BAB I PENDAHULUAN. air bersih. Terlebih beberapa tahun belakangan ini, krisis air bersih

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. tingginya angka kematian dan kesakitan karena ISPA. Penyakit infeksi saluran

BAB I PENDAHULUAN. yaitu program pemberantasan penyakit menular, salah satunya adalah program

BAB I PENDAHULUAN. terjadinya wabah campak yang cukup besar. Pada tahun kematian

BAB I PENDAHULUAN. Pneumonia sering ditemukan pada anak balita,tetapi juga pada orang dewasa

BAB I PENDAHULUAN. Berdasarkan data dari World Health Organization (WHO), diare adalah

BAB I PENDAHULUAN. Menurut data World Health Organization (WHO), diare adalah penyebab. Sementara menurut United Nations Childrens Foundation (UNICEF)

BAB I PENDAHULUAN. (Infeksi Saluran Pernafasan Akut). Saat ini, ISPA merupakan masalah. rongga telinga tengah dan pleura. Anak-anak merupakan kelompok

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Kesehatan lingkungan mempengaruhi derajat kesehatan masyarakat,

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. Tujuan pembangunan nasional bidang kesehatan yang tercantum dalam

BAB I PENDAHULUAN. prasarana kesehatan saja, namun juga dipengaruhi faktor ekonomi,

BAB 1 PENDAHULUAN. keberhasilan pembangunan bangsa. Untuk itu diselenggarakan pembangunan

BAB 1 PENDAHULUAN. karena penularannya mudah dan cepat, juga membutuhkan waktu yang lama

BAB I PENDAHULUAN. disebut infeksi saluran pernapasan akut (ISPA). ISPA merupakan

BAB I PENDAHULUAN. Balita. Pneumonia menyebabkan empat juta kematian pada anak balita di dunia,

BAB 1 PENDAHULUAN. serta memiliki peran penting dalam upaya penanggulangan kemiskinan.

BAB I PENDAHULUAN. (mordibity) dan angka kematian (mortality). ( Darmadi, 2008). Di negara

BAB 1 PENDAHULUAN. saat ini masih menjadi masalah kesehatan masyarakat dan beban global. terutama di negara berkembang seperti Indonesia adalah diare.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB 1 : PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Pneumonia adalah penyakit batuk pilek disertai nafas sesak atau nafas cepat,

HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN DAN SIKAP IBU DENGAN UPAYA PENCEGAHAN ISPA PADA BALITA DI PUSKESMAS NGORESAN SURAKARTA

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. saluran pernapasan sehingga menimbulkan tanda-tanda infeksi dalam. diklasifikasikan menjadi dua yaitu pneumonia dan non pneumonia.

BAB I PENDAHULUAN. dari sepuluh kali sehari, ada yang sehari 2-3 kali sehari atau ada yang hanya 2

BAB 1 PENDAHULUAN. terbesar baik pada bayi maupun pada anak balita. 2 ISPA sering berada dalam daftar

BAB I PENDAHULUAN. Infeksi Saluran Pernafasan Akut (ISPA) adalah infeksi akut yang

BAB I PENDAHULUAN. di paru-paru yang sering terjadi pada masa bayi dan anak-anak (Bindler dan

BAB I PENDAHULUAN. gizi pada ibu hamil dapat menyebabkan Bayi Berat Lahir Rendah (BBLR) dan

BAB 1 PENDAHULUAN. Tuberkulosis paru merupakan penyakit menular yang menjadi masalah

BAB I PENDAHULUAN. pembangunan Milenium atau lebih dikenal dengan istilah Millenium Development

SKRIPSI ANALISIS FAKTOR RISIKO KEJADIAN PENYAKIT TUBERKULOSIS PADA ANAK DI BALAI BESAR KESEHATAN PARU MASYARAKAT SURAKARTA

BAB I PENDAHULUAN. balita/hari (Rahman dkk, 2014). Kematian balita sebagian besar. pneumonia sebagian besar diakibatkan oleh pneumonia berat berkisar

BAB 1 PENDAHULUAN. kehilangan cairan tubuh sehingga menyebabkan dehidrasi tubuh, hal ini

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN. pasien dewasa yang disebabkan diare atau gastroenteritis (Hasibuan, 2010).

