P U T U S A N No : 244/Pid.B/2013/PN.BJ. DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA Pengadilan Negeri Binjai yang mengadili perkara pidana dengan acara biasa pada peradilan tingkat pertama, menjatuhkan putusan sebagai berikut dalam perkara Terdakwa : N am a : FERY SAHPUTRA SEMBIRING ; Tempat lahir : Sawit Seberang ; Umur / Tgl. lahir : 30 Tahun / 22 Pebruari 1993; Jenis kelamin : Laki-laki ; Kebangsaan : Indonesia ; Tempat tinggal : Jl. Gunung Sinabung Tanah Merah, Kecamatan Binjai Selatan, Kota Binjai; Agama : Islam ; Pekerjaan : Ikut orangtua ; Pendidikan : SMP ; Terdakwa ditahan oleh : 1. Penyidik : sejak tanggal 10 Juni 2013 s/d 29 Juni 2013; 2. Perpanjangan P.U. : sejak tanggal 30 Juni 2013 s/d 08 Agustus 2013; 3. Penuntut Umum : sejak tanggal 31 Juli 2013 s/d 19 Agustus 2013; 4. Hakim P.N. : sejak tanggal 13 Agustus 2013 s/d 11 September 2013; 5. Perpanjangan KPN : sejak tanggal 12 September 2013 s/d 10 Nopember 2013; Terdakwa dalam perkara ini tidak didampingi oleh Penasehat Hukum ; Pengadilan Negeri tersebut; Setelah mendengar pembacaan dakwaan oleh Penuntut Umum; Setelah membaca berkas perkara yang bersangkutan ; Setelah memperhatikan barang bukti yang diajukan di persidangan ; Setelah mendengar keterangan saksi-saksi dan Terdakwa dipersidangan; Setelah mendengar uraian tuntutan Penuntut Umum, tertanggal 24 September 2013 yang pada pokoknya mohon pada Majelis Hakim agar menjatuhkan putusan sebagai berikut : 1. Menyatakan Terdakwa FERY SAHPUTRA SEMBIRING telah terbukti bersalah melakukan tindak pidana membantu mengedarkan mata uang kertas yang dipalsukan sebagaimana yang telah kami dakwakan dalam Pasal 245 jo. Pasal 56 KUHP ;
2. Menjatuhkan pidana terhadap terdakwa dengan pidana penjara selama 1 (satu) tahun dikurangi selama terdakwa berada dalam tahanan. 3. Menetapkan barang bukti berupa : 7 (tujuh) lembar uang kertas tukaran Rp. 100.000,- (seratus ribu rupiah) berjumlah Rp. 700.000,- (tujuh ratus rupiah) palsu dan 1 (satu) printer merk Canon warna hitam, dirampas untuk dimusnahkan ; 4. Menetapkan agar Terdakwa dibebani membayar biaya ongkos perkara sebesar Rp. 2.000,- (dua ribu rupiah). Menimbang, bahwa atas tuntutan pidana tersebut Terdakwa mengajukan permohonan secara lisan yang pada pokoknya mohon agar terdakwa di beri keringanan hukuman dengan alasan mengakui kesalahannya dan berjanji tidak akan mengulangi perbuatannya ; Menimbang, bahwa terhadap permohonan tersebut, Penuntut Umum tetap pada tuntutannya sedangkan Terdakwa tetap pada dalil permohonannya; Menimbang, bahwa Terdakwa diajukan di persidangan dengan dakwaan tunggal sebagai berikut : Bahwa ia terdakwa FERY SAHPUTRA SEMBIRING pada hari Minggu dan tanggal 9 Juni 2013 sekira jam 01.00 WIB atau setidak-tidaknya pada waktu lain yang masih dalam tahun 2013, bertempat di hiburan kibord yang terletak di jalan Gung Kini Balu Kelurahan Tanah Merah Kecamatan Binjai Selatan, Kota Binjai atau setidaknya pada tempat lain yang masih termasuk didalam daerah hukum Pengadilan Negeri Binjai, terdakwa dengan sengaja memberikan bantuan kepada WIRIA JAYA (berkas terpisah) untuk mengedarkan mata uang atau uang kertas yang dikeluarkan oleh Negara atau Bank sebagai mata uang atau uang kertas asli dan tidak dipalsu padahal ditiru atau dipalsu olehnya sendiri atau waktu diterima diketahuinya bahwa tidak asli atau dipalsu ataupun menyimpan atau memasukkan ke Indonesia mata uang dan uang kertas yang demikian, dengan maksud untuk mengedarkan sebagai uang asli dan tidak dipalsu, yang