Pemberdayaan Warga Yatim dan Difabel Panti Asuhan Nurul Haq dengan Pemanfaatan Pengolahan Ikan sebagai Bekal Kewirausahaan

dokumen-dokumen yang mirip
ARTIKEL UPAYA PEMBERDAYAAN PONPES DENGAN PEMBELAJARAN BERBASIS KEWIRAUSAHAAN SEBAGAI PENGUATAN USAHA MANDIRI.

Bahan Baku daging ikan 500 g. tepung tapioka 50 g. merica halus 1/2 sendok teh. bawang merah 7,5 g. bawang putih 1,5 g. jahe 0,5 g.

MENINGKATKAN NILAI TAMBAH PRODUK TEMPE DENGAN DIVERSIFIKASI PRODUK MENJADI NUGGET. Novelina dan Diana Sylvi

I. PENDAHULUAN. Indonesia merupakan negara kepulauan yang sebagian besar wilayahnya

Bisnis Kerupuk Udang, Renyah Menguntungkan

Menerapkan Teknik Pengolahan Menggunakan Media Penghantar Panas. KD 1. Melakukan Proses Pengolahan Abon Ikan

BAB 1 PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan komponen penunjang suksesnya program. negeri yang mampu menghasilkan lulusan yang berkualitas serta mampu

Pengolahan hasil pertanian dalam pelatihan ini dimaksudkan untuk mengubah bentuk bahan baku menjadi bahan

IPTEKS BAGI MASYARAKAT ( I b M) PADA KELOMPOK TANI BUDIDAYA JAMUR KONSUMSI SUBUR MAKMUR DESA PARONGPONG KECAMATAN LEMBANG KABUPATEN BANDUNG

IbM PENGUSAHA ABON PINDANG TONGKOL DESA KADEMANGAN KABUPATEN BONDOWOSO

IbM Kelompok Tani Buah Naga

USULAN PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA

LAPORAN AKHIR PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA PENINGKATAN NILAI JUAL IKAN NON EKONOMIS MELALUI USAHA CEMILAN CFC CRISPY FISH CARAAGE

ABON IKAN 1. PENDAHULUAN

PENGEMBANGAN USAHA HASIL OLAHAN IKAN GUNA MENINGKATKAN PENDAPATAN MASYARAKAT PESISIR PANTAI DI DAERAH GUNUNG KIDUL

LUMPIA L.A ( LUMPIA LUAR ANGKASA )

Meningkatkan Nilai Tambah Bawang Merah Oleh: Farid R. Abadi

Bahan Ajar Keaksaraan Usaha Mandiri Tema Pertanian

LAPORAN AKHIR PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA

INOVASI PENGOLAHAN LIMBAH TAHU GUNA MENINGKATKAN PENDAPATAN MASYARAKAT KAMPUNG SIDO BINANGUN KECAMATAN WAY SEPUTIH KABUPATEN LAMPUNG TENGAH

NUGGET DAN KERUPUK IKAN TONGKOL SEBAGAI ALTERNATIF USAHA UNTUK MENINGKATKAN PENDAPATAN MASYARAKAT

PEMBERDAYAAN IBU RUMAH TANGGA DESA DONOHUDAN MELALUI PRODUKSI ANEKA PANGANAN HASIL INDUSTRI TAHU SUMBER REJEKI

ARTIKEL IPTEKS BAGI MASYARAKAT (I b M)

TUGAS KULIAH LINGKUNGAN BISNIS

USULAN PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA. BAGOR SANDWICH Bakpao Goreng dengan Isi Sandwich,

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah B. Perumusan Masalah

PROPOSAL PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA JUDUL PROGRAM. KERUPUK RUMPUT LAUT SERASI (Sehat dan Bernutrisi) BIDANG KEGIATAN : PKM KEWIRAUSAHAAN

PENDAHULUAN A. Latar Belakang

Sri Wahyu Lelly Hana Setyanti, Lina Winarti Fakultas Ekonomi Universitas Jember Abstrak

Teknologi Pengolahan Ikan Lele secara Zero Waste menjadi Produk Olahan Kerupuk pada Ponpes Raden Rahmat Sunan Ampel di Kabupaten Jember

