Kata Pengantar. aporan Akuntabilitas Kinerja Biro Umum Sekretariat Jenderal Ombudsman RI merupakan wujud pertanggungjawaban atas kinerja

dokumen-dokumen yang mirip
LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA SEKRETARIAT INSPEKTORAT JENDERAL TAHUN 2016

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1 TAHUN 2012 TENTANG

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL NOMOR 36 TAHUN 2010 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA KEMENTERIAN PENDIDIKAN NASIONAL

PERATURAN MENTERI PERDAGANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 08/M-DAG/PER/2/2016 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA KEMENTERIAN PERDAGANGAN

TAMBAHAN LEMBARAN NEGARA RI

MENTERI PERDAGANGAN REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI PERDAGANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR

- 1 - PERATURAN MENTERI DESA, PEMBANGUNAN DAERAH TERTINGGAL, DAN TRANSMIGRASI

- 4 - BAB III SEKRETARIAT JENDERAL. Bagian Kesatu Kedudukan, Tugas, dan Fungsi

LAPORAN AKUNTABILITAS DAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH 2016 KATA PENGANTAR. Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) merupakan wujud

INDIKATOR KINERJA UTAMA DEPUTI BIDANG ADMINISTRASI SEKRETARIAT KABINET DAN UNIT KERJA DI LINGKUNGAN DEPUTI BIDANG ADMINISTRASI

BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH

BERITA NEGARA. Ombudsman RI. Organisasi dan Tata Kerja. PERATURAN SEKRETARIS JENDERAL OMBUDSMAN REPUBLIK INDONESIA

BAB I PENDAHULUAN. Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah. LAKIP tersebut

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA,

MENTERI KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA REPUBLIK INDONESIA

LAPORAN AKUNTABILITAS DAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH 2015 KATA PENGANTAR. Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) merupakan wujud

KEMENTERIAN SEKRETARIAT NEGARA RI SEKRETARIAT DEWAN PERTIMBANGAN PRESIDEN LAPORAN KINERJA SEKRETARIAT DEWAN PERTIMBANGAN PRESIDEN TAHUN 2015

PERATURAN MENTERI NEGARA PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA NOMOR: PER/ 11/M.PAN/08/2007 TENTANG

PERATURAN MENTERI PERHUBUNGAN NOMOR: KM 60 TAHUN 2010 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA KEMENTERIAN PERHUBUNGAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BERITA DAERAH KOTA BEKASI

PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 64 TAHUN 2015 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA KEMENTERIAN KESEHATAN

PERATURAN MENTERI PERHUBUNGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR PM 189 TAHUN 2015 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA KEMENTERIAN PERHUBUNGAN

BUPATI GARUT PERATURAN BUPATI GARUT NOMOR 554 TAHUN 2012 TENTANG BADAN PELAKSANA PENYULUHAN PERTANIAN, PERIKANAN DAN KEHUTANAN (BP4K)

- 2 - MEMUTUSKAN: BAB I KEDUDUKAN, TUGAS DAN FUNGSI, DAN SUSUNAN ORGANISASI. Bagian Kesatu Kedudukan, Tugas dan Fungsi. Pasal 1

BUPATI WAY KANAN PROVINSI LAMPUNG

BERITA DAERAH KOTA BANDUNG TAHUN : 2010 NOMOR : 19 PERATURAN WALIKOTA BANDUNG NOMOR : 329 TAHUN 2010 TENTANG

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL NOMOR 13 TAHUN 2005 TENTANG

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA SEKRETARIAT BADAN PPSDM KESEHATAN TAHUN 2014

LAPORAN KINERJA SEKRETARIAT INSPEKTORAT JENDERAL TAHUN 2015

PERENCANAAN KINERJA Rencana Strategis dan Target Tahun L K I P B K D K o t a B a n d u n g T a h u n

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah ( LKIP ) Tahun 2016 BAB I PENDAHULUAN

BUPATI JEMBRANA PERATURAN BUPATI JEMBRANA NOMOR 60 TAHUN 2011 TENTANG RINCIAN TUGAS POKOK DAN FUNGSI BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH KABUPATEN JEMBRANA

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 11 TAHUN 2015 TENTANG

BUPATI GARUT PROVINSI JAWA BARAT

KATA PENGANTAR. Kepala Biro Umum dan Hubungan Masyarakat. Drs. Sigit Wahyudi, MM

Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya

MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA

RENCANA STRATEGIS BIRO PERENCANAAN, KEUANGAN DAN TATA USAHA TAHUN

URAIAN TUGAS BADAN KEPEGAWAIAN DAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA

PEMERINTAH KOTA TANGERANG

KATA PENGANTAR. Semoga laporan ini bermanfaat. Jakarta, 30 Januari Plt. Kepala Biro Perencanaan. Suharyono NIP

PERATURAN BUPATI PANDEGLANG NOMOR 30 TAHUN 2014 TENTANG RINCIAN TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA INSPEKTORAT KABUPATEN PANDEGLANG

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 55 TAHUN 2015 TENTANG RINCIAN TUGAS UNIT KERJA DI LINGKUNGAN INSPEKTORAT JENDERAL

PERATURAN MENTERI SEKRETARIS NEGARA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 2 TAHUN 2015 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA SEKRETARIAT KANTOR STAF PRESIDEN

BKN. Organisasi. Tata Kerja. Pencabutan.

MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA

RENCANA KERJA ANGGARAN SATKER RINCIAN BELANJA SATUAN KERJA TAHUN ANGGARAN 2016

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

ORGANISASI DAN TATA KERJA KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT

Kegiatan Sasaran Kegiatan Indikator Kinerja Kegiatan Pelaksanaan Kegiatan Indikator Pelaksanaan Kegiatan Output Kegiatan

MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA

Menteri Perindustrian Republik Indonesia

PEMERINTAH KOTA SURABAYA RINCIAN LAPORAN REALISASI ANGGARAN MENURUT URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH, ORGANISASI, PENDAPATAN, BELANJA DAN PEMBIAYAAN

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 5 TAHUN 2013 TENTANG. RINCIAN TUGAS UNIT KERJA Dl LINGKUNGAN INSPEKTORAT JENDERAL

BUPATI GARUT PROVINSI JAWA BARAT

Gubernur Jawa Barat GUBERNUR JAWA BARAT,

Peraturan Presiden Nomor 7 Tahun 2015 tentang Organisasi Kementerian Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 8);

RENCANA KERJA ANGGARAN SATKER RINCIAN BELANJA SATUAN KERJA TAHUN ANGGARAN 2016

DAFTAR PROGRAM DAN KEGIATAN TAHUN 2015

LAKIP 2015 BALAI PELATIHAN KESEHATAN BATAM LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH

BUPATI GARUT PROVINSI JAWA BARAT

BAB X STAF AHLI. Pasal 833. Pasal 834. Pasal 835

RENCANA KERJA ANGGARAN SATKER RINCIAN BELANJA SATUAN KERJA TAHUN ANGGARAN 2016

PERATURAN GUBERNUR RIAU NOMOR 100 TAHUN 2016 TENTANG

BERITA DAERAH KOTA BEKASI

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENTERIAN KESEHATAN. Organisasi. Tata Kerja.

RINCIAN TUGAS POKOK DAN FUNGSI. Biro Organisasi dan Kepegawaian Sekretariat Jenderal Kementerian Pertanian

SEKRETARIAT KABINET REPUBLIK INDONESIA RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) DEPUTI BIDANG ADMINISTRASI

RENCANA STRATEGIS BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH KABUPATEN WONOGIRI TAHUN BAB I PENDAHULUAN

BERITA DAERAH KOTA BEKASI

PENGADILAN TINGGI AGAMA GORONTALO

Sekretariat Jenderal KATA PENGANTAR

ORGANISASI DAN TATA KERJA KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 64 TAHUN 2012 TENTANG SISTEM MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA PADA OMBUDSMAN REPUBLIK INDONESIA

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 31 TAHUN 2007 TENTANG

BUPATI BANDUNG PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI BANDUNG NOMOR 89 TAHUN 2016 TENTANG TUGAS, FUNGSI, DAN TATA KERJA DINAS KEPEMUDAAN DAN OLAH RAGA

BERITA NEGARA. KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN. Organisasi. Tata Kerja. Universitas Samudra. PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL NOMOR 39 TAHUN 2006 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA SEKRETARIAT JENDERAL DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL

3. Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi menyampaikan beberapa hal diantaranya sebagai berikut:

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

PEMERINTAH KOTA SURABAYA RINCIAN LAPORAN REALISASI ANGGARAN MENURUT URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH, ORGANISASI, PENDAPATAN, BELANJA DAN PEMBIAYAAN

13. Untuk pencapaian kinerja program yang terbagi dalam 2 (dua) program, terlihat nilai pencapaian kinerjanya sebagai berikut :

Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 43 Tahun 2015 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Dalam Negeri;

BUPATI KATINGAN PROVINSI KALIMANTAN TENGAH PERATURAN BUPATI KATINGAN NOMOR 5 TAHUN 2016 TENTANG

RENCANA KERJA ANGGARAN SATKER RINCIAN BELANJA SATUAN KERJA TAHUN ANGGARAN 2016

BAB III AKUNTABILITAS KINERJA

BAB II PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2015

BERITA DAERAH KOTA BEKASI NOMOR : SERI : D PERATURAN WALIKOTA BEKASI NOMOR 61 TAHUN 2014 TENTANG

BUPATI MUSI RAWAS PERATURAN BUPATI MUSI RAWAS NOMOR 8 TAHUN 2008 T E N T A N G

PERATURAN BUPATI SUMBAWA NOMOR 26 TAHUN 2008 TENTANG RINCIAN TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA BADAN KEPEGAWAIAN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN KABUPATEN SUMBAWA

Biro Perencanaan KATA PENGANTAR

PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN NOMOR PER.15/MEN/2010 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANAN

BUPATI TASIKMALAYA KEPUTUSAN BUPATI TASIKMALAYA NOMOR 20 TAHUN 2004 TENTANG URAIAN TUGAS UNIT DINAS PEKERJAAN UMUM KABUPATEN TASIKMALAYA

BUPATI BOYOLALI PROVINSI JAWA TENGAH

DRAFT PER TGL 22 OKT 2008

PEMANTAUAN DAN EVALUASI CAPAIAN KINERJA KEGIATAN DUKUNGAN MANAJEMEN DAN TEKNIS LAINNYA PADA DITJEN TANAMAN PANGAN TRIWULAN I 2016

LEMBAGA KEBIJAKAN PENGADAAN BARANG/JASA PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 64 TAHUN 2012 TENTANG SISTEM MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA PADA OMBUDSMAN REPUBLIK INDONESIA

LAPORAN TAHUNAN INSPEKTORAT II KEMENTERIAN KESEHATAN TAHUN 2016

PERATURAN BUPATI GARUT NOMOR 541 TAHUN 2012 TENTANG TUGAS POKOK, FUNGSI DAN TATA KERJA DINAS SUMBER DAYA AIR DAN PERTAMBANGAN KABUPATEN GARUT