dilakukan terdakwa dengan cara : Bahwa pada hari Minggu tanggal 9 Juni 2013 sekira pukul 01.00 WIB, terdakwa bertemu dengan WIRIA JAYA (berkas terpisah) di tempat hiburan kibot yang terletak di Jalan Gunung Kini Balu Kelurahan Tanah Merah Kecamatan Binjai Selatan, Kota Binjai dan WIRIA JAYA (berkas terpisah) meminta bantuan terdakwa untuk membelanjakan uang palsu pecahan Rp. 100.000,- (seratus ribu rupiah) dengan mengatakan bisa ngak mencairkan uang ini dengan menunjukkan 7 (tujuh) lembar uang asli pecahan Rp. 100.000,- (seratus ribu rupiah) palsu kepada terdakwa dan setelah terdakwa menerima 7 (tujuh) lembar uang pecahan Rp. 100.000,- (seratus ribu rupiah) palsu tersebut, terdakwa melihat uang tersebut mencurigakan, lalu terdakwa berkata kepada WIRIA JAYA (berkas terpisah) Ah saya tidak maulah uangnya seperti ini nanti nggak laku lalu dijawab terdakwa ya, kau usahakan Hal 2 dari 10 Hal putusan No.244/Pid.B/2013/PN.BJ.
bagaimana caranya supaya laku, biar kita dapat uang minum, setelah itu WIRIA JAYA (berkas terpisah) pergi; Setelah WIRIA JAYA (berkas terpisah) pergi, lalu terdakwa menemui temannya bernama panggilan KOCU (BOBBY DOPANI SIJABAT) untuk membelanjakan uang palsu tersebut dengan menyerahkan satu lembar pecahan Rp. 100.000,- (seratus ribu rupiah) palsu kepada BOBI DOPANI SIJABAT Als. KOCU untuk dibelanjakan ke penjual rokok asongan namun pada saat BOBBI DOPANI SIJABAT Als. KOCU membelanjakan, terdakwa berkata padanya jangan kau beli rokok disitu, saya ada punya hutang disitu jadi kau beli saja ditempat lain. ; Bahwa karena saksi BOBBI DOPANI SIJABAT Als. KOCU malas disuruh oleh terdakwa untuk membeli ketempat lain lalu menyuruh ARY SYAHPUTRA untuk membeli rokok dengan memberikan uang pecahan Rp. 100.000,- (seratus ribu rupiah) palsu dan ARY SYAHPUTRA pergi membeli rokok ke penjual rokok yang berjualan ditempat hiburan tersebut dan pada waktu membayar dengan menggunakan uang pecahan Rp. 100.000,- (seratus ribu rupiah), penjual rokok mengatakan tunggu sebentar, saya tukarkan karena tidak ada kembalinya ; Bahwa tidak lama kemudian penjual rokok datang bersama dengan anggota kepolisian dan mengatakan uang pecahan Rp. 100.000,- (seratus ribu rupiah) tersebut palsu, lalu saksi ARY SYAHPUTRA ditanya darimana uang tersebut didapat dan diberitahukan bahwa uang tersebut diperoleh dari BOBBI DOPANI SIJABAT Als. KOCU; Bahwa saksi ARY SYAHPUTRA bersama anggota kepolisian dan beberapa orang mencari BOBBI DOPANI SIJABAT Als. KOCU dan setelah bertemu dengan BOBBI DOPANI SIJABAT Als. KOCU, BOBBI DOPANI SIJABAT Als. KOCU memberitahukan bahwa uang tersebut kepunyaan WIRIA JAYA (berkas terpisah), selanjutnya bersama-sama mencari WIRIA JAYA (berkas terpisah) dan setelah bertemu WIRIA JAYA (berkas terpisah), WIRIA JAYA (berkas terpisah) mengakui bahwa uang pecahan Rp. 100.000,- (seratus ribu rupiah) tersebut adalah uang palsu kepunyaan WIRIA JAYA (berkas terpisah) dan dari WIRIA JAYA (berkas terpisah) ditemukan 6 (enam) lembar uang pecahan pecahan Rp. 100.000,- (seratus ribu rupiah) palsu, setelah itu terdakwa dibawa kekantor polisi sector Binjai Selatan untuk dimintai keterangan; Perbuatan terdakwa sebagaimana diatur dan diancam pidana dalam pasal 245 jo. Pasal 56 KUHP. Menimbang, bahwa atas dakwaan tersebut, Terdakwa telah mengerti serta tidak mengajukan keberatan ; Menimbang, bahwa untuk membuktikan dakwaan tersebut, Penuntut Umum menghadirkan saksi-saksi dipersidangan,sebagai berikut : Hal 3 dari 10 Hal putusan No.244/Pid.B/2013/PN.BJ.
