Analisis Kontribusi Retribusi Parkir Terhadap Pendapatan Asli Daerah Kabupaten Malang

dokumen-dokumen yang mirip
ANALISIS PENERIMAAN RETRIBUSI PARKIR DALAM RANGKA MENINGKATKAN EFEKTIFITAS PENDAPATAN ASLI DAERAH (PAD) (Studi Kasus pada Pemerintah Kota Kediri)

BAB I PENDAHULUAN. Pendapatan Asli Daerah (PAD) kota Bandung periode 2006 hingga 2012

A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN. Lahirnya kebijakan ekonomi daerah yang mengatur hubungan pemerintah

BAB I PENDAHULUAN. No.22 tahun 1999 dan Undang-undang No.25 tahun 1999 yang. No.33 tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan antara Pemerintah Pusat

BAB I PENDAHULUAN. Desentralisasi merupakan suatu istilah yang mulai populer di Indonesia

ANALISIS KEMANDIRIAN DAN EFEKTIVITAS KEUANGAN DAERAH DI KOTA TARAKAN TAHUN

ANALISIS KINERJA KEUANGAN ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH (APBD) KABUPATEN KLATEN TAHUN

ANALISIS KEMAMPUAN KEUANGAN DAERAH DAN TREND PADA PEMERINTAH KABUPATEN BULELENG TAHUN ANGGARAN

Pande Kadek Yuda Mahardika. Jurusan Pendidikan Ekonomi Universitas Pendidikan Ganesha Singaraja, Indonesia.

ANALISIS PERTUMBUHAN EKONOMI, KONTRIBUSI DANA BAGI HASIL PAJAK (DBHP),DANA BAGI HASIL BUKAN PAJAK(DBHBP), DAN PENDAPATAN DAERAHKABUPATEN

BAB I PENDAHULUAN. (selanjutnya disebut dengan UU Pemda) yang selanjutnya mengalami perubahan

POTENSI RETRIBUSI PARKIR DI KABUPATEN PEKALONGAN

Economics Development Analysis Journal

Jurnal Berkala Ilmiah Efisiensi Volume 16 No. 03 Tahun 2016

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. diambil adalah Kabupaten/ Kota di Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta.

Diaz Ardhiansyah Sri Mangesti Rahayu Achmad Husaini Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Brawijaya Malang

ANALISIS EFEKTIFITAS DAN EFISIENSI PEMUNGUTAN PAJAK REKLAME SERTA KONTRIBUSINYA TERHADAP PENERIMAAN PAJAK DAERAH (STUDI KASUS DI DPPKA KOTA SURAKARTA)

Analisis Kinerja Keuangan Dalam Otonomi Daerah Kabupaten Nias Selatan

ANALISIS KEMANDIRIAN KEUANGAN DAERAH DI ERA OTONOMI PADA PEMERINTAH KABUPATEN TABANAN

Yerni Pareang Alumni Fakultas Ekonomi Universitas Balikpapan. Yudea Dosen Fakultas Ekonomi Universitas Balikpapan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. Pembangunan ekonomi daerah khususnya Daerah Tingkat II (Dati II)

ANALISIS EFEKTIVITAS DAN EFISIENSI PAJAK DAERAH SERTA KONTRIBUSINYA TERHADAP PENDAPATAN ASLI DAERAH DI PROVINSI JAWA TENGAH

ANALISIS EFEKTIVITAS DAN KONTRIBUSI PAJAK BUMI DAN BANGUNAN PERDESAAN DAN PERKOTAAN (PBB P2) TERHADAP PENDAPATAN ASLI DAERAH (PAD) KABUPATEN JEMBER

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Pembangunan merupakan salah satu upaya bagi pemerintah untuk mengembangkan

KONSTRIBUSI PAJAK DAERAH TERHADAP PENDAPATAN ASLI DAERAH (PAD) DI KABUPATEN PAMEKASAN

ANALISIS EFEKTIVITAS PAJAK DAERAH ATAS PENDAPATAN ASLI DAERAH PADA BADAN PELAYANAN PAJAK DAERAH KOTA MALANG TAHUN

ANALISIS KONTRIBUSI PENERIMAAN PAJAK DAERAH TERHADAP PENDAPATAN ASLI DAERAH KOTA PEMATANGSIANTAR. Calen (Politeknik Bisnis Indonesia) Abstrak

IMPLEMENTASI PERDA KOTA DUMAI TENTANG RETRIBUSI PELAYANAN PASAR

BAB 1 PENDAHULUAN. otonomi daerah. Otonomi membuka kesempatan bagi daerah untuk mengeluarkan

ANALISIS PERTUMBUHAN DAN KONTRIBUSI PAJAK DAERAH, RETRIBUSI DAERAH, DAN LAIN-LAIN PAD YANG SAH TERHADAP PENDAPATAN ASLI DAERAH

EVALUASI PENERIMAAN PAJAK BUMI DAN BANGUNAN (PBB) SETELAH PENETAPAN UU NO

ANALISIS KINERJA KEUANGAN PADA DINAS PENGELOLAAN KEUANGAN DAN ASET DAERAH (DPKAD) KOTA SEMARANG TAHUN

ANALISIS PERANAN PAJAK DAERAH DALAM RANGKA PENINGKATAN PENDAPATAN DAERAH KOTA PROBOLINGGO

BAB I PENDAHULUAN. yang merupakan revisi dari Undang-Undang Nomor 22 Tahun 1999 menyatakan bahwa

