PENGARUH SPRINT INTERVAL TRAINING TERHADAP KETAHANAN AEROBIK PADA MAHASISWA FISIOTERAPI UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. Sepak bola merupakan salah satu olahraga populer di dunia. Olahraga ini

PENGARUH LATIHAN AEROBIK TERHADAP PENINGKATAN VOLUME OKSIGEN MAKSIMAL (V MAKS) PADA REMAJA USIA TAHUN

NASKAH PUBLIKASI. Diajukan Untuk Syarat Memperoleh. Gelar Sarjana Sains Terapan Fisioterapi. Disusun Oleh : DEWI PUTRI WULANDARI NIM: J

PENGARUH PENAMBAHAN DYNAMIC STRETCHING PADA LOWER EXTREMITY MUSCLES SEBELUM SPRINT TRAINING TERHADAP KECEPATAN LARI SPRINT 100 METER

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan pada bulan Maret-Mei 2016 dan dilaksanakan di

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. diemban. Kebugaran jasmani dipertahankan dengan berbagai bentuk latihan.

TERDAPAT PERBEDAAN TINGKAT PENDIDIKAN GURU TK TERHADAP KUALITAS KEGIATAN BELAJAR MENGAJAR DI KECAMATAN TAWANGHARJO KABUPATEN GROBOGAN NASKAH PUBLIKASI

PERBEDAAN NILAI KAPASITAS VO 2 MAKSIMUM PADA ATLIT SEPAK BOLA DENGAN FUTSAL DI UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

BAB I PENDAHULUAN. serta sebagai sarana untuk meraih prestasi. latihan fisik yang teratur dan sesuai untuk mengembangkan kemampuan

Sehat &Bugar. Sehat. Sakit

BAB II KAJIAN TEORI DAN HIPOTESIS. VO2max dianggap sebagai indikator terbaik dari ketahanan aerobik.

BAB I PENDAHULUAN. atau kekurangan latihan fisik (Karhiwikarta, 1983). Pada saat berolahraga

BAB I PENDAHULUAN. luang dan menanggulangi keadaan-keadaan mendadak yang tidak. yang berkaitan dengan kesehatan dan yang berkaitan dengan performance.

BAB I PENDAHULUAN. Olahraga adalah aktivitas fisik yang bertujuan untuk meningkatkan

PENGARUH LATIHAN AEROBIK TERHADAP PENINGKATAN VOLUME OKSIGEN MAKSIMAL (V MAKS) PADA REMAJA USIA TAHUN

PENGARUH LATIHAN TREADMILL DAN CYCLE ERGOMETRY TERHADAP VO 2 MAX

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

KETAHANAN (ENDURANCE)

BAB I PENDAHULUAN. manusia pada saat melakukan kegiatan yang intensif. Volume O2max ini

BAB I PENDAHULUAN. landasan awal dalam pencapaian prestasi (M. Sajoto, 1988)

BAB VI PEMBAHASAN. kelompok perlakuan, masing-masing kelompok berjumlah 8 orang. Kelompok I

PENGARUH PEMBERIAN LATIHAN AEROBIC INTENSITAS RINGAN DAN SEDANG TERHADAP PENURUNAN KADAR KOLESTEROL DALAM DARAH DI AEROBIC AND FITNESS CENTER FORTUNA

BAB I PENDAHULUAN. remaja akhir dan dewasa awal berdasarkan tahap perkembangannya, yaitu

PERBEDAAN PENGARUH LATIHAN LARI AEROBIK DAN LATIHAN RENANG TERHADAP PENINGKATAN KEBUGARAN

SKRIPSI PELATIHAN TARI GALANG BULAN MENINGKATKAN KEBUGARAN FISIK PADA PELAJAR SMP DI YAYASAN PERGURUAN KRISTEN HARAPAN DENPASAR

BAB 1 PENDAHULUAN. untuk meningkatkan kebugaran dan kesehatan tubuh (Giam dan Teh, 1992).