Saksi ke-1 : DUAMAR GULTOM, dibawah sumpah dipersidangan pada pokoknya menerangkan sebagai berikut: Bahwa saksi adalah anggota kepolisian; Bahwa pada hari sabtu tanggal 8 Juni 2013 saksi bersama saksi Pahala Siahaan sedang piket selama 24 jam kemudian pada hari Minggu 9 Juni 2013 ada telepon melalui handphone dari perempuan yang berjualan ditempat keyboard Jl. Gunung Kinibalu kelurahan tanah merah melaporkan bahwa ada laki-laki membeli rokok dengan memakai uang palsu; Bahwa laki-laki itu diamankan oleh warga; Bahwa saksi dan rekan saksi PAHALA SIAHAAN lalu ketempat kejadian dan menangkap orang yang mengaku bernama ARI SYAPUTRA als. ARI yang mengaku disuruh membeli rokok oleh BOBBY DOPANI SIJABAT dengan menggunakan uang itu; Bahwa setelah menemui BOBBY DOPANI SIJABAT, ianya mengaku bahwa uang itu diberikan oleh terdakwa untuk membeli rokok; Bahwa selanjutnya ditanya kepada terdakwa yang mengaku memperoleh uang palsu dari WIRIA JAYA (berkas terpisah); Bahwa WIRIA JAYA (berkas terpisah) yang mencetak uang palsu ; Bahwa dari WIRIA JAYA (berkas terpisah) di temukan 6 (enam) lembar pecahan Rp. 100.000,- (seratus ribu rupiah) palsu ; Bahwa diketahui bahwa uang itu palsu karena tidak ada benang ditengahnya dan berbeda ketika diraba permukaannya; Menimbang, bahwa atas keterangan saksi, terdakwa membenarkannya ; Saksi ke-2 : PAHALA SIAHAAN, dibawah sumpah, yang pada pokoknya menerangkan sebagai berikut: Bahwa saksi adalah anggota kepolisian; Bahwa pada hari sabtu tanggal 8 Juni 2013 saksi bersama saksi DUAMAR GULTOM sedang piket selama 24 jam kemudian pada hari Minggu 9 Juni 2013 ada telepon melalui handphone dari perempuan yang berjualan ditempat keyboard Jl. Gunung Kinibalu kelurahan tanah merah melaporkan bahwa ada laki-laki membeli rokok dengan memakai uang palsu; Bahwa laki-laki itu diamankan oleh warga; Bahwa saksi dan rekan saksi DUAMAR GULTOM lalu ketempat kejadian dan menangkap orang yang mengaku bernama ARI SYAPUTRA als. ARI yang mengaku disuruh membeli rokok oleh BOBBY DOPANI SIJABAT dengan menggunakan uang itu; Bahwa setelah menemui BOBBY DOPANI SIJABAT, ianya mengaku bahwa uang itu diberikan oleh terdakwa untuk membeli rokok; Bahwa selanjutnya ditanya kepada terdakwa yang mengaku memperoleh uang palsu dari WIRIA JAYA (berkas terpisah); Hal 4 dari 10 Hal putusan No.244/Pid.B/2013/PN.BJ.