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pembangunan merupakan suatu proses yang berkesinambungan yang

BAB I PENDAHULUAN. titik awal pelaksanaan pembangunan, sehingga daerah diharapkan bisa lebih mengetahui

ANALISIS KONTRIBUSI PAJAK HOTEL TERHADAP PENDAPATAN ASLI DAERAH KOTA SAMARINDA

KONTRIBUSI PEMUNGUTAN RETRIBUSI TERMINAL TERHADAP PENDAPATAN ASLI DAERAH (Studi Kasus pada Terminal Tirtonadi Surakarta tahun )

EVALUASI EFEKTIVITAS PENERIMAAN DAN PERTUMBUHAN PAJAK HOTEL DAN PAJAK RESTORAN SEBAGAI SALAH SATU SUMBER PENDAPATAN ASLI DAERAH

Isfatul Fauziah Achmad Husaini M. Shobaruddin

Keyword : the revenue of Motor Vehicle Tax and Customs of Motor Vehicle, regional development fund, Contribution

BAB I PENDAHULUAN. Undang Nomor 23Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah dan Undang-

BAB I PENDAHULUAN. pengelolaan keuangan. Oleh karena itu, daerah harus mampu menggali potensi

Economics Development Analysis Journal

ANALISIS PENERIMAAN PAJAK HOTEL DAN RESTORAN SEBAGAI SUMBER PENDAPATAN ASLI DAERAH KOTA MADIUN

ANALISIS EFEKTIVITAS REALISASI PAJAK HOTEL DAN KONTRIBUSINYA TERHADAP PENDAPATAN ASLI DAERAH PADA DINAS PENDAPATAN DAERAH KOTA BITUNG

ANALISIS KEMANDIRIAN FISKAL DALAM UPAYA MENDUKUNG PELAKSANAAN URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH DI KABUPATEN INDRAGIRI HULU

JURNAL ASET (AKUNTANSI RISET)

BAB I PENDAHULUAN. yang tidak dipisahkan, jasa giro, pendapatan bunga keuntungan selisih nilai tukar rupiah

BAB 1 PENDAHULUAN. Retribusi parkir merupakan salah satu potensi yang dikelola untuk dijadikan

DAFTAR ISI. Halaman Sampul Depan Halaman Judul... Halaman Pengesahan Skripsi... Daftar Isi... Daftar Tabel... Daftar Gambar... Daftar Lampiran...

ANALISIS KONTRIBUSI RETRIBUSI JASA UMUM TERHADAP PENERIMAAN PENDAPATAN ASLI DAERAH KABUPATEN SAROLANGUN

Boby Fandhi Putra Dwi Atmanto Nila Firdausi Nuzula Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Brawijaya Malang

BAB I PENDAHULUAN. Pelaksanaan otonomi daerah ditandai dengan diberlakukannya UU No.

EFEKTIVITAS DAN KONTRIBUSI PAJAK RESTORAN DALAM PENINGKATAN PENDAPATAN ASLI DAERAH KABUPATEN SERANG (TAHUN ANGGARAN )

ANALISIS PENERIMAAN RETRIBUSI PARKIR SEBAGAI SALAH SATU SUMBER PENDAPATAN ASLI DAERAH KOTA MEDAN

ANALISIS RASIO UNTUK MENGUKUR KINERJA PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH KABUPATEN BANTUL

EFEKTIVITAS PAJAK HIBURAN TERHADAP PENDAPATAN ASLI DAERAH (PAD) (Studi Kasus Pada Pemerintah Daerah Kota Kediri)

ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN PEMERINTAH BOJONEGORO DAN JOMBANG TAHUN

Jurnal Ilmiah Akuntansi dan Keuangan, Vol.6, No.01, Bulan Januari 2017 Page 75

ANALISIS KINERJA KEUANGAN DAERAH PEMERINTAH KOTA MEDAN

BAB I PENDAHULUAN. Sistem pemerintahan Republik Indonesia mengatur asas desentralisasi,

PENGARUH RASIO KEMANDIRIAN, EFEKTIFITAS DAN PERTUMBUHAN PADA KABUPATEN SOPPENG

STUDI TENTANG PEMUNGUTAN RETRIBUSI PARKIR DAN KONTRIBUSINYA TERHADAP PENDAPATAN ASLI DERAH DI KOTA SAMARINDA

PENGARUH DESENTRALISASI BPHTB TERHADAP PENERIMAAN DAERAH KABUPATEN BADUNG. Komang Yogi Wirasatya Made Yenni Latrini

ANALISIS EVEKTIVITAS DAN KONTRIBUSI PAJAK DAERAH TERHADAP PENDAPATAN ASLI DAERAH KOTA PADANG PANJANG PERIODE

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

UIN MALIKI MALANG ABSTRACT

KONTRIBUSI PAJAK HIBURAN DALAM MENINGKATKAN PENDAPATAN ASLI DAERAH (PAD) PADA DINAS PENDAPATAN KABUPATEN PAMEKASAN ACMARUL FAJAR. Universitas Madura

PERANAN PAJAK DAERAH DAN RETRIBUSI DAERAH TERHADAP PENDAPATAN ASLI DAERAH (PAD) DI KABUPATEN EKSKARESIDENAN BANYUMAS. (Tahun Periode 2006 Sampai 2010)

