Tingkat Kementerian dan Eselon I

dokumen-dokumen yang mirip
Manual Indikator Kinerja Utama. Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian

Manual Indikator Kinerja Utama

Berdasarkan PP Nomor 39 Tahun 2006 Konsolidasi Program, Sub Fungsi, dan Fungsi (Form C)

Berdasarkan PP Nomor 39 Tahun 2006 Konsolidasi Program, Sub Fungsi, dan Fungsi (Form C)

Berdasarkan PP Nomor 39 Tahun 2006 Konsolidasi Program, Sub Fungsi, dan Fungsi (Form C)

Rencana Kerja Tahun 2017

KEMENTERIAN KOORDINATOR BIDANG PEREKONOMIAN LAPORAN PEMANTAUAN PELAKSANAAN ANGGARAN TRIWULAN III TAHUN 2016

KEMENTERIAN KOORDINATOR BIDANG PEREKONOMIAN LAPORAN PEMANTAUAN PELAKSANAAN ANGGARAN TRIWULAN I TAHUN 2016

LAPORAN PEMANTAUAN PELAKSANAAN ANGGARAN TRIWULAN II TAHUN 2016

RAPAT KOORDINASI MONITORING PELAKSANAAN ANGGARAN TAHUN Ruang Rapat Menko Jumat, 29 Juli 2016

B. VISI : Terwujudnya Lembaga Koordinasi dan Sinkronisasi Pembangunan Ekonomi Yang Efektif dan Berkelanjutan

REALISASI BELANJA S.D. AGUSTUS 2014 (BRUTO)

NOTA DINAS KP.06. Program Koordinasi Kebijakan Bidang Perekonomian Rp Rp Rp

LAPORAN CAPAIAN INDIKATOR KINERJA UTAMA TAHUN 2015 Unit : Deputi Bidang Koordinasi Kerjasama Ekonomi Internasional

Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian

Laporan Capaian Target Indikator Kinerja Utama Semester II Tahun Kedeputian Bidang Koordinasi Ekonomi Kreatif, Kewirausahaan & Daya Saing KUKM

Laporan Capaian Target Indikator Kinerja Utama Semester II Tahun Tingkat Kementerian dan Sekretariat

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 8 TAHUN 2015 TENTANG KEMENTERIAN KOORDINATOR BIDANG PEREKONOMIAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 8 TAHUN 2015 TENTANG KEMENTERIAN KOORDINATOR BIDANG PEREKONOMIAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

MENTERI KOORDINATOR BIDANG PEREKONOMIAN REPUBLIK INDONESIA KELAS JABATAN DI LINGKUNGAN KEMENTERIAN KOORDINATOR BIDANG PEREKONOMIAN

MENTERI KOORDINATOR BIDANG PEREKONOMIAN REPUBLIK INDONESIA - SALINAN SALINAN

MENTERI KOORDINATOR BIDANG PEREKONOMIAN REPUBLIK INDONESIA SALINAN

MENTERI KOORDINATOR BIDANG PEREKONOMIAN REPUBLIK INDONESIA SALI NAN PERATURAN MENTERI KOORDINATOR BIDANG PEREKONOMIAN TENTANG

LAPORAN KINERJA TAHUN 2015

TARGET PEMBANGUNAN TAHUN KEMENTERIAN PEMBANGUNAN DAERAH TERTINGGAL

MENTERI KOORDINATOR BIDANG PEREKONOMIAN REPUBLIK INDONESIA SALINAN

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 92 TAHUN 2011 TENTANG

MENTERI KOORDINATOR BIDANG PEREKONOMIAN REPUBLIK INDONESIA SALINAN KEPUTUSAN MENTERI KOORDINATOR BIDANG PEREKONOMIAN NOMOR 68 TAHUN 2014 TENTANG

MENTERI KOORDINATOR BIDANG PEREKONOMIAN REPUBLIK INDONESIA SALINAN KEPUTUSAN MENTERI KOORDINATOR BIDANG PEREKONOMIAN NOMOR : KEP-44/M.

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 24 TAHUN 2010 TENTANG

Peraturan Presiden Nomor 7 Tahun 2015 tentang Organisasi Kementerian Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 8);

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1 TAHUN 2012 TENTANG

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 24 TAHUN 2010 TENTANG KEDUDUKAN, TUGAS, DAN FUNGSI KEMENTERIAN NEGARA SERTA

STRUKTUR ORGANISASI SEKRETARIAT KABINET

MENTERI KOORDINATOR BIDANG PEREKONOMIAN REPUBLIK INDONESIA REPUBLIK INDONESIA SALINAN

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 82 TAHUN 2007 TENTANG BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 82 TAHUN 2007 TENTANG BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 43 TAHUN 2015 TENTANG KEMENTERIAN KOORDINATOR BIDANG POLITIK, HUKUM, DAN KEAMANAN

Laporan Capaian Target Indikator Kinerja Utama Semester II Tahun Kedeputian Bidang koordinasi Percepatan Infrastruktur dan Pengembangan Wilayah

2 MEMUTUSKAN: Menetapkan : PERATURAN PRESIDEN TENTANG KEMENTERIAN KOORDINATOR BIDANG KEMARITIMAN. BAB I KEDUDUKAN, TUGAS, DAN FUNGSI Pasal 1 (1) Kemen

Deputi Bidang Koordinasi Ekonomi Makro dan Keuangan Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 43 TAHUN 2015 TENTANG KEMENTERIAN KOORDINATOR BIDANG POLITIK, HUKUM, DAN KEAMANAN

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 82 TAHUN 2007 TENTANG BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

Ikhtisar Eksekutif. vii

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL NOMOR 36 TAHUN 2010 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA KEMENTERIAN PENDIDIKAN NASIONAL

