PERCOBAAN 10 INTEGRASI VOIP SERVER DENGAN JARINGAN TELEPON ANALOG

dokumen-dokumen yang mirip
PERCOBAAN 10 INTEGRASI VOIP SERVER DENGAN PSTN

PERCOBAAN 10. Integrasi VoIP server dengan Jaringan Analog

VoIP part 2. Oleh: Mike Yuliana

Konfigurasi SIP Server Lanjut

PERCOBAAN 11 KONFIGURASI ANTAR IP-PBX

LEBIH JAUH DENGAN ASTERISK. Prima K - PENS

PERCOBAAN 7. KONFIGURASI ANTAR VoIP SERVER

Praktikum VIII Konfigurasi Antar VoIP Server

Praktikum VII Konfigurasi Server VoIP IP PBX Lokal

PERCOBAAN 9. Pemrograman SRC(Service Restriction Class) pada VoIP Server Lokal dengan Asterisk

PERCOBAAN 8. KONFIGURASI FITUR PADA VoIP Server PENS

PERCOBAAN 8 KONSEP CONTEXT DAN SETTING FITUR DENGAN ASTERISK

PERCOBAAN 8. Konfigurasi VoIP Server dengan Asterisk(Antar IP PBX)

Konfigurasi Fitur padavoip Server

Percobaan 7. Konfigurasi VoIP Server dengan Asterisk(Lokal)

PERCOBAAN 6. KONFIGURASI SERVER VoIP - LOKAL

Konfigurasi SIP Server Lanjut

IP PBX Asterisk. Asterisk Fundamental I. Penulis: Anton Raharja Juli 2006 rev1

Aplikasi SIP Based VoIP Server Untuk Integrasi Jaringan IP dan Jaringan Teleponi di PENS - ITS

IP PBX Asterisk. Asterisk Fundamental I. Penulis: Anton Raharja Juli 2006 rev1 Agustus 2006 rev2

BAB I PENDAHULUAN BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang

Instalasi Minimal Asterisk

RANCANG BANGUN SISTEM BILLING TELEPON BERBASIS VoIP

1. Mahasiswa dapat melakukan instalasi dan konfigurasi 3CX Phone System 2. Mahasiswa dapat mengoperasikan 3CX Phone System

BAB 3 PERANCANGAN SISTEM

PERCOBAAN 9 APLIKASI IVR DENGAN ASTERISK

Web Portal Bagi User. Gambar 4.28 Halaman Menu Utama (Home) User. Pada halaman menu utama User tersedia menu untuk CDR,

PEMERINTAH DAERAH DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA DINAS PENDIDIKAN, PEMUDA DAN OLAHRAGA SMK NEGERI 2 WONOSARI

Percobaan 1. Pengenalan IVR (Interactive Voice Response) dan Sample Program

PERCOBAAN 9 PEMROGRAMAN PENOMORAN ANTAR PABX

IP PBX Asterisk. Asterisk Fundamental I. Penulis: Anton Raharja Juli 2006 rev1 Agustus 2006 rev2. Copyright (c) 2006 VoIP Rakyat 1

JARINGAN TELEKOMUNIKASI 2 IP - PBX

INTEGRASI JARINGAN TELEPON ANALOG DENGAN JARINGAN KOMPUTER DI POLITEKNIK NEGERI BATAM. oleh: Prasaja Wikanta

BAB IV PENGEMBANGAN SISTEM PAGING PADA IPBX SERVER DI PT.MELSA-ISP. eksternal ke setiap telepon dalam perusahaan tersebut.

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Teknologi informasi telah berdampak sangat luas dalam bisnis, dan gaya hidup

PERCOBAAN 1 INSTALASI IVR SERVER

BAB I PENDAHULUAN. yang mempunyai kemampuan modular dengan berbasis teknologi IP (Internet

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. packet-switch, jadi dalam bertelepon menggunakan jaringan IP atau Internet.