Transkripsi:

Kata Pengantar L pencapaian tujuan dan sasaran strategis Tahun Anggaran aporan Akuntabilitas Kinerja merupakan wujud pertanggungjawaban atas kinerja. Penyusunan Laporan Kinerja Ombudsman RI sesuai dengan yang diamanatkan dalam Peraturan Presiden Nomor 29 Tahun 2014 tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah dan berpedoman pada Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 53 Tahun 2014. Pelaksanaan seluruh program dan penyusunan Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Ombudsman RI ini merupakan suatu rantai proses dan langkah manajemen yang telah diupayakan sebaik mungkin. Kami mengakui bahwa terdapat berbagai kekurangan atau kelemahan yang disebabkan oleh berbagai kendala yang muncul di lapangan. Meskipun segenap jajaran Biro Umum telah berusaha sekeras mungkin untuk mengatasi kendala tersebut melalui peningkatan koordinasi dengan para mitra terkait, tetapi masih terdapat beberapa bagian yang memerlukan ekstra kesungguhan dan kecerdasan dalam mendekatinya. Kami menyadari bahwa penyelesaian pelaksanaan program dan pencapaian sasaran kinerja serta penyusunan LAKIP Sekretariat Jenderal Ombudsman RI tahun ini merupakan hasil kerja bersama dari seluruh insan serta dukungan nyata para mitra kerja yang telah berkontribusi maksimal. Sehubungan dengan hal tersebut, kami menyampaikan rasa terima kasih dan penghargaan yang tinggi. Semoga LAKIP ini dapat menjadi masukan dan lesson learn bagi kita untuk senantiasa ingin menjadi (to be) lebih baik termasuk merealisasikan program dan kegiatan di masa datang sehingga sasaran kinerja tercapai sesuai rencana dan berdampak positif bagi pencapaian sasaran pembangunan nasional. Terima kasih. Jakarta, Februari 2016 Kepala LAKIP Luhur Depari, Ak. MA. CA. i

Pembina Utama Muda LAKIP ii

DAFTAR ISI Kata Pengantar i DAFTAR ISI ii Daftar Tabel iii BAB 1 PENDAHULUAN 1 1.1 LATAR BELAKANG 1 BAB II PERENCANAAN KINERJA 2 2.1 PERENCANAAN KINERJA 2 BAB III AKUNTABILITAS KINERJA 3 3.1. CAPAIAN KINERJA 3 3.2 ANGGARAN 9 BAB IV PENUTUP 10 LAMPIRAN LAMPIRAN-1 PENETAPAN KINERJA LAMPIRAN 2 PENYERAPAN ANGGARAN KEGIATAN BIRO UMUM OMBUDSMAN RI TRIWULAN 1 TRIWULAN 4 (JANUARI DESEMBER) LAMPIRAN 3 KERTAS KERJA PERHITUNGAN TINGKAT KESESUAIAN LAKIP iii

DAFTAR TABEL Tabel 2.1 Rencana Kinerja Ombudsman RI Tahun... 2 Tabel 3.1 Persentase pengelolaan administrasi keuangan yang tepat waktu dan akuntabel... 3 Tabel 3.2 Persentase pembayaran gaji dan tunjangan yang tepat waktu dan akuntabel... 4 Tabel 3.3 Persentase Penerimaaan pegawai secara transparan dan terbuka... 4 Tabel 3.4 Persentase CPNS yang lulus Prajabatan... 4 Tabel 3.5 Persentase pegawai yang mengikuti pendidikan dan pelatihan struktural, fungsional dan kursus lainnya sebanyak 60 Jam/orang/tahun... 5 Tabel 3.6 Persentase pegawai yang mengikuti diklat PIM tepat waktu... 5 Tabel 3.7 Persentase dokumen adminsitrasi kepegawaian yang diselesaikan tepat waktu... 6 Tabel 3.8 Persentase dugaan pelanggaran disiplin yang ditindaklanjuti... 6 Tabel 3.9 Persentase penerapan Sistem Penilaian Kinerja Pegawai (Eselon II dan III)... 6 Tabel 3.10 Persentase unit kerja yang dievaluasi penerapan standar pelayanan... 7 Tabel 3.11 Persentase pengelolaan persuratan yang diselesaikan tepat waktu... 7 Tabel 3.12 Persentase pengelolaan arsip persuratan yang tertib dan rapi... 8 Tabel 3.13 Persentase sarana dan prasarana yang tersedia dengan kebutuhan pegawai sesuai standar kualitas pelayanan yang baik.... 8 Tabel 3.14 Persentase operasional dan pemeliharaan perkantoran sesuai standar... 9 Tabel 3.15 Persentase pengadaan barang/ jasa yang dilakukan sesuai dengan aturan... 9 Tabel 3.16 Perbandingan Alokasi Pagu Dan Realisasi Anggaran Tahun 2013 dengan 2014... 9 LAKIP iv

