BAB 9 PENGADAAN BARANG DAN JASA PUBLIK. Prof. Indra Bastian, Ph.D, MBA, Akt

dokumen-dokumen yang mirip
BAB 8 REALISASI ANGGARAN. Prof. Indra Bastian, Ph.D, MBA, Akt

BAB 7 PENGANGGARAN PUBLIK. Prof. Indra Bastian, Ph.D, MBA, Akt

BAB 6 PERENCANAAN PUBLIK. Prof. Indra Bastian, Ph.D, MBA, Akt

BAB 3 KOMPARASI AKUNTANSI SEKTOR PUBLIK DAN AKUNTANSI BISNIS. Prof. Indra Bastian, Ph.D, MBA, Akt

BAB 11 AUDIT SEKTOR PUBLIK. Prof. Indra Bastian, Ph.D, MBA, Akt

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Menurut Marshall B. Romney, (2014: 3) sistem (system) adalah

BAB 4 KERANGKA KONSEPTUAL AKUNTANSI SEKTOR PUBLIK. Prof. Indra Bastian, Ph.D, MBA, Akt

Rencana Strategis Komisi Pemberantasan Korupsi

BUPATI PATI PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI PATI NOMOR 39 TAHUN 2017 TENTANG TAHAPAN KERJA SAMA DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

SEKRETARIS KABINET REPUBLIK INDONESIA

Manual Prosedur KERJASAMA

MANAJEMEN KEUANGAN SEKOLAH SEBAGAI BASIS KUALITAS PENDIDIKAN

KEBIJAKAN HADIAH, HIBURAN DAN PEMBERIAN. 1. Untuk Pelanggan, Pemasok, Mitra bisnis dan Pemangku kepentingan Eksternal.

MANUAL PROSEDUR KERJASAMA

INSTRUKSI KEPADA PEMINAT EVALUASI PERTENGAHAN PROGRAM SIKLUS HIBAH 1 TFCA- SUMATERA

PROVINSI KALIMANTAN SELATAN PERATURAN DAERAH KOTA BANJARMASIN NOMOR 24 TAHUN 2014 TENTANG PENYELENGGARAAN KERJA SAMA DAERAH

Anggaran Dasar. Konsil Lembaga Swadaya Masyarakat Indonesia [INDONESIAN NGO COUNCIL) MUKADIMAH

Jurnal UNIERA Volume 2 Nomor 2; ISSN Implementasi Kebijakan Pengadaan Barang dan Jasa Secara Elektronik di Kabupaten Halmahera Utara

Road Map KPK dalam Pemberantasan Korupsi di Indonesia Tahun

Akuntansi Sektor Publik

TPP FOR INDONESIA S PUBLIC PROCUREMENT. Direktur Pengembangan Iklim Usaha dan Kerjasama Internasional 2016

MATERI PELATIHAN PENGADAAN BARANG JASA

PEMBINAAN ORGANISASI MITRA PEMERINTAH

GUBERNUR JAWA TENGAH PERATURAN DAERAH PROVINSI JAWA TENGAH NOMOR 16 TAHUN 2014 TENTANG

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA SEKRETARIS KABINET REPUBLIK INDONESIA,

WALIKOTA BALIKPAPAN PROVINSI KALIMANTAN TIMUR PERATURAN WALIKOTA BALIKPAPAN NOMOR 18 TAHUN 2016 TENTANG

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

PENJELASAN ATAS UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 5 TAHUN 2014 TENTANG APARATUR SIPIL NEGARA

TAMBAHAN LEMBARAN NEGARA RI

Perempuan dan Pembangunan Berkelanjutan

BAB 5 STANDAR AKUNTANSI SEKTOR PUBLIK. Prof. Indra Bastian, Ph.D, MBA, Akt

BUPATI KARANGANYAR PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN DAERAH KABUPATEN KARANGANYAR NOMOR 7 TAHUN TENTANG KERJASAMA DAERAH

BAB I PENDAHULUAN. Dengan meningkatnya persaingan di era globalisasi saat ini, maka

Anggaran Dasar KONSIL Lembaga Swadaya Masyarakat INDONESIA (Konsil LSM Indonesia) [INDONESIAN NGO COUNSILINC) MUKADIMAH

BAB I PENDAHULUAN. maupun kinerja manajerial hingga kini masih menjadi issue yang menarik diteliti,

MENTERI PERDAGANGAN REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI PERDAGANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BREBES NOMOR 5 TAHUN 2006 TENTANG

Implementasi E-Bisnis e-procurement Concept And Aplication Part-6

Anti-Suap dan Korupsi (ABC) Prosedur ini tidak boleh diubah tanpa persetujuan dari kantor Penasihat Umum dan Sekretaris Perusahaan Vesuvius plc.

