BAB IV PROGRAM DASAR PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

dokumen-dokumen yang mirip
BAB VI PROGRAM DASAR PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

TERMINAL BUS TIPE B KABUPATEN MAGELANG Oleh : Fathoni Lutfi Marheinis, Abdul Malik, Bharoto

BAB V PROGRAM DASAR PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

BAB V KONSEP DASAR DAN PROGRAM DASAR PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR

BAB V LANDASAN PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN TERMINAL BUS TIPE A DI CILACAP

b. Kebutuhan ruang Rumah Pengrajin Alat Tenun

BAB V PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR

Tabel 5.1. Kapasitas Kelompok Kegiatan Utama. Standar Sumber Luas Total Perpustakaan m 2 /org, DA dan AS 50 m 2

BAB V KONSEP. perencanaan Rumah Susun Sederhana di Jakarta Barat ini adalah. Konsep Fungsional Rusun terdiri dari : unit hunian dan unit penunjang.

BAB VI PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN TERMINAL TIPE B DI KAWASAN STASIUN DEPOK BARU

BAB 5 PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ASRAMA MAHASISWA UNIVERSITAS DIPONEGORO

REDESAIN TERMINAL BUS INDUK MADURESO TIPE B DI KABUPATEN TEMANGGUNG DENGAN PENEKANAN DESAIN EKSPRESI STRUKTUR

BAB VI LANDASAN PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

BAB V PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN TERMINAL BUS TIPE A DI KABUPATEN TEGAL

BAB V KONSEP PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

BAB V PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN TEMPAT ISTIRAHAT KM 166 DI JALAN TOL CIKOPO-PALIMANAN

BAB VI PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

Terminal Antarmoda Monorel Busway di Jakarta PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN TERMINAL ANTARMODA

TERMINAL BUS TYPE A DI KABUPATEN DEMAK. Oleh : Diah Galuh Chandrasasi, Satrio Nugroho, Agung Budi

6.1 Program Dasar Perencanaan

LP3A REDESAIN TERMINAL BUS BAHUREKSO KENDAL TIPE B BAB V KONSEP DAN PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN TERMINAL BUS BAHUREKSO KENDAL

BAB V KONSEP DAN PROGRAM DASAR PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR

BAB VI PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

BAB VI PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN REDESAIN TERMINAL TERBOYO

BAB V PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN AGROBISNIS, KABUPATEN SEMARANG

BAB VI KONSEP DASAR PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR. Aktivitas Utama Ruang Jumlah Kapasitas Luas (m 2 ) Entrance hall dan ruang tiket

BAB V PROGRAM DASAR PERENCANAAN DAN PERANCANAGAN

BAB V. Tabel 5.1. Besaran Kebutuhan Ruang Kelompok Kegiatan Belajar-Mengajar (Sumber: Analisa Pribadi, 2016)

BAB V PROGRAM PERENCANAAN & PERANCANGAN KOLAM RENANG INDOOR UNDIP

BAB VI PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN TERMINAL PEMALANG

BAB V PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN KAMPUS II PONDOK PESANTREN MODERN FUTUHIYYAH DI MRANGGEN

Tabel 6.1. Program Kelompok Ruang ibadah

Bab V. PROGRAM PERENCANAAN dan PERANCANGAN MARKAS PUSAT DINAS KEBAKARAN SEMARANG. No Kelompok Kegiatan Luas

BAB IV KONSEP DASAR PERANCANGAN

BAB V PROGRAM DASAR PERENCANAAN DAN PERANCANGAN. Pelatihan

BAB V KONSEP DAN PROGRAM DASAR PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

BAB VI PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN PENGEMBANGAN ASRAMA MAHASISWA UNIVERSITAS DIPONEGORO

BAB IV PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN GOR BASKET DI KAMPUS UNDIP TEMBALANG. sirkulasi/flow, sirkulasi dibuat berdasarkan tingkat kenyamanan sbb :

Tabel 5.1 : Rekapitulasi Program Ruang Depo Lokomotif

BAB VI KONSEP DAN PROGRAM DASAR PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR

BAB VI PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

BAB V PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN REST AREA TOL SEMARANG BATANG. Tabel 5.1. Besaran Program Ruang

BAB V KONSEP DASAR PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR. Tabel 5.1 Program Ruang Kegiatan Pelayanan Umum. Jenis Ruang

BAB V LANDASAN PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR STASIUN INTERMODA DI TANGERANG

BAB V KONSEP. dasar perencanaan Asrama Mahasiswa Binus University ini adalah. mempertahankan identitas Binus University sebagai kampus Teknologi.

