Disampaikan pada kegiatan Temu Koordinasi Penyelenggaraan Program Pendidikan Masyarakat, Bandung, Tanggal 29 April 2015

dokumen-dokumen yang mirip
PROGRAM INDONESIA PINTAR (PIP) BAGI WARGA BELAJAR PENDIDIKAN KESETARAAN (PAKET A, B, DAN C)

PROGRAM INDONESIA PINTAR 10 April 2015

PELAKSANAAN PROGRAM INDONESIA PINTAR (PIP) DI PROVINSI ACEH OLEH KEPALA DINAS PENDIDIKAN ACEH

PROGRAM INDONESIA PINTAR (PIP)

PROGRAM INDONESIA PINTAR DAN KARTU INDONESIA PINTAR

Disampaikan pada kegiatan Bimbingan Teknis Kelembagaan untuk Pemantapan Akreditasi PKBM Semarang, Tanggal 4 Maret 2016

PERAN PENTING SAKA WIDYA BUDAYA BAKTI DALAM PENGEMBANGAN PROGRAM PAUD DAN PNFI

KEBIJAKAN DAN KOORDINASI KEGIATAN DIREKTORAT PEMBINAAN PENDIDIKAN MASYARAKAT TAHUN 2015

Grand Design Pembinaan Lembaga Kursus dan Pelatihan dan pokok-pokok. th 2009 dan Oleh: Dit Binsuskel

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 19 TAHUN 2016 TENTANG PROGRAM INDONESIA PINTAR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PEMBINAAN ORGANISASI MITRA DIKMAS. Oleh Direktur Pembinaan Pendidikan Masyarakat DITJEN PAUDNI-KEMDIKBUD RI 2015

KRIDA PENDIDIKAN MASYARAKAT. Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 12 TAHUN 2015 TENTANG PROGRAM INDONESIA PINTAR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

Kebijakan Ditjen PAUD dan Dikmas dalam Penguatan dan Pemanfaatan Hasil Akreditasi

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN

PROGRAM INDONESIA PINTAR (PIP) TAHUN 2016

KATA PENGANTAR. Pembinaan Pendidikan Masyarakat. Dr. Wartanto NIP

PROGRAM INDONESIA PINTAR (PIP) TAHUN 2015

Fungsi dan Lingkup Jalur PNFI

#AyoBelajar. indonesiapintar.kemdikbud.go.id

KEBIJAKAN DIREKTORAT PEMBINAAN KURSUS DAN KELEMBAGAAN DR. WARTANTO DIREKTUR PEMBINAAN KURSUS DAN KELEMBAGAAN DITJEN PNFI DEPDIKNAS

Kebijakan Ditjen PAUD dan Dikmas Terkait Akreditasi PAUD dan PNF

KEBIJAKAN DITJEN PAUD DAN DIKMAS DALAM PENGEMBANGAN MUTU SATUAN PENDIDIKAN PAUD DAN DIKMAS

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA,

Penataan Kelembagaan PKBM

PERATURAN BUPATI PIDIE NOMOR : 09 TAHUN 2016 TENTANG

KEBIJAKAN, PROGRAM DAN KEGIATAN KELEMBAGAAN PKBM

Lampiran 3 PERNYATAAN PENERIMAAN DANA BANTUAN INSENTIF BAGI PENGELOLA PKBM DAN PENGELOLA TBM TAHUN 2012

MEKANISME AKREDITASI PENDIDIKAN ANAK USIA DINI DAN PENDIDIKAN NONFORMAL TAHUN 2018

: PENDIDIKAN : URUSAN PEMERINTAHAN ORGANISASI DINAS PENDIDIKAN JUMLAH DASAR HUKUM URAIAN KODE REKENING

PENDATAAN PENDIDIK DAN TENAGA KEPENDIDIKAN PENDIDIKAN ANAK USIA DINI, NON-FORMAL, DAN INFORMAL TAHUN 2014

PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PENDIDIKAN ANAK USIA DINI DAN PENDIDIKAN MASYARAKAT KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN NOMOR 03 TAHUN 2016 TENTANG

STA NDA R LAYA NA N DA N PROG RA M TA HUN 2012

Pengelolaan Pendidikan Menengah. Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan 2017

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BANYUWANGI,

PETUNJUK TEKNIS PROGRAM INDONESIA PINTAR (PIP)

BUPATI SEMARANG PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI SEMARANG NOMOR 33 TAHUN 2016 TENTANG

DRAFT PETUNJUK TEKNIS

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

PEMERINTAH PROVINSI SULAWESI TENGGARA RINCIAN PERUBAHAN APBD MENURUT URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH, ORGANISASI, PENDAPATAN, BELANJA DAN PEMBIAYAAN

Kebijakan Program Pendataan Dapodik PAUD dan Dikmas

D I R E K TO R AT J E N D E R A L P E N D I D I K A N A N A K U S I A D I N I D A N P E N D I D I K A N M A S YA R A K AT, K E M D I K B U D R I

PROGRAM BANTUAN PENYELESAIAN TESIS (S2) BAGI PTK PAUDNI KERJASAMA DIREKTORAT P2TK-PAUDNI DAN PPS UM TAHUN 2011 A. MAKSUD DAN PENGERTIAN

2017, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 6,

KATA SAMBUTAN Direktur Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini, dan Pendidikan Masyarakat (PAUD dan DIKMAS) Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 81 TAHUN 2013 TENTANG PENDIRIAN SATUAN PENDIDIKAN NONFORMAL

Kebijakan Binsuskel Tahun Oleh: Dit Binsuskel

UJIAN NASIONAL PENDIDIKAN KESETARAAN

DOKUMEN PELAKSANAAN ANGGARAN SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH PEMERINTAH KOTA CIMAHI TAHUN ANGGARAN 2015

