BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN

dokumen-dokumen yang mirip
KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN

BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN. Hasil penelitian menunjukkan bahwa :

BAB V KESIMPULAN, SARAN DAN IMPLIKASI. Hasil penelitian menunjukkan bahwa : 1. Terdapat hubungan yang erat signifikan antara kinerja guru dengan

BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN. 1) Pengaruh Motivasi Guru terhadap Sikap Kerja Guru Kejuruan di Sekolah

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini secara umum bertujuan untuk mengungkapkan tentang

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan faktor utama dalam pembentukkan pribadi manusia.

BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN. kinerja guru SMP Negeri di Kecamatan Kotabumi Kota Kabupaten Lampung

BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN. dapat diambil beberapa kesimpulan sebagai berikut:

BAB 5 SIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN. menggunakan rumus Product Moment yang telah diuji signifikansinya dan

BAB V. Kesimpulan Dan Saran Budaya Organisasi di Rumah Sakit BP Batam. Budaya Organisasi yang kuat di RS BP adalah :

BAB V KARAKTERISTIK KEPEMIMPINAN DAN KARYAWAN DALAM ORGANISASI PERUSAHAAN

BAB V ANALISA DAN HASIL

BABI I'ENDAHULUAN. Pendidikan merupakan faktor utama dalam pembentukkan pribadi

BAB VI SIMPULAN DAN IMPLIKASI. Yogyakarta. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa: akan semakin tinggi pula komitmen organisasional pegawai.

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDSI. Dari hasil analisa data dan pembahasan disimpulkan bahwa :

BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN Terdapat pengaruh yang positif dan signifikan antara kepemimpinan

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI. Pada bagian ini, akan dikemukakan beberapa kesimpulan dan rekomendasi

BAB I PENDAHULUAN. yang dianut oleh organisasi. Ketiadaan komitmen ini mengakibatkan pelaksanaan. mempertimbangkan pada aturan yang telah ditetapkan.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN. pada bab terdahulu, maka dapat disimpulkan bahwa:

BAB I PENDAHULUAN. berwibawa (good gavernance) serta untuk mewujudkan pelayanan publik yang

PENGARUH PERSEPSI KARYAWAN MENGENAI PERILAKU KEPEMIMPINAN, KEPUASAN KERJA DAN MOTIVASI TERHADAP KINERJA KARYAWAN (Studi Pada CV. Lazatex Pekalongan)

DAFTAR ISI Siti Aminah, 2013

BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN

BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pegawai Negeri Sipil (PNS) adalah peletak dasar pelaksana sistem

DAFTAR ISI. ABSTRAK... iii. ABSTRACT... iv. KATA PENGANTAR... v. DAFTAR ISI... viii. DAFTAR TABEL... xii. DAFTAR GAMBAR... xiv. DAFTAR LAMPIRAN...

BAB I PENDAHULUAN. organisasi perusahaan. Sumber daya manusia merupakan asset utama bagi

0.01 sebaran tidak normal. Tehnik uji yang digunakan adalah uji z dari. Uji ini untuk mengetahui bentuk hubungan antara variabel bebas dengan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. penting yang harus terbentuk di lingkungan kerja. Sebab, kepuasa kerja akan

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN. 1. Terdapat hubungan positif dan signifikan persepsi tentang kepemimpinan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Deskripsi Hasil Penelitian Variabel X (Sikap orang tua )

ANALISIS PENGARUH KOMPETENSI TERHADAP KINERJA PEGAWAI PELAKSANA PADA KANTOR WILAYAH DIREKTORAT JENDERAL PERBENDAHARAAN PROVINSI KALIMANTAN SELATAN

Awal mustaqim* Samidjo** ABSTRAK

BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN REKOMENDASI. 1. Ada pengaruh positif dan signifikan gaya kepemimpinan kepala sekolah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Perusahaan yang siap berkompetisi harus memiliki manajemen

