DINAS PERTAMANAN DAN PEMAKAMAN

dokumen-dokumen yang mirip
BAB III PRAKTIK KOMERSIALISASI DOA DI PEMAKAMAN UMUM JERUK PURUT JAKARTA

PERATURAN GUBERNUR PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA TENTANG PETUNJUK TEKNIS PEMUNGUTAN RETRIBUSI DAERAH PELAYANAN PERTAMANAN

Dalam Peraturan Gubernur ini yang dimaksud dengan : 1. Daerah adalah Daerah Khusus Ibukota Jakarta.

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN TANGERANG PERATURAN DAERAH KABUPATEN TANGERANG NOMOR 7 TAHUN 2012 TENTANG PENGELOLAAN PEMAKAMAN UMUM

PEMERINTAH KOTA SURABAYA PERATURAN DAERAH KOTA SURABAYA NOMOR 13 TAHUN 2003 TENTANG PENGELOLAAN TEMPAT PEMAKAMAN DAN PENYELENGGARAAN PEMAKAMAN JENAZAH

PEMERINTAH KOTA SURABAYA

PERATURAN DAERAH KOTA PEKANBARU NOMOR : 2 TAHUN 2004 TENTANG RETRIBUSI PELAYANAN PEMAKAMAN DAN PENGABUAN MAYAT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

Gubernur Propinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta

PEMERINTAH KABUPATEN SLEMAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN SLEMAN NOMOR 3 TAHUN 2008 TENTANG TAMAN PEMAKAMAN UMUM PEMERINTAH KABUPATEN SLEMAN

WALIKOTA PEKALONGAN PERATURAN DAERAH KOTA PEKALONGAN NOMOR 2 TAHUN 2012 TENTANG PENYELENGGARAAN PELAYANAN PEMAKAMAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

WALIKOTA KEDIRI PERATURAN WALIKOTA KEDIRI NOMOR 32 TAHUN 2014 TENTANG PENGELOLAAN DAN PELAYANAN TEMPAT PEMAKAMAN DAN PENGABUAN JENASAH

LEMBARAN DAERAH KOTA CIREBON

LEMBARAN DAERAH KOTA JAMBI

-2- Dengan Persetujuan

WALIKOTA MAGELANG PERATURAN DAERAH KOTA MAGELANG NOMOR 9 TAHUN 2013 TENTANG PENYELENGGARAAN DAN PELAYANAN PEMAKAMAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

LEMBARAN DAERAH TINGKAT II YOGYAKARTA (Berita Resmi Daerah Tingkat II Yogyakarta)

BUPATI BANDUNG PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANDUNG NOMOR 16 TAHUN 2012 TENTANG

Gubernur Propinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta

- 1 - NOMOR 1 TAHUN 2013 TENTANG PEMAKAMAN DAN PENGABUAN JENAZAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA TANGERANG SELATAN,

Peraturan /2

LEMBARAN DAERAH KOTA SURAKARTA TAHUN 2011 NOMOR 8 PERATURAN DAERAH KOTA SURAKARTA NOMOR 10 TAHUN 2011 TENTANG PEMAKAMAN

PROVINSI PAPUA BUPATI MERAUKE PERATURAN DAERAH KABUPATEN MERAUKE NOMOR 3 TAHUN 2015 TENTANG PENGELOLAAN TEMPAT PEMAKAMAN

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2014 NOMOR 2 SERI E

PERATURAN DAERAH KOTA TEGAL

LEMBARAN DAERAH KOTA LUBUKLINGGAU. Nomor 9 Tahun 2010 PERATURAN DAERAH KOTA LUBUKLINGGAU NOMOR 9 TAHUN 2010 TENTANG

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BANDUNG NOMOR 14 TAHUN 2009 PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANDUNG NOMOR 14 TAHUN 2009 TENTANG

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANDUNG BARAT NOMOR 17 TAHUN 2012 TENTANG PENYELENGGARAAN PEMAKAMAN DAN RETRIBUSI PELAYANAN PEMAKAMAN DAN PENGABUAN MAYAT

PERATURAN DAERAH PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA NOMOR 3 TAHUN 2007 TENTANG PEMAKAMAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

WALIKOTA SURABAYA PERATURAN WALIKOTA SURABAYA NOMOR 59 TAHUN 2007 TENTANG

TENTANG JENAZAH BUPATI MUSI RAWAS,

BUPATI CILACAP PERATURAN DAERAH KABUPATEN CILACAP NOMOR 5 TAHUN 2012

1. SOP IJIN PENGGUNAAN TANAH MAKAM

WALIKOTA SURABAYA PERATURAN WALIKOTA SURABAYA NOMOR 22 TAHUN 2005

BUPATI MADIUN SALINAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN MADIUN NOMOR 17 TAHUN 2011 TENTANG PENGELOLAAN PEMAKAMAN DI KABUPATEN MADIUN

