UJI EFIKASI EKSTRAK DAUN MIMBA TERHADAP LARVA DOLESCHALLIA POLIBETE CRAMER (NYMPHALIDAE: LEPIDOPTERA) PADA TANAMAN HANDEULEUM (GRAPTOPHYLLLUM PICTUM)

dokumen-dokumen yang mirip
PROSIDING. Bagian II. Peran Strategis Sains dan Teknologi Dalam Mencapai Kemandirian Bangsa SEMINAR NASIONAL SAINS DAN TEKNOLOGI III

BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Hama Jurusan Proteksi Tanaman

III. BAHAN DAN METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan April sampai dengan September 2012

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Komponen Bioaktif, Jurusan

PENGARUH EKSTRAK ETANOL CABAI MERAH

Uji Toksisitas Potensi Insektisida Nabati Ekstrak Kulit Batang Rhizophora mucronata terhadap Larva Spodoptera litura

BAHAN DAN METODE. Gambar 1 Persiapan tanaman uji, tanaman G. pictum (kiri) dan tanaman A. gangetica (kanan)

III. METODE PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan di Laboratorium Biocontrol, Divisi Research and

I. MATERI DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Februari-Mei 2014 di Laboratorium. Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau.

III. METODE PENELITIAN. Rancangan penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah

BAHAN DAN METODE. Pestisida, Medan Sumut dan Laboratorium Fakultas Pertanian Universitas Medan

BAB III METODE PENELITIAN. Laboratorium Entomologi Balai Penelitian Tanaman Tembakau dan Serat (BALITTAS) Karangploso,

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini akan dilaksanakan pada bulan September - Oktober 2014 di

Oleh: Nur Alindatus Sa Diyah

BAB I PENDAHULUAN. penyediaan bahan pangan pokok terutama ketergantungan masyarakat yang besar

BAB III METODE PENELITIAN. 1. Tempat : Penelitian ini dilaksanakan di Green House Kebun. Biologi FMIPA UNY.

KAJIAN TOKSISITAS EKSTRAK DAUN MINT (Mentha arvensis L.) TERHADAP MORTALITAS ULAT KROP KUBIS (Crocidolomia pavonana F.)

BAB III METODE PENELITIAN. (BALITTAS) Karangploso Malang pada bulan Maret sampai Mei 2014.

BAB I PENDAHULUAN. Peningkatan produksi kubis di Indonesia banyak mengalami hambatan, di

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

METODOLOGI PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian. Penelitian dilakukan di Desa Tamantirto, Kecamatan Kasihan, Kabupaten

BAHAN DAN METODE Tempat dan Waktu Alat dan Bahan Metode Penyiapan suspensi Sl NPV

HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN. A. Kecepatan Kematian. nyata terhadap kecepatan kematian (lampiran 2a). Kecepatan kematian Larva

III. BAHAN DAN METODE. Tanaman, serta Laboratorium Lapang Terpadu, Fakultas Pertanian, Universitas

BAB III METODE PENELITIAN. 1. Tempat: Penelitian dilakukan di Green House Kebun Biologi, Fakultas. 2. Waktu: Bulan Desember Februari 2017.

AKTIVITAS ANTIFIDAN EKSTRAK DAUN MINT (Mentha arvensis L.) DAN BUAH LADA HITAM (Piper nigrum L.) TERHADAP ULAT KROP KUBIS (Crocidolompa pavonana F.

AKTIVITAS ANTIFIDAN EKSTRAK DAUN MINT (Mentha arvensis L.) DAN BUAH LADA HITAM (Piper nigrum L.) TERHADAP ULAT KROP KUBIS (Crocidolompa pavonana F.

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan metode eksperimental laboratorium. dengan Rancangan Acak Lengkap (RAL) atau completely randomized

UJI EKSTRAK DAUN MIMBA (Azadirachta indica) DAN EKSTRAK DAUN KLUWEK (Pangium edule) TERHADAP KEMATIAN ULAT GRAYAK (Spodoptera sp.

