45 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Sifat Penelitan Sifat penelitian yang dilakukan dalam penelitian ini adalah bersifat deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Tipe penelitian deskriptif adalah penelitian yang bermaksud memberikan gambaran suatu gejala sosial tertentu, sudah ada informasi mengenai gejala sosial seperti yang dimaksudkan dalam permasalahan penelitian. Penelitian ini, dimaksudkan untuk menjawab penjelasan yang lebih terperinci mengenai gejala sosial seperti yang dimaksudkan dalam suatu permasalahan penelitian yang bersangkutan. 40 3.2 Metode Penelitian Metode penelitian yang digunakan oleh skripsi ini adalah metode studi kasus untuk menjawab tujuan dari penelitian dengan menjabarkan secara terperinci mengenai studi kasus mengenai strategi komunikasi pemasaran Esia dalam menarik pelanggan. Studi kasus merupakan salah satu metode ilmu sosial yang merupakan strategi yang lebih cocok bila pokok pertanyaan suatu penelitian berkenaan dengan how atau why sebagai salah satu metode penelitian. Studi kasus berkaitan dengan strategi yang menekankan adanya pertanyaan bagaimana dan 40 Manasse Malo, dkk, Metode Penelitian Sosial, Universitas Terbuka, Jakarta, 1997, hal. 37-38
46 mengapa karena peneliti memiliki sedikit peluang untuk mengontrol peristiwaperistiwa yang akan diselidiki dan bagaimana fokus penelitiannya terletak pada fenomena kontemporer (masa kini) didalam konteks kehidupan nyata. 41 Penelitian deskriptif dalam kualitatif hanyalah memaparkan situasi atau peristiwa, tidak mencari atau menjelaskan hubungan dan tidak membuat hipotesis atau membuat prediksi. 42 Selain itu jenis penelitian ini dilakukan untuk menggambarkan tentang karakteristik (ciri ciri) individu, situasi atau kelompok tertentu. Pertanyaan dengan kata tanya alasan apa, mengapa, dan bagaimana terjadinya akan senantiasa akan dimanfaatkan oleh peneliti. Dengan demikian, peneliti tidak akan memandang sesuatu itu sudah memang demikian keadaannya. Peneliti menggunakan sifat penelitian deskriptif untuk menjelaskan secara mendalam mengenai proses terjadinya strategi komunikasi pemasaran dan pengaruhnya terhadap kegiatan komunikasi pemasaran produk. Dengan kata lain penelitian deskriptif tidak terbatas hanya pada pengumpulan dan penggunaan data, tetapi meliputi analisa dan interpretasi tentang arti dari data tersebut. 43 3.3 Teknik Pengumpulan Data Dalam setiap penelitian kualitatif dibutuhkan dua sumber data utama, yaitu data primer dan data sekunder. Sumber data utama dalam penelitian kualitatif 41 Opcit Hal. 157 42 Jalaludin Rahmat. 2000. Metode penelitian komunikasi. Bandung: PT remaja rosda Karya, hal. 37 43 Prof. DR. Lexy J. Moleong, M.A.2009. Metode Penelitian Kualitatif. Bandung : PT remaja rosda Karya, hal. 174
47 ialah kata-kata dan tindakan, selebihnya adalah data tambahan seperti dokumen dan lain-lain. Berkaitan dengan hal itu, pada bagian ini jenis data dibagi kedalam kata-kata, tindakan, sumber data tertulis, foto dan statistik. 44 Dalam pencarian data, penelitian ini menggunakan dua cara, yaitu wawancara dan pengumpulan data internal perusahaan. Pengumpulan data diperoleh dengan melakukan dua macam cara yaitu : a. Data Primer Teknik pengumpulan data primer dilakukan dengan cara wawancara mendalam (depth interview), dengan menggunakan pedoman wawancara. Wawancara dalam penelitian kualitatif adalah untuk memperoleh pengetahuan tentang makna-makna subjektif yang dipahami individu berkenan dengan topik yang diteliti, dan tujuannya melakukan eksplorasi terhadap isu tersebut, suatu hal yang tidak dapat dilakukan dengan pendekatan lain. 45 Peneliti mengajukan pertanyaanpertanyaan langsung kepada pihak pihak yang dipilih sebagai subyek data. Wawancara merupakan salah satu teknik pengumpulan data yang dilakukan untuk mendapatkan data yang dibutuhkan melalui daftar pertanyaan yang diajukan secara lisan terhadap informan. Wawancara 44 Lofland, 1984: 47, dikutip kembali oleh Basrowi dan Suwandi. Op.Cit hal 169 45 Poerwandari Kristi E. Op.Cit, hal 146