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA

Rancangan Peraturan per-uu-an Baru Rancangan perubahan Peraturan Perundangan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL/ KEPALA BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA,

TUNJANGAN KINERJA JABATAN STRUKTURAL

BAB II PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA

KATA PENGANTAR. Semoga laporan ini bermanfaat. Jakarta, 30 Januari Plt. Kepala Biro Perencanaan. Suharyono NIP

SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN (SP-DIPA) INDUK TAHUN ANGGARAN 2015 NOMOR : SP DIPA /2015

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 10 TAHUN 2015 TENTANG KEMENTERIAN KOORDINATOR BIDANG KEMARITIMAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

B. VISI : Indonesia Menjadi Negara Industri yang Berdaya Saing dengan Struktur Industri yang Kuat Berbasiskan Sumber Daya Alam dan Berkeadilan

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 56 TAHUN 2015 TENTANG KEMENTERIAN LUAR NEGERI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN MENTERI PERTANIAN REPUBLIK INDONESIA Nomor: 43/Permentan/OT.010/8/2015 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA KEMENTERIAN PERTANIAN

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 12 TAHUN 2010 TENTANG BADAN NASIONAL PENGELOLA PERBATASAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL/ KEPALA BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA,

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA BKPM. Jabatan. Kelas Jabatan. Tunjangan. Kinerja.

Tabel 2.1 Sasaran Strategis dan Indikator Kinerja Utama Perwakilan BPKP Provinsi Kalimantan Barat

Laporan Akuntabilitas Kinerja Pemerintah Tahun 2015

Sekretariat Jenderal KATA PENGANTAR

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 12 TAHUN 2010 TENTANG BADAN NASIONAL PENGELOLA PERBATASAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 56 TAHUN 2015 TENTANG KEMENTERIAN LUAR NEGERI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

Laporan Akuntabilitas Kinerja Pemerintah Tahun 2016

2017, No serta Kinerja Pegawai di Lingkungan Badan Koordinasi Penanaman Modal; b. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam hu

MENTERI AGRARIA DAN TATA RUANG/ KEPALA BADAN PERTANAHAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA


PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 62 TAHUN 2015 TENTANG KEMENTERIAN KOPERASI DAN USAHA KECIL DAN MENENGAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN (SP-DIPA) INDUK TAHUN ANGGARAN 2015 NOMOR : SP DIPA /2015

BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN PERWAKILAN BPKP PROPINSI DKI JAKARTA LAPORAN KINERJA TRIWULAN IV TAHUN 2014

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 41 TAHUN 2015 TENTANG KEMENTERIAN BADAN USAHA MILIK NEGARA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN MENTERI PARIWISATA DAN EKONOMI KREATIF REPUBLIK INDONESIA NOMOR : PM.07/HK.001/MPEK/2012

- 6 - TUNJANGAN KINERJA JABATAN STRUKTURAL

SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN INDUK

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 62 TAHUN 2015 TENTANG KEMENTERIAN KOPERASI DAN USAHA KECIL DAN MENENGAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2017

RINGKASAN EKSEKUTIF RINGKASAN EKSEKUTIF

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KOORDINATOR BIDANG PEMBANGUNAN MANUSIA DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA,

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 19 TAHUN 2015 TENTANG KEMENTERIAN PARIWISATA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

LAPORAN KINERJA TRIWULAN III TAHUN 2014 TINGKAT SATUAN KERJA BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN

BAB I PENDAHULUAN. A. Kondisi Saat Ini

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 66 TAHUN 2015 TENTANG BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

INDIKATOR KINERJA UTAMA BADAN KOORDINASI PENANAMAN MODAL

BAB III PELAKSANAAN KEGIATAN

Deputi Bidang Koordinasi Pengelolaan Energi, SDA dan LH Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 66 TAHUN 2015 TENTANG BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

MENTERI KOORDINATOR BIDANG POLITIK, HUKUM, DAN KEAMANAN REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI KOORDINATOR

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA SEKRETARIAT INSPEKTORAT JENDERAL TAHUN 2016

2 Indonesia Tahun 2007 Nomor 33, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4700); 5. Undang-Undang Nomor 39 Tahun 2008 tentang Kementerian Neg

PERATURAN KEPALA ARSIP NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 7 TAHUN 2014 TENTANG PEDOMAN RETENSI ARSIP SEKTOR PEREKONOMIAN URUSAN PENANAMAN MODAL

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 11 TAHUN 2015 TENTANG

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 29 TAHUN 2015 TENTANG KEMENTERIAN PERINDUSTRIAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

MENTERI KOORDINATOR BIDANG PEREKONOMIAN REPUBLIK INDONESIA SALINAN NOMOR : PER-01/M.EKON/02/2008 TENTANG

BAB I PENDAHULUAN. Selanjutnya dengan tersusunnya LAKIP Bagian Hukum, maka diharapkan dapat :

REPUBLIK INDONESIA SALINAN KEPUTUSAN MENTERI KOORDINATOR BIDANG PEREKONOMIAN TENTANG PEMBERDAYAAN USAHA MIKRO, KECIL DAN MENENGAH

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 41 TAHUN 2015 TENTANG KEMENTERIAN BADAN USAHA MILIK NEGARA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

SEKRETARIAT KABINET REPUBLIK INDONESIA

Transkripsi:

Tingkat Kementerian dan Eselon I

IKU KEMENTERIAN 1 Presentase Program Koordinasi Kebijakan Bidang Perekonomian Yang Terimplementasi Definisi : Implementasi program-program koordinasi dan sinkronisasi kebijakan bidang perekonomian dengan K/L yang menghasilkan Rekomendasi yang ditindaklanjuti dengan Rancangan Peraturan Perundangan Baru bidang Perekonomian yang dikoordinasi dan disinkronisasi oleh Kemenko Bidang Perekonomian. (Batasan RPP : DPR, Presiden, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian) Teknik Menghitung : Implementasi Program Koordinasi dan Sinkronisasi kebijakan perekonomian = realisasi dibandingkan dengan target, rancangan peraturan perundang-undangan baru bidang perekonomian r X100% t : Kedeputian, Biro HPH IKU KEMENTERIAN 2 Definisi : Implementasi fungsi pengendalian atas pelaksanaan kebijakan bidang perekonomian K/L yang telah ditetapkan, menghasilkan rekomendasi dan berimplikasi pada Rancangan perubahan Peraturan Perundangan yang ada. (Batasan RPP : DPR, Presiden, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian) Teknik Menghitung : Implementasi pengendalian pelaksanaan kebijakan bidang perekonomian = realisasi dibandingkan dengan target, rancangan perubahan peraturan perundang-undangan yang ada dibidang perekonomian. r X100% t Target 2015 : 100% (54 Rancangan Peraturan Baru) Presentase Kebijakan Bidang Perekonomian Yang Terimplementasi kementerian Target 2015 : 100% (9 Rancangan Perubahan Peraturan) : Kedeputian, Biro HPH

IKU KEMENTERIAN 3 Tingkat Kinerja Manajeman Kementerian Mengukur upaya penataan kebijakan teknis kementerian dalam koordinasi Kemenko Bidang Perekonomian. Upaya penataan tersebut melalui peraturan atau keputusan Menteri Teknis didalam koordinasi Kemenko Bidang Perekonomian sebagai tindak lanjut rekomendasi kebijakan perekonomian (deregulasi). Satuan : Indeks (1 4) Teknik Menghitung : Nilai Kinerja Manajemen/Tata Kelola diperoleh dari realisasi peraturan/keputusan kementerian teknis dibagi dengan target peraturan/keputusan kementerian teknis dikali seratus Nilai Kinerja = r/t x 100 Klasifikasi Tingkat Kinerja Manajeman Kementerian : 85 n 100 = 4 : Sangat Baik (Hijau) 65 n<85 = 3 : Baik (Hijau) 45 n<65 = 2 : Kurang (Merah) n<45 = 1 : Sangat Kurang (Merah) : Kedeputian, Biro HPH Target 2015 : 4 (141 Peraturan/Keputusan Kementerian Teknis) kementerian Keterangan Lain : Batasan Peraturan/Keputusan yang dikeluarkan Kementerian Teknis di bawah Koordinasi Kemenko Bidang Perekonomian

1 IKU Deputi I Implementasi fungsi koordinasi dan sinkronisasi kebijakan di bidang ekonomi makro dan keuangan dengan Kementerian/Lembaga yang menghasilkan rekomendasi yang dikoordinasi dan disinkronisasi oleh deputi Bidang Koordinasi Ekonomi Makro dan Keuangan Persentase rekomendasi kebijakan di bidang ekonomi makro dan keuangan Teknik Menghitung : Implementasi koordinasi dan sinkronisasi kebijakan di bidang ekonomi makro dan keuangan = realisasi dibandingkan target Realisasi X 100 % Target Sifat Data IKU : Maksimisasi : Keasdepan Fiskal, Keasdepan Moneter dan Neraca Pembayaran, Keasdepan Ekonomi Daerah & Sektor Riil, Keasdepan Pasar Modal dan Lembaga Keuangan, dan Keasdepan BUMN Definisi 2 Persentase rekomendasi pengendalian pelaksanaan kebijakan : Implementasi di bidang fungsi ekonomi pengendalian makro dan di bidang keuangan ekonomi makro dan keuangan oleh Kementerian/Lembaga yang menghasilkan rekomendasi IKU Deputi I dan berdampak pada pelaksanaan kebijakan Teknik Menghitung : Implementasi koordinasi dan sinkronisasi kebijakan di bidang ekonomi makro dan keuangan = realisasi dibandingkan target Realisasi X 100 % Target Kedeputian I Sifat Data IKU : Maksimisasi : Keasdepan Fiskal, Keasdepan Moneter dan Neraca Pembayaran, Keasdepan Ekonomi Daerah & Sektor Riil, Keasdepan Pasar Modal dan Lembaga Keuangan, dan Keasdepan BUMN

Tercapainya target penyaluran kredit berpenjaminan Kredit Periode Data IKU Usaha : Semesteran Rakyat/KUR 3 IKU Deputi I Implementasi Penyaluran Pagu Kredit Berpenjaminan KUR Teknik Menghitung : Realisasi Penyaluran dibagi Pagu Penyaluran X 100% Pagu : Keasdepan Pasar Modal dan Lembaga Keuangan Kedeputian I

IKU Deputi II 1 Presentase Hasil Rekomendasi dan Sinkronisasi Kebijakan Pangan dan Pertanian yang diselesaikan Definisi : Diselesaikan rekomendasi dan sinkronisasi kebijakan pangan dan pertanian dengan K/L telah dibahas substansi dan draft rancangan Peraturan Perundangan Baru bidang Pangan dan Pertanian yang dikoordinasi dan disinkronisasi oleh Deputi Bidang Koordinasi Pangan dan Pertanian Teknik Menghitung : Diselesaikan koordinasi dan sinkronisasi kebijakan pangan dan pertanian = jumlah rekomendasi dan sinkronisasi yang diselesaikan (realisasi) dibandingkan dengan target dan atau rekomendasi dan sinkronisasi yang dihasilkan (target), rancangan peraturan perundang-undangan baru bidang pangan dan pertanian. Target 2015 : 18 rancangan peraturan, dihasilkan 22 rancangan peraturan, dan diselesaikan 19 rancangan peraturan. R X100% Keterangan Lain T Target 2015 : 106% (19 Rancangan Peraturan Baru) : Deputi Bidang Koordinasi Pangan dan Pertanian Kedeputian II : Analisis capaian meliputi : kondisi sebelum adanya peraturan, hasil dan manfaat bila peraturan dapat diterbitkan

