BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP ALIH FUNGSI WAKAF PRODUKTIF KEBUN APEL DI DESA ANDONOSARI KECAMATAN TUTUR KABUPATEN PASURUAN

dokumen-dokumen yang mirip
BAB III PELAKSANAAN WAKAF PRODUKTIF KEBUN APEL DI DESA ANDONOSARI KECAMATAN TUTUR KABUPATEN PASURUAN

BAB IV ANALISIS TERHADAP PEMBATALAN IKRAR WAKAF

RUISLAG BENDA WAKAF DALAM HUKUM POSITIF

BAB IV. ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP SISTEM PENGELOLAAN HARTA WAKAF Emas DI DESA NEROH KECAMATAN MODUNG KABUPATEN BANGKALAN

BAB IV ANALISIS. A. Persamaan dan Perbedaan Pendapat Mazhab Syafi i dan Mazhab Hanbali Tentang Hukum Menjual Reruntuhan Bangunan Masjid

BAB III LANDASAN TEORITIS TENTANG WAKAF

BAB II TINJAUAN UMUM TERHADAP TUGAS NADIR LANGGAR WAKAF AL QADIR DESA JEMUR NGAWINAN KECAMATAN WONOCOLO SURABAYA

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP WAKAF ONLINE

BAB II TINJAUAN UMUM WAKAF. waqafa yaqifu waqfan sama dengan h}abasa yah}bisu h}absan. 1

BAB II KETENTUAN UMUM TENTANG PERWAKAFAN

BAB II TAHUN 2004 TENTANG WAKAF. A. Dasar pemikiran lahirnya UU No 41 Tahun 2004 Tentang Wakaf

Prosiding Ilmu Hukum ISSN: X

BAB IV ANALISIS PENDAPAT IMAM ABU HANFAH TENTANG TIDAK BOLEH TA LIQ WAKAF DENGAN KEMATIAN

BAB IV ANALISIS WAKAF UANG DI KSPPS BMT MANDIRI SEJAHTERA KARANGCANGKRING JAWA TIMUR CABANG BABAT

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Pasal 215 ayat (1) Kompilasi Hukum Islam menyatakan bahwa wakaf

BAB II TUGAS NADZIR DALAM PENGELOLAAN OBYEK WAKAF. dilaksanakan oleh nadzir yang mendapatkan kepercayaan dari pewakif untuk

BAB V PERSAMAAN DAN PERBEDAAN WASIAT KEPADA NON MUSLIM PERSPEKTIF HUKUM ISLAM DAN HUKUM POSITIF

BAB IV TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP SENGKETA AHLI WARIS DALAM PENGGUNAAN TANAH YAYASAN AL-HIKMAH

BAB IV PRAKTEK PEMBINAAN NAZHIR DI WILAYAH KECAMATAN KEBONAGUNG KABUPATEN DEMAK MENURUT PP NO 42 TAHUN 2006

BAB II WAKAF DALAM PANDANGAN HUKUM ISLAM

ija>rah merupakan salah satu kegiatan muamalah dalam memenuhi

BAB IV ANALISIS JUAL BELI HASIL TANAH WAKAF. Nomor. 41 Tahun 2004 tentang wakaf. bertentangan dengan ketentuan Syariah Islam.

BAB III WAKAF HAK ATAS KEKAYAAN INTELEKTUAL DALAM PASAL 16 UNDANG-UNDANG NO. 41 TAHUN 2004 TENTANG WAKAF

BAB I PENDAHULUAN. zakat dan Infaq merupakan ibadah yang tidak hanya bersifat vertikal (hablun min

BAB II TINJAUAN UMUM TENTANG NAZHIR. Kata nazhir secara etimologi berasal dari kata nazira-yandzaru yang berarti menjaga

PENARIKAN KEMBALI HARTA WAKAF OLEH PEMBERI WAKAF (Study Analisis Pendapat Imam Syafi'i)

BAB IV ANALISIS HUKUM EKSISTENSI WAKAF UANG DAN PROSES IKRAR WAKAF MENURUT UNDANG UNDANG NO. 41 TAHUN 2004 TENTANG WAKAF DALAM PERSPEKTIF HUKUM ISLAM

sebagian harta benda miliknya untuk dimanfaatkan selamanya atau jangka waktu tertentu sesuai kepentingannya guna keperluan ibadah atau