III. METODE PENELITIAN. Rancangan Acak Lengkap (RAL) atau completely randomized design yang

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. sirih hijau (Piper betle L.) sebagai pengendali hama Plutella xylostella tanaman

III. BAHAN DAN METODE

BAB I PENDAHULUAN. terhadap sayuran sawi sehari-harinya relatif cukup tinggi, sehingga

BAHAN DAN METODE. Metode Penelitian

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini telah dilakukan dari bulan Agustus 2009 sampai dengan bulan

I. PENDAHULUAN. lebih dari setengah penduduk menggantungkan hidupnya pada beras yang

BAB I PENDAHULUAN. menyerang produk biji-bijian salah satunya adalah ulat biji Tenebrio molitor.

Keterangan : Yijk = H + tti + Pj + (ap)ij + Sijk. Sijk

BAHAN DAN METODE Tempat dan Waktu Penyiapan Tanaman Pakan Pembiakan Serangga Uji

METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan November Proses ekstraksi

BAB I PENDAHULUAN. mudah ditembus oleh alat-alat pertanian dan hama atau penyakit tanaman

I. PENDAHULUAN. ketersediaan beras di suatu daerah. Salah satu hal yang mempengaruhi

BAB III METODE PENELITIAN. Lengkap (RAL) yang terdiri atas kontrol positif dan lima perlakuan variasi

BAB I PENDAHULUAN. nyawa makhluk hidup karena mempunyai beberapa kelebihan seperti hampir tidak

TINJAUAN PUSTAKA. 1. Biologi Sitophilus oryzae L. (Coleoptera: Curculionidae)

METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Zoologi Jurusan Biologi Fakultas

DAFTAR ISI BAB I PENDAHULUAN BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. yang perlu dikembangkan adalah produk alam hayati (Sastrodiharjo et al.,

I. PENDAHULUAN. Tanaman lada (Piper nigrum L) merupakan salah satu komoditi ekspor.

BAB VI HASIL DAN PEMBAHASAN. Hasil analisis ragam menunjukkan bahwa jenis insektisida nabati dan waktu aplikasinya

BAHAN DAN METODE Tempat dan Waktu Penelitian Bahan dan Alat

BAHAN DAN METODE Tempat dan Waktu Bahan Tumbuhan Sumber Insektisida Nabati Penyiapan Tanaman Media Uji

BAB I PENDAHULUAN. Perlindungan tanaman secara preventif dan kuratif merupakan bagian yang

METODE PENELITIAN. Penelitian evaluasi ketahanan beberapa aksesi bunga matahari (Halianthus

BAHAN DAN METODE. Tempat dan Waktu

BAB III METODE PENELITIAN. atau percobaan dengan menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL), dengan 4. A1 = Daun Tembelekan Konsentrasi 3%

BAB III METODE PENELITIAN. dengan menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan konsentrasi

BAB I PENDAHULUAN. kedelai dan industri pakan ternak. Rata rata kebutuhan kedelai setiap tahun sekitar ± 2,2 juta

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian dilakukan di Kebun Percobaan Kendal Payak Balai Penelitian

EFEKTIVITAS ISOLAT DAN METODE PAPARAN Beauveria bassiana (Balsamo) Vuillemin TERHADAP MORTALITAS DAN MIKOSIS Spodoptera litura Fabricius

HASIL DAN PEMBAHASAN. A. Variabel Hama. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ekstrak daun pepaya dengan berbagai

I. HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN. A. Uji Penolakan. terhadap penolakan hama kutu beras. Namun perlakuan serbuk

BAHAN DAN METODE. Penelitian ini akan dilaksanakan di Rumah Kasa Sentral Pengembangan

BAB III METODE PERCOBAAN. Kelompok (RAK) Faktorial dengan 2 faktor perlakuan, yaitu perlakuan jenis

I. PENDAHULUAN. Masyarakat luas telah menyadari bahwa pestisida merupakan senyawa yang dapat

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan pengendalian hama dan penyakit melalui insektisida

BAB I PENDAHULUAN. faktor struktur tanah, pencemaran, keadaan udara, cuaca dan iklim, kesalahan cara

BAB I PENDAHULUAN. penting bagi penduduk Indonesia yang diperlukan setiap hari. Salah satunya

III. METODE PENELITIAN. Penelitian daya tolak ekstrak daun pandan wangi (P. amaryllifolius) terhadap

BAB I PENDAHULUAN. merupakan salah satu resiko yang harus dihadapi. Kehilangan hasil akibat

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

VI. PEMBUATAN PESTISIDA NABATI. Yos. F. da Lopes, SP, M.Sc & Ir. Abdul Kadir Djaelani, MP

HASIL PENGAMATAN DAN PEMBAHASAN. Penelitian dengan pemberian ekstrak daun pepaya (Carica papaya L.)