IKU Deputi II 2 Definisi Presentase Kebijakan Bidang Pangan dan Pertanian Yang Terimplementasi : Implementasi kebijakan fungsi pengendalian atas pelaksanaan kebijakan bidang pangan dan pertanian oleh K/L yang menghasilkan rekomendasi dan berimplikasi pada Rancangan perubahan Peraturan Perundangan yang ada Teknik Menghitung : Implementasi kebijakan pengendalian pangan dan pertanian = jumlah rekomendasi pengendalian yang terimplementasikan (realisasi) dibandingkan dengan target dan atau rekomendasi pengedalian yang dihasilkan (target), rancangan perubahan peraturan perundangundangan yang ada dibidang pangan dan pertanian. r X100% Keterangan Lain t Target 2015 : 100% (5 Rancangan Perubahan Peraturan) : Deputi Bidang Koordinasi Pangan dan Pertanian : Analisis capaian meliputi : kondisi pelaksanaan peraturan yang ada, hasil dan manfaat bila terjadi perubahan peraturan. Kedeputian II

IKU Deputi II 3 Persentase Partisipasi Stakehlders dalam Kebijakan Pangan dan Pertanian Teknik Menghitung : Mengukur budaya organisasi berbasis kinerja dan kompetensi, dan tata kelola keuangan, serta partisipasi stakeholders dalam kebijakan pangan dan pertanian Gabungan nilai tata kelola keuangan (realisasi), Laporan Kinerja, dan partisipasi stakeholder dalam kebijakan pangan dan pertanian, Bobot Nilai : a) Realisasi Keuangan (bobot 30%) b) Laporan Kinerja ( bobot 30%) c) Partisipasi Stakeholder kebijakan pangan dan pertanian (bobot 40 %) Persentase Tingkat Kinerja = (ax30%)+(bx30%)+(cx40%) Persentase Tingkat Kinerja : 85 n 100 = 4 : Sangat Baik 65 n<85 = 3 : Baik 45 n<65 = 2 : Kurang n<45 = 1 : Sangat Kurang Kedeputian II Target 2015 : 90% : Deputi Bidang Koordinasi Pangan dan Pertanian

IKU Deputi III 1 Persentase rancangan peraturan perundang-undangan di bidang pengelolaan energi, sumber daya alam, dan lingkungan hidup Definisi : Implementasi fungsi koordinasi dan sinkronisasi kebijakan di bidang pengelolaan energi, sumber daya alam, dan lingkungan hidup dengan K/L yang menghasilkan Rancangan Peraturan Perundangan Baru bidang Perekonomian yang dikoordinasi dan disinkronisasi oleh Deputi Bidang Koordinasi Pengelolaan Energi, Sumber Daya Alam, dan Lingkungan Hidup Teknik Menghitung Sifat Data IKU Periode Data IKU Keterangan Lain IKU Deputi III 2 : Implementasi koordinasi dan sinkronisasi kebijakan di bidang pengelolaan energi, sumber daya alam, dan lingkungan hidup = realisasi dibandingkan dengan target, rancangan peraturan perundang-undangan baru bidang perekonomian r X100% t : Maximize : Deputi Bidang Koordinasi Pengelolaan Energi, Sumber Daya Alam, dan Lingkungan Hidup : Semesteran Target 2015 : 100% (5 Rancangan Peraturan Baru) : Analisis capaian meliputi : kondisi sebelum adanya peraturan, hasil dan manfaat bila peraturan terbit. Persentase kebijakan bidang pengelolaan energi, sumber daya alam, dan lingkungan hidup yang terimplementasi Kedeputian III Definisi : Implementasi fungsi pengendalian atas pelaksanaan kebijakan bidang pengelolaan energi, sumber daya alam, dan lingkungan hidup oleh K/L yang menghasilkan rekomendasi dan berimplikasi pada Rancangan perubahan Peraturan Perundangan yang ada Teknik Menghitung Sifat Data IKU : Implementasi pengendalian pelaksanaan kebijakan bidang pengelolaan energi, sumber daya alam, dan lingkungan hidup = realisasi dibandingkan dengan target, rancangan perubahan peraturan perundang-undangan yang ada dibidang perekonomian. r X100% t : Maximize Target 2015 : 100% (3 Rancangan Perubahan Peraturan) : Deputi Bidang Koordinasi Pengelolaan Energi, Sumber Daya Alam, dan Lingkungan Hidup

Keterangan Lain Persentase : Analisis pemahaman capaian pemangku meliputi : kepentingan kondisi pelaksanaan terhadap kebijakan peraturan baru EITI yang ada, hasil dan manfaat bila terjadi perubahan peraturan. IKU Deputi III 3 Persentase pemahaman pemangku kepentingan terhadap kebijakan baru EITI dihitung berdasarkan nilai skor yang dilakukan secara rata-rata pada saat dilakukannya sosialisasi standar baru EITI (Standar EITI 2013) kepada para pemangku kepentingan di bidang industri ekstraktif Satuan : Indeks (1 5) Teknik Menghitung : Target tingkat pemahaman para pemangku kepentingan adalah dengan nilai tingkat pemahaman 4. Penilaian tingkat pemahaman dari para peserta dihitung dari pengisian kuesioner setelah dilakukan sosialisasi EITI, dengan pemberian skor: Sangat Paham dengan skor 5 Paham dengan skor 4 Cukup Paham dengan skor 3 Tidak Paham dengan skor 2 Sangat Tidak Paham dengan skor 1 Adapun cara perhitungan dan pemberian warna NKO untuk indikator kinerja ini adalah sebagai berikut: Indeks Capaian = Realisasi x 100% Target Target 2015 : 4 Kedeputian III : Deputi Bidang Koordinasi Pengelolaan Energi, Sumber Daya Alam, dan Lingkungan Hidup