BAB IV ANALISIS TERHADAP WAKAF BERJANGKA WAKTU DALAM UNDANG-UNDANG NOMOR 41 TAHUN 2004

KAJIAN ATAS GANTI RUGI TANAH DAN/ATAU BANGUNAN WAKAF DALAM PENGADAAN TANAH UNTUK KEPENTINGAN UMUM

PENERAPAN AKAD MUZÂRA AH PADA TANAH WAKAF. (Studi Pandangan Tokoh Agama Desa Ngariboyo Kecamatan Ngariboyo Kabupaten Magetan)

BAB I PENDAHULUAN. kehidupan bermasyarakat dalam rangka ibadah ijtima iyah (ibadah sosial). kepada Allah SWT dan ikhlas karena mencari ridho-nya.

BAB IV ANALISIS PENGELOLAAN TANAH WAKAF DI YAYASAN MASJID RAYA BAITURRAHMAN SEMARANG

BAB IV ANALISIS JUAL BELI MESIN RUSAK DENGAN SISTEM BORONGAN DI PASAR LOAK DALAM PERSPEKTIF HUKUM ISLAM

BAB IV. mensyaratkan kekekalan di dalamnya dengan membeli sesuatu harta yang lain

BAB IV ANALISIS PENARIKAN TANAH WAKAF UNTUK MEMBAYAR HUTANG AHLI WARIS

BAB I PENDAHULUAN. Perolehan dan peralihan hak atas tanah dapat terjadi antara lain melalui: jual

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP GANTI RUGI TANAH WAKAF MUSHALLA AKIBAT LUAPAN LUMPUR LAPINDO

BAB II PENGELOLAAN DAN PENGAWASAN BENDA WAKAF


B A B I P E N D A H U L U A N. Puasa di dalam Islam disebut Al-Shiam, kata ini berasal dari bahasa Arab

BAB IV ANALISIS PUTUSAN PENGADILAN TATA USAHA NEGARA PONTIANAK NOMOR: 28/G/PTUN-PTK/2001. (Penarikan Tanah Wakaf oleh Ahli Waris)

BAB II KETENTUAN HUKUM MENGENAI TANAH WAKAF YANG BERALIH FUNGSI YANG PERALIHANNYA TIDAK SESUAI DENGAN AKTA IKRAR WAKAF SEBELUMNYA

BAB II TINJAUAN UMUM TENTANG TEORI WAKAF TUNAI

BAB III PROSES (TUKARGULING) TANAH DAN RUMAH WAKAF DI DUSUN UJUNG SARI DESA RANDUBOTO KECAMATAN SIDAYU KABUPATEN GRESIK

BAB IV ANALISIS MENURUT EMPAT MAZHAB TERHADAP JUAL BELI CABE DENGAN SISTEM UANG MUKA DI DESA SUMBEREJO KECAMATAN BANYUPUTIH KABUPATEN SITUBONDO

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP PRAKTIK AKAD UTANG PIUTANG BERHADIAH DI DESA SUGIHWARAS KECAMATAN CANDI KABUPATEN SIDOARJO

BAB IV TINJAUAN HUKUM ISLAM DAN UNDANG-UNDANG NO 41 TAHUN 2004 TERHADAP PENERAPAN WAKAF BERJANGKA DI BANK SYARIAH BUKOPIN CABANG WARU SIDOARJO

PENDAHULUAN. muslim kini sedikit banyak mengetahui cara-cara baru untuk tetap bisa. memilih zakat yang dianggap mudah menurut keyakinan mereka.

KABUPATEN SIDOARJO. menganalisis ragam pandangan tokoh agama kecamatan Taman tentang. benda wakaf yang telah diatur dalam undang-undang dan peraturan

BAB I PENDAHULUAN. Propinsi Jawa Tengah. Terletak di sepanjang Pantai Utara Laut Jawa,

BAB IV ANALISIS DATA

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. 1. Pendapat Imam Al-Sarkhasi (mazhab Hanafiyyah) tentang Istibdal harta

BAB IV ANALISIS KETENTUAN KHI PASAL 153 AYAT (5) TENTANG IDDAH BAGI PEREMPUAN YANG BERHENTI HAID KETIKA MENJALANI MASA IDDAH KARENA MENYUSUI