I. PENDAHULUAN. merupakan salah satu masalah kesehatan masyarakat di negara negara

TATA CARA PENELITIAN

HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN. menghasilkan tingkat penolakan yang tidak berbeda nyata dibandingkan dengan

PENGUJIAN BIOINSEKTISIDA DARI EKSTRAK KLOROFORM KULIT BATANG TUMBUHAN Bruguiera gymnorrhiza Lamk. (RHIZOPHORACEAE)

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. 4.1 Pengaruh Isolat M. anisopliae pada Berbagai Konsentrasi terhadap

III. METODE PENELITIAN. Desain Penelitian pada penelitian ini adalah eksperimental dengan

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu faktor pembatas proses produksi pertanian adalah hama. Hama timbul dan

UJI EFEKTIFITAS EKSTRAK NIKOTIN FORMULA 1 (PELARUT ETHER) TERHADAP MORTALITAS Aphis gossypii (HOMOPTERA; APHIDIDAE)

BAB III METODE PENELITIAN. 1. Tempat : Penelitian ini dilakukan di Green House Kebun Biologi

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. A. Pengaruh Dosis Pestisida Nabati Tapak Liman terhadap Mortalitas Larva Ulat Tritip Instar III pada Tanaman Sawi

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini termasuk jenis penelitian eksperimental laboratorik dengan

TATA CARA PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian. Penelitian dilakukan pada bulan Mei-Juni 2016 di Laboratorium Proteksi

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan di Laboratorium Entomologi BALITKABI-Malang pada bulan

III. BAIIAN DAN METODE

PENGARUH EKSTRAK BIJI MIMBA TERHADAP PENEKANAN SERANGAN WERENG BATANG PADI COKLAT

PENGEMBANGAN FORMULA INSEKTISIDA NABATI DARI BAHAN AKTIF EKSTRAK n-heksana KULIT BATANG TUMBUHAN PANCAL KIDANG (Aglaia odoratissima Blume)

TINJAUAN PUSTAKA. Menurut Kalshoven (1981) Spodoptera litura F. dapat diklasifikasikan

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. pestisida nabati perasan daun kayu kuning (Arcangelisia flava L.) terhadap

Gontor AGROTECH Science Journal Vol. 3 No. 1, Juni 2017

I. PENDAHULUAN. Kepik hijau (Nezara viridula L.) merupakan salah satu hama penting pengisap

I. PENDAHULUAN. Pepaya merupakan salah satu tanaman yang digemari oleh seluruh lapisan

POTENSI BIOAKTIVITAS INSEKTISIDA DARI EKSTRAK KLOROFORM TUMBUHAN API-API JAMBU (Avicennia Marina)

BAB III METODE PENELITIAN. 1. Tempat : Penelitian ini dilakukan di Green House Kebun Biologi,

BAHAN DAN METODE Tempat dan Waktu Bahan dan Alat Metode Penelitian Perbanyakan B. tabaci dan M. persicae

PENGARUH PEMBERIAN EKSTRAK BIJI JARAK PAGAR (Jatropha Curcas L.) TERHADAP MORTALITAS KEONG EMAS (Pomacea sp.) DI RUMAH KACA

Insektisida sintetik dianggap sebagai cara yang paling praktis untuk

Transkripsi:

UJI EFIKASI EKSTRAK DAUN MIMBA TERHADAP LARVA DOLESCHALLIA POLIBETE CRAMER (NYMPHALIDAE: LEPIDOPTERA) PADA TANAMAN HANDEULEUM (GRAPTOPHYLLLUM PICTUM) Rulita Aftina, Purnomo, dan Agus M. Hariri Jurusan Proteksi Tanaman Fakultas Pertanian Unila E-mail: purnomo@unila.ac.id; purjomo@yahoo.com ABSTRAK Handeuleum (Graptophyllum pictum (L.) Griff) merupakan salah satu tanaman obat yang telah dikembangkan di Indonesia. Salah satu kendala dalam budidaya tanaman ini adalah adanya serangan hama ulat pemakan daun, Doleschalia polibete. Upaya penanggulangan serangan ulat tersebut dapat dilakukan dengan insektisida nabati, karena aman dan diharapkan tidak mahal. Salah satu tanaman yang yang berpotensi sebagai insektisida nabati adalah mimba (Azadirachta indica). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui konsentrasi ekstrak daun mimba yang efektif terhadap mortalitas larva Doleschalia polibete. Penelitian yang berupa percobaan telah dilaksanakan di Laboratorium Hama Tumbuhan Fakultas Pertanian Unila pada bulan Mei hingga Juli 2009. Hasil percobaan menunjukkan bahwa ekstrak daun mimba dapat menyebabkan mortalitas larva D. polibete serta menghambat pembentukan pupa dan imago serangga hama tersebut.. Aplikasi ekstrak daun mimba akan membunuh larva D. polibete sebanyak 50% (LC 50 ) pada konsentrasi ekstrak 50 g/l pada pengamatan 132 jam setelah aplikasi. Kata kunci: Graptophyllum pictum, Doleschalia polibete, Azadirachta indica, PENDAHULUAN Handeuleum (Graptophyllum pictum (L.) Griff) atau daun ungu merupakan salah satu tanaman obat yang penting dan digunakan sebagai obat tradisional untuk menyembuhkan berbagai macam penyakit seperti ambeien, memperlancar haid, bisul, reumatik, melancarkan buang air seni, wasir, batu empedu, dan penyakit lainya (Thomas, 1992). Tanaman ini baik digunakan sebagai obat tradisional karena tidak menyebabkan efek samping bagi tubuh. Kandungan kimia dari tanaman ini adalah alkaloid, pektin, asam formiat, saponin, flavonoid, tanin, steroid, dan glukosa (Hutapea & Syamsuhidayat, 1991). Tanaman handeuleum sangat disukai oleh ulat daun. Adanya serangga hama tersebut dapat menurunkan kualitas dan hasil daun handeuleum. Ulat pemakan daun yang menyerang daun handeuleum (G. pictum) adalah ISBN 978 979-8510-20-5 Prosiding :

Prosiding : PROSIDING II Doleschallia polibete Cramer (Lepidoptera : Nymphalidae) (Soedibjo, 1990). Cara penanggulanngan yang sudah diketahui adalah dengan insektisida sintetik. Monokrotofos, klorpirifos, diklorfos, dan piretroid merupakan contoh insektisida sintetik yang cukup efektif untuk mengendallikan ulat D. polibete (Baringbing & Karmawati, 1992). Namun, penggunaan insektisida sintetik ternyata memiliki banyak sekali dampak buruk, baik terhadap ekosistem maupun terhadap keamanan pangan dan kesehatan lingkungan. Untuk itu penggunaan insektisida nabati tampaknya perlu dilirik untuk dikembangkan. Salah satu tanaman yang banyak terdapat di Indonesia yang memenuhi persyaratan untuk dikembangkan menjadi sumber bahan dasar pembuatan pestisida nabati untuk mengendalikan hama D. polibete adalah mimba (Azadirachta indica). Menurut Prijono (2007), mimba mengandung senyawa aktif azadirachtin,meliantriol, dan salanin. Mimba bersifat efektif sebagai penolak makan, mencegah serangga mendekati tanaman, toksikan, sterilan dan mengganggu pertumbuhan terhadap berbagai jenis hama dan aman terhadap manusia dan hewan. TUJUAN Penelitian ini bertujuan untuk : 1. mengetahui konsentrasi ekstrak daun mimba yang efektif terhadap mortalisasai larva Doleschallia polibete Cramer 2. mengetahui pengaruh ekstrak daun mimba terhadap perkembangan larva Doleschallia polibete Cramer METODE Penelitian yang berupa percobaan ini dilaksanakan di Laboratorium Hama Tumbuhan Fakultas Pertanian Universitas Lmpung dari bulan Mei sampai dengan Juli 2009. Percobaan dirancang dalam Rancangan Acak Kelompok (RAK) dengan enam perlakuan dan tiga ulangan. Enam perlakuan tersebut berupa taraf konsentrasi daun mimba, yaitu 0 g/l (kontrol), 30 g/l, 40 g/l, 50 g/l, 60 g/l, dan 70 g/l Tanaman inang yang digunakan untuk pemeliharaan D. polibete dan pengujian ekstrak adalah daun handeuleum (daun ungu). Tanaman ini ditanam pada 30 polibag dengan stek batang. Proses pembiakan serangga uji dimulai dengan mengambil telur D. polibete yang ada pada tanaman handeuleum yang telah ditanam di sekitar Laboratorium Hama Tumbuhan. Telur-telur tersebut dipelihara hingga menetas. Larva yang diperoleh dipelihara di dalam toples yang ditutup dengan kain kassa hingga menjadi imago. Imago yang muncul dipindahkan kedalam kurungan plastik bening yang beraerasi. Di dalam kurungan tersebut diletakkan pot kecil yang berisi tanaman handeuleum yang dapat digunakan oleh imago sebagai tempat meletakkan telur. Selain daun ungu, di dalam kurungan juga ditambahkan kapas yang telah dicelupkan madu 10%, tujuannya adalah sebagai pakan bagi imago D. polibete. Telur yang dihasilkan oleh serangga betina dipelihara sampai menetas dan menjadi instar III. 406