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Berdasarkan Peraturan Sekretariat Jenderal Ombudsman Republik Indonesia Nomor 1/0Rl-SEKJEN-PR/IV /2010 tentang Organisasi Dan Tata Kerja Sekretariat Jenderal Ombudsman Republik Indonesia, Ombudsman RI bertugas melaksanakan urusan keuangan, kepegawaian dan ketatausahaan, serta perlengkapan, dan kerumahtanggaan. Sesuai dengan tugas dan fungsi dimaksud, Ombudsman RI memilki peran strategis dalam menyelenggarakan pelaksanaan, pengelolaan, perbendaharaan dan akuntansi keuangan serta administrasi kepegawaian, ketatausahaan, pengelolaan dan pemeliharaan perlengkapan, rumah tangga dan pengamanan, turut serta mengawal pelaksanaan kebijakan dan program dimaksud. Dalam pelaksanaan tugas dan fungsinya, Biro Umum Ombudsman RI bermitra dengan Kementerian / Lembaga yaitu Badan Pemeriksa Keuangan (BPK), Kementerian Keuangan, Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP), Badan Kepegawaian Negara (BKN), Arsip Nasional (ANRI), dan Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang dan Jasa (LKPP). Dalam pelaksanaan tugas dan fungsi di atas, terdapat beberapa permasalahan utama yang menjadi perhatian dari Ombudsman RI. Pertama, Belum adanya SOP di level Ombudsman RI yang mengatur mekanisme penyelesaian sebuah pekerjaan, terutama yang terkait dengan tupoksi utama. Kedua belum tercapainya sinergitas proses perencanaan dan penganggaran sebagai pendukung sehingga berimplikasi pada ketidaksinkronan proses dan output pekerjaan. Ketiga belum memadainya komponen keorganisasian Ombudsman RI terutama terkait dengan sarana dan prasarana. Ombudsman RI berharap bahwa kendala-kendala tersebut dapat segera diatasi guna meningkatkan kinerja dan output Ombudsman RI. LAKIP 1

BAB II PERENCANAAN KINERJA 2.1 PERENCANAAN KINERJA Dalam rangka pengukuran kinerja atas dan output yang dihasilkan, Ombudsman Republik Indonesia telah menetapkan beberapa rencana kinerja kegiatan yang dilengkapi dengan sasaran, indikator, dan target. Untuk tahun, rencana kinerja program yang telah ditetapkan adalah sebagai berikut: Tabel 2.1 Rencana Kinerja Ombudsman RI Tahun SASARAN OUTPUT WAKTU PENYELESAIAN Meningkatnya Kualitas Pengelolaan Keuangan Meningkatnya kualitas pengelolaan kepegawaian dan ketatausahaan Meningkatnya kualitas pengelolaan perlengkapan dan rumah tangga 1. Persentase pengelolaan administrasi keuangan yang tepat waktu dan akuntabel 2. Persentase pembayaran gaji dan tunjangan yang tepat waktu dan akuntabel 3. Persentase Penerimaaan pegawai secara transparan dan terbuka 4. Persentase pegawai yang mengikuti pendidikan dan pelatihan struktural, fungsional dan kursus lainnya sebanyak 60 Jam/orang/tahun 5. Persentase pegawai yang mengikuti diklat PIM tepat waktu 6. Persentase dokumen adminsitrasi kepegawaian yang diselesaikan tepat waktu 7. Persentase dugaan pelanggaran disiplin yang ditindaklanjuti 8. Persentase penerapan Sistem Penilaian Kinerja Pegawai (Eselon II dan III) 9. Persentase unit kerja yang dievaluasi penerapan standar pelayanan 10. Persentase pengelolaan persuratan yang diselesaikan tepat waktu 11. Persentase pengelolaan arsip persuratan yang tertib dan rapi 13. Persentase sarana dan prasarana yang tersedia dengan kebutuhan pegawai sesuai standar kualitas pelayanan yang baik 14. operasional dan pemeliharaan perkantoran sesuai standar 15. Persentase pengadaan barang/jasa yang dilakukan sesuai dengan aturan 1 Tahun 100% 1 Tahun 100% 1 Tahun 100% 1 Tahun 100% 1 Tahun 80% 1 Tahun 100% 1 Tahun 100% 1 Tahun 100% 1 Tahun 100% 1 Tahun 100% 1 Tahun 100% 1 Tahun 100% 1 Tahun 80% 1 Tahun 100% LAKIP 2

BAB III AKUNTABILITAS KINERJA 3.1. CAPAIAN KINERJA Sesuai dengan Perjanjian Kinerja yang telah ditetapkan, Ombudsman Republik Indonesia berupaya dengan sungguh-sungguh untuk mencapai target yang telah ditetapkan tersebut. Pada tabel berikut disajikan capaian kinerja organisasi yang mendasarkan pada capaian sasaran strategis unit kerja Ombudsman RI. 1. Sasaran Strategis 1: Meningkatnya kualitas pengelolaan keuangan 1.1. Indikator Kinerja 1: Persentase pengelolaan administrasi keuangan yang tepat waktu dan akuntabel. Realisasi Indikator Kinerja 1 tahun adalah sebesar 100% dari target yang telah ditetapkan sebesar 100%. Adapun perkembangan Capaian Indikator Kinerja 1 dari beberapa tahun terakhir sebagai berikut: Tabel 3.1 Persentase pengelolaan administrasi keuangan yang tepat waktu dan akuntabel Persentase pengelolaan administrasi keuangan yang tepat waktu dan akuntabel 2014 2013 100% 100% 100% 100% 100% Mengingat IK ini merupakan indikator kegiatan yang hanya berlaku pada tahun, maka tidak ada capaian IK tahun sebelumnya yang dapat diperbandingkan. 1.2. Indikator Kinerja 2: Persentase pembayaran gaji dan tunjangan yang tepat waktu dan akuntabel Realisasi Indikator Kinerja 2 tahun adalah sebesar 100% dari target yang telah ditetapkan sebesar 100%. Adapun perkembangan Capaian Indikator Kinerja 2 dari beberapa tahun terakhir sebagai berikut: LAKIP 3