Strategi Kebijakan Pendidikan Keaksaraan dan Kesetaraan Tahun 2016

OLEH: Dra. Budi Sri Hastuti M.Pd Kabid Pengembangan Sumber Daya PP PAUD dan Dikmas Jateng

PETUNJUK TEKNIS PEMBERIAN INSENTIF TENAGA LAPANGAN DIKMAS (TLD)/ FASILITATOR DESA INTENSIF (FDI) Lampiran 3

KEBIJAKAN DAN MEKANISME AKREDITASI PAUD DAN PNF TAHUN 2018 BADAN AKREDITASI NASIONAL PENDIDIKAN ANAK USIA DINI DAN PENDIDIKAN NONFORMAL

PUSAT PENGEMBANGAN PENDIDIKAN ANAK USIA DINI, PENDIDIKAN NONFORMAL DAN INFORMAL REGIONAL I JAYAGIRI BANDUNG

RINCIAN APBD MENURUT URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH, ORGANISASI, PENDAPATAN, BELANJA DAN PEMBIAYAAN

DOKUMEN PELAKSANAAN ANGGARAN SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH PEMERINTAH KOTA DEPOK TAHUN ANGGARAN 2015

Hasil Sidang Komisi I: KEBIJAKAN PENDIDIKAN ANAK USIA DINI DAN PENDIDIKAN MASYARAKAT

Kebijakan Program Pendataan Dapodik PAUD dan Dikmas

! "## Pelayanan Administrasi Perkantoran Dinas Pendidikan

Pendidikan Dinas Pendidikan Hal : 49 URUSAN PEMERINTAHAN ORGANISASI : 1.01 : BERTAMBAH/(BERKURANG) DASAR HUKUM

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

KEBIJAKAN AKREDITASI PENDIDIKAN ANAK USIA DINI DAN PENDIDIKAN NONFORMAL TAHUN 2018

PROGRAM DAN ANGGARAN SUBDIT PROGRAM DAN EVALUASI TAHUN 2012

INDIKATOR KINERJA INDIVIDU (IKI)

DAFTAR INFORMASI PUBLIK PPID PEMBANTU TAHUN 2017

BIMTEK PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN KELUARGA, DAN PENGUATAN PELAKU PENDIDIKAN KELUARGA

No. Telepon : No. Faks :. Website : Tanggal, bulan dan tahun lembaga berdiri (ijin pendirian lembaga)

WALIKOTA MAKASSAR PROVINSI SULAWESI SELATAN

Buku pedoman ini disusun sebagai acuan bagi semua pihak yang terkait dengan pelaksanaan penyaluran tunjangan profesi guru.

PENGARUS UTAMAAN GENDER DAN PROGRAM DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN DASAR TAHUN 2012 BATAM, 29 NOVEMBER 2012

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN LEBAK NOMOR 7 TAHUN 2013 PERATURAN DAERAH KABUPATEN LEBAK NOMOR 7 TAHUN 2013 TENTANG

RENCANA AKSI KOMISI 2: PENINGKATAN MUTU, RELEVANSI DAN DAYA SAING

BUPATI BANYUWANGI PROVINSI JAWA TIMUR SALINAN PERATURAN BUPATI BANYUWANGI NOMOR 7 TAHUN 2018 TENTANG

1.a. Penetapan kebijakan nasional pendidikan. b. Koordinasi dan sinkronisasi kebijakan operasional dan program pendidikan antar provinsi.

- 1 - BUPATI BANYUWANGI

Hasil Pembahasan Pra-Musrenbangnas dalam Penyusunan RKP 2014

1.a. Penetapan kebijakan nasional pendidikan. b. Koordinasi dan sinkronisasi kebijakan operasional dan program pendidikan antar provinsi.

Landasan Yuridis SI, SKL dan KTSP menurut UU No 20/2003 tentang Sisdiknas

BUPATI KOTABARU PROVINSI KALIMANTAN SELATAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN KOTABARU NOMOR 15 TAHUN 2016 TENTANG PENDIRIAN SATUAN PENDIDIKAN NONFORMAL

APLIKASI VERIFIKASI INDONESIA PINTAR (VIP)

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI KLATEN,

PETUNJUK TEKNIS PEMBERIAN BANTUAN BIAYA PENINGKATAN KUALIFIKASI AKADEMIK KE S-1/D-IV JENJANG PENDIDIKAN DASAR

PETUNJUK TEKNIS PENINGKATAN MUTU MELALUI LOMBA LEMBAGA KURSUS DAN PELATIHAN BERPRESTASI TINGKAT NASIONAL

MATRIK USULAN KEGIATAN TAHUN ANGGARAN 2014

Bagian Kedua Kepala Dinas

BUPATI PURWOREJO PERATURAN BUPATI PURWOREJO NOMOR 83 TAHUN 2013 TENTANG

BUPATI OGAN KOMERING ULU SELATAN, PROVINSI SUMATERA SELATAN PERATURAN BUPATI OGAN KOMERING ULU SELATAN NOMOR ^ TAHUN 2015 TENTANG

MONITORING DAN EVALUASI

- 1 - BAB I PENDAHULUAN

Rembuk Nasional Pendidikan dan Kebudayaan (RNPK) Tahun Evaluasi Kinerja Kemdikbud Tahun dan Penuntasan Implementasi Kurikulum 2013

PEMERINTAH KOTA SALATIGA DAFTAR INFORMASI PUBLIK RINGKASAN PROFIL ORGANISASI DINAS PENDIDIKAN PEMUDA DAN OLAHRAGA KOTA SALATIGA TAHUN 2017

PANDUAN PELAKSANAAN SUPERVISI SATUAN PAUD DAN DIKMAS

BUPATI BANGKA PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG

PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PENDIDIKAN ANAK USIA DINI DAN PENDIDIKAN MASYARAKAT KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN NOMOR 01 TAHUN 2016 TENTANG

