data yang diambil dari rayya komudata membuktikan bahwa banyaknya operator-operator baru yang bermunculan di Indonesia dan sampai sekarang jumlah operator yang ada di indonesia mencapai sebelas perusahaan yang seharusnya jumlah idealnya operator telekomunikasi disuatu negara adalah tidak lebih dari 5 operator untuk mempertahankan industri tersebut tetap dan operator masih mendapatkan margin yang cukup untuk tetap berkembang.konsolidasi Operator Telekomunikasi sangat diperlukan oleh industri telekomunikasi mengingat saat ini belum banyak operator yang profit. (http://techno.okezone.com/read/2009/11/02/54/271473/jumlahoperator-di-indonesia-kegemukan) Diharapkan pemerintah sebagai regulator bisa melihat kondisi tersebut dan tidak lagi memberikan izin kepada operator baru. Dan posisi pangsa pasar telekomunikasi di Indonesia dijabarkan dalam gambar 1.6 berikut ini : 12

Gambar 1.6 Pangsa Pasar Perusahaan Telekomunikasi di Indonesia Telkom Flexy Bakrie Telecom Telkomsel Mobile 8 Indosat Smart Telecom Indosat star one Hutchinson 3 XL Axiata Natrindo Axis Sampoerna Telecom Sumber : Rayya Komudata Dari gambar diatas dapat kita lihat bahwa terdapat sebelas operator telekomunikasi yang ada di indonesia. Pada posisi pertama ada Telkomsel yang memiliki pelanggan paling banyak yaitu sekitar 30,20%. Diposisi kedua diduduki oleh indosat dengan jumlah pelanggan 18,42%, dan diposisi ketiga diduduki oleh XL axiata dengan jumlah pelanggan 16,77%. Dan sisanya34,61% di duduki oleh delapan operator yang ada dan berusaha untuk menduduki pangsa pasar telekomunikasi di indonesia. Dari data terakhir yang didapat pada tahun 2011 ini XL Axiata berhasil menggeser posisi Indosat diposisi kedua. 13

Namun Akhir-akhir ini kita melihat persaingan yang semakin ketat antar operator dalam hal menarik konsumen supaya tertarik untuk menggunakan produknya. Bahkan dalam beberapa media kita saksikan perang harga untuk menarik pelanggan dilakukan oleh berbagai operator. (http://www.analisadaily.com/news/read/2011/07/09/4854/perang_ta rif_operator_telekomunikasi_kurang_mendidik_dan_cenderung_man ipulatif/) Dengan melihat kondisi saat ini dapat dikatakan bahwa pasar telekomunikasi adalah pasar oligopoly. Adapun yang menjadi indikator dari pasar oligopoly adalah pasar didominasi oleh sedikit pemain (Big Three yaitu Telkomsel, XL Axiata & Indosat) dan apabila satu pemain melakukan perubahan harga maka competitornya akan mengikuti untuk mempertahankan market share. Oleh karena itu pasar telepon seluler di Indonesia diperkirakan memiliki tingkat perputaran pelanggan bulanan tertinggi di dunia. Pelanggan telepon seluler di Indonesia begitu mudah untuk berganti nomor telepon ke operator lain. Hal ini tidak terlepas dari persaingan antar operator telekomunikasi di Indonesia. Dari fenomena banyaknya operator telekomunikasi yang bermunculan dalam bisnis telekomunikasi ini, dapat dikatakan bahwa pasar telekomunikasi masih berada dalam masa keemasan dari sisi pertumbuhan pelanggan dan pendapatan perusahaan yang lumayan tinggi. Berikut jumlah pendapatan usaha serta jumlah aset keempat perusahaan Telekomunikasi yaitu PT Telkom, PT Indosat, PT XL Axiata dan PT Bakrie Telecom per Desember 2010. 14

Tabel 1.5 Pendapatan Usaha dan Asset per Desember 2010 Perusahaan Pendapatan Usaha Total Asset Telkom 68.629 99.759 Indosat 18.393 55.041 XL Axiata 17.636 27.251 Bakrie Telecom 3.447 12.400 (Dalam miliyar rupiah) Sumber : Annual Report PT Telkom, Annual Report PT Indosat, Annual Report PT XL Axiata, Annual Report PT Bakrie Telecom per Desember 2010. Nilai Saham sektor telekomunikasi pada tahun 2008 masih akan tumbuh hingga 25 persen. Pasalnya, penyerapan penggunaan teknologi telekomunikasi di Indonesia sangat cepat. Sehinga potensi permintaan terhadap jasa telekomunikasi sangat tinggi. Selain itu, operator telekomunikasi juga semakin agresif dalam mengembangkan jaringan, infrastruktur TI, dan fasilitas untuk memperluas cakupan area. Dengan naiknya nilai saham di sektor telekomunikasi maka mencerminkan tingginya minat investor untuk berinvestasi pada sektor ini. (http://economy.okezone.com/read/2007/12/25/21/70337/2008- saham-sektor-telekomunikasi-tumbuh-25) Tingginya minat investor untuk menanamkan modalnya pada perusahaan telekomunikasi di Indonesia memunculkan kewajiban dari perusahaan untuk memberikan pengembalian yang diharapkan oleh para investor. Tingkat pengembalian itu ditunjukkan dari jumlah laba yang telah didapat oleh perusahaan, apakah sudah memperoleh laba yang cukup atau mungkin mengalami kerugian. 15