BERITA DAERAH KOTA BEKASI

PERATURAN DAERAH KOTA PALANGKA RAYA NOMOR 11 TAHUN 2009 TENTANG

DHARMOTTAMA SATYA PRAJA PEMERINTAH KABUPATEN SEMARANG PERATURAN DAERAH KABUPATEN SEMARANG NOMOR 15 TAHUN 2006 TENTANG TEMPAT PEMAKAMAN UMUM

BUPATI BANYUMAS PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANYUMAS NOMOR 2 TAHUN 2014 TENTANG PENGELOLAAN TEMPAT PEMAKAMAN

PERATURAN WALIKOTA MEDAN NOMOR 44 TENTANG RINCIAN TUGAS POKOK DAN FUNGSI DINAS PERTAMANAN KOTA MEDAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA MEDAN

BUPATI TOLITOLI PERATURAN DAERAH KABUPATEN TOLITOLI NOMOR 11 TAHUN 2013 T E N T A N G TAMAN PEMAKAMAN UMUM DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN DAERAH TINGKAT II S U M E D A N G NOMOR 4 TAHUN 1997 SERI B.2 PERATURAN DAERAH KABUPATEN DAERAH TINGKAT II S U M E D A N G

PERATURAN DAERAH KABUPATEN OKU TIMUR NOMOR 15 TAHUN 2011 TENTANG RETRIBUSI PELAYANAN PEMAKAMAN DAN PENGABUAN MAYAT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

b. bahwa untuk melaksanakan pemungutan retribusi sebagaimana dimaksud pada huruf a diatas, perlu diatur dengan Peraturan Daerah.

PERATURAN DAERAH PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA NOMOR 3 TAHUN 2007 TENTANG PEMAKAMAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

WALIKOTA KUPANG PROVINSI NUSA TENGGARA TIMUR PERATURAN DAERAH KOTA KUPANG NOMOR 11 TAHUN 2016 TENTANG PEMAKAMAN DAN PENGABUAN JENAZAH

PERATURAN DAERAH KABUPATEN SLEMAN NOMOR 15 TAHUN 2011 TENTANG RETRIBUSI PELAYANAN PEMAKAMAN DAN PENGABUAN MAYAT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

LEMBARAN DAERAH KOTA DEPOK TAHUN 2000 NOMOR 43 PERATURAN DAERAH KOTA DEPOK NOMOR 40 TAHUN 2000 TENTANG PENGELOLAAN DAN RETRIBUSI TEMPAT PEMAKAMAN

BERITA DAERAH KOTA BANDUNG TAHUN : 2010 NOMOR : 13 WALIKOTA BANDUNG PERATURAN WALIKOTA BANDUNG

WALIKOTA SURABAYA KEPUTUSAN WALIKOTA SURABAYA NOMOR 4 TAHUN 2005 T E N T A N G TATA CARA PENGURUSAN IZIN PENYELENGGARAAN TEMPAT PARKIR

PERATURAN WALIKOTA MOJOKERTO NOMOR 70 TAHUN 2015 TENTANG

PERATURAN DAERAH KABUPATEN NUNUKAN NOMOR 12 TAHUN 2007 TENTANG PELAYANAN PEMAKAMAN DAN PENGABUAN MAYAT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BUPATI BANYUWANGI SALINAN PERATURAN BUPATI BANYUWANGI NOMOR 11 TAHUN 2014 TENTANG PENYEDIAAN TEMPAT PEMAKAMAN UMUM UNTUK PERUMAHAN DAN PERMUKIMAN

PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG PERATURAN BUPATI BELITUNG TIMUR NOMOR 63 TAHUN 2014 TENTANG IZIN REKLAME DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

WALIKOTA BITUNG PROVINSI SULAWESI UTARA PERATURAN DAERAH KOTA BITUNG NOMOR 6 TAHUN 2014 TENTANG PENATAAN DAN PENGELOLAAN PEMAKAMAN

BERITA DAERAH KOTA BEKASI

PERATURAN DAERAH KOTAMADYA DAERAH TINGKAT II BANDUNG NOMOR : 29 TAHUN 1998 TENTANG KETENTUAN-KETENTUAN PELAYANAN PEMAKAMAN UMUM DAN PENGABUAN MAYAT

WALIKOTA SURABAYA PERATURAN WALIKOTA SURABAYA NOMOR 32 TAHUN 2011 TENTANG

T E N T A N G PERUBAHAN ATAS PERATURAN WALIKOTA SURABAYA NOMOR 79 TAHUN 2012 TENTANG TATA CARA PENYELENGGARAAN REKLAME WALIKOTA SURABAYA,