Pengembangan Model. Oleh Sesditjen PAUD dan Dikmas Kemdikbud RI

PETUNJUK TEKNIS PEMBERIAN INSENTIF BAGI PENILIK

RENCANA TINDAK LANJUT IMPLEMENTASI UU 23 TAHUN 2014 BIDANG PENDIDIKAN MENENGAH DI PROVINSI JAMBI

GUBERNUR KEPULAUAN RIAU

1. SKPD : DINAS PENDIDIKAN

Transkripsi:

Disampaikan pada kegiatan Temu Koordinasi Penyelenggaraan Program Pendidikan Masyarakat, Bandung, Tanggal 29 April 2015

KEBIJAKAN DITBINDIKMAS TAHUN 2015 PENGUATAN SDM DAN TATA KELOLA INTERNAL DIREKTORAT PERLUASAN DAN PENGUATAN JARINGAN KERJA (DOMESTIK DAN INTERNASIONAL) 6 1 DITBINDIKMAS 2 PENGUATAN SISTEM KERJA BERBASIS TEKNOLOGI INFORMASI PENATAAN DAN PEMBINAAN SATUAN PNF (BINAAN DITBINDIKMAS) SESUAI DENGAN REGULASI DAN TUNTUTAN ZAMAN 5 4 MENINGKATKAN MUTU LAYANAN PROGRAM PENDIDIKAN KESETARAAN (Input-Proses-Ouput- Outcomes) 3 PERCEPATAN PENUNTASAN TUNA AKSARA DI PAPUA, DAERAH TERPADAT TUNA AKSARA, DAN 3T

PENDIDIKAN NONFORMAL PASAL 26 UU No. 20 TAHUN 2003 (3) Pendidikan nonformal meliputi pendidikan kecakapan hidup, pendidikan anak usia dini, pendidikan kepemudaan, pendidikan pemberdayaan perempuan, pendidikan keaksaraan, pendidikan keterampilan dan pelatihan kerja, pendidikan kesetaraan, serta pendidikan lain yang ditujukan untuk mengembangkan kemampuan peserta didik (4) Satuan pendidikan nonformal terdiri atas lembaga kursus, lembaga pelatihan, kelompok belajar, pusat kegiatan belajar masyarakat, dan majelis taklim serta satuan pendidikan yang sejenis.

GAMBARAN PROGRAM DAN SATUAN PENDIDIKAN JENIS PROGRAM DIKMAS: Kelompok yang didasarkan pada kekhususan tujuan pendidikan di satuan pendidikan SATUAN PENDIDIKAN (DIKMAS): kelompok layanan pendidikan yang menyelengga-rakan pendidikan jalur formal, nonformal dan informal pada setiap jenjang dan jenis pendidikan Memiliki izin penyelenggaraan Melaksanakan SKL dan kurikulum dari dit. teknis terkait Memenuhi standar nasional pendidikan Siap diakreditasi BAN PNF Administrasi pengelolaan secara tertib, dan terintegrasi Memiliki izin pendirian dan nomor induk lembaga Memenuhi standar minimal nasional Siap diakreditasi BAN PNF Siap dinilai kinerjanya Siap menerima konsekuensi Tidak boleh ada program asal jalan dan asal ada, tapi harus jelas komponen standar program Tidak boleh ada satuan pendidikan asal berdiri, tapi harus jelas komponen standar satuan pend.

Dasar Hukum SATUAN PENDIDIKAN NONFORMAL SATUAN PENDIDIKAN adalah kelompok layanan pendidikan yang menyelenggarakan pendidikan pada jalur formal, nonformal, dan informal pada setiap jenjang dan jenis pendidikan. (UU No.20/2003 Pasal 1 butir 10) (UU NO 20 TH 2003 PASAL 52) (1) PENGELOLAAN SATUAN PENDIDIKAN NONFORMAL DILAKUKAN OLEH PEMERINTAH, PEMERINTAH DAERAH DAN ATAU MASYARAKAT (2) KETENTUAN MENGENAI PENGELOLAAN SATUN PENDIDIKAN NONFORMAL DIATUR LEBIH LANJUT DALAM PP Satuan PNF: Lembaga Kursus Lembaga Pelatihan Kelompok Belajar Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat Majelis Taklim Satuan pendidikan yang sejenis (Rumpin, Bimbel, RB3 sesuai Permen no 81/2013) [UU No.20/2003 Pasal 26 ayat (4)] Apabila SKB bukan Satuan Pendidikan dan melaksanakan program PAUD dan PNFI bagaimana status hukumnya?

PROGRAM DAN SATUAN PNF PROGRAM PEMBELAJARAN SATUAN PENDIDIKAN Bagaimana kalau satu tempat ada dua lembaga? 1.Kursus menjahit 2. Kursus elektro 3. Kursus otomotif dll 4. Paket A 5. Paket B 6. Paket C 7. PBA 8. TPA 9. SPS 10. Kelompok Bermain 11. TAMAN BACAAN MASYARAKAT 1. Lembaga Kursus dan Pelatihan (NILEK): 1.2.3.4.5.6.7.8.9.10.11.12.13 2. PKBM (NILEM):1.2.3.4.5.6.7.8.9.10.11.12 3. Kelompok Belajar: 1.2.3.4.5.6.7.8.9.10.11 4. Balai Belajar Bersama: 1.2.3.4.5.6.7 5. Rumah Pintar: 1.2.3.4.5.6.7.8.9.10.11.12 6. Lembaga Bimbingan Belajar: 1.2.3.4.5.6.7.8.9.10.11.12 7. Sanggar Kegiatan Belajar: 1.2.3.4.5.6.7.8.9.10.11.12 (percontohan non satuan pendidikan) 8. Balai Pengembangan Kegiatan Belajar: 1.2.3.4.5.6.7.8.9.10.11.12 (pengembangan non satuan pendidikan) 12. Pemberdayaan Perempuan

