PENGARUH PERMAINAN MODIFIKASI BOLA BASKET TERHADAP KEMAMPUAN MOTORIK KASAR ANAK DI KELOMPOK B2 TK AL-KHAIRAAT III PALU

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. yang dalam proses pembelajarannya menekankan pada prinsip bermain

Ni Luh Gede Sudewiyani 1 ABSTRAK

PENGARUH PERMAINAN LOMPAT TALI TERHADAP KEMAMPUAN MOTORIK KASAR ANAK DI KELOMPOK B RA AL-MUHAJIRIN PALU ABSTRAK

PENGARUH METODE PEMBERIAN TUGAS TERHADAP KEMAMPUAN MOTORIK HALUS ANAK KELOMPOK B2 DI TK SAMPOROA DHARMA WANITA PERSATUAN KOTA PALU. Ari Okta Pratiwi 1

BAB I PENDAHULUAN. pertumbuhan dan perkembangan yang pesat bahkan dikatakan sebagai

MENINGKATKAN KEMAMPUAN FISIK MOTORIK KASAR ANAK MELALUI ALAT PERMAINAN EDUKATIF PADA KELOMPOK B TK AL-HIDAYAH TALISE PALU UTARA

PENGARUH ALAT PERMAINAN EDUKATIF TERHADAP PERKEMBANGAN MOTORIK HALUS ANAK DI KELOMPOK B3 TK AISYIYAH V PALU

MENINGKATKAN MOTORIK HALUS ANAK MELALUI ALAT PERMAINAN EDUKATIF PADA KELOMPOK B TK EL. ROY BALEURA KECAMATAN LORE TENGAH

PENINGKATKAN MOTORIK KASAR ANAK MELALUI BERMAIN BOLA RING DI TK NURUL WATHAN KABUPATEN PESISIR SELATAN

BAB I PENDAHULUAN. gembira dapat memotivasi anak untuk belajar. Lingkungan harus diciptakan

BAB I PENDAHULUAN. mandiri ilmu yang dipelajarinya. Menurut Undang-Undang Republik Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. semua aspek, baik kognitif, efektif maupun fisik motorik. besar, sebagian atau seluruh anggota tubuh. Contohnya berjalan, berlari,

MENINGKATKAN KEMAMPUAN MOTORIK HALUS ANAK MELALUI KEGIATAN MENGANYAM DI KELOMPOK B TK ABA II PANTOLOAN

PENINGKATAN KEMAMPUAN MOTORIK KASAR ANAK MELALUI IMITASI DALAM GERAK TARI DI TAMAN KANAK KANAK AL HIKMAH LUBUK BASUNG FIRMAWATI

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

HUBUNGAN MENGGAMBAR BEBAS TERHADAP KREATIVITAS ANAK DI KELOMPOK B2 TK AL-KHAIRAAT III PALU

PERANAN KEGIATAN MENGGAMBAR DALAM MENINGKATKAN MOTORIK HALUS PADA ANAK DI KELOMPOK B TK BUNGAMPUTI DWP UNTAD PALU

PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

Analisis SKKD Gerak. Aris Fajar Pambudi FIK UNY

PERANAN ALAT PERMAINAN EDUKATIF DALAM PENGEMBANGAN KEMAMPUAN KOGNITIF ANAK DI KELOMPOK B TK PGRI BAIYA

BAB III METODE PENELITIAN

A. Latar Belakang Masalah

PENGARUH PERMAINAN KARTU ANGKA TERHADAP PERKEMBANGAN KOGNITIF ANAK DI KELOMPOK B3 RA DEPAG 1 PALU BARAT

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pendidikan merupakan kegiatan universal dalam kegiatan manusia.

PENGEMBANGAN PEMBELAJARAN INTERAKTIF KEMAMPUAN GERAK DASAR PADA SISWA SEKOLAH DASAR. Isa Ansori dan Sukardi PGSD FIP UNNES

MENINGKATKAN KEMAMPUAN MOTORIK HALUS ANAK MELALUI METODE PEMBERIAN TUGAS DI KELOMPOK B TK AISYIYAH PARIGI

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. SMU/SMA juga sampai tingkat Perguruan Tinggi. Serta turnamen bola basket

BAB I PENDAHULUAN. pembinaan manusia yang berlangsung seumur hidup. Pendidikan jasmani

Tinjauan Mata Kuliah Masa TK : perkembangan fisik dan kemampuan anak berlangsung sangat cepat. Perkembangan Motorik Perkembangan motorik identik denga

BAB I PENDAHULUAN. memasuki pendidikan selanjutnya. Pendidikan memegang peranan yang sangat

BAB 1 PENDAHULUAN. Pada saat ini ilmu pengetahuan dan teknologi semakin berkembang. dengan menggunakan tenaga manusia kini sudah banyak diganti dengan

Prinsip perkembangan motorik adalah adanya suatu perubahan baik fisik maupun psikis

BAB I PENDAHULUAN. kandungan hingga usia 8 tahun. Pendidikan bagi anak usia dini dilakukan melalui

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

MENINGKATKAN KETERAMPILAN MOTORIK KASAR ANAK MELALUI KEGIATAN GERAK DAN LAGU DI KELOMPOK A TK ABA LAMBARA TAWAELI

BAB 1 PENDAHULUAN. (tumbuh dan kembang) terjadi bersama dengan golden age (masa peka).