Bahwa WIRIA JAYA (berkas terpisah) yang mencetak uang palsu ; Bahwa dari WIRIA JAYA (berkas terpisah) di temukan 6 (enam) lembar pecahan Rp. 100.000,- (seratus ribu rupiah) palsu ; Bahwa diketahui bahwa uang itu palsu karena tidak ada benang ditengahnya dan berbeda ketika diraba permukaannya; Menimbang, bahwa atas keterangan saksi, terdakwa membenarkannya. Saksi ke-3 : IMAN SANTOSO, dibawah sumpah, yang pada pokoknya menerangkan sebagai berikut: Bahwa saksi adalah pegawai dari Bank Indonesia ; Bahwa saksi bekerja di Bank Indonesia Medan sejak tahun 1984 sebagai distribusi uang dan tahun 2001 menjabat sebagai kasir II dan tahun 2013 sebagai kasir I (asisten manager) sampai sekarang; Bahwa uang kertas terbuat dari bahan serat kapas dan uang kertas pecahan yang berlaku saat ini adalah uang kertas 1.000,-, 2.000,-, 5.000,-, 10.000,-, 20.000,- 50.000,- dan 100.000,- ; Bahwa ketika ditunjukkan barang bukti saksi menyatakan bahwa barang bukti berupa uang kertas pecahan 100.000,- adalah palsu dilihat dari benangnya, bahannya dan permukaannya yang halus, uang yang asli ada benangnya, bahannya berbeda dan permukaannya agak kasar jika diraba; Bahwa selain Bank Indonesia tidak ada pihak lain yang berwenang untuk memperoleh uang ; Menimbang, bahwa atas keterangan saksi terdakwa membenarkannya. Saksi ke-4 : ARI SYAHPUTRA Als. ARI, dibawah sumpah, yang pada pokoknya menerangkan sebagai berikut: Bahwa pada hari Minggu 9 Juni 2013 pukul 01.30 WIB saksi ke tempat keyboard Jl. Gunung Kinibalu kelurahan tanah merah bersama teman ; Bahwa saksi disuruh membeli rokok oleh BOBBY DOPANI SIJABAT dengan menggunakan uang itu; Bahwa BOBBY DOPANI SIJABAT diberikan uang itu oleh terdakwa untuk membeli rokok; Bahwa terdakwa mengaku memperoleh uang palsu dari WIRIA JAYA (berkas terpisah); Bahwa WIRIA JAYA (berkas terpisah) yang mencetak uang palsu ; Bahwa saksi tidak tahu kalau uang itu palsu ; Bahwa saksi sudah lama kenal dengan terdakwa sehingga percaya padanya dan mau disuruh membeli rokok karena saksi tidak ada curiga sama sekali; Menimbang, bahwa atas keterangan saksi terdakwa membenarkannya. Hal 5 dari 10 Hal putusan No.244/Pid.B/2013/PN.BJ.
Saksi ke-5 : WIRIA JAYA, dibawah sumpah, yang pada pokoknya menerangkan sebagai berikut: Bahwa pada hari Minggu 9 Juni 2013 pukul 01.30 WIB saksi ke tempat keyboard Jl. Gunung Kinibalu kelurahan tanah merah bersama teman ; Bahwa saksi memberikan kepada terdakwa uang sebanyak 1 (satu) lembar pecahan Rp. 100.000,- (seratus ribu rupiah) palsu untuk beli rokok; Bahwa dari terdakwa di temukan 6 (enam) lembar pecahan Rp. 100.000,- (seratus ribu rupiah) palsu ; Bahwa saksi yang mencetak uang palsu dengan menggunakan printer Canon lalu difotokopi ke kertas HVS sebanyak 10 (lembar) pecahan Rp. 100.000,- (seratus ribu rupiah) dan terdakwa mengetahui bahwa itu palsu; Menimbang, bahwa atas keterangan saksi terdakwa membenarkannya. Menimbang, bahwa dipersidangan telah pula didengar keterangan Terdakwa FERY SAHPUTRA SEMBIRING yang pada pokoknya adalah sebagai berikut : Bahwa pada hari Minggu 9 Juni 2013 pukul 01.30 WIB di Jl. Gunung Kinibalu kelurahan Tanah Merah Kec. Binjai Selatan Kota Binjai saksi WIRIA JAYA (berkas terpisah) memberikan kepada terdakwa uang 1 (satu) lembar pecahan Rp. 100.000,- (seratus ribu rupiah) palsu untuk digunakan membeli rokok; Bahwa terdakwa awalnya tidak mau tapi saksi WIRIA JAYA (berkas terpisah) memberikan dengan tujuan agar dapat tambahan uang rokok dan akhirnya terdakwa bersedia; Bahwa terdakwa mengetahui bahwa itu uang palsu; Bahwa terdakwa lalu menyuruh kepada Bobbi Dopani Sijabat dan akhirnya tertangkap polisi; Bahwa pada WIRIA JAYA (berkas terpisah) juga di sita 6 (enam) lembar pecahan Rp. 100.000,- (seratus ribu rupiah) palsu ; Bahwa WIRIA JAYA (berkas terpisah) yang