LATIHAN KETAHANAN (KEBUGARAN AEROBIK)

BAB I PENDAHULUAN. anaerobik adalah lari cepat jarak pendek, interval training, lari seratus. yard, renang sprint, serta bersepeda cepat.

BAB I PENDAHULUAN. Permainan sepak bola merupakan salah satu olahraga endurance beregu

MEMBANGUN PRESTASI OLAHRAGA BERDASAR ILMU OLAHRAGA

2015 PERBANDINGAN HASIL AEROBIC MAXIMAL CAPACITY (VO2MAX) MENGGUNAKAN LABORATORIUM TEST DAN FIELD TEST PADA PEMAIN BOLA BASKET

SENAM TAI CHI TERHADAP FLEKSIBILITAS PUNGGUNG LANSIA

BAB I PENDAHULUAN. bersabda, Mukmin yang kuat lebih baik dan lebih dicintai Allah Azza wa

BAB I PENDAHULUAN. Tubuh manusia dirancang oleh Tuhan untuk bergerak dalam melakukan

PENGARUH SENAM AEROBIK INTENSITAS RINGAN DAN SEDANG TERHADAP PENURUNAN PERSENTASE LEMAK BADAN DI AEROBIC AND FITNESS CENTRE FORTUNA SKRIPSI

PENGARUH LATIHAN LARI INTERVAL TERHADAP KECEPATAN LARI PADA PEMAIN SEPAK BOLA DI SEKOLAH SEPAK BOLA RUKUN AGAWE SANTOSA (RAS) KLATEN NASKAH PUBLIKASI

LATIHAN KETAHANAN (ENDURANCE) Oleh: Prof. Dr. Suharjana, M.Kes Fakultas Ilmu Keolahragaan Universitas Negeri Yogyakarta

BAB IV METODE PENELITIAN. dilaksanakan di Stadion Diponegoro, Semarang. pre-test and post-test control group design.

BAB IV METODE PENELITIAN. rancangan penelitian yang digunakan adalah Randomized Pre and Post

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. cendrung untuk sedenter atau tidak banyak melakukan kegiatan. Sekarang ini

SUSI ARYATI A

PENGARUH LATIHAN CYCLE ERGOMETRY TERHADAP VOLUME OKSIGEN MAKSIMAL ( MAKS) PADA WANITA USIA TAHUN

AKTIVITAS PENGEMBANGAN DAN KESEHATAN

PROGRAM STUDI PENJASKESREK FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS NUSANTARA PGRI KEDIRI 2015

PENGARUH METODE LATIHAN DAN INDEKS MASSA TUBUH TERHADAP DAYA TAHAN AEROB PEMAIN BULUTANGKIS PUTRA PB PG MRICAN KEDIRI

BAB V HASIL PENELITIAN DAN ANALISIS. Penelitian ini dilakukan di Poltekkes YRSU Dr.Rusdi. Jl.H Adam Malik

BAB 4 METODE PENELITIAN. Olah Raga, Fisiologi Respirasi, dan Fisiologi Kardiovaskuler.

BAB 3 KERANGKA KONSEP DAN DEFINISI OPERASIONAL

PERSETUJUAN TINDAKAN KESEDIAAN MENGIKUTI PENELITIAN (INFORMED CONSENT)

BAB I PENDAHULUAN. suatu perubahan pembangunan bangsa. Peranan penting tersebut

KONSEP Latihan kebugaran jasmani

LATIHAN AEROBIK BENTUK DAN METODE. Suharjana FIK UNY

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. 1. Deskripsi Lokasi, Populasi, dan Waktu Penelitian

METODE PEMBINAAN KEBUGARAN ATLIT *) Oleh: Eka Swasta Budayati (FIK UNY)

ANALISIS TINGKAT KESEGARAN JASMANI MAHASISWA PROGRAM STUDI PENJASKESREK IKIP PGRI PONTIANAK

PENGARUH SENAM LANSIA TERHADAP PENINGKATAN KEBUGARAN FISIK PADA KELOMPOK LANSIA PEREMPUAN DI DESA DAUH PURI KAUH DENPASAR BARAT

UPAYA MENINGKATKAN PARTISIPASI DAN HASIL BELAJAR SAINS PADA MATERI SIFAT DAN PERUBAHAN WUJUD SUATU BENDA MELALUI PENERAPAN METODE DISCOVERY LEARNING

BAB I PENDAHULUAN. perkembangan pesat. Terbukti pada perhelatan sea games 2015 timnas

BAB I PENDAHULUAN. Dalam mencapai tujuan tersebut ada beberapa hal yang dibutuhkan oleh. satu faktor yang penting lainnya adalah faktor fisik.