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan anak usia dini adalah suatu proses pembinaan tumbuh kembang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Anak usia dini pada hakikatnya merupakan anak yang berusia 0-6 tahun

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan dasar yang merupakan suatu upaya pembinaan yang ditunjukan bagi

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

Al-Hikmah Jurnal Kependidikan dan Syariah

BAB I PENDAHULUAN. menciptakan generasi sumber daya manusia yang lebih baik. Pendidikan anak usia

PERBANDINGAN PENDEKATAN TAKNIS DAN PENDEKATAN TEKNIS TERHADAP HASIL BELAJAR PERMAINAN BOLA BASKET

METODE PENELITIAN. untuk umum dan generalisasi (Sugiyono, 2012:199).

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

HUBUNGAN PERMAINAN TRADISIONAL TERHADAP PERILAKU SOSIAL ANAK DI KELOMPOK B1 TK ALKHAIRAAT TAVANJUKA. Widhi adyanita 1

I. PENDAHULUAN. banyak digemari oleh masyarakat Indonesia. Permainan bola basket memiliki

BAB II KAJIAN PUSTAKA. gabungan dari jalan, lari dan lompat serta unsur kekuatan, kecepatan,

I. PENDAHULUAN. berkualitas adalah melalui pendidikan. Pendidikan adalah upaya yang. negara. Pada negara-negara yang baru berkembang pendidikan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

PERBANDINGAN HASIL TEMBAKAN ANTARA DRIBBLE JUMP SHOOT DENGAN PASSING JUMP SHOOT DALAM PERMAINAN BOLA BASKET

MENINGKATKAN KEMAMPUAN MELOMPAT MELALUI PERMAINAN MODIFIKASI BALON PADA ANAK KELOMPOK A TK PANCAMURNI I KERTOSONO KABUPATEN NGANJUK

MODUL 2 : MODIFIKASI PEMBELAJARAN PENDIDIKAN JASMANI PENDAHULUAN

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

2014 MENINGKATKAN KEMAMPUAN MOTORIK HALUS ANAK USIA DINI MELALUI KEGIATAN MENGANYAM

ANALISIS MATERI. Pentingnya meningkatkan perkembangan motorik, diantaranya :

yang lebih rumit akan lebih mudah dilakukan oleh anak.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

HUBUNGAN KEGIATAN MONTASE DENGAN KEMAMPUAN MOTORIK HALUS ANAK DI KELOMPOK B1 TK ALKHAIRAAT TONDO PALU

I. PENDAHULUAN. Pendidikan sebagai sebuah upaya sadar yang dikerjakan oleh manusia untuk

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Pendidikan anak usia dini (PAUD) menurut Hasan (2011: 15), adalah jenjang pendidikan sebelum jenjang pendidikan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

Meningkatkan Perilaku Sosial Anak melalui Metode Kerja Kelompok pada Kelompok A di TK Aisyiyah Bustanul Athfal Toboli

PENGERTIAN Cara yg digunakan untuk mempelajari suatu keterampilan motorik sangat berpengaruh terhadap kualitas keterampilan yg dipelajari. Meskipun se

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

PENGGUNAAN METODE DEMONSTRASI DALAM PENINGKATAN FUNGSI MOTORIK KASAR ANAK USIA DINI DI PAUD Al-FATHONAH

I. PENDAHULUAN. pembinaan dan pengembangan potensi anak dari usia 0-6 tahun. Untuk itu

BAB I PENDAHULUAN. olahraga bola basket telah dipertandingkan pada PON I di kota Solo.

PENGARUH METODE DEMONSTRASI TERHADAP PERKEMBANGAN MOTORIK HALUS ANAK DI KELOMPOK B TK PEMBINA PALU

KEGIATAN LATIHAN GERAK DAN LAGU (JERUK BALI) UNTUK MENINGKATKAN PERKEMBANGAN MOTORIK KASAR PADA ANAK USIA DINI

MENINGKATKAN MOTORIK HALUS ANAK MELALUI METODE PEMBERIAN TUGAS DI KELOMPOK B TK ALKHAIRAAT MAKU KEC. DOLO

MENINGKATKAN KEMAMPUAN MOTORIK HALUS ANAK MELALUI PENDEKATAN PAIKEM PADA KELOMPOK B DI TK UMMAHAT DDI

2014 USIA DINI MELALUI KEGIATAN BERJALAN DI ATAS PAPAN TITIAN

BAB I PENDAHULUAN. lakukan sendiri dan bagaimana mereka dapat melakukannya. Perpindahan