BAB I PENDAHULUAN. (saluran atas) hingga alveoli (saluran bawah) termasuk jaringan

BAB I PENDAHULUAN. negara berkembang termasuk Indonesia (Depkes RI, 2007). dan balita. Di negara berkembang termasuk Indonesia anak-anak menderita

BAB I PENDAHULUAN. sampai dengan lima tahun. Pada usia ini otak mengalami pertumbuhan yang

BAB I PENDAHULUAN. berbagai agen penyakit. Penyakit yang penyebab utamanya berakar pada

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

PENDAHULUAN atau Indonesia Sehat 2025 disebutkan bahwa perilaku. yang bersifat proaktif untuk memelihara dan meningkatkan kesehatan;

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. kesakitan dan kematian pada bayi dan anak-anak di dunia. kedua pada anak dibawah 5 tahun. 1

BAB 1 : PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Pneumonia adalah penyakit batuk pilek disertai nafas sesak atau nafas cepat,

BAB 1 PENDAHULUAN. Kesehatan Anak FKUI/RSCM, diare diartikan sebagai buang air besar yang tidak

BAB I PENDAHULUAN. (laki-laki, perempuan, tua, muda, miskin, kaya, dan sebagainya) (Misnadiarly,

BAB 1 : PENDAHULUAN. membungkus jaringan otak (araknoid dan piameter) dan sumsum tulang belakang

BAB I PENDAHULUAN. yang terjadi di masyarakat dapat dipengaruhi oleh faktor-faktor lingkungan.

BAB I PENDAHULUAN. balita di dunia, lebih banyak dibandingkan dengan penyakit lain seperti

BAB I PENDAHULUAN. setinggi-tingginya guna tercapainya negara yang kuat (Ratna, 2011).

I. PENDAHULUAN. Penyakit Tuberkulosis (TB) merupakan penyakit infeksi yang masih menjadi

BAB 27 PENINGKATAN AKSES MASYARAKAT TERHADAP KESEHATAN YANG LEBIH BERKUALITAS

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Selama proses pertumbuhan dan perkembangan, anak memerlukan asupan

Jurnal Harapan Bangsa, Vol.1 No.1 Desember 2013 ISSN

BAB I PENDAHULUAN. sebagai pandemik yang terlupakan atau the forgotten pandemic. Tidak

Oleh Direktur Jenderal PP-PL Depkes

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 27 PENINGKATAN AKSES MASYARAKAT TERHADAP LAYANAN KESEHATAN YANG LEBIH BERKUALITAS

Oleh : Yophi Nugraha, Inmy Rodiyatam ABSTRAK

BAB 1 :PENDAHULUAN. masih merupakan masalah kesehatan utama yang banyak ditemukan di. hubungan status gizi dengan frekuensi ISPA (1).

BAB I PENDAHULUAN. dewasa (Widoyono, 2005). Berdasarkan catatan World Health Organization. diperkirakan meninggal dunia (Mufidah, 2012).

BAB 1 PENDAHULUAN. anak di negara sedang berkembang. Menurut WHO (2009) diare adalah suatu keadaan

BAB 1 PENDAHULUAN. (P2ISPA) adalah bagian dari pembangunan kesehatan dan upaya pencegahan serta

BAB I PENDAHULUAN. penyakit sehingga berkontribusi besar pada mortalitas Balita (WHO, 2013).

BAB I PENDAHULUAN. perlu dijaga, ditingkatkan dan dilindungi kesehatannya. Masa usia sekolah disebut

BAB I PENDAHULUAN UKDW. trakea bahkan paru-paru. ISPA sering di derita oleh anak anak, baik di negara

BAB 1 PENDAHULUAN. mortalitas dari penyakit diare masih tergolong tinggi. Secara global, tahunnya, dan diare setiap tahunnya diare membunuh sekitar

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

GAMBARAN PENGETAHUAN IBU TENTANG ISPA DI PUSKESMAS DESA DAYEUH KOLOT KABUPATEN BANDUNG

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Prevalensi TB Paru di Indonesia dan negara negara sedang berkembang lainnya

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

PENDAHULUAN. Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. terutama pada bagian perawatan anak (WHO, 2008). kematian balita di atas 40 per 1000 kelahiran hidup adalah 15%-20%

BAB 1 : PENDAHULUAN. yang akan memungkinkan setiap orang hidup produktif secara sosial ekonomis.