Lampiran I : Keputusan Walikota Tasikmalaya Nomor : 40 Tahun 2004 Tahun : 21 Juli 2004

BUPATI MAJENE PROVINSI SULAWESI BARAT

KECAMATAN COBLONG PROSEDUR MUTU PELAYANAN SKTS/ PINDAH DATANG. No. Dok : PM SIEPEL - 04 No. Revisi : 00 Tgl. Berlaku : 12 September 2011

PERATURAN DAERAH KOTA DEPOK NOMOR 40 TAHUN 2000 TENTANG PENGELOLAAN DAN RETRIBUSI TEMPAT PEMAKAMAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALI KOTA DEPOK

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN WAKATOBI

WALIKOTA PROBOLINGGO

BUPATI SINJAI PROVINSI SULAWESI SELATAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN SINJAI NOMOR 7 TAHUN 2015 TENTANG PENYELENGGARAAN PEMAKAMAN

PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 7 TAHUN 2013 TENTANG

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BUTON NOMOR 7 TAHUN 2010

Walikota Tasikmalaya Provinsi Jawa Barat

LEMBARAN DAERAH KOTA BANJAR NOMOR 12 TAHUN 2012 SERI C PERATURAN DAERAH KOTA BANJAR NOMOR 12 TAHUN 2012 TENTANG

Perda No. 13 / 2003 Tentang Perub. Pertama Perda 18/2001 ttg Retribusi dan Penyeleng. Terminal Busi / Non Bus.

PENGUMUMAN. Nomor : 01/PL/Pen.PJLP/JT/XI/2017 TENTANG PENERIMAAN PENYEDIAN JASA LAINNYA PERORANGAN

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BURU SELATAN NOMOR 21 TAHUN 2013 TENTANG RETRIBUSI PELAYANAN PEMAKAMAN DAN PENGABUAN MAYAT

LEMBARAN DAERAH KOTA BANDUNG PERATURAN DAERAH KOTA BANDUNG NOMOR : 21 TAHUN 2001 TENTANG

BERITA DAERAH KOTA BEKASI

WALIKOTA TANGERANG PROVINSI BANTEN

LEMBARAN DAERAH KOTA BANDUNG PERATURAN DAERAH KOTA BANDUNG NOMOR : 21 TAHUN 2001 TENTANG

PERATURAN WALIKOTA MALANG NOMOR 88 TAHUN 2016 TENTANG TATA CARA PELAYANAN KARTU IDENTITAS ANAK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA MALANG,

Matrik Cascading Kinerja Dinas Tata Bangunan dan Kebersihan tahun 2016

6. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah; 7. Peraturan Pemerintah Nomor 66 Tahun 2001 tentang Retribusi Daerah;

PERATURAN WALIKOTA TANGERANG SELATAN NOMOR 3 TAHUN 2013 TENTANG PENYELENGGARAAN PERPARKIRAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PEMBERITAHUAN KEPADA SELURUH AHLIWARIS TPU TANAH KUSIR

WALIKOTA YOGYAKARTA DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 119 TAHUN 2017 TENTANG

PEMERINTAH KOTA PANGKALPINANG

BERITA DAERAH KOTA BEKASI NOMOR : SERI : E

PERATURAN RUMAH NEGARA

BERITA DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2006 NOMOR 10 SERI E

PERATURAN DAERAH KABUPATEN TEMANGGUNG NOMOR 5 TAHUN 2013 TENTANG RETRIBUSI PELAYANAN PEMAKAMAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI TEMANGGUNG,

BUPATI KULON PROGO PERATURAN BUPATI KULON PROGO NOMOR 30 TAHUN 2015 TENTANG PETUNJUK PELAKSANAAN PENYELENGGARAAN PERPARKIRAN

Data Pemohon Nama Pemohon : (Nama Perusahaan bila merupakan badan hukum) Alamat Pemohon : (Alamat Perusahaan bila merupakan badan hukum)

NOMORT TAHUN 2014 PEMAKAIAN KEKAYAAN DAERAH LAINNYA BUPATI BARITO SELATAN PERATURAN BUPATI BARITO SELATAN TENTANG PEMERINTAH KABUPATEN BARITO SELATAN

Walikota Tasikmalaya Provinsi Jawa Barat

Satuan Kerja : KECAMATAN BANCAK

BERITA DAERAH KOTA SALATIGA NOMOR 30 TAHUN 2011 PERATURAN WALIKOTA SALATIGA NOMOR 30 TAHUN 2011

No. / Bidang Pekerjaan Umum

BUPATI SITUBONDO PERATURAN BUPATI SITUBONDO NOMOR 3 TAHUN 2008 TENTANG

WALIKOTA SURABAYA PROVINSI JAWA TIMUR

PERATURAN GUBERNUR PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA TENTANG PETUNJUK TEKNIS PEMUNGUTAN RETRIBUSI DAERAH PELAYANAN TATA KOTA