BAB I PENDAHULUAN. dapat berdampak buruk pada kesehatan. Menurut Alder dan Higbee, walaupun

PENGARUH TERAPI MUSIK INSTRUMENTAL DAN AROMATHERAPY LAVENDER EYEMASK TERHADAP PENURUNAN TINGKAT INSOMNIA PADA MAHASISWA FISIOTERAPI D3 ANGKATAN 2011

HUBUNGAN LAMA LATIHAN AEROBIK MENGGUNAKAN PERMAINAN DANCE DANCE REVOLUTION (DDR) TERHADAP NILAI VO 2 MAKS PADA KOMUNITAS DDR DI SURAKARTA

PENGARUH PEMBERIAN SENAM TAI CHI TERHADAP PENINGKATAN KAPASITAS VITAL PARU PADA LANJUT USIA

: AHMAD FATKHUL HUDA A

Luh Putu Tuti Ariani. Jurusan Pendidikan Kepelatihan Olahraga, Fakultas Olahraga dan Kesehatan Universitas Pendidikan Ganesha

HUBUNGAN DAYA TAHAN JANTUNG PARU DENGAN KONDISI PSIKOLOGIS PADA MAHASISWA PROGRAM STUDI PENJASKES FKIP UNIVERSITAS LAMPUNG ANGKATAN 2008 DAN 2009

BAB I PENDAHULUAN. melekat kecintaanya terhadap cabang olahraga ini. Sepuluh tahun terakhir ini

2015 DAMPAK LATIHAN FARTLEK TERHADAP PENINGKATAN V02MAX.

BAB 1 : PENDAHULUAN. diperlukan dalam mensuplai energi untuk aktifitas fisik (1).

MODUL 9 KEBUTUHAN ZAT GIZI DAN JUMLAH KALORI YANG DIPERLUKAN OLEH ATLET

BAB I PENDAHULUAN. ternyata berhubungan dengan penurunan resiko terkena penyakit

BAB III METODE PENELITIAN

Putu Asti Wulandari 1, Susy Purnawati 2

ADAPTASI CARDIORESPIRATORY SAAT LATIHAN AEROBIK DAN ANAEROBIK Nugroho Agung S.

KEBUGARAN. Nani Cahyani Sudarsono. pengantar

sebagainya. Menurut Susan M Sawyer et al, 2012 masa remaja merupakan salah satu fase kehidupan saat fungsi fisik hampir mencapai puncaknya.

SURVEI TINGKAT GENERAL ENDURANCE ATLET SEPAKBOLA PADA KLUB CAKRA BUANA KOTA TULUNGAGUNG TAHUN 2014/2015

PENGARUH LATIHAN SCAPULAR POSTURAL CORRECTION TERHADAP PENURUNAN NYERI LEHER PENGGUNA NOTEBOOK DI UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

NASKAH PUBLIKASI Untuk memenuhi sebagian persyaratan Guna mencapai derajat Sarjana S-1. Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar

PERBANDINGAN TINGKAT KEBUGARAN LANSIA DI PANTI WREDHA PACITAN DAN DI MASYARAKAT DESA MBALONG SIDOHARJO

Suharjana FIK UNY Suharjana FIK UNY

PENGARUH SENAM OTAK TERHADAP KESEIMBANGAN DINAMIS PADA ANAK USIA 7-8 TAHUN DI SD NEGERI PABELAN 03 MENDUNGAN KARTASURA SUKOHARJO

