Oleh :Mustika Makalalag

dokumen-dokumen yang mirip
BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV HASL PENELITIAN DAN PEMBAHASN. Berdasarkan hasil pengumpulan data dan diperoleh gambaran kecemasan

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif yaitu penelitian yang

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di MAN Tebing Tinggi Tahun Pelajaran yang

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini di laksanakan di SMA Negeri 2 Gorontalo

BAB III METODELOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB III METODE PENELITIAN. Peneliti akan melakukan penelitian ini di SMA Negeri 2 Kejuruan Muda,

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. memberikan perlakuan berkaitan dengan hubungan antara kreativitas guru

I. PENDAHULUAN. Setiap diri cenderung memiliki emosi yang berubah-ubah. Rasa cemas merupakan salah

III METODE PENELITIAN. Penelitian akan dilaksanakan di SD Negeri 3 Gedung Air kecamatan. Tanjung Karang Barat Kota Bandar Lampung.

BAB III METODE PENELITIAN. genap tahun pelajaran 2013/2014 di SD Negeri 2 Labuhan Ratu Kota Bandar

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Dalam penelitian ini, penulis menggunakan metode pengolahan data yang

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian kuantitatif. Penelitian

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Gorontalo Utara, pada semester ganjil tahun ajaran 2013/2014. Penelitian ini di

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian yang dilakukan oleh peneliti berlokasi di SMK Negeri I Limboto

III. METODE PENELITIAN. tujuan dan kegunaan tertentu (Sugiyono, 2006:2). Metode penelitian yang digunakan

Kelurahan Bendan Duwur terdapat 40 pertanyaan yang masing-masing. pertanyaan memiliki empat alternatif jawaban, yaitu:

III. METODE PENELITIAN. Populasi penelitian ini adalah siswa kelas X semester ganjil SMA Negeri 15

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. 2014/2015 pada tanggal 10 Oktober Januari 2015 di SMA Negeri 1

NASKAH PUBLIKASI Untuk memenuhi sebagian persyaratan Guna mancapai derajat Sarjana S-1. Program Studi Pendidikan Matematika

LEMBAR PENGESAHAN ARTIKEL

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 8 Bandar Lampung pada semester

BAB III METODE PENELITIAN. terhadap data serta penampilan dari hasilnya.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. variabel. Secara khusus rancangan penelitian ini menggunakan hubungan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. 3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Lokasi Penelitian Penelitian ini akan dilaksanakan di SMP Negeri 7 Gorontalo

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. hipotesis tertentu, tetapi hanya menggambarkan apa adanya tentang suatu

LAMPIRAN. Universitas Sumatera Utara

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Lokasi penelitian ini di laksanakan di MTs Negeri Model Limboto.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

HUBUNGAN ANTARA BERAT BADAN DENGAN KECEPATAN LARI 100 METER PADA SISWA KELAS XI IPS MA MA ARIF 03 SIDOMULYO TAHUN PELAJARAN 2015/2016 SKRIPSI

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Langkah yang penting dalam keseluruhan proses penelitian ini

III METODELOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMA Negeri 1 Metro pada tahun 2014.

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas X SMA

BAB III METODE PENELITIAN. korelasional dengan pendekatan ex post facto dan survey. Metode asosiatif

BAB III METODE PENELITIAN. Quasi Experiment (eksperimen pura-pura) disebut demikian karena

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif korelasional. Penelitian

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Kata Kunci: Aktivitas Belajar, Belajar Siswa, Pembelajaran Matematika

III. METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas XI semester ganjil

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Bendungan Uwai, Kecamatan Bangkinang, Kabupaten Kampar.

BAB III METODE DAN PROSEDUR PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. IPA semester ganjil yaitu pada bulan September - Oktober Tahun Ajaran

Oleh: Lilis Setia Ningrum dan Sri Sutarni

DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL... PENGESAHAN KELULUSAN... PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN... MOTTO DAN PERSEMBAHAN... ABSTRACT... KATA PENGANTAR...

BAB III METODE PENELITIAN. gelar R-SBI di Kabupaten Gorontalo sejak tahun 2010 sampai awal tahun 2013.

III. METODE PENELITIAN. bulan Januari tahun 2015 di SMA Negeri 1 Terbanggi Besar. Penelitian. dilakukan selama 5 minggu pembelajaran (5X pertemuan).

