BAB I PENDAHULUAN. Kata Manajemen berasal dari bahasa Prancis kuno ménagement, yang

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. memiliki arti seni melaksanakan dan mengatur. Manajemen belum memiliki

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN. dan bisnis untuk mengetahui suatu usaha tersebut layak atau tidak untuk

BAB 1 PENDAHULUAN. Menurut McClelland, Kewirausahaan merupakan bakat bawaan sejak lahir ataupun dapat

KARYA ILMIAH LINGKUNGAN BISNIS NAMA : SALMAN FARIS NIM : KELAS : S1SI-01

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Kerajinan merupakan produk yang dihasilkan manusia yang dapat dilihat

BAB I PENDAHULUAN. taktik dan strategi. Membuat usaha yang besar tidak selalu. sebuah usaha bisa tumbuh menjadi besar.

BAB I PENDAHULUAN. Pernikahan adalah upacara pengikatan janji nikah yang dirayakan atau

Nama : Irfan Ramadhan NIM : Kelas : S1T1 2B ABSTRAKSI

BAB I PENDAHULUAN. Perencanaan bisnis adalah suatu cetak biru tertulis ( blue print ) yang

BAB I PENDAHULUAN. untuk menggambarkan operasional dan menerangkan soal keuangan, tahap

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

Anak muda identik dengan gaya kekinian. Ada yang aneh, unik, nyeleneh, kadang bahkan terkesan nakal.

A. JUDUL PENGABDIAN: PELATIHAN PERENCANAAN USAHA BAGI REMAJA USIA PRODUKTIF DI DUSUN SLANGGEN, TIMBULHARJO, SEWON, BANTUL, YOGYAKARTA

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Liliek Apriani Komala, 2013

BAB I PENDAHULUAN. untuk menggambarkan operasi dan menerangkan soal keuangan, tahap

USULAN PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA JUDUL PROGRAM

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

PROPOSAL PRAKARYA DAN KEWIRAUSAAN PRODUK KERAJINAN BAHAN KERAS AESTHETIC FLOWER VASE

BAB I PENDAHULUAN. Di dunia bisnis, kenaikan volume penjualan menjadi keinginan dari

BAB I PENDAHULUAN. maksimal, sehingga kelangsungan pertumbuhan. dapat mengelola dan dapat mengambil keputusan yang bermanfaat bagi

BISNIS DESAIN GRAFIS NIM : STMIK AMIKOM YOGYAKARTA

BAB 1 PENDAHULUAN. untuk membangun jaringan pasar, aspek tersebut adalah : 1. Membangun sistem promosi untuk penetrasi pasar

WEDDING CENTRE DI SURAKARTA

BAB I PENDAHULUAN. berpeluang munculnya usaha dalam bidang jasa. Salah satunya adalah Party


Kewirausahaan I. Berisi tentang Persiapan Pribadi Pengusaha Muda. Dosen : Sukarno B N, S.Kom, M.Kom. Modul ke: Fakultas Fakultas Ilmu Komputer

BAB I PENDAHULUAN. penting, karena dalam berwirausaha kreativitas, inovasi dan pengetahuan

PEMANFAATAN PELUANG USAHA SECARA KREATIF DAN INOVATIF C. PEMANFAATAN PELUANG USAHA SECARA KREATIF DAN INOVATIF

BAB IV Desain Scrapbook

BAB I PENDAHULUAN. dikunjungi serta memiliki fasilitas yang memadai untuk bersantai bersama

BAB I PENDAHULUAN. paling penting karena tanpa manajemen perusahaan tidak akan terkelola

KEWIRAUSAHAAN-II LAPORAN PERKEMBANGAN USAHA (1) Oloan Situmorang, ST, MM. Modul ke: Fakultas Ekonomi Bisnis. Program Studi Manajemen

Rp6.500,00. Rp3.000,00. Rp ,00. Rp4.200,00. Rp200,00. Pouch Spounbond SKU: T3. Pouch Hp Blacu. Tas Spoundbond SKU: T5.

