BAB 9 PENGADAAN BARANG DAN JASA PUBLIK Prof., Ph.D, MBA, Akt
TINJAUAN BAB 9.1. Teori barang dan jasa publik 9.1.1 Sifat dan Lingkup Pengadaan Barang dan Jasa Publik 9.1.2. Tujuan Pengadaan Barang dan Jasa Publik 9.1.3 Isu-Isu Organisasi Dalam Pengadaan Barang Dan Jasa 9.1.4 Apa Yang Didelegasikan Dan Kapan 9.1.5 Menjaga Keterpaduan Dalam Pengadaan Barang Dan Jasa 9.1.6. Barang dan Jasa Publik vs Barang dan Jasa Swasta 9.1.7. Standard Harga 9.1.8. Kebijakan Pengadaan Barang Dan Jasa Publik 9.2. Sistem pengadaan barang dan jasa sektor publik 9.2.1 Kerangka Kerja Hukum dan Peraturan Bagi Pengadaan Barang dan Jasa 9.2.2 Penggunaan Kode Model (Model Codes) 9.2.3 Manual dan Prosedur 9.3. Siklus pengadaan barang dan jasa sektor publik 9.3.1. Penetapan peraturan pelaksanaan anggaran 9.3.2. Distribusi anggaran ke masing masing organisasi / unit 9.3.3. Pembuatan peraturan pengadaan barang dan jasa 9.3.4. Penentuan program yang membutuhkan pengadaan barang dan jasa 9.3.5. Analisa anggaran pengadaan 9.3.6. Pengumuman pengadaan 9.3.7. Proses tendering 9.3.8. Pengumuman hasil pengadaan 9.3.9. Penandatanganan surat perjanjian kerja 9.3.10.Pengerjaan pengadaan 9.3.11. Serah terima barang / jasa 9.3.12. Proses kepemilikan dan penggunaan barang dan jasa 9.4. Tehnik pengadaan barang dan jasa 9.5. Contoh praktek pengadaan barang dan jasa di organisasi sektor publik (Pemerintah Pusat, Pemerintah Daerah, LSM, Yayasan, Partai Politik)
SIFAT DAN LINGKUP PENGADAAN BARANG DAN JASA PUBLIK Perolehan barang, pelayanan, dan pekerjaan publik di dalam cara dan waktu tertentu yang menghasilkan nilai terbaik pada publik. Sifat dan Lingkup pengadaan barang dan Jasa Menjadi hakekat dari tugas sektor publik Management sangat berpengaruh dalam kualitas Pengadaan barang dan jasa dalam arti luas mencakup isu strategi pengadaan barang dan jasa, penyimpanan, distribusi, monitoring kontrak, dan manajemen penyedia layanan. Proses ini sama dengan proses pengelolaan rantai persediaan organisasi sektor publik secara keseluruhan. Fase pembelian dari siklus pengadaan barang dan jasa akan melibatkan pihak penyedia terpilih, negosiasi, dan kontrak barang dan jasa.
PERBEDAAN MENDASAR ANTARA PROSES PENGADAAN BARANG DAN JASA Sektor swasta Kurang menekankan pada kompetisi penawaran secara formal, prosesdur, dan mendesak konflik kepentingan. Ukuran akuntabilitas terkait sengan hasil Sektor Publik pemimpin bagian harus mengikuti ketentuan dan prosedur Lebih mengutamakan keadilan
TUJUAN PENGADAAN BARANG DAN JASA PUBLIK Ekonomi Subtitusi Impor Pengembangan kompetisi Dimensi penataan Perlindungan terhadap kepentingan masyarakat Perlindungan lingkungan
Kebijakan Pengadaan Barang Dan Jasa Publik Perbaikan penyelenggaraan organisasi 1. Reformasi peraturan 2. Perumusan strategi reformasi pegawai 3. Rancangan peraturan organisasi 4. Pembentukan komisi anti korupsi pada organisasi 5. Pembentukan kemitraan bagi pembaruan tata organisasi
SISTEM PENGADAAN BARANG DAN JASA SEKTOR PUBLIK Kerangka kerja hukum dan peraturan a. Kewajiban internasional b. Perundang undangan khusus c. Kontrak hukum perdagangan d. Hukum hak paten e. Hukum hak cipta f. Hukum ketenagakerjaan g. dll
Siklus Pengadaan Barang dan Jasa Sektor Publik 1. Penetapan Peraturan Pelaksanaan Anggaran 2. Distribusi Anggaran ke Masing Masing Organisasi/Unit 3. Pembuatan Peraturan Pengadaan Barang dan Jasa 4. Penentuan Program yang Membutuhkan Pengadaan Barang dan Jasa 5. Analisa Anggaran Pengadaan 6. Pengumuman Pengadaan 7. Proses Tandering 8. Pengumuman Hasil Pengadaan 9. Penandatangan Surat Perjanjian Kerja 10. Pengerjaan Pengadaan 11. Serah Terima Barang atau Jasa 12. Proses Kepemilikan dan Penggunaan Barang dan Jasa
Teknik Pengadaan Barang dan Jasa Sektor Publik Tergantung pada sifat barang dan jasa di berbagai organisasi sektor publik Prosedur khusus pada kasus : a. Penawaran yang kompetitif b. Pembelajaan c. Kontrak langsung d. Kekuatan akun e. Pengadaan barang dan jasa melalui agen
indra_bastian@yahoo.com