ABSTRAK. Nanik Widiawaty

dokumen-dokumen yang mirip
HUBUNGAN PENGETAHUAN MAHASISWA KEBIDANAN TINGKAT III TENTANG SADARI DENGAN FREKUENSI MELAKUKAN SADARI. Nanik Nur Rosyidah

Yeni Yuniarti 2, Suesti 3 INTISARI

DAFTAR PUSTAKA. Annisa, M. Faktor-faktor yang mempengaruhi Persalinan. (online) avaible;

HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG ANC DENGAN KETERATURAN ANC

Jurnal Siklus Volume 6 Nomor 2 Juni 2017 p-issn :

Trisna Ebtanastuti 2, Anjarwati 3 INTISARI

HUBUNGAN ANTARA IBU HAMIL PRE EKLAMSI DENGAN KEJADIAN BERAT BADAN LAHIR RENDAH DI RSUD SLEMAN YOGYAKARTA TAHUN

HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP WANITA DENGAN PEMERIKSAAN PAYUDARA SENDIRI DI RUMAH SAKIT ROYAL

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN ANEMIA PADA REMAJA PUTRI DI SMA NEGERI 11 BANDA ACEH TAHUN 2013

Atnesia Ajeng, Asridini Annisatya Universitas Muhammadiyah Tangerang ABSTRAK

HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP DENGAN PERILAKU PEMERIKSAAN PAYUDARA SENDIRI (SADARI) PADA MAHASISWA AKBID TINGKAT I STIKes YPIB MAJALENGKA TAHUN 2014

HUBUNGAN TINGKAT PENDIDIKAN FORMAL DENGAN TINGKAT PENGETAHUAN WANITA TENTANG KANKER PAYUDARA DI DUKUH NGAMBAK LIPURO BEKONANG SUKOHARJO

HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG TANDA BAHAYA KEHAMILAN DENGAN KEPATUHAN PEMERIKSAAN KEHAMILAN DI BPS ERNAWATI BOYOLALI

HUBUNGAN PENGETAHUAN, PERSEPSI REMAJA PUTRI, DAN PERAN KELUARGA DENGAN PEMERIKSAAN PAYUDARA SENDIRI (SADARI) DI SMA NEGERI 8 KOTA JAMBI TAHUN 2014

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN TENTANG PEMERIKSAAN PAYUDARA SENDIRI (SADARI) DENGAN PRAKTIK PEMERIKSAAN PAYUDARA SENDIRI (SADARI) PADA REMAJA PUTRI

SISTEM RUJUKAN BIDAN DENGAN KASUS PRE EKLAMSIA DAN EKLAMSIA DI RSU DR. SAIFUL ANWAR MALANG

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG ANEMIA DENGAN KEJADIAN ANEMIA IBU HAMIL DI PUSKESMAS NGAMPILAN YOGYAKARTA TAHUN 2014 NASKAH PUBLIKASI

FAKTOR-FAKTOR DETERMINAN DETEKSI DINI KANKER SERVIKS MELALUI METODE PAP SMEAR PADA PASANGAN USIA SUBUR (PUS)

BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. diketahui dan diobati. Hasil penelitian di Rumah Sakit Cipto. menunjukkan bahwa 80% penderita kanker payudara datang

BAB I PENDAHULUAN. Kanker payudara, atau disebut sebagai karsinoma mamae merupakan

BAB I PENDAHULUAN. wanita. Penyakit ini didominasi oleh wanita (99% kanker payudara terjadi pada

PENGARUH PEMAKAIAN ALAT KONTRASEPSI KOMBINASI PROGESTERON ESTROGEN TERHADAP KEJADIAN KANKER LEHER RAHIM DI RSUD DR. MOEWARDI SURAKARTA.

Gambaran kejadian Hipertensi Gravidarum Berdasarkan Karakteristik di Bidan Ny. Y Kelurahan Sambongpari Kecamatan Mangkubumi Kota Tasikmalaya

BAB I PENDAHULUAN. Tubuh terdiri dari sel-sel yang selalu tumbuh. Kadang-kadang. pertumbuhan tersebut tidak terkontrol dan membentuk suatu gumpalan.

