LIONTIN DARI SHANIA 7

dokumen-dokumen yang mirip
Persahabatan Itu Berharga. Oleh : Harrys Pratama Teguh Sabtu, 24 Juli :36

Dengan senyum aku menyapanya. Tapi dia tidak merespon dan tetap saja membaca sebuah novel. Sekali lagi aku mengulangi sapaanku.

Keindahan Seni Pendatang Baru

vioooooo, udah jam 6 lewat, kamu mau sekolah apa gak sih jerit mama dari dapur ketika mendapati sarapan yang disiapkannya masih rapi di meja makan.

Pada suatu hari saat aku duduk di bangku sudut sekolah, tiba-tiba seseorang menepuk pundakku dari belakang.

Ingatan lo ternyata payah ya. Ini gue Rio. Inget nggak? Rio... Rio yang mana ya? Ok deh, gue maklum kalo lo lupa. Ini gue Rio, senior lo di Univ

Gambar tersebut adalah sebuah hati, ditengah-tengahnya terdapat sebuah gedung dan disamping kiri gambar tersebut ada angka satu besar sekali.

ANTARA DENDAM DAN CINTA. Oleh: Sri Rahmadani Siregar

GURU. Anak-anak, hari ini kita kedatangan murid baru. Ayo silahkan perkenalkan diri.

'hufft, aku cape selalu disakitin sama cowo yang aku sayang.' kata icha sambil menghela nafas. tanpa dia sadari air matanya menetes.

BAB I SOSOK MISTERIUS. Vanessa Putri, Vanessa Putri? Bu Ria memanggil nama itu lagi.

TILL DEATH DO US PART

It s a long story Part I

"BOLA DAN CINTA" TRI ISTANTO S1TI-07

TUGAS UJIAN PERANCANGAN FILM KARTUN NASKAH FILM. Disusun Oleh :

SAHABAT PERTAMA. Hari Senin pagi, Lisha masih mandi. Padahal seharusnya ia sudah berangkat sekolah.

Aduh 15 menit lagi masuk nih, gimana donk? Jalanan macet segala lagi, kenapa sih setiap hari jalanan macet kaya gini? Kayanya hari ini bakalan jadi

Dalam sehari, dia menghancurkan semua harapanku. Dalam sehari, dia membuatku menangis. Dalam sehari, dia menjadi mimpi terburukku

This is the beginning of everything

I. Arga ( tentang Dia dan Dia )

Pagi hari di sekolah didalam kelas ada 3 orang anak murid yang sedang berbincang-bincang. Yaitu Ditra, Dila, Tantri, DITRA.

Bab 1. Kehilangan mimpi

Aku menoleh. Disana berdiri seorang pemuda berbadan tinggi yang sedang menenteng kantong belanjaan di tangan kirinya. Wajahnya cukup tampan.

Sang Pangeran. Kinanti 1

"Ya ampun ini anak pikirannya makan terus. Hahahaha," jawab Ricky "Yah keliatan kali dari pipi Ki. Hahaha," timpal Cella Persahabatan yang nyaris

Naskah Manajemen Complain dan Customer Care

[Fanfic] Sebuah gambar aneh menarik perhatianmu. Gambar itu jelek, tapi memiliki sesuatu yang membuatmu penasaran. Cast : Kalian yang membaca~

Bimo, Ra, Kenapa lagi sama calon lakimu itu duhai Syaqilaku sayang? godaku. Ojo ngenyeklah. Hahaha. Iya, iya. Bimo kenapa? Tadi aku nggak sengaja

HANYA KAMU BAB 1 AMANDA

Bab 1. Awal Perjuangan

BAB I MANUSIA BISA TUMBUH SAYAP

Pagi ini adalah hari yang spesial untukku karena ini

Kau Tetap Indonesiaku

CHAPTER 1. There s nothing left to say but good bye Air Supply

S a t u DI PAKUAN EXPRESS

Part 1 : Aku Menghajar Nenek-Nenek Dengan Cangkul

Sepanjang jalan tiada henti bercerita dan tertawa, aku menghitung bintang-bintang dan tak terasa sudah sampai di tempat mie ayam rica-ricanya Pasti

Sembilan Hari Terindah Bagian 15 SEMBILAN HARI TERINDAH (BAGIAN 15)

Juli Milik kita. Aku sudah sampai depan RS Margono. siap. menunggu. engga usah kaget, aku bisa. menit aku sampai, tunggu ya mas

Sepeda Untuk Shania. Pelajaran dimulai, Shania masih sesekali menoleh kebelakang dan senyum padaku. Dan Ochi pun juga meledek.