BAB IV PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN RUMAH SUSUN SEDERHANA SEWA DI KELURAHAN KALIGAWE

BAB 6 HASIL RANCANGAN. Perubahan Konsep Tapak pada Hasil Rancangan. bab sebelumnya didasarkan pada sebuah tema arsitektur organik yang menerapkan

STADION AKUATIK DI SEMARANG

Lapas Kelas I A Kedungpane

BAB V PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN RELOKASI PASAR IKAN HIGIENIS REJOMULYO SEMARANG

BAB V KONSEP DAN PROGRAM DASAR PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

BAB IV KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

BAB V PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

BAB V LANDASAN PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR STASIUN KERETA API TAMBUN BEKASI

BAB V PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

Tabel 5.1 Perhitungan Besaran Program Ruang Gelanggang a. Pengelola. No Ruang Kapasitas Standar Ruang Luas Ruang Sumber

BAB V KONSEP DASAR PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR. Tabel 5.1 Program Ruang Kegiatan Pelayanan Umum. Jenis Ruang

GELANGGANG OLAHRAGA TIPE A, SEMARANG

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

BAB VI PROGRAM PERENCANAAN & PERANCANGAN ARSITEKTUR

BAB V Program Dasar Perencanaan dan Perancangan Arsitektur

1. Penumpang ANALISA LAHAN PABRIK KARET. 2. Pengunjung 3. Pengantar. 6. Pedagang / penyewa stan JEMBATAN SUTOYO JALAN SUTOYO PEMUKIMAN

BAB VI KONSEP DASAR PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR

BAB V PROGRAMMING. Luas (m 2 ) (orang) (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) KELOMPOK KEGIATAN MASJID

BAB 5 KONSEP DASAR PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR

BAB V PROGRAM DASAR PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR

BAB VI PROGRAM DASAR PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR

BAB VI PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN FASILITAS TRANSPORTASI INTERMODA BSD

STUDIO PERANCANGAN ARSITEKTUR III DESTI RAHMIATI, ST, MT

BAB VI PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

BAB V KONSEP DASAR PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN. dalam perancangan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Tata Boga.

BAB V PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN TRANS STUDIO SEMARANG. Keg. Penerima Gate / Main Entrance Disesuaikan Parkir Pengunjung 16.

Bab V Konsep Perancangan

BAB VI KONSEP PERENCANAAN DAN PROGRAM DASAR PERANCANGAN

BAB VI KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN SHOPPING CENTER DI YOGYAKARTA

Pencapaian pejalan kaki dalam hal ini khususnya para penumpang kendaraan ang

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

BAB V. KONSEP PERANCANGAN

BAB V PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR

BAB V. KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN. Total keseluruhan luas parkir yang diperlukan adalah 714 m 2, dengan 510 m 2 untuk

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

BAB V PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN PASAR

BAB 5 KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN. dengan lingkungannya yang baru.

BAB 4 KONSEP PERANCANGAN

BAB VI PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

BAB V PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN. Tabel 5.1 Kapasitas Terminal Kota Sukabumi untuk Tahun Terminal Purabaya

TERMINAL BUS TYPE A KABUPATEN PATI

REDESAIN PASAR INDUK KABUPATEN WONOSOBO

BAB V PROGRAM PERENCANAAN dan PERANCANGAN MUSEUM PALEONTOLOGI PATIAYAM

BAB V PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

BAB VI PROGRAM DASAR PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

BAB V PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ART CENTRE FAKULTAS ILMU BUDAYA UNDIP

BAB V KONSEP DAN PROGRAM DASAR PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN. dengan sesama mahasiswa. tinggal sementara yang aman dan nyaman. keberlanjutan sumber daya alam.