HUBUNGAN PELAKSANAAN ASUHAN SAYANG IBU DENGAN KECEMASAN PROSES PERSALINAN DI BPM HESTI UTAMI DESA GRANTUNG KECAMATAN BAYAN KABUPATEN PURWOREJO

HUBUNGAN UMUR DAN PARITAS DENGAN LAMANYA PELEPASAN PLASENTA PADA IBU BERSALIN DI RUMAH BERSALIN AL-AMIN DONOYUDAN KALIJAMBE SRAGEN

Elisa Dosen Prodi Keperawatan Poltekkes Kemenkes Semarang ABSTRAK

ANALISIS FAKTOR ASUPAN GIZI DAN PEMAKAIAN ZAT BESI TERHADAP KEJADIAN ANEMIA PADA IBU HAMIL

Oleh : Aat Agustini ABSTRAK

HUBUNGAN ANTARA PENDAMPINGAN PERSALINAN OLEH KELUARGA DENGAN LAMANYA PERSALINAN KALA II DI BPS HJ. YUSFA F. ZUHDI GEMPOL PADING PUCUK

PENGETAHUAN DAN KECEMASAN IBU PENGGUNA KONTRASEPSI AKDR. Vera Virgia

Hubungan Tingkat Pengetahuan Ibu Tentang Gizi Dengan Status GIzi Pada Balita di Desa Papringan 7

HUBUNGAN PENGETAHUAN TENTANG ANEMIA, PENDIDIKAN IBU, KONSUMSI TABLET FE DENGAN KADAR HB PADA IBU HAMIL TRIMESTER III DI RB BHAKTI IBU KOTA SEMARANG

HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN IBU TENTANG PEMERIKSAAN KEHAMILAN TRIMESTER I DENGAN KUNJUNGAN K1 MURNI DI BPS HANIK SURABAYA

BAB I PENDAHULUAN. Human Papilloma Virus (HPV). HPV ini ditularkan melalui hubungan

Heni Hendarsah Universitas Muhammadiyah Tasikmalaya, Provinsi Jawa Barat ABSTRAK

Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Kejadian Anemia

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Penyakit kanker merupakan salah satu penyebab kematian utama di

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG ANC DENGAN KUNJUNGAN ANC DI PUSKESMAS GALUR 2 KULON PROGO DWI SURYANDARI INTISARI

BAB 1 PENDAHULUAN. Menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) antenatal care selama

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI CAKUPAN K4 DI KABUPATEN BANYUWANGI TAHUN 2014

BAB I PENDAHULUAN. sebagai salah satu penyakit mematikan di dunia. Sampai saat ini, kanker

PROFIL UMUR DAN PEKERJAAN IBU BERSALIN SECTIO CAESAREA YANG MEMPUNYAI RIWAYAT SECTIO CAESAREA

Jurnal Ilmiah Kesehatan Keperawatan, Volume 5, No. 3, Oktober 2009

BAB 1 PENDAHULUAN. tidak menular. Menurut Depkes RI, 2003 (dalam Tanjung 2012) Pada akhir abad 20

BAB I PENDAHULUAN. metode deteksi dini yang akurat. Sehingga hanya 20-30% penderita kanker

Devita Zakirman Stikes Jend. A. Yani Cimahi

Sri Suparti Akademi Kebidanan Mamba ul Ulum Surakarta. posyandu tentang kanker serviks dengan motivasi pada pemeriksaan deteksi dini

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN TENTANG GIZI DENGAN KADAR HEMOGLOBIN PADA IBU HAMIL DI KECAMATAN JEBRES SURAKARTA ABSTRAK. Satiti Setiyo Siwi, S.S.T.