PERATURAN DAERAH KOTA BALIKPAPAN NOMOR 10 TAHUN 2006 TENTANG PARKIR KENDARAAN BERMOTOR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA BALIKPAPAN,

KqiadaYth, Kepala Dinas Penanaman Modal Dan Pelayanan Terpadu Sam PinUi Kabupaten Boyolaii.. ' Di_ Boyolaii

NOMOR SERI : E PERATURAN WALIKOTA BEKASI, TENTANG. pelayanan. Kewenangan. tentang Nomor

Transkripsi:

DINAS PERTAMANAN DAN PEMAKAMAN Pelayanan Pemakaman - Pelayanan Pemakaman a. Pemakaman jenazah baru 1. Ahli Waris melapor ke Ketua RT dan RW 2. Datang ke Puskesmas untuk mendapatkan Surat Keterangan Pemeriksaan Jenazah (Model A) 3. Jika Sudah Lengkap, ahli waris dapat memesan tempat Makam ke TPU terdekat / yang diinginkan sesuai dengan ketentuan pemerintah 4. Ahli waris dapat memilih petak makam (apabila tempat yang dikehendaki masih memungkinkan) 5. Menyelesaikan administrasi dan membayar retribusi sewa tanah makam ke Kas Daerah (suku Dinas Pendapatan Daerah) terdekat 6. Ahli waris mendapatkan surat IPTM (Izin Penggunaan Tanah Makam) yang berlaku selama 3 tahun b. Pemakaman Jenazah bagi warga (ahli waris) tidak mampu 1. Ahli waris wajib mengisi formulir permohonan, dengan melampirkan : a. Surat Keterangan Pemeriksaan Jenazah (Model A) dari Puskesmas/RS b. Surat Keterangan Kematian dari Kelurahan c. Surat Keterangan Tidak Mampu dari Kelurahan (Kartu Gakin) 2. Ahli waris dengan Kartu Gakin tidak dipungut retribusi sewa tanah makam 3. Lokasi Makam ditentukan oleh petugas pemakaman 4. Ahli waris mendapat Surat IPTM (Izin Penggunaan Tanah Makam) dengan jangka waktu 3 than c. Pemakaman Jenazah terlantar / yang tidak diketahui ahli warisnya : 1. Penemu Jenazah melapor ke pihak Kepolisian terdekat 2. Polisi menghubungi Kantor Pelayanan Pertamanan Pemakaman, bidang Pelayanan 3. Kantor Pelayanan Peakaman datang mengangkut jenazah ke RSCM 4. RSCM memeriksa jenazah dan mengeluaran Visum et Repertum 5. Bila jenazah tidak memiliki keluarga untuk mengambil, maka RSCM menghubungi kantor Pelayanan Pemakaman bidang pelayanan untuk mengurusi pemakamannya 6. Jenazah dimakamkan di TPU yang telah ditentukan 7. Semua biaya menjadi beban dan tanggung jawab Pemprov DKI Jakarta

d. Izin penggunaan tanah makam tumpang 1. Ahli Waris melapor ke Ketua RT dan RW 2. Datang ke Puskesmas untuk mendapatkan Surat Keterangan Pemeriksaan Jenazah (Model A) 3. Melaporkan surat Model A tersebut ke kelurahan untuk mendapatkan Surat Keterangan Kematian 4. Jika Jenazah adalah di luar familinya, maka harus ditambah dengan Surat Izin tertulis / surat pernyataan dari ahli waris (atau pihak yang bertanggung jawab terhadap jenazah yang akan ditumpangi) dengan melampirkan surat fotokopi IPTM yang mash berlaku 5. Menyelesaikan administrasi dan membayar administrasi sebesar 25% dari retribusi pemakaman 6. Ahli waris mendapatkan Surat IPTM Tumpangan e. Perpanjangan izin penggunaan tanah makam 1. Ahli waris mengisi formulir permohonan dengan melampirkan IPTM asli 2. Membayar retribusi, dengan ketentuan (sesuai yang tercantum dalam angka 1 huruf a pasal 111) : a. Tiga tahun pertama : 50 % dari besar retribusi b. Tiga tahun ke dua dan seterusnya : 100% dari besar retribusi c. Perpanjangan sewa tanah makam (sebagaimana yang dimaksud pada poin a dan b), diajukan paling lama 3 tahun setelah sewa tanah makam berakhir dan apabila tidak diperpanjang setelah lewat jangka waktu 3 tahun, dapat digunakan untuk pemakaman ulang 3. Menyelesaikan administrasi dan membayar retribusi 4. Mendapatkan surat perpanjangan IPTM f. Pemakaian peralatan perawatan jenazah 1. Ahli waris mengisi formulir permohonan, dengan melampirkan : a. Surat Keterangan Pemeriksaan Jenazah (Model A) dari Puskesmas / RS b. Surat Keterangan Kematian dari kelurahan setempat 2. Membayar retribusi (untuk pemakaian peralatan perawatan jenazah dikenakan biaya sebesarrp75.000 / jenazah g. Pemakaian kendaraan jenazah dan kelengkapannya 1. Ahli waris mengisi formulir permohonan, dengan melampirkan : a. Surat Keterangan Pemeriksaan Jenazah (Model A) dari Puskesmas / RS b. Surat Keterangan Kematian dari Kelurahan setempat 2. Untuk Pemakaian keluar wilayah Provinsi DKI Jakarta, maka lampiran dilengkapi : a. Surat Keterangan dari Dinas Kesehatan b. Surat Izin Mengangkut Jenazah : - Ke luar wilayah Prov DKI Jakarta dari Kantor Pelayanan Pemakaman