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI. Berdasarkan hasil analisa data dan pembahasan, maka hasil studi

BAB I PENDAHULUAN. negara maju. Setiap organisasi pemerintah dituntut untuk dapat mengoptimalkan

BAB 6 PEMBAHASAN HASIL ANALISIS Pengaruh tingkat pendidikan, pelatihan, motivasi, pengalaman kerja, sikap

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Sekolah merupakan institusi yang kompleks. Kompleksitas tersebut,

BAB I PENDAHULUAN. martabat manusia Indonesia dalam rangka mewujudkan tujuan nasional. Hal ini

BAB I PENDAHULUAN. kelangsungan hidup perusahaan. Orang (manusia) merupakan elemen yang selalu

BAB I PENDAHULUAN. Sumber daya manusia merupakan faktor sentral dalam organisasi. Apapun

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil pengolahan dan analisis data, peneliti menarik

Wirausaha, Manajer dan Karyawan M. Judi Mukzam

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. transformasional dan iklim psikologis pada kinerja karyawan, maka berdasarkan pada

BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN

BAB III KERANGKA BERPIKIR, KERANGKA KONSEPTUAL DAN HIPOTESIS PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. perkembangan dalam bidang teknologi. Oleh karena itu, merupakan tugas

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. dianalisis dengan teori ilmiah serta perhitungan statistika yang relevan dapat. Pendidikan Dan Tenaga Kependidikan IPA

Hasil Pelatihan pada Pelatihan Guru Pamong SLTP Terbuka di BPG Bandung dapat

Hubungan Motivasi Berprestasi Siswa Dengan Hasil Belajar Pendidikan Jasmani

ANALISA EKSPORTIR NILAI DAN VOLUME FUNITURE ROTAN DI INDONESIA

ANALISIS MOTIVASI KERJA DAN KOMPETENSI PEDAGOGIK TERHADAP KINERJA. Mursaid Dahlan 1, Marwah 2

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan merupakan sesuatu yang dirasa kontroversional, akan tetapi hal itu

pengaruh variabel bebas (X1, dan X2) adalah besar terhadap adalah kecil terhadap variabel terikat (Y). BAB II URAIAN TEORITIS

BAB I PENDAHULUAN. pemangku kebijakan (stakeholders) di bidang pendidikan berkewajiban untuk

BAB I PENDAHULUAN. manusia. Menyadari akan hal tersebut, pemerintah sangat serius menangani. hidup bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.

BAB IV HASIL PENELITIAN. Data yang dikumpulkan dalam penelitian ini terdiri dari tiga variabel yaitu

BAB I PENDAHULUAN. yang ideal untuk memberikan pelayanan publik secara baik dan maksimal.

BIMBINGAN DAN KONSELING ADALAH STRATEGI UNTUK MENEMUKAN KEHIDUPAN DAN BELAJAR YANG EFEKTIF DAN PRODUKTIF

PENGARUH KEPEMIMPINAN DAN BUDAYA ORGANISASI TERHADAP KINERJA KARYAWAN PT. AIR MANCUR WONOGIRI

Oleh : Rino Yanuardi 84678/2007

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Hasil penelitian terdiri dari deskripsi hasil penelitian uji analisis

BABV SIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN. Berdasarkan basil analisis data dan pengujian hipotesis, maka ditarik

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. 1.Berdasarkan perhitungan pada Persamaan Regresi Berganda untuk variabel

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. adalah penelitian dari Purwaningtyas (2008) judul Pengaruh Iklim

BAB I PENDAHULUAN. melaksanakan peran dan tugasnya, ini berarti kinerja guru merupakan faktor

BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN REKOMENDASI. tentang Pengaruh Kepemimpinan Transformasional dan Iklim Organisasi

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. dalam penelitian ini, maka terdapat beberapa kesimpulan sebagai berikut : 1. Diperoleh persamaan regresi sebagai berikut :

DAFTAR ISI. ABSTRAK... i ABSTRACT... ii KATA PENGANTAR... iii DAFTAR ISI... vi DAFTAR TABEL... x DAFTAR GAMBAR... xii DAFTAR LAMPIRAN...

BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN REKOMENDASI

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN, DAN HIPOTESIS. Menurut Veithzal Rivai (2004:309) mendefinisikan penilaian kinerja

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Standar nasional pendidikan bertujuan menjamin mutu pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. bahwa batas usia pensiun Pegawai Negeri Sipil diperpanjang menjadi 58 tahun

BAB I PENDAHULUAN. Engagement sering kali dipandang sebagai kunci untuk mengangkat

KONTRIBUSI SUPERVISI KEPALA SEKOLAH DAN MOTIVASI KERJA TERHADAP DISIPLIN KERJA GURU SMP DI KOTA PADANG

DAFTAR ISI ABSTRAK... ABSTRACT... KATA PENGANTAR... DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR... DAFTAR LAMPIRAN...

2015 PERSEPSI GURU TENTANG PENILAIAN SIKAP PESERTA DIDIK DALAM KURIKULUM 2013 DI SMA NEGERI KOTA BANDUNG

BAB II KAJIAN TEORETIK

PENGARUH KEMAMPUAN MANAJERIAL KEPALA SEKOLAH DAN KOMPENSASI NON FINANSIAL TERHADAP KINERJA GURU SEKOLAH MENENGAH PERTAMA NEGERI SE KABUPATEN SLEMAN

BAB I PENDAHULUAN. organisasi. Menurut Hartati (dalam Afifah, 2011) Sumber daya manusia dalam

Kinerja guru di Kota Solo masih rendah, seperti yang dikemukakan oleh Kepala Badan Kepegawaian Daerah (BKD) Kota Solo, Etty Retnowati,

2015 PENGARUH GAJI TERHADAP KOMITMEN ORGANISASI PADA GURU HONORER SMK BINA WARGA BANDUNG

BAB I PENDAHULUAN. sandungan dalam era globalisasi, karena era globalisasi merupakan era

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem

BAB I PENDAHULUAN. Pada berbagai bidang khususnya kehidupan berorganisasi, faktor manusia

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI. Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan, akhirnya dapat disimpulkan

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN LAPORAN KKL. 4.1 Kemampuan Kinerja Pegawai Sekretariat Daerah Kabupaten

PROGRAM STUDI MAGISTER MANAJEMEN PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan salah satu pilar dalam kemajuan bangsa, dan

Jurnal Ilmiah Guru COPE, No. 02/Tahun XVIII/November 2014

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Ai Mintarsih, 2013

DAFTAR ISI KATA PENGANTAR. DAFTAR GAMBAR.. BAB I Pendahuluan Latar Belakang Penelitian Identifikasi Masalah...

DAFTAR ISI ABSTRAK... KATA PENGANTAR... DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR... DAFTAR LAMPIRAN...

Transkripsi:

BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN A. Kesimpulan Hasil penelitian menunjukkan bahwa : 1. Terdapat hubungan positif yang signifikan antara kepemimpinan kepala sekolah dengan kompetensi profesional guru. Hal ini memberikan pengertian bahwa semakin positif kepemimpinan kepala sekolah, akan diiringi dengan meningkatnya kompetensi profesional guru. Demikian pula sebaliknya, semakin negatif kepemimpinan kepala sekolah, akan diiringi dengan menurunnya kompetensi profesional guru. Hubungan kedua variabel ini ditunjukkan oleh persamaan regresi sederhana = -17,42 + 0,33 X 1 yang telah teruji linear dan signifikan. Kekuatan hubungan antara variabel X 1 dan Y ditunjukkan oleh koefisien korelasi r y1 sebesar 0,51 dan koefisien determinan r 2 sebesar 0,2601, sehingga kontribusi variabel X 1 terhadap Y sebesar 26,01%. Hal ini berarti 26,01% variasi nilai kompetensi profesional guru ditentukan oleh kepemimpinan kepala sekolah. Melalui pengujian korelasi parsial, dimana variabel sikap guru terhadap pekerjaan dikontrol, menghasilkan koefisien korelasi r y12 sebesar 0,65 dan koefisien determinan r 2 y12 sebesar 0,42. Hal ini menunjukkan dalam kondisi sikap guru terhadap pekerjaan dikontrol, variabel kepemimpinan kepala sekolah memberikan kemampuan menjelaskan kualitas kompetensi profesional guru sebesar 42%. 82