PENDIDIKAN KEWIRAUSAHAAN PEREMPUAN BERBASIS POTENSI LOKAL

Prestasi, Volume 1, Nomor 2, Juni 2012 ISSN

LAPORAN PRAKTEK TEKNOLOGI MAKANAN PEMBUATAN NUGGET AYAM

PENGOLAHAN JAGUNG SEBAGAI BAHAN PANGAN. Agus Sutanto

I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang

PENGUATAN USAHA PRODUKSI KEMBANG GOYANG DI NGAMPIN AMBARAWA

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

MODUL 3 PENGOLAHAN IKAN TERI ASIN

PROPOSAL USAHA BAKSO QOLBU Jl. Pengayoman Ruko Mirah II 7 Makassar

Bisnis Keripik Singkong, Labanya Penuhi Kantong

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Dilihat dari letak geografis, Indonesia merupakan negara yang terletak pada

DINAS PENDIDIKAN PEMUDA DAN OLAH RAGA DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

KELOMPOK USAHA ROTI DI DESA PECALONGAN KECAMATAN SUKOSARI KABUPATEN BONDOWOSO

KERUPUK UDANG ATAU IKAN

PEMBUATAN NUGGET IKAN (FISHNUGGET) SEBAGAI SALAH SATU USAHA DEFERENSIASI PENGOLAHAN IKAN DI BANDA ACEH

PROPOSAL PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA JUDUL PROGRAM MASKER TIMNAS (MASAKAN KERING TIM NANAS) BIDANG KEGIATAN: PKM KEWIRAUSAHAAN.

MISS GEPENG (MIE SUKUN SEHAT GEPENG): INOVASI PRODUK MIE BERBAHAN BAKU SUKUN SEBAGAI PENGGANTI GANDUM UNTUK MENINGKATKAN KETAHANAN PANGAN NASIONAL

MODUL 14 KEWIRAUSAHAAN. Oleh : Agus Supriyanto, SE

PELUANG BISNIS MAKANAN TENTANG KRIPIK TEMPE

MODUL 13 KEWIRAUSAHAAN. Oleh : Agus Supriyanto, SE

LAPORAN AKHIR PKM-KEWIRAUSAHAAN

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

PROPOSAL INOVASI PRODUK PERIKANAN OIL-OLAHAN IKAN NILA

LAPORAN AKHIR IPTEK BAGI MASYARAKAT (IbM)

MODUL 7 STICK IKAN. Indikator Keberhasilan: Mutu stick ikan yang dihasilkan berwarna kekuningan dan memiliki tekstur yang renyah.

I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

PROPOSAL PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA WIRAUSAHA CERIPING SUKUN BIDANG KEGIATAN : PKM KEWIRAUSAHAAN (PKMK) Diusulkan oleh:

KARYA ILMIAH PELUANG BISNIS BISNIS KRIPIK TEMPE

RINGKASAN Upaya Diversifikasi Konsumsi Pangan Berbasis Bahan Pangan Lokal Di Desa Salam, Patuk, Gunung Kidul

IbM Kelompok Usaha Pengolahan Kerupuk Ikan Di Desa Tedunan

INOVASI PRODUK USAHA OLAHAN UNTUK MENINGKATKAN DAYA JUAL LELE

Proposal Wirausaha PERENCANAAN USAHA DAGANG GATOT THIWUL HANDAYANI UNTUK MEMENUHI MATA KULIAH : ENTERPRENEURSHIP

BAB I PENDAHULUAN. hasil laut yang berlimpah terutama hasil tangkapan ikan. Ikan merupakan sumber

KARYA TULIS ILMIAH JUDUL : MAKANAN KECIL

BAB I PENDAHULUAN. Dalam kondisi perekonomian yang menuju arah globalisasi, merek yang kuat

TUGAS AKHIR LINGKUNGAN BISNIS BISNIS RAMBAK KULIT IKAN

BAB I PENDAHULUAN. dalam rangka memenuhi kebutuhan gizi manusia. Perikanan budidaya dinilai

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. aroma spesifik dan mempunyai nilai gizi cukup tinggi. Bagian kepala beratnya

BAB VII KEBIJAKAN UMUM DAN PROGRAM PEMBANGUNAN

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia merupakan Negara kepulauan terbesar di dunia (archipelagic state).

