Home Made Bakery sebagai toko roti yang sudah lama terlihat mulai tertinggal dan tidak terdengar menyadari adanya inovasi dan perubahan besar-besaran

dokumen-dokumen yang mirip
BAB 1 PENDAHULUAN. Tabel 1.1 Perkembangan Usaha Restoran / Rumah Makan Berskala Menengah dan Besar

BAB I PENDAHULUAN BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Dunia teknologi yang kian hari kian berkembang, menciptakan berbagai

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan dalam mengkombinasikan fungsi-fungsi pemasaran. produk tersebut dipasaran. Salah satunya adalah bagaimana perusahaan

BAB I PENDAHULUAN Sumber : BPS di internet

BAB I PENDAHULUAN. Dalam situasi perekonomian seperti sekarang ini, persaingan dalam segala

II. TINJAUAN PUSTAKA. Manajemen pemasaran merupakan ilmu dan seni yang mengatur tentang sistem

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Perkembangan globalisasi yang semakin meluas dewasa ini

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Pemasaran umumnya dipandang sebagai tugas untuk menciptakan,

I. PENDAHULUAN. Lingkungan bisnis bergerak sangat dinamis, serta mempunyai. spesifik disebut konsumen). Semakin ketatnya persaingan toko ataupun

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Indonesia terkenal dengan pariwisatanya yang menawarkan keindahan

I. PENDAHULUAN. cukup memberikan efek yang signifikan terhadap berbagai aspek kehidupan

BAB II URAIAN TEORITIS

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan yang semakin ketat. Persaingan yang semakin ketat membuat keberadaan

BAB 1 PENDAHULUAN. Persaingan antar produsen semakin ketat mengingat banyaknya produk

BAB II KAJIAN TEORI. A. Perancangan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. dapat dihindari dengan adanya persaingan maka perusahaan-perusahaan akan

BAB I PENDAHULUAN. Persaingan pasar dalam era teknologi terjadi sangat cepat dimana fenomena

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Penelitian yang dilakukan oleh Ya-Hui Wang dan Cing-Fen Tsai dari


BAB II TINJAUAN UMUM RESTORAN. Sudah menjadi kebiasaan pengusaha bahwa untuk menjual barang-barang

BAB I PENDAHULUAN. tinggi setelah tahun lalu tumbuh sebesar 9 % (

BAB I PENDAHULUAN 1 BAB I PENDAHULUAN. Era globalisasi telah menuntut adanya perubahan paradigma lama dalam

BAB I PENDAHULUAN. yang beragam ditawarkan kepada konsumen sehingga persaingan bisnis berkembang

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Kristen Maranatha

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN UKDW. dan program pemasaran yang digunakan untuk melayani pasar sasaran tersebut.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. berpengaruh secara signifikan terhadap dimensi citra merek yang secara tidak

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. perusahaan (Kotler dan Keller, 2012).

BAB I PENDAHULUAN. mempengaruhi kebutuhan mereka di pasar. Perusahaan akan mendapat tempat di

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. produk, karena mempunyai sebuah dimensi yang menjadi diferensiasi

BAB I PENDAHULUAN. Keadaan persaingan usaha sudah semakin ketat, setiap perusahaan harus mampu

BAB 1 PENDAHULUAN. Makanan merupakan kebutuhan pokok manusia. Namun seiring

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I Pendahuluan 1.1 Latar Belakang Penciptaan

BAB I PENDAHULUAN. yang canggih. Banyak konsumen yang belum sempat mencoba seri terbaru

Pertemuan Pertemuan 7 3

BAB I. dari unsur-unsur tersebut (Kotler dan Keller, 2009). Tujuannya untuk. mengidentifikasi produk dan layanan dari kelompok penjual serta untuk

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. dipertimbangkan seorang konsumen sebelum memutuskan untuk membeli suatu

BAB I PENDAHULUAN. keputusan pembelian. Sehingga pemberian merek (branding) sebenarnya merupakan

BAB I PENDAHULUAN. Kota Bandung dikenal memiliki kekayaan kuliner yang luar biasa. Ada

II. LANDASAN TEORI. Sebagian besar produk konsumen dan industrial memiliki merek. Merek-merek

BAB I PENDAHULUAN. Di dalam hidup, manusia tidak lepas dari berbagai macam kebutuhan,

I. PENDAHULUAN. Pemasaran pada dasarnya adalah membangun merek di benak konsumen. Merek menjadi semakin penting karena konsumen tidak lagi puas hanya