BAB I PENDAHULUAN. Kecil Menengah (UMKM). Adalah suatu kegiatan ekonomi yang berperan

BAB I PENDAHULUAN. terletak antara lintang selatan dan. serta Kabupaten Demak di Selatan. Jepara dikenal sebagai kota ukir, karena

BAB I PENDAHULUAN. sehingga bisa mengurangi tingkat pengangguran. Selain UMKM ada juga Industri

BAB VII USAHA BUTIK BUSANA INOVASI

Bisnis Modal Kecil Kreasi Kain Perca

BAB I PENDAHULUAN. kerja kalah cepat dengan kenaikan jumlah lulusan. Sangat ironis bila kita

ANALISIS VISUAL MOTIF BATIK KARAWANG

I. PENDAHULUAN. pengembangan ekonomi masyarakat. Usaha mikro selama ini terbukti dapat

PEMBINAAN KELOMPOK UPPKS WANITA MANDIRI DALAM

UJIAN AKHIR SEMESTER MK.KEWIRAUSAHAAN

BAB 1 LATAR BELAKANG

2015 PENGARUH DIVERSIFIKASI PRODUK DAN PERSAINGAN TERHADAP PENDAPATAN PENGUSAHA BATIK DI CIREBON

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. masyrakatnya juga terkenal dengan handmade dan handicraftnya. salah satunya Koto

BOOK WITH NATURAL COVER

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB V ARAHAN PENGEMBANGAN WISATA KAMPUNG NELAYAN KELURAHAN PASAR BENGKULU

BAB I PENDAHULUAN. dilakukan para manajer dalam sebuah organisasi, agar tujuan yang telah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pada Era Globalisasi ini, aktivitas pembangunan dan perekonomian

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. penelitian Analisis Faktor-Faktor yang Mendorong Wirausahawan Memulai

I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. I.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. sekarang ini menyebabkan persaingan bisnis semakin kompetitif. Tidak sedikit

2015 BATIK BERMOTIF ANGKLUNG PADA TIRAI PINTU (DOOR CURTAIN PORTIERE)

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Suatu organisasi apapun bentuk dan tujuannya merupakan gabungan dari

BAB I PENDAHULUAN. permukaannya. Misalnya furniture sebagai tempat penyimpan biasanya

BAB I PENDAHULUAN. dengan banyaknya produk yang ditawarkan oleh pihak pemasar kepada

BAB I PENDAHULUAN. manusia. Saat ini, seorang pebisnis tidak hanya dituntut untuk. penting bagi perusahaan untuk mengenali dan memahami

BAB I PENDAHULUAN. Senin, 2 Maret 2015, WIB)

LATIHAN SOAL. 8. Perhatikan gambar berikut ini, teknik pembuatan yang digunakan pada gambar tersebut adalah.

SKRIPSI. Diajukan Oleh: TUNJUNG ANGGRAINI A

Ketika Memutuskan untuk Berbisnis

BAB I PENDAHULUAN. terhadap pemenuhan kebutuhan pelanggan yang cukup besar. Hingga saat ini

BAB II URAIAN TEORITIS. Fajrinur (2007) melakukan penelitian dengan judul Analisis Faktor-faktor

BAB I PENDAHULUAN. banyak perbedaan. Untuk menjadi seorang pegawai dibutuhkan kepandaian, seperti

BAB I PENDAHULUAN. metode transaksi yang di lakukan secara online mulai berkembang pesat,

Rp3.000,00. Rp6.500,00. Rp ,00. Rp4.200,00. Rp200,00

BAB I PENDAHULUAN. pemasaran atau lazim dikenal dengan istilah marketing telah lama

diproduksi terbatas itu menjadi nilai tersendiri yang membanggakan. Nah, gaya yang menempel pada atribut bikinan sendiri itu biasanya memang banyak

BAB I PENDAHULUAN. pun semakin berkembang seiring dengan perkembangan jaman dan teknologi.

