iptek hortikultura PERBAIKAN MUTU BUAH SIRSAK MELALUI PENYERBUKAN Sebagai buah subtropis yang telah lama beradaptasi di Indonesia, Sirsak (Annona muricata L.) merupakan salah satu buah yang banyak digemari masyarakat, karena kaya kandungan berbagai vitamin seperti vitamin B dan C. Buahnya dapat dibuat sebagai bahan makanan ringan, obatobatan, berbagai minuman seperti jus, dan bahan baku es krim, bahkan saat ini buah sirsak muda dapat digoreng seperti pisang. Tanaman sirsak mampu beradaptasi dengan baik terhadap lingkungan tropis dan tumbuh baik sampai pada ketinggian 1.000 m dpl. Perbanyakan tanaman ini sangat mudah dilakukan melalui biji, akan tetapi cara ini tidak dianjurkan karena dapat berubah sifat yang tidak sesuai dengan induknya. Dalam memperbanyak tanaman dianjurkan melalui okulasi, karena akan sama seperti sifat induknya. Perbanyakan tanaman menggunakan sistem okulasi, keberhasilan benih jadi bisa mencapai 82,25%. Tanaman sirsak termasuk berumah satu, artinya dalam satu tanaman terdapat dua kelamin bunga (jantan dan betina). Masaknya kedua jenis kelamin bunga tersebut tidak bersamaan waktunya, sehingga penyerbukan tidak dapat berlangsung. Oleh karena itu dalam sistem penyerbukannya diperlukan serbuk sari dari bunga lain. Hasil 19
No. 7 - November 2011 observasi di pertanaman sirsak banyak dijumpai bunga yang tidak membentuk buah (gugur), hal ini disebabkan proses penyerbukan yang kurang sempurna. Di samping itu, pada umunya buah sirsak yang dijumpai di pertanaman memberikan tampilan yang tidak menarik, seperti buah berukuran kecil, dan bentuk buah bengkok (Gambar 1). ini dapat digunakan di mana saja tanpa ada persyaratan-persyaratan tertentu yang rumit. Persyaratan pokok yang harus ada ialah tersedianya bahan tanaman sirsak yang sudah (sedang) berbunga sebagai material pokok dan keterampilan dalam melakukan penyerbukan. Bahan dan Alat yang Digunakan Bahan : - Bunga dewasa tanaman sirsak Gambar 1. Keragaan buah tanpa penyerbukan buatan Permasalahan ukuran buah kecil dan bentuk yang tidak sempurna disebabkan adanya proses penyerbukan yang tidak sempurna. Sebagai tanaman yang menyerbuk silang, maka pembuahannya sangat ditentukan oleh ketersediaan serbuk sari yang siap menyerbuk dan proses penyerbukan itu sendiri. Penyerbukan merupakan proses penting guna terbentuknya buah dan penyerbukan dapat berlangsung secara alami (bantuan angin), serangga penyerbuk, dan penyerbukan buatan dengan bantuan manusia. Suatu penelitian menyebutkan bahwa penyerbukan dengan bantuan angin pada tanaman lain (salak) hasilnya lebih rendah dari pada bantuan manusia. Oleh karena itu perlu dicari terobosan berupa teknologi yang dapat memperbaiki mutu buah sirsak terutama bentuk dan ukuran (bobot) buah, sehingga memperoleh nilai tambah. Kegunaan Teknologi Teknologi yang digunakan untuk memperbaiki mutu buah sirsak merupakan teknologi sederhana yang mudah diaplikasikan oleh masyarakat. Teknologi ini menggunakan teknik penyerbukan buatan dengan bantuan tenaga mausia. Teknologi Gambar 2. Keragaan bunga yang siap diserbuki Alat : - Kuas kecil, yang biasa untuk melukis - Gelas kecil / botol bekas pembungkus film Gambar 3. Alat yang dipergunakan 20
Teknik Pelaksanaan Penyerbukan Pengumpulan serbuk sari Sebelum pada pengambilan serbuk sari, harus diketahui beberapa hal sebagai berikut: Ciri-ciri serbuk sari masak ditandai dengan gugurnya kelopak dan mahkota bunga, sudah terlihat tangkai serbuk sari mekar, dan berwarna kuning. Waktu pengambilan pagi hari apabila serbuk sari kering (tidak kena hujan). Apabila terlambat mengambil, serbuk sari akan rontok. Cara pengambilan dengan meletakkan botol film di bawah bunga yang telah rontok kelopaknya, selanjutnya botol digoyang-goyangkan maka tangkai sari beserta serbuknya akan masuk ke dalam botol, kemudian botol ditutup (Gambar 4) iptek hortikultura 2. Buka kelopak dan mahkota bunga mulai dari ujung dengan menggunakan telunjuk jari dan kelingking kiri sampai membuka dan kelihatan kepala putiknya. 