Ria Yulianti Triwahyuningsih Akademi Kebidanan Muhammadiyah Cirebon, Jawa Barat, Indonesia

HUBUNGAN KEJADIAN PRE EKLAMSIA DENGAN BERAT BADAN LAHIR RENDAH DI RUMAH SAKIT ISLAM KLATEN

UMUR DAN PENDIDIKAN IBU BERSALIN DENGAN KEJADIAN BBLR

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN PRIMIGRAVIDA TENTANG TANDA BAHAYA KEHAMILAN DENGAN FREKUENSI KUNJUNGAN ANTENATAL CARE

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

Volume 4 No. 1, Maret 2013 ISSN : HUBUNGAN PARITAS DENGAN KEJADIAN BERAT BADAN LAHIR RENDAH (BBLR) DI RSUD R.A KARTINI JEPARA INTISARI

FAKTOR- FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPATUHAN IBU HAMIL MENGKONSUMSI TABLET FE DI PUSKESMAS SIMO BOYOLALI

Sudarti 1, Afroh Fauziah 2 INTISARI PENDAHULUAN

KONSELING GIZI IBU HAMIL OLEH TENAGA KESEHATAN (BIDAN, PETUGAS GIZI) TERHADAP KEJADIAN ANEMIA DI PUSKESMAS JOGONALAN I

ANALISIS PENGARUH PENERAPAN STANDART PELAYANAN KEHAMILAN TERHADAP KUNJUNGAN IBU HAMIL DI PUSKESMAS GEMOLONG SRAGEN TAHUN 2011

TINGKAT PENGETAHUAN REMAJA PUTERI TENTANG SADARI DALAM UPAYA DETEKSI DINI KANKER PAYUDARA DI PONDOK PESANTREN ADDAINURRIYAH II SEMARANG

Jurnal Kesehatan Kartika 27

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN DAN PENDIDIKAN IBU DALAM PEMILIHAN ALAT KONTRASEPSI METODE OPERASI WANITA (MOW) DI DESA JEPANG PAKIS

METODOLOGI HASIL DAN PEMBAHASAN. 1. Gambaran Karakteristik Responden

BAB 1 PENDAHULUAN. instrumental. Orang menghargai kesehatan karena kesehatan ikut mendasari

Jurnal Ilmiah Kesehatan Keperawatan, Volume 6, No. 3 Oktober 2010

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PERILAKU REMAJA TERHADAP PERSONAL HYGIENE (GENETALIA) SAAT MENSTRUASI DI SMAN 2 CIKARANG UTARA TAHUN 2015

GASTER, Vol. 8, No. 1 Februari 2011 ( )

HUBUNGAN PELAYANAN KONSELING KB TENTANG AKDR DENGAN CAKUPAN AKSEPTOR AKDR

HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU BERSALIN DENGAN INISIASI MENYUSU DINI DI BIDAN PRAKTEK SWASTA BENIS JAYANTO NGENTAK KUJON CEPER KLATEN. Wahyuningsih ABSTRAK

HUBUNGAN KEHAMILAN USIA DINI DENGAN KEJADIAN PERSALINAN PREMATUR DI RUANG BERSALIN RUMAH SAKIT IBU DAN ANAK PARADISE TAHUN 2015

BAB I PENDAHULUAN jiwa dan Asia Tenggara sebanyak jiwa. AKI di Indonesia

Jurnal Keperawatan, Volume IX, No. 2, Oktober 2013 ISSN HUBUNGAN USIA IBU DENGAN KOMPLIKASI KEHAMILAN PADA PRIMIGRAVIDA

GAMBARAN KARAKTERISTIK IBU HAMIL YANG MENDERITA KEKURANGAN ENERGI KRONIS (KEK) DI KECAMATAN WONOSALAM KABUPATEN DEMAK

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN DENGAN PERILAKU WANITA USIA SUBUR (WUS) DALAM PEMERIKSAAN IVA DI DUSUN POTORONO BANGUNTAPAN I KABUPATEN BANTUL

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. menduduki peringkat teratas dan sebagai penyebab kematian tertinggi

