PENGARUH MINAT MENJADI GURU TERHADAP KEMAMPUAN MENGAJAR MAHASISWA. Oleh: Sri Lestari, S.Pd, M.Si 2 & Ikah, S.Pd 3. Abstraksi

dokumen-dokumen yang mirip
DINA FITMILINA A1A110053

BAB III METODE PENELITIAN

B. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian Fakultas Ilmu Tarbiyah Dan Keguruan UIN Walisongo Semarang

BAB III METODE PENELITIAN. mengetahui dan menentukan desain penelitian yang akan digunakan. Desain

BAB III METODE PENELITIAN. verifikatif. Menurut Fathoni (2006:96-97) menyatakan bahwa :

BAB III METODE PENELITIAN. tujuan, gambaran hubungan antar variabel, perumusan hipotesis sampai dengan

BAB III METODE PENELITIAN. Mardalis (2009: 24) mengartikan metode sebagai:

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. disusun sedemikian rupa sehingga peneliti dapat memperoleh jawaban untuk

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. didik kelas VII di SMP Negeri 2 Pariaman, maka dalam penelitian ini

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian kuantitatif sesuai dengan namanya banyak dituntut menggunakan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Surakhmad (Andrianto, 2011: 29) mengungkapkan ciri-ciri metode korelasional, yaitu:

B. Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SMA N 1 Kaliwungu yang beralamat di Kecamatan Kaliwungu Kabupaten Kendal pada

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Deskripsi Hasil Penelitian tentang Bimbingan Orang Tua

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian yang dipakai adalah penelitian inferensial. Penelitian inferensial

BAB III METODE PENELITIAN. bertujuan untuk menemukan ada tidaknya hubungan antar variabel, dan jika ada

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN. Pada Bab ini penulis akan membahas hasil penelitian tentang Pengaruh

BAB III METODOLOGI PENELITIAN A.

BAB III METODE PENELITIAN Lokasi dan Subjek Populasi/Sampel Penelitian Lokasi Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Menurut Narbuko dan Achmadi (2004: 2) metode penelitian adalah :

BAB III METODE PENELITIAN. suatu permasalahan (Azwar,2012:1). Desain penelitian dapat diartikan suatu

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini merupakan penelitian ex post facto, yaitu penelitian yang

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Pendidikan Teknik Arsitektur yang beralamatkan di Jln. Setiabudhi No. 207 Bandung.

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam Pedoman Operasional Penulisan Skripsi disebutkan bahwa Desain

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III. dapat dipercaya (dapat diandalkan, reliabilitas) antara iklim organisasi. kepuasan kerja pada karyawan PT Cipta Niaga Semesta.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Untuk menghindari kesalahpahaman terhadap istilah yang terdapat

PENGARUH KONSENTRASI BELAJAR DAN KREATIVITAS BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI SISWA KELAS XI IPS DI SMA MUHAMMADIYAH 1

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. yang mempengaruhi dan variabel terikat yaitu variabel yang dipengaruhi. Variabel

BAB III METODE PENELITIAN

PENGARUH MOTIVASI BERPRESTASI DAN MINAT BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR MATA PELAJARAN KORESPONDENSI

BAB III METODE PENELITIAN A.

BAB III METODE PENELITIAN. mengumpulkan, menyusun dan menganalisis data yang diperoleh sehingga

BAB III METODE PENELITIAN. Berdasarkan sifat dan tujuannya, penelitian ini merupakan penelitian ex

NASKAH PUBLIKASI. Usulan Penelitian Diajukan untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan pada Program Studi Pendidikan Akuntansi

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian adalah penelitian kuantitatif jenis korelasional, menggunakan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. yang ada. Data yang terkumpul diwujudkan dalam bentuk angka-angka. akan menunjukkan sejauh mana dua hal saling berhubungan.

BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA

BAB III METODE PENELITIAN. persepsi siswa tentang pemberian tugas dengan hasil belajar IPS siswa

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam menentukan desain penelitian maka hal tersebut sangatlah

BAB III METODE PENELITIAN. A. Tempat dan Subjek Populasi/Sampel Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif, yaitu. menggunakan angka-angka untuk menyimpulkan hasil penelitian.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Research). Penelitian eksperimen adalah penelitian yang digunakan untuk

HUBUNGAN KARAKTERISTIK SISWA DENGAN MOTIVASI BELAJAR (Suatu Penelitian di SMA Negeri I Tibawa)

Usulan Penelitian Diajukan untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan pada Program Studi Pendidikan Akuntansi

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. supaya dapat mempermudah proses pengambilan data. Penelitian ini dilakukan di

PENGARUH KEMAMPUAN MEMORI DAN MINAT BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR BIOLOGI SISWA KELAS VII SMP AL ISLAM 1 SURAKARTA TAHUN AJARAN 2011/2012

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. dirumuskan, maka jenis penelitian ini adalah menggunakan metode penelitian

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Pada mahasiswa Program Studi Pendidikan Teknik Bangunan, angkatan 2010.