BAB II KAJIAN PUSTAKA. untuk melepaskan diri dari pekerjaan rutin atau mencari suasana lain sebagai

BAB I PENDAHULUAN. Yogyakarta. Berbagai produk kerajinan diproduksi oleh perusahaan kerajinan

BAB I PENDAHULUAN. Krisis ekonomi yang terjadi di Indonesia memberi pelajaran berharga tentang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian TAHAP PEKERJAAN

Kiat sukses menjadi wirausaha. Adhi Muhtadi, ST.,SE.,MSi.,MT.

Kunci Jawaban Soal Semester Prakarya Kewirausahaan Kelas X

BAB 1 PENDAHULUAN. Tema: Perancangan Buku Scrapbook untuk Karya Seni

to business (B2B). Bentuk kerja sama ini dapat membantu upaya efisiensi bisnis (perusahaan) dengan institusi bisnis lainnya.

PKM Perajin Tedung Desa Mengwi Di Kabupaten Badung, Bali

Peluang Bisnis Dalam Usaha Percetakan

BAB I PENDAHULUAN. Menurut Stoner (2004: 7) manajemen adalah proses merencanakan,

BAB I PENDAHULUAN. bidang yang sama sehingga banyak perusahaan yang tidak dapat. mempertahankan kelangsungan hidup perusahaan.

LAPORAN AKHIR PKM-K. Disusun oleh:

BAB I PENDAHULUAN. pekerjaan dengan cara menghasilkan dan memberdayakan kemampuan berkreasi

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN KULON PROGO

bermunculan lah pengusaha-pengusaha risol baru yang menjadi pesaing dari usaha

BAB II URAIAN TEORITIS. lebih dari lima puluh orang. Usaha kecil memiliki ciri-ciri: (1) manajemen

BAB I PENDAHULUAN. Para manajer memiliki peran strategis dalam suatu organisasi. Peran

BAB I PENDAHULUAN. penting dalam menghadapi tantangan globalisasi yaitu kompetisi ekonomi global

MEMULAI BISNIS DARI HOBI

BAB I PENDAHULUAN. didorong oleh perkembangan bisnis yang sangat pesat di Indonesia.

I. JUDUL SERBA INDAH DARI KAIN FLANEL

Transkripsi:

1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang 1. Pengertian Manajemen Kata Manajemen berasal dari bahasa Prancis kuno ménagement, yang memiliki arti seni melaksanakan dan mengatur. Manajemen belum memiliki definisi yang mapan dan diterima secara universal. Kata manajemen mungkin berasal dari bahasa Italia (1561) maneggiare yang berarti mengendalikan, terutamanya mengendalikan kuda yang berasal dari bahasa latin manus yang berati tangan. Kata ini mendapat pengaruh dari bahasa Perancis manège yang berarti kepemilikan kuda (yang berasal dari Bahasa Inggris yang berarti seni mengendalikan kuda), dimana istilah Inggris ini juga berasal dari bahasa Italia. Manajemen adalah suatu proses atau kerangka kerja, yang melibatkan bimbingan atau pengarahan suatu kelompok orang-orang kearah tujuan-tujuan organisasional atau maksud-maksud yang nyata (Robbins dan Coulter,2002) Dari gambar di atas menunjukkan bahwa manajemen adalah Suatu keadaan terdiri dari proses yang ditunjukkan oleh garis (line) mengarah kepada proses perencanaan, pengorganisasian, kepemimpinan, dan pengendalian, yang mana keempat proses tersebut saling mempunyai fungsi masing-masing untuk mencapai suatu tujuan organisasi. 1