IKU Deputi IV 1 Persentase perumusan rancangan peraturan di bidang Ekonomi Kreatif, Kewirausahaan dan Daya Saing KUKM, serta SDM dan ketenagakerjaan ekonomi kreatif nasional yang diselesaikan Definisi : Diselesaikan rekomendasi dan sinkronisasi kebijakan di bidang pengembangan ekonomi kreatif, kewirausahaan, dan daya saing KUKM, serta SDM dan ketenagakerjaan yang ditindaklanjuti oleh Menko Bidang Perekonomian melalui pembahasan dalam rapat koordinasi tingkat menteri, penetapan peraturan atau keputusan Pemerintah/Presiden/Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, atau ditindaklanjuti oleh Kementerian/Lembaga terkait. Teknik Menghitung : Diselesaikan koordinasi dan sinkronisasi kebijakan di bidang pengembangan ekonomi kreatif, kewirausahaan, dan daya saing KUKM, serta SDM dan ketenagakerjaan = jumlah rekomendasi dan sinkronisasi yang diselesaikan (realisasi) dibandingkan dengan target dan atau rekomendasi dan sinkronisasi yang dihasilkan (target). Kedeputian x 100 Target 2015 : 85% (10 Rekomendasi IV kebijakan) : Deputi Bidang Koordinasi Ekonomi Kreatif, Kewirausahaan, dan Daya Saing KUKM Keterangan Lain :

IKU Deputi IV 2 Persentase kebijakan bidang Ekonomi Kreatif, Kewirausahaan dan Daya Saing KUKM, serta SDM dan ketenagakerjaan ekonomi kreatif nasional yang terimplementasikan Definisi : Implementasi kebijakan fungsi pengendalian atas pelaksanaan kebijakan bidang ekonomi kreatif, kewirausahaan, dan daya saing KUKM, serta SDM dan ketenagakerjaan oleh K/L yang menghasilkan rekomendasi yang ditindaklanjuti melalui rapat koordinasi, penyusunan rancangan peraturan, atau ditindaklanjuti oleh K/L. Teknik Menghitung : Pengendalian kebijakan di bidang pengembangan ekonomi kreatif, kewirausahaan, dan daya saing KUKM, serta SDM dan ketenagakerjaan = jumlah rekomendasi pengendalian yang terimplementasikan (realisasi) dibandingkan dengan target rekomendasi pengendalian. R T X100% Target 2015 : 85% (10 laporan pengendalian kebijakan) Sifat Data IKU Kedeputian : Maximize IV : Deputi Bidang Koordinasi Ekonomi Kreatif, Kewirausahaan, dan Daya Saing KUKM

IKU Deputi IV 3 Persentase perumusan rancangan peraturan kebijakan Ekonomi Kreatif Nasional yang mendukung penerapan daya saing SDM, ketenagakerjaan/buruh, dan KUKM mendukung pelaksanaan MEA 2015. Diselesaikan rekomendasi dan sinkronisasi kebijakan terkait daya saing SDM, ketenagakerjaan/buruh dan KUKM dalam mendukung pelaksanaan MEA 2015. Pelaksanaan koordinasi dan sinkronisasi kebijakan peningkatan daya saing SDM, ketenagakerjaan/buruh dan KUKM dalam mendukung pelaksanaan MEA 2015 = jumlah rekomendasi kebijakan terkait peningkatan daya saing Teknik Menghitung : SDM, ketenagakerjaan/buruh dan KUKM dalam mendukung pelaksanaan MEA 2015 yang diselesaikan dibandingkan target. R X100% Target 2015 : 85% (1 rekomendasi kebijakan) Kedeputian T IV : Deputi Bidang Koordinasi Ekonomi Kreatif, Kewirausahaan, dan Daya Saing KUKM

IKU Deputi IV 4 Persentase kebijakan sertifikasi uji kompetensi nasional/ internasional terhadap SDM, ketenagakerjaan/ buruh, dan pengusaha UMKM serta produk Ekonomi Kreatif Nasional, untuk mewujudkan daya saing dan market share di negara negara ASEAN. Diselesaikan rekomendasi dan sinkronisasi kebijakan terkait sertifikasi SDM, ketenagakerjaan/buruh, KUKM serta produk ekonomi kreatif dalam mendukung pelaksanaan MEA 2015. Pelaksanaan koordinasi dan sinkronisasi kebijakan sertifikasi SDM, ketenagakerjaan/buruh, KUKM serta produk ekonomi kreatif dalam mendukung pelaksanaan MEA 2015 = jumlah rekomendasi kebijakan terkait Teknik Menghitung : sertifikasi SDM, ketenagakerjaan/buruh, KUKM serta produk ekonomi kreatif dalam mendukung pelaksanaan MEA 2015 yang diselesaikan dibandingkan target. R X100% Kedeputian Target 2015 : 85% (1 rekomendasi T IV kebijakan) : Deputi Bidang Koordinasi Ekonomi Kreatif, Kewirausahaan, dan Daya Saing KUKM