INTEGRASI JARINGAN TELEPON ANALOG DENGAN JARINGAN KOMPUTER DI POLITEKNIK NEGERI BATAM. oleh: Prasaja Wikanta

PENERAPAN TEKNOLOGI VOICE OVER INTERNET PROTOCOL (VOIP) SEBAGAI MEDIA KOMUNIKASI DI SEKOLAH TINGGI TEKNOLOGI RONGGOLAWE CEPU

BAB 1 PENDAHULUAN. komunikasi dapat bermacam-macam. Contohnya , telepon, short messaging. services (SMS), surat, chatting, dan sebagainya.

PERCOBAAN 10 PEMROGRAMAN OUTGOING DAN INCOMING CALL

voip Di susun : Fariansyah Gunawan Nim : Semester : IV

PERCOBAAN 4 PEMROGRAMAN PENOMORAN DI PABX

BAB 4 IMPLEMENTASI SISTEM. ini sudah menggunakan kernel 2.6. Saat komputer pertama kali dinyalakan tekan delete untuk

Bab IV. Implementasi

RANCANG BANGUN WEB MANAJEMEN LABORATORIUM 3D DENGAN VRML. Raditya Perdana NRP

PERCOBAAN 4 PEMROGRAMAN OUTGOING CALL

BAB I PENDAHULUAN. komunikasi yang bersifat convergence dengan teknologi komunikasi lainnya. Salah

BAB 3. Metodologi. 3.1 Metodologi. Gambar 3.1 Kerangka Pikir Perancangan IP Telephony

Makalah Seminar Kerja Praktek PERANCANGAN DAN INSTALASI SIP SEBAGAI SARANA KOMUNIKASI AUDIO VISUAL DANGAN ASTERISK SEBAGAI IP PBX SERVER

BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN

PERANCANGAN DAN PEMBANGUNAN SISTEM VOICE OVER INTERNET PROTOCOL

PERANCANGAN SISTEM. 4.1 Perancangan Infrastruktur Jaringan

IMPLEMENTASI VOICE OVER INTERNET PROTOCOL (VoIP) SERVER BERBASIS OPEN SOURCE PADA PT. DATRACO S.E.C PALEMBANG

MODEL KOMUNIKASI SUARA SIP-PSTN UNTUK SOHO

BAB I PENDAHULUAN. A. Pengantar Tentang VOIP

Bab I PENDAHULUAN. Voice over Internet Protocol (VoIP) adalah teknologi yang mampu

PENS. Konfigurasi SIP Server Berbasis Asterisk. Modul 4 Jaringan Teleponi. Prima Kristalina PENS (Pebruari 2015)


Analisis Perbandingan Performansi Server VoIP. berbasis Parallel Processing

Protokol SIP pada VoIP

Penerapan Teknologi VOIP Pada Laboratorium Teknik Komputer STMIK Jakarta STI&K

Perbandingan Kinerja Speech Codec G.711 dan GSM pada Implementasi Softswitch dengan Protokol SIP

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI

IMPLEMENTASI ASTERISK DAN GUI SEBAGAI KONFIGURATORNYA PADA SMALL OFFICE

BAB III SISTEM PEMBANGKIT PBX

PERANCANGAN DAN REALISASI APLIKASI SOFTPHONE PADA JARINGAN VOIP BERBASIS SIP UNTUK SMARTPHONE ANDROID

IMPLEMENTASI VOIP SERVER MENGGUNAKAN SOFTWARE PHONE 3CX SYSTEM DENGAN IP PBX NASKAH PUBLIKASI

Apa itu IP PBX? Cara kerjanya

BAB III PERANCANGAN SISTEM. Asterisk adalah sebuah aplikasi Private Branch Exchange (PBx) yang