BAB 1 PENDAHULUAN. cukup digemari dan diminati serta seringkali dipertandingkan antar kelas maupun

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

Peningkatan Hasil Belajar Siswa Kelas IV SDN Tanamodindi Dalam Memukul Bola Kasti dengan Menggunakan Modifikasi Alat Bantu Pemukul dan Bola

PENGARUH BERMAIN LEMPAR TANGKAP BOLA DAN MENGGAMBAR TERHADAP MOTORIK ANAK USIA DINI. Jurnal. Oleh : Anggiat Marudut Gultom

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENGENAL ANGKA MELALUI PERMAINAN BOWLING ANAK KELOMPOK A DI PAUD KASIH IBU BANDA ACEH. Fitriah Hayati 1 dan Sari Mustika 2

MENINGKATKAN PERKEMBANGAN MOTORIK KASAR ANAK USIA DINI MELALUI BERMAIN BOLA BASKET DI KELOMPOK B TK PERTIWI I KOTA JAMBI

PENINGKATAN KEMAMPUAN MOTORIK KASAR ANAK MELALUI PERMAINAN LOMPAT KELINCI PADA ANAK KELOMPOK A DI TK ISLAM TERPADU CERIA MOJOAGUNG JOMBANG

BAB 2 DATA DAN ANALISA. Untuk mempelajari perkembangan anak dari usia 2 tahun, ada baiknya

PERANAN GURU DALAM MENGEMBANGKAN KEMAMPUAN NILAI MORAL ANAK DI KELOMPOK B TK AISYIYAH V PALU

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan kebutuhan sepanjang hayat.pendidikan pada

BAB I PENDAHULUAN. seseorang. Sesuai dengan aktivitas yang di tekuni dan dilakukan seorang anak. Penguasaan

KEMAMPUAN DASAR BERMAIN SEPAKBOLA SISWA KELAS VIII SMP N 2 PANDAK. Oleh Fitri Hermawan N dan Soni Nopembri Universitas Negeri Yogyakarta

BAB I PENDAHULUAN. A.Latar Belakang Masalah. Pendidikan jasmani pada hakikatnya adalah proses pendidikan yang

Modul 3 PPG-Konten Kurikulum 1

BAB I PENDAHULUAN. Anak usia dini pada hakikatnya adalah anak yang berusia 0-6 tahun yang

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SERVIS ATAS BOLA VOLI MELALUI MEDIA PEMBELAJARAN LEMPAR PUKUL BOLA KERTAS PADA SISWA KELAS VII SMP

PENGARUH KEGIATAN MENGGAMBAR BEBAS TERHADAP KREATIVITAS ANAK DI KELOMPOK B TK PERMATAKU DESA LENJU KECAMATAN SOJOL UTARA KABUPATEN DONGGALA.

PENINGKATAN KEMAMPUAN MOTORIK KASAR ANAK MELALUI TARI LAYANG-LAYANG DI TAMAN KANAK-KANAK PRESIDEN 2 PADANG

BAB 1 PENDAHULUAN. Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan merupakan media untuk

BAB I PENDAHULUAN. Tubuh manusia merupakan hal yang bisa dipelajari, baik bentuk maupun

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

MENINGKATKAN KEMAMPUAN MOTORIK HALUS ANAK MELALUI ALAT BERMAIN BALOK PADA KELOMPOK B DI TK KEMBANG JAYA OMU

Dari uraian diatas jelas pendidikan jasmani memiliki peran yang sangat penting, bahwa pendidikan jasmani memiliki nilai-nilai yang positif untuk

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan Anak Usia Dini adalah suatu jenjang pendidikan

Transkripsi:

PENGARUH PERMAINAN MODIFIKASI BOLA BASKET TERHADAP KEMAMPUAN MOTORIK KASAR ANAK DI KELOMPOK B2 TK AL-KHAIRAAT III PALU Dewi Rahma Wati 1 ABSTRAK Masalah yang berkaitan dalam penelitian ini adalah bagaimana kemampuan motorik kasar sebelum dan sesudah menggunakan permainan modifikasi bola basket dan adakah pengaruh permainan modifikasi bola basket terhadap kemampuan motorik kasar. Adapun tujuan penelitian ini untuk mengetahui sebelum dan sesudah diberikan modifikasi permainan bola basket dan adakah pengaruh modifikasi permainan bola basket terhadap kemampuan motorik kasar kelompok B2 TK Alkhairat III Palu. Hasil penelitian sebelum perolehan dari rekapitulasi untuk kategori berkembang sangat baik(bsb) terdapat 0%, untuk kategori berkembang sesuai harapan (BSH) 23%, mulai berkembang (MB) 31%, dan belum berkembang (BB) 46%. Sedangkan sesudah diberikan perolehan dari rekapitulasi untuk kategori berkembang sangat baik (BSB) terjadi peningkatan 51%, berkembang sesuai harapan (BSH) 39%, mulai berkembang (MB) 10%, belum berkembang (BB) terdapat 0%. Berdasarkan hasil penelitian yang diperoleh dapat disimpulkan bahwa, ada pengaruh modifikasi permainan bola basket terhadap kemampuan motorik kasar anak hal ini dapat dilihat dari sebelum dan sesudah diberikan modifikasi permainan bola basket yang berunsurkan permainan seperti Menangkap Bola, Mendribbling Bola, dan Memasukan Bola, Jadi modifikasi permainan bola basket menunjukkan bahwa ada pengaruh antara kemampuan motorik kasar sebelum dan sesudah modifikasi permainan bola basket di kelompok B2 TK Alkhairat III Palu. Kata kunci: Permainan Modifikasi Bola Basket, Kemampuan Motorik Kasar PENDAHULUAN Pembinaan pengembangan motorik dalam penelitian ini merupakan salah satu kegiatan yang dapat mengembangkan aspek fisik motorik secara optimal dan dapat merangsang perkembangan otak anak. Pengembangan aspek fisik motorik bertujuan untuk memperkenalkan dan melatih gerakan kasar dan halus, meningkatkan kemampuan mengelola, mengontrol dan melakukan koordinasi gerak tubuh, serta meningkatkan keterampilan tubuh dan cara hidup sehat sehingga dapat menunjang pertumbuhan jasmani yang kuat dan terampil. Melalui pembinaan aktivitas anak (dalam hal fisik motorik) di PAUD, 1 Mahasiswa Program Studi PG PAUD, Jurusan Ilmu Pendidikan, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Tadulako, No. Stambuk A 411 09 011. 166

diharapkan akan memberikan dasar pemikiran untuk mengkaji lebih spesifik dalam rangka pelaksanaan program pendidikan. Salah satu programnya adalah dengan memanfaatkan sarana alat bermain dan permainan yang tersedia di PAUD, serta disesuaikan dengan perkembangan dan pertumbuhan fisik pada anak. Oleh karena itu, pendidikan anak usia dini dalam bentuk pemberian rangsangan (stimulasi) dari lingkungan terdekat mengoptimalkan kemampuan anak. Kemampuan anak didik haruslah terus dikembangkan. Hal itu ditujukan untuk perkembangan anak lebih lanjut. Kemampuan-kemampuan anak pada hakikatnya didasarkan oleh pengembangan dari lima (5) aspek, yakni kognitif, psikomotor, bahasa, sosial emosional, dan pembiasaan. Kelima aspek tersebut sangat berpengaruh pada tingkat kemampuan anak didik. Perkembangan motorik merupakan salah satu faktor yang sangat penting dalam perkembangan individu secara keseluruhan. Keterampilan fisik yang dibutuhkan anak untuk kegiatan dan aktivitas olah raga bisa dipelajari, serta dilatih di masa-masa awal perkembangan. Hal yang sangat penting dalam mempelajari keterampilan ini adalah tercipta suasana yang menyenangkan, tidak berkompetisi agar anak-anak mempelajari olah raga dengan senang, dan merasa nyaman untuk ikut berpartisipasi. Tujuan pendidikan fisik untuk anak-anak yang masih kecil adalah untuk mengembangkan keterampilan dan ketertarikan fisik dalam jangka panjang. Menurut Mayke S. Tedjasaputra (2001:45), bahwa Banyaknya permainan-permainan yang dapat dikembangkan oleh para guru untuk mengembangkan motorik kasar pada anak-anak didik, salah satunya adalah permainan bola basket. Permainan bola basket merupakan salah satu cabang olahraga yang sangat digemari oleh banyak orang dari mulai anak sekolah bahkan mereka yang duduk di bangku kuliah pun sangat menyenangi permainan bola basket. Olahraga bola basket sangat memberikan efek yang sangat baik pada semua orang, salah satunya adalah untuk melatih otot kaki. Alasan yang utama olahraga ini sangat digemari oleh banyak kalangan tersebut, karena manfaat yang diperoleh dari olah raga ini berguna untuk pembentukan otot-otot dalam tubuh manusia. Selain itu pula, bila seorang anak tubuhnya sehat, kuat, cekatan melakukan gerakan-gerakan, baik berlari, bergelantungan, melompat, menendang, melempar, serta menangkap bola, maka ia lebih siap menekuni bidang olahraga tertentu pada usia yang lebih besar. Selain itu, melalui permainan bola basket juga dapat menumbuhkan pengetahuan seseorang bahwa betapa pentingnya menjaga kesehatan dalam kehidupan mereka dan bisa membangun kerjasama antar kelompok yang ada dalam permaian bola basket ini. Olahraga bola basket juga bisa menumbuhkan rasa minat pada anak ketika memainkannya. Melalui permainan bola basket ini, guru dapat mengajarkan motorik kasar pada anak didik bukan 167