mencetak uang palsu dengan printer merek Canon dengan cara sebelumnya uang asli difotokopi lalu di print ke kertas HVS sebanyak 10 (sepuluh) lembar lalu digunting; Bahwa terdakwa menyesal dan berjanji tidak akan mengulangi perbuatannya. Menimbang, bahwa dipersidangan telah diajukan barang bukti berupa : 7 (tujuh) lembar uang kertas tukaran Rp. 100.000,- (seratus ribu rupiah) berjumlah Rp. 700.000,- (tujuh ratus rupiah) palsu dan 1 (satu) printer merk Canon warna hitam, barang bukti mana telah dibenarkan oleh saksi-saksi dan Terdakwa; Menimbang, bahwa untuk menentukan kesalahan Terdakwa, maka fakta-fakta hukum yang ditemukan dipersidangan tersebut harus diuji terhadap unsur-unsur dakwaan Penuntut Umum, apakah telah cukup membuktikan kesalahan Terdakwa ; Hal 6 dari 10 Hal putusan No.244/Pid.B/2013/PN.BJ.
Menimbang, bahwa dalam dakwaan tunggal penuntut umum melanggar pasal 245 jo. Pasal 56 KUHP yang unsur-unsurnya sebagai berikut : Unsur ke-1 : barangsiapa; Menimbang, bahwa yang dimaksud barangsiapa adalah siapa saja setiap orang yang berkedudukan sebagai subyek hukum sebagai pendukung hak dan kewajiban dalam keadaan sehat jasmani maupun rohaninya serta memiliki kemampuan untuk bertanggung jawab ( toerekenings vaanbaarheid ) atas segala perbuatan yang telah dilakukannya ; Menimbang, bahwa dalam perkara ini Penuntut Umum telah menghadapkan seorang bernama FERY SAHPUTRA SEMBIRING yang setelah melalui pemeriksaan pendahuluan di tingkat penyidikan dan pra penuntutan dinyatakan sebagai terdakwa, dan ternyata pula dipersidangan atas pertanyaan Majelis Hakim dirinya menyatakan dalam keadaan sehat jasmani maupun rohaninya serta mengakui dan membenarkan identitas terdakwa yang tertera dalam berkas perkara maupun dalam surat dakwaan Penuntut Umum adalah benar sebagai identitas dirinya ; Menimbang, bahwa berdasarkan analisa dan pertimbangan tersebut diatas unsur barangsiapa yang disandarkan kepada terdakwa, untuk sekedar memenuhi kapasitasnya sebagai subyek hukum dalam perkara ini secara yuridis formil telah terpenuhi, akan tetapi untuk menentukan apakah dirinya secara yuridis materiil benarbenar sebagai pelaku dari tindak pidana sebagaimana yang dimaksud dalam dakwaan Jaksa Penuntut Umum, Majelis akan menggantungkan terhadap pembuktian unsur selanjutnya; Unsur ke-2 : Dengan sengaja menjalankan serupa mata uang atau uang kertas Negara atau uang kertas Bank yang asli dan tidak dipalsukan yaitu mata uang atau uang kertas Negara atau uang kertas bank yang ditiru atau dipalsukan sendiri atau yang pada waktu diterima diketahuinya palsu atau dipalsukan, ataupun barangsiapa menyimpan atau memasukkan ke negara Indonesia mata uang dan uang kertas negara atau uang kertas Bank yang demikian, dengan maksud akan mengedarkan atau menyuruh mengedarkannya serupa dengan yang asli dan tiada dipalsukan; Menimbang, bahwa berdasarkan keterangan saksi-saksi dan Terdakwa didepan persidangan bahwa di Jl. Gunung Kinibalu kelurahan Tanah Merah Kec. Binjai Selatan Kota Binjai pada waktu yang tidak diingat lagi, saksi Wiria Jaya telah memfotokopi uang kertas asli pecahan Rp. 100.000,- (seratus ribu rupiah) dan mencetaknya menggunakan printer canon warna hitam ke kertas HVS sebanyak 10 (sepuluh) lembar uang kertas pecahan Rp. 100.000,- (seratus ribu rupiah) palsu. Kemudian saksi Wiria Jaya memberikan kepada terdakwa untuk dibelanjakan yaitu membeli rokok. Bahwa ketika Terdakwa diberikan uang palsu oleh saksi Wiria Jaya, terdakwa bertanya dan mengetahui bahwa uang itu palsu akan tetapi saksi Wiria Jaya mengatakan tidak apa-apa untuk membeli rokok dan terdakwa menyetujui dan pergi sambil membawa 1 (satu) lembar uang pecahan Rp. 100.000,- (seratus ribu rupiah) yang dipalsukan, selanjutnya terdakwa Hal 7 dari 10 Hal putusan No.244/Pid.B/2013/PN.BJ.
