10/1/2014 PENYAKIT AKIBAT MAKANAN

dokumen-dokumen yang mirip
MIKROORGANISME PATOGEN. Prepare by Siti Aminah Kuliah 2. Prinsip Sanitasi Makanan

KERACUNAN PANGAN AKIBAT BAKTERI PATOGEN

Sumber penularan penyakit. Penerima. Diagram Penularan Penyakit

MIKROORGANISME DALAM PENGEMAS ASEPTIK PENGENDALIAN MUTU MIKROORGANISME PANGAN KULIAH MIKROBIOLOGI PANGAN PERTEMUAN KE-12

Faktor yang mempengaruhi keracunan makanan. Kontaminasi Pertumbuhan Daya hidup

BAKTERI PENCEMAR MAKANAN. Modul 3

BAB II TUJUAN PUSTAKA. jalan seperti es dawet, es kelapa muda, dan es rumput laut. Pecemaran oleh

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Kontaminasi Pada Pangan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat. Letusan penyakit akibat pangan (food borne diseases) dan kejadiankejadian

BAB I PENDAHULUAN. Makanan adalah salah satu kebutuhan dasar manusia dan merupakan hak

BAB I PENDAHULUAN. Berdasarkan Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 7 Tahun 1996

BAB 1 PENDAHULUAN. Derajat kesehatan masyarakat merupakan salah satu indikator harapan hidup

PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. permen soba alga laut Kappaphycus alvarezii disajikan pada Tabel 6.

BAB I PENDAHULUAN BAB I PENDAHULUAN A.

TOKSIN MIKROORGANISME. Dyah Ayu Widyastuti

BAB I PENDAHULUAN. makanan dan minuman yang cukup, kehidupan manusia akan terganggu sehingga

BERBAGAI JENIS BAHAYA SERTA CARA PENGENDALIANNYA

Pangan dengan potensi bahaya. Bahan Pangan Apa yang Mudah Terkontaminasi? BERBAGAI JENIS BAHAYA SERTA CARA PENGENDALIANNYA

SEBAGAI ANTIBAKTERI TERHADAP SEL VEGETATIF DAN SPORA

I. PENDAHULUAN. yang dapat menyebabkan kematian, yang disebut sebagai salmonellosis. Habitat

TINJAUAN PUSTAKA. melindungi kebersihan tangan. Sanitasi adalah upaya kesehatan dengan cara

KONTAMINASI DAN FOODBORNE (PERSPEKTIF SANITASI)

BAB 1 PENDAHULUAN. adanya mikroorganisme patogen pada makanan dan minuman sehingga bisa

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. makanan. Makanan tradisional seperti yang kita kenal,yaitu tahu, tempe, kecap, tauco, susu

II. TINJAUAN PUSTAKA. Menurut Ditjen Bina Gizi (2011), keamanan pangan merupakan kondisi dan

DASAR KEHIDUPAN MIKROORGANISME DI LINGKUNGAN. ZAENAB, SKM, M.Kes. HP : /

HIGIENE DAN SANITASI MAKANAN

DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN

Analisis Kandungan Mikroba Pada Permen Soba Alga Laut Kappaphycus Alvarezii Selama Penyimpanan

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Kristen Maranatha

BAB I PENDAHULUAN. klien kekurangan cairan / dehidrasi. Keadaan kekurangan cairan apabila tidak

FOOD BORNE DISEASES Lectures

HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Bakteri berasal dari kata bakterion (Yunani= batang kecil). Didalam

ANALISIS COLIFORM PADA MINUMAN ES DAWET YANG DIJUAL DI MALIOBORO YOGYAKARTA

BAB I PENDAHULUAN. oleh manusia. Sumber protein tersebut dapat berasal dari daging sapi,

BAB I PENDAHULUAN. Nilai konsumsi tahu tersebut lebih besar bila dibandingkan dengan konsumsi

BAB 1 PENDAHULUAN. bila dikonsumsi akan menyebabkan penyakit bawaan makanan atau foodborne

I. PENDAHULUAN. Escherichia coli adalah bakteri yang merupakan bagian dari mikroflora yang

BAB I PENDAHULUAN. media pertumbuhan mikroorganisme. Daging (segar) juga mengandung enzim-enzim

TINJAUAN PUSTAKA UNIVERSITAS MEDAN AREA

TINJAUAN PUSTAKA Bakteri Asam Laktat

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. bumbu bawang merah, bawang putih, jahe, garam halus, tapioka, minyak,