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian kuantitatif sesuai dengan namanya banyak dituntut menggunakan

III. METODE PENELITIAN. dengan tujuan dan kegunaan tertentu (Sugiyono, 2010: 3)

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

METODE PENELITIAN. akibat. Menurut Sumadi Suryabrata, (2003:82). Tujuan penelitian korelasi adalah

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Krakatau Kecamatan Hulanthalangi Kota Gorontalo.

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada semester genap tahun ajaran 2012/2013

METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan pada bulan April dan Mei Semester genap Tahun

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. dari pengumpulan data, penafsiran terhadap data tersebut, serta penampilan dari

BAB III METODE PENELITIAN. Bhakti Pekanbaru, pada mata pelajaran Pendidikan Agama Islam.

BAB III METODE PENELITIAN. mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. 32 Agar bisa mendapatkan data

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian. Penelitian ini dilaksanakan di MAN 1 Surakarta pada kelas X Semester II

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VII semester ganjil

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. 2013/2014 pada tanggal 20 September 2013 sampai dengan 11 Oktober 2013

EFEKTIVITAS MODEL PENGAJARAN PENCAPAIAN KONSEP PADA MATERI OPERASI BENTUK ALJABAR TERHADAP AKTIFITAS DAN HASIL BELAJAR

III. METODE PENELITIAN. data dengan maksud untuk mencapai suatu tujuan tertentu. Metode yang akan

III. METODE PENELITIAN. Populasi penelitian ini adalah seluruh siswa kelas X SMAN 2 Gadingrejo

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini telah dilaksanakan pada bulan Mei 2013 di SMA N 1

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. penelitian tidak memungkinkan untuk dikontrol secara penuh. Desain yang

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. tersebut dikenal sebagai metode penelitian. Metode penelitian digunakan dan

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. kelas VIII SMP Negeri 3 Pesisir Utara Tahun Pelajaran 2012/2013. Untuk

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. ditujukan untuk mendeskripsikan atau menggambarkan fenomena- fenomena

BAB III METODE PENELITIAN

Kelas Eksperimen : O X O

BAB III METODE` PENELITIAN. Pada bab 3 ini akan dibahas mengenai metode penelitan yang meliputi:

METODE PENELITIAN. dirancang untuk mencari informasi yang jelas tentang gejala-gejala pada saat

III. METODE PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. tempat penelitian dilaksanakan di Madrasah Tsanawiyah Negeri Kampar

BAB III METODE PENELITIAN. kuantitatif. Penelitian kuantitatif adalah penelitian yang difokuskan pada kajian

BAB III PROSEDUR PENELITIAN

Transkripsi:

LEMBAR PENGESAHAN ARTIKEL ANALISIS TINGKAT KECEMASAN SISWA DALAM MENGHADAPI UJIAN PADA MATA PELAJARAN MATEMATIKA (suatu studi penelitian pada Siswa Kelas XI di SMA Negeri 1 Sangtombolang) Oleh :Mustika Makalalag 411 409 071 Pembimbing I Pembimbing II Dr. Abdul Djabar Mohidin, M.Pd NIP. 19610717198731002 Dra. Kartin Usman M.Pd NIP. 196310211990032001 Mengetahui Ketua Jurusan Pendidikan Matematika Dra. Lailany Yahya, M.Si NIP. 19681219 199403 2 001

ANALISIS TINGKAT KECEMASAN SISWA DALAM MENGHADAPI UJIAN PADA MATA PELAJARAN MATEMATIKA (suatu studi penelitian pada Siswa Kelas XI di SMA Negeri 1 Sangtombolang) Mustika Makalalag, Abdul Djabar Mohidin, Kartin Usman JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA F.MIPA UNIVERTISAS NEGERI GORONTALO 2014 ABSTRAK Mustika Makalalag. 2014. Analisis Tingkat Kecemasan Siswa Dalam Menghadapi Ujian Pada Mata Pelajaran Matematika. SKRIPSI. Jurusan Pendidikan Matematika. Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam. Universitas Negeri Gorontalo. Penelitian ini bertujuan untuk menggambarkan tingkat kecemasan siswa dalam menghadapi ujian pada mata pelajaran matematika. Penelitian ini adalah penelitian deskriptif.populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas XI SMA Negeri 1 Sangtombolang Tahun Pelajaran 2012/2013 yang berjumlah 116 orang yang tersebar di empat kelas.pengambilan sampel dilakukan dengan teknik Cluster Sampling.Dari populasi ini terpilih 1 kelas secara acak. Pengumpulan data yang dilakukan adalah dengan menggunakan instrument berupa angket.data yang didapatkan kemudian dianalisis secara deskriptif. Hasil analisis data menunjukkan bahwa kecemasan siswa dalam menghadapi ujian pada mata pelajran matematika di kategorikan sedang karena terlihat pada persentase untuk masing-masing aspek dan indikator yang rata-ratanya diatas 50%. Dan analisis persentase bahwa tingkat kecemasan yang tinggi yaitu terdapat pada aspek afektif yakni pada indikator gelisah yaitu 72,85%. Kata Kunci :Kecemasan Siswa Dalam Menghadapi Ujian, Mata Pelajaran Matematika