PROSIDING II Prosiding : Ekstraksi daun mimba dilakukan dengan air dengan cara menyiapkan daun mimba segar. Daun mimba yang telah ditimbang kemudian dihaluskan menggunakan mortar, setelah itu dicampur dengan air sesuai dengan konsentrasi pada perlakuan yaitu 0 g/1, 30 g/1, 40 g/1, 50 g/1, 60 g/1, dan 70 g/1. Sebelum digunakan, cairan ekstrak disaring terlebih dahulu. Metode pengujian yang digunakan adalah menggunakan residu pakan. Tahapannya adalah sebagai berikut: daun handeuleum yang akan digunakan dicuci bersih terlebih dahulu lalu dikeringanginkan kemudian daun tersebut dipotong menjadi segi empat dengan ukuran 5 x 5cm, kemudian dicelupkan ke dalam ekstrak daun mimba sesuai dengan konsentrasi selama tiga menit, lalu ditiriskan. Daun ungu kemudian dimasukan kedalam toples. Kedalam toples juga diinfestasikan larva D. polibete masing-masing 10 ekor larva instar III. Daun ungu yang digunakan sebagai kontrol dicelupkan ke dalam air akuades. Pengamatan dilakukan 6 jam setelah aplikasi dan dilanjutka pada 12, 18 dan 24 jam setelah aplikasi. Pengamatan dilanjutkan pada 12 jam berikutnya yang dilakukan secara terus-menerus hingga terbentuk pupa. Selain kematian larva, dilakukan juga pengamatan terhadap pupa dan imago yang terbentuk dan muncul. Mortalitas larva Doleschallia polibete dihitung dengan cara: Jumlah serangga yang mati Mortalitas (%) = X 100 % Jumlah / total serangga uji Hubungan antara konsentrasi bahan uji dan tingkat kematian serangga uji diolah dengan analisis probit MS-DOS menurut Thomas & Sparks tahun 1987. Persentase pembentukan pupa dihitung menggunakan rumus : Σ Pupa yang terbentuk Pembentukan pupa (%) = X 100 % Σ Larva yang digunakan Persentase kemunculan imago dihitung dengan rumus : Σ Imago yang terbentuk Pembentukan imago (%) = X 100 % Σ Larva yang digunakan HASIL DAN PEMBAHASAN MORTALITAS LARVA D. POLIBETE Secara umum, hasil percobaan kontaminasi pakan yang dilakukan menunjukan bahwa ekstrak daun mimba mampu mematikan D. polibete. Kematian larva D. polibete (serangga uji) mulai tampak sejak pengamatan 12 jam setelah aplikasi (jsa), namun perbedaan antar perlakuan mulai terlihat pada 96 jsa (Tabel 1). 407