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. adalah ketersediaan dana oleh suatu negara yang diperlukan untuk pembiayaan

EFEKTIVITAS PAJAK RESTORAN UNTUK MENINGKATKAN PENDAPATAN ASLI DAERAH (PAD) PADA PEMERINTAH DAERAH KOTA KEDIRI

BAB V PENUTUP. maka bab ini akan mengambil kesimpulan dan saran sebagai berikut :

BAB I PE DAHULUA. sesuai dengan perkembangan masyarakat dan Negara baik di bidang. kenegaraan maupun di bidang sosial dan ekonomi. Pada mulanya pajak

BAB IV METODA PENELITIAN

ABSTRAK. Menghitung Potensi Retribusi Parkir Di Kota Makassar. Lina Aliany A.Yamang Paddere Muhammad Ashari

ANALISIS EFEKTIVITAS PENERIMAAN RETRIBUSI DAERAH DAN KONTRIBUSINYA TERHADAP PENINGKATAN PENDAPATAN ASLI DAERAH (PAD) DI PROVINSI SULAWESI UTARA

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Era otonomi daerah yang secara resmi mulai diberlakukan di Indonesia sejak 1

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pembangunan otonomi daerah khususnya Daerah Tingkat II (Dati II) merupakan titik awal pelaksanaan pembangunan,

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB 1 PENDAHULUAN. adalah untuk meningkatkan kesejahteraan rakyat. Dalam era globalisasi dan

PERAN PAJAK PENERANGAN JALAN TERHADAP PENDAPATAN ASLI DAERAH

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. roda pemerintahan. Oleh karena itu tiap-tiap daerah harus mengupayakan agar

ANALISIS RASIO KEUANGAN DAERAH SEBAGAI PENILAIAN KINERJA (Studi pada Dinas Pendapatan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah Kabupaten Semarang)

ANALISIS STRUKTUR APBD KABUPATEN KAMPAR TAHUN Taryono

BAB I PENDAHULUAN. pemerintah daerah, namun di sisi lain memberikan implikasi tanggung jawab yang

BAB I PENDAHULUAN. Otonomi daerah merupakan peluang dan sekaligus juga sebagai tantangan.

BAB I PENDAHULUAN. mengubah atau memperbaiki keadaan suatu negara. Dengan adanya kewajiban

BAB I PENDAHULUAN. pemerintahan yang baik pula. Oleh karena itu, pemerintah diharapkan mampu

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Era reformasi memberikan kesempatan untuk melakukan perubahan pada

ANALISIS EFEKTIVITAS DAN EFISIENSI PENERIMAAN RETRIBUSI DAERAH PADA DINAS PENDAPATAN, PENGELOLAAN KEUANGAN DAN ASET DAERAH KABUPATEN BENGKULU TENGAH

Analisis Kemampuan Keuangan Daerah Kabupaten Aceh Timur

FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS ANDALAS SKRIPSI ANALISIS EFISIENSI DAN EFEKTIFITAS PEMUNGUTAN PAJAK RESTORAN DI KOTA PADANG. Oleh: FIKRI ZUHRI PADANG

BAB I PENDAHULUAN. rakyat dalam rangka mewujudkan tujuan dari pembangunan nasional.

ANALISIS EFEKTIVITAS DAN KONTRIBUSI PAJAK DAERAH SEBAGAI SUMBER PENDAPATAN ASLI DAERAH PROVINSI RIAU

LAJU PERTUMBUHAN PAJAK RESTORAN, HOTEL DAN HIBURAN DALAM PAD KOTA KEDIRI

BAB I PENDAHULUAN. dipisahkan dan lain-lain PAD yang sah (Prasetyo, 2008). keuangan daerah lainnya. Meskipun apabila dilihat dari hasil yang

IMPLEMENTASI KEBIJAKAN RETRIBUSI PARKIR TEPI JALAN

Transkripsi:

Analisis Kontribusi Retribusi Parkir Terhadap Pendapatan Asli Daerah Kabupaten Malang Rahmawati Widya Putri Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Malang Email: rmwtwidyap@gmail.com Abstract This study aims to determine how is the contribution, growth, effectivity level of parking retribution towards district own source revenue of Malang Regency in 010-014 and how realization of forecasting trends parking fees of Malang Regency in 015-019. This type of research is descriptive research with quantitative approach. The data chosen are secondary datas which are realization and targets of parking retribution in Malang Regency as well as realization and targets district own source revenue of Malang Regency region in 010-014 period. The results showed (1) The contribution of parking retribution towards district own source revenue of Malang Regency experiences fluctuation. This is caused by the renewal of regional regulation about policy official announcement of parking costs. () The growth of parking retribution experiences fluctuation. This is pursuant to realization of parking retribution which is focused only on the targets achievement without considering the history growth of it in previous years. (3) Effectivity level of parking retribution towards district own source revenue of Malang Regency classified effective. (4) The realization trend forecasting parking fees of Malang Regency in 015-019 continues to increase. Keywords : region revenue, parking retribution, contribution PENDAHULUAN Pada tanggal 1 Januari 001, otonomi daerah telah resmi diberlakukan di Indonesia. Dengan diberlakukannya secara resmi otonomi daerah ini maka membebaskan pemerintah pusat dari berbagai beban dan menangani urusan suatu daerah yang bisa diserahkan kepada pemerintah daerah. Widjaja (00: 76) menjelaskan otonomi daerah adalah kewenangan daerah otonom untuk mengatur dan mengurus kepentingan masyarakat setempat menurut prakarsa sendiri berdasarkan aspirasi masyarakat, sesuai dengan peraturan perundang-undangan. Dalam konteks pajak dan retribusi daerah, terdapat tiga Undang-Undang yang menjadi dasar pungutan pajak dan retribusi daerah, yaitu UU No. 3 tahun 004 tentang Pemerintahan Daerah, UU No. 33 tahun 004 tentang Perimbangan Keuangan Antara Pemerintah Pusat dan Pemerintahan Daerah dan Undang-Undang Nomor 8 Tahun 009 sebagai pengganti Undang- Undang Nomor 34 Tahun 000 tentang pajak daerah dan retribusi daerah. Potensi pendapatan yang dimiliki oleh setiap daerah tentu berbeda-beda. Oleh karena itu setiap daerah memberikan penekanan yang berbeda-beda pula pada setiap sumber pendapatan daerah. Menurut pengamatan peneliti secara singkat, target Pendapatan Asli Daerah Kabupaten Malang pada tahun 010-014 selalu mengalami peningkatan. Adapun di Kabupaten Malang, potensi titik parkir yang ada di Kabupaten Malang sampai periode tahun 014 berjumlah 567 buah parkir dengan jumlah juru parkir sebanyak 1008 orang. 3