Indonesia merupakan negara yang memiliki SDM yang sangat besar dan beragam, oleh karena itu pemerintah mengupayakan peningkatan mutu sumber daya manusia melalui pendidikan.pendidikan merupakan salah satu prasyarat utama dalam meningkatkan martabat dan kualitas bangsa.pencapaian tujuan pendidikan dapat diketahui melalui kegiatan pengukuran yang disebut evaluasi.salah satu bentuk evaluasi adalah dengan mengadakan ujian. Dalam sistem pembelajaran evaluasi merupakan salah satu komponen penting dan tahap yang harus ditempuh oleh guru untuk mengetahui keefektifan pembelajaran.hasil yang diperoleh dari evaluasi dapat dijadikan mbalikan feed-back bagi guru dalm memperbaiki dan menyempurnakan program dan kegiatan pembelajaran (Arifin 2009:2). Keberhasilan pendidikan nasional tidak terlepas dari proses pembelajaran di sekolah. Dalam upaya mancapai tujuan pendidikan, sudah tentunya siswa mengalami berbagai kendala.salah satunya adalah kesulitan belajar yang memungkinkan prestasi belajar siswa tidak sesuai dengan harapan.kesulitan dan rendahnya hasil belajar merupakan salah satu faktor yang menjadi sorotan dunia pendidikan.salah satu penyebab kesulitan dan rendahnya hasil belajar adalah kecemasan. Penyebab yang menimbulkan kecemasan dalam diri siswa adalah ketika siswa mempersepsikan apa yang akan dihadapinya tersebut dirasa sulit dan merasa kurang yakin untuk menyelesaikannya. Hal ini biasanya terjadi saat siswa akan menghadapi evaluasi pembelajaran di sekolah yang umumnya dilakukan melalui tes, baik itu ulangan harian, ujian tengah semester (UTS), ujian akhir semester (UAS), dan ujian nasional (UN). Matematika merupakan mata pelajaran yang paling dikhawatirkan ketercapaian standar kelulusannya, baik oleh guru maupun peserta didik.kekhawatiran itu bisa muncul karena matematika tetap dianggap sebagai mata pelajaran yang dianggap sulit.para siswa kurang percaya diri untuk menghadapi soal-soal matematika. Sebenarnya, dalam pembelajaran matematika, melalui standard isi dan standar proses yang telah ditetapkan pemerintah, peserta didik telah dibelajarkan standar tersebut, yang dapat menumbuhkan penalaran matematis pada diri peserta didik. Sehingga secara teoritis, mestinya mereka telah

mendapat bekal penalaran untuk dapat menjawab soal-soal matematika yang dihadapinya.tetapi kenyataannya mereka tetap merasakan kekahwatiran itu. Penelitian ini bertujuan untuk Mengetahui faktor-faktor yang menyebabkan kecemasan siswa dalam menghadapi ujian (Ulangan Semester) pada mata pelajaran matematika. METODE PENELITIAN Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif. 3.3 Variabel Penelitian Menurut Sugiyono dijelaskan bahwa: Variabel penelitian pada dasarnya adalah segala sesuatu yang berbentuk apa saja yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga diperoleh informasi tentang hal tersebut, kemudian ditarik kesimpulannya.maka dalam penelitian ini hanya ada satu variabel yakni menyangkut kecemasan siswa dalam menghadapi ujian pada mata pelajaran matematika. 3.4.2 Sampel Pengambilan sampel dalam penelitian ini dilakukan dengan cara Cluster Samplingdari empat kelas XI, terpilih secara acaksatu kelas yaitu kelas XI IPA 1 sebagai sampel dengan jumlah siswa 35 orang. 3.5 Teknik Pengumpulan Data Teknik yang di gunakan dalam pengumpulan data penelitian ini adalah menggunakan angket atau kusioner.angket adalah alat untuk mengumpulkan dan mencatat data atau informasi, pendapat, pemahaman dalam hubungan kausal.jenis angket yang digunakan dalam penelitian ini adalah angket tertutup. 3.6 Definisi Konseptual Kecemasan siswa yang dimaksud dalam penelitian ini adalah perasaan yang tidak menyenagkan ketika akan menghadapi ujian ataupun ulangan semester. Para siswa akan merasakan perasaan seperti khawatir, takut dan tidak aman yang dialami saat akan menghadapi ujian yang muncul dalam bentuk gangguan manifestasi kognitif, perilaku motorik, perubahan somatik dan gangguan afektif. 3.7 Definisi Opersional