BAB III METODE PENELITIAN

PERBEDAAN LATIHAN FISIK DUA DAN EMPAT KALI PER MINGGU TERHADAP PENINGKATAN KEBUGARAN JASMANI MAHASISWA FAKULTAS KEDOKTERAN UNJANI ANGKATAN 2009

PROFIL INDEKS MASSA TUBUH DAN V MAKSIMUM PADA MAHASISWA ANGGOTA TAPAK SUCI DI UNIVERSITAS MUHAMMADYAH SURAKARTA

PENGARUH LATIHAN TREADMILL DAN CYCLE ERGOMETRY DAN JOGGING TERHADAP PENURUNAN BERAT BADAN

Tes Kebugaran Jasmani Indonesia (TKJI)

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Olahraga semakin lama mendapat tempat di dunia kesehatan sebagai salah

PENGARUH PENAMBAHAN DYNAMIC STRETCHING PADA LOWER EXTREMITY MUSCLES SEBELUM SPRINT TRAINING TERHADAP KECEPATAN LARI SPRINT 100 METER

BAB I PENDAHULUAN. Sepak bola merupakan olahraga yang paling populer di Indonesia. Hal

PERBEDAAN PENGARUH INTERVAL TRAINING DAN CIRCUIT TRAINING TERHADAP VO 2 MAX SISWA SEKOLAH SEPAK BOLA UNDIP

Lampiran 1 STANDAR INDEKS MASSA TUBUH MENURUT UMUR (IMT/U)

BAB 1 PENDAHULUAN. bisa dihindari. Lanjut usia (lansia) menurut Undang-Undang Republik

TINGKAT KESEGARAN JASMANI MAHASISWA PROGRAM STUDI PENJASKESREK UNIVERSITAS NUSANTARA PGRI KEDIRI TAHUN AKADEMIK 2014/2015 SKRIPSI

HUBUNGAN INDEKS MASSA TUBUH DENGAN KEBUGARAN JASMANI MAHASISWA PRODI KEDOKTERAN UNJA

Pengaruh senam bugar lansia terhadap kebugaran jantung paru di Panti Werdha Bethania Lembean

BAB I PENDAHULUAN. satu karakteristik permainan sepak bola yaitu menendang dan mengoper bola

ARTIKEL ILMIAH Untuk memenuhi sebagian persyaratan guna mencapai derajat Sarjana S-1 Pendidikan Guru Anak Usia Dini SIWI ENDAH TISNOWATI A53B090202

Transkripsi:

PENGARUH SPRINT INTERVAL TRAINING TERHADAP KETAHANAN AEROBIK PADA MAHASISWA FISIOTERAPI UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA NASKAH PUBLIKASI DISUSUN UNTUK MEMENUHIPERSYARATAN DALAM MENDAPAT GELAR SARJANA SAINS TERAPAN FISIOTERAPI Disusun Oleh : Nama : Ghani Yuniawan Aulia NIM : J 110 090 048 PROGRAM STUDI D IV FISIOTERAPI FAKULTAS ILMU KESEHATAN UNIVERSITAS MUHAMMADYAH SURAKARTA 2013

PENGESAHANNASKAH PUBLIKASI Naskah Publikasi Ilmiah dengan judul Pengaruh Sprint Interval TrainingTerhadap Ketahanan Aerobik pada Mahasiswa Fisioterapi Universitas Muhammadiyah Surakarta Naskah Publikasi Ilmiah ini Telah Disetujui oleh Pembimbing Skripsi untuk di Publikasikan di Universitas Muhammadiyah Surakarta Diajukan Oleh: NAMA : GHANI YUNIAWAN AULIA NIM : J110090048 Pembimbing I Pembimbing II Isnaini Herawati, SSt. FT, M. Sc. NIK. 748 Totok Budi Santoso, SSt. FT, MPH. NIK. 635 Mengetahui, Ka.Prodi Fisioterapi FIK UMS Umi Budi Rahayu, S.Pd, SSt.FT, M.Kes.