Hy sobat, sebelumnya aku belum memperkenalkan diri, aku kekey lebih. tepatnya Keyla Syakira. Sebenarnya aku bisa dibilang siswi yang lumayan aktif

sebenarnya saya terlambat karena saya terlambat bangun, maafin saya Pak, saya sudah berbohong dan terlambat. Pak Guru memukul meja, sambil berkata,

Semalam Aldi kurang tidur. Hujan deras ditambah. Rahasia Gudang Tua

Sudah, kalian jangan bertengkar. Zaky mencoba melerai. Eh Bagaimana kalau kita membuka jasa konsultasi. Sahut Riski.

Cinta memang tidak akan ada yang tahu kehadirannya, cinta bisa datang dan pergi tanpa diduga. Cinta bisa berdampak positive ataupun negative terhadap

Namun Landung tidak membalas lambaian itu dan pura-pura melanjutkan pekerjaannya.

Arif Rahman

Tekadku Karena Mimpiku

Puzzle-Puzzle Fiksi. Inilah beberapa kisah kehidupan yang diharapkan. menginspirasi pembaca

Pengalamanku dalam Angkot

Gara-Gara Facebook. *Status Fani yang mempertemukan*

"Maafin gue Na, hari ini gue banyak melakukan kesalahan sendiri" Tutur Towi yang mengimbangi langkah Leana.

CINTA 2 HATI. Haii...! Tiara terkejut, dan menatap pada pria itu. Pada saat itu, ternyata pria itu juga menatap kearah Tiara. Mereka saling menatap.

Mungkin mereka tidak akan menemuiku, ujarku dalam hati.

Sejatinya, semua manusia terlahir untuk dua hal, mendapatkan berita terbaik dan terburuk. Berita ini adalah sebuah misteri, ketika mereka terus

Mama : kamu udah pulang rif? kalau mau makan bilang sama bibi aja ya.. Arif : mau kemana lagi ma?

AKU AKAN MATI HARI INI

LAMPIRAN. 4. Menurut kamu sudah baik kah pelayanan humas? Ya mereka sudah bekerja dengan baik.

Kehidupan itu terlalu penuh dengan kebahagian bagi orang yang menyadarinya Tommy membaca kalimat terakhir dari sebuah novel yang diterbitkan melalui

Belajar Memahami Drama

Chapter 1. Baik, selagi kalian mencatat, saya absen.

Selesai mandi, istri keluar kamar mandi. Tubuhnya ditutupi handuk. Sambil mengeringkan rambut menggunakan handuk, istri berjalan menuju meja rias.

Hai Cindy selamat ya sudah jadi anak SMU Suara yang sudah tak asing lagi baginya.

CATATAN KECIL MASA SEKOLAH. dan cerita-cerita lainnya

Rumah Ketua RT : (tok tok tok.) Assalamuallaikum.. permisi : Waallaikum salam eeeh perawat Evita.. apa kabar?

REVAAAAA., suara itu terdengar begitu menakutkan pagi ini. Ya, itu suara Bang Ryo. Setiap pagi teriakan ini selalu terdengar di seluruh penjuru

"Tumben, biasanya jam segini Ibu sudah bangun dan sedang membaca Al-qur'an di sofa ruang tamu".

Karya Nurul Alma Febriyanti

ART OF THE TRIOMPE. Oleh: Dwi Wulandari

LDR (Long Distance relationship)

Mungkin banyak yang berpikir, Ah kalo cuma kenalan doang, gue juga bisa.

AKHIR PENANTIAN. Naswa harus merelakan hobi yang sangat dia sukai karena dia baru sembuh dari sakitnya akibat kecelakaan bulan lalu.

NADIA AKU. Diterbitkan secara mandiri. melalui Nulisbuku.com

DESSA FITRI MASINTA DEWI

pagi hari. yang cerah.. dua pria remaja berangkat ke sekolah berjalan menyusuri trotoar. Dua sahabat yang mempunyai karakter dan kebiasaan yang

Fiction. John! Waktunya untuk bangun!

Ya sudah aku mau makan mie saja deh hari ini, kebetulan aku lagi pengen makan mie pakai telur ceplok.

NASKAH FILM DESA YANG SEJUK TUGAS FILM KARTUN

Si Fero yang Tinggi Hati

PROLOG. Wow, lihat! Dia datang. Kata Ronald sambil bersiul.

gak tau nih Men. Gua juga bingung Haris yang ditanya pun tidak punya jawaban.