menyuruh saksi Bobbi Dopani Sijabat untuk membeli rokok, tetapi karena saksi Bobbi Dopani Sijabat malas lalu saksi Bobbi Dopani Sijabat menyuruh saksi Ary Syahputra. Karena merasa kenal dan berteman dengan terdakwa maka saksi Ary Syahputra bersedia pergi membeli rokok tanpa mengetahui bahwa uang yang diberikan adalah palsu, lalu ketika saksi Ary Syahputra selesai membeli rokok selanjutnya si penjual rokok menyuruh saksi Ary Syahputra menunggu untuk menukarkan uang pecahan Rp. 100.000,- (seratus ribu rupiah) palsu tersebut, dan akhirnya penjual rokok kembali bersama anggota polisi dan dilakukan pemeriksaan lebih lanjut dimana diketahui uang itu dperoleh dari terdakwa; Unsur ke-3 : Pembantuan pada saat kejahatan dilakukan; Menimbang, bahwa berdasarkan keterangan saksi-saksi dan Terdakwa didepan persidangan bahwa saksi Wiria Jaya telah memfotokopi uang kertas asli pecahan Rp. 100.000,- (seratus ribu rupiah) dan mencetaknya menggunakan printer canon warna hitam ke kertas HVS sebanyak 10 (sepuluh) lembar uang kertas pecahan Rp. 100.000,- (seratus ribu rupiah) palsu. Kemudian saksi Wiria Jaya memberikan kepada terdakwa untuk dibelanjakan yaitu membeli rokok. Bahwa terdakwa mengetahui bahwa itu uang palsu tetapi tetap membantu mengedarkannya dengan menggunakan uang palsu untuk membeli rokok dan akhirnya ditangkap polisi. Dengan demikian unsur ini telah terpenuhi. Menimbang, bahwa oleh karena unsur tindak pidana yang menjadi unsur pokok dalam perkara ini telah terbukti dan dalam pembuktian tersebut terungkap bahwa pelakunya tidak lain adalah terdakwa sendiri, dengan demikian maka unsur kesatu barangsiapa yang semula digantungkan terhadap terbuktinya unsur pokok pasal ini dianggap pula telah terpenuhi dan terbukti; Menimbang, bahwa oleh karena semua unsur dalam dakwaan tunggal Penuntut Umum telah terbukti maka Majelis berpendapat bahwa Terdakwa terbukti secara sah dan meyakinkan melakukan tindak pidana sebagaimana dalam dakwaan tersebut ; Menimbang, bahwa selama persidangan tidak ditemukan alasan pembenar maupun alasan pemaaf dalam diri atau perbuatan Terdakwa yang dapat menghapus kesalahannya sehingga berdasarkan SEMA No. 1 Tahun 2000, Terdakwa haruslah dijatuhi pidana yang setimpal dan sepadan dengan perbuatannya; Menimbang, bahwa oleh karena Terdakwa telah ditahan selama dalam proses pemeriksaan maka patutlah untuk ditetapkan masa penahanan yang telah dijalani Terdakwa dikurangkan seluruhnya dari pidana yang dijatuhkan (vide Pasal 22 ayat (4) KUHAP) ; Menimbang, bahwa karena terdakwa ditahan maka sesuai pasal 193 (2) huruf b jo. Pasal 21 (4) KUHAP Majelis Hakim mempunyai alasan untuk menetapkan supaya terdakwa tetap berada dalam tahanan; Hal 8 dari 10 Hal putusan No.244/Pid.B/2013/PN.BJ.