Kecemasan siswa dalam menghadapi ujian yang diperoleh dari responden diukur dengan menggunakan angket atau koesioner.kecmasan siswa dalam menghadapi ujian terdiri dari empat aspek untuk masing-masing indikator.dari : (1) Aspek kognitif meliputi bingung, sulit berkonsentrasi, kesulitan tidur, dan mental blocking. (2) Aspek motorik yang meliputi gemetar, gugup, dan sukar berbicara. (3) Aspek Somatik, meliputi gangguan pernapasan, jantung berdebar, berkeringat, pusing, gangguan pencernaan, tangan terasa dingin. Dan (4) Aspek Afektif meliputi khawatir, gelisah, dan takut. 3.8 Kisi-Kisi Instumen Tabel 3.2 Kisi-Kisi Kecemasan Berdasarkan Aspek dan Indikator No Aspek Indikator (+) (-) Jumlah 1 Kognitif - Bingung 1,2,4 3,5,6 6 - Sulit berkonsentrasi - Kesulitan Tidur - Mental blocking 2 Motorik - Gemetar 8,9 7 3 - Gugup - Sukar dalam berbicara 3 Somatik - Gangguan pernapasan - Jantung berdebar - Berkeringat - Pusing - Gangguan pencernaan - Tangan terasa dingin 4 Afektif - Khawatir - Gelisah - Takut 10,12,14 16,17 19,20,21,24, 25 11,13,15 8 18,22,23, 8 Jumlah Total 25 3. 9 Uji Validitas dan Reliabilitas Instrumen Angket a) Uji Validitas Instrumen Angket Selanjutnya akan di hitung dengan menggunakan rumus Produck Moment sebagai beikut:

r XY = N XY ( X)( Y) N X 2 ( X) 2 N Y 2 ( Y) 2 (Arikunto, 2005:171) Dengan keterangan: r XY X = Koefisien korelasi product moment X = Jumlah skor untuk setiap item = Jumlah skor total untu keseluruhan item N = Jumlah responden Kriteria: Jika, r hitung >r tabel, maka butiran dianggap valid. Jika, r hitung <r tabel, maka butiran dianggap tidak valid. Dengan menggunakan taraf nyata α = 0,05 dan N = 30 dengan kriteria interval kepercayaan 95% maka diperoleh harga r daftar = r α (n)= 0,361. Dengan membandingkan harga r daftar dengan r hitung setiap item yang ada (pada lampiran) diperoleh bahwa r daftar < r hitung. Hal ini menunjukkan bahwa dari 25 item terdapat 4 item yang tidak valid, dan 21 item yang valid. b). Uji Reliabilitas Instrumen Angket Untuk menguji reabilitas instrumen, dalam penelitian ini menggunakan teknik Alpha Cronbach, dengan menggunakan rumus statistik sebagai berikut: r 11 = k k 1 1 σ b 2 σ t 2 (Arikunto, 2005: 180) Dengan keterangan: r 11 = Reliabilitas instrumen. k = Banyaknya butiran pertanyaan banyaknya soal. 2 σ b = Jumlah varians butir atau skor tiap-tiap item σ t 2 = Varians total