BAB III METODE PENELITIAN

NASKAH PUBLIKASI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana Strata 1 (S1) Program Studi Pendidikan Akuntansi

BAB III METODE PENELITIAN. dan sesuai dalam penelitian ini adalah metode deskriptif dan verifikatif. Menurut

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN NUMBERED HEAD TOGETHER TOGETHER (NHT) PADA MATA PELAJARAN IPS TERPADU

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN PENELITIAN. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah angket uji coba

berdasarkan variabel yang sudah ditentukan.

NASKAH PUBLIKASI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Program Studi Pendidikan Akuntansi

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode Penelitian merupakan suatu cara dalam melaksanakan suatu

PENGARUH LINGKUNGAN SOSIAL DAN MOTIVASI BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR EKONOMI PADA SISWA KELAS VIII MTs AL IRSYAD NGAWI TAHUN AJARAN 2011/2012

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian ex-post facto, yaitu Penelitian untuk

NASKAH PUBLIKASI Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Pendidikan Akuntansi. Disusun Oleh: DWI SISTIANI A

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif

BAB III METODE PENELITIAN. Pada penelitian ini digunakan adalah data kuantitatif, yaitu pendekatan yang

PENGARUH LINGKUNGAN KELUARGA DAN MINAT BELAJAR SISWA TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Kendari. Penelitian mulai dilaksanakan pada bulan Agustus sampai November. mengetahui pengaruh antar variabel yang ada.

BAB III METODE PENELITIAN. Desain penelitian menurut Silalahi ( 2010 : 180) yaitu, rencana dan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

NASKAH PUBLIKASI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana Strata-1 Program Studi Pendidikan Akuntansi

BAB III METODE PENELITIAN. oleh asumsi-asumsi dasar, pandangan-pandangan filosofi dan ideologi pernyataan isu

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. yang ingin dicapai yaitu penelitian deskriptif asosiatif, dengan menggunakan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Deskripsi Data Variabel X (Karakteristik Siswa)

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. Dalam

PENGARUH PERHATIAN ORANG TUA DAN MOTIVASI BELAJAR SISWA TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS IV SD MUHAMMADIYAH 07 SURAKARTA TAHUN AJARAN 2014/2015

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. untuk meneliti peristiwa yang telah terjadi dan kemudian menelusurinya ke

BAB III METODE PENELITIAN. industri, dan efektivitas praktek kerja industri. Ketiga variabel tersebut

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini diarahkan sebagai penelitian Quasi Eksperimen, karena

Kata Kunci : Layanan Informasi Karir, Pemilihan Karir

Transkripsi:

Pengaruh minat menjadi guru terhadap kemampuan mengajar mahasiswa 19 PENGARUH MINAT MENJADI GURU TERHADAP KEMAMPUAN MENGAJAR MAHASISWA Oleh: Sri Lestari, S.Pd, M.Si 2 & Ikah, S.Pd 3 Abstraksi Rendahnya minat menjadi guru pada sebagian mahasiswa prodi pendidikan ekonomi, terlihat dalam kemampuan mengajarnya sangat kurang, hal ini dapat ditunjukkan ketika mahasiswa praktek mengajar kurangnya mempersiapkan rencana pembelajaran, kurangnya keterampilan bicara di ruang kelas sehingga menjadikan kendala dalam penyampaian materi pembelajaran, kurangnya percaya diri, kurang tahu bagaimana mengelola kelas dengan baik, kurang kreativitas dalam menggunakan media maupun metode pembelajaran sehingga terkesan monoton, kurang dapat memotivasi dan memberi penguatan kepada siswa dan sebagainya. Dalam penelitian ini dirumuskan masalah adalah adakah pengaruh minat menjadi guru terhadap kemampuan mengajar mahasiswa pada program pendidikan ekonomi di fakultas keguruan ilmu pendidikan Universitas Islam Syekh-Yusuf Tangerang? Untuk menjawab masalah penelitian ini digunakan metode penelitian deskriptif kolerasional dengan teknik survey yang menggunakan pendekatan kuantitatif dengan menguji hipotesis dengan cara mencari besarnya pengaruh variabel minat menjadi guru terhadap kemampuan mengajar mahasiswa. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan kuat dan hubungan positif yang signifikan antara minat menjadi guru terhadap kemampuan mengajar mahasiswa di Prodi Pendidikan Ekonomi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Islam Syekh-Yusuf Tangerang. Kata kunci: minat, kemampuan mengajar, guru I. PENDAHULUAN Pendidikan merupakan modal penting dalam hidup manusia. Dengan pendidikan yang cukup, wawasan, pengetahuan yang luas akan mampu menyiapkan generasi muda berkualitas yang mampu membangun bangsa dan negara menjadi Negara maju. 2 Dosen Tetap Yayasan Prodi Pendidikan Ekonomi FKIP - UNIS Tangerang 3 Alumni Prodi Pendidikan Ekonomi FKIP - UNIS Tangerang