3. Jaga sedemikian rupa agar jangan sampai kelopak bunga dan mahkota patah (rusak), apabila kelopak bunga rusak dapat menyebabkan kegagalan dalam penyerbukan. 4. Kuas yang telah berisi serbuk sari tersebut dioleskan secara merata pada kepala putik, pengolesan dapat diulang dua kali. 5. Lepas kembali jari tangan agar kelopak dan mahkota bunga menutup kembali seperti sediakala. Gambar 5. Kepala putik yang siap diserbuki Gambar 4. Pengumpulan serbuk sari Penyerbukan Pada saat bunga betina sudah cukup masak dan ketika kelopak bunga dibuka akan terlihat kepala putik yang merupakan bagian menonjol seperti mangkok terbalik, maka segera dilakukan penyerbukan (Gambar 5 dan 6) sebagai berikut : 1. Ambil serbuk sari secukupnya dari dalam botol menggunakan kuas kemudian botol ditutup kembali untuk menghindari masuknya kotoran. Gambar 6. Penyerbukan buatan bantuan tenaga manusia 21
No. 7 - November 2011 Gambar 6. Hasil penyerbukan buatan bantuan tenaga manusia Apabila tidak ada gangguan, pada umur 1 bulan setelah penyerbukan mulai terbentuk bakal buah dengan tanda tangkai bunga masih segar dan bakal buah mulai membesar. Penyerbukan yang tidak sempurna dan akibat lain menyebabkan bakal buah tidak jadi, biasanya tangkai bunga akan layu dan gugur. Penyerbukan buatan dengan bantuan tenaga manusia, akan memberikan hasil dengan bentuk lurus, ukuran berat tiga kali lipat bila dibandingkan dengan penyerbukan alami (tanpa bantuan penyerbukan). Biaya Produksi Keberhasilan pelaksanaan penyerbukan yang menghasilkan buah yang berukuran maksimal, sangat bergantung dengan ketersediaan bunga yang ada pada tanaman. Untuk tanaman dewasa yang telah berumur lebih 5 tahun, bisa menghasilkan 10-20 bunga dalam satu periode berbunga, sedangkan kebutuhan biaya yang diperlukan ialah sebagai berikut: Biaya alat (bahan): - Kuas kecil 1 buah Rp3.000,00 - Botol bekas wadah film1 buah Rp1.000,00 Jumlah I Rp4.000,00 Biaya tenaga kerja : - Gaji tenaga (0,5 hari) untuk polinasi Rp15.000,00 Jumlah II Rp15.000,00 Total biaya I + II Rp19.000,00 Hasil Untuk menghasilkan 100 buah sirsak berukuran maksimal (± 3 kg) dalam 1 periode berbunga, dibutuhkan 50 tanaman dewasa (berumur > 5 tahun) dengan 1 batang tanaman menghasilkan dua buah (dengan asumsi produksi minimal) dan tenaga kerja setengah hari dengan upah Rp15.000,00 ditambah biaya alat Rp4.000,00, sehingga total biaya yang diperlukan hanya Rp19.000,00. Panen dilakukan 4-5 bulan sejak penyerbukan. Apabila seorang petani mempunyai 50 batang tanaman dan masing-masing tanaman menghasilkan 2 buah, maka akan diperoleh hasil 100 buah sirsak dengan berat masing-masing 3 kg. Total hasil menjadi 100 buah x 3 kg = 300 kg buah segar. Harga buah sirsak ditingkat petani Rp2.000,00/ kg, maka akan menghasilkan nilai rupiah sebesar Rp600.000,00/ musim (hasil perkalian 300 kg x Rp2.000,00). Bagi petani yang menerapkan model teknologi sederhana seperti ini, akan memperoleh keuntungan bersih sebesar : total pendapatan total pengeluaran (Rp600.000,00 - Rp19.000,00 = Rp581.000,00) PUSTAKA 1. Baswarsiati, L. Rosmahani, dan L. Setyobudi. 1993. Kajian Serangga Polinator pada Persarian Salak. Penel. Hort. 5(2):45-56. 2. Liferdi, L. 2008. Lebah Polinator Utama pada Tanaman Hortikultura. Iptek Hort. 1:2-3. 3. Siregar, H. M. dan N. W. Utami. 1994. Penyimpan Serbuk Sari Palem. Makalah disampaikan pada Simposium Hortikultura Nasional di Malang, tanggal 8-9 November 1994. 4. Sudjijo. 2008. Karakterisasi Bunga dan Pembentukan Bakal Buah Beberapa Aksesi Anonna sp. J. Agritek. 16(4):662-666. 5.. 2008. Pengaruh Teknik Penyerbukan Buatan terhadap Komponen Produksi Buah Sirsak (Annona muricata). J. Agritek. 17(Ed- Khusus):1449-1453. 6.. 2008. Petunjuk Teknik Perbaikan Mutu Sirsak. Balai Penelitian Tanaman Buah Tropika Solok. 40 Hlm. 22
7. Verhej, E.W.W. dan R.E. Coronel. 1997. Prosea Sumber Daya Nabati Asia Tenggara 2. Buahbuahan yang Dapat Dimakan. Hlm. 81-85. iptek hortikultura Sudjijo Balai Penelitian Tanaman Buah Tropika Jl. Raya Solok - Aripan Km. 8, Solok Sumatera Barat 27301 23