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Perkembangan teknologi dan semakin banyaknya produk pertanian

BAB I PENDAHULUAN. A. Judul Program KERIPIK PISANG ANEKA RASA BERBASIS PEMASARAN KOPERASI SISWA SEKOLAH SEBAGAI BENTUK KERJA SAMA MUTUALISME.

I PENDAHULUAN. Pemikiran, (6) Hipotesis Penelitian, dan (7) Waktu dan Tempat Penelitian.

I. PENDAHULUAN. Luas perairan laut Indonesia diperkirakan sebesar 5,8 juta km 2, panjang garis

I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang

I PEDAHULUAN. Pemikiran,(6) Hipotesis Penelitian, dan (7) Tempat dan Waktu Penelitian.

BAB I PENDAHULUAN. tersedianya lapangan pekerjaan yang dapat menyediakan pekerjaan bagi

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

PROPOSAL PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA JUDUL PROGRAM USAHA PRODUK MAKANAN ALIMPASHU (ABON LIMBAH AMPAS TAHU) DI DESA LEBAKSIU KIDUL BIDANG KEGIATAN:

SOSIALISASI DAN PENDAMPINGAN DIVERSIFIKASI KEMASAN KERIPIK DI CV. ASA-CIPTO ROSO (Didanai Hibah Hi-Link DIKTI) Oleh ABSTRAK

I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang

PROPOSAL PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA JUDUL PROGRAM. Snabol Reborn (Snack Bolyn baru dengan Sayuran,Buah dan Menambah Rasa Baru Coklat dan Susu Keju)

PEMBERDAYAAN MAJELIS TA LIM MELALUI PENGEMBANGAN INDUSTRI RUMAH TANGGA BAWANG MERAH GORENG

PEMBUATAN ABON MANDAI SEBAGAI ALTERNATIF TAMBAHAN PENDAPATAN MASYARAKAT

Mengemas Laba Usaha Kacang Mete Di Musim Lebaran

I PENDAHULUAN. Pemikiran, (6) Hipotesa Penelitian, dan (7) Tempat dan Waktu Penelitian.

GEMAKAN GERAKAN NDULANG DEWIS: SEBAGAI PEMANFAATAN POTENSI DESA UNTUK DIJADIKAN IKON DESA WISATA WONOLOPO KECAMATAN MIJEN

Penuntun Praktikum Teknologi Pengolahan Hasil Ternak Islami

BAB I PENDAHULUAN. perembesan air asin. Kearah laut wilayah pesisir, mencakup bagian laut yang

BAB I PENDAHULUAN A. JUDUL PEMANFAATAN EKOWISATA MELALUI PETANI SALAK PONDOH DI DESA PANDANSARI, KAJORAN, MAGELANG.

UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG SEMARANG 2015

USULAN PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA SANGKUSTI SEBAGAI PELUANG USAHA MAKANAN TRADISIONAL ALTERNATIF KHAS KOTA SEMARANG BIDANG KEGIATAN :

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

I PENDAHULUAN. banyak ditemukan dan dikonsumsi yaitu ikan tongkol. Secara ilmu pengetahuaan,

PROPOSAL PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA SAPARI (SALE TANPA MATAHARI) PKM KEWIRAUSAHAAN

1. PENDAHULUAN. Indonesia memiliki sektor pertanian yang terus dituntut berperan dalam

BAB I PENDAHULUAN. terhadap sektor perikanan dan kelautan terus ditingkatkan, karena sektor

I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang

PENCIPTAAN WIRAUSAHA BARU MELALUI PELATIHAN PRODUKSI BATIK DI KETINTANG BARU KELURAHAN KETINTANG KOTA SURABAYA

I. PENDAHULUAN. industri yang berbasis pertanian atau biasa disebut agroindustri. Istilah

Transkripsi:

Pemberdayaan Warga Yatim dan Difabel Panti Asuhan Nurul Haq dengan Pemanfaatan Pengolahan Ikan sebagai Bekal Kewirausahaan Oleh: Sri Palupi Yuriani Dr. Siti Hamidah FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA TAHUN 2012

Pemberdayaan Warga Yatim dan Difabel Panti Asuhan Nurul Haq dengan Pemanfaatan Pengolahan Ikan sebagai Bekal Kewirausahaan Oleh: Sri Palupi, Yuriani, Dr. Siti Hamidah Abstrak Tujuan dari pelaksanaan pengabdian ini adalah 1) meningkatkan wawasan dan keterampilan warga yatim dan difabel panti asuhan Nurul Haq dalam pengembangan produk ikan dan 2) meningkatkan keterampilan berwirausaha warga yatim dan difabel panti asuhan Nurul Haq. Khalayak sasaran dalam kegiatan PPM ini adalah 30 orang warga yatim dan difabel Panti Asuhan Nurul Haq, dengan alamat Jl. Janti, Gg. Demak 88 Gedongkuning, Banguntapan, Bantul, Yogyakarta. Alat dan bahan untuk kegiatan pemberian materi berupa alat tulis, LCD proyektor, laptop, dan handout. Pelatihan praktek mengolah ikan menggunakan peralatan dapur dan bahan utama yaitu ikan, sedangkan bahan tambahan yang digunakan adalah bumbu dan rempah. Kemasan produk olahan ikan menggunakan plastik yang diberi label. Kegiatan pengabdian masyarakat di panti asuhan nurul Haq ini dilakukan dengan 2 metode utama, yaitu metode ceramah dan praktek dengan materi teori ikan dan kewirausahaan, pembuatan abon dan nugget ikan, pembuatan dendeng, pengemasan dan labelling, perhitungan harga jual, analisi usaha dan managemen pemasaran. Hasil yang didapat pada pelatihan ini adalah 1) 80% peserta pelatihan mengikuti dan dapat mempraktekkan hasil olahan ikan berupa nugget, abon dan dendeng ikan dengan hasil yang baik dan 2) Jiwa wirausaha untuk memproduksi dan memasarkan produk hasil olahan ikan peserta timbul karena bahan baku berupa ikan lele sudah dibudidayakan oleh panti asuhan, dan sudah memiliki toko untuk pemasaran produk Kata kunci : olahan ikan

A. Pendahuluan 1. Analisis Situasi Berdasarkan hasil pengamatan, di daerah Bantul terdapat banyak panti asuhan yang sebagian besar terdapat di daerah pedesaan, salah satunya adalah panti asuhan Nurul Haq. Panti asuhan yang terletak di Gedongkuning, Banguntapan, Bantul ini memiliki anak asuh yatim dan difabel. Menurut panti asuhan tersebut, usaha mengubah kemiskinan dan keterbelakangan menjadi tanggung jawab semua pihak, termasuk orang miskin (yatim) itu sendiri. Pihak yang lemah berkewajiban kerja keras dan cerdas agar dapat merubah kondisinya, adapun pihak yang memiliki keluasan dan kekayaan rizki dan ilmu, berkewajiban menunaikan zakat, infaq maupun sodakohnya atau menyampaikan ilmunya, agar dapat digunakan sebagai modal usaha bagi yang ekonomi lemah (yatim) tersebut. Sampai saat ini, daftar binaan panti asuhan nurul haq yang terdiri dari putra (mukimin) yang tinggal di panti sebanyak 32 orang, putri 35 orang, balita 22 orang, difabel 15 orang, dan binaan yang tidak tinggal di panti sebanyak 11 orang. Program kegiatan panti yang dilaksanakan meliputi bidang pendidikan, keagamaan dan ekonomi. Salah satu program yang bernaung dibidang pendidikan adalah menyelenggarakan pelatihan ketrampilan dan kecakapan kerja. Kabupaten Bantul mempunyai potensi daerah yang cukup besar kontribusinya terhadap pendapatan asli daerah (PAD) diantaranya adalah sektor pariwisata, dengan jenis wisata alam, budaya, dan industri kerajinan. Sektor ini masih sangat potensial untuk dikembangkan guna meningkatkan PAD dan pendapatan masyarakat luas. Potensi wisata Kabupaten Bantul tersebut berupa wisata pantai, desa wisata serta sentra industri gerabah, kulit dan sebagainya. Dengan banyaknya obyek wisata yang ada di wilayah Bantul