PERANCANGAN FILM KARTUN SINOPSIS DAN NASKAH FILM PENDEK (POLA C.VOLGER) Ujian MID Perancangan film kartun

Naskah Film Pendek. Sahabat Karib

Hai, nama saya Agi? Tidak apa-apa kan kalau saya duduk disamping kamu? dengan basa-basi aku memulai percakapan.

DAFTAR ISI. A. Anak Pertama... 5 B. MOS C. Mimpi D. Pangeran Bertopeng E. Acara Blogger. 54. F. Secret Admirer...

Tentang mereka dan keisengannya

1 Curahan Hati Sebatang Pohon Jati

Antara keingin- an dan hasrat serta pengorbanan Ber- bagi

Love has its own Story

Kring...kring...kring...pukul menunjukkan waktu 05:45 WIB.

Berikan Aku Sedikit Waktumu. Jadi donk, nanti Aku jemput kekos ya, Yank. Jawab Sean dari seberang telpon.

ANNIE DAN HALLEY. Written By. Puspasani

Buku BI 3 (12 des).indd 1 16/12/ :41:24

yang putih. Cukuplah menutupi kulit Bayu yang sedikit hitam. Karena saking pemalunya, jangankan untuk minta nomor hp Fivin, ngajak kenalan aja Bayu

(karna bersepeda keliling komplek sampe 127 kali dari yang pagi pun menjadi sore)

Kata-kata Belajar di Rumah ini kadang enggak sesuai apa yang gue kerjain di rumah selain tidur-makan-tidur-makan. Fase yang baik untuk gemuk.

STMIK AMIKOM YOGYAKARTA

Ih! Ngagetin aja! Untung ga jantungan gue! aku berjalan meninggalkan parkiran. Lagian siang-siang bolong kaya gini ngelamun dia mentertawakanku.

Aku Tidak Mengerti Orang Biasa

udah nanti tau-tau an Pa Neo lewat loh. Emang lu ga malu

Transkripsi:

LIONTIN DARI SHANIA 7

Udara pagi ini terasa sejuk, sangat disayangkan jika aku lewat menikmatinya. Namun, aku sudah harus memberesi seluruh barangbarangku ke dalam mobil Badak Kapsul yang baru saja dibeli oleh Ayah minggu kemarin. Yap! Hari ini aku akan pindah ke Jakarta bersama seluruh keluarga untuk menemani Ayah memulai bisnis barunya. Sebelum rencana pindah ke Jakarta ini, aku adalah orang Solo asli. Ayah Ibuku lahir dan besar di Solo, begitu pun aku yang sudah 17 tahun berada disini. "Saaal. Bagaimana barangmu? Sudah diberesi semua belum?" Teriak Ibuku dari bawah rumah. "Belum Bu, aku masih kehilangan beberapa barang yang lupa aku simpan dimana." Sahut aku kencang dari dalam kamar. "Cepaaaat yaa. Jam 10 nanti kita harus sudah mulai pergi, biar tidak terlalu larut nanti disananya." "Okeee Bu. Siaaaap." Entah kenapa sampai saat ini aku belum bisa menemukan potongan kalung liontin yang dulu diberikan oleh teman perempuan masa kecilku, Shania namanya. Kalung tersebut sangat berharga bagiku. Dialah satu-satunya perempuan yang sejak 8

dulu mau bermain denganku, entah sampai sekarang aku belum tahu Shania pergi kemana. Dia tiba-tiba pergi dari kota ini ketika matahari masih malu-mau menampakkan sinarnya, ketika aku berumur 10 tahun. Dia memberikan potongan kalung itu sebagai kenang-kenangan, agar aku bisa selalu ingat dengannya sampai kapanpun. "Kaaaak. Lihat kalung liontinku yang kemarin ada di meja gak?" Tanyaku kepada kakak yang sedang ribet juga dengan barang-barangnya. "Ooohh kalung yang bentuknya hati tapi cuma setengah ya? Yang ada inisial "S" nya? Kemarin kakak taruh di tas kamu yang hitam tuh, abisnya kamu teledor banget sih naruh kalung sebagus itu di atas meja kosong." "Waaah! Iya betul Kak, makasih yaa udah disimpanin. Daaaaah, makasih Kak Ve!" "Eh eh bentar deh, Dek. Itu kok kalungnya cuma sebelah, ya? Sebelahnya lagi ada dimana?" "Haha iya kak cuma sebelah aja yang sama aku, sebelahnya lagi kan dipegang sama Shania." "Cielah. So sweet betul kamu Dek, pasti yang 9