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM

PENERAPAN DAN PENGEVALUASIAN SYSTEM VOICE OVER IP PADA JARINGAN PSTN TUGAS AKHIR

Setting Briker/Asterisk dengan SPA-3102

BAB I PENDAHULUAN I 1

DESAIN DAN KONFIGURASI SISTEM INTEGRASI VOIP - PSTN ABSTRAK

RANCANG BANGUN PERANGKAT LUNAK BILLING DAN IMPLEMENTASI VOICE OVER INTERNET PROTOCOL

IMPLEMENTASI ADVANCED CALL DISTRIBUTIONS (ACD) PADA INBOUND CALLS BERBASIS VoIP

: POB-SJSK-013 PROSEDUR OPERASIONAL BAKU Tanggal Berlaku : 1/01/2013 Backup & Recovery Nomor Revisi : 01

LAMPIRAN A. Universitas Kristen Maranatha

PERCOBAAN 5 SERVICE RESTRICTION CLASS

UNIVERSITAS BINA NUSANTARA. Jurusan Teknik Informatika Skripsi Sarjana Komputer Semester Ganjil tahun 2007/2008

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang I 1

BAB IV PENGUJIAN SISTEM. Dalam penelitian ini, dibangun 2 buah server IP-PBX dengan software

UNIVERSITAS BINA NUSANTARA. Jurusan Teknik Informatika Skripsi Sarjana Komputer Semester Ganjil Tahun 2006/2007

PEMBUATAN JARINGAN PABX DENGAN SISTEM VoIP MENGGUNAKAN SISTEM OPERASI LINUX TRIXBOX

ASTERISK: open source PBX / IP PBX, SIP & IAX. Mohammad Edwin Zakaria

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN IMPLEMENTASI

BAB I PENDAHULUAN. yang cukup besar untuk kemajuan dunia telekomunikasi. Di dalam dunia

BAB 4. PERANCANGAN. Gambar 4.1 Desain Alur Registrasi Sumber: (Hasil olah data Penulis)

IMPLEMENTASI DAN ANALISIS PERFORMANSI VoIP PADA CALL CENTRE TESA 129

BAB 1 PENDAHULUAN. sentralisasi dan optimasi kerja (Yuhefizar, 2003). sebagai VOIP (Voice Over Internet Protocol). VOIP mengubah gelombang analog

Bab 2. Tinjauan Pustaka

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

BAB 1 PENDAHULUAN. cara - cara untuk bisa berkomunikasi dengan mudah. Alat dan cara - cara tersebut

Deskripsi Workshop "Building a VoIP Server Phone System from Zero using FreePBX" Sabtu, 13 Juni Auditorium Surya University

MODUL 3 PRAKTIKUM ADMINISTRASI JARINGAN. DHCP Server. Oleh: Nani Setyo Wulan S.Pd. Nelyetti S.Kom.

Vol.16 No.1. Februari 2014 Jurnal Momentum ISSN : X

IMPLEMENTASI DAN ANALISIS KINERJA JARINGAN VOIP DENGAN PROTOKOL SRTP DAN TLS RYAN ADITYA PUTRA PROGRAM STUDI TEKNIK INFORMATIKA FAKULTAS ILMU KOMPUTER

Bab III ANALISIS DAN PERANCANGAN. Bab ini akan menguraikan proses analisis pembangunan VOIP sistem dan

Transkripsi:

PERCOBAAN 10 INTEGRASI VOIP SERVER DENGAN JARINGAN TELEPON ANALOG 10.1. Tujuan : Setelah melaksanakan praktikum ini mahasiswa diharapkan mampu : Mengenal konsep Interworking antara 2 jaringan berbeda Mengerti pemakaian modul wildcard TDM400P Melakukan instalasi modul FXO dan FXS pada modul TDM400P Membuat konfigurasi kanal analog pada IP PBX Server Melakukan komunikasi antar client pada 2 jaringan berbeda 10.2. Prasyarat : Pemahaman konsep teleponi pada PABX analog 10.3. Peralatan : (masing-masing grup) 1 PC dengan OS Linux Debian (kernel 2.6.18 ke atas) untuk server VoIP 1 wildcard TDM400P dilengkapi 1 modul FXO dan 1 modul FXS 2 client VoIP (IP Phone atau Softphone) PABX Analog 2 client telepon analog 10.4. Teori : 10.4.1. Interworking SIP dan Jaringan Telepon Analog Asterisk, sebagai software switching, mempunai kemampuan untuk beradaptasi dengan bermacam-macam jenis channel. Pada beberapa praktikum sebelumnya, kita bekerja dengan channel SIP (Session Initiate Protocol). Jadi, komunikasi antara server dengan client-clientnya berbasis SIP. Selain channel SIP, Asterisk juga mampu berkomunikasi dengan channel analog. Channel analog yang dimaksudkan di sini adalah channel PSTN yang menggunakan teknik multipleksing TDM (Time Division Multiplexing). Interworking adalah pemaduan dua jaringan yang berbeda sistim. Asterisk dapat melakukan interworking antara channel Percobaan 10 108