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Bangsa Indonesia saat ini sedang memasuki masa pemulihan akibat krisis

Indorama Ventures Public Company Limited

BAB VII KEBIJAKAN ANTI PENIPUAN, KORUPSI, DAN ANTI SUAP

Standard Operating Procedure. Kerjasama antar Instansi

PERATURAN DAERAH KABUPATEN NUNUKAN

WALIKOTA SEMARANG PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN WALIKOTA SEMARANG NOMOR : 7 TAHUN 2016

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 58 TAHUN 2016 TENTANG PELAKSANAAN UNDANG-UNDANG NOMOR 17 TAHUN 2013 TENTANG ORGANISASI KEMASYARAKATAN

M A N A J E M E N A S N

CARA PENYUSUNAN RENCANA STRATEGIS

BAB I PENDAHULUAN. Latar belakang dikeluarkannya Keputusan Presiden tersebut antara lain:

Etika dan integritas. Kepatuhan: Pedoman bagi pihak ketiga

Mengekspor di Tengah Perubahan Lansekap Hukum

KATA PENGANTAR. Dinas Tenaga Kerja Transmigrasi dan Kependudukan Provinsi Jawa Timur

POLICY PAPER. : Strategi Pemberantasan Korupsi di Indonesia Inisiator : Pusat Kajian Administrasi Internasional LAN, 2007

LEMBARAN DAERAH KOTA BANDUNG PERATURAN DAERAH KOTA BANDUNG NOMOR : 03 TAHUN 2004 TENTANG PENYELENGGARAAN KERJA SAMA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PenguatanPengawasan Pengawasan dan Akuntabilitas. Outline Paparan

BAB VI KEMITRAAN DAN KERJASAMA PERKUMPULAN

AKUNTANSI PEMERINTAHAN. Saiful Rahman Yuniarto, S.Sos, M.AB

WALIKOTA BATU PERATURAN WALIKOTA BATU NOMOR 48 TAHUN 2013 TENTANG PENJABARAN TUGAS DAN FUNGSI KANTOR KESATUAN BANGSA DAN POLITIK KOTA BATU

PENJELASAN ATAS PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 61 TAHUN TENTANG

GUBERNUR PAPUA PERATURAN GUBERNUR PAPUA NOMOR 21 TAHUN 2015 TENTANG URAIAN TUGAS DAN FUNGSI DINAS KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA PROVINSI PAPUA

Kekuasaan & Proses Pembuatan Kebijakan

STANDAR PENGAKHIRAN HUBUNGAN KERJA. Penanggung Jawab Nama Jabatan Tandatangan 1. Perumusan Sudiyanto, SSos Ka. Ur Kepegawaian

BAB I PENDAHULUAN. Masyarakat pada umumnya dikehidupan sehari-hari sangat akrab dengan

PERATURAN DAERAH KABUPATEN SRAGEN NOMOR 4 TAHUN 2017 TENTANG KERJA SAMA DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI SRAGEN,

SEKRETARIAT JENDERAL DEWAN PERWAKILAN DAERAH RI PERJANJIAN KINERJA Profesional, Akuntabel, dan Modern

2016, No MEMUTUSKAN: Menetapkan : PERATURAN PEMERINTAH TENTANG PELAKSANAAN UNDANG-UNDANG NOMOR 17 TAHUN 2013 TENTANG ORGANISASI KEMASYARAKATAN.