Dari penjelasan di atas penelitian ini dilakukan untuk mengetahui Bagaimana kontribusi retribusi parkir terhadap Pendapatan Asli Daerah (PAD) Kabupaten Malang pada tahun 010-014, Bagaimana pertumbuhan retribusi parkir terhadap Pendapatan Asli Daerah (PAD) Kabupaten Malang pada tahun 010-014, Bagaimana tingkat efektivitas retribusi parkir terhadap Pendapatan Asli Daerah (PAD) Kabupaten Malang pada tahun 010-014 dan Bagaimana tren peramalan realisasi retribusi parkir Kabupaten Malang pada tahun 015-019. KAJIAN PUSTAKA Sumber Pendapatan Daerah Pemerintah daerah telah diberi otonomi secara luas dan desentralisasi fiskal, maka pelaksanaan otonomi tersebut harus tetap berada dalam hukum Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). Dalam hal sumber pendapatan yang menjadi hak pemerintah daerah, Undang-Undang No. 3 Tahun tentang Pemerintah Daerah dan Undang-Undang No. 33 Tahun 004 tentang Perimbangan Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Daerah telah menetapkan sumber pendapatan daerah sebagai berikut. Sumber pendapatan daerah berasal dari, hasil pajak daerah, hasil retribusi daerah, hasil pengelolaan kekayaan daerah yang dipisahkan, dan lain-lain PAD yang sah. Selain itu pendapatan daerah bersumber dari Dana Perimbangan yang meliputi Dana Bagi Hasil yang bersumber dari pajak dan sumber daya alam, Dana Alokasi Umum, Dana Alokasi Khusus, Lain-Lain pendapatan daerah yang sah. Di samping itu sumber pendapatan daerah berasal dari hibah, dana darurat, dan lainlain pendapatan yang ditetapkan Pemerintah. Pendapatan Asli Daerah Pengertian Pendapatan Asli Daerah berdasarkan Undang-Undang Nomor 33 Tahun 004 tentang Perimbangan Keuangan antara Pusat dan Daerah Pasal 1 angka 18 menjelaskan bahwa Pendapatan Asli Daerah, selanjutnya disebut PAD adalah pendapatan yang diperoleh daerah yang dipungut berdasarkan peraturan daerah sesuai dengan peraturan perundang-undangan. Salah satu tujuan pelaksanaan otonomi daerah dan desentralisasi fiskal adalah untuk meningkatkan kemandirian daerah dan mengurangi ketergantungan fiskal terhadap pemerintah pusat. Peningkatan kemandirian daerah sangat erat kaitannya dengan kemampuan daerah dalam mengelola Pendapatan Asli Daerah (PAD). Mahmudi menjelaskan (010: 18) semakin tinggi kemampuan daerah dalam menghasilkan PAD, maka semakin besar pula diskresi daerah untuk menggunakan PAD tersebut sesuai dengan aspirasi, kebutuhan, dan prioritas pembangunan daerah. Retribusi Parkir Dewi (013: 8) menjelaskan retribusi parkir adalah pembayaran atas jasa atau pelayanan penyediaan tempat parkir yang dimiliki dan dikelola oleh Pemerintah Daerah. Berdasarkan Undang-Undang No. 8 Tahun 009 tentang Pajak daerah dan Retribusi Daerah, retribusi parkir terdapat dalam dua golongan retribusi daerah. yaitu retribusi jasa umum dan retribusi jasa khusus. Retribusi parkir yang termasuk dalam retribusi jasa umum adalah retribusi pelayanan parkir di Tepi Jalan Umum. 4