83 2. Terdapat hubungan positif yang signifikan antara sikap guru terhadap pekerjaan dengan kompetensi profesional guru. Hal ini memberikan pengertian bahwa semakin positif sikap guru terhadap pekerjaan, akan diiringi dengan meningkatnya kompetensi profesional guru. Demikian pula sebaliknya, semakin negatif sikap guru terhadap pekerjaan, akan diiringi dengan menurunnya kompetensi profesional guru. Hubungan kedua variabel ini ditunjukkan oleh persamaan regresi sederhana = -24,27 + 0,46 X 2 yang telah teruji linear dan signifikan. Kekuatan hubungan antara variabel X 2 dan Y ditunjukkan oleh koefisien korelasi r y2 sebesar 0,62 dan koefisien determinan r 2 y2 sebesar 0,3844, sehingga kontribusi variabel X 2 terhadap Y sebesar 38,44%. Hal ini berarti 38,44% variasi nilai kompetensi profesional guru ditentukkan oleh sikap guru terhadap pekerjaan. Melalui pengujian korelasi parsial, dimana variabel kepemimpinan kepala sekolah dikontrol, menghasilkan koefisien korelasi r y21 sebesar 0,47 dan koefisien determinan r 2 y21 sebesar 0,2209. Hal ini menunjukkan dalam kondisi kepemimpinan kepala sekolah dikontrol, variabel sikap guru terhadap pekerjaan memberikan kemampuan menjelaskan kompetensi profesional guru sebesar 22,09%. 3. Terdapat hubungan positif yang signifikan antara kepemimpinan kepala sekolah dan sikap guru terhadap pekerjaan dengan kompetensi profesional guru. Hal ini memberikan pengertian bahwa semakin positif baik kepemimpinan kepala sekolah maupun sikap guru terhadap pekerjaan, maka semakin tinggi pula kompetensi profesional guru. Sebaliknya semakin negatif kepemimpinan kepala

84 sekolah maupun sikap guru terhadap pekerjaan, maka semakin rendah pula kompetensi profesional guru. Hubungan variabel bebas dengan variabel terikat ditunjukkan oleh persamaan regresi = -34,20 + 0,15 X 1 + 0,36 X 2. Berdasarkan uji linearitas dan signifikansi persamaan tersebut telah teruji linear dan signifikan. Kekuatan hubungan ditunjukkan oleh koefisien korelasi multiple r y12 sebesar 0,65 sehingga koefisien determinannya 0,4225. Hal ini menunjukkan 42,25% variasi yang terjadi pada kompetensi profesioanal guru ditentukkan secara bersama-sama oleh kepemimpinan kepala sekolah dan sikap guru terhadap pekerjaan. B. Implikasi Berdasarkan hasil penelitian, terdapat hubungan positif antara kepemimpinan kepala sekolah, sikap guru terhadap pekerjaan, serta kepemimpinan kepala sekolah dan sikap guru terhadap pekerjaan secara bersama sama dengan kompetensi profesional guru. Hal ini menegaskan bahwa sebagai komponen utama suatu sekolah, kepala sekolah dan guru itu sendiri memiliki peranan besar terhadap tinggi rendahnya komptensi profesional guru di sekolah. Kepala sekolah merupakan tenaga fungsional guru yang diberi tugas untuk memimpin suatu sekolah. Fungsi dari kepemimpinan kepala sekolah antara lain mempengaruhi, menggerakkan, dan membangkitkan kepercayaan dan loyalitas bawahannya. Hal ini menunjukkan seorang kepala sekolah memiliki peranan yang