hanya dengan cara yang lama atau terdahulu saja. Permainan bola basket sudah banyak dikenal oleh kalangan masyarakat, namun permainan bola basket untuk anak-anak usia dini dapat dimodifikasi dengan cara yang sesuai dengan kemampuan anak yang dapat membantu mengembangkan kemampuan motorik kasar tersebut. Pemodifikasian permainan bola basket ditujukan untuk lebih mengembangkan kemampuan motorik kasar pada anak. Sedangkan, pengertian dari motorik kasar adalah gerakan tubuh yang menggunakan otot-otot besar, seperti kemampuan duduk, menendang, berlari, melempar, memanjat, naik turun tangga, melompat, dan sebagainya. Permainan bola basket dapat dimodifikasi dengan lebih menekankan bagaimana cara menangkap bola, melempar bola, melakukan dribbling, dan memasukkan bola ke dalam keranjang. Peneliti telah melakukan pengamatan awal di TK Al- Khairaat III Palu, dimana peneliti melihat kondisi dari TK itu yang cukup menunjang dalam mengembangkan kemampuan motorik kasar anak Disamping itu juga, peneliti menemukan beberapa masalah di TK tersebut dan salah satu masalah yang timbul, yakni pengembangan motorik pada anak didik, terutama motorik kasar. Oleh karena itu, peneliti memilih untuk melakukan penelitian di TK tersebut. Permainan modifikasi adalah suatu versi khusus dari permainan yang beberapa aturan tertentu telah berubah untuk disesuaikan dengan kebutuhan dan kemampuan pemainnya, pengalaman-pengalaman khusus para pemain, serta fasilitas dan perlengkapan yang tersedia. Permainan modifikasi yang dimaksud dalam penelitian ini adalah suatu permainan yang sudah baku, tetapi diubah atau disesuaikan dengan karakteristik anak usia dini, baik dari segi bentuk permainan, peralatan, jumlah pemain, peraturan, dan luas lapangan. Permainan modifikasi yang peneliti aplikasikan adalah permainan bola basket. Permainan bola basket yang dimodifikasi, yakni tinggi ring, bola, lapangan, jumlah pemain, dan peraturan permainan (diambil dari sumber modifikasi+permainan+olahraga, diakses tanggal 27 Desember 2012). Adapun rumusan masalah dalam penelitian ini adalah bagaimana aplikasi permainan modifikasi pada anak di kelompok B2 TK Al Khairaat III Palu? Dan Apakah ada pengaruh kemampuan motorik kasar pada anak di kelompok B2 TK Al Khairaat III Palu, sebelumdan sesudah memperoleh permainan modifikasi bola basket? Berdasarkan latar belakang maslah dan rumusan masalah yang telah dikemukanan tersebut, maka penelitian ini bertujuan untuk mengetahui aplikasi permainan modifikasi bola basket pada anak kelompok B2 TK Al Khairaat III Palu Dan untuk mengetahui apakah terdapat perbedaan kemampuan motorik kasar pada anak sebelum dan sesudah memperoleh permainan modifikasi bola basket di kelompok B2 TK Al Khairaat III Palu. 168

METODE PENELITIAN Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif dan jenis penelitian yang digunakan adalah metode observasi. Pendekatan kualitatif yang digunakan melalui penggunaan metode observasi, peneliti mengamati dan melakukan kajian terhadap keadaan anak, khususnya mengenai kemampuan motorik kasar anak dan keadaan sekolah. Penelitian ini memilih lokasi pada TK Al Khairaat III Palu dengan melakukan pengamatan terhadap keadaan anak didik yang berhubungan dengan kemampuan motorik kasar yang telah anak anak lakukan. Aspek aspek yang diamati dalam penelitian ini yaitu menangkap bola, mendribbling bola, dan memasukkan bola kedalam ring basket. Analisis data yang digunakan adalah secara kuantitatif dengan rumus yang digunakan dari Suharsimi Arikunto (2006:42), yaitu untuk menganalisis data yang dikumpulkan secara presentase, sebagai berikut: p = f x 100% N Keterangan : P = Persentase F = Frekuensi N = Jumlah sampel HASIL PENELITIAN 1. Hasil Pengamatan Awal atau Sebelum Tabel 1 Rekapitulasi Hasil Penelitian Sebelum Diberikan Modifikasi Permainan Bola Basket NO KATEGORI MEMASUKKAN MENANGKAP BOLA DRIBBLING BOLA BOLA F % F % F % Rata-rata % 1 BSB (****) 0 0 0 0 0 0 0 2 BSH (***) 4 31 3 23 2 15 23 3 MB (**) 4 31 4 31 4 31 31 4 BB (*) 5 38 6 46 7 54 46 JUMLAH 13 100 13 100 13 100 100 Sesuai rekapitulasi tabel 1 tersebut, dapat dilihat dari 13 anak yang menjadi subjek dalam penelitian ini, sebelum diberikan latihan permainan bola basket untuk melihat kemampuan motorik kasar pada anak, dalam semua aspek yang dinilai, yaitu menangkap bola, mendribbling bola, dan memasukkan bola. Terdapat tidak ada satupun anak dalam 169