BAB I PENDAHULUAN. Asam) positif yang sangat berpotensi menularkan penyakit ini (Depkes RI, Laporan tahunan WHO (World Health Organitation) tahun 2003

BAB 1 PENDAHULUAN. Penyakit campak merupakan salah satu masalah kesehatan masyarakat di

BAB I PENDAHULUAN. Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. Di dalam bab ini akan dibahas tentang latar belakang penelitian, masalah

BAB I PENDAHULUAN. menular maupun tidak menular (Widyaningtyas, 2006). bayi dan menempati posisi pertama angka kesakitan balita.

BAB I PENDAHULUAN. menyebabkan Kejadian Luar Biasa (KLB) dan termasuk masalah kesehatan

BAB 1 : PENDAHULUAN. kesehatan salah satunya adalah penyakit infeksi. Masa balita juga merupakan masa kritis bagi

BAB I. PENDAHULUAN. lima hal, atau kombinasi dari beberapa macam penyakit, diantaranya : ISPA

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat di dunia, terutama di negara-negara berkembang termasuk Indonesia.

BAB I PENDAHULUAN. yang paling banyak diderita oleh masyarakat. Sebagian besar dari infeksi

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. ini manifestasi dari infeksi system gastrointestinal yang dapat disebabkan berbagai

7-13% kasus berat dan memerlukan perawatan rumah sakit. (2)

BAB I PENDAHULUAN. Masa balita merupakan kelompok umur yang rawan gizi dan rawan

BAB I PENDAHULUAN. program pokok pembangunan di bidang kesehatan masih menitikberatkan

BAB I PENDAHULUAN. yang bertujuan meningkatkan kesadaran, kemauan dan kemampuan hidup sehat

BAB I LATAR BELAKANG. bayi dan balita. Seorang bayi baru lahir umumnya akan buang air besar sampai

MODEL ARIMA MUSIMAN UNTUK MEMPREDIKSI JUMLAH PENDERITA PENYAKIT ISPA DI PUSKESMAS ROWOSARI SEMARANG

BAB I PENDAHULUAN. selama ini masih banyak permasalahan kesehatan, salah satunya seperti kematian

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Penyakit tuberkulosis (TB) merupakan salah satu penyakit menular yang

BAB 1 PENDAHULUAN. tergantung pada kemampuan dan kualitas sumber daya manusia (Dinkes Sumut,


BAB I PENDAHULUAN. hidro-meteorologi (banjir, kekeringan, pasang surut, gelombang besar, dan

BAB I LATAR BELAKANG

BAB 1 PENDAHULUAN. nasional dilaksanakan secara bertahap dan berkesinambungan serta ditujukan

Transkripsi:

8 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Semakin berkurangnya sumber air bersih di dunia membuat banyak warga dunia semakin kesulitan dalam mendapatkan akses untuk memperoleh air bersih. Terlebih beberapa tahun belakangan ini, krisis air bersih mengancam berbagai belahan dunia. Kurangnya akses terhadap air bersih membuat banyak warga dunia menderita berbagai penyakit yang berhubungan dengan keterbatasan air bersih. Muntaber, diare, berbagai penyakit kulit, kolera dan banyak penyakit lainnya dapat dengan mudah ditemui di daerah yang memiliki keterbatasan dalam mengakses air bersih. Walaupun penyakit tersebut bukan hanya disebabkan oleh kurangnya air bersih, namun juga kurangnya kebersihan lingkungan, sanitasi yang buruk, dan sebagainya. Sebagian negara yang sedang berkembang memiliki masalah kesehatan yang kurang lebih sama. Data dari Badan Kesehatan Dunia World Health Organization (WHO) menyebutkan bahwa diare merupakan penyebab nomor satu kematian pada balita di seluruh dunia. Sementara itu, Badan Perserikatan Bangsa- Bangsa untuk urusan anak menyatakan setiap 30 detik ada satu anak meninggal dunia karena diare. Di Indonesia yang merupakan sebuah negara kepulauan dengan minimnya sumber air bersih, penyakit penyakit seperti diare, muntaber, penyakit kulit, dan kolera juga bisa dengan mudah ditemui di sekitar kita. 8