Menurut Yani (008: 65) Pelayanan parkir ditepi jalan umum adalah penyediaan pelayanan parkir di tepi jalan umum yang ditentukan oleh Pemerintah Daerah. Sedangkan Retribusi parkir yang termasuk dalam retribusi jasa usaha adalah retribusi pelayanan parkir di Tempat Khusus Parkir. Menurut Yani (008:65) Pelayanan parkir di Tempat Khusus Parkir adalah pelayanan penyediaan tempat parkir yang khusus disediakan, dimiliki dan dikelola oleh Pemerintah Daerah, tidak termasuk yang disediakan oleh Badan Usaha Milik Daerah dan pihak swasta METODE Metode penelitian yang digunakan oleh peneliti adalah metode deskriptif kuantitatif. Instrumen penelitian yang digunakan oleh peneliti berupa observasi, dokumentasi dan wawancara. Peneliti menggunakan data primer berupa wawancara dan data sekunder berupa data realisasi dan target PAD periode 010-014, realisasi dan target retribusi parkir periode 010-014, Peraturan Daerah Kabupaten Malang Nomor 10 Tahun 010 tentang Retribusi Jasa Umum serta Peraturan Daerah Kabupaten Malang Nomor 11 Tahun 010 tentang Retribusi Jasa Usaha. Data-data tersebut, diperoleh dari Dinas Pendapatan Daerah Kabupaten Malang dan Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informatika Kabupaten Malang berupa angka kemudian diolah secara statistik sederhana yaitu berupa persentase dan rata-rata serta di deskripsikan dengan hasil wawancara sebagai bukti permasalahan dan bukti pendukung. HASIL DAN PEMBAHASAN Kontribusi Retribusi Parkir Kontribusi retribusi parkir digunakan untuk mengetahui besarnya peranan penerimaan retribusi parkir terhadap Pendapatan Asli Daerah (PAD) Kabupaten Malang pada tahun 010-014.Untuk menghitung besarnya kontribusi, dapat dilakukan dengan menggunakan rumus sebagai berikut (Daud, 001: 155). Kontribusi = realisasi penerimaan retribusi parkir realisasi penerimaan PAD x 100% Hasil perhitungan dari analisis kontribusi retribusi parkir terhadap Pendapatan Asli Daerah Kabupaten Malang adalah sebagai berikut. Tabel Kontribusi Retribusi Parkir Terhadap Pendapatan Asli Daerah Kabupaten Malang Tahun 010-014. Tahun Anggaran Realisasi Retribusi Parkir (Rp) Realisasi Pendapatan Asli Daerah (Rp) Kontribusi (%) 010 808.000.000 133.603.59.814 0,60 011 1.11.33.500 17.333.335.957 0,64 01 1.503.868.500 197.53.958.804,54 0,76 013 1.61.653.500 6.67.60.454,08 0,61 014 1.751.70.500 411.171.4.119, 0,43 Rata-rata 0,61 Sumber: Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informatika Kabupaten Malang dan Dinas Pendapatan Daerah Kabupaten Malang, data diolah. 5

Berdasarkan tabel diatas, dapat diketahui bahwa kontribusi retribusi parkir terhadap Pendapatan Asli Daerah Kabupaten Malang selama periode 010-014 mengalami fluktuasi. Rata-rata kontribusi retribusi parkir terhadap Pendapatan Asli Daerah Kabupaten Malang selama periode 010-014 yaitu sebesar 0,61%. Kontribusi retribusi parkir tertinggi terjadi pada tahun 01 yaitu sebesar 0,76 persen. Hal ini dikarenakan adanya kenaikan tarif parkir yang sudah disesuaikan dengan kondisi sosial ekonomi masyarakat Kabupaten Malang berdasarkan laju inflasi yang terjadi. Kenaikan tarif parkir telah ditetapkan dalam Peraturan Daerah Kabupaten Malang Nomor 10 Tahun 010 tentang Retribusi Jasa Umum dan Peraturan Daerah Kabupaten Malang Nomor 11 Tahun 010 tentang Retribusi Jasa Usaha di tahun 01 yang sudah berjalan dengan baik dengan adanya masa sosialisasi terlebih dahulu pada tahun 011 sebagai bagian dalam bentuk implementasi kebijakan. Adapun penetapan perubahan tarif retribusi parkir untuk jenis kendaraan dengan jumlah berat yang diperbolehkan (JBB) lebih besar 3500 Kg, sebesar Rp.000 (dua ribu rupiah) per sekali parkir menjadi Rp.3000 (tiga ribu rupiah) per sekali parkir, jenis kendaraan dengan jumlah berat yang diperbolehkan(jbb) kurang dari atau sama dengan 3500 Kg, sebesar Rp. 1000 (seribu rupiah) per sekali parkir menjadi Rp.1500 (seribu lima ratus rupiah) per sekali parkir dan sepeda motor atau kendaraan sejenis sebesar Rp. 500 (lima ratus rupiah) per sekali parkir menjadi Rp.1000 (seribu rupiah) per sekali parkir. Kontribusi retribusi parkir terendah terjadi pada tahun 014 yaitu sebesar 0,43 persen. Hal ini disebabkan realisasi Pendapatan Asli Daerah yang semakin tinggi, sehingga kontribusi retribusi parkir terlihat rendah. Adapun sumber penerimaan paling tinggi diperoleh dari lain-lain Pendapatan Asli Daerah yang sah. Kesimpulan hasil analisis yang dapat diambil berdasarkan pernyataan di atas menjelaskan bahwa semakin tinggi realisasi retribusi parkir terhadap Pendapatan Asli Daerah maka kontribusinya akan semakin kecil begitu juga sebaliknya, semakin rendah kontribusi retribusi parkir terhadap Pendapatan Asli Daerah maka kontribusinya akan semakin besar. Pertumbuhan Retribusi Parkir Pertumbuhan retribusi parkir digunakan untuk mengitung laju pertumbuhan retribusi parkir di Kabupaten Malang setiap tahunnya selama periode pengamatan yaitu dari tahun 010 sampai 014. Rumus yang digunakan dalam analisis laju pertumbuhan retribusi parkir adalah sebagai berikut (Widodo,1990: 36). RPt RP( t 1) RPt x100% RP( t 1) Keterangan : RPt : Pertumbuhan (rate of growth) retribusi parkir RPt : Besarnya retribusi parkir pada tahun tertentu t 1 : Tahun sebelum tahun perhitungan. Hasil perhitungan dari analisis pertumbuhan retribusi parkir di Kabupaten Malang adalah sebagian berikut. 6