semua aspek yang diamati atau 0% untuk kategori Berkembang Sangat Baik (BSB). Selanjutnya, hasil rata-rata untuk kategori Berkembang Sesuai Harapan (BSH) sekitar 23%, untuk kategori Mulai Berkembang (MB) sekitar 31%, dan kategori Belum Berkembang (BB) sekitar 46%. 2. Hasil Pengamatan Akhir atau Sesudah Tabel 2 Rekapitulasi Hasil Penelitian Sesudah Diberikan Modifikasi Permainan Bola Basket NO KATEGORI MEMASUKKAN MENANGKAP BOLA DRIBBLING BOLA BOLA F % F % F % Ratarata % 1 BSB (****) 9 69 5 38 6 46 51 2 BSH (***) 4 31 7 54 4 31 39 3 MB (**) 0 0 1 8 3 23 10 4 BB (*) 0 0 0 0 0 0 0 JUMLAH 13 100 13 100 13 100 100 Sesuai rekapitulasi tabel 4.5 tersebut, dapat dilihat dari 13 anak yang menjadi subjek dalam penelitian ini, sesudah diberikan latihan permainan bola basket untuk melihat kemampuan motorik kasar pada anak, dalam semua aspek yang dinilai, yaitu menangkap bola, mendribbling bola, dan memasukkan bola. Untuk kategori Berkembang Sangat Baik (BSB) dengan hasil rata-rata 51%, untuk kategori Berkembang Sesuai Harapan (BSH) sekitar 39%, untuk kategori Mulai Berkembang (MB) sekitar 10%, dan untuk kategori Belum Berkembang (BB) sekitar 0%. PEMBAHASAN Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan Di Kelompok B2 TK Al Khairaat III Palu, ada tiga aspek yang diamati dalam meningkatkan kemampuan motorik kasar anak melalui permainan modifikasi bola basket yaitu: 1. Menangkap Bola Pola penangkapan dini atau belum mahir ditandai dengan kurangnya penggunaan terampil pada lengan, tangan, dan jari. Awalnya lengan dan tangan kaku berada di depan tubuh dengan siku diperpanjang. Bola sering memantul lepas dari tangan terentang. Kemudian lengan berada di sisinya dengan tangan rileks dan menangkap. Lengan, tangan, 170

dan jari lebih dapat mencapai penangkapan jika diposisikan sesuai dengan arah dari objek yang mendekat. Oleh karena itu, hasil pengamatan rekapitulasi sebelum melakukan latihan pada anak di Kelompok B2 TK Al-Khairaat III Palu, dimulai dari kategori Belum Berkembang (BB) mencapai 38%, yaitu terdapat 5 anak yang belum bisa terampil pada lengan, tangan dan jari serta kesehatan anak menjadi salah satu faktor yang menyebabkan belum berkembangnya anak dan pola tidur anak yang tidak teratur sehingga membuat anak tidak begitu memperhatikan guru pada saat menirukan kegiatan menangkap bola. Untuk kategori Mulai Berkembang (MB) mencapai 31%, yaitu ada 4 anak karena pada saat dijelaskan, ada sebagian anak yang masih belum paham dengan tata cara kegiatan yang dilakukan, dan juga masih banyak yang kaku sehingga menyebabkan anak sedikit lambat dalam melakukan penangkapan bola saat dilakukan modifikasi permainan bola basket. Untuk kategori Berkembang Sesuai Harapan (BSH) mencapai 31%, yaitu ada 4 anak karena sebagian anak sudah dapat melakukan sesuai yang diharapkan dari aspek-aspek yang diteliti. Sedangkan, untuk kategori Berkembang Sangat Baik (BSB) mencapai 0%, yaitu anak belum bisa menangkap bola dengan baik dan sesuai yang diharapkan dari aspek penilaian kemampuan motorik kasar pada anak. Selanjutnya, hasil pengamatan rekapitulasi sesudah melakukan latihan yang dilakukan oleh peneliti, bahwa kemampuan motorik kasar anak bisa meningkat dilihat pada saat penilaian, bahwa dari 13 anak yang masuk kategori Berkembang Sangat Baik (BSB) mencapai 69%, yaitu sekitar 9 anak yang dapat melakukannya dengan baik. Hal ini dapat dilihat ketika anak melakukan proses menangkap bola, yaitu anak sudah memahami tata cara atau latihan karena sebelumnya peneliti sudah pernah memberikan kegiatan ini pada anak-anak sehingga kemampuan motorik kasar anak bisa meningkat, seperti kemampuan koordinasi mata anak gerak tangan, lengan dan jari sudah sangat terampil sehingga lebih cepat menyelesaikan kegiatan ini serta kesehatan anak sudah dan pola tidur anak juga sudah teratur karna orang tua sudah sangat paham bahwa pentingnya kesehatan anak bagi perkembangannya. Untuk kategori Berkembang Sesuai Harapan (BSH) mencapai 31%, yaitu sekitar 4 anak karena ada sebagian anak yang kurang perhatian dan sebagian lagi belum sarapan pagi sehingga mereka sedikit lambat dalam bergerak, dan tidak ada anak yang berada dalam kategori Mulai Berkembang (MB) dan Belum Berkembang (BB). 171