9 Dengan hanya lima puluh persen penduduk yang dapat mengakses sumber air bersih, terdapat 100.000 nyawa anak melayang karena kekurangan cairan akibat menderita diare di Indonesia saja (KCM, 26 Nov 2006). Diare di Indonesia menduduki peringkat di bawah malnutrisi dan ISPA dalam kematian balita yang keduanya merupakan penyakit yang teratas penyebab kematian pada balita. Bahkan malnutrisi yang terjadi di masyarakat diakibatkan dari kekurangan cairan akibat diare. Kasus diare ini tidak hanya menjangkiti masyarakat pedesaan. Masyarakat daerah perkotaan juga dapat terjangkit diare jika tidak memperhatikan kebersihan dan gaya hidupnya. Di Tangerang, diare adalah penyakit endemis yang selalu ada dan mengalami peningkatan pada waktu-waktu tertentu dalam setahun. Bahkan, pada tahun 2007, wabah diare dinyatakan sebagai kejadian luar biasa di Tangerang. Di Puskesmas Sukasari, diare merupakan penyakit ke tiga terbesar setelah influenza dan infeksi saluran pernapasan. Banyak faktor yang menyebabkan diare menjadi penyakit endemis. Oleh sebab itu, penulis mengangkat diare sebagai topik dalam laporan hasil praktek belajar lapangannya. B. Tujuan Praktek Belajar Lapangan 1.1 Tujuan Umum Mendapatkan gambaran program penanggulangan diare di Puskesmas Sukasari, Tangerang. 9

10 1.2 Tujuan Khusus o Mengidentifikasi kejadian diare di Puskesmas Sukasari, Tangerang. o Mengetahui gejala-gejala umum diare. o Mengidentifikasi penanggulangan diare di Puskesmas Sukasari. o Mengkaji pelaksanaan program penanggulangan diare yang dilaksanakan di Puskesmas Sukasari, Tangerang. 1.3 Identifikasi Masalah Masalah-masalahkesehatan di Puskesmas Sukasari Tangerang : 1. Program Penanggulangan TB Paru 2. Program Penanggulangan ISPA 3. Program Penanggulangan DBD 4. Program Penanggulangan Gizi Buruk 5. Program Penanggulangan diare 6. Program Kesehatan Ibu dan Anak 7. Kesehatan lingkungan 8. Imunisasi Masalah yang akan diangkat dalam PBL ini adalah mengenai program penaggulangan diare. C. Manfaat Praktek Belajar Lapangan Bagi Mahasiswa - Mahasiswa mendapatkan gambaran umum mengenai kegiatan dan program puskesmas serta berbagai macam permasalahannya secara nyata di lapangan. 10

11 - Mahasiswa juga mendapatkan keterampilan dan pengetahuan yang lebih aplikatif dalam bidang kesehatan, yang akan berguna bagi kehidupannya sekarang maupun nanti. - Mahasiswa dapat menggunakan teknologi dengan baik untuk mendukung analisa, identifikasi, masalah lainnya yang terkait dengan bidang kesehatan masyarakat, dan mampu untukmemecahkan masalah yang ada dengan berbagai alternatif pemecahannya. - Menjembatani kemitraan puskesmas dengan badan pendidikan swasta. Bagi Puskesmas - Puskesmas memanfaatkan mahasiswa untuk membantu pelaksanaan program puskesmas yang telah dicanangkan. - Melakukan kerjasama antara peserta didik dengan Puskesmas selama beberapa waktu dalam bidang kesehatan yang berhubungan dengan bidang kesehatan. - Melakukan peran kemitraan yang baik antara Puskesmas dan Fakultas. Bagi Fakultas Ilmu-ilmu Kesehatan - Menjadikan mahasiswa Fakultas Ilmu ilmu Kesehatan teladan pelaksanaan kesehatan yang terpadu dan terdepan di masyarakat kita. 11

12 - Tersusunnya kurikulum studi kesehatan mesyarakat sesuai dengan kebutuhan di lapangan. - Meningkatnya kapasitas dan kualitas pendidikan dengan melibatkan tenaga lapangan dalam kegiatan praktek belajar lapangan. 12