Tabel 1.2 Persentase pembayaran gaji dan tunjangan yang tepat waktu dan akuntabel Persentase pembayaran gaji dan tunjangan yang tepat waktu dan akuntabel 2014 2013 100% 100% 100% 100% 100% 2. Sasaran Strategis 2: Meningkatnya kualitas pengelolaan kepegawaian dan ketatausahaan 2.1. Indikator Kinerja 3: Persentase Penerimaaan pegawai secara transparan dan terbuka. Realisasi Indikator Kinerja 3 tahun 2014 adalah sebesar 100% dari target yang telah ditetapkan sebesar 100%. Adapun perkembangan Capaian Indikator Kinerja 3 dari beberapa tahun terakhir sebagai berikut: Tabel 3.3 Persentase Penerimaaan pegawai secara transparan dan terbuka Persentase Penerimaaan pegawai secara transparan dan terbuka 2014 2013 100% 100% 100% 100% - Mengingat IK ini merupakan indikator kegiatan yang hanya berlaku pada tahun 2014, maka tidak ada capaian IK tahun sebelumnya yang dapat diperbandingkan. 2.2. Indikator Kinerja 4: Persentase CPNS yang lulus Prajabatan LAKIP Realisasi Indikator Kinerja 4 tahun adalah sebesar 100% dari target yang telah ditetapkan sebesar 100%. Adapun perkembangan Capaian Indikator Kinerja 4 dari beberapa tahun terakhir sebagai berikut: Persentase CPNS yang lulus Prajabatan Tabel 3.4 Persentase CPNS yang lulus Prajabatan 2014 2013 100% 100% 100% 70% - Mengingat IK ini merupakan indikator kegiatan yang hanya berlaku pada tahun, maka tidak ada capaian IK tahun sebelumnya yang dapat diperbandingkan. 4

2.3. Indikator Kinerja 5: Persentase pegawai yang mengikuti pendidikan dan pelatihan struktural, fungsional dan kursus lainnya sebanyak 60 Jam/orang/tahun Realisasi Indikator Kinerja 5 tahun adalah sebesar 90% dari target yang telah ditetapkan sebesar 90%. Adapun perkembangan Capaian Indikator Kinerja 5 dari beberapa tahun terakhir sebagai berikut: Tabel 3.5 Persentase pegawai yang mengikuti pendidikan dan pelatihan struktural, fungsional dan kursus lainnya sebanyak 60 Jam/orang/tahun. Persentase pegawai yang mengikuti pendidikan dan pelatihan struktural, fungsional dan kursus lainnya sebanyak 60 Jam/orang/tahun 2014 2013 90% 90% 90% - - 2.4. Indikator Kinerja 6:Persentase pegawai yang mengikuti diklat PIM tepat waktu Realisasi Indikator Kinerja 6 tahun adalah sebesar 100% dari target yang telah ditetapkan sebesar 100%. Adapun perkembangan Capaian Indikator Kinerja 6 dari beberapa tahun terakhir sebagai berikut: Tabel 3.6 Persentase pegawai yang mengikuti diklat PIM tepat waktu Persentase pegawai yang mengikuti diklat PIM tepat waktu 2014 2013 100% 100% 100% 100% - Mengingat IK ini merupakan indikator kegiatan yang hanya berlaku pada tahun, maka tidak ada capaian IK tahun sebelumnya yang dapat diperbandingkan. 2.5. Indikator Kinerja 7: Persentase dokumen adminsitrasi kepegawaian yang diselesaikan tepat waktu Realisasi Indikator Kinerja 7 tahun adalah sebesar 100% dari target yang telah ditetapkan sebesar 100%. Adapun perkembangan LAKIP 5

Capaian Indikator Kinerja 7 dari beberapa tahun terakhir sebagai berikut: Tabel 3.7 Persentase dokumen adminsitrasi kepegawaian yang diselesaikan tepat waktu Persentase dokumen adminsitrasi kepegawaian yang diselesaikan tepat waktu REALISAS I 2014 2013 100% 100% 100% 100% 100% 2.6 Indikator Kinerja 8: Persentase dugaan pelanggaran disiplin yang ditindaklanjuti Realisasi Indikator Kinerja 8 tahun adalah sebesar 100% dari target yang telah ditetapkan sebesar 100%. Adapun perkembangan Capaian Indikator Kinerja 8 dari beberapa tahun terakhir sebagai berikut: Tabel 3.8 Persentase dugaan pelanggaran disiplin yang ditindaklanjuti Persentase dugaan pelanggaran disiplin yang ditindaklanjuti 2014 2013 100% 100% 100% 100% - Mengingat IK ini merupakan indikator kegiatan yang hanya berlaku pada tahun, maka tidak ada capaian IK tahun sebelumnya yang dapat diperbandingkan. 2.7 Indikator Kinerja 9: Persentase penerapan Sistem Penilaian Kinerja Pegawai (Eselon II dan III) Realisasi Indikator Kinerja 9 tahun adalah sebesar 100% dari target yang telah ditetapkan sebesar 100%. Adapun perkembangan Capaian Indikator Kinerja 9 dari beberapa tahun terakhir sebagai berikut: Tabel 3.9 Persentase penerapan Sistem Penilaian Kinerja Pegawai (Eselon II dan III) 2014 2013 6 LAKIP