BAB IV ANALISIS YURIDIS TERHADAP SENGKETA SERTIFIKAT TANAH WAKAF. A. Analisis terhadap Sengketa Sertifikat Tanah Wakaf

BAB I PENDAHULUAN. hidup atau sudah meninggal, sedang hakim menetapkan kematiannya. Kajian

BAB II PERWAKAFAN DI INDONESIA. melepaskan dari pembicaraan tentang konsepsi wakaf menurut hukum

WAKAF HAK GUNA BANGUNAN DI ATAS TANAH HAK PENGELOLAAN Oleh: Fashihuddin Arafat, S.HI., SH., M.Kn

TINJAUAN MAQASHID AL-SYARI AH SEBAGAI HIKMAH AL-TASYRI TERHADAP HUKUM WALI DALAM PERNIKAHAN

BAB I PENDAHULUAN. Di tengah problem sosial masyarakat Indonesia dan tuntutan terhadap

BAB IV ANALISIS PERWAKAFAN DI KJKS BMT AL-FATTAH PATI. A. Praktek Perwakafan Uang di KJKS BMT AL-FATTAH Pati

BAB IV ANALISIS. A. Batasan Usia dan Hukuman Penjara Bagi Anak Menurut Ulama NU. Khairuddin Tahmid., Moh Bahruddin, Yusuf Baihaqi, Ihya Ulumuddin,

BAB II TINJAUAN TEORITIK TENTANG WAKAF

SUBJEK-SUBJEK WAKAF: KAJIAN FIQH MENGENAI WAKIF DAN NAZHIR

PROSES PERALIHAN HAK ATAS TANAH WAKAF (Studi kasus di KUA Kecamatan Sukoharjo, Kabupaten Sukoharjo)

BAB I PENDAHULUAN. rumah tangga yang islami, yakni rumah tangga yang berjalan di atas

BAB II TINJAUAN UMUM MENGENAI WAKAF MENURUT HUKUM ISLAM DAN UNDANG-UNDANG NOMOR 41 TAHUN 2004 TENTANG WAKAF

PENDAHULUAN. Belakangan ini di Indonesia muncul berita yang mengejutkan berbagai

Hukum Wakaf Hak Cipta Menurut Hukum Islam dan Hukum Positif Indonesia

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. A. Tinjauan Umum Tentang Perwakafan Tanah Milik. Secara etimologi, wakaf berasal dari perkataan Arab Waqf yang

BAB III ANALISIS PASAL 209 KHI TENTANG WASIAT WAJIBAH DALAM KAJIAN NORMATIF YURIDIS

BAB V PENUTUP. bahwa pergeseran pemahaman wakaf tuan guru di Lombok menjiwai karakteristik

BAB III DEFINISI IJBAR, DASAR HUKUM DAN SYARAT IJBAR. Kata ijbar juga bisa mewajibkan untuk mengerjakan. 2 Sedangkan Ijbar

BAB IV ANALISIS PENDELEGASIAN PENGELOLAAN WAKAF DI PONDOK PESANTREN AL-MA UNAH CIREBON

BAB IV ANALISIS TERHADAP PENGELOLAAN WAKAF UANG DI BAITUL MAAL HIDAYATULLAH SEMARANG

BAB I PENDAHULUAN. Rasulullah SAW juga telah memerintahkan agar orang-orang segera

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP AKAD JASA PENGETIKAN SKRIPSI DENGAN SISTEM PAKET DI RENTAL BIECOMP

BAB V ANALISIS KOMPARATIF PENARIKAN HARTA WAKAF MENURUT PENDAPAT EMPAT MADZHAB DAN UNDANG- UNDANG NOMOR 41 TAHUN 2004 TENTANG WAKAF

BAB I PENDAHULUAN. badan hukum dengan menyerahkan sebagian dari harta bendanya untuk

BAB II WAKAF MENURUT HUKUM ISLAM DAN UNDANG-UNDANG NO 41 TAHUN 2004

BAB II WAKAF DAN PENGATURANNYA DALAM UNDANG-UNDANG TENTANG WAKAF. menunjukkan bahwa wakaf sesungguhnya bagian dari ajaran Islam.

