31 III BAHAN DAN METODE PENELITIAN 3.1. Bahan dan Alat Penelitian Bahan dan alat uji coliform yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut : 3.1.1. Bahan yang digunakan 1. Feses sapi potong yang diambil dari inlet reaktor biogas 2. Lumpur biogas yang diambil dari outlet reaktor biogas 3. Lactose Broth (LB) 4. Eosin Methylin Blue Agar (EMBA) 5. Bakteri penguji 6. Zat warna 7. Aquades 8. Kligler iron 9. MIU agar 10. Simmon citrat 11. Spiritus 3.1.2. Alat yang digunakan 1. Tabung reaksi ukuran besar 2. Tabung reaksi ukuran kecil
32 3. Tabung durham 4. Rak tabung reaksi 5. Pipet mohr 10 ml, 1 ml, 0,1 ml 6. Gelas ukur 100 ml 7. Autoclave 8. Inkubator 9. Botol plastik 10. Cawan petri 11. Autoclave 12. Jarum ose 13. Bunsen 14. Objek glass 15. Korek Api 3.2. Metode Penelitian Penelitian yang dilakukan menggunakan analisa deksriptif, pengambilan sampel secara acak (random) dengan ulangan sebanyak tiga kali pada 150 ml feses sapi potong yang terdapat di inlet dan lumpur biogas yang terdapat pada outlet biogas di UPPL Fakultas Peternakan Universitas Padjadjaran. Sampel lalu diuji di laboratorium Mikrobiologi dan Penanganan Limbah Fakultas Peternakan Universitas Padjadjaran. Penghitungan jumlah coliform dilakukan dengan metode Most Probable Number (MPN). Pengambilan sampel di lapangan dengan cara terlebih dahulu melakukan homogenisasi pada sampel, lalu sampel tersebut dimasukkan ke dalam botol plastik.
33 Kemudian sampel dibawa menuju Laboratorium Mikrobiologi dan Penanganan Limbah Fakultas Peternakan Universitas Padjadjaran untuk dilakukan analisis kandungan bakteri coliform feses sapi potong segar yang terdapat pada inlet reaktor biogas dan lumpur biogas yang terdapat pada outlet biogas. Peubah yang diamati adalah jumlah Coliform yang dilakukan dengan uji penduga 15 tabung dengan media Lactose Broth, uji penguat menggunakan Eosin Methylin Blue Agar (EMBA) dan uji pelengkap, koloni dari uji penguat dibuat pewarnaan gram dilengkapi dengan uji biokimia tiga tabung menggunakan tabung reaksi kligler, MIU, dan citrat 3.2.1 Prosedur Kerja Penelitian Adapun langkah kerja dalam penelitian ini adalah : 3.2.1.1 Pengambilan sampel feses sapi potong sebelum masuk digester dan lumpur sisa pembentukan biogas setelah keluar dari digester 1. Mengambil feses sapi potong segar yang masih berada di inlet reaktor biogas dan lumpur biogas pada outlet reaktor biogas. 2. Setelah itu semua sampel dimasukan kedalam botol plastik. 3. Selajutnya sampel dibawa ke Laboratorium Mikrobiologi dan Penanganan Limbah Fakultas Peternakan Universitas Padjadjaran Jatinangor untuk dianalisis kandungan bakteri coliform yang terdapat pada feses sapi potong segar (Inlet), dan lumpur sisa pembuatan biogas (outlet) digester tipe fixed-dome
34 3.2.1.2 Deteksi bakteri coliform. Pengujian ini dilakukan dengan metode MPN (Most Probable Number). Uji kualitatif yang lengkap terhadap bakteri coliform dapat dilakukan dengan tahap-tahap sebagai berikut: Uji Penduga (Uji MPN 15 tabung) 1. Menyiapkan 3 seri tabung reaksi besar berisi masing-masing 10 ml LB (Lactose Broth) dengan tabung durham didalamnya dalam keadaan terbalik (1 seri sama dengan 5 tabung, jadi total 15 tabung yang dibagi menjadi 3 seri) 2. Kemudian masukkan 10 ml sampel ke 5 tabung pertama, masukkan 1 ml sampel ke 5 tabung kedua, dan masukkan 0,1 ml sampel ke 5 tabung ketiga 3. Selanjutnya tiap-tiap tabung diinkubasi pada suhu 37 o C selama 24 jam 4. Lalu dilakukan pengamatan pada tabung durham, bila sampai 24 jam inkubasi dari tabung-tabung tersebut terbentuk gas maka uji dikatakan positif 5. Kemudian ambil satu tabung yang paling banyak terbentuk gas dan bandingkan dengan tabel uji 15 tabung MPN, dilanjutkan pada uji penguat Uji Penguat 1. Pada uji penguat, dari tabung MPN yang positif (terbentuk gas) digoreskan pada media eosine metilene blue agar (EMBA) 2. Kemudian diikubasikan lagi pada suhu 37 o C selama 24 jam