BAB IV KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN AREA PENDIDIKAN R. PUBLIK. Gambar 3.0. Zoning Bangunan Sumber: Analisa Penulis

REDESAIN RUMAH SAKIT ISLAM MADINAH TULUNGAGUNG TA-115

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

STUDIO PERANCANGAN ARSITEKTUR I DESTI RAHMIATI, ST, MT

UKDW PENDAHULUAN BAB 1 1 UNIVERSITAS KRISTEN DUTA WACANA YOGYAKARTA BAB 1 PENDAHULUAN

Kondisi eksisting bangunan lama Pasar Tanjung, sudah banyak mengalami. kerusakan. Tatanan ruang pada pasar juga kurang tertata rapi dan tidak teratur

Transkripsi:

BAB IV PROGRAM DASAR PERENCANAAN DAN PERANCANGAN 4. Program Perencanaan Didasari oleh beberapa permasalahan yang ada pada terminal bus Drs. Prajitno Muntilan sekarang ini, maka dibutuhkan suatu rencana pengembangan sebuah terminal bus yang mampu melayani kebutuhan masyarakat. Terminal Bus Drs Prajitno Muntilan akan direlokasi ke tempat yang sudah dipilih dengan berbagai pertimbangan yang sudah dilakukan. Rencana Terminal Bus Tipe B Kabupaten Magelang antara lain :. Terminal bus yang direncanakan sesuai dengan aturan yang telah ditetapkan oleh pemerintah daerah, termasuk di dalamnya tata guna lahan, koefisien dasar bangunan, peraturan tinggi bangunan dan peraturan teknis lainnya. 2. Terminal bus sebagai bangunan umum yang mengutamakan pelayanan untuk mesyarakat sebagai pemakai dengan mempertimbangkan kenyamanan, keamanan dan keefisienan. 3. Mengutamakan kelancaran arus lalu lintas dengan mencari sistem sirkulasi kendaraan yang sesuai. 4. Bengunan dalam terminal dapat dibuat lebih dari satu lantai (bertingkat) dengan dasar pertimbangan yaitu meningkatkan kenyamanan, keefisienan, keamanan dan kemudahan dalam pelayanan. 4.. Lokasi dan Tapak Terpilih Lokasi baru dari terminal sesuai dengan RUTRK IKK Muntilan, Kabupaten Magelang, terletak di jalan lingkar arteri primer, Desa Gunung Pring, Kecamatan Muntilan Kabupaten Magelang. Penentuan lokasi dari terminal bus ini berdasarkan dari beberapa pertimbangan aspek, yaitu : a. Aksesibilitas Keberadaan lokasi terminal bus ini mudah untuk dicapai karena ketersediaan jalur transportasi. Lokasi terminal juga masih berdekatan dengan pusat kegiatan di Muntilan yaitu Pasar Muntilan sehingga masyarakat masih banyak yang akan mengakses terminal sebagai sarana pembantu kegiatan transportasi. b. Lingkungan sekitar Kondisi lingkungan sekitar masih berupa area persawahan dan ladang dengan lahan yang datar dan belum banyak lahan yang terbangun. Ketersediaan lahan yang cukup luas memenuhi persyaratan luas minimal untuk Terminal Bus Tipe B yaitu 3 ha. c. Sistem transportasi Untuk saat ini jalan yang melewati lokasi terminal bus hanya dilewati oleh angkutan kota dan pedesaan. Namun untuk rencana ke depan setelah pengembangan jalan menjadi jalan lingkar Muntilan, lokasi ini akan juga melayani Bus AKAP dan AKDP. Terminal Bus Tipe B Kabupaten Magelang Tugas Akhir 27/49 42