20 JIPIS, Volume 20, Nomor 1, Juli-Desember 2014 Universitas Islam Syekh-Yusuf Tangerang (UNIS) merupakan salah satu perguruan tinggi yang berperan dalam mencetak sumber daya manusia yang berkualitas. Untuk mewujudkan peranannya, mahasiswa FKIP dipersiapkan melalui program pendidikan yang terencana dan sistematis yaitu dengan mendapatkan berbagai disiplin ilmu yang berkaitan dengan bidangnya serta memperoleh materi-materi keguruan baik teori maupun praktek diharapkan mampu mencetak calon-calon tenaga pendidik yang profesional sehingga mampu meningkatkan kualitas pendidikan di Indonesia. Oleh karena itu, mahasiswa FKIP dibekali pengetahuan dan keterampilan kependidikan secara maksimal baik dalam proses belajar mengajar maupun programprogram pendukung lainnya. Micro teaching (Pengajaran Mikro) dan PPL (Praktik Pengalaman Lapangan) merupakan mata kuliah praktik yang bersifat wajib. Kedua program tersebut merupakan suatu kegiatan mengajar. Permasalahan yang terjadi pada sebagian mahasiswa dalam kemampuan mengajarnya sangat beragam, misalnya seperti kurangnya mempersiapkan rencana pembelajaran, kurangnya keterampilan bicara di ruang kelas sehingga menjadikan kendala dalam penyampaian materi pembelajaran, kurangnya percaya diri, kurang tahu bagaimana mengelola kelas dengan baik, kurang kreativitas dalam menggunakan media maupun metode pembelajaran sehingga terkesan monoton, kurang dapat memotivasi dan memberi penguatan kepada siswa dan sebagainya. Berdasarkan masalah tersebut peneliti berpendapat perlunya dilakukan perbaikan sebelum terjun langsung menjadi guru yang sebenarnya, kemampuan mahasiswa dalam mengajar harus terus-menerus ditingkatkan, dengan mengikuti proses perkuliahan secara serius agar materi yang disampaikan dosen dapat diterima oleh para mahasiswa dengan sebaikbaiknya. Selain itu, mahasiswa juga harus dilatih kemampuan mengajarnya dengan mengikuti pelatihan micro teaching yang sudah diarahkan oleh dosen.

Pengaruh minat menjadi guru terhadap kemampuan mengajar mahasiswa 21 Jadi sebagai mahasiswa harus terus-menerus berlatih agar permasalahan yang dikemukakan diatas dapat terselesaikan dan harus memiliki kompetensi yang sangat beragam yaitu kompetensi pedagogik, kompetensi personal, kompetensi professional, dan kompetensi sosial. Minat menjadi guru dapat diukur melalui komponen-komponen antara lain adanya penguasaan ilmu pengetahuan, adanya perasaan senang dan perhatian yang lebih besar, serta adanya kemauan untuk meningkatkan keterampilan mengajar dapat menumbuhkembangkan minat menjadi guru. Namun yang menjadi permasalahan adalah seberapa besar minat mahasiswa untuk menjadi guru, terutama mahasiswa yang dari program Pendidikan Ekonomi. Selain itu, masih banyak mahasiswa yang tidak berminat kemudian memperoleh nilai yang rendah selama perkuliahan, penguasaan praktik mengajar dalam mengikuti kegiatan Micro Teaching maupun PPL yang rendah. Bagi mahasiswa yang telah memilih program pendidikan ekonomi, sangat diperlukan minat yang tinggi. Minat merupakan faktor pendorong bagi seseorang untuk melakukan sesuatu. Seseorang yang memiliki minat yang tinggi akan melakukan sesuatu yang diminati dengan senang, sehingga apa yang diminatinya akan berhasil. Begitu juga mahasiswa yang berminat untuk menjadi guru dia akan serius dalam meningkatkan kemampuan mengajarnya. Hal ini menjadi penting karena minat merupakan faktor pendorong yang kuat dalam mencapai tujuan tersebut. Berdasarkan latar belakang masalah diatas maka perumusan masalah dalam penelitian ini adalah: adakah pengaruh minat menjadi guru terhadap kemampuan mengajar mahasiswa pada program pendidikan ekonomi di fakultas keguruan ilmu pendidikan Universitas Islam Syekh-Yusuf Tangerang. Tujuan penelitian yaitu mengetahui adakah pengaruh minat menjadi guru terhadap kemampuan mengajar mahasiswa pada program pendidikan ekonomi di fakultas keguruan ilmu pendidikan Universitas Islam Syekh-Yusuf.