48 adalah percakapan dengan maksud tertentu, dimana percakapan dilakukan oleh dua pihan, yaitu pewawancara (interviewer) yang mengajukan pertanyaan dan yang diwawancarai (interviewee) yang memberikan jawaban atas pernyataan itu. 46 Wawancara juga bentuk komunikasi antara dua orang, melibatkan seseorang yang ingin memperoleh informasi dari seorang lainnya dengan mengajukan pertanyaan - pertanyaan, berdasarkan tujuan tertentu. 47 Wawancara dibedakan menjadi dua, yaitu wawancara tidak terstruktur dan wawancara terstruktur. Wawancara tidak terstruktur memberikan keleluasaan yang besar dan kualitatif alamiah dari pada jenis lain. Wawancara tidak terstruktur bersifat luwes, susunan pertanyaannya dan susunan kata - kata dalam setiap pertanyaan dapat diubah pada saat wawancara, disesuaikan dengan kebutuhan dan kondisi saat wawancara, termasuk karakteristik sosial budaya (agama, suku, gender, usia, tingkat pendidikan, pekerjaan, dan sebagainya) responden yang dihadapi. 48 Dalam penelitian ini, teknik pengumpulan data yang dilakukan untuk mendapatkan data primer adalah dengan melakukan wawancara mendalam dengan narasumber : individu-individu yang merupakan sumber informasi yang potensial berkaitan dengan topik permasalahan 46 Prof. DR.Lexy J. Moleong. Op. Cit. 2006, hal. 186 47 Deddy Mulyana. 2001. Metodologi Penelitian Kualitatif. Paradigma baru Ilmu Komunikasi dan Ilmu Sosial. Bandung: PT Remaja Rosdakarya, hal. 180 48 Ibid, hal. 181
49 sehingga data dapat diterima secara langsung dan dapat memberi masukan secara tertulis. Tujuan utama dari pengumpulan data primer adalah keperluan riset sedang berlangsung. Perusahaan yang akan menjadi tempat objek penelitian adalah PT. Bakrie Telecom Tbk. b. Data Sekunder Dalam penelitian ini data sekunder diperoleh melalui kepustakaan dengan mempelajari teori yang diperlukan, dokumen perusahaan, artikel Surat kabar, buletin-buletin serta tulisan yang ada di internet yang berkaitan dengan informasi tentang perusahaan yang akan menjadi objek dalam penelitian ini. 3.4 Penentuan Nara Sumber Penentuan nara sumber yang digunakan pada penelitian ini yaitu dengan melakukan wawancara mendalam. Dalam penelitian ini yang menjadi narasumbernya berjumlah tiga orang. Penentuan narasumber yang dipilih harus orang - orang yang memang berkompeten yang dianggap berdasarkan penilaian tertentu mewakili tingkat signifikasi dari narasumber dan sesuai dengan penelitian yang penulis lakukan. Wawancara mendalam dengan menggunakan pedoman wawancara
50 1. Bapak Bayu Janitra, selaku Marketing Manager PT. Bakrie Telecom tbk pada produk Esia Prabayar. Alasannya adalah karena beliau merupakan penanggung jawab dalam melakukan pemasaran di Esia Prabayar, sehingga dapat memberikan data data yang berkaitan dengan judul penelitian. 2. Bapak Supardi, selaku Distributor pada produk Esia Prabayar. Alasannya adalah karena beliau merupakan salah satu kontribusi untuk penjualan langsung terhadap produk Esia Prabayar, sehingga dapat memberikan data data yang berkaitan dengan judul penelitian. 