- Ke luar negeri dari Kantor Pelayanan Pemakaman 3. Membayar Retribusi : a. Dalam kota Rp100.000/sekali pakai b. Luar Kota Rp1.500/km h. Pemakaian lokasi TPU untuk shooting film 1. Penanggung Jawab mengisi formulir Permohonan dengan melampirkan : a. Fotokopi KTP (SKTLD) pemohon b. Surat Pernyataan sanggup memelihara ketertiban di TPU 2. Membayar retribusi (sesuai perda tahun 2005) a. 1-2 hari : Rp1.000.000/lokasi b. 2-4 hari : Rp1.500.000/Lokasi c. 5-8 hari : Rp2.000.000/Lokasi d. >8 hari, dikenakan biaya tambahan : Rp200.000/hari/lokasi i. Pemakaman jenazah yang akan dibawa ke luar negeri dan ke luar wilayah DKI Jakarta 1. Ahli waris mengisi formulir permohonan, dengan melampirkan : a. Surat Keterangan Pemeriksaan Jenazah (Model A) dari Puskesmas / RS b. Surat Keterangan Kematian dari Kelurahan setempat c. Surat Keterangan dari Dinas Kesehatan d. Surat Keterangan Persetujuan dari Departemen Luar Negeri 2. Membayar Retribusi sebesar Rp20.000/jenazah 3. Ahli waris mendapat surat Izin Mengangkut Jenazah ke luar negeri dari kantor Dinas Pertamanan dan Pemakaman, bidang Pelayanan Pemakaman j. Pemasangan Plakat Makam 1. Ahli waris mengisi formulir permohonan, dengan melampirkan : a. Surat Izin Penggunaan Tanah Makam yang masih berlaku b. Fotokopi KTP/SKTLD yang mengurus 2. Membayar Retribusi sebesar Rp30.000/Izin 3. Ahli Waris mendapatkan Surat izin Pemasangan Plakat makam dari kantor Dinas Pertamanan dan Pemakaman, bidang Pelayanan Pemakaman k. Tahan Jenazah 1. Ahli waris mengisi formulir permohonan Tahan Jenazah, dengan melampirkan :

a. Surat Keterangan Pemeriksaan Jenazah (Model A) dari Puskesmas / RS b. Surat Keterangan Kematian dari Kelurahan setempat c. Surat Keterangan dari Dinas Kesehatan 2. Membayar Retribusi Izin tahan Jenazah setelah 24 jam sebesar Rp10.000/24 Jam (Penambahan lebih dari 1 sampai dengan paling lama 5 hari, sebesar Rp2.000/hari 3. Ahli Waris mendapat Surat Izin Tahan Jenazah dari Kantor Pelayanan Pemakaman l. Mengabukan (kremasi) jenazah dan kerangka jenazah 1. Ahli waris mengisi formulir permohonan Kremasi Jenazah, dengan melampirkan : a. Surat Keterangan Pemeriksaan Jenazah (Model A) dari Puskesmas / RS b. Surat Keterangan Kematian dari Kelurahan setempat c. Fotokopi KTP/KK almarhum 2. Membayar Retribusi Izin Pengabuan sebesar Rp10.000/jenazah/kerangka 3. Ahli waris mendapat surat Izin Mengabukan (Kremasi) Jenazah/Kerangka Jenazah dari Kantor Dinas Pertamanan dan Pemakaman, Bidang Pelayanan Pemakaman 4. Untuk Kerangka Jenazah ditambah dengan Surat Izin menggali/memindahkan kerangka jenazah 5. Ahli waris dapat menghubungi Krematorium yang dikehendaki m. Penggalian / Pemindahan kerangka jenazah 1. Harus atas Permintaan Ahli Waris 2. Ahli waris mengisi permohonan Penggalian/Pemindahan, dengan melampirkan : a. Surat IPTM Asli b. Fotokopi KTP/SKTLD Pemohon 3. Membayar retribusi sebesar Rp10,000/jenazah/Kerangka 4. Ahli Waris mendapat Surat Izin Menggali / memindahkan kerangka jenazah dari kantor Dinas Pertamanan dan Pemakaman, Bidang Pelayanan Pemakaman 5. Untuk Jenazah yang dibawa ke luar wilayah DKI Jakarta, ditambahkan dengan surat Izin Mengangkut Kerangka Jenazah 6. Untuk diabukan (dikremasi) ditambah dengan surat Izin Mengabukan (Kremasi) Kenazah / Kerangka Jenazah 7. Untuk dimakamkan lagi di TPU yang dikehendaki, ahli waris mengisi permohonan dengan melampirkan Surat Izin menggali / memindahkan Kerangka Jenazah. 8. Retribusi Pemakaman tergantung blok makam yang dikehendaki, seperti pemakaman jenazah baru n. Penggalian / Pemindahan kerangka jenazah yang terkena proyek 1. Penanggung jawab proyek mengajukan Permohonan tertulis ke KPP