Tabel Pertumbuhan Retribusi Parkir di Kabupaten Malang Tahun 010-014. Tahun Realisasi Pertumbuhan (Rp) Pertumbuhan (%) Anggaran Retribusi Parkir (Rp) 010 808.000.000 5.70.000 38,7 011 1.11.33.500 304.33.500 37,6 01 1.503.868.500 391.545.000 35, 013 1.61.653.500 108.785.000 7, 014 1.751.70.500 139.067.000 8,6 Rata-rata 5,46 Sumber: Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informatika Kabupaten Malang, data diolah. Berdasarkan tabel diatas dapat diketahui bahwa pertumbuhan retribusi parkir selama periode 010-014 mengalami fluktuasi dimana terdapat penurunan yang signifikan dalam persentasenya. Semakin besar realisasi retribusi parkir maka persentasenya semakin kecil dan begitu juga sebaliknya. Selisih pertumbuhan tertinggi terjadi pada tahun 01 yaitu sebesar 391.545.500 rupiah atau sekitar 35, persen serta selisih pertumbuhan terkecil terjadi pada tahun 013 yaitu sebesar 108.785.000 atau sekitar 7, persen. Selama periode pengamatan tahun 010-014, rata-rata pertumbuhan retribusi parkir di Kabupaten Malang adalah 5,46 persen. Realisasi retribusi parkir yang dicapai hanya terfokus pada pencapaian target saja tanpa memperhitungkan historis kenaikan pertumbuhan realisasi retribusi parkir. Target retribusi parkir tiap tahun ditentukan oleh Dewan perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Malang. Kenaikan target tiap tahun tidak memiliki peraturan yang pasti tetapi berdasarkan potensi yang ada di lapangan. DPRD Kabupaten Malang dalam menetapkan target retribusi parkir tiap tahun, tidak hanya melihat dari mendapatkan keuntungan atau profit. Tetapi lebih mengarah kepada manfaat pelayanan yang diberikan kepada masyarakat karena pemenuhan kebutuhan bersama. Tingkat Efektivitas Retribusi Parkir Pengukuran efektivitas disini merupakan salah satu indikator kinerja untuk retribusi parkir di Kabupaten Malang yang telah di tetapkan untuk mengetahui informasi tentang seberapa besar pencapaian sasaran atas target. Rumus yang digunakan untuk menganalisis efektivitas retribusi parkir terhadap Pendapatan Asli Daerah (Prakosa, 005: 143) adalah: AER = realisasi penerimaan potensi atau target yang ada x 100% Keterangan: AER Realisasi penerimaan Potensi atau target yang ada : Administrative Efficiency Ratio : realisasi penerimaan retribusi parkir : Potensi atau target retribusi parker Ratnawati (01: 60) menjelaskan bahwa pedoman penilaian dan kinerja efektivitas penerimaan retribusi parkir diukur menggunakan kriteria skala interval berdasarkan Peraturan Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia No. 690.900.37 tahun 1996 tentang kriteria penilaian kinerja keuangan. Penetapan tingkat efektivitas retribusi parkir, selengkapnya dirinci sebagai berikut : 7