HUBUNGAN USIA DAN PARITAS DENGAN INVOLUSIO UTERUS PADA IBU NIFAS DI RSUD DR. H. MOCH ANSARI SALEH BANJARMASIN

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG AMBULASI DINI DI RSUD CIDERES KABUPATEN MAJALENGKA TAHUN 2012

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN KANKER SERVIKS DENGAN MINAT IBU DALAM MELAKUKAN PAP SMEAR DI MANGKUDRANAN MARGOREJO TEMPEL SLEMAN YOGYAKARTA

Lies Indarwati Akademi Kebidanan Estu Utomo Boyolali ABSTRAK

BAB I PENDAHULUAN. suatu tahap perkembangan sudah dimulai, namun yang pasti setiap remaja

PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN TENTANG KANKER PAYUDARA TERHADAP SIKAP IBU MELAKUKAN TINDAKAN SADARI DI DESA GENENGDUWUR GEMOLONG SRAGEN.

I. PENDAHULUAN. Kanker payudara merupakan tumor ganas pada sel-sel yang terdapat pada

HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN DAN PENDIDIKAN DENGAN PELAKSANAAN DETEKSI DINI KANKER SERVIK MELALUI IVA. Mimatun Nasihah* Sifia Lorna B** ABSTRAK

ANALISIS FAKTOR FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PERDARAHAN POSTPARTUM PRIMER DI RSUD ROKAN HULU TAHUN 2010

ABSTRAK. Faktor - Faktor yang Berhubungan dengan Status Gizi Ibu Hamil Trimester I di RSIA Pertiwi Makassar

HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP TERHADAP PENERAPAN SADARI PADA MAHASISWA AKADEMI KEBIDANAN BHAKTI PERTIWI PEMALANG TAHUN 2017

HUBUNGAN MOBILISASI DINI DENGAN PENURUNAN TINGGI FUNDUS UTERI PADA IBU POSTPARTUM DI BLUD RS H. MOCH ANSARI SALEH BANJARMASIN

GAMBARAN PENGETAHUAN DAN SIKAP REMAJA TENTANG BAHAYA SEKS BEBAS DI SMK KESEHATAN JURUSAN FARMASI KABUPATEN KONAWE TAHUN 2017

HUBUNGAN PENDIDIKAN DAN PENGHASILAN IBU MENYUSUI DENGAN KETEPATAN WAKTU PEMBERIAN MAKANAN PENDAMPING ASI (MP ASI)

DAFTAR PUSTAKA. Alex King, Hubungan Tingkat Pendidikan dan Pengetahuan Ibu Hamil dengan Kejadian Anemia.

Suparni, Milatun Khanifah, Fitriyani

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN DENGAN CARA PENCEGAHAN FLOUR ALBUS

TINGKAT PENGETAHUAN PASANGAN USIA SUBUR TENTANG PEMERIKSAAN INSPEKSI VISUAL ASAM ASETAT DI KEBAYANAN TERSO DESA KANDANGSAPI JENAR

PENGARUH PEMBERIAN LEAFLET Survey TENTANG terakhir di PEMERIKSAAN PAYUDARA SENDIRI (SADARI) tiap TERHADAP 3 menit PENGETAHUAN MU ALLIMAAT MUHAMMADIYAH

PERBEDAAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG KANKER SERVIKS SEBELUM DAN SESUDAH PEMBERIAN PENDIDIKAN KESEHATAN DI LUWUNGGEDE

HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN INFORMASI DENGAN PERILAKU SADARI DI MTS MATHLA UL ANWAR KOTA TANGERANG TAHUN 2015

GAMBARAN PENGETAHUAN WANITA USIA TAHUN TENTANG DETEKSI DINI KANKER PAYUDARA DENGAN TEKNIK SADARI

Transkripsi:

HUBUNGAN TINGKAT PENDIDIKAN FORMAL DAN TINGKAT PENGETAHUAN WANITA TENTANG KANKER PAYUDARA DENGAN KEJADIAN KANKER PAYUDARA DI BOROKULON BANYUURIP PURWOREJO ABSTRAK Nanik Widiawaty Kanker Payudara merupakan kanker yang sering dijumpai dalam masyarakat Indonesia dan menempati tempat kedua terbanyak setelah kanker Leher Rahim. Kenyataan yang terjadi, besarnya kematian akibat kanker akibat terlambat memeriksakan ke fasilitas kesehatan atau pasien datang pada stadium lanjut. Tingkat pendidikan mempengaruhi perilaku dan menghasilkan banyak perubahan, termasuk pengetahuan di bidang kesehatan. Semakin tinggi tingkat pendidikan formal semakin mudah menyerap informasi termasuk juga informasi kesehatan, semakin tinggi pula kesadaran untuk berperilaku hidup sehat. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana hubungan pendidikan formal dengan tingkat pengetahuan wanita tentang kanker payudara di Dukuh Borokulon, Banyuurip, Purworejo. Metode yang digunakan penulis adalah observasional analitik dan dilakukan dengan cross sectional. Semua anggota populasi diambil sebagai sampel. Alat pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuesioner berbentuk dichotomos choice. Untuk mengetahui hubungan tingkat pendidikan formal dengan tingkat pengetahuan wanita tentang kanker payudara di dukuh Borokulon, Banyuurip, Purworejo, teknik analisis yang digunakan adalah spearman s rank pada tingkat kepercayaan 95% dan diolah dengan program SPSS versi 12.00. Berdasarkan hasil penelitian pada analisis statistik diperoleh nilai Rho +0,318 dan nilai signifikansi p=0,12 yang berarti nilainya p<0,05. Kesimpulan dari penelitian ini adalah terdapat hubungan positif yang signifikan antara tingkat pendidikan formal dengan tingkat pengetahuan wanita di Dukuh Borokulon, Banyuurip, Purworejo. Semakin tinggi tingkat pendidikan formal semakin tinggi pengetahuan tentang kanker payudara. Kata Kunci : Tingkat Pengetahuan, Kejadian Kanker Payudara PENDAHULUAN Kanker dapat menyerang semua lapisan masyarakat tanpa mengenal status sosial, umur dan jenis kelamin. Anak-anak, remaja, dan orang dewasa tak luput dari serangan penyakit mematikan ini, begitu pula dengan pria dan wanita. Namun dari data yang ada, kaum wanita paling banyak terkena kanker (Purwoastuti, 2008). Kanker payudara merupakan kanker yang sering dijumpai dalam masyarakat Indonesia dan menempati tempat ke dua terbanyak setelah kanker leher rahim. Penyakit kanker ini menyerang pada payudara yang membuat wanita merasa kesempurnaannya berkurang, karena payudara merupakan organ reproduksi yang sangat penting bagi wanita (Purwoastuti, 2008). 1