DESAIN PENJAMINAN MUTU SATUAN PNF Penjaminana Mutu Kelembagaan NILEM ONLINE Penjaminan Mutu Proses Pembelajaran Program Kursus terstruktur Penjaminan Mutu Lulusan Uji/sertifikat Komp Penjaminan Mutu tindak lanjut lulusan Bekerja DU/DI Kursus non terstruktur Surat keterangan Bekerja/Mandiri AKREDITASI PBA Sukma Usaha mandiri PAUD Izasah Masuk SD PENILAIAN KINERJA Paket A, B, C Unit usaha Sosial Kemasy UN/Izasah Kualitas Prod/jasa Pengakuan Masy Lanjut belajar/bekerja wirausaha Kemandirian masy Dukungan verifikasi, penilaian kelembagaan Dukungan Kurikulum, bahan ajar, metode Dukungan alat dan sistem evaluasi Dukungan kerjasama, CSR, Pencitraan PENJAMINAN MUTU PENDIDIK DAN TENAGA KEPENDIDIKAN

Dasar Hukum Akreditasi dan Penilaian Kinerja UU No. 20 tahun 2003 dan PP No. 19 tahun 2005 UU No. 20 tahun 2003, Pasal 59: (1) Pemerintah dan pemerintah daerah melakukan evaluasi terhadap pengelola, satuan, jalur, jenjang, dan jenis pendidikan. UU No. 20 tahun 2003, pasal 60: (1) Akreditasi dilakukan untuk menentukan kelayakan program dan satuan pendidikan pada jalur pendidikan formal dan nonformal pada setiap jenjang dan jenis pendidikan. PP No. 19 tahun 2005, pasal 2: Untuk penjaminan dan pengendalian mutu pendidikan sesuai dengan Standar Nasional Pendidikan dilakukan evaluasi, akreditasi, dan sertifikasi.

SATUAN PNF MENCAPAI STANDAR NASIONAL Akreditasi Penilaian kinerja Monitoring dan evaluasi Pengendalian melalui evaluasi diri (matrik) Lomba-lomba, penghargaan, pameran Pelatihan pendidik dan tenaga kependidikan Pendidikan lanjut Sertifikasi dan penjenjangan tenaga fungsional Sertifikasi dan seleksi pimpinan (kepala) Permagangan, study banding Revitalisasi sarpras Bimbingan teknis program Bantuan sosial program, isentif Rakor dan raker Verifikasi dan nomor induk Sosialisasi PENJAMINAN MUTU SATUAN PNF PENDIRIAN SATUAN PNF HARUS MEMENUHI STANDAR MINIMAL: isi pendidikan, jumlah dan kualifikasi PTK, sarpras, pembiayaan, sistem evaluasi dan sertifikasi, manajemen dan proses pembelajaran

APAPUN METODENYA, PENDEKATANNYA, DAN BAHAN AJARNYA, YANG PENTING MENCAPAI TUJUAN MENGUASAI STANDAR KOMPETENSI KEAKSARAAN DASAR Peserta didik tuna aksara METODE DRILL METODE PENUGASAN METODE SUKU KATA METODE SAS METODE IQRA SKL Keaksaraan Dasar (Permendikbud No. 86/2014): Dapat membaca dan menulis Bahasa Indonesia minimal 3 kalimat sederhana, Dapat mendeskripsikan lingkungan, jatidiri dan gambar, Dapat melakukan operasi perhitungan (+-x minimal 3 digit), Dapat mengoperasikan uang dalam kehidupan sehari-hari Dapat melakukan operasi perhitungan jarak, isi, waktu dan berat Pendekatan; Budaya, Fungsional, Keterampilan dll. Unduh di www.bindikmas.kemdikbud.go.id Dengan terbitnya Permendikbud No. 86 Tahun 2014, maka ukuran orang dikatakan melek aksara harus sesuai SKL. Ujian keaksaraan harus dilakukan oleh tim yang dibentuk oleh dinas pend. setempat (bukan oleh tutor).

GRAND DESAIN PROGRAM PENDIDIKAN KEAKSARAAN (MENUJU PENDIDIKAN KESETARAAN) Warga belajar: - Usia 15-59 th - Tidak dapat baca tulis hitung Belajar keaksaraan dasar: - Belajar baca tulis hitung - Pendekatan isi pembelajaran (fungsional) disesuaikan dengan kondisi, masalah dan kebutuhan warga Evaluasi: Kemampuan baca tulis hitung SUKMA (sertifik at) Multi Keaksaraan Keaksaraan Usaha Mandiri (KUM) Placement test Peran dalam masyarak at Usaha Mandiri Setara Paket A kelas 1-3 Paket A setara Kls. 4 Mengikuti ketentuan yang diatur dalam Permendikbud No. 86 Tahun 2014 tentang Pedoman Penyelenggaraan Pendidikan Keaksaraan Dasar PERMENDIKBUD No. 86/2014 DAPAT DIUNDUH DI: www.ditdikmas.kemdikbud.go.id Permendikbud tentang tindak lanjut program pendidikan keaksaraan dasar, diharapkan tahun ini sudah diterbitkan Paket B Paket C Permendikbud tentang Program Pendidikan Kesetaraan (Paket A, B, C), bisa diterbitkan tahun ini