MANUAL INDIKATOR KINERJA UTAMA (IKU) DEPUTI BIDANG PERNIAGAAN DAN INDUSTRI IKU Deputi V 1 Presentase Rancangan/rumusan peraturan Bidang Perniagaan dan Industri yang diselesaikan Implementasi fungsi koordinasi dan sinkronisasi kebijakan bidang perniagaan dan industri yang menghasilkan Rancangan Peraturan Perundangan Baru bidang perniagaan dan industri yang dikoordinasikan oleh Deputi Bidang Koordinasi Perniagaan dan Industri Tehnik Menghitung : Implementasi koordinasi dan sinkronisasi kebijakan perniagaan dan industri = realisasi dibandingkan dengan target rancangan peraturan perundang-undangan baru dibidang perniagaan dan industri realisasi x 100% target Target 2016 : 5 Rancangan Peraturan Baru Kriteria : 1. Tersusunnya Rekomendasi kebijakan dari hasil Koordinasi dan Sinkronisasi dinilai sebesar 5% 2. Tersusunnya rekomendasi Kebijakan dari hasil Koordinasi dan Sinkronisasi dan ditindalanjuti ditindalanjuti oleh pimpinan untuk mengadakan rapat dengan kementerian/lembaga dinilai sebesar 10% 3. Rekomendasi kebijakan dari hasil Koordinasi dan Sinkronisasi Kedeputian V dan ditindaklanjuti dalam bentuk Rapim/Rakor/Rakortek dinilai sebesar 15% 4. Rekomendasi Kebijakan yang ditindaklanjuti sampai dengan penyusunan Rancangan Peraturan/perundangan bernilai 20%. : Kementerian/Lembaga/Stakeholder Keterangan Lain : Analisis capaian meliputi : Kondisi sebelum adanya peraturan, hasil dan manfaat bila peraturan terbit.

Presentase Kebijakan Bidang Perniagaan dan Industri yang terimplementasikan IKU Deputi V 2 Implementasi fungsi pengendalian atas pelaksanaan kebijakan bidang perniagaan dan industri oleh Kementerian/Lembaga yang menghasilkan rekomendasi dan berimplikasi pada perubahan peraturan perundangan yang ada dibidang perniagaan dan industri Tehnik Menghitung : Implementasi pengendalian pelaksanaan kebijakan bidang perniagaan dan industri = realisasi dibandingkan dengan target rancangan perubahan peraturan perundangan yang ada dibidang perniagaan dan industri realisasi x 100% target Target 2016 : 5 Rancangan Perubahan Peraturan Kriteria : 1. Tersusunnya Rekomendasi kebijakan dari hasil monitoring dan evaluasi dinilai sebesar 5% 2. Tersusunnya rekomendasi Kebijakan dari hasil monitoring dan evaluasi dan ditindalanjuti ditindalanjuti oleh pimpinan untuk mengadakan rapat dengan kementerian/lembaga dinilai sebesar 10% 3. Rekomendasi kebijakan dari hasil monitoring dan evaluasi dan ditindaklanjuti dalam bentuk Rapim/Rakor/Rakortek dinilai sebesar 15% 4. Rekomendasi Kebijakan yang ditindaklanjuti sampai dengan penyusunan Rancangan Peraturan/perundangan bernilai 20%. Kedeputian V : Kementerian/Lembaga/Stakeholder Keterangan Lain : Analisis capaian meliputi : Kondisi sebelum adanya peraturan, hasil dan manfaat bila peraturan terbit.

IKU Deputi V 3 Presentase Kebijakan Peningkatan Daya Saing Nasional yang terimplementasikan Implementasi fungsi koordinasi dan sinkronisasi kebijakan bidang perniagaan dan industri yang menghasilkan rekomendasi dan berimplikasi pada usulan rancangan peraturan perundangan baru atau merevisi/mencabut suatu kebijakan (peraturan perundangan) dalam rangka peningkatan daya saing bidang perniagaan dan industri yang dikoordinasikan oleh Deputi Bidang Koordinasi Perniagaan dan Industri Tehnik Menghitung : Implementasi koordinasi dan sinkronisasi kebijakan peningkatan daya saing bidang perniagaan dan industri = realisasi dibandingkan dengan target usulan rancangan peraturan perundangan baru atau merevisi/mencabut suatu kebijakan (peraturan perundangan) dalam rangka peningkatan daya saing dibidang perniagaan dan industri realisasi x 100% target Target 2016 : 2 Usulan Rancangan Peraturan Kriteria : 1. Tersusunnya Rekomendasi kebijakan dari hasil kajian/fgd/workshop dinilai sebesar 5% 2. Tersusunnya rekomendasi Kebijakan dari hasil kajian/fgd/workshop dan ditindalanjuti ditindalanjuti oleh pimpinan untuk mengadakan rapat dengan kementerian/lembaga dinilai sebesar 10% 3. Rekomendasi kebijakan dari hasil kajian/fgd/workshop dan ditindaklanjuti dalam bentuk Rapim/Rakor/Rakortek dinilai sebesar 15% 4. Rekomendasi Kebijakan yang ditindaklanjuti sampai dengan penyusunan Rancangan Peraturan/perundangan bernilai 20%. Kedeputian V : Kementerian/Lembaga/Stakeholder Keterangan Lain : Analisis capaian meliputi : Kondisi sebelum adanya peraturan, hasil dan manfaat bila peraturan terbit.