tersebut menyebabkan adanya peluang pasar yang dapat dimanfaatkan untuk memasarkan berbagai macam produk olahan ikan hasil pelatihan, seperti nugget ikan, abon ikan, sosis ikan. Berdasarkan fenomena yang telah diuraikan di atas dan adanya dorongan yang mengarah pada kompetisi secara ekonomi sebagai tanggapan atas globalisasi maka perlu segera diwujudkan langkah-langkah nyata untuk memberi bekal kepada warga yatim dan difabel panti asuhan Nurul Haq agar berjiwa mandiri yang mempunyai naluri enterpreneurship secara individu dan semangat entrepreneurship secara kolektif, serta memperkaya kompetesi produksi yang dimiliki melalui kegiatan pemberdayaan warga yatim dan difabel panti asuhan nurul haq dengan pemanfaatan pengolahan ikan sebagai bekal kewirausahaan. Diharapkan warga panti asuhan Nurul Haq Kabupaten Bantul mampu berperan serta sebagai manusia yang mandiri, kreatif dan inovatif serta berperan sebagai pencipta lapangan pekerjaan. 2. Kajian Teori a. Ikan Ikan adalah semua bahan makanan yang berasal dari hewan yang hidup dalam air. Ikan yang diambil dari laut disebut ikan laut, ikan yang diambil dari air tawar seperti rawa, sungai, kolam, dan jenis-jenis perairan lain yang berada didaratan yang disebut ikan darat dan ikan tambak yang memang hidup dalam tambak (empang air payau). Berdasarkan tempat hidup dan sifat-sifatnya hasil perikanan dapat dikelompokkan menjadi 2 antara lain: 1) Perairan laut dengan penagkapan atau dengan budidaya 2) Perikanan darat atau hasil perikanan air tawar Berdasarkan data dari FAO, terdapat tujih macam sumber perikanan antara lain : 1) Ikan darat atau diodanisus 2) Ikan laut 3) Crustacea, Molusca dan lain-lain avertebrata 4) Anjing laut dan berbagai mamlia perairan

5) Paus 6) Berbagai binatang air (panyu, kura-kura dan sebagainya) 7) Tanaman air (rumput laut, ganggang laut) Dilihat dari aspek gizi, ikan merupakan sumber protein hewani yang sangat potensial dengan kandungan sebesar 15%-24% yang tergantung jenis ikannya dan mempunyai daya cerna sebesar 95%. Ikan merupakan bahan pangan yang mudah sekali busuk. Tanpa penanganan yang baik dan segera setelah ikan ditangkap maka akan mengalami penurunan mutu yang drastis yang biasanya didahului dengan kekakuan kemudian terjadi proses dekomposisi menuju proses pembusukan. Untuk lebih meningkatkan nilai jual ikan dan daya simpannya, ikan dapat diolah menjadi berbagai macam hasil olahan ikan, seperti dendeng, sosis, abon dan nugget. Dendeng merupakan bentuk makanan semi basah yang biasanya terbuat dari daging atau ikan, berbentuk tipis dan lebar, diberi bumbu dan dikeringkan. Pada umumnya dendeng terbuat dari bahan hewani seperti daging atau ikan. Abon merupakan salah satu hasil awetan produk ikan yang melimpah. Pada umumnya abon memiliki komposisi gizi yang cukup baik dan dapat dikonsumsi sebagai makanan ringan atau sebagai lauk pauk. Abon sebagai salah satu bentuk produk olahan kering yang dikenal masyarakat luas karena harganya cukup terjangkau dan rasanya lezat. Sosis merupakan makanan dengan rasa gurih.proses pengolahan sosis juga sangat cepat dan tidak membutuhkan waktu yang lama. Saat ini ukuran panjang sosis dan garis tengahnya sangat bervariasi. Nugget ikan merupakan hasil olahan ikan yang disajikan sebagai makanan ringan dan sebagai hidangan lauk pauk siap saji. Pengolahan ikan menjadi nugget mempunyai keuntungan lebih karena dalam nugget daging yang digunakan telah dipisahkan dari duri dan mempunyai penampilan yang menarik karena dapat dibentuk dengan bentuk yang bervariasi. b. Kewirausahaan