Permasalahan Program Pendidikan Kesetaraan Di lapangan, tidak ditemukan perbedaan orientasi belajar dan pendekatan pembelajaran pada anak usia sekolah dan orang dewasa, sehingga berdampak pada proses dan hasil belajar Tahun 2015, hasil Ujian Nasional tidak menentukan kelulusan,. Siapa yang akan menentukan kelulusan pendidikan kesetaraan? Data dasar warga belajar pendidikan kesetaraan umumnya tidak dimiliki oleh Dinas Pendidikan dan Pusat (by name by adress) Kualitas pembelajaran di setiap satuan pendidikan nonformal sangat rendah Sarana dan prasarana pembelajaran sangat terbatas Tutor umumnya tidak memiliki kompetensi yang memadai Penyelenggara program umumnya tidak memahami sistem pembelajaran dengan baik, dan tidak menyiapkan perangkat pembelajaran yang diperlukan Administrasi pembelajaran tidak tertib Motivasi belajar WB sangat lemah

Kebijakan Program Pendidikan Kesetaraan Pendataan warga belajar by name by adress harus tuntas pada Mei 2015, dan calon warga belajar tahun 2015/2016 harus masuk per Juli 2015 untuk diberi NIS (Nomor Induk Siswa) Pola pembelajaran akan diupayakan dengan sistem kredit per buku paket (tidak ada lagi raport) Model pembelajaran dengan pendekatan orang dewasa direncanakan sudah selesai akhir tahun ini Peningkatan kapasitas kelembagaan satuan pendidikan sebagai penyelenggara pendidikan kesetaraan Seleksi kelayakan satuan pendidikan sebagai penyelenggaran program pend.idikan kesetaraan terutama paket B dan C, harus diperketat Penerapan sangsi berat bagi satuan pendidikan yang melakukan kecurangan pelaksanaan pendidikan kesetaraan.

PUSAT KEGIATAN BELAJAR MASYARAKAT (PKBM) JUMLAH PKBM SEKITAR 9000 UNIT NILEM KURANG AKURAT MASIH BANYAK YANG ON OFF PROGRAM YANG DILAKSANAKAN TERGANTUNG BANTUAN PEMERINTAH FASILITAS DAN SDM TERBATAS AKREDITASI LEMBAGA PKBM MASIH DIBAWAH 1 %

Permasalahan PKBM Banyak PKBM yang On Off. Berdirinya karena hanya mengharapkan bantuan sosial, asal jadi. Nilem PKBM bermasalah karena datanya banyak yang double dan isinya tidak bisa diyakini kebenarannya. Sedang dilakukan verifikasi dan Nilem baru dilengkapi dengan google map. Banyak PKBM yang tidak melaksanakan program sesuai juknis dan aturan. Perkembangan kualitas PKBM lambat. Sedang dilakukan revitalisasi dan permagangan.

Arah Membangun PKBM Menerbitkan SPM dan SNP bagi satuan pendidikan (PKBM) Mendorong PKBM Mandiri: memiliki usaha, melakukan kerjasama dengan unit kerja lain/du/di (CSR) Mendorong PKBM mencapai SNP (terakreditasi) Mendorong PKBM memiliki kinerja A dan B dan diharapkan menjadi penyelenggara program Paket B dan Paket C Mendorong PKBM menjadi tempat kursus menghadapai MEA, TUK.

Kebijakan Memperkuat PKBM Verifikasi PKBM Permagangan PKBM Revitalisasi PKBM (fasilitas belajar) Jaringan kerja (CSR) Akreditasi dan Penilaian Kinerja Penguatan PKBM melaksanakan kesetaraan Penguatan PKBM melaksanakan keterampilan kemasyarakatan

SANGGAR KEGIATAN BELAJAR (SKB) JUMLAH SKB SEKITAR 432 SKB UPTD DAERAH KURANG MEMPEROLEH PERHATIAN DAERAH PERLU PEMBENAHAN BAIK STATUS, DAN TUPOKSINYA

SKB sebelum dan sesudah Otoda ERA SEBELUM OTODA THN 2001, SKB SEBAGAI UJUNG TOMBAK DITJEN PLSPO (TUPOKSI SKB THN 1997) SKB di posisikan sebagai unit pusat di daerah sehingga semua kegiatan dan manajemen SKB dipenuhi oleh pusat, Tupoksi SKB adalah ujung tombak diklusepora pusat di daerah ERA SETELAH OTODA THN 2001, SKB SEBAGAI UPT DINAS PENDIDIKAN (TUPOKSI SKB THN 1997) Diserahkan ke Daerah tetapi status dan Tupoksi SKB tetap sesuai Permendikbud no 23 thn 1997, hampir 100 % SKB sebagai pelaksana program PAUD dan PNFI namun statusnya masih tetap sebagai kantor (UPTD) Saat ini : UN kesetaraan mungkinkah di SKB?, mengingat status SKB sebagai kantor, tidak sebagai satuan pendidikan penyelenggara program PAUD dan PNFI? Apabila tidak ada kejelasan status, dan tupoksi SKB akan menjadi masalah hukum di masa depan