BAB 1 PENDAHULUAN. kelebihan berat badan, anemia, dan sebagainya (Rahal et al., 2014). Sayuran

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. mempunyai uji klinis dan di pergunakan untuk pengobatan yang berdasarkan

HASIL DAN PEMBAHASAN Karakteristik Pedagang Daging

BAB 1 PENDAHULUAN. Es batu merupakan air yang dibekukan dan biasanya dijadikan komponen

TINJAUAN PUSTAKA. Pemerintah, 2004). Sumber pangan yang berasal dari sumber nabati ataupun

BAB II MUTU PRODUK PERIKANAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Kota Gorontalo merupakan salah satu wilayah yang ada di Provinsi Gorontalo,

BAB I PENDAHULUAN. Escherichia coli O157:H7 merupakan salah satu enterohaemorrhagic

Morfologi dan Taksonomi Escherichia coli

FAKTOR FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEBERADAAN BAKTERI Escherichia coli PADA JAJANAN ES BUAH YANG DIJUAL DI SEKITAR PUSAT KOTA TEMANGGUNG

BAB I PENDAHULUAN. merupakan salah satu sumber protein yang mudah diperoleh dan harganya

HIGIENE DAN SANITASI SARANA PP - IRT

BAB I PENDAHULUAN. dari protein, karbohidrat, lemak, dan mineral sehingga merupakan salah satu

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Kelompok mikroorganisme yang paling penting dan beraneka ragam, yang

INTISARI. UJI AKTIVITAS ANTIBAKTERI EKSTRAK ETANOL RIMPANG TEMU GIRING (Curcuma Heyneana Val) TERHADAP PERTUMBUHAN Shigella Dysentriae SECARA IN VITRO

bahan baku es balok yang aman digunakan dalam pengawetan atau sebagai

BAB 1 : PENDAHULUAN. aman dalam arti tidak mengandung mikroorganisme dan bahan-bahan lain yang

TINJAUAN PUSTAKA Keamanan Pangan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

: Clostridium perfringens

BIOKIMIA HISTAMIN. DINI SURILAYANI S.Pi., M.Sc

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. mineral. Susu adalah suatu cairan yang merupakan hasil pemerahan dari sapi atau

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

TINJAUAN PUSTAKA Campylobacter jejuni

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

2. Diantara lima aturan ini mana yang tidak direkomendasikan oleh WHO dalam kaitannya dengan The golden rules for food preparation?

BAB II. TINJAUAN PUSTAKA. dikenal orang karena lalat ini biasanya hidup berasosiasi dengan manusia.

BAB I PENDAHULUAN. Salmonella sp merupakan salah satu bakteri patogen yang dapat menimbulkan

TINJAUAN PUSTAKA Foodborne Disease

I. PENDAHULUAN. dan semua produk hasil pengolahan jaringan yang dapat dimakan dan tidak

UJI BAKTERIOLOGI AIR ES BATU BALOK DI DAERAH PABELAN. SUKOHARJO DITINJAU DARI JUMLAH BAKTERI Coliform

HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Penyehatan Makanan dan Minuman Makanan adalah kebutuhan pokok manusia yang dibutuhkan setiap saat dan memerlukan pengelolaan yang baik dan benar agar

I. PENDAHULUAN. Infeksi dan kontaminasi yang disebabkan oleh Salmonella sp. ditemukan hampir di. Infeksi bakteri ini pada hewan atau manusia dapat

PASTEURISASI. Teti Estiasih - THP - FTP - UB 1

Bacillius cereus siap meracuni nasi anda

BAB 7. MIKROBIOLOGI HASIL PERIKANAN. 7.1 Jenis-jenis Mikroba Pada Produk Perikanan

Teknologi pangan adalah teknologi yang mendukung pengembangan industri pangan dan mempunyai peran yang sangat penting dalam upaya mengimplementasikan

BAB I PENDAHULUAN. kecil. Pengelolaan sapi perah rakyat pada kenyataannya masih bersifat tradisional.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

IDENTIFIKASI BAKTERI Salmonella enteric I serotype typhi PADA DAGING SATE YANG DIJAJAKAN DI AREA KAMPUS UNIVERSITAS SUMATERA UTARA, MEDAN.