Kewirausahaan berasal dari kata Wirausaha. Wirausaha berasal dari kata wira artinya berani, uatama, mulia. Usaha berarti kegiatan bisnis komersiil maupun non komersiil. Jadi kewirausahaan diartikan secara harfiah sebagai hal-hal yang menyangkut keberanian seseorang untuk melakukan kegiatan bisnis maupun non bisnis secara mandiri. Kompetensi kewirausahaan mensyaratkan tiga kompetensi dasar, yaitu : 1) berjiwa wirausaha (bisnis) 2) mampu me-manage, dan 3) memiliki kemampuan bidang yang diusahakan. Jiwa wirausaha dapat dibentuk melalui proses pembudayaan yang diintegrasikan dalam pembelajaran. Wirausahawan umumnya memiliki sifat yang sama, yaitu orang yang mempunyai tenaga, keinginan untuk terlibat dalam petualangan inovatif, kemauan untuk menerima tanggung jawab pribadi dalam mewujudkan suatu peristiwa dengan cara yang mereka pilih, dan keinginan untuk berprestasi yang sangat tinggi, sikap optimis dan kepercayaan terhadap masa depan. Semangat, perilaku dan kemampuan wirausaha tentunya bervariasi satu sama lain dan alas dasar itu wirausaha dikelompokkan menjadi tiga tingkatan yaitu : wirausaha awal, wirausaha tangguh, wirausaha unggul. Wirausaha yang perilaku dan kemampiannya yang lebih menonjol dalam memobilisasi sumber daya dan dana, serta mentransformasikannya menjadi output dan memasarkannya secara efisien lazim disebut Administrative Entrepreneur. Sebaliknya wirausaha yaitu perilaku dan kemampuannya menonjol dalam kreatifitas, inovasi serta mengantisipasi dan menghadapi resiko lazim disebut Innovative Entrepreneur. 3. Tujuan Kegiatan a. Meningkatkan wawasan dan keterampilan warga yatim dan difabel panti asuhan Nurul Haq dalam pengembangan produk ikan b. Meningkatkan keterampilan berwirausaha warga yatim dan difabel panti asuhan Nurul Haq

4. Manfaat a. Meningkatkan keterampilan warga panti asuhan Nurul Haq dalam memproduksi produk olahan ikan. b. Meningkatkan jiwa kewirausahaan warga panti asuhan NurulHaq. c. Mengkaji yang terkait dengan pengembangan usaha makanan. d. Sebagai perwujudan salah satu Tri Dharma Perguruan Tinggi. B. Metode Pelaksanaan 1. Sasaran Khalayak sasaran dalam kegiatan PPM ini adalah 40 orang warga yatim dan difabel Panti Asuhan Nurul Haq, dengan alamat Jl. Janti, Gg. Demak 88 Gedongkuning, Banguntapan, Bantul, Yogyakarta 2. Alat dan bahan a. Kegiatan Pemberian materi 1) Alat tulis 2) LCD proyektor 3) Laptop 4) Handout b. Kegiatan Praktek 1) Pembuatan dan pengemasan abon ikan Nama alat Nama bahan Wajan, serok + sothil Ikan Sendok, garpu Bawang merah, bawang putih Pisau Rempah-rempah Talenan Gula Baskom Garam Sealer Minyak goreng Kompor Kertas minyak Plastik dan label