Kemampuan perusahaan untuk menghasilkan laba dan kegiatan operasinya merupakan fokus utama penilaian prestasi perusahaan (analisis fundamental perusahaan), karena laba perusahaan selain merupakan indikator kemampuan perusahaan dalam memenuhi kewajiban para penyandang dananya, juga merupakan elemen elemen yang menciptakan nilai perusahaan yang menunjukkan prospek perusahaan dimasa yang akan datang. Penilaian prestasi perusahaan pada analisis fundamental biasanya diukur dari beberapa aspek, yaitu berdasarkan aspek ROS (Return On Sales), EPS (Earning Per Share), ROA (Return On Asset), maupun ROE (Return On Equity). Meskipun telah digunakan secara luas oleh investor sebagai salah satu dasar dalam pengambilan keputusan investasi karena nilainya tercantum dalam laporan keuangan, penggunaan analisis laporan keuangan sebagai alat pengukur akuntansi konvensional memiliki kelemahan utama, yaitu mengabaikan adanya biaya modal sehingga sulit untuk mengetahui apakan suatu perusahaan telah berhasil menciptakan suatu nilai atau tidak. Untuk mengatasi kelemahan tersebut, dikembangkan suatu konsep baru yaitu Economic Value Added (EVA) yang mencoba mengukur nilai tambah (Value Creation) yang dihasilkan suatu perusahaan dengan cara mengurangi beban biaya modal (cost of capital) yang timbul sebagai akibat investasi yang dilakukan. EVA merupakan indikator tentang adanya penciptaan nilai dari suatu investasi. Dalam konteks menejemen investasi, return atau tingkat keuntungan merupakan imbalan yang diperoleh dari investasi. Return ini dibedakan menjadi dua, pertama return yang telah terjadi (actual 16

return) yang dihitung berdasarkan data historis dan yang kedua return yang diharapkan (expected return) akan diperoleh investor pada masa yang akan datang. (Abdul Halim,2003) Tingkat keuntungan merupakan rasio antara pendapatan investasi selama beberapa periode dengan jumlah dana yang di investasikan. Pada umumnya investor mengharapkan keuntungan yang tinggi dengan resiko kerugian sekecil mungkin, sehingga para investor berusaha menentukan tingkat keuntungan investasi yang optimal dengan menetukan konsep investasi yang memadai. Penulis mengambil perusahaan telekomunikasi untuk dianalisis dengan maksud untuk mengetahui kinerja keuangan perusahaan dengan menggunakan metode EVA dan ROA yang mengedepankan kepentingan para investor (pemegang saham) serta pengaruhnya terhadap return saham. Maka berdasarkan uraian diatas dilakukanlah suatu penelitian yang diberi judul PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN DENGAN METODE ECONOMIC VALUE ADDED (EVA) DAN RETURN ON ASSETS (ROA) SERTA PENGARUHNYA TERHADAP RETURN SAHAM PADA PERUSAHAAN TELEKOMUNIKASI YANG TERCATAT DI BURSA EFEK INDONESIA (Studi kasus pada PT Telkom, PT Indosat, PT XL Axiata dan PT Bakrie Telecom Periode Tahun 2006-2010) 1.3 Perumusan Masalah Berdasarkan uraian dan latar belakang, diketahui bahwa perusahaan telekomunikasi yang ada di Indonesia berkembang sangat baik dengan banyaknya jumlah operator telekomunikasi yang bermunculan. Hal ini didorong dengan banyaknya investor yang menenmkan modalnya dalam 17