d. Tata guna lahan Lokasi terminal bus tipe B ini merupakan sebuah rujukan yang diarahhkan pemerintah sesuai dengan RTRW Kabupaten Magelang RUTRK IKK Muntilan. Dalam RUTRK IKK tersebut disebutkan mengenai pengembangan jalan lingkar arteri primer Muntilan yang nantinya akan sangat mendukung keberadaan dan fungsi dari terminal bus ini. e. Dampak Dampak yang kemungkinan ditimbulkan dengan keberadaan Terminal Bus Tipe B Kabupaten Magelang ini adalah akan terjadi pengembangan lahan terbangun di sekitar terminal yang sangat pesat. Untuk mengatasi itu maka perlu penanganan agar ketersediaan lahan yang produktif tetap terjaga. Peraturan bangunan di lokasi tapak: KDB = 70% - 80 % KLB = 2,25 3,0 Ketinggian Bangunan= maksimal 4 lantai GSB = 5 m dari sempadan pagar Tapak Terminal Bus Tipe B Kabupaten Magelang memiliki luasan 30.800 m 2, ± 3 ha KDB = 70% - 80 % Luas lantai dasar = 70% x Luas Lahan = 70% x 30.800 m 2 lantai Batas-batas tapak = 2.560 m 2 = Luas lantai bangunan : Luas dasar bangunan = (2,5 x 2.560) m 2 : 2.560 m 2 = 53.900 m 2 : 2.560 m 2 = 2,5 lantai ~ 3 lantai Gambar 4. Batas Tapak Terminal Bus Sumber : google earth U Terminal Bus Tipe B Kabupaten Magelang Tugas Akhir 27/49 43

Sebelah Utara Sebelah Selatan Sebelah Timur Sebelah Barat : Pemukiman Penduduk : Jalan Lettu Sugiarto : Jalan lingkar selatan Muntilan : Area sawah 4..2 Program Ruang a. Ruang Luar Tabel 4. Program Ruang Luar Terminal Bus Tipe B Kab. Magelang No Ruang (unit) Luas (m 2 ) Kedatangan Kendaraan Bus AKAP Bus AKDP - Bus sedang - Bus kecil Angkutan pedesaan 2 Keberangkatan Kendaraan Bus AKAP Bus AKDP - Bus sedang - Bus kecil Angkutan pedesaan 3 Parkir Kendaraan Umum Bus AKAP Bus AKDP - Bus sedang - Bus kecil Angkutan pedesaan 4 Area parkir angkutan lain Andong Becak Ojek Sirkulasi Los 00% Sirkulasi Los 00% Sirkulasi Los 00% Sirkulasi Los 00% ± 80 m 2 ± 20 m 2 ± 90 m 2 ± 80 m 2 ± 570 m2 ± 570 m2 ± 40 m2 ± 80 m 2 ± 20 m 2 ± 90 m 2 ± 80 m 2 ± 570 m2 ± 570 m2 ± 40 m2 ± 360 m 2 ± 240 m 2 ± 80 m 2 ± 44 m 2 ± 94 m2 ± 94 m2 ± 2388 m2 ± 00 m 2 ± 60 m 2 ± 60 m 2 ± 220 m2 ± 220 m2 ± 440 m2 Terminal Bus Tipe B Kabupaten Magelang Tugas Akhir 27/49 44

5 Parkir Kendaraan Pribadi Mobil Pengelola Sepeda motor Pengelola Mobil Sepeda motor Sirkulasi Los 00% ± 200 m 2 ± 40 m 2 ± 60 m 2 ± 30 m 2 ± 330 m2 ± 330 m2 ± 990 m2 6 Parkir Cadangan ± 597 m 2 TOTAL RUANG KEGIATAN LUAR Jalur kedatangan Jalur keberangkatan Area parkir kendaraan umum Area parkir angkutan lain Area parkir kendaraan pribadi Area parkir cadangan Sumber : Analisa pribadi b. Ruang Kegiatan Penunjang Sirkulasi Los 00% Tabel 4.2 Program Ruang Kegiatan Umum Terminal Bus Tipe B Kab. Magelang ± 597 m2 ± 597 m2 ± 94 m2 ± 40 m2 ± 40 m2 ± 2388 m2 ± 440 m2 ± 990 m2 ± 94 m2 ± 7292 m2 No Ruang (unit) Luas (m 2 ) Ruang tunggu penumpang ± 594 m 2 2 Peron keberangkatan ± 240 m 2 3 Peron kedatangan ± 240 m 2 4 Ruang informasi ± 9 m 2 5 Loket penjualan tiket 8 ± 24 m 2 6 Pos TPR 3 ± 8 m 2 7 Restoran ± 275 m 2 8 Kios / Toko ± 5 m 2 9 Ruang penitipan barang ± 45 m 2 0 Ruang kesehatan ± 9 m 2 R. istirahat awak bus ± 4,5 m 2 2 ATM 3 ± 20 m 2 3 Toilet - Pria WC urinoir wastafel - wanita WC 2 0 2 6 3,6 m 2 7 m 2 2 m 2 0,8 m 2 Terminal Bus Tipe B Kabupaten Magelang Tugas Akhir 27/49 45