IKU Deputi VI 1 Indeks Efektifitas Koordinasi dan Pelaksanaan Sinkronisasi Kebijakan Definisi Indikator Kinerja : Indikator Pembebanan tingkat efektifitas koordinasi dan pelaksanaan sinkronisasi kebijakan dalam rangka percepatan pembangunan infrastruktur dan pengembangan wilayah terdiri dari tujuh kegiatan yang terdiri dari Sumber Daya Air, Telematika dan Utilitas, Transportasi Multi Moda, Penataan Ruang dan Kawasan Strategis Ekonomi, Perumahan, Pertanahan dan Pembiayaan Infrastruktur, KP3EI, dan KPPIP. Satuan : Indeks Teknik Menghitung : Nilai Indeks Koordinasi dan pelaksanaan sinkronisasi didasarkan pada jumlah keseluruhan nilai efektifitas persentase unit kegiatan Periode Data IKU : Tahunan Indeks Nilai Kriteria 4 85 =< n =< 100 Sangat Baik 3 65 =< n < 85 Baik 2 45 =< n < 65 Kurang Baik 1 n < 45 Kurang : Asdep Sumber Daya Air, Asdep Telematika dan Utilitas, Asdep Transportasi Multi Moda, Asdep Penataan Ruang dan Kawasan Strategis Ekonomi, Asdep Perumahan, Pertanahan dan Pembiayaan Infrastruktur, KP3EI dan KPPIP Kedeputian VI

IKU Deputi VI 2 Persentase rekomendasi Kebijakan yang di Implementasikan Definisi Indikator Kinerja Teknik Menghitung : : Periode Data IKU : Tahunan : Indikator Persentase Rekomendasi Kebijakan Percepatan Pembangunan Infrastruktur dan Pengembangan Wilayah yang di implementasikan merupakan akumulasi dari pencapaian Indikator di tujuh kegiatan yang dilaksanakan masing-masing unit kerja dengan bobot: (i) Kegiatan Infrastruktur Sumber Daya Air; (ii) Kegiatan Telematika dan Utilitas; (iii) Kegiatan Sistem Transportasi Multi Moda; (iv) Kegiatan Penataan Ruang dan Kawasan Strategis Ekonomi; (v) Kegiatan Perumahan, Pertanahan dan Pembiayaan Infrastruktur; (vi) Kegiatan KP3EI; dan (vii) Kegiatan KPPIP. Gabungan atau penjumlahan capaian masing-masing bidang Asdep Sumber Daya Air, Asdep Telematika dan Utilitas, Asdep Transportasi Multi Moda, Asdep Penataan Ruang dan Kawasan Strategis Ekonomi, Asdep Perumahan, Pertanahan dan Pembiayaan Infrastruktur, KP3EI, dan KPPIP Kedeputian VI

IKU Deputi VI 3 Pengembangan kawasan strategis ekonomi baru diluar Pulau Jawa Terwujudnya jumlah kawasan strategis ekonomi baru yang diusulkan (KEK, Kawasan Industri) di luar Pulau Jawa Satuan : Nilai Teknik Menghitung : Jumlah kawasan yang telah ditetapkan menjadi Kawasan Strategis ekonomi baru Periode Data IKU : Tahunan IKU Deputi VI 4 Satuan : Jumlah : Asdep Penataan Ruang dan Kawasan Strategis Ekonomi Penetapan Proyek Infrastruktur Prioritas yang diusulkan Kedeputian VI Jumlah penetapan proyek infrastruktur prioritas nasional yang ditetapkan oleh KPPIP Teknik Menghitung : Jumlah proyek inf prioritas nasional yang ditetapkan KPPIP : KPPIP Periode Data IKU : Tahunan

` IKU Deputi VII 1 Persentase Kesepakatan Kerja Sama Ekonomi Internasional yang terimplementasikan Definisi : Mengukur hasil kesepakatan kerja sama ekonomi internasional yang disetujui/ditandatangani dalam pertemuan/perundingan internasional yang dilaksanakan oleh stakeholder terkait Teknik Menghitung : % terimplementasikan = Jumlah kesepakatan yang dilaksanakan (L) dibagi jumlah kesepakatan yang disetujui (S) dalam pertemuan/perundingan internasional dikalikan 100%. Formula: Definisi IKU Deputi VII 2 : Asdep KSE Asia; Amerika dan Pasifik; Eropa, Afrika dan Timur Tengah; Regional & Sub Regional; Multilateral & Pembiayaan Persentase rekomendasi hasil penguatan daya saing nasional dalam rangka memenuhi komitmen Indonesia dalam MEA : Jumlah rekomendasi yang dihasilkan untuk peningkatan daya saing nasional dalam rangka menghadapi MEA Kedeputian VII Komitmen Indonesia dalam MEA : pemenuhan janji (tindakan/kegiatan) Indonesia dalam integrasi Masyarakat Ekonomi ASEAN Teknik Menghitung : Jumlah rekomendasi hasil penguatan daya saing nasional dalam rangka memenuhi komitmen Indonesia dalam MEA (R) dibagi jumlah komitmen Indonesia dalam MEA (K) dikalikan 100%. Formula: R/K x 100 % Periode Data IKU : Asdep Kerja Sama Ekonomi Regional dan Sub Regional : Semesteran