85 cukup menentukan terhadap kompetensi profesional bawahannya dalam hal ini seorang guru di sekolah. Kompetensi profsional guru yang tinggi di suatu sekolah dapat tercapai bilamana seorang kepala sekolah memiliki kewibawaan, sifat dan keterampilan, serta perilaku yang memadai. Dengan kewibawaan yang tinggi, sifat dan keterampilan yang profesional, serta perilaku yang baik, kepala sekolah akan dengan mudah membimbing dan mengarahkan guru guna mencapai kompetensi profesional yang tinggi. Rendahnya kualitas kepemimpinan kepala sekolah tentu akan berimbas terhadap rendahnya kompetensi profesional guru. Oleh karena itu, bila hal ini terjadi maka perlu diupayakan usaha perbaikan kualitas kepemimpinan kepala sekolah, dengan cara meningkatkan conceptual skills, human skill dan technical skill dari kepala sekolah yang bersangkutan. Peningkatan technical skill, yaitu melalui usaha peningkatan kecakapan spesifik tentang proses, prosedur atau teknik-teknik atau merupakan kecakapan khusus dalam menganalisis hal-hal khusus dan penggunaan fasilitas, peralatan serta teknik pengetahuan yang spesifik. Peningkatan human skill, yaitu melalui usaha peningkatan kecakapan pemimpin untuk bekerja sama secara efektif sebagai anggota kelompok dan untuk menciptakan usaha kerjasama dilingkungan kelompok yang dipimpinnya. Sedangkan peningkatan conceptual skills, yaitu melalui usaha peningkatan kemampuan seorang pemimpin dalam melihat organisasi sebagai suatu keseluruhan, dimana seorang pemimpin harus mengetahui

86 bagaimana fungsi organisasi dan mampu mengkordinasikan seluruh aktivitas organisasi. Sikap guru terhadap pekerjaan merupakan cerminan dari kepercayaan, kepuasan, dan perilaku yang ditampilkan guru. Bilamana seorang guru memiliki sikap positif terhadap pekerjaan, maka akan menampilkan suatu kepercayaan, kepuasan dan perilaku yang positif terhadap pekerjaannya. Seorang guru yang memiliki kesesuaian antara pekerjaan dengan kemampuan dan minat, akan menampilkan kepercayaan terhadap pekerjaan yang tinggi. Seorang guru akan merasa puas dengan pekerjaannya apabila ditunjang oleh gaji yang cukup, adanya peluang promosi, dan lingkungan kerja yang kondusif. Sementara itu seorang guru dapat dikategorikan berperilaku positif bilamana memiliki tanggung jawab, etos kerja, disiplin, dan kreativitas yang tinggi. Kepercayaan dan kepuasan yang tinggi serta perilaku yang baik terhadap pekerjaan, merupakan faktor-faktor penunjang terciptanya seorang guru yang memiliki kompetensi profesional yang tinggi. Oleh karena itu seorang guru yang memiliki tingkat kepercayaan dan kepuasan yang rendah serta perilaku negatif terhadap pekerjaan, maka sudah barang tentu guru tersebut akan menampilkan suatu kompetensi profesional yang rendah. Upaya untuk meningkatkan sikap guru terhadap pekerjaan, dapat dilakukan melalui peningkatan tiga komponen yang membentuk struktur sikap yaitu, komponen kognitif, afektif dan konatif. Peningkatan komponen kognitif, yaitu melalui usaha peningkatan komponen yang berkaitan dengan kepercayaan terhadap pekerjaan yang