dipegang Shania itu yang inisialnya "F" ya?" "Haha.. itu tau Kak." Balasku sumringah. Oh, iya. Kakakku namanya Veranda. Dia sangat baik kepadaku walau aku sering berbuat salah dengannya. Kak Ve selalu bisa diandalkan apabila aku mempunyai masalah. Like a superhero deh, pokoknya. Akhirnya, setelah barang-barang kami semua siap, kami pun segera berangkat ke Jakarta dengan mobil Badak Kapsul yang besar ini. Aku pun memutuskan untuk tidur saja selama perjalanan sembari melamuni teman masa kecilku yang entah kapan bisa aku temui lagi. "Hoaaaamm. Kita udah sampai yah?" Tanyaku ke Kak Ve. "Iyaaa, kemana aja kamu dari tadi gak ada suaranya? Abis mimpiin si Shania ya?" Ejek kakakku iseng. "Apaan siih Kak, orang capek dari kemarin beresberes terus kaan. Wleee " "Haha. Iya iya gak usah sewot gitu dong Dek, kan kakak cuma bercanda." 10

Setelah sampai dirumah baru, aku pun cukup kaget, maklum tadinya cuma orang kampung yang rumahnya satu petak. Disini rumahku cukup besar setidaknya kalau dibandingkan sama petakan yang ada dikampungku dulu. Aku pun langsung tidur lagi sembari memikirkan akan sekolah dimana nantinya. Berharap orang tuaku memilihkan sekolah yang berisi guru dan teman yang asik. Setidaknya temantemanku nanti mau membantu untuk mengerjakan tugas-tugas yang tidak bisa aku kerjakan sendiri. "Saaal. Bangun, dong! Jangan tidur terus. Siapin barang-barangmu, besok pagi kamu sudah harus sekolah yaa!" Teriak Ibuku dari depan kamar, membuatku langsung bangun dari tidur yang lelap ini. "Waduhh, mendadak banget sih Bu ngasih taunya, emang aku mau disekolahin dimana?" Tanyaku bingung. "Kamu besok sekolah di SMA Tunas Indonesia Merdeka, ya. Maaf, Ibu cuma bisa masukin kamu ke sekolah swasta. Soalnya, kamu kan udah cukup ketinggalan kalau Ibu masukin ke sekolah negeri." "Ohh SMA TIM ya, Bu? Haha, itu nama sekolah apa nama bubur ya? Hahaha." 11

"Halaah malah ngeguyon kamu nak, besok jangan telat ya nanti kamu dianterin Ayah dulu di hari pertama. Okay?" "Haha siap Bu!" Pagi ini terasa perasaanku cukup deg-degan, entah karena kekurangan ion atau grogi karena ini merupakan hari pertama aku sekolah lagi. Terlebih berada di daerah dan suasana yang baru juga. Sesampainya di sekolah aku melihat sebuah plang cukup besar, bertuliskan Tunas Indonesia Merdeka. Ayah bilang, SMA tersebut merupakan SMA terbagus di daerah Bekasi. "Maklum, stok SMA bagus di Jakarta sudah diambil orang elite, Nak". Ujar Ayah dengan nada guyon. Sesuai pesan Ayah di mobil tadi, aku disuruh menemui Ibu Melody untuk menanyakan aku akan dimasukkan di kelas mana. Aku pun segera menemui Ibu Melody di ruang guru. Ternyata aku di dimasukkan dikelas 11 IPS A yang kebetulan Ibu Melody juga wali kelasnya. "Pagi nak, kamu Faisal yang dari Solo itu, ya?" Tanya Ibu Melody lembut. "Iyaa Ibu. Saya Faisal, mohon bimbingannya ya, Bu." 12

"Ooh iya, Nak. Kamu belajar yang tekun ya. Soalnya, kamu udah ketinggalan cukup banyak pelajaran disini. Siap?" "Siaap Bu, saya gak akan ngecewain Ibu kok." * Di lorong saat perjalanan menuju kelas aku sempat terdiam sebentar, aku melihat seorang perempuan yang berwajah manis, sepertinya kenal tapi entah pernah kenal dimana. Aku sempat melamuninya beberapa detik sembari melihat dia bermain dengan teman-temannya. Sepertinya dia bukan sepantaranku, walau ketika kulihat badannya tidak seperti ukuran tubuh anak-anak seusianya. Aku melanjutkan jalanku ke kelas. Namun, tiba-tiba ada yang menepuk pundak ku dari belakang dengan cukup lembut. "Kaak.. Kaak.." Sahut seseorang di belakang yang ternyata adalah perempuan yang sudah aku perhatikan dari tadi. "Ooh iya, ada apa?" Balasku sambil mengharap dia mau mengajakku berkenalan. "Enggak Kak, itu tadi uangnya jatuh tuh, nih Kak!" 13