2. Dribbling Bola Awalnya dalam permainan modifikasi bola basket, ada anak yang cukup kaku dalam mendribbling bola itu dikarenakan belum terbiasanya anak-anak melakukan dribbling bola. Namun, karena dilakukan secara terus-menerus dengan berlatih, anak-anak mulai terbiasa dan terdapat peningkatan anak dalam menggerakkan tangannya untuk melakukan dribbling bola basket. Untuk hasil pengamatan rekapitulasi sebelum melakukan latihan pada anak di kelompok B2 TK Al-Khairaat III Palu, dimulai dari kategori Belum Berkembang (BB) mencapai 46%, yaitu ada 6 anak yang belum bisa melatih tangan, serta jari-jarinya untuk dapat mempertahankan bola pada posisi dan arah yang diinginkan, yakni arah bola ke depan, anak masih terlihat kaku ketika melakukan dribbling dengan 1 tangan dan kondisi kesehatan anak yang tergangu serta masih ada anak yang menangis karena takut untuk maju kedepan melakukan dribbling. Untuk kategori Mulai Berkembang (MB) mencapai 31%, yaitu ada 4 anak yang belum terbiasa dengan aturan waktu permainan dalam mendribbling bola dengan keadaan fisik yang cukup kaku, kategori dengan ketepatan waktu yang cukup kurang.kategori berkembang sesuai harapan (BSH) mencapai 23% yaitu 3 orang anak yang sudah mulai terbiasa dengan aturan dalam melakukan permainan modifikasi bola basket, untuk kategori berkembang sangat baik belum ada anak mencapai dengan maksimal dari aspek penilaian yang diamati tersebut. Sedangkan, hasil pengamatan rekapitulasi sesudah melakukan latihan dribbling bola, dimulai dari kategori Berkembang Sangat Baik (BSB) mencapai 38%, yaitu ada 5 anak yang dapat terlatih jari-jarinya dalam memegang bola pada saat mematulkan bola ke lantai dengan posisi badan yang baik dan tidak kaku, serta ketepatan waktu yang diinginkan, anak mulai terbiasa dan menyenangi permainan bola basket dengan pemmodifikasian yang tidak menyulitkan anak sehingga anak bermain dengan baik dan peningkatan motorik kasar anak bisa lebih lagi meningkat. Untuk kategori Berkembang Sesuai Harapan (BSH) mencapai 54%, yaitu ada 7 anak juga yang dapat melatih jarijarinya dalam memegang bola pada saat memantulkan bola ke lantai dengan waktu yang diinginkan. Data tersebut menunjukkan peningkatan yang cukup signifikan terhadap kemampuan motorik kasar anak dalam mendribbling bola melalui permainan modifikasi bola basket dalam bidang pengembangan fisik motorik. 3. Memasukkan Bola kedalam Ring Untuk hasil pengamatan rekapitulasi sebelum melakukan latihan memasukan bola pada anak di kelompok B2 TK Al-Khairaat III Palu, dimulai dari kategori Belum 172