IKU Deputi VII 3 Persentase Kesepakatan Kerja Sama Ekonomi Internasional yang Ditindaklanjuti Mengukur kesepakatan kerja sama ekonomi internasional yang telah disetujui/ditandatangani dalam pertemuan/perundingan internasional dan ditindaklanjuti melalui rapat koordinasi dengan stakeholder terkait Teknik Menghitung : IKU Deputi VII 4 : % ditindaklanjuti = jumlah kesepakatan yang ditindaklanjuti (R) dibagi jumlah kesepakatan yang diselesaikan (T) dikalikan 100%. Formula: Asdep KSE Asia; Amerika dan Pasifik; Eropa, Afrika dan Timur Tengah; Regional & Sub Regional; Multilateral & Pembiayaan Persentase rekomendasi hasil monitoring dan evaluasi kerja sama ekonomi internasional yang ditindaklanjuti Kedeputian VII Mengukur jumlah rekomendasi hasil monitoring dan evaluasi terhadap hasil kerjasama ekonomi internasional yang dilaksanakan oleh stakeholder terkait Teknik Menghitung : Jumlah rekomendasi hasil monitoring dan evaluasi terhadap hasil kerjasama ekonomi internasional yang dilaksanakan (R) dibagi jumlah monitoring dan evaluasi terhadap hasil kerjasama ekonomi internasional yang ditargetkan (T) dikalikan 100%. Formula:

: Asdep KSE Asia; Amerika dan Pasifik; Eropa, Afrika dan Timur Tengah; Regional & Sub Regional; Multilateral & Pembiayaan Periode Data IKU : Semesteran Periode Data IKU : Persentase Semesteran Pemahaman Peserta atas Materi Sosialisasi Hasil-hasil Kerjasama Ekonomi Internasional Keterangan Lain 5 : - IKU Deputi VII Teknik Menghitung : : Mengukur indikator tingkat pemahaman peserta sosialisasi terhadap hasil-hasil kerja sama ekonomi internasional yang dipaparkan Hasil kuisioner yang dibagikan kepada peserta sosialiasi terhadap pemahaman materi hasil-hasil kerja sama ekonomi internasional Data kualitatif dengan skala likert: Kurang paham (1), cukup paham (2), paham (3), sangat paham (4) Jumlah peserta sosialiasi yang memahami (P) materi hasil-hasil kerja sama ekonomi internasional dibagi dengan jumlah peserta seluruhnya (T) dikalikan 100% Formula: Kedeputian VII Asdep KSE Asia; Amerika dan Pasifik; Eropa, Afrika dan Timur Tengah; Regional & Sub Regional; Multilateral & Pembiayaan 6

IKU Setmenko 1 Definisi Persentase Kepatuhan Terhadap Ketentuan Di Bidang Perencanaan Anggaran, Keuangan, Perlengkapan Dan Kepegawaian : Pemenuhan dokumen sebagaimana yang diminta oleh ketentuan-ketentuan bidang Perencanaan, Keuangan, Perlengkapan/Organisasi, dan Kepegawaian Teknik Menghitung : % Kepatuhan = Rata-rata gabungan nilai Realisasi per Target dokumen dari masing-masing bidang r/t (Perencanaan) +r/t (keuangan) + r/t (pengelolaan BMN) + r/t (Kepegawaian) X100% 4 : Biro Perencanaan dan Biro Umum IKU Setmenko 2 Definisi Satuan : Indeks : Mengukur indikator tingkat kepuasan pelayanan adalah dengan melihat hasil survei yang termasuk dalam Komponen Hasil PMPRB: Survei internal pegawai Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian terhadap kapasitas organisasi, termasuk didalamnya unsur pelayanan. (Nilai Indeks 1-5) Survei Eksternal kepada Kementerian/Lembaga (K/L) adalah melihat nilai kualitas pelayanan publik di Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian. (Nilai Indeks 1-4) Teknik Menghitung : Rata-rata penjumlahan Nilai Konversi Indeks Survei Internal dan Eksternal (KS internal + KS eksternal )/2 Indeks Kepuasan Layanan Kesekretariatan Setmenko Konversi Indeks Survei (KS): Internal Eksternal 1 = 20 1 = 25 2 = 40 2 = 50 3 = 60 3 = 75 4 = 80 4 = 100 5 = 100 Indeks Nilai Kategori 1 < 20 Kurang Sekali 2 21-40 Kurang 3 41-60 Cukup 4 61-80 Baik 5 81-100 Baik Sekali : Inspektorat Periode Data IKU : Tahunan

IKU Setmenko 3 Persentase Penggunaan Aplikasi Di Bidang Kesekretariatan Menghitung Pemakaian Aplikasi Komputer dalam bidang Keuangan dan BMN ( bobot 20%), Perencanaan (bobot 20%), Kepegawaian (bobot 20%), Persuratan (bobot 20%), SJDIH (bobot 20%) Teknik Menghitung : Gabungan atau penjumlahan capaian masing-masing bidang : Biro Perencanaan, Biro HPH, Biro Umum IKU Setmenko 4 Kualifikasi Laporan Keuangan tetap Wajar Tanpa Pengecualian Setmenko Melihat tata kelola keuangan melalui hasil audit BPK terhadap Laporan Keuangan Kementerian Satuan : Nilai Teknik Menghitung : Clusterisasi kualifikasi BPK menjadi angka atau nilai : WTP = 100, WTP-DPP=80,WDP =60, TW=40, TMP=20 : Biro Umum Periode Data IKU : Tahunan

IKU Setmenko 5 Persentase Sumber Daya Manusia Yang Memenuhi Standar Kompetansi Jumlah Pegawai yang telah dilakukan asesmen dan memenuhi kriteria standar kompetensi pada Kemenko Bidang Perekonomian Teknik Menghitung : Pegawai memenuhi Kriteria Standar Kompetensi X 100% Jumlah Seluruh Pegawai : Biro Umum IKU Setmenko 6 Persentase Pemenuhan Sarana Dan Prasarana Yang Berkualitas Untuk Seluruh Pegawai Setmenko Membandingkan antara realisasi jumlah pengadaan sarana prasarana dan rencana pengadaan sarana parasaran Teknik Menghitung : Realisasi pengadaan Sarpras X 100% Target Pengadaan Sarpras : Biro Umum