22 JIPIS, Volume 20, Nomor 1, Juli-Desember 2014 II. DESKRIPSI TEORI, STUDI RELEVAN, KERANGKA BERPIKIR, DAN HIPOTESIS PENELITIAN 2.1. Konsep Teori Minat Menjadi Guru a. Pengertian Minat Syah (2008: 136) berpendapat minat (interest) berarti kecenderungan dan kegairahan yang tinggi atau keinginan yang besar terhadap sesuatu. Slameto (2010: 180) berpendapat bahwa minat adalah suatu rasa lebih suka dan rasa ketertarikan pada suatu hal atau aktivitas, tanpa ada yang menyuruh. Minat pada dasarnya adalah sikap penerimaan akan suatu hubungan antara diri sendiri dengan sesuatu di luar diri. Semakin kuat atau dekat hubungan tersebut, semakin besar minat. Sedangkan menurut Kartono (2009; 125), minat adalah momentmoment dari kecenderungan jiwa yang terarah secara intensif kepada suatu obyek yang dianggap paling efektif (perasaan) yang didalamnya terdapat elemen-elemen afektif (emosi) yang kuat. b. Unsur-unsur Minat Menurut Abror (1993: 115), menjabarkan unsur-unsur minat sebagai berikut: 1) Unsur kognisi (mengenal), dalam arti minat itu didahului oleh pengetahuan dan informasi mengenai objek yang dituju oleh minat tersebut. 2) Unsur emosi (perasaan), karena dalam partisipasi atau pengalaman itu disertai dengan perasaan tertentu (biasanya perasaan senang). 3) Unsur konasi (kehendak), merupakan kelanjutan dari kedua unsur tersebut yaitu diwujudkan dalam bentuk kemauan dan hasrat untuk melakukan suatu kegiatan.

Pengaruh minat menjadi guru terhadap kemampuan mengajar mahasiswa 23 c. Pengertian Guru Undang-undang Republik Indonesia Nomor 14 Tahun 2005 Tentang Guru dan Dosen Pasal 1: Guru adalah pendidik profesional dengan tugas utama mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih, menilai, dan mengevaluasi peserta didik pada pendidikan anak usia dini jalur pendidikan formal, pendidikan dasar, dan pendidikan menengah. d. Dimensi-dimensi Minat Menjadi Guru Berdasarkan teori di atas maka dapat ditarik kesimpulan tentang dimensi-dimensi minat mahasiswa menjadi guru. Dimensi minat antara lain: 1) Perasaan (Abror: 147) didefinisikan sebagai gejala psikis yang bersifat subjektif, berhubungan dengan gejala mengenal, dialami dalam kualitas senang atau tidak senang dalam berbagai taraf. Perasaan tersebut yaitu perasaan terhadap perilaku guru, perasaan terhadap cara berpakaian guru, perasaan terhadap cara mengajar guru. 2) Perhatian (Abror: 158) merupakan pemusatan tenaga psikis yang tertuju pada sesuatu objek atau pendayagunaan kesadaran untuk menyertai sesuatu aktivitas. Perhatian tersebut yaitu perhatian terhadap peserta didik. 3) Kemauan (Abror: 156) adalah dorongan dari dalam berdasarkan kesadaran (pertimbangan pikiran) dan perasaan, serta seluruh pribadi yang menimbulkan kegiatan yang terarah pada tercapainya suatu tujuan yang berhubungan dengan kebutuhan hidupnya. Sedangkan dorongan adalah suatu kekuatan dari dalam yang mempunyai tujuan tertentu dan berlangsung di luar

24 JIPIS, Volume 20, Nomor 1, Juli-Desember 2014 kesadaran kita. Kemauan tersebut yaitu dorongan jiwa untuk menjadi guru. 4) Rasa ketertarikan berhubungan dengan daya gerak yang mendorong untuk cenderung merasa tertarik pada orang, benda, kegiatan atau bisa berupa pengalaman afektif yang dirangsang oleh kegiatan itu sendiri. Rasa ketertarikan tersebut pada bidang keguruan. e. Cara Mengukur Minat Minat diukur dengan menggunakan kuesioner atau dengan menggunakan wawancara. Dalam TRA (Theory of Reasoned Action), minat merupakan bagian dari intense sehingga belum nampak kegiatannya dan tidak dapat dilakukan observasi secara langsung (Fishben, 1975). Hasil pengukuran minat menurut Ajzen (1996), dapat dikategorikan menjadi minat tinggi (67 100%), minat sedang (34 66%), dan minat rendah (0 33%). 2.2. Konsep Teori Kemampuan Mengajar a. Pengertian Kemampuan Menurut Cooper dalam Sukandi (2011: 27) mengemukakan bahwa guru harus memiliki kemampuan merencanakan pengajaran, menuliskan tujuan pengajaran, menyajikan bahan pelajaran, memberikan pertanyaan kepada siswa, mengajarkan konsep, berkomunikasi dengan siswa, mengamati kelas, dan mengevaluasi hasil belajar. b. Pengertian Kemampuan Mengajar Suryobroto (2013) dimensi kemampuan mengajar meliputi:

Pengaruh minat menjadi guru terhadap kemampuan mengajar mahasiswa 25 1) Kemampuan Merencanakan Pembelajaran : menetapkan tujuan instruksional, bahan pelajaran, metode mengajar, sarana/alat pendidikan, strategi evaluasi. 2) Kemampuan Melaksanakan: membuka pelajaran, menyampaikan materi pelajaran, menggunakan metode mengajar, menggunakan alat peraga dalam pengajaran, pengelolaan kelas, menutup pelajaran. 3) Kemampuan Mengevaluasi atau Penilaian: evaluasi formatif, sumatif dan pelaporan hasil penilaian. 2.3. Hasil Penelitian yang Relevan Penelitian yang relevan dengan penelitian ini adalah oleh Abu Salman pada tahun 2012 tentang Pengaruh Pengalaman PPL dan Prestasi Belajar Terhadap Minat Menjadi Guru pada Mahasiswa Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Yogyakarta Angkatan 2008. Penelitian tersebut menyimpulkan bahwa terdapat pengaruh positif dan signifikan pada penelitian ini. Hal ini menunjukkan bahwa semakin baik pengalaman PPL dan prestasi belajar maka akan semakin baik pula minat menjadi guru, sehingga mahasiswa diharapkan memiliki prestasi belajar yang tinggi agar dapat termotivasi untuk menjadi seorang guru. Penelitian yang relevan dengan penelitian ini juga dilakukan oleh Sukandi pada tahun 2011 tentang Pengaruh Kemampuan Mengajar Guru Terhadap Motivasi Belajar Siswa SMK Negeri di Kabupaten Indramayu. Terdapat pengaruh positif dan signifikan pada penelitian ini. Penelitian tersebut menyimpulkan bahwa makin tinggi kemampuan mengajar guru maka akan mampu meningkatkan motivasi belajar siswa, begitu juga sebaliknya jika kemampuan mengajarnya rendah maka motivasi belajar siswa pun menurun untuk belajar.

26 JIPIS, Volume 20, Nomor 1, Juli-Desember 2014 Penelitian yang relevan dengan penelitian ini adalah penelitian yang dilakukan oleh Julaeha (2010) tentang Kemampuan Guru Dalam Mengembangkan Strategi Pembelajaran IPS Di Kelas VIII Di SMP Negeri 1 Teluknaga. Penelitian tersebut menyimpulkan bahwa pengembangan strategi belajar mengajar sangat membantu siswa dalam belajar, siswa menjadi lebih aktif dalam belajar terutama dengan menggunakan strategi belajar mengajar yaitu melalui metode diskusi, ceramah, tanya jawab dan presentasi dalam pembelajaran IPS, yang mendorong siswa dan guru untuk aktif dan kreatif untuk meningkatkan semangat belajar siswa dalam bidang studi IPS. 2.4. Hipotesis Penelitian Hipotesis dalam penelitian ini adalah: terdapat pengaruh positif minat menjadi guru terhadap kemampuan mengajar mahasiswa pada program pendidikan ekonomi di Fakultas Keguruan Ilmu Pendidikan Universitas Islam Syekh- Yusuf Tahun Akademik 2013-2014. III. METODE PENELITIAN 3.1. Metode Penelitian Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah Deskriptif Korelasional (Pendekatan Kuantitatif) dengan teknik survey, yaitu teknik pengumpulan data dan analisis data berupa fakta dari variabel-variabel yang diteliti melalui kuesioner yang bersifat tetutup, maksudnya selain dapat dibuat dalam bentuk pilihan ganda, juga dapat dibuat dalam bentuk checklist yang ditentukan nilainya dengan skala Guttman. 3.2. Populasi dan Sampel Populasi dalam penelitian ini adalah mahasiswa FKIP Ekonomi di UNIS berjumlah 90 mahasiswa/i semester VIII dengan jumlah 3 kelas. Sedangkan sampel dan teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini adalah

Pengaruh minat menjadi guru terhadap kemampuan mengajar mahasiswa 27 Probability Sampling yaitu teknik acak sederhana (simple random sampling). Menurut sugiyono (2010: 120) simple random sampling dikatakan sederhana karena pengambilan anggota sampel dari populasi dilakukan secara acak tanpa memperhatikan strata yang ada dalam populasi itu. Cara demikian dilakukan bila anggota populasi dianggap homogen. Adapun rincian sampel sebagai berikut: Tabel 1 Jumlah sampel penelitian Kelas Jumlah Mahasiswa/i Sampel Semester VIII A 33 mahasiswa/i 18 Semester VIII B 25 mahasiswa/i 13 Semester VIII C 32 mahasiswa/i 17 Jumlah 48 3.3. Teknik Pengumpulan Data Pada penelitian ini menggunakan data primer, yaitu data yang langsung diperoleh dari sumber. Jenis data primer yang digunakan adalah data dari penyebaran angket kepada responden yang berkaitan dengan persepsi responden terhadap variabel penelitian yaitu kemampuan mengajar. 3.3.1. Kemampuan Mengajar (Variabel Y) a. Definisi Konseptual Kemampuan mengajar adalah suatu proses pembelajaran dengan menerapakan kemampuan merencanakan pembelajaran, menerapakan kemampuan melaksanakan pembelajaran dan mengevaluasi atau penilaian hasil belajar yang diperoleh melalui pendidikan, latihan dan pengetahuan.