BAB I PENDAHULUAN. Era globalisasi yang melanda dunia menjanjikan suatu peluang dan

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS. Menurut Tjiptono (2006: 2), pemasaran memiliki definisi :

1. PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. menjadikan para produsen sepeda motor semakin berlomba-lomba dalam menjual sepeda

BAB I PENDAHULUAN. ke suatu negara untuk mengekspansi pasarnya. Di Indonesia, sudah terdapat

Integrated Marketing Communication I

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Indonesia merupakan negara yang kaya akan suku bangsa dan budaya, setiap daerah memiliki budaya yang

BAB I PENDAHULUAN. Seiring dengan persaingan bisnis dan meningkatnya era perkembangan teknologi

BAB I PENDAHULUAN. Dengan adanya berbagai kebebasan dan kemudahan yang diberikan

BAB I PENDAHULUAN. Semakin cepatnya perubahan dan perkembangan teknologi dan informasi

I. PENDAHULUAN. empat membuat jalanan di kota-kota menjadi terganggu arus lalu-lintasnya, tidak heran

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. yang dibelinya merupakan produk yang mempunyai kualitas yang baik. agar terciptanya suatu loyalitas terhadap produk tersebut.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Era globalisasi telah banyak merubah dan meninggalkan paradigma lama

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan yang berorientasi pada kebutuhan dan keinginan pasar (marketdriven).

BAB I PENDAHULUAN. Beberapa tahun ini bisnis di bidang usaha makanan mengalami perkembangan

BAB II KAJIAN PUSTAKA. semakin mengembangkan potensinya untuk dapat bersaing dan merebut market

BAB I PENDAHULUAN. mengembangkan keuntungan kompetitif yang berkelanjutan. unsur-unsur tersebut yang membantu untuk mengenali produk-produk sebuah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang sangat cepat

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS

MEMBANGUN CITRA MEREK YANG POSITIF DALAM RANGKA MENCIPTAKAN KEPUASAN DAN KESETIAAN PELANGGAN

BAB I PENDAHULUAN. Menurut Baker dalam Dinnie (2011: xiii) kota dan kota-kota besar lainnya

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian (pikiranrakyatonline.com, 2013) (Simamora, 2006) (Kotler, 2002)

LIKA WIDAYANTI B

MODUL. Strategi Image/Soft Sell (3 SKS) Oleh : Dra. Nanik Ismiani

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Kristen Maranatha 1

I. PENDAHULUAN. Persaingan bisnis di Indonesia semakin berkembang dengan pesat dan tajam.

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Jaman moderen dengan teknologi yang semakin canggih seperti sekarang ini,

BAB I PENDAHULUAN. menempatkan produk yang mudah dijangkau konsumen, dalam hal ini juga. perusahan. Lingkungan bisnis yang bergerak sangat dinamis dan

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG. Indonesia merupakan salah satu negara dengan jumlah penduduk

I. PENDAHULUAN. Kebutuhan konsumen terhadap produk makanan siap saji atau instant

BAB I PENDAHULUAN. pengembangan produknya. Selain itu pola pikir dan prilaku konsumen yang

BAB I PENDAHULUAN. menerapkan strategi, agar produk mereka diterima di pasar. Perkembangan dan

BAB 1 PENDAHULUAN. adalah produk makanan yaitu roti. Saat ini sudah banyak perusahaan yang

Bab I PENDAHULUAN. Sebuah merek (brand) mempunyai kekuatan untuk memikat hati UKDW

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

Komunikasi Pemasaran Terpadu (IMC)

I. PENDAHULUAN. Kebutuhan konsumen terhadap produk makanan siap saji atau instant

BAB I PENDAHULUAN. semata yang dicari tetapi juga respon dari masyarakat khususnya untuk

BAB I PENDAHULUAN. pertempuran persepsi konsumen dan tidak lagi sekedar pertempuran produk. Bagi

biaya koneksi internet yang murah, dan berkembangnya smartphone. Pertumbuhan pengguna internet ini, tidak hanya terbatas pada kalangan muda dari golon

BAB 1 PENDAHULUAN UKDW. yang sangat penting untuk di perhatikan adalah pemasaran produk.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. produk lain, sehingga konsumen tertarik terhadap produk tersebut. Niat beli dapat

BAB I PENDAHULUAN. lembaga riset pemasaran Euro Monitor International, nilai industri kosmetik

BAB I PENDAHULUAN. pangsa pasar dankonsumen yang baru. Persaingan juga menjadi salah satu penyebab