"Ooh, iya iya. Makasih ya Dek udah diambilin, hampir aja." Berharap bisa kenalan, ternyata dia cuma memberi tau kalau duitku jatuh barusan, sungguh sial. Entah mengapa aku sangat ingin bisa berkenalan dengan perempuan tersebut. Entah seperti ada kontak batin jarak jauh yang kurasakan disini. Dia seperti sesosok perempuan yang pernah aku kenal dulu, dulu sekali. Sesampainya dikelas aku bertemu dengan Angga, teman sebangku baruku di sekolah ini. Dia menceritakan berbagai hal tentang sekolah ini yang membuat aku menjadi sedikit tau tentang keadaan di sekolah. Angga sangat tau seluk beluknya, hingga apa saja hal yang ingin aku tanya, dia bisa saja menjawabnya. Suatu kali, aku iseng menanyakan tentang perempuan yang tadi kutemui di lorong menuju kelas. "Ngga. Oy, diem bentar deh. Gue mau nanya sedikit nih!" "Nanya apaan sih, bro? Nafsu banget kayaknya." Balas Angga sambil merapihkan rambut klimisnya. "Gini bro, tadi pas di lorong mau masuk ke kelas ini, gue ngelihat cewek manis banget, matanya agak segaris, dan dia tinggi juga. Kira-kira, hampir sama kayak gue lah. Lu tau gak siapa dia?" 14

"BUAHAHAHAHAHA!! Angga tertawa setelah mendengar pertanyaanku. Woy, serius. Lu tau gak siapa cewek itu?" "Haha tau dong, apa sih yang gak gue tau. Kayaknya yang lu maksud itu adik kelas kita deh, dia namanya Junia. Dia anak 10 C yang kelasnya di ujung sana bro." "Terus-terus?!" Tanyaku makin penasaran. "Terus, lu gak usah terlalu ngimpi bisa deket deh. Kayaknya, dia udah punya cowo, bro. Eh, tau cowonya atau siapanya deh, yang pasti tiap pulang sekolah dia selalu ada yang jemput. Entar lu lihat aja!" "Ah elu, Ngga. Katanya tau apa aja. Pfft dasar." Gara-gara omongan Angga tadi, aku jadi penasaran siapa yang menjemput Junia setiap pulang sekolah itu. Aku pun sedikit memendam rasa penasaran itu. Aku ingin tetap fokus belajar selama ada dikelas. Aku tidak ingin mengecewakan Ibu Melody, apalagi orang tuaku yang sudah susah payah mencarikanku sekolah disini. Setelah bel jam pelajaran selesai berbunyi, rasa penasaran yang tadi kupendam akhirnya muncul lagi. Aku pun langsung bergegas keluar gerbang sembari menunggu Junia 15

keluar dari kelasnya. Ternyata benar, seperti yang dikatakan Angga tadi. Junia dijemput oleh seorang laki-laki, tampangnya mirip Andy Lau kalau dilihat dari jauh, entah siapakah laki-laki tersebut. Si 'Andy Lau' itu sempat membukakan pintu mobil terlebih dahulu untuk Junia. Makin penasaran saja diriku dibuat olehnya. Setelah pertemuan pertama tadi, aku jadi sering terbayang Junia. Kadang, aku suka berpikir kenapa selalu dia yang lagi-lagi muncul dipikiranku. Ketika aku sedang mengerjakan tugas Ekonomi dari Ibu Melody, tiba-tiba aku teringat Junia, ketika aku sedang makan Bakso pun tiba-tiba Junia muncul lagi dipikiranku. Aku pun memutuskan untuk tidur, tetapi lagi-lagi Junia muncul didalam mimpiku. Besok harinya, ketika sekolah aku sengaja membawa liontin Shania sembari berusaha untuk mengalihkan perhatianku dari Junia. Tetapi, ada keanehan saat aku berpapasan dengan Junia disekolah. Aku melihat Junia memakai sebuah kalung, kalung yang tidak asing lagi dimataku. Aku melihat Junia memakai kalung liontin yang berbentuk setengah hati dengan inisial "F" didepannya. Aku tiba-tiba menjadi bingung seraya berkata dalam hati "Jadi, jangan-jangan Junia itu..." 16