BAB I PENDAHULUAN. bersih. 4 Penyakit yang menonjol terkait dengan penyediaan makanan yang tidak

FAKTOR DAN AGEN YANG MEMPENGARUHI PENYAKIT & CARA PENULARAN PENYAKIT

BAB I PENDAHULUAN. Susu merupakan salah satu sumber protein yang baik dikonsumsi oleh

MENERAPKAN TEKNIK PENGOLAHAN SUHU TINGGI KD 1 PRINSIP-PRINSIP PENGAWETAN DENGAN PENGOLAHAN

BAB I PENDAHULUAN. Salmonella sp dapat menyebabkan dua masalah penyakit, yaitu yang pertama adalah

PENGARUH KONSENTRASI GARAM DAN LAMA PENYIMPANAN TERHADAP KANDUNGAN MIKROBA TELUR ASIN

BAB 1 : PENDAHULUAN. disebut penyakit bawaan makanan (foodborned diseases). WHO (2006)

ABSTRAK KONTAMINASI MIKROORGANISME PADA BEDAK PADAT YANG SUDAH DIGUNAKAN

XII. FOOD BORNE MICROBIAL DISEASE (Penyakit oleh Mikrobia Asal Pangan)

Transkripsi:

PENYAKIT AKIBAT MAKANAN Penyakit yg ditimbulkan oleh makanan dapat digolongkan menjadi 2 yaitu : infeksi dan peracunan. Infeksi terjadi apabila setelah mengonsumsi makanan atau minuman yg mengandung mikroorganisme patogen hidup kemudian timbul gejala-gejala penyakit Peracunan makanan terjadi apabila di dalam makanan terdapat racun, baik racun kimiawi maupun intoksikasi 1

Penyakit Akibat Makanan Peracunan Infeksi Kimiawi Intoksikasi Racun dr jar. tanaman Racun dr jar. hewan Racun dr MO A. Infeksi dari makanan Timbul apabila mengonsumsi makanan yang terkontaminasi MO patogen yang hidup. MO tersebut akan berkembang dalam tubuh dan menimbulkan gejala-gejala penyakit. Waktu antara konsumsi makanan terkontaminasi dengan timbulnya gejala penyakit, baik infeksi maupun peracunan disebut waktu inkubasi Biasanya waktu inkubasi peracunan makanan lebih lama dibandingkan waktu inkubasi peracunan makanan disebabkan MO butuh waktu untuk tumbuh dan berkembang dalam tubuh. MO yg paling banyak menimbulkan infeksi adalah dari jenis bakteri. Makanan yg paling sering terkontaminasi adalah kelompok makanan berasam rendah seperti daging, ikan, telur, susu, dan produknya. 2

1. Salmonella sp - Salmonella patogen menjadi penyebar nomor satu dari semua infeksi makanan di Amerika - Bakteri berbentuk batang, tidak membentuk spora, dapat hidup pada lingkungan aerob maupun kondisi kurang oksigen, tumbuh baik pada suhu kamar dengan suhu optimum 37 oc. - Sumber kontaminasi : manusia dan hewan yaitu dari saluran pencernaannya. - Hewan : kalkun, ayam, anjing, kucing, katak, tikus, lalat, kecoa, dan burung. - Jenis makanan yg sering menjadi sumber salmonella adalah daging, unggas, telur, susu, dan produknya-produk seperti es krim, coklat, ham, sandwich, ikan dan daging asap Ada 2 jenis penyakit yang dapat ditimbulkan oleh Salmonella yaitu salmonellosis disebabkan oleh Salmonella choleraesuis dan demam enterik oleh Salmonella thypi dan Salmonella parathypi. Waktu inkubasi salmonellosis antara 5-72 jam, biasanya 12 48 jam Gejala : sakit perut, diare, demam, muntah, dehidrasi, sakit kepala, dan lemas. 3

Salmonella sp adalah bateri yg tidak tahan panas, sehingga pencegahan dapat dilakukan dengan pemanasan makanan. Pemanasan yg disarankan adalah suhu 66 oc selama 20 menit. Pengendalian : mencegah kontaminasi silang baik dari bahan baku maupun mesin dan peralatan, serta melaksanakan higiene personil. 2. Shigella sp. - Bakteri Shigella sp bertanggung jawab terhadap timbulnya penyakit shigellosis atau dikenal sebagai disentri basiler. - Gejala : sakit perut, diare, demam sampai suhu tubuh mencapai 40 oc, sakit kepala, pening, dehidrasi, lemah. - Waktu inkubasi berkisar 1-7 hari, biasanya kurang dari 4 hari. Kontaminasi Shigella sp berasal dari feses orang yg terinfeksi, baik secara langsung maupun dengan perantaraan air. Makanan yg biasa terkontaminasi Shigella sp antara lain : tuna, udang, kalkun, makaroni, salad, dan susu. Pengendalian infeksi Shigella sp segera memasak atau mendinginkan makanan dengan baik, melindungi makanan dari lalat, menerapkan higiene perorangan. 4