Sumber : Analisa pribadi wastafel 6 6 m 2 ± 3663,4 m 2 Sirkulasi 00 % ± 3663,4 m 2 ± 7327 m 2 c. Ruang Kegiatan Pengelola Tabel 4.3 Program Ruang Kegiatan Pengelola Terminal Bus Tipe B Kab. Magelang No Ruang (unit) Luas (m 2 ) Ruang kepala terminal ± 6 m 2 2 Ruang kepala subbag TU ± 44 m 2 3 Ruang staf ± 07,5 m 2 4 Ruang rapat ± 45 m 2 5 Ruang tamu ± 9 m 2 6 Pantry ± 2 m 2 7 Menara pengawas ± 8 m 2 8 Gudang ± 6 m 2 9 Toilet - Pria - Wanita Sumber : Analisa pribadi 3 3 ± 0,5 m 2 ± 9 m 2 ± 287 m 2 Sirkulasi 30 % ± 86, m 2 ± 374 m 2 d. Ruang Servis Tabel 4.4 program Ruang Servis Terminal Bus Tipe B Kab. Magelang No Ruang (unit) Luas (m 2 ) Ruang genset ± 24 m 2 2 Bengkel ± 50 m 2 3 Ruang peralatan ± 2 m 2 4 Gudang ± 20 m 2 5 Ruang operator ± 8 m 2 6 Toilet 2 ± 4 m 2 Sumber : Analisa Pribadi ± 228 m 2 Sirkulasi 00 % ± 68,4 m 2 ± 296 m 2 Terminal Bus Tipe B Kabupaten Magelang Tugas Akhir 27/49 46

e. Kebutuhan Ruang Tabel 4.5 Kebutuhan Ruang Terminal Bus Tipe B Kabupaten Magelang No Ruang Luas (m 2 ) Kelompok Kegiatan Luar ± 7292 m 2 2 Kelompok Kegiatan Penunjang ± 7327 m 2 3 Kelompok Kegiatan Pengelola ± 374 m 2 4 Kelompok Kegiatan Servis ± 296 m 2 ± 5.289 m 2 Sumber : Analisa pribadi Jadi, luas total Terminal Bus Tipe B Kabupaten Magelang yaitu ± 5.289 m 2 Luas seluruh tapak adalah 30.800 m 2 KDB = 70% - 80 % Luas lantai dasar = 70% x Luas Lahan = 70% x 30.800 m 2 = 2.560 m 2 Dengan perhitungan program ruang di atas maka luas untuk lantai dasar di bawah 70%, sehingga sesuai dengan KDB setempat. Dengan luas lantai dasar ± 5.289 m 2, maka untuk ruang terbuka hijau (taman) adalah ± 5.289 m 2. 4.2 Program Perancangan 4.2. Faktor penentu perancangan Program perancangan sebuah terminal bus ditentukan oleh beberapa factor. b. Kelancaran sirkulasi dalam terminal yang dipengaruhi oleh sistem pengaturan kendaraan yang mengutamakan faktor kenyamanan, keamanan dan ketertiban. c. Emplasemen kedatangan dan keberangkatan untuk parkir bus antar kota (AKAP dan AKDP) dapat menggunakan sistem gergaji linier. Namun tidak menutup kemungkinan menggunakan sistem parkir yang lain. d. Emplasemen angkutan kota dan pedesaan menggunakan sistem parallel karena sifat pergerakan kendaraan yang mengalir. e. Parkir kendaraan pribadi menggunakan sistem parkir lurus atau bersudut. 4.2.2 Faktor utilitas bangunan a. Sistem pencahayaan Sistem pencahayaan yang digunakan lebih pada pencahayaan alami karena sebuah terminal bus lebih banyak area luar bangunannya. Namun diperlukan pencahayaan buatan seperti lampu penerangan jalan untuk kondisi malam hari. Sistem pencahayaan alami juga diterapkan pada bangunan dalam terminal bus dengan beberapa bukaan di dinding. b. Sistem Penghawaan Menerapkan (natural ventilation) dengan sistem cross ventilation pada bukaan di setiap ruang pada bangunan dalam terminal bus. Dinding dibuat tidak massive semua, sebagian memakai roster untuk penghawaan masuk ke dalam area lapak. Pada bagian atap, terdapat ventilasi untuk penghawaan. Terminal Bus Tipe B Kabupaten Magelang Tugas Akhir 27/49 47