2 2. Fungsi-Fungsi Manajemen Fungsi manajemen adalah elemen-elemen dasar yang akan selalu ada dan melekat di dalam proses manajemen yang akan dijadikan acuan oleh manajer dalam melaksanakan kegiatan untuk mencapai tujuan. Fungsi manajemen pertama kali diperkenalkan oleh seorang industrialis Perancis bernama Henry Fayol pada awal abad ke-20. Ketika itu, ia menyebutkan lima fungsi manajemen, yaitu merancang, mengorganisir, memerintah, mengordinasi, dan mengendalikan. Namun saat ini, kelima fungsi tersebut telah diringkas menjadi empat, yaitu: a) Perencanaan (planning) adalah memikirkan apa yang akan dikerjakan dengan sumber yang dimiliki. Perencanaan dilakukan untuk menentukan tujuan perusahaan secara keseluruhan dan cara terbaik untuk memenuhi tujuan itu. Manajer mengevaluasi berbagai rencana alternatif sebelum mengambil tindakan dan kemudian melihat apakah rencana yang dipilih cocok dan dapat digunakan untuk memenuhi tujuan perusahaan. Perencanaan merupakan proses terpenting dari semua fungsi manajemen karena tanpa perencanaan, fungsi-fungsi lainnya tak dapat berjalan. b) Pengorganisasian (organizing) dilakukan dengan tujuan membagi suatu kegiatan besar menjadi kegiatan-kegiatan yang lebih kecil. Pengorganisasian mempermudah manajer dalam melakukan pengawasan dan menentukan orang yang dibutuhkan untuk melaksanakan tugas-tugas yang telah dibagi-bagi tersebut. Pengorganisasian dapat dilakukan dengan cara menentukan tugas

3 apa yang harus dikerjakan, siapa yang harus mengerjakannya, bagaimana tugas-tugas tersebut dikelompokkan, siapa yang bertanggung jawab atas tugas tersebut, pada tingkatan mana keputusan harus diambil. c) Pengarahan (directing) adalah suatu tindakan untuk mengusahakan agar semua anggota kelompok berusaha untuk mencapai sasaran sesuai dengan perencanaan manajerial dan usaha. d) Pengendalian (controlling) adalah salah satu fungsi manajemen yang berupa mengadakan penilaian, bila perlu mengadakan koreksi sehingga apa yang dilakukan bawahan dapat diarahkan ke jalan yang benar dengan maksud dengan tujuan yang telah digariskan semula. 3. Pengertian Perencanaan Bisnis a) Perencanaan adalah penentuan segala sesuatu sebelum dilakukan kegiatan- kegiatan dan aktifitas yang akan dilaksanakan. Fungsi perencanaan manajer meliputi usaha pemilihan berbagai alternatif tujuan, strategi, kebijaksanaan, serta taktik yang akan dijalankan. Jelas usaha tersebut merupakan pengambilan keputusan yang mempengaruhi jalannya perusahaan di waktu-waktu yang akan datang. Proses pengambilan keputusan ini haruslah bersifat ilmiah,yaitu menuruti persyaratan tertentu, sedang rencana yang dibuat haruslah juga memenuhi sifat- sifat serta tujuan tertentu. Selanjutnya kita hendaknya mengetahui kaidah perencanaan. Setelah

4 rencana terprogram yaitu bahwa perencanaan itu meliputi pemrograman rencana kerja yang konprehensif dan menyeluruh pada semua bagian, maka selanjutnya kebijaksanaan, taktik dan strategi perlu digariskan, dan kemudian pelaksanaan rencana tersebut haruslah konsisten dan konsekuen. b) Bisnis adalah suatu usaha memenuhi kebutuhan manusia, organisasi ataupun masyarakat luas dengan motif mencari keuntungan atau tidak. Manusia bisnis adalah orang yang mampu melihat kebutuhan masyarakat dan kemudian mencoba melayani secara baik sehingga masyarakat menjadi senang dan puas. Perencanaan Bisnis adalah suatu langkah penting yang perlu diambil oleh pengusaha bijaksana, tanpa memandang ukuran bisnis. Dalam dunia bisnis perencanaan tidak boleh diabaikan, apalagi untuk pencapaian tujuan dalam dunia bisnis diperlukan pengorbanan yang sangat besar. Apakah itu modal, tenaga, pikiran ataupun pengorbanan-pengorbanan yang lain. Sehingga dalam perencanaan bisnis hendaknya dilakukan secara cermat, akurat serta dapat meyakinkan. Tolok ukur dari sebuah usaha yang akan dijalankan adalah adanya Perencanaan bisnis yang tepat dalam membangun sebuah usaha. Perencanaan ini merupakan kumpulan dokumen yang menyatakan keyakinan akan kemampuan sebuah bisnis untuk menjual barang ataupun jasa dengan menghasilkan profit yang tinggi dan menarik bagi investor, untuk menanamkan modalnya kepada perusahaan kita.