Pendidikan Agama Islam

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP PELAKSANAAN WAKAF BERSYARAT DI YAYASAN DIAN INSANI KECAMATAN PEDURUNGAN LOR KOTA SEMARANG

BAB I WAKAF HAK CIPTA DALAM PERSPEKTIF HUKUM ISLAM DAN PERUNDANG-UNDANGAN DI INDONESIA

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP OPERASIONALISASI DANA DEPOSITO DI BNI SYARI AH CAB. SURABAYA

BAB IV TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP JUAL BELI RUMAH BERSTATUS TANAH WAKAF DI KARANGREJO BURENG KECAMATAN WONOKROMO SURABAYA

BAB IV ANALISIS MENGENAI PANDANGAN IMAM SYAFI I TENTANG STATUS WARIS ANAK KHUNTSA MUSYKIL

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP PENYALURAN ZAKAT FITRAH UNTUK KEPENTINGAN MASJID DI DESA SOLOKURO KECAMATAN SOLOKURO KABUPATEN LAMONGAN

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP PENERAPAN TARIF JUAL BELI AIR PDAM DI PONDOK BENOWO INDAH KECAMATAN PAKAL SURABAYA

BAB II KONSEP UMUM TENTANG DAN WAKAF. Wakaf berasal dari bahasa Arab al-waqf bentuk masdar dari waqofa -

BAB V PENUTUP. akhirnya pada bab ini penulis dapat suatu kesimpulan. Adapun benang merah. 1. Pendapat Ulma Tentang Zakat Atas Tambak Garam.

BAB I PENDAHULUAN. tidak boleh dijual, tidak boleh dihibahkan dan tidak boleh diwariskan. Namun,

BAB II KONSEPSI DASAR TENTANG JUAL BELI DALAM ISLAM.. yang berarti jual atau menjual. 1. Sedangkan kata beli berasal dari terjemahan Bahasa Arab

BAB I PENDAHULUAN. tidak mau seorang manusia haruslah berinteraksi dengan yang lain. Agar kebutuhan

HUKUM JUAL BELI HARTA WAKAF DALAM PERSFEKTIF EMPAT IMAM MADZHAB (IMAM MALIKI, IMAM HANAFI, IMAM SHAFI I DAN IMAM HAMBALI)

BAB II TINJAUAN UMUM TENTANG NADZIR. Kata nadzir secara etimologi berasal dari kata kerja nazira. yandzaru yang berarti menjaga dan mengurus.

I TIKAF. Pengertian I'tikaf. Hukum I tikaf. Keutamaan Dan Tujuan I tikaf. Macam macam I tikaf

BAB II LANDASAN TEORI. Secara etimologi, al mal berasal dari kata mala yang berarti condong atau

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TENTANG PENGELOLAAN ZAKAT MELALUI LAYANAN M-ZAKAT DI PKPU (POS KEADILAN PEDULI UMAT) SURABAYA

BAB II TEORI TENTANG ASH SHIHHAH WA AL BUTHLAN. sehat, tidak sakit, sembuh, benar dan selamat. 1

Transkripsi:

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP ALIH FUNGSI WAKAF PRODUKTIF KEBUN APEL DI DESA ANDONOSARI KECAMATAN TUTUR KABUPATEN PASURUAN Dari hasil penelitian yang telah dilakukan dan disajikan pada bab III, diketahui bahwa praktek perwakafan di Desa Andonosari dilakukan sebagaimana perwakafan pada umumnya, namun dari benda yang diwakafkan tersebut mempunyai nilai produktifitas dan penyaluran hasilnya mengalami perluasan peruntukan dari pada awal mulanya wakif mewakafkan hartanya. Perwakafan disini dimulai dari terlepasnya harta wakaf dari wakif kepada nazhir sebagai pihak yang diserahi tugas untuk memelihara dan mengurusi serta menjaga kelestarian harta wakaf guna difungsikan sebagaimana tujuan wakif mewakafkan hartanya. Dalam praktek perwakafan kebun apel yang ada di Desa Andonosari ada tahap dan ketentuan hukum perwakafan yang akan di analisis menurut hukum Islam. Hukum Islam yang dimaksud disini adalah fiqih yang bersumber dari pendapat imam-imam mazhab yang berkaitan dengan wakaf. Terdapat perbedaan pendapat diantara para ulama mengenai sebagian ketentuan dalam wakaf, namun ada pula ukuran-ukuran yang telah disepakati oleh sebagian besar ulama. Oleh karenanya, penentuan sah atau tidaknya wakaf erat kaitannya dengan syarat dan rukun wakaf yang di tentukan oleh ulama mazhab. 58