BAB 1 PENDAHULUAN. setiap perusahaan untuk meningkatkan kualitas produk dan juga pelayanan yang

BAB I PENDAHULUAN. bergerak di bidang industri, perdagangan maupun jasa. Selain itu banyak produk

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Permasalahan

BAB I PENDAHULUAN. Persaingan yang sangat kompetitif di era globalisasi sangat sekali memberikan peluang

BAB I PENDAHULUAN. menempatkan mereknya menjadi merek yang selalu dipilih konsumen. Merek

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Masalah Seiring dengan berkembangnya jaman, kini terlihat banyak bermunculan trend makanan dan minuman di Indonesia. Contohnya adalah seperti trend kafe yang menu utamanya adalah kopi yang dulu pertama kali dibawa oleh Starbucks. Kopi yang dulu hanyalah minuman biasa dan murah, saat ini setelah adanya branding yang kuat dari Starbucks, kopi berubah menjadi sebuah minuman eksklusif yang memiliki gengsi dan penggemarnya tersendiri. Begitu pula dengan trend roti serta bakery di Indonesia, khususnya Jakarta. Dulu roti yang hanyalah dianggap makanan biasa serta produk komplementer yang digunakan sebagai makanan ringan, kini berubah menjadi sesuatu barang yang wajib dimakan oleh hampir semua kalangan. Bahkan saat ini roti sudah menjadi trend sendiri di kalangan masyarakat, khususnya masyarakat di kotakota besar. Dengan adanya inovasi di dunia bakery tersebut, ini membuat semakin banyaknya toko-toko roti baru yang mengusung konsep modern. Contohnya adalah Bread Talk. Bread Talk merupakan pelopor toko roti modern yang menyediakan berbagai varian roti Taiwan. Dengan masuknya Bread Talk ke Indonesia, itu merupakan sebuah titik awal berkembangnya sebuah konsep modern bakery di Indonesia. 1

Home Made Bakery sebagai toko roti yang sudah lama terlihat mulai tertinggal dan tidak terdengar menyadari adanya inovasi dan perubahan besar-besaran di dunia bakery tersebut. Dengan adanya situasi seperti saat ini, Home Made Bakery tidak memiliki arah yang jelas mengenai posisinya sebagai brand. Menyadari kondisi tersebut, maka Home Made Bakery membutuhkan berbagai upaya guna meraih pangsa pasar serta mendapatkan loyalitas pelanggan, yaitu dengan rebranding. Di Indonesia terdapat banyak branding agency yang sudah memiliki eksistensi tersendiri. Diantaranya adalah DM-IDHolland, MakkiMakki, Ogilvy&Mather, Dentsu. Dari sekian banyaknya branding agency yang ada di Jakarta, DM-ID Holland Indonesia dipercaya oleh Home Made Bakery untuk mengerjakan proyek rebranding Home Made Bakery. DM-IDHolland Indonesia sebagai branding agency yang dipercaya oleh pihak Home Made Bakery, diharapkan dapat memberikan sebuah rekomendasi rebranding yang tepat dengan arah konsep baru untuk Home Made Bakery dimana akan memperkuat positioning Home Made Bakery sebagai suatu brand melalui semangat baru dan strategi yang akan membuat Home Bakery Bakery menjadi brand yang berbeda dan unik dibandingkan dengan pesaingnya yaitu dengan cara menjadi berbeda dari bagaimana cara Home Made Bakery berkomunikasi serta menjual brand dan produknya, karena dulu Home Made Bakery tidak dipandang dan tidak sama dengan Bread Talk. DM-IDHolland Indonesia ditantang oleh Home Made Bakery untuk bisa mengembangkan sebuah konsep rebranding yang kuat melalui esensinya yang 2