Berkembang (BB) mencapai 46%, yaitu ada 6 anak yang kurang dapat memasukkan bola dikarenakan masih kaku, belum memahami cara memasukkan bola, serta belum memahami aturan dalam memasukkan bola basket tersebut. Untuk kategori Mulai Berkembang (MB) mencapai 31%, yaitu ada 4 anak yang dapat memasukkan bola dengan cukup baik dan posisi bola pada saat akan dimasukkan ke dalam keranjang berada di atas. Untuk kategori Berkembang Sesuai Harapan (BSH) mencapai 23%, yaitu ada 3 anak yang cukup memahami dengan aturan dalam memasukkan bola dan anak dalam posisi baik dan sesuai saat memasukkan bola. Sedangkan, untuk kategori Berkembang Sangat Baik (BSB) belum ada anak yang mencapai dengan maksimal dari aspek penilaian yang diamati tersebut, karena anak belum memahami sepenuhnya apa saja yang harus diperhatikan dalam permainan bola basket, khususnya pada aspek memasukkan bola. Selanjutnya, hasil pengamatan rekapitulasi sesudah melakukan latihan dribbling bola, dimulai dari kategori Berkembang Sangat Baik (BSB) mencapai 38%, yaitu ada 5 anak yang dapat memahami memasukkan bola dengan baik, tanpa kaku, posisi bola saat dimasukkan ke ring dengan posisi tepat dan sesuai, serta anak memahami aturan permainannya. Untuk kategori Berkembang Sesuai Harapan (BSH) mencapai 54%, yaitu ada 7 anak yang dapat memahami aturan, serta posisi tangan yang tepat dan sesuai saat memasukkan bola. Untuk kategori Mulai Berkembang (MB) mencapai 8%, yaitu ada 1 anak dikarenakan anak masih belum sepenuhnya memahami apa saja yang harus diperhatikan dalam memasukkan bola dan tidak ada anak yang masuk dalam kategori Belum Berkembang (BB). Pelaksanaan permainan modifikasi bola basket pada bidang pengembangan fisik motorik anak di Kelompok B2 TK Al-Khairaat III Palu, diberikan melalui pemberian tes yang berunsurkan permainan, seperti Menangkap Bola, Mendribbling Bola, dan Memasukkan Bola. Terlebih dahulu peneliti menjelaskan tata cara pelaksanaan jenis kegiatan yang akan dilakukan, kemudian anak mempraktekkannya. Oleh karena itu, jelaslah bahwa melalui permainan modifikasi bola basket sangat berpengaruh dalam meningkatkan kemampuan motorik kasar anak di Kelompok B2 TK Al-Khairaat III Palu. KESIMPULAN DAN SARAN Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang termuat dalam bab sebelumnya tentang pengaruh modifikasi permainan bola basket terhadap kemampuan motorik kasar di Kelompok B2 TK Al-Khairaat III Palu, dapat disimpulkan bahwa ada pengaruh modifikasi permainan bola basket terhadap kemampuan motorik kasar anak. Hal ini dapat dilihat dari 173

sebelum dan sesudah diberikan modifikasi permainan bola basket yang berunsurkan permainan, seperti Menangkap Bola, Mendribbling Bola, dan Memasukkan Bola kedalam Ring, terjadi peningkatan kemampuan motorik kasar anak pada setiap kategori Berkembang Sangat Baik (BSB) untuk masing-masing aspek yang diamati. Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan yaitu tentang Pengaruh permainan modifikasi bola basket terhadap kemampuan motorik kasar pada anak maka peneliti mengemukakan beberapa saran, sebagai berikut: 1. Dalam kegiatan pembelajaran PAUD, Modifikasi permainan bola basket sangat penting untuk diterapkan di PAUD yang dapat lebih meningkatkan kemampuan motorik kasar pada anak. 2. Bagi Guru, Mengingat betapa pentingnya aktivitas fisik bagi anak usia dini, maka permainan modifikasi bola basket dapat dijadikan alternatif dalam pembelajaran bidang pengembangan fisik motorik di TK. 3. Bagi Kepala TK: Metode ini belum banyak diaplikasikan, maka selaku pimpinan agar mensosialisasikan kepada guru-gurunya. Selain itu, Kepala TK dapat mensosialisasikannya dalam forum guru TK segugus atau sekecamatan. Hendaknya diharapkan kepada Pimpinan PAUD/Yayasan untuk melatih anak-anak agar dapat bisa juga memainkan permainan ini di TK mereka sehingga guru dan kepala sekola bisa lebih meningkatkan motorik kasar anak. 4. Bagi peneliti lain, Penelitian ini menunjukkan hasil yang cukup efektif dalam meningkatkan kemampuan motorik kasar dan kognitif anak usia dini sehingga disarankan untuk meneliti ulang penelitian ini dengan mengembangkan lagi permainan modifikasi terhadap dimensi kemampuan anak lainnya, seperti pengembangan sosial, emosional, maupun kepribadian. DAFTAR PUSTAKA Ahmadi, Nuril. (2007). Permainan Bola Basket. Surakarta: Era Intermedia. Alit. (2012). Permainan Modifikasi Bola Basket. [Online]. Tersedia; http://truetorrent.com/search/modif kasi+permainan+olahraaa. 27 Desember 2012. Irvan, Raditya Hardy. (2010). Pengaruh Modifikasi bola Basket Terhadap Hasil Belajar Anak Pada Pembelajaran Bola Basket. Surabaya: FIK Universitas Negeri Surabaya. pengertian Bola Basket,wikipedi Error! Reference source not found.. Suharsimi, Arikunto. (2006). Prosedur Penelitian Suatu pendekatan Praktek. Jakarta: PT Bina Aksara. Tedjasaputra, Mayke S. (2001). Bermain, Mainan, dan Permainan. Jakarta: PT Gramedia Widiasarana Indonesia. 174