c. Sistem Transportasi Transportasi vertical yang digunakan berupa tangga dan ramp dengan lebar minimum tangga 75cm ( orang 80cm, 2 jalur=2x80cm ditambah dengan dinding tangga 5cm) dengan ketinggian step tangga 5-8cm. Untuk tangga darurat menggunakan tangga biasa di tempatkan pada radius 25-30m dengan memperhatikan faktor keamanan. d. Jaringan Listrik Sistem jaringan listrik yang digunakan terpusat dengan adanya Ruang Kontrol. Listrik berasal dari PLN dialirkan ke travo listrik di sekitar tapak kemudian melalui MDP (main distribution panel) ke SDP (sub distribution panel) kemudian disalurkan ke setiap ruangan. Daya yang dipakai 450 Volt-900Volt. Sumber listrik cadangan menggunakan genset yang berada di luar bangunan utama (ruang genset terpisah dari bangunan utama). e. Jaringan Telepon Sarana telepon kemungkinan hanya akan dibutuhkan oleh kantor pengelola terminal. f. Jaringan Air Bersih Air bersih berasal dari PDAM untuk keperluan toilet/kamar mandi, minum, dan aktifitas yang membutuhkan air. Pendistribusiannya menggunakan sistem down-feed yaitu air dari pemasok ditampung dalam Roof tank, dan disalurkan dengan menggunakan pompa tower air diletakkan di luar bangunan, dan mudah diakses mobil PDAM. Kebutuhan air bersih dalam pertokoam 500L/hari/00m 2. kebutuhan air bersih pada Terminal Bus Tipe B Kabupaten Magelang yaitu 500 x (5.000/00) = 70.000L g. Jaringan Air Kotor Sistem jaringan pembuangan air kotor menyebar ke seluruh area terminal yang kemudian disalurkan ke riol kota. Pembuangan air kotor ( Limbah Padat) dengan menggunakan Bio Septictank. Dimensii untuk Bio septictank yaitu p =930cm, l= 0cm, t=25cm dengan volume 8.000 liter (kapasitas 90 0rang). h. Jaringan Sampah Sistem pembuangan sampah sementara pada bak-bak sampah yang diletakkan beberapa titik menyebar di seluruh area terminal bus. Bak sampah dipisah antara sampah organik dan anorganik. Sampah-sampah tersebut kemudian diangkut ke TPS permanen yang berada diluar bangunan dan selanjutnya sampah yang tidak bisa diolah diangkut dan dibuang ke TPA. i. Jaringan Pemadam Kebakaran Hydrant dengan jangkauan 25-30m dihubungkan dengan ground reservoir diletakkan diluar bangunan dengan memperhatikan kemudahan akses mobil pemadam kebakaran. Hydrant pilar untuk luar bangunan diletakkan dengan jarak antar maksimal 00m. Fire exstingusher merupakan alat pemadam api ringan, akan di tempatkan pada setiap titik dengan jarak per unitnya antara 20-30m. Terminal Bus Tipe B Kabupaten Magelang Tugas Akhir 27/49 48