Jumlah kasus baru kanker payudara di Indonesia meningkat hampir 12% per tahun dan semakin banyak wanita usia kisaran 20 tahun yang menderita kanker payudara. Kasus kanker payudara 5%-10% diturunkan dalam anggota keluarga, 50% anak-anak dari ibu yang carrier akan menurunkan mutasi gen ke anak (Anjarwati, 2008). Jumlah kasus kanker payudara di Kabupaten Purworejo dalam laporan kasus penyakit tidak menular di Dinas Kesehatan Kabupaten Purworejo yaitu 336 kasus pada tahun 2006, 396 kasus pada tahun 2007 dan 402 kasus pada tahun 2008. Sedangkan pada tahun 2009 yang tercatat sampai dengan bulan April 2009 yaitu 179 kasus kanker payudara (DKK Purworejo, 2009). Kenyataan yang terjadi, besarnya kematian akibat kanker karena terlambat memeriksakan ke fasilitas kesehatan atau pasien datang pada stadium lanjut, padahal sebenarnya bila pasien datang pada stadium awal, kemungkinan penyakitnya akan dapat disembuhkan dengan berbagai pengobatan dan program pencegahan. Keterlambatan tersebut berdasarkan penelitian, penyebabnya bervariasi. Penyebab yang paling banyak adalah ketidakmengertian tentang penyakit sebanyak 47%, kemudian takut operasi 14,5%, tumor tidak nyeri 12,5%, kurang biaya 9,4%, lain-lain 10,2%. Menyikapi fenomena yang terjadi di masyarakat tersebut, peningkatan mutu deteksi kanker sedini mungkin merupakan solusi terbaik, antara lain dengan pemeriksaan payudara sendiri (SADARI) untuk kanker payudara (Manuaba, 2005). Masyarakat Indonesia masih kurang peduli terhadap penyakit kanker ini, sehingga perlu ditingkatkan program edukasi kepada masyarakat untuk meningkatkan pengetahuan dan kepedulian terhadap kanker dan diharapkan masyarakat berani memeriksakan diri sejak dini dan rutin agar risiko kanker dapat terdeteksi lebih awal (Dinkesjateng, 2005). Tingkat pendidikan mempengaruhi perilaku dan menghasilkan banyak perubahan, khususnya pengetahuan di bidang kesehatan. Semakin tinggi tingkat pendidikan formal semakin mudah menyerap informasi termasuk juga informasi kesehatan, semakin tinggi pula kesadaran untuk berperilaku hidup sehat (Notoadmodjo, 2003). Data jumlah seluruh wanita di Kelurahan Borokulon Banyuurip Purworejo yaitu 134. Dengan wanita usia 20-50 tahun sebanyak 73 orang dengan komposisi tingkat pendidikan formal yaitu lulus Perguruan Tinggi sebanyak 8 orang (11%), lulus SLTA 27 orang (37%), lulus SLTP 18 orang (27%), lulus SD 16 orang (21%) dan yang tidak pernah sekolah 4 orang (6%). Penulis tertarik melakukan penelitian dengan judul Hubungan Tingkat Pendidikan Formal Dengan Tingkat Pengetahuan tentang Kanker Payudara Wanita di Kelurahan karena pendidikan formal mempengaruhi pengetahuan, kasus kanker payudara yang semakin meningkat dan tingkat pendidikan formal wanita di Kelurahan bervariasi. METODE PENELITIAN Penelitian ini merupakan jenis penelitian observasional analitik 2

dengan pendekatan secara Cross Sectional. Data yang diperoleh dari hasil penelitian ini dianalisis dengan menggunakan Spearman Rank pada tingkat kepercayaan 95%. Data diolah dengan program SPSS. HASIL DAN PEMBAHASAN Wanita di Borokulon Banyuurip Purworejo dengan tingkat pendidikan formal menengah dan tinggi tingkat pengetahuannya adalah sebagai besar baik dan tidak ada yang kurang. Tabel 1. Distribusi Frekuensi Pengetahuan Responden tentang kanker Payudara Berdasarkan Tingkat Pendidikan Formal. Tingkat Pendidikan Tingkat Pengetahuan Baik Cukup Kurang Total f % f % f % f % Dasar 9 14,8 7 11,5 3 4,9 19 31,1 Menegah 22 36,1 5 8,2 0 0 27 44,3 Tinggi 12 19,7 3 4,9 0 0 15 24,6 Total 43 70,5 15 24,6 3 4,9 61 100 Dari tabel 1 terlihat bahwa wanita yang pendidikan formalnya menengah dan tinggi, tingkat pengetahuanya sebagian besar adalah baik dan cukup, dan tidak ada yang kurang. Sedangkan wanita dengan tingkat pendidikannya dasar masih ada yang tingkat pengetahuannya kurang yaitu sebanyak 3 orang (4,9%). Berdasarkan hasil perhitungan melalui program SPSS dengan menggunakan uji Spearman rank diperoleh nilai signifikan (p) = 0,007 dimana lebih kecil dari nilai α = 0,05 dan untuk nilai korelasinya sebesar 0,311. Hal ini menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang positif antara tingkat pendidikan formal dengan tingkat pengetahuan wanita tentang kanker payudara. Semakin tinggi tingkat pendidikan maka semakin tinggi tingkat pengetahuannya. Adanya hubungan antara tingkat pendidikan dengan tingkat pengetahuan wanita mengenai kanker payudara dapat dilihat pada tabel 4,7, dimana terlihat bahwa wanita yang pendidikan formalnya menengah dan tinggi, tingkat pengetahuannya adalah baik dan cukup, dan tidak kurang. Sedangkan wanita dengan tingkat pendidikan dasar masih ada yang tingkat pengetahuannya kurang yaitu sebanyak 3 orang (4,9%). Hal ini menunujkkan adannya kecenderungan bahwa semakin tinggi tingkat pendidikannya semakin baik tingkat pengetahuannya. Hasil ini sesuai dengan teori yang ditulis oleh Notoadmojo (2007) yaitu semakin tinggi tingkat pendidikan seseorang makan ia akan mudah menerima hal hal baru dan mudah menyesuaikan dengan hal yang baru tersebut. Sehingga semakin tinggi pendidikannya maka semakin tinggi tingkat pengtahuannya. SIMPULAN DAN SARAN Berdasarkan hasil penelitian hubungan tingkat pendidikan formal dengan tingkat pengetahuan wanita tentang kanker payudara di dapat diambil kesimpulan sebagai berikut : 1. Tingkat pendidikan formal wanita adalah menengah 44,3% dasar 31,1% dan tinggi 24,6% dari 61 responden. 2. Tingkat pengetahuan wanitatentang kanker payudara adalah 70,5% baik, 24,6% cukup dan 4,9% kurang dari 61 responden. 3. Terdapat hubungan yang positif antara tingkat pendidikan formal dengan tingkat pengetaguan wanita 3