Prosiding : PROSIDING II Pada pengamatan 96 jsa ekstrak daun mimba dengan konsentrasi 50 g/1 telah menyebabkan mortalitas larva sebesar 33,33%. Secara stastistik kematian tersebut berbeda nyata dengan kontrol. Tabel 1. Pengaruh taraf konsentrasi ekstrak daun mimba (Azadirachta indica) terhadap mortalitas larva D. Polibete Konsentrasi Mortalitas larva D. polibete (%) (g/1) 12 jsa 96jsa 132 jsa 156 jsa 204 jsa 216 jsa 0 0,00 a 0,00 b 0,00 c 0,00 c 0,00 c 0,00 d 30 3,33 a 20,00 ab 23,33 bc 26,67 b 36,67 b 36,67 b 40 0,00 a 16,67 ab 26,62 ab 26,67 b 36,67 b 43,33 bc 50 0,00 a 33,33 a 50,00 a 50,00 a 50,00 a 50,00 ab 60 3,33 a 23,33 ab 30, 00 ab 43,33 ab 43,33 ab 53,33 ab 70 3,33 a 30,00 a 40,00 ab 50,00 a 50,00 a 53,33 a F Hitung 1,00 tn 1,91 tn 4,47* 7,82* 28,54** 65,94** Keterangan : tn = Tidak nyata pada taraf 5 % * = Berbeda nyata pada taraf 5 % ** = Berbeda sangat yang pada taraf 1 % jsa = jam setelah aplikasi Nilai dalam kolom yang diikuti dengan huruf yang sama menunjukan tidak berbeda nyata pada uji BNT taraf 5 % Pada pengamatan 156 dan 204 jsa, masing-masing perlakuan berbeda nyata terhadap kontrol. Perlakuan dengan konsentrasi ekstrak daun mimba paling rendah yaitu 30 g/1 menyebabkan kematian D. polibete sebesar 26,67%, sedangkan pada konsentrasi 50 g/1 kematian meningkat menjadi 50 %. Namun demikian peningkatan konsentrasi 50 g/1 menjadi 60 g/1 maupun 70 g/1 tidak menunjukan peningkatan mortalitas D. polibete. Secara keseluruhan, pada pengamatan 12 jsa hingga 216 jsa tidak ada satu pun tingkat konsentrasi yang menyebabkan mortalitas larva D. polibete mencapai 100 %. Gejala yang tampak pada pada larva D. polibete yang mati akibat aplikasi ekstrak daun mimba adalah adanya perubahan panjang tubuh larva (tubuh mengerut) dan mengeluarkan cairan yang berwarna hijau kecoklatan. Gejala yang tampak pada larva yang belum mati adalah gerakan yang menjadi lebih lambat, aktivitas makan menurun, warna tubuh larva menjadi lebih pucat (hitam keabu-abuan) dan sangat sensitif apabila tubuhnaya disentuh. Toksisitas insektisida terhadap serangga dapat dinyatakan dengan besarnya konsentrasi insektisida yang dapat mengakibatkan kematian 50% serangga uji dalam waktu tertentu (LC 50 ) (Heinrich et al., 1981). Untuk menentukan daya racun ekstrak daun mimba (Azadirachta indica) terhadap mortalitas larva D. polibete dilakukan analisis probit untuk mengetahui LC 50. Nilai LC 50 dihitung dari data mortalitas larva D. polibete pada pengamatan 216 jsa. Dari hasil analisis probit menunjukan bahwa angka LC 50 ekstrak daun mimba adalah sebesar 50 g/1. Nilai tersebut dapat diartikan bahwa mortalitas 50% serangga uji pada waktu pengamatan 216 jsa terjadi karena aplikasi ekstrak daun mimba dengan konsentrasi 50 g/1. 408