2) Pembuatan dan pengemasan nugget ikan Nama alat Nama bahan Piring/baki datar Ikan Sendok, garpu Bawang merah, bawang putih Pisau Rempah-rempah Talenan Tepung terigu Baskom Garam Sealer Tepung panir Kertas minyak Plastik dan label 3) Pembuatan dan pengemasan dendeng ikan Nama alat Nama bahan Piring/baki datar Ikan Sendok, garpu Bawang merah, bawang putih Pisau Rempah-rempah Talenan Gula jawa Baskom Garam Sealer Plastik dan label 3. Metode pelaksanaan Kegiatan pengabdian masyarakat di panti asuhan nurul Haq ini dilakukan dengan 2 metode utama, yaitu metode ceramah dan praktek. a. Ceramah Metode ceramah digunakan untuk kegiatan pengenalan bahan ikan yang akan diolah dan memberikan toeri berwirausaha serta pemberian motivasi. Dengan metode ini diharapkan peserta dapat meningkatkan

motivasi dan apresiasi berwirausaha dengan pemanfaatan produk ikan sehingga menjadi produk yang lebih menarik dengan harga jual yang tinggi. b. Praktek pembuatan produk makanan dari bahan ikan. Peserta diminta melaksanakan praktek pembuatan produk makanan dari bahan ikan secara kelompok dengan pembimbingan, mulai dari perencanaan produksi, pemilihan bahan baku, pengenalan alat produksi, proses pengolahan, cara mengemas. C. Hasil dan Pembahasan 1. Hasil Pelaksanaan Kegiatan Kegiatan pengabdian masyarakat dilaksanakan selama 5 kali pertemuan dengan jadwal sebagai berikut : No Hari/tanggal Agenda 1. 23 uni 2012 Pembukaan, Pemberian materi teori ikan dan kewirausahaan 2. 30 Juni 2012 Pelatihan pembuatan abon dan nugget ikan 3. 7 juli 2012 Pelatihan pembuatan dendeng, pengemasan dan labelling 4. 14 Juli 2012 Materi Perhitungan harga jual 5. 18 uli 2012 Pemberian materi analisi usaha, managemen pemasaran, evaluasi, Penutupan kegiatan Kegiatan pengabdian masyarakat yang telah dilakukan secara keseluruhan mendapatkan hasil yang baik. Hal tersebut dapat dilihat dari : a. 80% peserta pelatihan dapat mengikuti dan mempraktekkan hasil olahan ikan (nugget, abon, dendeng). b. Peserta pelatihan sangat antusias mengikuti kegiatan pelatihan, hal ini dapat dilihat dari daftar kehadiran peserta.

c. Hasil praktek tidak mengalami kegagalan, Pembuatan nugget, dendeng, dan abon dari bahan dasar ikan semuanya berhasil baik tidak ada yang gagal. d. Peserta berminat untuk mengembangkan produk karena lingkungan mendukung. karena sadah bahan baku yaitu budi daya ikan lele, dan sudah memiliki toko untuk pemasaran produk. Dalam suatu pelaksanaan kegiatan, hambatan merupakan salah satu hal yang sering ditemukan. Dalam kegiatan pengabdian ini, hambatan yang timbul antara lain : a. Dari rencana sasaran (peserta) 40, namun dalam pelaksanaan kegiatan jumlah peserta 30, karena sebagian peserta sedang mengikuti pelatihan kewirausahaan di Pundong yang tidak memungkinkan mengikuti kegiatan PPM. b. Pihak Panti Asuhan belum mempunyai alat pengepres Abon buatan yang berfungsi mengurangi minyak dari hasil penggorengan sehingga hanya mengandalkan kain kasa tipis. Hal ini dapat mempengaruhi mutu produk olahan ikan. c. Peserta pelatihan belum memiliki sasaran konsumen. Saran dari Tim Pengabdi adalah promosi di kantin sekolah, pasar, rumah makan, kios penjual makanan oleh-oleh, dan usaha jasa boga lainnya. d. Proses pengeringan dendeng masih menggunakan sinar matahari, belum menggunakan alat pengering buatan sehingga mempengaruhi mutu hasil olah dendeng ikan. 2. Pembahasan Kegiatan pelatihan pertama kali dilaksanakan pada tangga 24 Juni 2012 setelah sebelumnya dilakukan koordinasi dengan pengurus Panti Asuhan Nurul Haq. Sebelum pelatihan dimulai, kegiatan dibuka oleh ketua tim pengabdi dan sambutan dari pimpinan panti asuhan. Acara kemudian dilanjutkan dengan pemberian teori tentang ikan dan kewirausahaan.