BAB II EVALUASI PELAKSANAAN RENJA SKPK TAHUN LALU 2.1. EVALUASI PELAKSANAAN RENJA SKPK TAHUN LALU DAN CAPAIAN RENSTRA SKPK

Akuntabilitas. Belum Banyak Disentuh. Erna Witoelar: Wawancara

Pembaruan Parpol Lewat UU

SATUAN ACARA PEMBELAJARAN (SAP)

Konsep Akuntansi Sektor Publik dan Lingkungan Akuntansi Sektor Publik

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Perubahan politik di Indonesia saat ini mewujudkan administrasi negara yang

MODUL 11: PRAKTIK TERBAIK UNTUK DESAIN PROYEK. USAID Adapt Asia-Pacific

Penerapan Manajemen Sumber Daya Manusia dalam Sektor Publik dan Pusat Kesehatan Masyarakat. Dwi Handono Sulistyo PKMK FKKMK UGM

KEPUTUSAN KEPALA BADAN KEPEGAWAIAN NEGARA NOMOR : 43/KEP/2001 TENTANG STANDAR KOMPETENSI JABATAN STRUKTURAL PEGAWAI NEGERI SIPIL

Rio Deklarasi Politik Determinan Sosial Kesehatan Rio de Janeiro, Brasil, 21 Oktober 2011.

BAB III TUJUAN, SASARAN, PROGRAM DAN KEGIATAN. 3.1 Telaahan Terhadap Kebijakan Nasional

Pencegahan dan Upaya Pemberantasan Korupsi

Informasi Mengenai LSM itu Hak Publik

RPP MANAJEMEN PPPK KEMENTERIAN PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI

Pada hari ini, Jum'at tanggal sembilan, bulan Juni, tahun dua ribu enam (9 Juni 2006), yang bertanda tangan di bawah ini:

Undang-undang Praktik Korupsi Asing/Kebijakan Anti-Korupsi

BAB 1 PENDAHULUAN. Pengaruh penganggaran partisipatif..., 1 Amaliah Begum, FE Universitas UI, 2009 Indonesia

Administrative Policy Bahasa Indonesian translation from English original

Rina Ismawati B

kesenjangan antara pertumbuhan jumlah angkatan kerja disatu pihak dan

TFD IMPF III Ringkasan Co-chairs. Pekanbaru 5 8 Maret 2007

BAB I PENDAHULUAN. memburuk, yang berdampak pada krisis ekonomi dan krisis kepercayaan serta

RPJMN dan RENSTRA BPOM

STATUTA INSTITUT INTERNASIONAL UNTUK DEMOKRASI DAN PERBANTUAN PEMILIHAN UMUM*

Kerjasama Pemerintah dengan Badan Usaha (KPBU) Mengapa KPBU?

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

MANAJEMEN KEUANGAN DAN SISTEM AKUNTANSI INTERNASIONAL

Laporan Akuntabilitas Kinerja Sekretariat Badan Litbang Pertanian Tahun 2014 BAB V. PENUTUP

KEBIJAKAN ANTIKORUPSI

Diskusi Post event Feedback G20 Summit. INFID, 3 Oktober 2013

I. PENDAHULUAN. dibagi-baginya penyelenggaraan kekuasaan tersebut, agar kekuasaan tidak

NOMOR : B-8.1/KA/PK/4/2016 NOMOR : 008/BSN/MOU/IV/2016

(disempurn BUPATI SRAGEN PROVINSI JAWA TENGAH RANCANGAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN SRAGEN NOMOR TAHUN 2016 TENTANG KERJA SAMA DAERAH

Transkripsi:

BAB 9 PENGADAAN BARANG DAN JASA PUBLIK Prof., Ph.D, MBA, Akt

TINJAUAN BAB 9.1. Teori barang dan jasa publik 9.1.1 Sifat dan Lingkup Pengadaan Barang dan Jasa Publik 9.1.2. Tujuan Pengadaan Barang dan Jasa Publik 9.1.3 Isu-Isu Organisasi Dalam Pengadaan Barang Dan Jasa 9.1.4 Apa Yang Didelegasikan Dan Kapan 9.1.5 Menjaga Keterpaduan Dalam Pengadaan Barang Dan Jasa 9.1.6. Barang dan Jasa Publik vs Barang dan Jasa Swasta 9.1.7. Standard Harga 9.1.8. Kebijakan Pengadaan Barang Dan Jasa Publik 9.2. Sistem pengadaan barang dan jasa sektor publik 9.2.1 Kerangka Kerja Hukum dan Peraturan Bagi Pengadaan Barang dan Jasa 9.2.2 Penggunaan Kode Model (Model Codes) 9.2.3 Manual dan Prosedur 9.3. Siklus pengadaan barang dan jasa sektor publik 9.3.1. Penetapan peraturan pelaksanaan anggaran 9.3.2. Distribusi anggaran ke masing masing organisasi / unit 9.3.3. Pembuatan peraturan pengadaan barang dan jasa 9.3.4. Penentuan program yang membutuhkan pengadaan barang dan jasa 9.3.5. Analisa anggaran pengadaan 9.3.6. Pengumuman pengadaan 9.3.7. Proses tendering 9.3.8. Pengumuman hasil pengadaan 9.3.9. Penandatanganan surat perjanjian kerja 9.3.10.Pengerjaan pengadaan 9.3.11. Serah terima barang / jasa 9.3.12. Proses kepemilikan dan penggunaan barang dan jasa 9.4. Tehnik pengadaan barang dan jasa 9.5. Contoh praktek pengadaan barang dan jasa di organisasi sektor publik (Pemerintah Pusat, Pemerintah Daerah, LSM, Yayasan, Partai Politik)