1. Hasil perbandingan atau persentase pencapaian di atas 100% berarti sangat efektif;. Hasil perbandingan atau persentase pencapaian di atas 90% sampai dengan 100% berarti efektif; 3. Hasil perbandingan atau persentase pencapaian di atas 80% sampai dengan 90% berarti cukup efektif; 4. Hasil perbandingan atau persentase pencapaian di atas 60% sampai dengan 80% berarti kurang efektif; 5. Hasil perbandingan atau persentase pencapaian di bawah 60% berarti tidak efektif. Tabel Tingkat Efektivitas Retribusi Parkir Terhadap Pendapatan Asli Daerah Kabupaten Malang Tahun 010-014. Tahun Realisasi Target Efektivitas Keterangan Anggaran Retribusi Parkir (Rp) Retribusi Parkir (RP) (%) 010 808.000,000 800.000.000 101 Sangat Efektif 011 1.11.33.500 1.00.000.000 9,7 Efektif 01 1.503.868.500 1.500.000.000 100, Sangat Efektif 013 1.61.653.500 1.600.000.000 100,8 Sangat Efektif 014 1.751.70.500 1.750.000.000 100,1 Sangat Efektif Rata-rata 98,97 Efektif Sumber: Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informatika Kabupaten Malang, data diolah. Berdasarkan tabel diatas dapat diketahui bahwa secara keseluruhan tingkat efektifitas retribusi parkir mengalami fluktuasi. Selama periode pengamatan tahun 010-014, rata-rata pencapaian tingkat efektifitas retribusi parkir di Kabupaten Malang adalah 98,97 persen, dimana terletak pada rentang antara 90 persen sampai 100 persen sehingga kriteria yang dicapai berupa efektif. Pada tahun 011 realisasi belum mencapai target dengan tingkat efektivitas sebesar 9,7 persen. Adapun persentase tingkat efektifitas pada tahun 011 terletak pada rentang antara 90 persen sampai 100 persen sehingga kriteria yang dicapai berupa efektif. Hal ini sebabkan karena adanya peraturan daerah parkir baru yang diterbitkan pada tahun 010. Peraturan Daerah Kabupaten Malang Nomor 10 Tahun 010 tentang Retribusi Jasa Umum dan Peraturan Daerah Kabupaten Malang Nomor 11 Tahun 010 tentang Retribusi Jasa Usaha membutuhkan masa sosialisasi untuk perubahan tarif, sehingga target retribusi parkir pada tahun 011 belum tercapai. Pengadaan karcis pada tahun 010 mengikuti peraturan daerah tahun 009 dan pada tahun 011 baru mulai untuk mengikuti Peraturan Daerah parkir yang baru. Pada tahun 010, 01, 013 dan 014 realisasi retribusi parkir telah mencapai target yang ditetapkan serta persentase tingkat efektifitas yang dicapai terletak pada pencapaian di atas 100 persen sehingga, kriteria yang dicapai berupa sangat efektif. Hal ini membuktikan bahwa kinerja pencapaian pelaksanaan pemungutan retribusi parkir di Kabupaten Malang berjalan dengan sangat efektif berdasarkan target yang telah ditetapkan. 8

Kesimpulan hasil analisis yang dapat diambil berdasarkan pernyataan di atas menjelaskan, jika realisasi retribusi parkir sama dengan target maka tingkat efektivitas yang dicapai termasuk dalam kriteria sangat efektif. Namun, jika realisasi retribusi parkir kurang dari target (> 90% 100%) maka tingkat efektivitas yang dicapai termasuk dalam kriteria efektif. Tren Peramalan Retribusi Parkir Tren peramalan retribusi parkir digunakan untuk memprediksi bagaimana realisasi retribusi parkir di Kabupaten Malang di tahun selanjutnya yaitu 015-019. Metode yang digunakan yaitu metode jumlah kuadrat terkecil (Least Square Method). Adapun Rumus atau persamaan yang digunakan adalah sebagai berikut. a b ( Y)( X )( ) ( ) X ( ( n)( ( n X )( X ) XY ) ( X )( n)( X ) ( X ) ( Y) XY ) atau Yt a b. x b XY X Keterangan : Yt : variabel dependen yang di cari trendnya α : konstanta b : parameter Hasil perhitungan dari tren peramalan retribusi parkir di Kabupaten Malang adalah sebagian berikut. Tabel Perhitungan Tren Peramalan Realisasi Retribusi Parkir Kabupaten Malang Tahun 010-014. Tahun Realisasi Retribusi Parkir (Y) X XY X 010 808.000.000 - -1616000000 4 011 1.11.33.500-1 -11133500 1 01 1.503.868.500 0 0 0 013 1.61.653.500 1 161653500 1 014 1.751.70.500 3503441000 4 Jumlah 6.788.566.000 0 387771000 10 Sumber: Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informatika Kabupaten Malang, data diolah. Dengan Persamaan kuadrat terkecil : Yt= a+b.x, maka dapat diketahui tren peramalan realisasi retribusi parkir di Kabupaten Malang pada tahun 015-019 adalah sebagai berikut. 9

Tabel Hasil Perhitungan Tren Peramalan Realisasi Retribusi Parkir Kabupaten Malang Tahun 010-014 untuk Tahun Anggaran 015-019. Hasil Dari Metode Tren Least Square Tahun Anggaran Realisasi Retribusi Parkir (Rp) 015.074.044.500 016.31.81.600 017.551.598.700 018.790.375.800 019 3.09.15.900 Sumber: Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informatika Kabupaten Malang, data diolah. Berdasarkan tabel diatas, dapat diketahui bahwa secara keseluruhan peramalan realisasi retribusi parkir pada tahun 015-019 mengalami peningkatan. Adapun hal ini tidak lepas dari semakin tingginya jumlah penduduk yang di dukung dengan kebutuhan terhadap kendaraan sepeda motor yang semakin meningkat, potensi titik parkir yang semakin bertambah serta kualitas Sumber Daya Manusia semakin baik yang dinilai dari profesionalisme juru parkir dan pihak dinas yang menerapkan system displin dalam pemungutan. Hasil peramalan tersebut, dapat menjadi acuan bagi pihak Pemerintah Daerah Kabupaten Malang dalam memberikan target realisasi retribusi parkir pada tahun selanjutnya, sehingga dalam penentuan dan pelaksanaan dilapangan, Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informatika Kabupaten malang dapat meningkatkan kinerjanya. KESIMPULAN Kontribusi retribusi parkir terhadap Pendapatan Asli Daerah Kabupaten Malang mengalami fluktuasi. Hal ini dikarenakan adanya pembaharuan Peraturan Daerah mengenai peresmian kebijakan kenaikan tarif parkir. Pertumbuhan retribusi parkir di Kabupaten Malang mengalami fluktuasi. Hal ini dikarenakan realisasi retribusi parkir yang dicapai hanya terfokus pada pencapaian target saja tanpa memperhitungkan historis kenaikan pertumbuhan realisasi retribusi parkir pertahun. DPRD Kabupaten Malang dalam menetapkan target retribusi parkir tiap tahun, tidak hanya melihat dari mendapatkan keuntungan atau profit. Tetapi lebih mengarah kepada manfaat pelayanan yang diberikan kepada masyarakat karena pemenuhan kebutuhan bersama. Tingkat efektifitas retribusi parkir terhadap Pendapatan Asli Daerah Kabupaten Malang tergolong dalam kriteria efektif. Hal ini berarti Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informatika Kabupaten Malang khususnya bidang Pemadu Moda Transportasi telah mencapai target yang diberikan oleh Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Malang dengan kriteria efektif. Tren peramalan realisasi retribusi parkir Kabupaten Malang pada tahun 015-019 terus mengalami peningkatan. Hasil peramalan tersebut, dapat menjadi acuan bagi pihak Pemerintah Daerah Kabupaten Malang dalam memberikan target realisasi retribusi parkir pada tahun selanjutnya, sehingga dalam penentuan dan pelaksanaan dilapangan, Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informatika Kabupaten malang dapat meningkatkan kinerjanya. Beberapa saran yang dapat direkomendasikan dari hasil penelitian adalah Adanya pembinaan dan pengawasan terhadap petugas parkir yang dilakukan secara 30