59 Dari hasil penelitian terhadap pelaksanaan wakaf kebun apel di Desa Andonosari Kecamatan Tutur, penulis akan menganalisis beberapa keadaan atau persoalan wakaf produktif kebun apel menurut hukum Islam, diantaranya adalah sebagai berikut : A. Analisis Proses Perwakafan Kebun Apel di Desa Andonosari Kecamatan Tutur Kabupaten Pasuruan. Dalam suatu perwakafan tidak lepas dari rukun dan syarat yang menjadi sandaran dalam perbuatan wakaf. Rukun adalah suatu yang harus dipenuhi untuk sahnya suatu perbuatan. Rukun wakaf ada empat macam yaitu : redaksi wakaf (s}igat), orang yang mewakafkan (waqif), barang yang diwakafkan (mauquf bih) dan pihak yang menerima wakaf (mauquf alaih). 1 Rukun yang dikemukakan tersebut harus memenuhi syarat- syarat yang telah disepakati oleh sebagian besar ulama. Dalam praktek perwakafan produktif kebun apel yang ada di Desa Andonosari Kecamatan Tutur wakifnya adalah bapak H. Thohir. Sudah umum diketahui oleh masyarakat Desa Andonosari bahwa bapak H. Thohir adalah orang yang dianggap cakap melakukan tindakan hukum, yaitu dengan mewakafkan kebun apelnya dengan mengetahui konsekuensi atas perbuatannya. Pada waktu mewakafkan kebun apelnya, bapak H. Thohir sudah dewasa (baligh) dan beliau juga berakal sehat. Sebagai wakif bapak H. Thohir telah memenuhi persyaratan 1 Muhammad Jawad Mughniyah, Al- Fiqh ala al- Madzahib al- Khamsah, terjemah, Fikih Lima Madzhab, Masykur A.B dkk, h. 640

60 wakif menurut hukum Islam. Menurut pendapat jumhur ulama, persyaratan seorang wakif adalah sehat akalnya dan sudah baligh. 2 Kedua syarat ini mutlak harus dipenuhi oleh seorang wakif. Tidak sah wakafnya anak kecil dan orang gila. Karena keduanya tidak dikenai kewajiban, serta tidak dihukumi maksud, ucapan dan perbuatannya. Jadi tidak ada masalah terhadap persyaratan wakif dalam hukum Islam atas praktek wakaf produktif kebun apel di Desa Andonosari Kecamatan Tutur Kabupaten Pasuruan. Maukuf bih atau barang yang diwakafkan dalam praktek perwakafan kebun apel di Desa Andonosari Kecamatan Tutur adalah berbentuk kebun apel dengan luas 7.811 (M 2 ). Kebun apel yang diwakafkan adalah milik pribadi bapak H. Thohir. 3 Kebun apel disini jelas dapat diambil manfaatnya dan tahan lama, tidak habis sekali pakai dengan cara mengelola kebun apel dari hasil wakaf secara terus-menerus. Menurut penelitian, pohon apel dapat hidup antara 40-45 tahun. 4 Manfaat yang diperoleh dari praktek wakaf produktif kebun apel disini adalah hasil dari penjualan apel yang digunakan untuk kemaslahatan masjid, lembaga pendidikan Al- Ikhlas dan santunan fakir miskin. Barang yang diwakafkan disini termasuk dalam kategori benda yang tidak bergerak. Melihat kenyataan seperti ini, maka maukuf bih atau barang yang diwakafkan dalam praktek perwakafan kebun apel di Desa Andonosari Kecamatan Tutur adalah sesuai dengan hukum Islam. Syarat barang yang diwakafkan menurut kesepakatan ulama mazhab 2 Ibid. h. 643 3 Wawancara dengan bapak Fachrul Muis, sekdes Andonosari tanggal 14 Mei 2009 4 Wawancara dengan bapak Achmad Ridwan, tanggal 14 Mei 2009