35 3. Selanjutnya bila koloni spesifik bewarna hijau metalik (positif) maka koloni spesifik fekal dan dilanjutkan ke uji pelengkap Uji Pelengkap (Uji Biokimia Tiga Tabung) 1. Tabung yang positif (berwarna hijau metalik) dilanjutkan dengan pengamatan mikroskopis guna menentukan jenis coliform 2. Lakukan uji biokimia tiga tabung, siapkan tiga tabung reaksi yang masing-masing berisi kligler iron agar, MIU (Motility, Indole, Urea) agar, Simmon citrat 3. Ambil bakteri penguji, goreskan pada kligler iron agar 4. Ambil bakteri penguji, kemudian tusukan pada MIU agar tepat di tengah-tengah sampai mencapai dasar 5. Ambil sampel bakteri penguji, goreskan pada permukaan agar simmon citrat 6. Selanjutnya masing-masing tabung diinkubasi selama 24 jam dengan suhu 37 o C 7. Setelah diinkubasi amati perubahan yang terjadi, bandingkan dengan tabel kontrol 8. Khusus untuk MIU, setelah mengamati motilitas dan urea tambahkan dua tetes reagent kovacs, diamkan beberapa saat, dan amati perubahan warna yang terjadi pada tabung MIU
36 150 ml 10 ml LB + 10 ml sampel 10 ml LB + 1 ml sampel 10 ml LB + 0,1 ml sampel Uji Penduga Media : LB Inkubasi selama 24 Jam dengan suhu 37 o C Bandingkan dengan tabel uji 15 tabung MPN Positif (gas) Media : EMBA Gores 1 osse dari tabung positif pada media EMBA Inkubasi selama 24 Jam dengan suhu 37 o C Uji Penguat Pengamatan makroskopis Positif (hijau metalik) Negatif (pink) Melakukan uji biokimia 3 tabung Inkubasi 24 jam suhu 37 o C Kligler Iron MIU Simmon Citrat Uji Pelengkap Uji Biokimia 3 tabung Bandingkan hasil dengan Tabel kontrol Ilustrasi 6. Skema Uji Coliform
37 3.2.2. Peubah yang diamati meliputi: 1. Jumlah Bakteri Coliform Jumlah bakteri coliform pada proses pembuatan biogas mempengaruhi kualitas suhu. Semakin sedikit jumlah bakteri coliform pada proses pembentukan biogas maka pencapaian untuk suhu kritis semakin optimal, yaitu kondisi dari suhu mesofilik menjadi termofilik. 2. Identifikasi Bakteri Coliform Fekal / Non Fekal Pada suhu optimal biogas dalam digester yang diinginkan adalah suhu termofilik. Dalam mencapai suhu itu tidak memerlukan bakteri fekal (Eschericia coli) yang termasuk coliform, karena dapat menghambat proses pembentukan biogas. Maka dari itu diperlukan uji biokimia tiga tabung untuk mengetahui jenis bakteri dari coliform ini. 3.2.3. Rancangan Penelitian Metode eksperimen yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif yang bertujuan mendapatkan jumlah bakteri coliform. Kemudian data yang diperoleh ditabulasi dalam bentuk tabel disertai dengan persentase penurunan melalui perhitungan sebagai berikut : Persentase penurunan = Jumlah awal Jumlah akhir x 100% Jumlah awal Tabel 1. Jumlah Bakteri Coliform Jumlah Bakteri Coliform Ulangan Sebelum Sesudah (Inlet) (Outlet) 1 2 Persentase Penurunan (%)
38 3 Jumlah Rata-rata Data sifat kuantitatif yang diperoleh dianalisis dengan rumus yang dikemukakan Sudjana, (1996), meliputi : 1) Rata-rata (x) x = x i n Keterangan : x = Rata-rata sampel x i = Jumlah dari semua nilai peubah yang diamati n = Banyaknya data populasi i = 0, 1, 2,...n 2) Simpangan baku (s) s = (x i x) 2 n 1 Keterangan : s = Merupakan akar dari ragam x i = Bilangan dari suatu peubah x = Rata-rata n = Banyak data sampel i = 0,1,2,...,n 3) Koefisien Variasi (KV) KV = s x 100% x Keterangan : KV = Koefisien Variasi s = Simpangan baku x = Rata-rata sampel