Menimbang, bahwa mengenai barang bukti akan dipertimbangkan sebagai berikut: 7 (tujuh) lembar uang kertas tukaran Rp. 100.000,- (seratus ribu rupiah) berjumlah Rp. 700.000,- (tujuh ratus rupiah) palsu dan 1 (satu) printer merk Canon warna hitam, karena digunakan sebagai sarana kejahatan dan sebagai hasil kejahatan, maka Majelis berpendapat barang bukti harus dirampas untuk dimusnahkan; Menimbang, bahwa sebelum Majelis menjatuhkan putusan, maka Majelis Hakim akan mempertimbangkan hal-hal yang memberatkan dan yang meringankan Terdakwa ; Hal yang memberatkan : - Perbuatan Terdakwa dapat meresahkan masyarakat dan merugikan orang lain; Hal yang meringankan : - Terdakwa berterus terang sehingga memperlancar jalannya persidangan; - Terdakwa menyesal serta berjanji tidak mengulangi perbuatannya ; - Terdakwa belum pernah dihukum ; Menimbang, bahwa oleh karena Terdakwa telah dijatuhi pidana, maka Terdakwa harus dibebani membayar biaya perkara ; Menimbang, bahwa untuk mempersingkat uraian dalam putusan ini, maka segala sesuatu kejadian yang tercatat dalam berita acara sidang, keseluruhannya dianggap termuat dalam putusan ini dan merupakan satu kesatuan yang tidak terpisahkan ; Mengingat, pasal 245 jo. Pasal 56 KUHP dan peraturan lain yang berkaitan dengan perkara ini; M E N G A D I L I 1. Menyatakan Terdakwa FERY SAHPUTRA SEMBIRING terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah melakukan tindak pidana MEMBANTU MENGEDARKAN MATA UANG KERTAS YANG DIPALSUKAN. 2. Menjatuhkan pidana terhadap Terdakwa FERY SAHPUTRA SEMBIRING oleh karenanya dengan pidana penjara selama 8 (delapan) bulan. 3. Menetapkan lamanya masa penahanan yang telah dijalani oleh Terdakwa dikurangkan seluruhnya dari pidana yang dijatuhkan. 4. Memerintahkan Terdakwa tetap berada dalam tahanan. 5. Menyatakan barang bukti berupa : - 7 (tujuh) lembar uang kertas tukaran Rp. 100.000,- (seratus ribu rupiah) berjumlah Rp. 700.000,- (tujuh ratus rupiah) palsu dan 1 (satu) printer merk Canon warna hitam, dirampas untuk dimusnahkan; 6. Membebankan biaya perkara kepada Terdakwa sebesar Rp. 2.000,(dua ribu rupiah). Hal 9 dari 10 Hal putusan No.244/Pid.B/2013/PN.BJ.
Demikian diputuskan dalam rapat musyawarah Majelis Hakim Pengadilan Negeri Binjai pada hari SELASA, tanggal 01 OKTOBER 2013, oleh kami ENDRA HERMAWAN, SH.MH., sebagai Hakim Ketua Majelis, MONALISA AT. SIAGIAN, SH.MH, dan NURNANINGSIH AMRIANI,SH.MH., masing-masing sebagai Hakim Anggota, putusan mana diucapkan pada hari itu juga dalam persidangan yang dinyatakan terbuka untuk umum oleh Majelis Hakim tersebut diatas, dengan dibantu JUMINI, Panitera Pengganti pada Pengadilan Negeri tersebut, dengan dihadiri MARIYANTO, SH., Jaksa Penuntut Umum pada Kejaksaan Negeri Binjai, serta Terdakwa. HAKIM ANGGOTA I, KETUA MAJELIS, (MONALISA AT. SIAGIAN, SH.MH) (ENDRA HERMAWAN,SH,MH.) HAKIM ANGGOTA II, (NURNANINGSIH AMRIANI,SH.MH. ) PANITERA PENGGANTI ( J U M I N I ) Hal 10 dari 10 Hal putusan No.244/Pid.B/2013/PN.BJ.