Persentase penerapan Sistem Penilaian Kinerja Pegawai (Eselon II dan III) 100% 100% 100% - - Mengingat IK ini merupakan indikator kegiatan yang hanya berlaku pada tahun, maka tidak ada capaian IK tahun sebelumnya yang dapat diperbandingkan. 2.8 Indikator Kinerja 10: Persentase unit kerja yang dievaluasi penerapan standar pelayanan Realisasi Indikator Kinerja 10 tahun adalah sebesar 100% dari target yang telah ditetapkan sebesar 100%. Adapun perkembangan Capaian Indikator Kinerja 10 dari beberapa tahun terakhir sebagai berikut: Tabel 3.10 Persentase unit kerja yang dievaluasi penerapan standar pelayanan 2014 2013 Persentase unit kerja yang dievaluasi penerapan standar pelayanan 100% 100% 100% - - Mengingat IK ini merupakan indikator kegiatan yang hanya berlaku pada tahun, maka tidak ada capaian IK tahun sebelumnya yang dapat diperbandingkan. 2.9 Indikator Kinerja 11: Persentase pengelolaan persuratan yang diselesaikan tepat waktu Realisasi Indikator Kinerja 11 tahun adalah sebesar 100% dari target yang telah ditetapkan sebesar 100%. Adapun perkembangan Capaian Indikator Kinerja 11 dari beberapa tahun terakhir sebagai berikut: Tabel 3.11 Persentase pengelolaan persuratan yang diselesaikan tepat waktu Persentase pengelolaan persuratan yang diselesaikan tepat waktu 2014 2013 100% 100% 100% 100% 100% 2.10 Indikator Kinerja 12: Persentase pengelolaan arsip persuratan yang tertib LAKIP 7

dan rapi Realisasi Indikator Kinerja 12 tahun adalah sebesar 100% dari target yang telah ditetapkan sebesar 100%. Adapun perkembangan Capaian Indikator Kinerja 12 dari beberapa tahun terakhir sebagai berikut: Tabel 3.12 Persentase pengelolaan arsip persuratan yang tertib dan rapi Persentase pengelolaan arsip persuratan yang tertib dan rapi 2014 2013 100% 100% 100% 100% 100% 3. Sasaran Strategis 3: Meningkatnya kualitas dan pengelolaan perlengkapan dan rumah tangga 3.1. Indikator Kinerja 13: Persentase sarana dan prasarana yang tersedia dengan kebutuhan pegawai sesuai standar kualitas pelayanan yang baik. Realisasi Indikator Kinerja 13 tahun adalah sebesar 100% dari target yang telah ditetapkan sebesar 100%. Adapun perkembangan Capaian Indikator Kinerja 13 dari beberapa tahun terakhir sebagai berikut: Tabel 3.13 Persentase sarana dan prasarana yang tersedia dengan kebutuhan pegawai sesuai standar kualitas pelayanan yang baik. Persentase sarana dan prasarana yang tersedia dengan kebutuhan pegawai sesuai standar kualitas pelayanan yang baik 2014 2013 100% 100% 100% 100% 100% 3.2 Indikator Kinerja 14: Persentase operasional dan pemeliharaan perkantoran sesuai standar Realisasi Indikator Kinerja 14 tahun adalah sebesar 100% dari target yang telah ditetapkan sebesar 100%. Adapun perkembangan Capaian Indikator Kinerja 14 dari beberapa tahun terakhir sebagai berikut: LAKIP 8

Tabel 3.14 Persentase operasional dan pemeliharaan perkantoran sesuai standar Persentase operasional dan pemeliharaan perkantoran sesuai standar 2014 2013 100% 100% 100% 100% 100% 3.3 Indikator Kinerja 15: Persentase pengadaan barang/ jasa yang dilakukan sesuai dengan aturan Realisasi Indikator Kinerja 15 tahun adalah sebesar 100% dari target yang telah ditetapkan sebesar 100%. Adapun perkembangan Capaian Indikator Kinerja 15 dari beberapa tahun terakhir sebagai berikut: Tabel 3.15 Persentase pengadaan barang/ jasa yang dilakukan sesuai dengan aturan Persentase pengadaan barang/ jasa yang dilakukan sesuai dengan aturan 2014 2013 100% 100% 100% 100% 100% 3.2 ANGGARAN Pelaksanaan kegiatan Ombudsman RI Tahun Anggaran telah dilaksanakan dengan baik dan sesuai dengan target yang telah ditentukan walaupun dari sisi penyerapan anggaran tidak mencapai 100%. Alokasi anggaran Ombudsman RI Pagu tahun Anggaran sebesar Rp Rp 135.986.845.000,00 dengan alokasi Pagu anggaran Ombudsman RI sebesar Rp 72.124.962.000,00, dengan Realisasi sebesar Rp 51.416.861.376,00, dengan rincian Belanja Pegawai (51), Belanja Barang (52), dan Belanja Modal (53). Tabel 3.16 Perbandingan Alokasi Pagu Dan Realisasi Anggaran Tahun 2013 dengan 2014 N O KEGIATAN PAGU 2014 (Rp) PAGU (Rp) (Rp) (%) (Rp) (%) Kenaikan / Penuruna n (%} LAKIP 9

1. Pengelolaan Keuangan, Kepegawaian, dan Perlengkapan 44.384.740.000,00 41.025.465.605,00 92,43 72.124.962.000 51.416.861.376 71,29 (21,14) Jumlah 44.384.740.000,00 41.025.465.605,00 92,43 72.124.962.000 51.416.861.376 71,29 (21,14) LAKIP 10