berkala yaitu dua minggu sekali sehingga dapat memperkecil adanya kecurangan dalam pemungutan tarif retribusi parkir yang masyarakat tidak merasa dirugikan. Seiring dengan taget penerimaan Pendapatan Asli Daerah yang tiap tahun akan mengalami kenaikan terus menerus, Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informatika Kabupaten Malang khususnya bidang Pemadu Moda Transportasi sebaiknya lebih mengoptimalkan lagi potensi parkir yang ada di setiap daerah secara teknis dan operasional. Secara teknis yaitu pecapaian target sesuai dengan prosedur ketentuan yang telah diteapkan oleh DPRD Kabupaten Malang. Secara operasional yaitu jika ada parkir liar, hal ini merupakan potensi Sumber Daya Manusia yang bisa dikelola. Mereka tetap bisa dibina sebagai petugas parkir dengan status yang jelas. Sehingga dapat memberikan kontribusi yang lebih atau positif terhadap Pendapatan Asli Daerah serta pendataan titik parkir di daerah yang akurat. Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informatika Kabupaten Malang khususnya bidang Pemadu Moda Transportasi sebaiknya membuat fasilitas pelayanan dan pengaduan berupa aplikasi online pada android yang dapat diakses dengan mudah oleh masyarakat. Sehingga apabila terjadi masalah tarif parkir di lapangan maupun ada hal yang dimana masyarakat merasa dirugikan dapat segera diatasi dengan baik. DAFTAR RUJUKAN Daud, Syafri. 001. Manajemen Keuangan Daerah. Yogyakarta: Unit Penerbit dan Percetakan (UPP) AMP YKPN. Dewi, Sheila Ratna. 013. Peranan Retribusi Parkir Dalam Meningkatkan Pendapatan Asli Daerah Kota Magelang, (Online), (https://e-journal. uajy.ac.id),diakses 18 Agustus 015 Mahmudi. 010. Manajemen Keuangan Daerah. Yogyakarta: Erlangga. Peraturan Daerah Kabupaten Malang No.10 tahun 010 tenteng Retribusi jasa Umum. Bagian Hukum Malang Kabupaten.(Online), (http://bag-hukum. malangkab.go.id), diakses 5 Agustus 015 Peraturan Daerah Kabupaten Malang No.11 tahun 010 tentang Retribusi jasa Usaha. Bagian Hukum Malang Kabupaten.(Online),(http://baghukum.malangkab.go.id), diakses 5 Agustus 015 Prakosa, Kesit Bambang. 005. Pajak dan Retribusi Daerah.Yogyakarta: UII Press. Ratnawati.01.Forum Manajemen. Potensi Retribusi parkir Dalam Meningkatkan Pendapatan Asli Daerah (PAD) Kabupaten Gianyar, 10(): hlm. 56, (Online), dalam Yumpu (https://www.yumpu.com/user/stimidenpasar. jurnal.com), diakses 17 Agustus 015. Undang-Undang RI No.3 Tahun 004 tentang Pemerintahan Daerah. Komisi Pemilihan Umum. (Online), (http://www.kpu.go.id), diakses 18 Agustus 015. Undang-Undang RI No.33 Tahun 004 tentang Perimbangan Keuangan Antara Pemerintah Pusat Dan Pemerintahan Daerah.Inspektorat Jendral Departemen Kesehatan. (Online), (http://www.itjen.depkes.go.id), diakses 18 Agustus 015. Undang-Undang RI No.8 Tahun 009 tentang Pajak Daerah Dan Retribusi Daerah. Sistem Jaringan Dokumentasi dan Informasi Hukum Departemen Keuangan. (Online), (http://www.sjdih.depkeu.go.id), diakses 18 Agustus 015. Widodo, Suseno, Triyanto. 1991. Indikator Ekonomi. Yogyakrta: Kanisius. 31

Widjaja, Ham 00. Otonomi Daerah dan Daerah Otonom. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada. Yani, Mahmudi. 008. Hubungan Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Daerah Indonesia. Jakarta: Raja Grafindo Persada. 3