TUPOKSI SKB SAAT INI TUGAS (KEPUTUSAN MENDIKBUD NOMOR 23 TAHUN 1997) Melakukan pembuatan percontohan dan pengendalian mutu pelaksana program pendidikan luar sekolah, pemuda, dan olahraga berdasarkan kebijaksanaan teknis Direktorat Pendidikan Luar Sekolah, Pemuda dan Olahraga. FUNGSI SKB: Pembangkitan dan penumbuhan kemauan belajar masyarakat dalam rangka terciptanya masyarakat gemar belajar Pemberian motivasi dan pembinaan masyarakat agar mau dan mampu menjadi tenaga pendidik dalam pelaksanaan azas saling membelajarkan; Pemberian layanan informasi kegiatan pendidikan luar sekolah, pemuda dan olahraga Pembuatan percontohan berbagai program dan pengendalian mutu pelaksanaan program pendidikan luar sekolah, pemuda dan olahraga Pembuatan percontohan berbagai program dan pengendalian mutu pelaksanaan program pendidikan luar sekolah, pemuda dan olahraga Penyusun dan pengadaan sarana belajar muatan lokal Pengadaan sarana dan fasilitas belajar Pengintegrasian dan penyinkronisasi kegiatan sektoral dalam bidang pendidikan luar sekolah, pemuda dan olahraga Pelaksanaan pendidikan dan pelatihan tenaga pelaksana pendidikan luar sekolah, pemuda dan olahraga Pengelolaan urusan tata usaha Sanggar AKANKAH DAERAH MEMPERTAHANKAN STATUS, TUGAS DAN FUNGSI SKB TERSEBUT, APAKAH TIDAK LEBIH BAGUS JIKA MENJADI SATUAN PENDIDIKAN KENYATAAN DI LAPANGAN HAMPIR 100 % SKB MELAKSANAKAN PROGRAM PAUD DAN PNFI (TIDAK MELAKSANAKAN TUGAS POKOK DAN FUNGSI SEPERTI TERSEBUT DI ATAS

PERMASALAHAN SKB dan PELUANG 1. Berdirinya SKB berdasarkan Permendikbud no 23 tahun 1997 jauh sebelum berlakunya UU no 20 tahun 2003 dan UU otoda, maka status, kedudukan Tupoksi SKB seharusnya disesuaikan. 2. Status SKB saat ini adalah Kantor/unit kerja dinas, permasalahannya saat ini adalah semua SKB melaksanakan program PAUD dan PNFI, maka akan menjadi masalah hukum 3. Penjaminan mutu pendidikan diarahkan pada pencapaian 8 standar nasional pendidikan. 8 standar tersebut terdapat pada satuan dan program dan dilakukan akreditasi oleh BAN PNF. Status SKB saat ini merupakan kantor maka sulit dilakukan penjaminan mutu dan akreditasi termasuk alokasi CPNS tenaga fungsional 4. Ujian Nasional bukan penentu kelulusan, yang menentukan adalah guru dan satuan pendidikannya, apakah SKB bisa melakukan Ujian Nasional mengingat statusnya bukan sebagai satuan pendidikan 5. Dana Bantuan pemerintah diberikan kepada satuan pendidikan penyelenggara program pendidikan, inilah yang mempersulit SKB untuk memperoleh dana bantuan seperti BOS di sekolah dan dana revitalisasi sarana dan prasarana PELUANG SKB MENJADI SATUAN PENDIDIKAN: 1. Revitasliasi sarana dan Prasarana (500 jt dan 3 M) 2. SKB sebagai Testing centre kesetaraan (gedung dan perangkat IT) 3. Dana bantuan BOS penyelenggaraan program PAUD dan PNFI 4. Prioritas Penguatan mutu SDM, Sarpras dan perangkat pembelajaran 5. Akreditasi program dan lembaga sebagai pengakuan kualitas 6. Masuk dalam Dapodik (data pokok Pendidikan) 7. Warga belajar kesetaraan di SKB langsung memperoleh NISN 8. Sentra Kursus menghadapi MEA (dana bantuan sentra kursus cukup besar)

Rancangan Struktur Organisasi SKB Dewan Penyantun: Ketua Dekranasda Ketua Himpaudi Ketua Dewan Pendidikan Ketua KADIN Ketua Forum (minimal 5 orang Berdasarkan SK Bupati/Walikota) Jaringan Kemitraan 1. WK urusan pelayanan pend 2. WK urusan pembinaan 3. WK urusan pengabdian masy Kadis Pendidikan Kab/Kota Kabid PAUDNI Kepala SKB Kepala Taus Kelompok Tenaga Fungsional Pamong Belajar PAUD Dikmas Kursus Kelemb dan PTK Direktorat Jenderal Direktorat Teknis Tim Penjaminan Mutu (UPT Pusat) BPKB propinsi membuat percontohan dan hasilnya disebarkan, dilatihkan di SKB, PKBM, LKP dll Warga Masyarakat /kelompok sasaran Catatan : semua non eselon

Tiga Tugas/Fungsi Utama SKB: Melakukan pembelajaran, pembinaan dan pengabdian program pendidikan anak usia dini, nonformal, dan informal, serta tugas lain berdasarkan kebijakan pemerintah daerah. PEMBELAJARAN: Pendataan sasaran Sosialisasi dan sinkronisasi Perencanaan dan pengorganisasian Penyiapan perangkat pembelajaran Pelayanan pembepembelajaran Pengembangan lajaran Evaluasi PEMBINAAN: Pendataan kelompok Sosialisasi dan sikronisasi Perencanaan dan pengorganisasian Penyiapan perangkat Pembinaan Pembinaan organisasi, satuan pendidikan dan kelompok sasaran Monev PENGABDIAN MASYARAKAT: Pendataan kondisi Sosialisasi dan sinkronisasi Perencanaan dan pengorganisasian Penyispan perangkat pengabdian Pemberian dukungan, supervisi sesuai kebutuhan masyarakat Keaksaraan, PAUD, TBM, Kesetaraan, Keterampilan, usaha produktif, dan lain-lain Pembinaan Tutor, Pendidik, Pengelola, Klp masyarakat dan satuan pendidikan NFI Penerapan tehnologi tepatguna, bantuan bencana, bantuan kerjasama linsek, program sosial kemasyarakatan Dukungan kerjasama kemitraan

Siapa Yang Berwenang Hak dan kewajiban Kabupaten/Kota PEMBUKAAN DAN PENUTUPAN SKB PERUBAHAN STATUS, TUPOKSI SKB PENETAPAN PTK, SARPRAS, DAN DANA OPERASIONAL REWARD AND PUNISHMENT Hak dan kewajiban Pusat MENYUSUN NSPK/ACUAN PEDOMAN DAN STANDAR FASILITASI SDM, PROGRAM, SARPRAS MONITORING DAN EVALUASI AKREDITASI Apabila di daerah merasa keberadaan SKB saat ini kurang memberi manfaat bagi daerah, sebaiknya : 1. Jangan ditutup dan diubah menjadi lembaga lain di luar PAUD dan PNFI 2. Segera ubah menjadi satuan pendidikan dan laporkan ke Ditbindikmas.