BAB IV PENUTUP Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Tahun Ombudsman RI merupakan bentuk pertanggungjawaban Ombudsman RI atas pelaksanaan Penetapan Kinerja yang telah ditetapkan. Laporan kinerja ini menyajikan pancapaian atas 3 (tiga) sasaran strategis beserta 15 (lima belas) indikatornya. Laporan ini diharapkan dapat memberikan gambaran yang lebih jelas dan lengkap atas kegiatankegiatan dimaksud. Dari hasil pengukuran yang dilakukan, secara umum hampir dapat memenuhi target yang telah ditetapkan pada dokumen Penetapan Kinerja. Akan tetapi, terdapat beberapa hal yang menjadi kendala yang perlu mendapat perhatian dari Ombudsman RI terutama terkait dengan intern. Laporan Keuangan disusun berdasarkan pendekatan kinerja yaitu sistem anggaran yang mengutamakan upaya pencapaian hasil kerja dari perencanaan alokasi biaya yang ditetapkan. Oleh karena itu laporan keuangan Tahun disusun dalam rangka mencapai tujuan dan sasaran pembangunan terkait sasaran strategis oleh Ombudsman RI. Secara keseluruhan, penyerapan anggaran Tahun adalah sebesar Rp 72.124.962.000,00, dengan Realisasi sebesar Rp 51.416.861.376,00 atau sebesar 71,29%. Hal ini terjadi dikarenakan ada penambahan anggaran yang besarannya hampir sama dengan pagu awal Ombudsman RI pada bulan September, sehingga kegiatan dan penyerapan anggaran tidak dapat maksimal. Ombudman RI di masa mendatang akan lebih fokus pada pengembangan sumber daya manusia serta kinerja yang diharapkan. Melalui program Dukungan Manajemen, dapat melaksanakan dukungan program/ kegiatan di lingkungan Ombudsman RI. LAKIP 11

LAKIP 12

LAMPIRAN I PENETAPAN KINERJA Unit Organisasi Eselon II : Ombudsman RI Tahun Anggaran : SASARAN KINERJA Meningkatnya Kualitas Pengelolaan Keuangan 1. Persentase pengelolaan administrasi keuangan yang tepat waktu dan akuntabel 2. Persentase pembayaran gaji dan tunjangan yang tepat waktu dan akuntabel 3. Persentase Penerimaaan pegawai secara transparan dan terbuka 100% 100% 100% 4. Persentase CPNS yang lulus Prajabatan 100% Meningkatnya kualitas pengelolaan kepegawaian dan ketatausahaan Meningkatnya kualitas pengelolaan perlengkapan dan rumah tangga 5. Persentase pegawai yang mengikuti pendidikan dan pelatihan struktural, fungsional dan kursus lainnya sebanyak 60 Jam/orang/tahun 6. Persentase pegawai yang mengikuti diklat PIM tepat waktu 7. Persentase dokumen adminsitrasi kepegawaian yang diselesaikan tepat waktu 8. Persentase dugaan pelanggaran disiplin yang ditindaklanjuti 9. Persentase penerapan Sistem Penilaian Kinerja Pegawai (Eselon II dan III) 10. Persentase unit kerja yang dievaluasi penerapan standar pelayanan 11. Persentase pengelolaan persuratan yang diselesaikan tepat waktu 12. Persentase pengelolaan arsip persuratan yang tertib dan rapi 13. Persentase sarana dan prasarana yang tersedia dengan kebutuhan pegawai sesuai standar kualitas pelayanan yang baik 14. operasional dan pemeliharaan perkantoran sesuai standar 15. Persentase pengadaan barang/jasa yang dilakukan sesuai dengan aturan 80% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 80% 100% 100%

LAMPIRAN 2 PENYERAPAN ANGGARAN KEGIATAN BIRO UMUM OMBUDSMAN RI TRIWULAN 1 TRIWULAN 4 (JANUARI DESEMBER) NO KEGIATAN PAGU (Rp) Rp % 1. Pengelolaan Keuangan, Kepegawaian, dan Perlengkapan 72.124.962.000,00 51.416.861.376,00 71,29 Jumlah 72.124.962.000,00 51.416.861.376,00 71,29

KERTAS KERJA PERHITUNGAN TINGKAT KESESUAIAN LAMPIRAN 3 Unit Organisasi Eselon II: Ombudsman RI Tahun Anggaran : SASARAN Meningkatnya Kualitas Pengelolaan Keuangan KOMPONEN KINERJA 1. Persentase pengelolaan administrasi keuangan yang tepat waktu dan akuntabel 2. Persentase pembayaran gaji dan tunjangan yang tepat waktu dan akuntabel KINERJA Waktu Jumlah Satuan (%) 100% TW4 1 Kegiatan 100 Terbayar TW4 12 Bulan 100 URAIAN Tercapai : Penyiapkan Rencana Anggaran Ombudsman RI Tahun Anggaran 2014 Mengumpulkan Pertangungjawaban dari semua kegiatan Mengumpulkan Pertangungjawaban dari semua kegiatan Penyusunan Laporan Keuangan Tercapai: Menyiapkan Data Komisioner, Asisten, PNS, Pramubakti, dan Staf Sekretariat; Menyiapkan Administrasi Gaji dan Tunjangan, dan memberikan Data Gaji dan Tunjangan Ombudsman RI kepada KPPN disertai pendisitribusian Gaji dan Tunjangan melalui Pihak BNI. Membuat Rekapitulasi dan Merubah Data Pegawai yang berhubungan dengan Gaji dan Tunjangan Membuat Rekapitulasi dan Merubah Data Pegawai yang berhubungan dengan Gaji dan Tunjangan Penyusunan Laporan Keuangan tentang Gaji dan Tunjangan TH 2014