SIP dan channel PSTN. Untuk memadukan dua jaringan dengan sistim yang berbeda diperlukan pengenalan antar masing-masing protokolnya, pengenalan codec suara serta pengadaptasian pensinyalan antar masing-masing sistim. Jaringan VoIP berbasis SIP menggunakan protokol TCP/IP dan RTP, RSVP pada media transportnya, sedangkan PSTN menggunakan TDMA untuk melakukan transmisi suara. Codec yang digunakan dalam PSTN biasanya PCM atau ADPCM 8 khz, sedangkan VoIP selain PCM juga bisa menggunakan G.711 atau G.7.23 yang merupakan standardisasi codec untuk suara yang dipaketkan. Proses panggilan, baik di dalam jaringan PSTN maupun VoIP ada dua macam: incoming call, yaitu panggilan yang menuju server / sentral dan outgoing call, panggilan yang meninggalkan server / sentral. Baik server di jaringan VoIP maupun sentral PSTN memproses kedua jenis panggilan ini menggunakan jenis protokol dan format koding tertentu seperti yang disebutkan di atas. 10.4.2 Mekanisme Outgoing Call Outgoing call yang terjadi pada sistim telepon analog berasal dari masing-masing pesawat pelanggan dan keluar dari sentral untuk menuju sentral lain, operator lain maupun jaringan lain, seperti ditunjukkan pada gambar 10.1a). Dengan cara yang sama, mekanisme outgoing call dari jaringan VoIP juga berasal dari user di dalam sebuah server VoIP dan keluar dari server tersebut, menuju ke server lain, atau jaringan lain, seperti gambar 10.1b). Panggilan keluar (outgoing call) ini umumnya dikenai biaya sambungan / pentaripan oleh sentral atau operator terdekatnya. Untuk melakukan panggilan keluar, user harus menekan kode akses tertentu yang menyatakan permintaan keluar dari proses switching di sentral lokalnya. Kode akses ini dikenalkan terlebih dahulu kepada sentral atau server sebagai penanda permintaan keluar, dalam konfigurasi server yang bersangkutan. Percobaan 10 109

a) Gambar 10.1. Mekanisme panggilan keluar (Outgoing Call) dari a) Sentral jaringan Analog dan b) VoIP Server b) 10.4.3 Mekanisme Incoming Call Incoming call atau panggilan masuk merupakan mekanisme kebalikan dari outgoing call. Pada mekanisme ini sentral atau server menerima panggilan dari user sentral atau server lain, jaringan atau operator lain. Arah panggilan ini berlawanan dengan outgoing call yang ditunjukkan pada gambar 10.1 sebelumnya. Karena sentral hanya menerima panggilan, maka tidak ada kode akses tertentu untuk menerima panggilan tersebut dan tidak perlu ada pentaripan pada mekanisme ini. Percobaan 10 110