SASARAN DAN BIAYA PENDIDIKAN KESETARAAN TAHUN 2015 Alokasi di Ditbindikmas sebesar Rp.36.868.250.000, dengan sasaran 30.755 org Pengalihan dana dari Ditjen Dikdas dan Ditjen Dikmen sebesar Rp 216.201.577.000, dengan sasaran 162.602 org Total Rp. 253.069.827.000, dengan sasaran 193.357 org Paket C Sasaran: 25.200 org Dana: Rp.39.988.910.000 Dikmas: sasaran 20.000 org, dana sebesar: Rp. 22.437.750.000 Paket B Pusat; sasaran: 19.240 org, dana sebesar: Rp 47.212.775.000 Dekon; sasaran: 115.022 org, dana sebesar: Rp 117.454.630.000 Dikmas; sasaran : 10.755 org, dana sebesar: Rp. 14.430.500.000 Paket A Sasaran: 3.140 org Dana: Rp 11.545.262.000 Setiap tahun yang mendaftar UN sekitar 500.000 orang, tetapi yang ikut UN sekitar 280.000 orang

Prioritas Penerima Program Indonesia Pintar (PIP) 1. Penerima BSM 2014 Pemegang KPS yang ada dalam Dapodik; 2. Siswa/anak dari keluarga pemegang KPS/KKS yang belum menerima BSM 2014; 3. Siswa/anak dari keluarga peserta Program Keluarga Harapan (PKH) non KPS; 4. Siswa/anak yang berstatus yatim piatu/yatim/piatu dari Panti Sosial/Panti Asuhan; 5. Siswa/anak yang terkena dampak bencana alam; 6. Anak usia 6-21 tahun yang tidak bersekolah (drop-out) yang diharapkan kembali bersekolah melalui program Pendidikan Kesetaraan atau sedang mengikuti program Pendidikan Kesetaraan; 7. Siswa/anak dari keluarga miskin/rentan miskin yang terancam putus sekolah atau siswa/anak dengan pertimbangan khusus lainnya seperti: a. kelainan fisik, korban musibah, dari orang tua PHK, di daerah konflik, dari keluarga terpidana, berada di LAPAS, memiliki lebih dari 3 saudara yang tinggal serumah; b. dari SMK yang menempuh studi keahlian kelompok bidang: Pertanian (bidang Agrobisnis, Agroteknologi) Perikanan, Peternakan, kehutanan dan Pelayaran/Kemaritiman.

SASARAN PENERIMA DANA PIP PROGRAM PENDIDIKAN KESETARAAN Anak yang sedang belajar atau mengikuti program Pend. Kesetaraan (Paket A, B, C) di lembaga pendidikan nonformal (SKB/PKBM/lembaga sejenis) Usia 6-21 tahun Terdaftar sebagai warga belajar di SKB/PKBM/Lembaga sejenis Diusulkan oleh SKB/PKBM/Lembaga sejenis melalui dinas pendidikan kabupaten/kota ke direktorat teknis di Kemendikbud.

SIFAT DAN MANFAAT PIP WARGA BELAJAR KESETARAAN PAKET A, B DAN C Dana BOP Dikelola oleh satuan pendidikan BOP (Bantuan Operasional Penyelenggaraan) Kegunaan dana bantuan untuk proses pembelajaran di setiap satuan pendidikan PESERTA DIDIK KESETARAAN USIA 6-21 TAHUN Dana PIP Dikelola dan digunakan oleh peserta didik PIP (Program Indonesia Pintar) Kegunaan untuk mendukung peserta didik mengikuti proses belajar dan sifatnya pribadi Catatan: Anak yang tidak boleh diusulkan dalam PIP: 1) anak usia > 21 tahun, 2) anak usia < 21 tahun, tidak tercatat sebagai warga belajar kesetaraan di satuan pendidikan (PKBM/SKB), dan 3) anak usia < 21 tahun, masih tercatat sebagai siswa di sekolahan. Anak yang sudah diusulkan memperoleh PIP lewat program kesetaraan, tidak boleh diusulkan lagi lewat program kursus dan pelatihan

BESARAN DANA BANTUAN YG DIBERIKAN/ANAK Jenjang Sekolah Dasar (SD)/Paket A: Siswa Kelas I, II, III, IV dan V Tahun Ajaran 2014/2015 diberikan dana untuk satu tahun sebesar Rp. 450.000,-; Siswa Kelas VI Tahun Ajaran 2014/2015 diberikan dana untuk satu semester sebesar Rp. 225.000,-; Siswa Kelas I Tahun Ajaran 2015/2016 diberikan dana untuk satu semester sebesar Rp. 225.000,-; Jenjang Sekolah Menengah Pertama (SMP)/Paket B: Siswa Kelas VII dan VIII Tahun Ajaran 2014/2015 diberikan dana untuk satu tahun sebesar Rp. 750.000,-; Siswa Kelas IX Tahun Ajaran 2014/2015 diberikan dana untuk satu semester sebesar Rp. 375.000,-; Siswa Kelas VII Tahun Ajaran 2015/2016 diberikan dana untuk satu semester sebesar Rp. 375.000,-; Jenjang Sekolah Menengah Atas (SMA)/Paket C: Siswa Kelas X dan XI Tahun Ajaran 2014/2015 diberikan dana untuk satu tahun sebesar Rp. 1.000.000,-; Siswa Kelas XII Tahun Ajaran 2014/2015 diberikan dana untuk satu semester sebesar Rp. 500.000.-.