2. KPP mengadakan penelitian dan perhitungan anggaran biaya 3. Penanggung jawab proyek menyelesaikan administrasi dan melunasi biaya pemindahan 4. KPP melaksanakan penyuluhan dan pemberitahuan kepada ahli waris melalui media cetak dan elektronik 5. Penggalian dilakukan oleh petugas Kantor Dinas Pertamanan dan Pemakaman 6. Tempat Penampungan disediakan dan diatur oleh Dinas Pertamanan dan Pemakaman atas beban biaya pihak penanggung jawab proyek 7. Ahli waris yang makam keluarganya terkena penggalian / pemindahan tidak dikenakan biaya 8. Kerangka Jenazah yang akan digali / dipindahkan atas kehendak ahli waris sendiri, biayanya menjadi beban dan tanggung jawab ahli waris Izin usaha dan daftar ulang izin usaha di bidang pelayanan pemakaman dan pengabuan (kremasi) - Besar retribusi Tarif Retribusi pemakaman, berdasarkan Perda Nomor tahun 2005 tentang Retribusi Daerah Pasal 111 adalah sebagai berikut : 1. Pemakaian tempat Pemakaman a. Pemakaian tempat pemakaman No Lokasi Retribusi 1 Blok AA I 100.000 2 Blok AA II 80.000 3 Blok A I 60.000 4 Blok A II 40.000 5 Blok A II 0 b. Sewa Tanah Makam Tumpangan : 25 % dari besarnya retribusi c. Perpanjangan Sewa tanah makam adalah : - Tiga tahun pertama : 50% dari besar retribusi - Tiga tahun ke dua dan seterusnya : 100% dari besar retribusi - Perpanjangan sewa tanah makam sebagaimana dimaksud di a dan b, diajukan paling lama 3 tahun setelah sewa tanah makam berakhir dan apabila tidak diperpanjang setelah waktu 3 tahun dapat digunakan untuk pemakaman ulang 2. Pemakaian Peralatan Perawatan Jenazah Rp75.000 / jenazah 3. Pemakaian Kendaraan Jenazah dan Kelengkapannya - Dalam kota Rp100.000 / sekali pakai - Luar Kota Rp1.500/km

4. Pemakaian Lokasi Taman Pemakaman Umum untuk Shooting Film - 1-2 hari Rp1.000.000/lokasi - 3-4 hari Rp1.500.000/Lokas - 5-8 hari Rp2.000.000/Lokasi - Lebih dari 8 hari, dikenakan biaya tambahan Rp200.000/hari/lokasi 5. Izin Pelayanan Pemakaman - Izin Pemasangan Plakat Makam Rp30.000/izin - Izin Mengangkut Jenazah ke luar negeri Rp20.000/jenazah - Izin mengangkut Jenazah ke luar wilayah Provinsi DKI Jakarta Rp10.000/jenazah - Izin tahan jenazah setelah 24 jam Rp10.000/24 jam - Penambahan lebih dari 1 hari sampai dengan paling 5 hari Rp2.000/hari - Izin Pengabuan Jenazah / Kerangka Jenazah Rp10.000/jenazah/Kerangka - Izin Penggalian dan Pemindahan jenazah / kerangka jenazah Rp10.000/jenazah/kerangka - Izin usaha dan daftar ulang dibidang pelayanan pemakaman dan pengabuan (kremasi) Rp250.000/tahun Pelayanan Pertamanan a. Bidang Pertamanan Dinas Pertamanan dan Pemakaman memperbolehkan masyarakat untuk menggunakan lahan taman / jalur hijau di lingkungan wilayah DKI Jakarta. Penggunaan yang diperbolehkan tersebut antara lain : - Jenis Pemakaian dan besar retribusi No Kegiatan Kuantitas Besar Retribusi A. PEMAKAIAN LOKASI TAMAN 1 Shooting Film 1-2 hari Rp1.250.000/lokasi 3-4 hari Rp2.000.000/lokasi 5-8 hari Rp2.500.000/lokasi >8 hari + biaya Rp250.000/lokasi 2 Bazaar, Perlombaan, Sarasehan, Pameran, Acara Ritual dan kegiatan lainnya tambahan < 1000 m Rp1.000.000/5 hari /lokasi 1.001 5.000 m Rp1.500.000/ 5 hari/lokasi 10.001 25.000 m Rp2.000.000/ 5