28 JIPIS, Volume 20, Nomor 1, Juli-Desember 2014 b. Definisi Operasional Kemampuan mengajar adalah suatu kemampuan merencanakan pembelajaran yang mencapai indikator menetapkan tujuan pembelajaran, bahan pelajaran, metode mengajar, sarana/alat pendidikan, strategi evaluasi. Kemampuan melaksanakan yang mencapai indikator membuka pelajaran, menyampaikan materi pelajaran, menggunakan metode mengajar, menggunakan alat peraga, pengelolaan kelas, interaksi belajar mengajar, dan menutup pelajaran. Kemampuan mengevaluasi atau penilaian yang mencapai indikator evaluasi formatif, evaluasi sumatif, pelaporan hasil penilaian. c. Kisi-kisi Instrumen Tabel 2 Kisi-kisi Instrumen Variabel (Y) Kemampuan Mengajar Variabel Dimensi Indikator Butir Soal Kemampuan Mengajar 1. Merencanakan Pembelajaran 2. Melaksanakan 3. Evaluasi (Penilaian) a. Menetapkan Tujuan Pembelajaran b. Bahan Pelajaran c. Metode Mengajar d. Sarana/Alat Pendidikan e. Strategi Evaluasi a. Membuka Pelajaran b. Menyampaikan Materi Pelajaran c. Menggunakan Metode Mengajar d. Menggunakan alat Peraga e. Pengelolaan Kelas f. Interaksi Belajar Mengajar g. Menutup Pelajaran a. Evaluasi Formatif, b. Evaluasi Sumatif, c. Pelaporan Hasil Penilaian 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8 9, 10, 11, 12, 13 14, 15, 16, 17, 18, 19, 20, 21, 22, 23, 24 25, 26, 27, 28, 29, 30,

Pengaruh minat menjadi guru terhadap kemampuan mengajar mahasiswa 29 3.3.2. Minat Menjadi Guru (Variabel X) a. Definisi Konseptual Minat menjadi guru adalah minat adalah perasaan yang ditandai dengan adanya pemusatan perhatian, kemauan dan rasa ketertarikan pada suatu hal atau aktivitas tanpa ada yang menyuruh. b. Definisi Operasional Minat menjadi guru adalah suatu perasaan yang mencapai indikator perilaku guru, cara berpakaian, cara mengajar guru. Perhatian yang mencapai indikator perhatian terhadap peserta didik. Kemauan yang mencapai indikator dorongan jiwa untuk menjadi guru. Rasa ketertarikan yang mencapai indikator tertarik pada bidang keguruan. c. Kisi-kisi Instrumen Tabel 3 Kisi-kisi Instrumen Variabel (X) Minat Menjadi Guru Variabel Dimensi Indikator Butir Soal Minat Menjadi Guru 1. Perasaan 2. Perhatian 3. Kemauan 4. Rasa Ketertarikan 1. Perilaku guru 2. Cara berpakaian 3. Cara mengajar guru Perhatian terhadap peserta didik Dorongan jiwa untuk menjadi guru Tertarik pada bidang keguruan. 31, 32, 33. 34, 35, 36. 37, 38, 39, 40. 41, 42, 43, 44, 45, 46, 47, 48, 49 50, 51, 52, 53, 54, 55. 56, 57, 58, 59, 60.

30 JIPIS, Volume 20, Nomor 1, Juli-Desember 2014 3.3.3. Uji Coba Instrumen: uji validitas dan uji reliabilitas Menurut Arikunto, Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukan tingkat-tingkat kevalidan atau kesahihan suatu instrumen. Sebuah instrumen dikatakan valid apabila mampu mengukur apa yang diinginkan. Sebuah instrumen dikatakan valid apabila dapat mengungkapkan data dari variabel yang diteliti secara tepat. Uji validitas dilakukan dengan menggunakan rumus korelasi yang dikemukakan oleh Pearson dengan rumus korelasi product moment. Setelah dilakukan perhitungan dengan menggunakan rumus Pearson prodact moment, didapatkan hasil dengan data yang valid sebanyak 18 soal pernyataan dari variabel (X). Sedangkan yang tidak valid dari variabel X sebanyak 12 butir soal pernyataan Setelah lolos uji validitas selanjutnya instrument diuji reliabilitas menggunakan rumus spreaman brown, didapatkan hasil nilai sebesar 0,91155. Bila dikonsultasikan ke tabel r produc moment dengan sampel 48 dan taraf signifikansi 5% adalah 0,374. > dan > 0,8 berarti reliabel sangat baik. 3.4. Uji Prasyarat Analisis Uji prasyarat analisis terkait uji normalitas data menggunakan rumus Chi Kuadrat (X 2 ) Dimana: X 2 Fo Fn = Chi kuadrat = Frekuensi yang di observasi = Frekuensi yang di harapkan kriteria pengujian: Jika : X 2 hitung X 2 tabel, terima Ho = populasi tidak berdistribusi normal. X 2 hitung > X 2 tabel, terima Ha = populasi berdistribusi normal