5 Didalam konsep perencanaan bisnis digunakan perincian-perincian yang dibutuhkan oleh perusahaan untuk jangka pendek dan jangka panjang. Sehingga calon investor ataupun mitra usaha akan merasa yakin pada usaha yang akan kita jalankan. 4. Pengertian Kewirausahaan Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, wirausaha adalah orang yang pandai atau berbakat mengenali produk baru, menentukan cara produksi baru, menyusun operasi untuk mengadakan produk baru, mengatur permodalan operasinya serta memasarkannya. Wirausaha mengarah kepada orang yang melakukan usaha/kegiatan sendiri dengan segala kemampuan yang dimilikinya. Sedangkan kewirausahaan menunjuk kepada sikap mental yang dimiliki seorang wirausaha dalam melaksanakan usaha/kegiatan. Kewirausahaan dilihat dari sumber daya yang ada di dalamnya adalah seseorang yang membawa sumber daya berupa tenaga kerja, material, dan asset lainnya pada suatu kombinasi yang menambahkan nilai yang lebih besar daripada sebelumnya dan juga dilekatkan pada orang yang membawa perubahan, inovasi, dan aturan baru. Kewirausahaan dalam arti proses yang dinamis adalah kewirausahaan merupakan sebuah proses mengkreasikan dengan menambahkan nilai sesuatu yang dicapai melalui usaha keras dan waktu yang tepat dengan memperkirakan dana pendukung, fisik, dan resiko social, dan akan menerima reward yang berupa keuangan dan kepuasan serta kemandirian personal.

6 Seseorang yang melakukan suatu pekerjaan mendapatkan perhatian yang penting oleh masyarakat sekitar. Pokok perhatiannya yaitu saat kehidupan dan juga nafkah tidak ditanggung lagi oleh orang lain termasuk orang tua. Melakukan sesuatu hal yang disenangi merupakan salah satu ciri khas anak muda, banyak yang melakukan bisnis dengan alasan just for fun atau hanya untuk bersenang- senang. Berawal dari hobi dan kesenangan, lalu mulai menggarap bisnis menjadi sesuatu yang lebih serius lagi. Dengan menjalani sesuatu berdasarkan kesenangan, ternyata bisa berakibat positif terhadap perkembangan bisnis. Walaupun pada awalnya hanya dilakukan untuk memuaskan hobi-hobi yang terpendam, tanpa terasa, kesenangan-kesenangan dalam berbisnis yang dilakukan bisa menghasilkan uang. Just for fun, but can produce the money. Bisnis yang dilakukan oleh anak muda dalam memanfaatkan potensi-potensi mereka merupakan sesuatu yang patut ditiru. Saat usia yang tergolong muda banyak yang sudah bisa berkarya untuk menghidupi diri sendiri. Masa muda masa berkarya, berkreasi dan penuh ide-ide segar, masa muda sangat sayang bila dilewati tanpa suatu karya apapun. Setiap sesuatu yang ingin diusahakan tentu akan ada resikonya. Semakin besar hasil yang ingin dicapai, tentu kemungkinan resiko yang akan dialami apabila mengalami kegagalan juga besar. Orang yang berani mengambil resiko adalah calon orang yang sukses. Jangan takut akan kegagalan, tapi jadikanlah kegagalan itu sebagai batu loncatan menuju kesuksesan. Berdasarkan uraian diatas penulis tertarik untuk melakukan penelitian kepada pebisnis muda dengan judul harapan sang