87 diemban. Peningkatan komponen afektif, yaitu melalui usaha peningkatan komponen yang berhubungan dengan kepuasan terhadap pekerjaan yang diemban. Sedangkan peningkatan komponen konatif, yaitu melalui usaha peningkatan komponen yang berhubungan dengan kecenderungan berperilaku terhadap pekerjaan yang diemban. C. Saran Berdasarkan kesimpulan dan implikasi seperti diuraikan diatas, dibawah ini diajukan beberapa saran sebagai berikut : 1. Kompetensi profesional guru masih rendah mengisyaratkan perlunya diupayakan usaha-usaha guna meningkatkan kompetensi profesional guru di Kabupaten Pandeglang oleh pihak-pihak yang terkait. 2. Peningkatan kompetensi profesional guru dapat dilakukan dengan peningkatan kualitas kepemimpinan dari kepala sekolah, sehingga seorang kepala sekolah harus memiliki kapasitas yang memadai sehingga mampu mempengaruhi dan menggerakkan para guru guna meningkatkan kompetensi profesionalnya. 3. Bagi guru-guru khususnya guru matematika, diharapkan lebih memacu sikap positif terhadap pekerjaan yang diemban. Hal ini dapat dilakukan dengan menjalankan fungsi dan kedudukannya sebagai tenaga pengajar dan pendidik di sekolah dengan penuh rasa tanggung jawab.

88 Hasil penelitian menunjukkan kompetensi profesional guru di Kabupaten Pandeglang masih rendah. Hal ini memberikan indikasi bahwa kompetensi profesional guru belum mampu menunjukkan keadaan yang diharapkan. Kompetensi profesional guru yang rendah pada akhirnya mengakibatkan keputusan yang diambil berdasarkan tes kompetensi yang diberikan menjadi kurang tepat. Untuk mengantisipasi agar hal ini tidak terjadi pada masa mendatang, maka perlu diadakan berbagai upaya guna meningkatkan kompetensi profesional guru. Dengan terujinya hubungan signifikan antara variabel bebas dan variabel terikat, maka kompetensi profesional guru dapat ditingkatkan dengan jalan meningkatkan kepemimpinan kepala sekolah dan sikap guru terhadap pekerjaan. Peningkatan kepemimpinan kepala sekolah dapat dilakukan melalui tiga hal yaitu dengan meningkatkan conceptual skills, human skill dan technical skill dari kepala sekolah yang bersangkutan. 1. Peningkatan technical skill, yaitu melalui usaha peningkatan kecakapan spesifik tentang proses, prosedur atau teknik-teknik atau merupakan kecakapan khusus dalam menganalisis hal-hal khusus dan penggunaan fasilitas, peralatan serta teknik pengetahuan yang spesifik.

89 2. Peningkatan human skill, yaitu melalui usaha peningkatan kecakapan pemimpin untuk bekerja sama secara efektif sebagai anggota kelompok dan untuk menciptakan usaha kerjasama dilingkungan kelompok yang dipimpinnya. 3. Peningkatan conceptual skills, yaitu melalui usaha peningkatan kemampuan seorang pemimpin dalam melihat organisasi sebagai suatu keseluruhan, dimana seorang pemimpin harus mengetahui bagaimana fungsi organisasi dan mampu mengkordinasikan seluruh aktivitas organisasi. Upaya untuk meningkatkan sikap guru terhadap pekerjaan, dapat dilakukan melalui peningkatan tiga komponen yang membentuk struktur sikap yaitu, komponen kognitif, afektif dan konatif. 1. Peningkatan komponen kognitif, yaitu melalui usaha peningkatan komponen yang berkaitan dengan kepercayaan terhadap pekerjaan yang diemban. 2. Peningkatan komponen afektif, yaitu melalui usaha peningkatan komponen yang berhubungan dengan kepuasan terhadap pekerjaan yang diemban. 3. Peningkatan komponen konatif, yaitu melalui usaha peningkatan komponen yang berhubungan dengan kecenderungan berperilaku terhadap pekerjaan yang diemban.