Pengaruh minat menjadi guru terhadap kemampuan mengajar mahasiswa 31 3.5. Analisis Data Dalam analisis data penelitian ini menggunakan regresi linier sederhana, dengan dilakukan uji linieritas dan determinan regresi untuk menguji hipotesis melakukan uji t. Selanjutnya juga dilakukan analisis korelasi sederhana dan determinan korelasi. Adapun hipotesis statistik yang akan diuji adalah H o : ρ = 0 artinya tidak ada hubungan yang signifikan antara minat menjadi guru dengan kemampuan mengajar mahasiswa. H a : ρ > 0 artinya terdapat hubungan yang positif dan signifikan antara minat menjadi guru dengan kemampuan mengajar mahasiswa. IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Hasil analisis deskripsi data penelitian dapat dilihat pada tabel dibawah ini: No Komponen Tabel 4 Deskripsi Statistik Minat Menjadi Guru (X) Variabel Penelitian Kemampuan Mengajar Mahasiswa (Y) 1 Frekuensi 48 48 2 Pernyataan 31 32 3 Valid 18 23 4 Nilai Tertinggi 18 23 5 Nilai Terendah 9 12 6 Range 9 11 7 Mean 14,20 18,41 8 Modus 14 19 9 Median 14 19 10 Sum 682 884 11 Simpangan Baku 2,33 2,44 Sumber: data diolah

Frekuensi 32 JIPIS, Volume 20, Nomor 1, Juli-Desember 2014 Dari tabel diatas dapat diketahui data jumlah responden sebanyak 48 mahasiswa yang telah diolah pada variabel Minat Menjadi Guru (X) sebagai berikut: terdapat 31 butir soal pernyataan uji instrument, dan 18 butir soal pernyataan yang valid, untuk nilai tertinggi yaitu 18 sedangkan nilai terendah yaitu 9, untuk nilai rentang data (range) 9, mean 14,20, modus 14, median 14, sum 682, dan simpangan baku 2,33. Sedangkan untuk variabel kemampuan mengajar mahasiswa (Y) dari tabel diatas dapat diketahui data jumlah responden sebanyak 48 mahasiswa yang telah diolah pada variabel kemampuan mengajar mahasiswa (Y) sebagai berikut: terdapat 32 butir soal pernyataan uji instrument, dan 23 butir soal pernyataan yang valid, untuk nilai tertinggi yaitu 23 sedangkan nilai terendah yaitu 12, untuk nilai rentang data (range) 11, mean 18,49, modus 19, median 19, sum 884, dan simpangan baku 2,44. Berdasarkan gambar histogram minat menjadi guru dapat di lihat sebaran nilai, total skor 9-10 dimiliki oleh 4 mahasiswa, skor 11-12 dimiliki oleh 6 mahasiswa, skor 13-14 dimiliki oleh 18 mahasiswa, skor 15-16 dimiliki oleh 11 mahasiswa, dan skor 17-18 dimiliki oleh 9 mahasiswa. Gambar 1 Histogram Variabel Minat Menjadi Guru 20 Minat Menjadi Guru 15 10 5 0-5 9-10 `11-12 13-14 15-16 17-18 Interval

Frekuensi Pengaruh minat menjadi guru terhadap kemampuan mengajar mahasiswa 33 Berdasarkan gambar histogram kemampuan mengajar mahasiswa dapat di peroleh sebaran nilai total skor 12-14 dimiliki oleh 3 mahasiswa, skor 15-17 dimiliki oleh 12 mahasiswa, skor 18-20 dimiliki oleh 24 mahasiswa, dan skor 21-23 dimiliki oleh 9 mahasiswa. Gambar 2 Histogram Variabel Kemampuan Mengajar Mahasiswa 30 25 20 15 10 5 Kemampuan Mengajar Mahasiswa 0 `12-14 15-17 18-20 21-23 Interval 4.2. Hasil Analisis data Sebelum melakukan analisis data pertama yang dilakukan adalah uji prasyarat, yaitu uji normalitas data. Dihasilkan bahwa data minat mengajar mahasiswa diperoleh nilai = 4,17 dan = 9,488 pada taraf signifikan = 0,05 dengan db (derajat bebas) = 5-1 karena harga lebih kecil dari, maka minat menjadi guru berdistribusi normal. Demikian pula untuk hasil pengujian normalitas kemampuan mengajar mahasiswa diperoleh harga = 0,78 sedangkan = 7,815 pada taraf signifikan = 0,05 dengan db (derajat bebas) = 4-1 karena harga lebih kecil dari, maka kemampuan mengajar mahasiswa berdistribusi normal.