SIFAT DAN LINGKUP PENGADAAN BARANG DAN JASA PUBLIK Perolehan barang, pelayanan, dan pekerjaan publik di dalam cara dan waktu tertentu yang menghasilkan nilai terbaik pada publik. Sifat dan Lingkup pengadaan barang dan Jasa Menjadi hakekat dari tugas sektor publik Management sangat berpengaruh dalam kualitas Pengadaan barang dan jasa dalam arti luas mencakup isu strategi pengadaan barang dan jasa, penyimpanan, distribusi, monitoring kontrak, dan manajemen penyedia layanan. Proses ini sama dengan proses pengelolaan rantai persediaan organisasi sektor publik secara keseluruhan. Fase pembelian dari siklus pengadaan barang dan jasa akan melibatkan pihak penyedia terpilih, negosiasi, dan kontrak barang dan jasa.

PERBEDAAN MENDASAR ANTARA PROSES PENGADAAN BARANG DAN JASA Sektor swasta Kurang menekankan pada kompetisi penawaran secara formal, prosesdur, dan mendesak konflik kepentingan. Ukuran akuntabilitas terkait sengan hasil Sektor Publik pemimpin bagian harus mengikuti ketentuan dan prosedur Lebih mengutamakan keadilan

TUJUAN PENGADAAN BARANG DAN JASA PUBLIK Ekonomi Subtitusi Impor Pengembangan kompetisi Dimensi penataan Perlindungan terhadap kepentingan masyarakat Perlindungan lingkungan

Kebijakan Pengadaan Barang Dan Jasa Publik Perbaikan penyelenggaraan organisasi 1. Reformasi peraturan 2. Perumusan strategi reformasi pegawai 3. Rancangan peraturan organisasi 4. Pembentukan komisi anti korupsi pada organisasi 5. Pembentukan kemitraan bagi pembaruan tata organisasi

SISTEM PENGADAAN BARANG DAN JASA SEKTOR PUBLIK Kerangka kerja hukum dan peraturan a. Kewajiban internasional b. Perundang undangan khusus c. Kontrak hukum perdagangan d. Hukum hak paten e. Hukum hak cipta f. Hukum ketenagakerjaan g. dll

Siklus Pengadaan Barang dan Jasa Sektor Publik 1. Penetapan Peraturan Pelaksanaan Anggaran 2. Distribusi Anggaran ke Masing Masing Organisasi/Unit 3. Pembuatan Peraturan Pengadaan Barang dan Jasa 4. Penentuan Program yang Membutuhkan Pengadaan Barang dan Jasa 5. Analisa Anggaran Pengadaan 6. Pengumuman Pengadaan 7. Proses Tandering 8. Pengumuman Hasil Pengadaan 9. Penandatangan Surat Perjanjian Kerja 10. Pengerjaan Pengadaan 11. Serah Terima Barang atau Jasa 12. Proses Kepemilikan dan Penggunaan Barang dan Jasa

Teknik Pengadaan Barang dan Jasa Sektor Publik Tergantung pada sifat barang dan jasa di berbagai organisasi sektor publik Prosedur khusus pada kasus : a. Penawaran yang kompetitif b. Pembelajaan c. Kontrak langsung d. Kekuatan akun e. Pengadaan barang dan jasa melalui agen

indra_bastian@yahoo.com