3. Vibrio parahaemolyticus - Bakteri Vibrio parahaemolyticus merupakan bakteri yg tahan pada lingkungan yg mengandung garam sampai kadar 7%. - Suka pada lingkungan yg kurang oksigen - Banyak ditemukan pada hasil perairan laut dan pada air laut. - Makanan sumber infeksi : ikan laut, kerang, kepiting, udang, dan kadang-kadang produk asinan. - Infeksi Vibrio parahaemolyticus ditandai dengan dengan sakit atau kram perut, diare, mual dan muntah, demam ringan, sakit kepala dan lemah. - Waktu inkubasi antara 2 48 jam, biasanya pada 10 20 jam - Pencegahan : memasak atau mendinginkan dengan segera, memisahkan masakan dan bahan mentah untuk mencegah kontaminasi silang, membersihkan dengan cermat untuk bahan yg dimakan mentah 4. Escheria coli - Escheria coli normal terdapat dalam feses, baik hewan maupun manusia - Dapat menyebabkan diare dikelompokkan dalam enteropatogenik Escheria coli - Waktu inkubasi 8-24 jam - Gejala : diare, muntah-muntah, dehidrasi. - Makanan yg sering terkontaminasi : kerang, susu, keju, air minum - Pencegahan sama dengan pencegahan infeksi Shigella 5

Virus - Beberapa jenis virus seperti hepatitis dan poliomyelitis dapat ditularkan melalui makanan. - Virus hepatitis dijumpai dalam darah, air seni, dan feses manusia maupun hewan pembawa. - Makanan yg sering terkontaminasi virus ini yaitu yg dikonsumsi mentah - Pencegahan infeksi virus melalui makanan dapat dilakukan dengan menerapkan higiene personil, desinfeksi air, mencegah kontak antara makanan dengan serangga dan hewan pengerat FOOD BORNE INTOXICATIONS These are diseases caused by consumption of food containing: 1. Biotoxicants which are found in tissues of certain plants and animals. 2. Metabolic products (toxins) formed and excreted by microorganisms (such as bacteria, fungi and algae), while they multiply in food, or in gastrointestinal tract of man. 3. Poisonous substances, which may be intentionally or unintentionally added to food during production, processing, transportation or storage. Food borne intoxications Food borne intoxications have short incubation periods (minutes to hours) and are characterized by lack of fever. Food borne intoxications can be classified into: a. Bacterial intoxications b. Fungal intoxications c. Chemical intoxication d. Plant toxicants, and e. Poisonous animals. 6

BACTERIAL FOOD BORNE INTOXICATIONS 1. Staphylococcus aureus intoxication 2. Bacillus cereus food borne intoxication 3. Clostridium perfringens food borne intoxication 4. Clostridium botulinum food borne intoxication Staphylococcus aureus food borne intoxication This is a type of food borne intoxication is caused by consumption of food contaminated with staphylococcal enterotoxins produced by certain strains of Staphylococcus aureus while growing in food. The organism produces the following five serologically different enterotoxins that are involved in food borne intoxication. Fungal intoxications These are caused by consumption of metabolites produced by fungi, when growing in food. These metabolites are called mycotoxins. Grains, oilseeds, fruits and vegetables are mostly involved if they are stored at high humidity ( 0.75) or if they are not properly dried before storage. Poor dry storage practices of grains and other foods leads to mould growth and production of mycotoxins. Of significance to public health is aflatoxicosis. 7

Aflatoxicosis Aflatoxicosis is caused by aflatoxins produced by the fungi, e.g. Aspergillus flavus. Four types of aflatoxins have been described i.e. aflatoxin B 1, B 2, G 1 and G 2. Animals consuming feeds contaminated with aflatoxin B 1 leads to secretion in the milk of aflatoxin M 1 and M 2 Chemical intoxication Chemical asphyxiants Carbon monoxide Cyanides Hydrogen sulphide Methaemoglobinemia inducing substances Anticholinesterase inhibitors Organic solvents Animal Toxins Arachnids - Scorpions, Spiders, Ticks Insects Snakes Lizards Fish, and frogs 8

Plant Toxins Skin Gastrointestinal System Cardiovascular Systems Nervous System Liver Reproductive Effects Terima kasih 9