Rencana Penyaluran BSM/PIP - 2015 APRIL a. Penerima BSM Tahun 2014 dari KPS 6.293.825 b. Siswa dari keluarga pemegang KPS/KKS yang belum menerima BSM 2014 dan sudah entry ke Dapodik 3.744.418 c. Siswa peserta PKH non KPS 2.500.000 d. Antisipasi korban bencana 100.000 JULI Target ideal 14,3 juta a. Siswa dari panti sosial, siswa yatim dan/atau piatu 250.000 b. Anak usia sekolah (6-21 tahun per 2015) tidak bersekolah yang diharapkan bersekolah 3.600.000 AGUSTUS Siswa miskin usulan sekolah 1.432.027 Target ideal 17,9 juta Catatan: Penyaluran April Kelas VI = 536.896 Kelas IX = 454.091 Kelas XII SMA = 17.892 Kelas XII SMK = 41.456 17.920.270 Total Anak

PROSEDUR PEMBERIAN PIP

Mekanisme Penyediaan Kartu Berbasis Keluarga Contoh Kartu Indonesia Pintar (KIP) Basis Data Terpadu 1 TNP2K Mengirimkan data anak usia sekolah 6 21 Tahun Kemdikbud 2 1. Permintaan lelang Kartu ke LKPP 2. Mengirimkan data sasaran dan spesifikasi KIP LKPP 4 3 Melaksanakan lelang KIP bersama kartu lainnya (KKS dan KIS) PENYEDIA 1. Mencetak Kartu sesuai oplah lelang 2. Mengirimkan KIP ke rumah tangga sasaran melalui Kantor POS/Penyedia terpilih dalam satu amplop bersama KKS dan KIS 32

Mekanisme Pencairan/Pengambilan Dana PIP KEMDIKBUD KPPN 1 1. Mengirimkan SK penerima kepada disdik kab/kota dan lembaga penyalur untuk dibuatkan rekening 2. Mengajukan SPP, SPM ke KPPN untuk diterbitkan SP2D DISDIK KAB/KOTA 4 Memberitahukan kesiapan pencairan dana kepada siswa melalui sekolah 2 KPPN menyalurkan dana sesuai SP2D ke rekening penyalur 3 1. Memberitahukan kesiapan pencairan dana kepada penerima melalui disdik kab/kota/sekolah 2. Menyalurkan dana bantuan Sekolah/SKB/PKBM/lembaga kursus Alur penyaluran Dana Alur penyampaian SK 5 Memberitahukan kesiapan pencairan dana kepada siswa melalui sekolah ` 6 Siswa mengambil dana BSM/PIP di lembaga penyalur membawa: 1. Surat keterangan kepala sekolah 2. Fotocopy rapor dan didampingi orangtua/wali untuk SD dan SMP, Kartu pelajar/identitas lain untuk 33 SMA dan SMK

Peran dan Fungsi dalam Pelaksanaan PIP KEMENDIKBUD DISDIK KAB/KOTA SEKOLAH/LEMBAGA LEMBAGA PENYALUR Menetapkan Juknis. Sosialisasi dan koordinasi Identifikasi, kompilasi, dan sinkronisasi data Menetapkan SK penerima Menetapkan lembaga penyalur Menginformasikan SK penerima. Melayani pengaduan Pemantauan dan Pelaporan Sosialisasikan dan koordinasikan Mengesahkan calon penerima Menyampaikan usulan dari sekolah/lembaga Pemantauan Melayani pengaduan Menseleksi dan mengusukan Siswa/peserta melalui Dapodik Menyampaikan informasi pencairan kepada siswa /peserta Membuat surat keterangan untuk pengambilan dana Pemantauan dan pengarahan Menerima pendaftaran anak usia sekolah yang tidak bersekolah Menyampaikan informasi pencairan kepada siswa /peserta melalui dinas/sekolah Menyalurkan dana manfaat Pelaporan penyaluran Pertanggungjawaba n penyaluran

PEMBAGIAN TUGAS DAN PERAN PEMBERIAN PIP PEND. KESETARAAN WARGA BELAJAR KESETARAAN Memperoleh sosialisasi dari satuan pendidikan Menyampaikan foto copy KTP/KK/akte kelahiran/ijazah yg dimiliki sebagai bukti diri, dan membuka rekening di BANK yg ditunjuk oleh pusat Mengisi berkas usulan SATUAN PENDIDIKAN Melakukan sosialisasi dan Pendataan warga belajar kesetaraan usia 6-21 tahun DINAS PENDIDIKAN KABUPATEN/KOTA Merekap usulan dari setiap satuan pendidikan 1 2 3 Membuat fakta integritas kebenaran warga belajar Mengirimkan usulan ke dinas pendidikan kabupaten/kota Melakukan verifikasi kebenaran dan keberadaan serta dokumen warga belajar Memberikan pengesahan dan mengusulkan ke direktorat terkait Melakukan supervisi penerimaan dana PIP DIREKTORAT TERKAIT/DIKMAS Menerima usulan, memverifikasi usulan, mengesahkan dan mengajukan usulan ke Ditjen Dikdasmen Mengirimkan SK penetapan calon penerima dana PIP ke dinas pend kab/kota Mendokumentasikan calon penerima dana PIP dalam data online Melakukan supervisi penerimaan dana PIP

Contoh Poster Sosialisasi BSM/PIP - 2015

Contoh Iklan KIP di Media Massa

Terima kasih Ayo, Semangat Belajar dan Bekerja