j. Jaringan Penangkal Petir Dipertimbangkan penggunaan penangkal petir terhadap keadaan lokasi, terbuka atau tertutup oleh pohon/bangunan lain. Ketinggian bangunan pada bagian bangunan yang lebih tinggi (menara pengawas) lebih diutamakan. 4.2.3 Struktur Bangunan Struktur diperhitungkan untuk menahan gaya yang diakibatkan oleh kendaraan, serta kokoh dan aman untuk menunjang fungsi bangunan yang didukungnya. Menggunakan struktur grid yang menyalurkan beban melalui kolom dan balok untuk diteruskan ke pondasi. Jenis pondasi footplat untuk bangunan yang direncanakan hanya -2 lantai. Struktur atas atau atap pada Terminal Bus Tipe B Kabupaten Magelang menggunakan space frame dengan rangka atap baja ringan, dan dapat menggunakan bahan besii baja atau alauminium, menggunakan modul grid. Untuk penutup atap menggunakan genteng bitumen selulosa. 4.2.4 Material Pemilihan material bangunan menggunakan bahan yang tahan lama untuk meminimalisir kerusakan. 4.2.5 Aspek Arsitektural a. Bentuk dan masa bangunan Masa bangunan Terminal Bus Tipe B Kabupaten Magelang menyesuaikan dengan bentuk tapak dengan memperhatikan sumbu, orientasi, posisi, dan hirarki. Terminal bus ini terdiri dari berbagai blok masa bangunan dengan fungsi masingmasing dengan area luar yang terbuka lebih banyak. b. Tampilan Bangunan Bangunan memperhatikan penataan lansekap yang mendukung tampilan bangunan. Penataan blok masa akan menciptakan tampilan bengunan yang dinamis dan estetis dengan tidak meninggalkan kesan budaya tradisional setempat. c. Penataan Ruang Luar Sebuah terminal bus merupakan pengaturan ruang luar yang banyak terdapat perkerasan jalan, sehingga dibutuhkan penataan taman dan vegetasi yang cukup banyak guna menyerap air hujan. d. Penataan Ruang Dalam Penataan ruang dalam bangunan terminal mempertimbangkan kenyamanan, keamanan dan keefisienan ruang. e. Pencapaian Bangunan Pencapaian bangunan memiliki akses utama yaitu pada jalan lingkar selatan Muntilan. Sedangkan pencapaian lainnya melalui Jalan lettu Sugiarto dengan mempertimbangkan aspek kemudahan yaitu adanya pemisahan antara jalur masuk endaraan dan jalur keluar kendaraan. Terminal Bus Tipe B Kabupaten Magelang Tugas Akhir 27/49 49

DAFTAR PUSTAKA Alfred, J Rowe (976), Planning Building for Habitation Commerce and Industry, Newnes Butterworths, London Ching, Franchis DK. 2000. Arsitektur, Bentuk, Ruang dan Tatanan, Jakarta : Penerbit Erlangga. De Chiara, Joseph; J Crosbie, Michael. 200. Time Saver Standards for Building Types 4 th Edition. Singapore: Mc Graw Hill Book Companies Inc. Neufert, Ernst, 2002, Data Arsitek Jilid, Jakarta, Penerbit Erlangga. Neufert, Ernst. 2002. Data Arsitek Jilid 2, Jakarta: Penerbit Erlangga. Badan Pusat Statistik Kab. Magelang tentang Daerah Kecamatan Muntilan dalam angka 202. BAPPEDA Kab. Magelang tentang Album Peta, RTRW Kabupaten Magelang 2008-2028. BAPPEDA Kab. Magelang tentang laporan akhir, interpretasi citra satelit Kabupaten Magelang 200 Departemen perhubungan, keputusan menteri perhubungan No 3 tahun 995 tentang terminal transportasi jalan. Kementrian PU tentang pedoman pengelolaan terminal di Kabupaten/Kota peserta USDRP, 200. PERDA No.5 tahun 20 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Kabupaten Magelang 200 2030. Terminal Bus Tipe B Kabupaten Magelang Tugas Akhir 27/49 50