SURAT PERNYATAAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH Yang bertanda tangan di bawah ini, saya : Nama NIM Fakultas/Jurusan Jenis Penelitian Judul : Ghani Yuniawan Aulia : J110090048 : Ilmu Kesehatan/PROGRAM STUDI DIV FISIOTERAPI : Skripsi : Pengaruh Sprint Interval Training Terhadap Ketahanan Aerobik pada Mahasiswa Fisioterapi Universitas Muhammadiyah Surakarta Dengan ini menyatakan bahwa saya menyetujui untuk : 1. Memberikan hak bebas royalty kepada perpustakaan UMS atas penulisan karya ilmiah saya, demi mengembangkan ilmu pengetahuan. 2. Memberikan hak menyimpan, mengalih mediakan / pengalih formatkan. 3. Mengelola dalam bentuk pangkalan data (data base), mendistribusikannya serta menampilkannya dalam bentuk softcopy untuk kepentingan akademis kepada perpustakaan UMS, tanpa perlu meminta izin dari saya selama tetap mencantumkan nama saya sebagai penulis / pencipta. 4. Bersedia dan menjamin untuk menanggung secara pribadi tanpa melibatkan pihak perpustakaan UMS, dari segala bentuk tuntutan hukum yang timbul atas pelanggaran hak cipta dalam karya ilmiah ini. Demikian pernyataan ini saya buat dengan sesungguhnya dan semoga dapat dipergunakan sebagaimana mestinya. Surakarta, September 2013 Yang menyatakan, Ghani Yuniawan Aulia

PENGARUH SPRINT INTERVAL TRAINING TERHADAP KETAHANAN AEROBIK PADA MAHASISWA FISIOTERAPI UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA Ghani Yuniawan Aulia Program Studi Diploma IV Fisioterapi Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Surakarta Jl. A Yani Tromol Pos 1 Pabelan, Kartasura Surakarta E-mail: ghani_the_gantot@yahoo.co.id ABSTRAK Latar belakang : Kemampuan fisik salah satu komponen yang paling dominan dalam pencapaian prestasi Belajar Mahasiswa. Prestasi belajar tidak akan terlepas dari unsur-unsur taktik, teknik dan kualitas kondisi fisik. Seorang Mahasiswa sangat membutuhkan kualitas kekuatan, daya tahan, fleksibilitas, kecepatan, agilitas, dan koordinasi gerak yang baik. Aspek-aspek tersebut sangat dibutuhkan agar mampu bergerak dan bereaksi dengan baik selama proses perkuliahan. Tujuan: mengetahui pengaruh Sprint Interval Training terhadap ketahanan aerobik pada Mahasiswa Fisioterapi Universitas Muhammadiyah Surakarta. Metode Penelitian: quasi eksperimental dengan pre-post test desain with one group. Hasil: Pada uji pengaruh Wilcoxon didapatkan nilai p= 0,000 yang artinya, ada pengaruh sprint interval training terhadap ketahanan aerobik mahasiswa fisioterapi semester 2 Kesimpulan: Terdapat pengaruh sprint interval training terhadap ketahanan aerobik Kata kunci: sprint interval training, ketahanan aerobik