Hasil perhitungan varians dari masing-masing item yang dilakukan dengan program microsoft exel 2013 (terdapat pada lampiran). Hasil perhitungan varians total yaitu σ 2 t =219,0222, dan perhitungan reliabilitas tes diperoleh r 11 =0,81. 3.9 Teknik Analisis Data 1. Reduksi data, Dari lokasi penelitian, data lapangan dituangkan dalam uraian laporan yang lengkap dan terinci. Data dan laporan lapangan kemudian direduksi, dirangkum, dan kemudian dipilah-pilah hal yang pokok, difokuskan untuk dipilih yang terpenting kemudian dicari tema atau polanya ( melalui proses penyuntingan, pemberian kode dan pentabelan ). Reduksi data dilakukan terus menerus selama proses penelitian berlangsung. Pada tahapan ini setelah data dipilah kemudian disederhanakan, data yang tidak diperlukan disortir agar memberi kemudahan dalam penampilan, penyajian, serta untuk menarik kesimpulan 2. Penyajian data Penyajian data (display data) dimasudkan agar lebih mempermudah bagi peneliti untuk dapat melihat gambaran secara keseluruhan atau bagian-bagian tertentu dari data penelitian. Hal ini merupakan pengorganisasian data ke dalam suatu bentuk tertentu sehingga kelihatan jelas sosoknya lebih utuh. Data-data tersebut kemudian dipilah-pilah dan disisikan untuk disortir menurut kelompoknya dan disusun sesuai dengan katagori yang sejenis untuk ditampilkan agar selaras dengan permasalahan yang dihadapi, termasuk kesimpulan kesimpulan sementara diperoleh pada waktu data direduksi. 3. Penarikan kesimpulan/verifikasi Verifikasi data dilakukan secara terus menerus sepanjang proses penelitian dilakukan. Sejak pertama memasuki lapangan dan selama proses pengumpulan data, peneliti berusaha untuk menganalisis dan mencari makna dari data yang dikumpulkan, yaitu mencari pola tema, hubungan persamaan, hipotetsis dan selanjutnya dituangkan dalam bentuk kesimpulan yang masih bersifat tentatif. Dalam tahapan untuk menarik kesimpulan dari katagori-katagori data yang telah direduksi dan disajikan untuk selanjutnya menuju kesimpulan akhir mampu menjawab permasalahan yang dihadapi. Tetapi dengan bertambahnya data melalui verifikasi secara terus menerus, maka diperoleh

Persen Kecemasan Sisea kesimpulan yang bersifat grounded. Dengan kata lain, setiap kesimpulan senantiasa akan selalu terus dilakukan verivikasi selama penelitian berlangsung yang melibatkan interpretasi peneliti. HASL PENELITIAN DAN PEMBAHASN Berdasarkan hasil pengumpulan data dan diperoleh gambaran kecemasan siswa dalam pembelajaran matematika untuk aspek dan masing-masing indikator, dan setiap masing-masing item sebagai berikut 90 80 70 60 50 40 30 20 10 0 72.85 67.42 61.14 62.29 1 2 3 4 Indikator Kecemasan Siswa Gambar 4.1: Grafik persentase jumlah siswa yang menjawab pernyataan pada setiap indikator kecemasan siswa. Keterangan gambar : 1. Aapek Kognitif 2. Aspek motorik 3. Aspek somatik 4. Aspek afektif Berdasarkan data hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa siswa SMA Negeri 1 Sangtomblangmemiliki tingkat kecemasan yang sedang dalam menghadapi ujian. Hal ini terlihat pada persentase untuk masing-masing aspek dan indikator yang rata-ratanya

diatas 50%. Dan dari hasil analisis persentase bahwa tingkat kecemasan yang tinggi yaitu terdapat pada aspek afektif yakni pada indikator gelisah yaitu 72,85 %. 4.3 Pembahasan Penelitian ini dilakukan untuk menggambarkan tingkat kecemasan siswa dalam menghadapi ujian pada mata pelajaran matematika. Dalam penelitian ini peneliti mengambil populasi sebanyak empat kelas yaitu siswa maupun siswi kelas XI IPA 1, XI IPA 2, XI IPS 1, XI IPS 2, dengan satu kelas yaitu kelas X, sebagai kelas uji coba dan kelas XI IPA 1 dijadikansebagai kelas penelitian.cara yang dilakukan untuk mengetahui gambaran tingkat kecemasan siswa dalam menghadapi ujian yaitu dengan menyebarkan angket atau kuesioner pada siswa siswi SMA Negeri 1 Sangtombolang. Berdasarkan hasil penelitian diperoleh gambaran tingkat kecemasan siswa dalam menghadapi ujian pada mata pelajaran matematika pada tiap-tiap aspek untuk masingmasing indikator. Kecemasan siswa dalam menghadapi ujian di tinjau dari aspek kognitif dapat di kategorikan tinggi, karena dapat dilihat dari hasil presentse dari masing-masing indikator yaitu sebesar 67,42%. Kecemasan siswa dalam menghadapi ujian ditinjau dari aspek motorik dapat di kategorikan tinggi, karena dapat di lihat dari hasil presentase untuk masing-masing indikator yaitu sebesar 61,14 %. Kecemasan siswa dalam menghadapi ujian ditinjau dari aspek somatik dapat dikategorikan tinggi, karena dapat dilihat dari hasil presentase untuk masing-masing indikator yaitu sebesar 62,29 %. Kecemasan siswa dalam menghadapi ujian ditinjau dari aspek afektif dapat dikategorikan tinggi, karena dilihat dari hasil presentase untuk masing-masing indikator yaitu sebesar 72,85 %. Berdasarkan hasil analisis dan presentase dari seluruh aspek dan indikator, bahwa siswa siswi SMA Negeri 1 Sangtombolang yang merasakan kecemasan yang tinggi yaitu pada aspek afektif yakni pada indikator gelisah. Gelisah yang dimaksud dalam penelitian ini yaitu perasaan yang tidak tenang ketika melaksanakan ujian ataupun ulangan.tidak tenang jika menemukan jawaban soal yang sulit, waktu yang disediakan dirasa tidak cukup dan ketika ada temann yang sudah mendahului selesai mengerjakan soal ujian.