nantinya dapat memposisikan diri sebagai brand yang unik dan lebih baik, dibandingkan dengan pesaingnya, bagaimana bisa mengembangkan brand visual application yang konsisten yang dapat membedakan dan mewujudkan semangat baru Home Made Bakery, serta bagaimana bisa menciptakan sebuah konsep baru berdasarkan esensi brand baru Home Made Bakery yang akan menciptakan pengalaman baru dan segar untuk setiap stake-holder ketika mengkonsumsi roti dan kue-kue Home Made Bakery. Disadari bahwa brand bukan lagi sekedar nama atau simbol, melainkan sebagai pembeda suatu produk dengan produk-produk lainnya. The American Marketing Association dalam Kotler & Keller (2012, 241) menyatakan bahwa : a name, term, sign,symbol or design, or a combination of them, intended to identify the goods or services of one seller or group of sellers and to differentiate them from those of competitors. Yang berarti brand merupakan sebuah nama, ungkapan, tanda, simbol atau desain, atau kombinasi dari semuanya, yang digunakan untuk mengidentifikasi produk atau servis dari penjual untuk membedakannya dari pelanggan. Salah satu upaya yang dapat dilakukan oleh DM-IDHolland Indonesia adalah dengan membentuk identitas produk yang kuat melalui persaingan brand, mengingat pada saat ini persaingan tidak hanya terbatas pada atribut fungsional produk, melainkan sudah dikaitkan dengan brand yang mampu memberikan citra khusus bagi para pemakainya. Dengan demikian, konsumen akan memberikan kepercayaan dan loyalitasnya apabila suatu brand mampu menyediakan utilitas bagi mereka melalui kinerja produk yang konsisten (Keller, 2004). 3

Pengelolaan untuk sebuah brand dapat dilakukan dengan cara membentuk suatu brand platform recommendation melalui ekuitas brand yang kuat, sehingga mampu mengembangkan keberadaan brand tersebut di dalam persaingan apapun dalam waktu yang lama (Durianto, dkk, 2004). Sebuah ekuitas yang tinggi menjadi idaman setiap brand karena berarti bahwa brand-brand tersebut memiliki kedekatan dengan pasar dan pelanggannya. Semakin kuat ekuitas brand suatu produk, maka akan semakin kuat pula daya tariknya bagi konsumen untuk membeli produk tersebut dan pada akhirnya hal tersebut akan memberikan keuntungan yang terus meningkat kepada perusahaan (Durianto, dkk, 2004). I.2. Tujuan Magang Adapun tujuan Penulis dalam melaksanakan magang di DM-IDHolland Indonesia adalah : 1) Mempelajari penerapan brand platform recommendation di dalam proses rebranding Home Made Bakery oleh DM-IDHolland Indonesia. I.3. Ruang Lingkup dan Batasan Magang I.3.1. Ruang Lingkup Magang Selama pelaksanaan magang di DM-IDHolland Indonesia, Penulis ditempatkan di divisi Brand Consultant sebagai Brand Consultant dan berada dibawah pengawasan langsung dari Senior Brand Consultant, serta bertanggung jawab untuk memberikan berbagai hasil perencanaan brand platform recommendation kepada General Manager. Divisi Brand Consultant berperan di 4

dalam pengumpulan data, melakukan riset pasar dan analisa branding untuk mengidentifikasi target pasar serta menilai persepsi konsumen, persaingan, tren bisnis, nilai produk serta melakukan audit internal dan benchmarking berdasarkan dari brief yang diberikan oleh client. I.3.2. Batasan Magang Aktivitas yang dilakukan Penulis sebagai Brand Consultant dalam divisi Brand Consultant antara lain adalah membantu kegiatan perencanaan brand platform recommendation untuk Home Made Bakery. Adapun project tersebut dikuti dan dilaksanakan oleh Penulis yang mencakup riset pasar, analisa branding, competitive audit serta benchmarking dari Home Made Bakery, serta mempersiapkan presentasi dalam bentuk powerpoint dan mempresentasikan hasil brainstorming internal maupun eksternal. Disamping membantu project Home Made Bakery, kegiatan lain yang Penulis lakukan selama menjalankan magang di DM-IDHolland Indonesia antara lain adalah membantu riset serta analisa branding untuk brand Anggur Radjawali, membuat benchmarking untuk brand Sunpride dan Sunfresh, melakukan riset, analisa branding, benchmarking dan competitive audit untuk brand JAYOO, serta membuat competitive audit serta benchmarking untuk rebranding IFGF GISI. I.4. Lokasi dan Waktu Magang 5

Penulis melaksanakan magang selama empat bulan, yaitu mulai tanggal 14 Mei 2012 sampai dengan 14 September 2012. Adapun waktu kerja Penulis adalah setiap hari Senin sampai Jumat, pukul 08.30-17.30. Waktu tersebut dapat berubah sesuai dengan kondisi pekerjaan. Pelaksanaan magang dilakukan di kantor DM-IDHolland Indonesia yang berlokasi di : JAKARTA WIR Group Indonesia WIR Hub Jln. Panjang Raya No. 70 Kebon Jeruk, Jakarta Ph: +6221 5367 8064 Fx: +6221 5367 4611 6