3. Bapak Muhammad Alwi, selaku konsumen pada produk Esia Prabayar. Alasannya adalah karena beliau merupakan salah satu pemakai dari produk Esia Prabayar terlibat langsung dan mengetahui strategi komunikasi pemasaran, sehingga dapat memberikan data data yang berkaitan dengan judul penelitian. 3.5 Definisi Konsep Berikut merupakan definisi konsep yang digunakan dalam penelitian. Diantaranya sebagai berikut : Strategi komunikasi pemasaran adalah suatu perencanaan strategi komunikasi pemasaran secara cermat mengenai kegiatan komunikasi pemasaran sebagai usaha untuk penyampaian pesan kepada publik terutama konsumen sasarannya
51 mengenai keberadaan produk dipasar agar tercapainya tujuan-tujuan khusus yang di inginkan dan di capai oleh suatu perusahaan. 3.6 Fokus Penelitian Dalam penelitian ini peneliti ingin mengetahui bentuk komunikasi pemasaran yang digunakan dalam memasarkan produknya, tidak terlepas dari konsep strategi komunikasi pemasaran. Adapun fokus penelitian yang ingin diteliti adalah sebagai berikut : 1. Analisa Situasi Lingkungan Menganalisa terhadap faktor lingkungan internal dan eksternal yang meliputi Strength (Kekuatan), Weakness (Kelemahan), Opportunities (Peluang), Threaths (Ancaman) pada Esia Prabayar. 2. Tujuan Komunikasi Pemasaran Menganalisa mengenai tujuan komunikasi pemasaran yang dilakukan oleh Esia Prabayar. 3. S.T.P (Segmentasi, Targeting, Positioning) Menganalisa mengenai segmen, target, dan positioning dari Esia Prabayar. 4. Strategi Komunikasi Pemasaran Menganalisa mengenai proses perencanaan yang dilakukan oleh Esia Prabayar dalam kegiatan pemasaran. 5. Media Komunikasi Pemasaran
52 Menganalisa mengenai media komunikasi pemasaran apa saja yang digunakan oleh Esia Prabayar. 3.7 Teknik Analisa Data Peneliti menggunakan triangulasi sebagai teknik untuk mengecek keabsahan data. Dimana dalam pengertiannya triangulasi adalah teknik pemeriksaan keabsahan data yang memanfaatkan sesuatu yang lain dalam membandingkan hasil wawancara terhadap objek penelitian 49 Triangulasi dapat dilakukan dengan menggunakan teknik yang berbeda yaitu wawancara, observasi dan dokumen. Triangulasi ini selain digunakan untuk mengecek kebenaran data juga dilakukan untuk memperkaya data. Menurut Nasution, selain itu triangulasi juga dapat berguna untuk menyelidiki validitas tafsiran peneliti terhadap data, karena itu triangulasi bersifat reflektif. 50 Denzin (dalam Moloeng, 2004), membedakan empat macam triangulasi diantaranya dengan memanfaatkan penggunaan sumber, metode, penyidik dan teori. Pada penelitian ini, dari keempat macam triangulasi tersebut, peneliti hanya menggunakan teknik pemeriksaan dengan memanfaatkan sumber. Triangulasi dengan sumber artinya membandingkan dan mengecek balik derajat kepercayaan suatu informasi yang diperoleh melalui waktu dan alat yang 49 Moloeng, lexy J. 2004. Metode Penelitian Kualitatif. Bandung : Rosda 50 Nasution, Prof. Dr. S. 2003. Metode Penelitian Naturalistik Kualitatif. Bandung : Tarsito
53 berbeda dalam penelitian kualitatif (Patton,1987:331). Adapun untuk mencapai kepercayaan itu, maka ditempuh langkah sebagai berikut : 1. Membandingkan data hasil pengamatan dengan data hasil wawancara 2. Membandingkan apa yang dikatakan orang di depan umum dengan apa yang dikatakan secara pribadi. 3. Membandingkan apa yang dikatakan orang-orang tentang situasi penelitian dengan apa yang dikatakannya sepanjang waktu. 4. Membandingkan keadaan dan perspektif seseorang dengan berbagai pendapat dan pandangan masyarakat dari berbagai kelas. 5. Membandingkan hasil wawancara dengan isi suatu dokumen yang berkaitan. 51 51 Ibid