Jadi, secara keceluruhan bahwa tingkat kecemasan dalam menghadapi ujian pada mata pelajaran matematika di SMA Negeri 1 Sangtombolang memiliki tingkat kecemasan yang sedang karena berdasarkan dari presentase untuk masing-masing aspek dan indikator yang rata-ratanya diatas 50%. Kesimpulan Berdasarkan hasil pembahasan dan hasil penelitian, maka dapat disimpulkan gambaran kecemasan siswa pada setiap aspek dan masing-masing indikator. 1. Kecemasan siswa dalam menghadapi ujian di tinjau dari aspek kognitif dapat di kategorikan tinggi, karena dapat dilihat dari hasil presentse dari masing-masing indikator yaitu sebesar 67,42%. 2. Kecemasan siswa dalam menghadapi ujian ditinjau dari aspek motorik dapat di kategorikan tinggi, karena dapat di lihat dari hasil presentase untuk masingmasing indikator yaitu sebesar 61,14 %. 3. Kecemasan siswa dalam menghadapi ujian ditinjau dari aspek somatik dapat dikategorikan tinggi, karena dapat dilihat dari hasil presentase untuk masingmasing indikator yaitu sebesar 62,29 %. 4. Kecemasan siswa dalam menghadapi ujian ditinjau dari aspek afektif dapat dikategorikan tinggi, karena dilihat dari hasil presentase untuk masing-masing indikator yaitu sebesar 72,85 %. Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan bahwa secara keseluruhan tingkat kecemasan dalam menghadapi ujian pada mata pelajaran matematika di SMA Negeri 1 Sangtombolang memiliki tingkat kecemasan yang sedang karena berdasarkan dari presentase untuk masing-masing aspek dan indikator yang rataratanya diatas 50%. 5.2 Saran Berdasarkan hasil penelitian dan kesimpulan yang diperoleh dari penelitian ini, maka saran yang dapat diberikan adalah (1) Kepada Siswa hendaknya terus berusaha mempersiapkan diri dengan baik ketika akan menghadapi ujian, yakni perasaan-perasaan yang mengganggu seperti gemetar dan tegang yang terjadi pada

otot yang dirasakan olah siswa, jantung berdebar, berkeringat, takanan darah meningkat, dan gangguan pencernaan, bahkan terjadi kelelahan dan pingsan, perasaan khawatir, gelisah dan takut ketika menghadapi ujian. Jika terjadi kecemasan menghadapi ujian, maka hal itu dianggap suatu hal yang wajar. (2) Kepada guru sebaiknya di berikan praujian terlebih dahulu agar para siswa tidak merasakan kecemasan yang kuat jika akan menghadapi ujian yang sebenarnya, guru juga hendaknya dapat membantu dan memberikan informasi terhadap siswa untuk mengenali hal-hal yang dapat mengurangi dan memicu kecemasan ujian, sehingga siswa dapat lebih siap dalam menjawab soal ujian. Guru juga dapat memberikan kisi-kisi soal agar siswa dan siswi akan lebih mempersiapkan diri dalam menghadapi ujian. DAFTAR PUSTAKA Arifin, Zaenal. 2011. Evaluasi Pembelajaran. Bandung : Remaja Rosdakarya. Arikunto, Suharsimi. 2005. Manejemen Penelitian. Jakarta: Rineka Cipta. Sugiono.2009.Statistik Untuk Penelitian. Bandung: Alfabeta.