yang terjadi pada sistim telepon analog berasal dari masing-masing pesawat pelanggan dan keluar dari sentral untuk menuju sentral lain, operator lain maupun jaringan lain, seperti ditunjukkan pada gambar 10.1a). Dengan cara yang sama, mekanisme outgoing call dari jaringan VoIP juga berasal dari user di dalam sebuah server VoIP dan keluar dari server tersebut, menuju ke server lain, atau jaringan lain, seperti gambar 10.1b). Panggilan keluar (outgoing call) ini umumnya dikenai biaya sambungan oleh sentral atau operator terdekatnya. 10.4.4 Mekanisme Incoming dan Outgoing Call pada VoIP Server Pada praktikum ini, mekanisme Incoming (I/C) dan Outgoing (O/C) call akan diaplikasikan pada server VoIP. Call / panggilan berasal atau dari user VoIP dan menuju atau dari user PABX. Ilustrasi mekanisme I/C dan O/G Call yang menggunakan skema Interworking jaringan VoIP dan jaringan telepon analog tersebut ditunjukkan pada gambar 10.2. Gambar 10.2. Mekanisme O/G dan I/C Call di VoIP Server Untuk mengaplikasikan sistim integrasi VoIP server dan jaringan telepon analog, diperlukan tambahan wildcard di sisi VoIP server tersebut, dan konfigurasi di extensions.conf serta zaptel.conf dan zapata.conf. Kedua file terakhir ini tidak termasuk Percobaan 10 111

di dalam paket asterisk, dan harus di download jika kita mengaplikasikan pensinyalan di luar pensinyalan yang disediakan oleh asterisk. 10.4.5. Wildcard TDM400P dan Analog Interface Modul Seperti dijelaskan sebelumnya, Asterisk mempunyai kemampuan berkomunikasi dengan channel analog (dalam hal ini channel TDM dari PSTN). Dengan kemampuan ini, Asterisk dapat diintegrasikan dengan jaringan analog. Untuk melakukan integrasi ini, pada server Asterisk perlu ditambahkan wildcard TDM400P, sebuah card analog buatan Digium. Card ini merupakan penopang dari 2 jenis modul yang akan terhubung dengan channel TDM, yaitu modul Foreign Exchange Office (FXO) dan Foreign Exchange Station (FXS). Wildcard TDM400P dipasang di slot PCI dari server. Modul FXO adalah sebuah card kecil berwarna merah (tipe X100M). Fungsi modul ini adalah sebagai interface antara port Asterisk dengan channel analog di sisi CO (Central Office). Dengan port FXO, kita dapat menyambungkan jalur telepon dari sentral ke server Asterisk. Port FXO tidak membangkitkan dial tone, hanya menerima saja. Modul FXS adalah sebuah card kecil berwarna hijau (tipe S100M). Fungsi modul ini adalah sebagai interface antara port Asterisk dengan channel analog di sisi terminal (station). Dengan port FXS, kita dapat menyambungkan jalur dari pesawat telepon analog ke server Asterisk. Port FXS membangkitkan dial tone maupun ring tone, sehingga memerlukan tambahan tegangan 12 Volt yang bisa diambilkan dari tegangan DC yang disediakan PC untuk harddisk internal. Connector 12V Gambar 10.3. TDM400P dengan 2 Modul FXO dan 2 Modul FXS Percobaan 10 112

Untuk menginstall dan mengkonfigurasi card TDM400P ini, diperlukan langkahlangkah sebagai berikut : 1. PasangTDM400P board Sebelum memasang wildcard ke slot PCI, pastikan bahwa modul FXO dan atau FXS sudah terpasang terlebih dahulu di atas wildcard ini. Jika kita menggunakan modul FXS, jangan lupa mengkoneksikan connector ke 12 V DC. 2. Konfigurasi file zaptel.conf. File zaptel.conf berlokasi di /etc. File ini digunakan untuk mengkonfigurasi driver dari hardware zaptel (dalam hal ini modul FXO dan FXS). File zaptel.conf diinstal tersendiri, tidak termasuk dalam instalasi asterisk. Jika pada /etc belum tersedia file tersebut, lakukan penginstalan lewat mirror dengan apt-get install zaptel. Yang dikonfigurasi pada zaptel.conf adalah pensinyalan yang diterapkan pada modul zaptel tersebut. Model konfigurasi zaptel akan dijelaskan kemudian. 3. Load interface driver Driver dari zaptel card di-load menggunakan perintah modprobe, dan nama drivernya adalah wctdm. # modprobe wctdm Jika hasil load tanpa output, berarti proses loading berhasil. 4. Execute zttest untuk verifikasi interrupts. Utility ini digunakan untuk mengecek apakah zaptel board yang kita pasang, conflict dengan card lain? Ketik : #cat /proc/interrupts 5. Execute ztcfg untuk konfigurasi driver. Setelah mengkonfigurasi zaptel.conf, aplikasikan konfigurasi terebut ke driver zaptel dengan perintah : # /sbin/ztcfg -vv Jika perintah ini dijalankan, dan hardware zaptel berisi 1 FXO modul di channel 1, akan diberikan response sebagai berikut : Zaptel Configuration =================================== Channel map: Channel 01: FXS Kewlstart (Default) (Slaves: 01) 1 Channels configured Percobaan 10 113