61 adalah barang tersebut kongkret dan merupakan milik orang yang mewakafkan, barang tersebut harus mempunyai nilai manfaat dan tidak habis karena diambil manfaatnya, barang tersebut merupakan benda yang tidak bergerak. 5 Mengenai benda yang bergerak ada perbedaan pendapat diantara ulama mazhab, Abu Hanifah berpendapat bahwa pada prinsipnya syarat benda yang diwakafkan adalah benda yang tidak bergerak. Hanya benda-benda bergerak tertentu saja yang boleh diwakafkan, seperti pohon yang merupakan benda bergerak namun mengikuti pada benda yang tidak bergerak, kuda dan kitab-kitab yang mendatangkan pengetahuan. Persyaratan mauquf bih atau barang yang diwakafkan pada praktek wakaf produktif kebun apel di Desa Andonosari sudah memenuhi kriteria yang ditetapkan menurut hukum Islam dan tidak ada masalah lagi. Mauquf alaih adalah tujuan wakaf atau pihak yang diberi wakaf. Tujuan utama dari wakaf tidak lain hanyalah pendekatan diri kepada Allah SWT. Dalam praktek perwakafan produktif kebun apel yang ada di Desa Andonosari, bapak H. Thohir selaku wakif mewakafkan kebun apelnya untuk kemaslahatan masjid dan lembaga pendidikan. Dengan cara mewakafkan hartanya untuk kepentingan umum inilah yang dijadikan sebagai salah satu cara mendekatkan diri kepada Allah SWT, sedangkan pihak yang menerima wakaf adalah lembaga masjid Al- Ikhlas dan ditunjuk sebagai nazhir atau pengelola wakaf adalah bapak H. Sugeng. Persyaratan mauquf alaih pada praktek perwakafan kebun apel sudah sesuai 5 Mughniyah, Al- Fiqh ala, h. 645-646

62 dengan kriteria persyaratan mauquf alaih dalam hukum Islam. Persyaratan mauquf alaih (tujuan) menurut pendapat imam mazhab ialah : menurut Hanafi dan Hambali syarat sahnya wakaf adalah mendekatkan diri kepada Tuhan artinya barang wakaf harus digunakan untuk hal kebaikan, misalnya untuk fakir miskin, masjid kaum kerabat dan lain-lain. Menurut imam Malik dan imam Syafi i wakaf tidak disyaratkan harus untuk taqarrub kepada Allah. 6 Dalam hal mauquf alaih adalah pihak yang menerima wakaf maka syaratnya antara lain 7 : a) Orang yang diwakafi ada ketika wakaf terjadi. Tidak sah wakaf kepada orang yang belum ada atau masih dalam kandungan, misalnya wakaf kepada orang yang akan dilahirkan, ini adalah pendapat dari Syafi i dan Hambali sedangkan menurut Maliki adalah sah. b) Orang yang diwakafi mempunyai kelayakan untuk memiliki. Tidak sah wakaf kepada binatang, karena binatang tidak mempunyai kelayakan untuk memiliki. Sedangkan wakaf kepada masjid, madrasah pada hakikatnya mewakafkan untuk orang-orang yang memanfaatkannya. c) Wakaf hendaknya tidak untuk maksiat kepada Allah SWT. d) Orang yang diwakafi jelas orangnya, disebutkan siapa orangnya. Dalam hal ini Syafi i dan Maliki berpendapat tidak sah wakaf untuk 6 ibid. h 644 7 ibid. h 647-649