hari/lokasi 25.000 ke atas Rp3.000.000/ 5 hari/lokasi Setiap penambahan perhari pemakaian ditambah biaya 20% dari biaya pokok tarif 3 Perkemahan Pelajar, pramuka, mahasiswa Rp1.000/orang/lokasi 4 Material bedeng proyek (Direksi keet) / sejenisnya 5 Material Pekerjaan Proyek / sejenisnya umum Rp2.000/orang/lokasi 0-15 m Rp50.000/hari/lokasi 16-30 m Rp75.000/hari/lokasi 31-50 m Rp100.000/hari/lokasi Setiap + 5 m, di atas 50 Rp5.000/hari/lokasi m < 100 m Rp100.000/hari/lokasi 101-200 m Rp150.000/hari/lokasi 201-300 m Rp250.000/hari/lokasi Lebih dari 300 m Rp250.000/hari/lokasi Setiap + 10 m di atas Rp100.000/hari/lokasi 300 m 6 Lubang tiang umbul-umbul Perlubang titik tiang Rp3.000/hari/lokasi B. PEMAKAIAN PERALATAN PERTAMANAN 1. Tenda Kemah Pelajar : 2 orang Rp5.000/hari/unit Pelajar : 6 orang Rp7.500/hari/unit Pelajar : 10 orang Rp10.000/hari/unit Umum : 2 orang Rp10.000/hari/unit Umum : 6 orang Rp15.000/hari/unit Umum : 10 orang Rp20.000/hari/unit 2 Tiang Umbul-umbul perlubang Rp3.000/hari/unit C. IZIN PENEBANGAN POHON PELINDUNG (SEHAT) 1 Milik Pemda Diameter < 30 m Rp5.000/cm Diameter > 30 m Rp10.000/cm 2 Milik Sendiri Diameter < 30 m Rp0/cm Diameter > 30 m Rp0/cm

Note : Izin diberian untuk pohon yang sehat dengan syarat mengganti pohon yang ditebang sesuai dengan ketentuan yang berlaku - Prosedur Perizinan Prosedur Perizinan Penebangan pohon di Taman dan Jalur 1. Pemohon menyampaikan permohonan secara tertulis, dilengkapi dengan : a. Nama dan jenis pohon b. Ukuran pohon (diameter dan tinggi) c. Lokasi Pohon (wilayah kota, kecamatan, kelurahan, nama jalan, peta lokasi titik pohon) d. Disampaikan kepada Dinas Pertamanan dan Pemakaman Prov DKI Jakarta, Suku dinas pertamanan Kota Administrasi, Kepala Seksi pertamanan kecamatan 2. Dinas Pertamanan dan Pemakaman memerintahkan TP4 untuk membahas permohonan 3. Suku Dinas Pertamanan mensurvey jenis pohon, umur, ukuran dan lokasi, melakukan analisis untuk menyimpulkan pohon yang dimaksud, memberikan rekomendasi beserta surat permohonan penebangan pohon dari pemohon kepada kepala dinas pertamanan dan pemakaman, membuat surat pengantar kepada Kepala Dinas Pertamanan dan Pemakaman Provinsi DKI Jakarta 4. Kepala Seksi Pertamanan Kecamatan juga dapat menerima surat permohonan penebangan dan melakukan survey ke lapangan untuk mendata pohon yang diusulkan ditebang beserta lokasinya. Kemudian menyampaikan surat permohonan tersebut kepada Kepala Dinas Pertamanan dan Pemakaman Provinsi DKI Jakarta 5. Pembahasan Awal di TP4 Dilakukan setelah menerima surat rekomendasi dari kepala dinas pertamanan dan Pemakaman Provinsi DKI Jakarta yang dilampiri dengan Surat Permohonan Penebangan Pembahasan awal ini meliputi : - Pembahasan mengenai konsep awal penempatan dan pemilihan jenis pohon yang akan ditebang - Pembahasan rancangan survey yang akan dilakukan - Persiapan-persiapan survey lainnya - Pembahasan awal diikuti unsure-unsur Suku Dinas terkait dan anggota TP4 dengan jumlah kehadiran anggota termasuk ketua TP4 minimal 60%