industri telekomunikasi karena Indonesia sebagai pasar potensial pada industri ini. Dengan demikian perusahaan harus mampu memberikan tingkat pengembalian yang diharapkan oleh para investor. Dimana tingkat pengembalian ini ditunjukkan oleh pendapatan laba yang didapat oleh perusahaan selama beroperasi. Dengan menggunakan metode EVA dan ROA yang dimaksudkan mengedepankan pihak para pemegang saham dan mengetahui pengaruhnya terhadap tingkat return saham yang dihasilkan, maka dirumuskan beberapa masalah sebagai berikut : 1. Bagaimana kinerja keuangan menggunakan metode Economic Value Added (EVA) pada perusahaan telekomunikasi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2006-2010? 2. Bagaimana kinerja keuangan dilihat dari Return on Assets (ROA) pada perusahaan telekomunikasi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2006-2010? 3. Bagaimana pengaruh EVA dan ROA terhadap return saham secara simultan pada perusahaan telekomunikasi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode tahun 2006-2010? 4. Bagaimana pengaruh EVA dan ROA terhadap return saham secara parsial pada perusahaan telekomunikasi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode tahun 2006-2010? 1.4 Tujuan Penelitian Adapun tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui : 1. Untuk mengetahui kinerja keuangan menggunakan metode Economic Value Added (EVA) pada perusahaan telekomunikasi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia period tahun 2006-2010. 18

2. Untuk mengetahui kinerja keuangan dilihat dari Return on Assets (ROA) pada perusahaan telekomunikasi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia period tahun 2006-2010. 3. Untuk mengetahui pengaruh EVA dan ROA terhadap return saham secara simultan pada perusahaan telekomunikasi yang terdaftar di bursa efek Indonesia periode tahun 2006-2010. 4. Untuk mengetahui pengaruh EVA dan ROA terhadap return saham secara parsial pada perusahaan telekomunikasi yang terdaftar di bursa efek Indonesia periode tahun 2006-2010. 1.5 Kegunaan Penelitian Hasil dari penelitian ini diharapkan mampu memberikan manfaat bagi pihak akademik, penulis dan perusahaan telekomunikasi a. Bagi Akademisi Untuk memperkaya khasanah pustaka dan sebagai informasi bagi mahasiswa Intitut Manajemen Telkom, serta berbagai pihak yang membutuhkan serta sebagai bahan masukan bagi pihak lain yang ingin melakukan penelitian lebih lanjut mengenai penggunaan metode EVA, ROA terhadap pengukuran kinerja keuangan perusahaan dan sebagai pembanding penelitian penelitian lain dimasa yang akan datang. b. Bagi Penulis Sebagai wahana pengaplikasian ilmu yang telah peneliti peroleh dibangku kuliah sekaligus sebagai pemenuhan syarat untuk memperoleh gelar sarjana di Institut Manajemen Telkom 19

c. Bagi Praktisi Memberikan masukan atau pertimbangan kepada manajemen perusahaan telekomunikasi mengenai penggunaan metode EVA, ROA dan pengaruhnya terhadap return saham dalam melakukan pengukuran kinerja keuangan perusahaan. 1.6 Sistematika Penulisan Tugas Akhir BAB I : PENDAHULUAN. Bab ini berisi tentang gambaran umum objek penelitian, latarbelakang penelitian, perumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, ruang lingkup penelitian, dan sistematika penulisan. Bab ini adalah gambaran awal dari apa yang akan dilakukan dalam penelitian. BAB II : TINJAUAN PUSTAKA DAN LINGKUP PENELITIAN. Bab ini membahas mengenai teori-teori yang menjadi dasar acuan dalam analisis penelitian. Lingkup penelitian lebih bertujuan agar penelitian ini tetap pada tujuan yang telah ditentukan. Selain itu, bab ini juga menjelaskan hasil penelitian-penelitian terdahulu yang berkaitan dengan penelitian yang akan dilakukan. Dengan landasan teori dan penelitianpenelitian terdahulu, maka dapat dibuat kerangka pemikiran dan juga menjadi dasar dalam pembentukan hipotesis. BAB III : METODE PENELITIAN. Bab ini menjelaskan tentang variabel-variabel penelitian dan definisi operasional dari masing-masing variabel yang digunakan dalam penelitian. Selain itu, bab ini juga menjelaskan populasi dan penentuan sampel, jenis dan sumber data, serta metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian. Selanjutnya menerangkan metode analisis 20

yang digunakan untuk menganalisis hasil pengujian sampel. BAB IV : HASIL DAN PEMBAHASAN. Bab ini menjelaskan mengenai deskripsi objek penelitian. Bab ini juga menjelaskan statistik deskriptif variabel dan hasil analisis data yang mencakup pengujian hipotesis. BAB V : PENUTUP. Bab ini berisi tentang kesimpulan penelitian yang didapat dari pembahasan. Dengan didapatnya kesimpulan dalam penelitian ini, maka bab ini juga memberikan penjelasan mengenai implikasi penelitian, keterbatasan penelitian, dan saran untuk penelitian selanjutnya. 21

22