6. Konfigurasi file zapata.conf Jika zaptel digunakan untuk mengkonfigurasi driver dari hardware zaptel (wildcard) untuk berbagai tujuan, seperti routing atau pensinyalan SS7, maka zapata adalah konfigurasi kanal yang dipakai oleh hardware zaptel tadi. Zapata hanya digunakan jika zaptel dipasang pada asterisk. Jika kanal sip dikonfigurasi oleh sip.conf, maka kanal TDM (yang digunakan untuk pensinyalan dengan sisi analog) dikonfigurasi di zapata. Konfigurasi zapata.conf dijelaskan pada bagian selanjutnya. 7. Reload Asterisk dan modul zaptel 10.5. Prosedur 10.5.1. Konfigurasi Jaringan Pada praktikum ini, dibuat konfigurasi untuk integrasi 2 jaringan, yaitu jaringan VoIP dan jaringan telepon analog. Jaringan LAN digunakan sebagai jaringan IP, dimana IP PBX dan client SIP berada, sedangkan jaringan PABX dengan ekstensi-ekstensinya digunakan sebagai jaringan analog. Konfigurasi jaringannya ditunjukkan pada gambar 10.4. Gambar 10.4. Integrasi Jaringan IP dan jaringan PSTN via Asterisk Server Jaringan IP mempunyai 2 jenis client yaitu IP Phone 101 dan Analog Phone (terhubung dengan FXS) 102. Sedangkan jaringan telepon mempunyai 2 client yaitu 2004 dan 2005. PABX analog juga menyediakan nomor analog 2006 untuk dikoneksikan ke Percobaan 10 114

FXO port. Incoming Trunk Asterisk server dianggap berasal dari sembarang channel, sedangkan Outgoing Trunk server mempunyai nomor 8000. 10.5.2. Konfigurasi File File-file yang perlu dikonfigurasi adalah sip.conf, extensions.conf, zaptel.conf dan zapata.conf. Selain itu, lakukan konfigurasi penomoran di PABX untuk ekstensi analog. Pada sip.conf : [general] context=default port=5060 binaddr=0.0.0.0 srvlookup=yes tos=0x18 videosupport=yes ;softphone 1 [101] type=friend username=101 secret=101 host=dynamic nat=no dtmfmode=rfc2833 allow=all callerid= sip00 context=komdig canreinvite=no mailbox=101@komdig Pada extensions.conf : ;Dial plan untuk ekstensi sip [komdig] exten =>101,1,Dial(SIP/101,20) exten =>101,2,Hangup() ;extension pesawat analog (FXS port) exten =>102,1,Dial(Zap/2,20) ; FXS ada di port 2 exten =>102,2, Hangup() ;dial plan ke PBX analog (user di IP-PBX harus menekan nomor awal 9 untuk menghubungi user di PBX Analog, contoh : 9403) exten =>_9X.,1,Dial(Zap/1/${EXTEN:1}) ; FXO ada di port 1 exten =>_9X.,2,Hangup ;dial dari PBX Analog ke extension IP PBX exten =>s,1,wait(2) exten =>s,2,answer() exten =>s,3,background(/tmp/masukdigit) exten =>t,1,goto(#,1) exten =>i,1,playback(/tmp/invalid) Percobaan 10 115