tentang kanker payudara, semakin tinggi tingkat pendidikan formal semakin tinggi tingkat pengetahuannya, tingkat keeratan hubungannya adalah lemah. DAFTAR PUSTAKA Almatsier, (2003). Prinsip Dasar Ilmu Gizi. Gramedia. Jakarta Anderio, dkk, (1995). Patofisiologi Konsep Klinik Proses-Proses Penyakit. EGC. Jakarta Arikunto, S, (2002). Manajemen Penelitian. Rineka Cipta. Jakarta BKKBN, (2003). Buku O2 Bunga Rampai Bahan Pembelajaran Pelatihan Pengutamaan Gender dalam Program Pembangunan Nasional. BKKBN. Jakarta Dep.Kes. RI, (2004). Sistem Kesehatan Nasional. Dep.Kes RI. Jakarta Dep. Kes RI, (2000). Standar Pelayanan Kebidanan. Jakarta Dep.Kes RI, (1996). Pedoman Pemberian Besi bagi Petugas. Dep.Kes RI. Jakarta Dep.Kes RI, (1998). Pedoman Penanggulangan Anemia Gizi untuk Remaja Putri, Wanita Usia Subur dan Calon pengantin. Dep.Kes RI. Jakarta Din.Kes Kabupaten Kendal, (2003). Rekapitulasi Laporan Bulanan KIA. Din.Kes Kabupaten Kendal. Kendal Manuaba, IBG, (1998). Ilmu Kebidanan, Penyakit Kandungan dan Keluarga Berencana. Cetakan I. EGC. Jakarta Mochtar, R, (1998). Sinopsis Obstetri : Obstetri Fisiologi dan Patologi. Jilid I Edisi 2. Jakarta Notoatmodjo, S (2002). Metodologi Penelitian Kesehatan. Rineka Cipta. Jakarta Notoatmodjo, S (2002). Pendidikan dan Prilaku Kesehatan. Rineka Cipta. Jakarta Pusdiknakes, (2003). Asuhan Antenatal. Pusdiknakes. Jakarta Royston, (1994). Pencegahan Kematian Ibu Hamil. Bina Rupa Aksara. Jakarta Wiknjosastro. Hanifa dkk, (2002). Ilmu Kebidanan. Edisi 3 Cetakan 6. Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo. Jakarta 4

5