SASARAN KOMPONEN KINERJA KINERJA Waktu Jumlah Satuan (%) URAIAN Meningkatnya kualitas pengelolaan kepegawaian dan ketatausahaan 3. Persentase Penerimaaan pegawai secara transparan dan terbuka 4. Persentase CPNS yang lulus Prajabatan 5. Persentase pegawai yang mengikuti pendidikan dan pelatihan struktural, fungsional dan kursus lainnya sebanyak 60 Jam/orang/tahun 100% TW4 1 Kali 100 100% TW4 1 Kegiatan 100 80% TW3 12 Bulan 80 Tercapai: Persiapan dan Penyusunan Penerimaan CPNS Koreksi Hasil Tes CPNS Rapat Finalisasi Hasil CPNS Penerimaan CPNS melalui Website Tercapai : Persiapan dan Penyusunan Peserta Prajabatan Pelaksanaan Peserta Prajabatan Menerima Hasil Peserta Prajabatan dari Kementan Membuat Laporan Kegiatan Prajabatan Tercapai: Membuat Rekapitulasi perbandingan jumlah pegawai dengan jumlah diklat fungsional yang ada Membuat surat usulan peserta berdasarkan diklat dimaksud kepada instansi penyelenggara diklat Alokasi peserta diklat dimaksud tidak sesuai jumlah usulan peserta diklat Membuat Laporan pelaksanaan Diklat dimaksud

SASARAN KOMPONEN KINERJA KINERJA Waktu Jumlah Satuan (%) URAIAN 6. Persentase pegawai yang mengikuti diklat PIM tepat waktu 7. Persentase dokumen adminsitrasi kepegawaian yang diselesaikan tepat waktu 8. Persentase dugaan pelanggaran disiplin yang ditindaklanjuti 100% TW4 1 Kali 100 100% TW4 1 Kegiatan 100 100% TW4 12 Bulan 100 Tercapai: Persiapan dan Penyusunan Diklat PIM sesuai formasi jabatan yang ada Membuat surat usulan Diklat PIM sesuai formasi jabatan yang ada Pelaksanaan Diklat PIM Laporan Pelaksanaan Diklat PIM Tercapai : Persiapan dan Penyusunan Administrasi Kepegawaian Melaksanakan Administrasi Kepegawaian Membuat Nominatif maupun Rekapitulasi Administrasi Kepegawaian Membuat Daftar Urut Kepangkatan (DUK) Tercapai: Rapat Persiapan pelaksanaan dimaksud Membuat surat Panggilan ybs Pembuat Surat Keputusan Membuat Laporan pelaksanaan Displin yang ditindaklanjuti

SASARAN KOMPONEN KINERJA KINERJA Waktu Jumlah Satuan (%) URAIAN 9. Persentase penerapan Sistem Penilaian Kinerja Pegawai (Eselon II dan III) 10. Persentase unit kerja yang dievaluasi penerapan standar pelayanan 11. Persentase pengelolaan persuratan yang diselesaikan tepat waktu 100% TW4 1 Kali 100 100% TW4 1 Kegiatan 100 100% TW4 12 Bulan 100 Tercapai: Persiapan dan Penyusunan Sistem Penilaian Kinerja Pegawai (Es. II dan III) Membuat surat usulan kemasing-masing Pejabat dimaksud Pelaksanaan Sistem Penilaian Kinerja Pegawai (Es. II dan III) Laporan Pelaksanaan Sistem Penilaian Kinerja Pegawai (Es. II dan III) Tercapai : Rapat Persiapan dan evaluasi penerapan standar pelayanan Melaksanakan kegiatan dimaksud Membuat Nominatif maupun Rekapitulasi kegiatan dimaksud Membuat Laporan kegiatan dimaksud Tercapai: Menerima surat dari masing-masing unit kerja Membuat penomoran surat dinas Menulis di buku agenda surat dinas Membuat Laporan kegiatan persuratan

SASARAN KOMPONEN KINERJA KINERJA Waktu Jumlah Satuan (%) URAIAN Meningkatnya kualitas pengelolaan perlengkapan dan rumah tangga 12. Persentase pengelolaan arsip persuratan yang tertib dan rapi 13. Persentase sarana dan prasarana yang tersedia dengan kebutuhan pegawai sesuai standar kualitas pelayanan yang baik 100% TW4 12 Bulan 100 100% TW4 1 Kegiatan 80 Tercapai: Mempersiapkan sarana dan prasarana arsip dan ruangan Membuat Katalog arsip surat kedinasan Pelaksanaan Arsip Mencatat apabila peminjaman arsip kedinasan Tercapai : Pembuatan Daftar Analisa Kebutuhan Sarpras berdasarkan SDM yang ada dan penataan ruang Penyusunan Rencana Umum Pengadaan Disusunnya Daftar kebutuhan sarpras Melaksanakan pengadaan sarpras sesuai dengan Perpres yang berlaku dan pendistribusian sarpras 14. operasional dan pemeliharaan perkantoran sesuai standar 100% TW4 12 Bulan 100 Tercapai: Menyusun RUP Adanya daftar kebutuhan pemeliharaan perkantoran Pelaksanaan Pemeliharaan Perkantoran sesaui dengan Perpres yang berlaku Membuat Rekapitulasi pelaksanaan Pemeliharaan perkantoran

SASARAN KOMPONEN KINERJA KINERJA Waktu Jumlah Satuan (%) URAIAN 15. Persentase pengadaan barang/jasa yang dilakukan sesuai dengan aturan 100% TW4 12 Bulan 100 Tercapai: Adanya RUP Pelaksanaan Pengadaan Barang/ Jasa sesaui dengan Perpres yang berlaku Pelaksanaan Dokumen Pengadaan sesaui Perpres yang berlaku Membuat Rekapitulasi Pengadaan Barang/ Jasa