Tambahan (untuk Record suara) : exten => 205,1,Answer exten => 205,2,Wait(2) exten => 205,3,Record(/tmp/masukdigit:wav) exten => 205,4,Wait(2) exten => 205,5,Hangup exten => 206,1,Answer exten => 206,2,Wait(2) exten => 206,3,Record(/tmp/invalid:wav) exten => 206,4,Wait(2) exten => 206,5,Hangup Pada zaptel.conf. File ini ada di: /etc/zaptel.conf fxsks=1 ; Modul FXO ada di port 1 fxoks=2 ; Modul FXS ada di port 2 loadzone=au ; Menggunakan zona pensinyalan australia defaultzone=au Pada zapataconf. File ini ada di: /etc/asterisk/zapata.conf [channels] ;hardware channels language=en context=komdig usecallerid=yes hidecallerid=no immediate=no ;signaling dan nomor kanal untuk FXS Module signalling=fxo_ks echocancel=yes ; Pensinyalan fxoks diberikan pada kanal 2 group=2 ; yang terhubung dengan modul FXS channel => 2 ;signaling dan nomor kanal untuk FXO Module signalling=fxs_ks echocancel=yes ; Pensinyalan fxsks diberikan pada kanal 1 group=1 ; yang terhubung dengan modul FXO channel => 1 Reload Zaptel # /etc/init.d/zaptel restart Reload Asterisk # /etc/init.d/asterik restart # asterisk -r Percobaan 10 116

Konfigurasi penomoran pada PABX analog : CM 10 > 016 : 2004 CM 10 > 017 : 2005 CM 10 > 018 : 2006 CM 200 > 2 : 804 Analisa 1. Cek terletak pada port berapa modul FXO dan FXS yang terpasang di TDM card? Lakukan dengan mengetik : dmesg grep FX 2. Amati, berapa saja user yang sudah terkonfigurasi di sip.conf. Ketik : sip show users Perintah ini dapat anda jalankan setelah masuk ke CLI (setelah reload Asterisk) 3. Amati, bagaimana dial plan di extensions.conf dijalankan. Ketik : show dialplan <nama context di extensions.conf> Perintah ini juga dijalankan setelah masuk CLI 4. Hubungi nomor ekstensi 102 dari 101. Amati, apa yang terjadi. Lakukan sebaiknya. Tulis, bagaimana proses call kedua ekstensi di atas? 5. Hubungi salah satu nomor ekstensi analog dari salah satu nomor ekstensi IP (bisa 101 atau 102). Tulis proses call untuk hubungan ini. 6. Lakukan langkah sebaliknya. Tulis proses callnya. 7. Dari nomor 101 panggil salah satu nomor ekstensi analog. Pada saat yang sama dari 102 panggil nomor analog yang lain. Amati apa yang terjadi. Tulis alasan anda. 8. Lakukan arah sebaliknya (dari ektensi analog ke masing-masing ekstensi IP). Apa yang terjadi. Tulis alasannya. Percobaan 10 117

10.6. Pertanyaan dan Tugas Buat sebuah sistim yang mengintegrasikan jaringan VoIP dan jaringan telepon di sebuah perusahaan, seperti pada gambar 10.5. PABX A mempunyai 3 buah pesawat dengan nomor ekstensi 201 s/d 203 PABX B mempunyai 3 buah pesawat dengan nomor ekstensi 204 s/d 206 IP PBX punya 3 buah ekstensi soft phone dengan nomor 1001 s/d 1003 IP PBX punya 4 buah FXO port, dimana 2 FXO port terhubung ke PABX A dan 2 lainnya ke PABX B. Buatlah konfigurasi total dari seluruh jaringan di atas, baik di sisi jaringan IP maupun jaringan telepon. Gambar 10.5. Integrasi 2 jenis jaringan Percobaan 10 118