63 dirinya sendiri atau memasukkan dirinya dalam orang-orang yang menerima wakaf, sedangkan Hambali dan Hanafi berpendapat sebaliknya. Adapun S}igat wakaf atau pernyataan wakaf pada dasarnya adalah pernyataan yang menunjukkan kepada pelepasan suatu hak dengan menyatakan kehendak atas harta benda yang diwakafkan. S}igat dapat berupa ucapan, tulisan ataupun isyarat dari wakif. 8 Dari kenyataan yang ada, s}igat wakaf kebun apel yang ada di Desa Andonosari adalah pernyataan atau ucapan bapak H. Thohir yang mewakafkan kebun apelnya untuk kemaslahatan masjid dengan diserahkan kepada H. Sugeng sebagai Nazhir dan disaksikan oleh H. Solehuddin, H. Fawzan dan H. Umar Faruq. 9 Keabsahan s}igat wakaf kebun apel di Desa Andonosari sudah sah menurut hukum Islam. Dalam hukum Islam S}igat wakaf cukup dengan ucapan waqaftu (saya mewakafkan) dan kalimat tersebut menjadi kesepakatan seluruh ulama mazhab dalam menentukan syarat s}igat wakaf. 10 Dari keterangan yang telah dijelaskan di atas, sudah dapat diketahui bahwa dalam proses wakaf produktif kebun apel di Desa Andonosari sudah memenuhi rukun dan persyaratan wakaf yang ada dalam hukum Islam. Dalam artian bahwa H. thohir selaku wakif telah melakukan s}igat wakaf dengan mauquf bih (barang yang diwakafkan berupa kebun apel) yang dapat dimanfaatkan untuk 8 Faisal Haq, Hukum Wakaf Dan Perwakafan di Indonesia, h. 26 9 Wawancara dengan bapak H.Sugeng, tanggal 20 Mei 2009 10 Mughniyah, Al- Fiqh ala, h 640

64 tujuan kebaikan dengan jalan mengelola aset wakaf oleh nadzir dan digunakan untuk kemaslahatan masjid, lembaga pendidikan dan santunan fakir miskin. B. Analisis Alih Fusngsi Wakaf Produktif Kebun Apel di Desa Andonosari Kecamatan Tutur Kabupaten Pasuruan. Diantara salah satu dari tugas nazhir adalah mendistribusikan hasil wakaf kepada pihak-pihak yang berhak menerimanya. Dalam praktek wakaf kebun apel yang ada di Desa Andonosari wakif memperuntukkan wakaf kebun apel untuk digunakan bagi kemaslahatan masjid dan lembaga pendidikan. Pada kenyataannya nazhir memberikan sebagian dana yang diperuntukkan bagi kemaslahatan masjid untuk menyantuni fakir miskin, dengan alasan karena masyarakat miskin sangat membutuhkan bantuan, sedangkan masjid sudah memiliki cukup dana untuk operasionalnya. Perlakuan terhadap maukuf alaih seperti halnya yang dilakukan oleh nazhir pada praktek perwakafan produktif kebun apel di Desa Andonosari menurut sebagian fuqaha adalah boleh. Untuk mendukung terlaksananya maksud dari wakaf, nazhir boleh memberikan dana wakaf kepada pihak lain yang dianggap sangat membutuhkan, karena tujuannya adalah sama yaitu untuk merealisasikan kepentingan umum dalam hal ini kebutuhan fakir miskin. 11 Nazhir boleh melanggar syarat-syarat dari wakif ketika ada kemaslahatan yang 11 Kabisi, al-, Muhammad Abid Abdullah, Ah}ka>m Al- Waqf fi Al- Syari ah Al- Islamiyah, terjemah. Ahrul Sani Faturrahman dkk, h. 486-487

65 mendorong nazhir untuk melanggar persyaratan tersebut. 12 Terlepas dari disebutkan atau tidak fakir miskin sebagai penerima dana wakaf, para ulama mazhab sepakat bahwa para penerima wakaf yang asli adalah kaum fakir miskin. 13 Harta wakaf yang digunakan untuk masjid namun tidak dimanfaatkan lagi untuk masjid, maka barang-barang tersebut dapat digunakan untuk kebajikankebajikan. 14 Tindakan yang dilakukan oleh nazhir tidak menyalahi aturan perwakafan yang ada dalam hukum Islam, sebab pendistribusian yang dilakukan oleh nazhir sudah sesuai dengan apa yang disyaratkan oleh wakif, yaitu diberikan kepada lembaga masjid dan lembaga pendidikan, namun ada sedikit pengembangan yang dilakukan yaitu dengan diberikannya dana wakaf kepada fakir miskin, hal ini baik dilakukan sebab fakir miskin dianggap pihak yang sangat membutuhkan dana wakaf dan hakikat tujuan dari wakaf adalah untuk mendekatkan diri kepada Allah dan untuk kemaslahatan umum termasuk fakir miskin di dalamnya. 12 ibid. h. 488 13 ibid. h. 172 14 Mughniyah, Al- Fiqh ala, h.669