PENDAHULUAN Olahraga memegang peranan yang cukup penting untuk meningkatkan kualitas hidup seseorang. Olahraga untuk orang normal dapat meningkatkan kesegaran dan ketahanan fisik yang optimal. Pada saat berolahraga terjadi kerjasama berbagai otot tubuh yang ditandai dengan perubahan kekuatan otot, kelenturan otot, kecepatan reaksi, ketangkasan, koordinasi gerakan dan daya tahan (endurance) (Russel, 1998). Daya tahan adalah faktor utama dalam kesegaran jasmani. Kemampuan fisik salah satu komponen yang paling dominan dalam pencapaian prestasi Belajar Mahasiswa. Prestasi belajar tidak akan terlepas dari unsur-unsur taktik, teknik dan kualitas kondisi fisik. Seorang Mahasiswa sangat membutuhkan kualitas kekuatan, daya tahan, fleksibilitas, kecepatan, agilitas, dan koordinasi gerak yang baik. Aspek-aspek tersebut sangat dibutuhkan agar mampu bergerak dan bereaksi dengan baik selama proses perkuliahan. Latihan aerobik bermanfaat untuk meningkatkan dan mempertahankan kesehatan dari jantung, paru, peredaran darah, otot-otot dan sendi. Dikatakan aerobik karena membuat otot-otot tubuh yang besar bekerja, terutama otot-otot dari tungkai dengan menggunakan oksigen dan energi. Contoh-contoh latihan aerobik ialah berjalan, sprint interval training, berenang, loncat-tali, menari, permainan dengan bola dan raket (seperti bulutangkis, basket, sepak bola, tenis). Olahraga atau latihan demikian dapat juga dilakukan terus menerus, berulangulang dengan intensitas yang cukup tinggi, sehingga terjadi peningkatan daya tahan tubuh serta tercapainya kebugaran sistem kardiorespirasi yang biasa dikenal dengan VO 2 Maks (Horne, 2004). Dari berbagai macam jenis olahraga lari jarak jauh (Sprint Interval Training) merupakan salah satu cara untuk meningkatkan VO 2 Maks. Melihat adanya permasalahan pada daya tahan kardiorespirasi di mahasiswa semester dua, peneliti tertarik untuk mengambil judul tentang pengaruh sprint interval training terhadap kapasitas aerobik.

TUJUAN Untuk mengetahui pengaruh Sprint Interval Training terhadap ketahanan aerobik pada Mahasiswa Fisioterapi Universitas Muhammadiyah Surakarta. METODE Penelitian ini telah dilaksanakan di GOR Kampus 2 UMS pada bulan April sampai Mei terhadap 18 responden berdasarkan kriteria inklusi. Penelitian ini menggunakan pendekatan quasi eksperimental dengan pre-post test desain with one group. Pelaksanaannya pertama yaitu tahap persiapan dengan melakukan perizinan ke prodi. Setelah itu observasi lapangan yang akan diteliti, dilakukan untuk mengetahui kondisi dan permasalahan pada tempat yang akan dilakukan penelitian pengambilan sampel dan lembar persetujuan, pada tahapan ini peneliti melakukan pemeriksaan berdasarkan diagnosa fisioterapi. Setelah didapatkan sampel lalu peneliti menjelaskan prosedur latihan dan apabila responden setuju maka menandatangani lembar kesediaan menjadi responden (informed consent). Tahapan awal penelitian yaitu Pada tahapan awal ini peneliti melakukan pengukuran VO 2 maks, kemudian tahap pelaksanaan latihan. Terakhir yaitu tahap pengukuran post test yang dilaksanakan setelah 4 minggu dengan dilakukan pengukuran 6MWT dan teknik pengukuran dilakukan seperti pengukuran pre test. Hasil pengukuran sebelum dan sesudah intervensi dicatat sebagai data yang akan diuji menggunakan uji Wilcoxon Test. HASIL DAN PEMBAHASAN 1. Gambaran Umum Populasi Mahasiswa fisioterapi semester 2 berjumlah 150 orang, dengan mayoritas jarang melakukan olah raga rutin seperti berlari dan sebagian besar mahasiswa laki-laki merokok. Subjek didapat hanya 18 Mahasiswa dikarenakan 132 mahasiswa yang lainnya tidak bersedia dijadikan responden, hanya 18 subjek ini memiliki kesadaran dan motivasi tinggi dalam melaksanakan program sprint interval training.

2. Hasil Penelitian 1) Karakteristik Responden berdasarkan Usia Tabel.4.1. Karakteristik Responden Berdasarkan Usia Usia (tahun) Frekuensi Persentase 19 18 100 % Jumlah 18 100 Sumber: Data primer diolah 2013 Jumlah responden berusia 19 tahun sebanyak 18 orang atau 100 persen. 2) Karakteristik responden berdasarkan jenis kelamin Tabel 4.2 Karakteristik Responden berdasarkan Jenis Kelamin Jenis Kelamin Frekuensi Persentase Laki- Laki 6 33 % Perempuan 12 67 % Jumlah 18 100 Sumber: Data primer diolah 2013 Karakteristik responden berdasarkan jenis kelamin terbanyak berjenis kelamin perempuan sebanyak 12 responden atau 67 persen dan laki-laki 6 atau 33 persen dengan total 18 orang.