Pertemuan kedua dalam pelatihan ini dilaksanakan dalam bentuk praktek. Warga panti asuhan diajarkan cara membuat abon dan nuget ikan. Dari hasil pengamatan, tampak bahwa para peserta penasaran dan antusias dalam mengikuti setiap tahap pemrosesan ikan menjadi abon dan nuget. Pelatihan pembuatan dendeng dilakukan secara praktek pada hari ke 3, disertai cara pengemasan dan pelabelan yang baik. Dalam sesi tanya jawab, waktu yang disediakan sampai tidak cukup akibat banyaknya peserta yang bertanya. Setelah peserta dapat membuat produk, melakukan pengemasan dan labelling, maka diberikan materi menentukan harga jual secara sederhana, kemudian pada pertemuan terakhir, sebelum penutupan, peserta diberi materi analisis usaha, management pemasaran dan evaluasi kegiatan. Kegiatan pengabdian masyarakat ini berlangsung dengan lancar. Dari undangan yang telah dibuat, hampir setiap pelatihan, semua peserta dapat hadir tepat pada waktunya. Walaupun menggunakan peralatan yang seadanya yang tersedia di panti asuhan, 80% peserta pelatihan dapat mengikuti dan mempraktekkan hasil olahan ikan (nugget, abon, dendeng). Melihat hasil praktek yang tidak mengalami kegagalan menunjukkan bahwa produk ini mudah dibuat dan langkah-langkah proses pembuatan produk telah dimengerti oleh peserta. Selain itu, beberapa peserta merupakan siswa SMK jurusan Boga, sehingga mereka cepat tanggap dan dapat membantu temannya yang lain yang belum tanggap. Minat peserta untuk mengembangkan olahan produk ikan sangat tinggi, hal ini dapat dilihat setelah pelatihan praktek selesai, saat pengemasan dan pelabelan serta menghitung harga jual, banyak siswa yang bertanya bagaimana cara merintis usaha, bagaimana cara mendaftarkan produk ke dinas kesehatan, dan bagaimana cara mengetahui masa awet produk. Minat berwirausaha tersebut juga didukung oleh pengasuh panti yang menghimbau agar hasil pelatihan dapat dimanfaatkan semaksimal mungkin, terlebih lagi panti asuhan Nurul Haq sudah memiliki toko sendiri, dan memiliki kolam ikan lele.

D. Kesimpulan dan Saran 1. Kesimpulan Dari uraian diatas, maka dapat disimpulkan bahwa: a. 80% peserta pelatihan mengikuti dan dapat mempraktekkan hasil olahan ikan berupa nugget, abon dan dendeng ikan dengan hasil yang baik b. Jiwa wirausaha untuk memproduksi dan memasarkan produk hasil olahan ikan peserta timbul karena bahan baku berupa ikan lele sudah dibudidayakan oleh panti asuhan, dan sudah memiliki toko untuk pemasaran produk 2. Saran Saran-saran yang ada adalah : a. Sebelum kegiatan pelatihan dimulai, koordinasikan dengan pengasuh pondok pesantren/pihak yang berwenang sehingga warga yang akan diberi pelatihan dapat hadir semua dan tidak berhalangan dengan kegiatan lain b. Produk-produk yang dilatihkan kepada peserta endaknya produk yang mudah dibuat, bahan mudah didapat, peralatan yang dibutuhkan tersedia dan memiliki prospek pasar yang baik. E. Daftar Pustaka http://inforesep.com/resep-abon-ikan.htm Lisdiyana Fahrudin. 1198. Teknologi Tepat Guna Membuat Abon. Yogyakarta: Penerbit Kanisius. Cetakan ke 8 Tim Broad Based Educaion. 2002. Pendidikan Berorientasi Kecakapan Hidup (Life Skill Education) Buku I dan II., Jakarta: DepDikNas.

Wasty Soemanto. 1989. Pendidikan Wiraswasta. Jakarta: Bina Aksara. Cetakan ke II.