PROSIDING II Prosiding : PEMBENTUKAN PUPA DAN KEMUNCULAN IMAGO D. POLIBETE Perlakuan ekstrak daun mimba terhadap larva D. polibete dapat mengakibatkan kelainan morfologi atau salah bentuk pada individu yang berkembang. Sejumlah serangga uji menunjukan gejalanya setelah munculnya serangga dewasa (imago). Larva yang tidak mati umumnya berhasil menjadi pupa. Pupa mulai terlihat pada pengamatan hari ke 10-20. Persentase larva yang menjadi pupa dan imago terlihat pada Tabel 2. Meskipun sebagian besar larva yang hidup berhasil menjadi pupa, namun sebagian pupa yang terbentuk tidak sempurna (abnormal). Hal ini ditunjukan dengan adanya pupa yang mengerut dan sedikit terkoyak sehingga permukaannya terlihat kasar. Tabel 2. Pengaruh ekstrak daun mimba terhadap pembentukan pupa dan kemunculan imago D. polibete (%). Perlakuan (g/1) Pembentukan Pupa (%) Kemunculan Imago (%) 0 100,00 a 96,67 a 30 56,67 b 53,33 b 40 53,33 bc 53,33 b 50 40,00 c 40,00 b 60 43,33 bc 43,33 b 70 43,33 bc 43,33 b F Hitung 20,01 ** 12,21 ** Keterangan : * = Berbeda pada taraf nyata 5 % ** = Berbeda pada taraf nyata 5 % dan 1 % Nilai pada kolom yang diikuti dengan huruf yang berbeda menunjukan perbedaan yang nyata pad uji BNT 5 % Serangga uji yang mendapat perlakuan ekstrak daun mimba pada saat larva, selain mengalami mortalitas larva juga mengalami mortalitas pupa sehingga tidak seluruh pupa berhasil menjadi imago. Pada kontrol, seluruh serangga uji yang tidak mengalami mortalitas berhasil membentuk pupa. Pada konsentrasi terendah (30 g/1) pupa yang terbentuk sebesar 56,67 % sedangkan pada konsentrasi tertinggi (70 g/1) pupa yang berhasil terbentuk sebesar 43,33 %. Pada pengamatan persentase kemunculan imago, aplikasi ekstrak mimba dengan konsentrasi 30 g/1 memunculkan imago sebesar 53,33%, dan tidak berbeda nyata dengan kemunculan imago dari larva yang mendapat perlakuan ekstrak daun mimba pada konsentrasi yang lain. KESIMPULAN Ekstrak daun mimba dapat menyebabkan mortalitas larva D. polibete dan menghambat pembentukan pupa dan imago. Perlakuan ekstrak daun mimba dengan konsentrasi 50 g/1 mengakibatkan mortalitas D. polibete yang lebih tinggi dibandingkan perlakuan konsentrasi dibawahnya. Tetapi, peningkatan konsentrasi menjadi 60 g/1 dan 70 g/1 tidak mengakibatkan peningkatanya mortalitas serangga uji. Adapun LC 50 ekstrak daun mimba terhadap larva D. polibete adalah sebesar 50 g/1. 409

Prosiding : PROSIDING II DAFTAR PUSTAKA Baringbing, B. & E. Karmawati. 1992. Biologi dan Pengendalian Hama Daun Handeuleum (Graptophyllum pictum (L) Griff.). Medkom Littri. No. 10: 69-73 Heinrich, E.A., S. Chelliah, S.L. Valencia, M.B. Arceo, L.T. Fabellar, G.B. Aquino, & S. Pickin. 1981. Manual for testing insecticides. IRRI. Los Banos Philipines. Hutapea, J.R. & S. Syamsuhidayat. 1991. Inventarisasi Tanaman Obat Indonesia I. Badan Litbang Kesehatan, Departemen Kesehatan RI. Jakarta. Prijono, D. 2007. Pengembangan dan Pemanfaatan Pestisida Nabati. Departemen Proteksi Tanaman IPB. Bogor. Soedibjo, M. 1990. Perlunya Penelitian Tanaman Obat untuk Pengembangan Jamu dan Obat Tradisional. Buku IV Prosiding Simposium I Hasil Penelitian dan Pengembangan Tanaman Industri. Puslitbangtri. Bogor. Thomas, A.N.S. 1992. Tanaman Obat Tradisional 2. Kanisius. Yogyakarta. 410