7 pebisnis muda untuk meraup banyak keuntungan dengan perencanaan bisnis souvenir pernikahan. Kita sudah tak asing lagi mendengar istilah Souvenir Pernikahan, karena dalam kehidupan sehari-hari kita pasti bersinggungan dengan hal yang satu ini. Souvenir pernikahan adalah benda atau cinderamata yang diberikan sebagai tanda terima kasih dari mempelai dan keluarganya atas kehadiran para tamu undangan di acara pernikahan tersebut. Meskipun kecil, namun souvenir pernikahan memiliki arti penting dalam sebuah resepsi pernikahan. Karena itulah, hampir tak ada pesta pernikahan tanpa adanya souvenir pernikahan. Berbagai jenis souvenir pernikahan yang ada dipasaran dari mulai gantungan kunci baik bahan fiberglas, clay, gipsum, dompet, tempat lilin, lilin hias, frame foto, tas, tempat perhiasan, dan lain-lain. Dengan memberikan souvenir, menunjukkan bahwa kita peduli dan sangat berterima kasih atas kehadiran para tamu. Hal ini juga membuat para tamu merasa senang dan dihargai. Orang biasanya memilih souvenir pernikahan yang tahan lama, seperti kalender, gelas, pigura foto, dan mencetak nama pengantin serta tanggal pernikahan pada souvenir tersebut. Hal ini karena souvenir pernikahan juga berfungsi sebagai kenang-kenangan / pengingat akan acara pernikahan tersebut, selain itu souvenir pernikahan dapat memberikan kesan yang baik terhadap pesta pernikahan yang diselenggarakan. Oleh karena itulah, pemilihan souvenir biasanya disesuaikan dengan tema acara. Misalnya souvenir dompet batik, sangat cocok untuk tema pesta Jawa tradisonal.

8 Peluang usaha dibidang ini masih terbuka dan menjanjikan walaupun sudah banyak yang menjalankannya, bahwa setiap orang memiliki siklus hidup yang pasti akan melalui sebuah fase yang bernama "pernikahan", dan tradisi memberikan souvenir ini sudah turun-temurun sehingga permintaan terhadap barang tersebut sudah tentu tinggi. Keunikan dan tingkat kerapian menjadi daya tarik tersendiri bagi para konsumen. Disamping itu harganya yang kompetitif juga sangat berpengaruh terhadap minat konsumen. Bisnis souvenir ini kelihatannya barangnya kecil dan harganya murah tetapi bila ditekuni akan menambah penghasilan, karena umumnya pemesanan souvenir biasanya dalam jumlah ratusan. Biasanya jumlah souvenir disesuaikan dengan jumlah tamu undangan yang akan melangsungkan acara. Tak sedikit pengusaha Souvenir Pernikahan mengaku memulai bisnis kerajinan tangan ini hanya karena hobi. Ada yang hobi menjahit, akhirnya menjual aneka tas dan dompet jahitan sendiri yang terbuat dari kain dilengkapi dengan pernak-pernik. Ada juga yang menjual aneka bunga terbuat dari Barang Bekas, serat kayu maupun kertas. Sebenarnya bentuk design souvenir yang mereka jual bukanlah barang aneh. Bahkan sebenarnya gampang membuatnya, namun kadang tak terpikirkan oleh orang banyak untuk membuat jenis barang kerajinan yang simpel nan unik tersebut atau bisa juga disebut kerajinan barang bekas. Selain gampang membuatnya, produk Souvenir Pernikahan juga tidak harus mengeluarkan modal besar bahkan dengan memanfaatkan barang bekas. Baik untuk design barangnya itu sendiri, ataupun untuk produk pendukung seperti membuka toko untuk tempat menjual, promosi, distribusi, tenaga kerja. Semuanya serba