34 JIPIS, Volume 20, Nomor 1, Juli-Desember 2014 Selanjutnya dihasilkan persamaan regresi sederhana yaitu; Ŷ = 3,35 + 1,06 X, dan persamaan tersebut terbukti linier dari hasil uji linieritas dengan nilai F hitung 785,66 > F tabel 7,19. Untuk melihat apakah variabel X (minat menjadi guru) berpengaruh terhadap variable Y (kemampuan mengajar mahasiswa) dilakukan uji keberartian Regresi (Uji T hitung ). Didapatkan hasil nilai pada taraf signifikan 5% dan n = 48 dengan uji dua belah pihak db = 48-2 = 46, sehingga diperoleh sebesar 24,242 dan sebesar 2,021 dengan demikian lebih besar dari Ha diterima. Sehingga terdapat pengaruh yang positif signifikan antara minat menjadi guru terhadap kemampuan mengajar mahasiswa. 4.3. Pembahasan Hasil Penelitian Hasil perhitungan menyebutkan bahwa terdapat hubungan kausal antara minat menjadi guru terhadap kemampuan mengajar mahasiswa di Universitas Islam Syekh Yusuf. Tangerang yang dinyatakan oleh adanya korelasi positif sebesar 0,975 antara kepribadian guru dan kinerja guru dimana hubungan yang terjadi adalah minat menjadi guru yang mempengaruhi kemampuan mengajar mahasiswa. V. KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN 5.1. Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan pada bab IV mengenai pengaruh minat menjadi guru terhadap kemampuan mengajar mahasiswa dapat disimpulkan terdapat hubungan sangat positif kuat yang signifikan antara minat menjadi guru terhadap kemampuan mengajar mahasiswa pada program pendidikan ekonomi di fakultas keguruan ilmu pendidikan Universitas Islam Syekh Yusuf Tangerang Tahun Ajaran 2013-2014.

Pengaruh minat menjadi guru terhadap kemampuan mengajar mahasiswa 35 Berdasarkan analisis korelasi product moment diperoleh = 0,975 berarti terdapat pengaruh yang positif antara minat menjadi guru terhadap kemampuan mengajar mahasiswa diperoleh dari nilai Koefisien Determinasi (KD) sebesar 95,07% yang berarti minat menjadi guru memberikan pengaruh sebesar 95,07% terhadap kemampuan mengajar mahasiswa, sedangkan sebesar 4,93% dipengaruhi oleh faktor lain. Berdasarkan uji hipotesis dapat diperoleh thitung = 264,96 ttabel = 2,021, didapat nilai thitung = 264,96 > ttabel = 2,021, maka Ho ditolak dan Ha diterima. Artinya Minat menjadi Guru berpengaruh positif signifikan terhadap Kemampuan Mengajar Mahasiswa di Prodi Pendidikan Ekonomi FKIP Universitas Islam Syekh- Yusuf Tangerang. 5.2. Saran-Saran Adapun saran yang dapat penulis ajukan, setelah menganalisis data hasil penelitian dan menarik kesimpulan adalah sebagai berikut : 1. Dosen hendaknya mampu meningkatkan minat mahasiswa untuk menjadi guru agar kemampuan mengajar mahasiswa lebih professional. 2. Mahasiswa diharapkan selalu meningkatkan pengetahuannya tentang kemampuan mengajar dengan cara terus bersungguh-sungguh dalam mengikuti kegiatan perkuliahan baik di dalam maupun di luar kelas. DAFTAR PUSTAKA Arikunto, Suharsimi. 2010, Prosedur Penelitian. Jakarta: Rineka Cipta. Eprints, uny, Eprints Online; http://eprints.uny.ac.id/7625/ Julaeha. 2010. Kemampuan Guru Dalam Mengembangkan Strategi Pembelajaran IPS. Skripsi, UNIS Tangerang. K, Kartono. 2009. Bimbingan Belajar. Jakarta: Raja Grafindo Persada. K Abdullah, M. Kamus Lengkap Bahasa Indonesia. Jakarta: Sandro Jaya.

36 JIPIS, Volume 20, Nomor 1, Juli-Desember 2014 Psychologymania, Pengertian Kemampuan, Psychologymania Online; http://www.psychologymania.com/2012/12/pengertiankemampuan.html Riduwan, 2009. Belajar Mudah Penelitian Untuk Guru - Karyawan dan Peneliti Pemula. Bandung: Alfabeta Rojai dan Maulana Romadon, Risa. 2013. Panduan Sertifikasi Guru Berdasarkan Undang-Undang Guru & Dosen. Jakarta: Dunia Cerdas. Slameto. 2010. Belajar dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta: Rineka Cipta. Sugiyono. 2010. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: Alfabeta. -----------. 2010. Penelitian Pendidikan. Bandung: Alfabeta. -----------. 2010. Statistika untuk Penelitian. Bandung: Alfabeta. Suhandi, Aan. 2013. Pengaruh Pelaksanaan Tata Tertib Sekolah Terhadap Persepsi Orang Tua Siswa. Skripsi, UNIS Tangerang. Sukandi. 2011. Pengaruh Kemampuan Mengajar Guru Terhadap Motivasi Belajar Siswa SMK Negeri. Tesis, UI Jakarta. Sumanto. 2014. Psikologi Umum. Yogyakarta: CAPS. Suryosubroto, B. 2013. Proses Belajar Mengajar di Sekolah. Jakarta: Rineka Cipta. Syah, Muhibbin. 2008. Psikologi Pendidikan dengan Pendekatan Baru. Bandung: PT Remaja Rosdakarya. Uzer Usman, Moh. 2010. Menjadi Guru Profesional. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.