3) Karakteristik Responden berdasarkan Indeks Massa Tubuh (IMT) Tabel. 4.3. Karakteristik Responden berdasarkan IMT Responden Indek Massa Tubuh Jumlah Presentase(%) (Kg/M 2 ) Kurus Normal Gemuk Sangat Gemuk 2 14 1 1 10 78 6 6 Jumlah 18 100 Sumber: Data primer diolah 2013 Karakteristik responden berdasarkan IMT dari yang terbanyak adalah Normal sebanyak 14 orang atau 78 persen, Kurus sebanyak 2 orang atau 10 persen, Gemuk sebanyak 1 orang atau 6 persen dan Sangat Gemuk sebanyak 1 orang atau 6 persen. 4) Karakteristik Responden berdasarkan Hasil Ketahanan Aerobik Tabel.4.4. Karakteristik Responden berdasarkan Ketahanan Aerobik Responden Nilai standar VO 2 mak Pre Post Sangat rendah Rendah Sedang Baik Sangat baik 14 4 11 7 Jumlah 18 18 Sumber: Data primer diolah 2013

Karakteristik responden berdasarkan Ketahanan Aerobik pre terbanyak adalah sangat rendah sebanyak 14 orang dan rendah sebanyak 4 orang. Ketahanan Aerobik post terbanyak adalah sedang sebanyak 11 orang dan baik sebanyak 7 orang 3. Hasil Analisis Data Berdasarkan analisa data yang diperoleh, peneliti tidak menggunakan uji normalitas data dikarenakan responden < 30 dan merupakan golongan data berdistribusi tidak normal (non parametric). Adapun hasil statistic yang didapat sebagai berikut : Tabel.4.5. Uji Wilcoxon Perlakuan Jumlah Mean P value Kesimpulan Pre Post SIT 18 24,9 28,1 0,000 Signifikan Sumber: Data primer diolah 2013 Berdasarkan uji pengaruh Wilcoxon diatas didapatkan nilai p= 0,000 (<0,05) artinya, ada pengaruh sprint interval training terhadap ketahanan aerobik mahasiswa fisioterapi semester 2. Nilai mean skor pada post test ketahanan aerobik lebih meningkat dari pada pengukuran ketahanan aerobik sebelum perlakuan. 4. Pembahasan Pada uji pengaruh Wilcoxon didapatkan nilai p= 0,000 yang artinya, ada pengaruh sprint interval training terhadap ketahanan aerobik mahasiswa fisioterapi semester 2. Menurut Hazell (2010) Sprint Interval Training ialah lari cepat selama 10 detik dengan jarak 5 km dan diselingi istirahat 2-4 menit, lama latihan 5-30 menit, intensitas latihan 80%-90%. Pada tipe aerobik, tubuh harus bekerja secara terus menerus, secara gradual dengan suplay oksigen yang teratur. Dalam tipe aerobik ini, tidak

di harapkan terjadinya peningkatan yang tajam pada kapasitas dan intensitas latihan tubuh. Karena apabila ada ledakan energi yang membuat tubuh menaikkan intensitas secara tajam, proses olah kalori dan energi telah beralih ke tipe anaerobik. Dimana eksekusi latihan tidak membutuhkan supplay oksigen dalam darah, dan karenanya daya tahan (endurance) dalam tipe anaerobik, menjadi pendek. Teori ini hanya dapat digunakan rata - rata bisa di pertahankan selama 2-4 menit dengan masa pemulihan (recovery) yang lebih lama dari masa eksekusi latihan. Lakukan sprint interval training sesuai dengan kebutuhan, kemampuan dan sesuai dengan rekomendasi resep FITT. Sprint sebagai salah satu bentuk olahraga aerobik, Pengondisian tubuh, perlu dilakukan. Utamanya pengondisian daya tahan tubuh untuk eksekusi latihan (endurance) dan peningkatan VO 2 Maks (daya serap maksimal oksigen oleh paru-paru). Secara sederhana, bisa dikatakan demikian, Intensitas rendah (misal, 65 % dari maksimal detak jantung), sering di kaitkan dengan upaya pengurangan berat badan, yang berarti kita bermain pada daya tahan tubuh dan jantung. Sebaliknya, 80% dari maksimal detak jantung yang bisa kita raih dalam satu rangkaian latihan olahraga, merupakan upaya untuk meningkatkan intensitas, atau sering disebut dengan VO 2 Maks. Secara teoritis, 20 menit adalah waktu yang di butuhkan tubuh untuk menciptakan euphoria atau perasaan enak, senang, nyaman luar biasa dalam latihan olahraga, khususnya tipe aerobik atau kardiorespirasi. Ini terkait dengan kerja tubuh dalam mensekresi sub-sub hormon endorfin yang menciptakan perasaan nyaman tersebut, sekaligus sensasi seolah - olah, kita memiliki energi lebih.

KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan Berdasarkan hasil analisis statistik dan pembahasan dalam penelitian ini, dapat disimpulkan bahwa ada pengaruh sprint interval training terhadap ketahanan aerobik mahasiswa fisioterapi semester 2 Universitas Muhammadiyah Surakarta. Saran 1. Bagi Masyarakat Masyarakat terutama mahasiswa semester 2 diharapkan tetap terus berolahraga untuk menjaga kesehatannya, salah satu olahraga yang direkomendasikan adalah sprint interval training yang mana selain tubuh tetap sehat tetapi juga bisa menjaga dan memelihara kebugaran. 2. Bagi Peneliti Lain Penelitian ini masih dapat dikembangkan lagi dengan variabelvariabel yang lain seperti frekuensi latihan, intensitas yang berbeda dari penelitian ini, serta perlakuan memperpanjang waktu pelatihan agar hasilnya lebih efektif.

DAFTAR PUSTAKA Armstrong N. Aerobic Fitness of Children and Adolescent. Jornal de Pediatria. 2006; 82 :406. Buckley, Jhon et al. Exercise on Prescription; Cardiovascular Activity for Health, Butterworth and Heinemann, London, 1999, Hl 77-78. Budiarta, E., 2001; Biostatistika untuk Kedokteran dan Kesehatan Masyarakat; Jakarta : Penerbit Buku Kedokteran EGC Cahalin, L.P., M.A. Mathier, M.J. Semigran, W. Dec, T.G. DiSalvo, 1996. The six-minute walk test predicts peak oxygen uptake and survival in patients with advanced heart failure. Chest., 110: 325-332 Hastono. S.P dan Sabris. L. 2006. Statistika Kesehatan; Bandung : Raja Grafindo Persada. Hazell T.J et al. 10 Or 30-S Sprint Interval Training Bouts Enhance Both Aerobic and Anaerobic Performance. Euero Journal Appl Physiol.(2010) 110:153-160 Horne, Robin (2004). The Limitation to VO2 max in Central. http://www.physiotherapy.curtin.edu.au. Diakses pada tanggal 27 November 2012 Kent,William.The Effects of Sprint Interval Training on Aerobic Fitness: A Systematic Review.Journal of WebMedCentral.14 May 2012,12:17:47 PM Lebrun C, McKenzie D, Prior J, Taunton J. Effects of menstrual cycle phase on athletic performance. Med Sci Sports Exerc 1995; 27 : 437-44. Russel, R. 1998. Swimming for Life. London : Penguin Group. Page : 7 42, 50 53. Sailer, Stpehen (1996) maximal Oxygen Consuplion.the VO2 max. Retriced July, 2. 2005, from http://www.home.tia.no/stepen/vo2max.htm Saltin B and Strange S (1992)., Cardiovascular Endurance. http://www.committobefit.org/library/cardio.htm Zugck, C, et al., (2000). Is the 6-Minute Walk Test a Reliable Substitute for Peak Oxygen Uptake in with Dilated Cardiomyophaty?:Retreived April, 12. http://www.idealibrary.com. Diakases pada tanggal 28 november 2012.