9 sederhana, kebanyakan dari para perajin ini malah tak punya toko untuk menjual barang kerajinan hasil kreasinya. Jadi membangun sebuah dunia usaha itu tidaklah cukup hanya dengan niat,modal,dan tekad tapi hendaklah dibarengi dengan ilmu pengetahuan agar sejalan dengan apa yang kita harapkan. Dengan melihat begitu baiknya pertumbuhan bisnis wirausaha ini, mulai dari perencanaan usaha sampai dengan proses realisasi usaha ini. Maka dengan ini penulis ingin membahas masalah tersebut dalam sebuah Tugas Akhir dengan judul Perencanaan Bisnis Souvenir Pernikahan Towel Souvenir B. Perumusan Masalah Berdasarkan latar belakang yang diuraikan di atas maka peneliti merumuskan permasalahan dalam penelitian adalah : Bagaimana cara sang pebisnis muda meraup keuntungan dengan memulai bisnis souvenir pernikahan?. C. Tujuan dan Manfaat Penelitian 1. Tujuan Penelitian Perencanaan dan program bisnis bertujuan untuk mempertahankan dan mengembangkan eksistensi berbisnis agar dapat meraup banyak keuntungan dengan memulai rencana bisnis souvenir pernikahan.

10 2. Manfaat Penelitian Meningkatkan efektivitas dan efisiensi dari bisnis, menyelaraskan aktivitas SDM berdasarkan potensinya masing masing dan meningkatkan kecermatan dan penghematan pembiayaan dan tenaga dalam melaksanakan rekrutmen dan seleksi. D. Metode Penelitian Dalam melakukan penelitian ini penulis menggunakan data-data yang diperoleh dari pebisnis muda yang telah berpengalaman, tempat (lokasi) penelitian, dan buku-buku bacaan yang ada kaitannya dengan penelitian ini. Data yang berkaitan dengan penelitian ini adalah : 1. Sumber Data a. Data primer, Merupakan data yang diperoleh langsung dari pebisnis muda yang berpengalaman, dengan proses wawancara dan pengamatan. b. Data sekunder, Merupakan jenis data yang diperoleh dari hasil membaca buku baik yang berupa buku literature maupun majalah dan sumber pengetahuan lainnya berupa media elektronik. 2. Metode Pengumpulan Data a. Pengamatan (Observasi)

11 Yaitu studi yang dilakukan dengan cara mengadakan pengamatan dan pencatatan secara langsung terhadap fenomena yang menjadi objek penelitian. b. Wawancara (Interview) Yaitu dengan mengajukan pertanyaan-pertanyaan secara langsung terhadap pebisnis yang dianggap mampu memberikan masukan data dan informasi yang dibutuhkan dan dianggap perlu bagi penulis. c. Penelitian Keperpustakaan Merupakan pengumpulan sejumlah data yang bersumber dari perpustakaan sebagai dasar untuk mencari landasan teori penulisan, dalam hal ini dikumpulkan dari sumber-sumber seperti buku, majalah, serta bahan perkuliahan tentang hal-hal yang menyangkut bisnis. E. Sistematika Pembahasan Sistematika pembahasan merupakan suatu gambaran singkat untuk membedakan pembahasan, memudahkan pembahasan dan perincian sehingga datadata relevan dalam tugas akhir ini, maka penulis merinci sistematika penulisan seperti di bawah ini :

12 BAB I : PENDAHULUAN Pada bab ini diuraikan secara singkat latar belakang masalah, tujuan dan manfaat metode penelitian dan sistematika pembahasan. BAB II : PERENCANAAN BISNIS SOUVENIR PERNIKAHAN TOWEL SOUVENIR Pada bab ini diuraikan tentang gambaran perumusan yang meliputi data perusahaan, aspek pasar, aspek produksi, analisis SDM, rencana pengembangan usaha, pemanfaatan IT, analisis keuangan dan analisis risiko usaha. BAB III : KESIMPULAN DAN SARAN Bab ini merupakan bab yang terakhir dari penulisan tugas akhir ini. Penulis akan memberikan kesimpulan yang didasarkan dari penjelasan bab terdahulu dan mencoba memberikan saran. Saran yang dirasakan perlu untuk efektivitas berbisnis dimasa yang akan datang.