6. Survey Lapangan dan Penilaian Fisik - TP4, Suku Dinas dan Bidang terkait, mensurvey dan mengumpulkan data pohon yang dimaksud (unsure-unsur harushadir minimal 60%) - Melakukan analisis terhadap kondisi pohon dan lokasi (analisis kelayakan pohon untuk ditebang serta lingkungan fisik di sekitarnya) - Mempelajari dan mempertimbangkan berbagai perizinan-perizinan yang telah dikeluarkan terlebih dahulu - Membuat berita acara surveydan penilaian yang ditandatangani oleh unsure-unsur terkait (PNS), disetujui oleh Kepala Dinas dan Kepala Sub DInas terkait serta diketahui oleh ketua TP4. 7. Rapat pembahasan di TP4 - Melakukan rapat yang diikuti oleh Kepala Suku Dinas, Kepala Bidang, Kepala Seksi Kecamatan terkait serta anggota tim - Melakukan pembahasan hasil survey lapangan dan penilaian fisik - Merumuskan kompensasi/kewajiban berkaitan dengan pohon yang akan ditebang (harus mengacu kepada SK Kepala Dinas Pertamanan dan Pemakaman Provinsi DKI Jakarta Nomor 09 Tahun 2002 tentang Pedoman Pemindahan Pohon Besar dengan Penggantinya) - Rapat Dianggap sah apabila memenuhi kuorum kehadiran anggota TP4 sebesar 60%) 8. Berita acara hasil Rapat - Berita acara dibuat berdasarkan hasil rapat pembahasan oleh TP4 - Apabila permohonan penebangan disetujui/ditolak, harus diberikan alasan yang jelas - Bentuk dan jenis kompensasi yang disyaratkan untuk dipenuhi serta waktu pelaksanaan kompensasi, apabila permohonan penebangan pohon diterima, harus ditulis dengan jelas - Membuat berita acara hasil rapat TP4 yang ditandatangani oleh unsure-unsur terkait (PNS). Disetujui oleh kepala suku dinas dan kepala Sub Dinas terkait, serta diketahui oleh ketua TP4 - Berita acara memuat hal-hal berikut : o Jenis, jumlah, dimensi dan lokasi pohon o Enis, bentuk, waktu pelaksanaan kompensasi o Besarnya kompensasi yang harus dibayarkan dan waktu pelaksanaannya. Apabila kompensasi oleh karena berbagai hal Tidak/belum dapat dilaksanakan sebelum dilakukan penebangan pohon, maka sebelum izin diberikan pemohon harus membuat pernyataan tertulis materi yang cukup untuk melaksanakan kompensasi di kemudian hari - Berita acara dilengkapi foto pohon dan lokasi serta sketsa lingkungan (denah tapak)

9. Pembuatan surat penolakan - Dilakukan setelah rapat TP4 memutuskan bahwa permohonan penebangan ditolak - Surat penolakan dibuat dan ditandatangani oleh kepala dinas pertamanan dan pemakaman provinsi DKI Jakarta setelah mempelajari berita acara rapat TP4 - Surat Penolakan disampaikan kepada pemohon, dengan tembusan kepala suku dinas / kepala bidang dan kepala seksi kecamatan yang bersangkutan 10. Pelaksanaan kompensasi Adalah menanam dan memelihara pohon pengganti selama 1 bulan atau bentuk kompensasi2 lain sesuai dengan yang tertulis dalam berita acara penyerahan/penyelesaian kompensasi tersebut serta dilaporkan kepada kepala dinas pertamanan dan pemakaman provinsi DKI Jakarta dengan tembusan unsure-unsur terkait. Dalam pelaksanaan kompensasinya dilakukan pengawasan oleh unsure terkait 11. Penertiban surat izin - Surat izin ditandatangani oleh kepala dinas pertamanan dan pemakaman provinsi DKI Jakarta setelah mempelajari berita acara TP4 - Surat izin memuat dengan jelas hal-hal sebagai berikut : o Jenis, jumlah, dimensi dan lokasi pohon o Jenis, bentuk, waktu pelaksanaan kompensasi o Besarnya kompensasi yang harus dibayarkan dan waktu pelaksanaannya. Apabila kompensasi oleh karena berbagai hal, tidak/belum dapat dilaksanakan sebelum dilakukan penebangan pohon, maka sebelum izin diberikan pemohon harus membuat pernyataan tertulis materi yang cukup untuk melaksanakan kompensasi di kemudian hari 12. Penyampaian Surat Izin Surat izin penebangan disampaikan kepada pemohon setelah ditandatangani oleh Kepala Dinas Pertamanan dan Pemakaman Provinsi DKI Jakarta dengan tembusan juga disampaikan kepada yang bersangkutan di hari yang sama 13. Laporan rencana pelaksanaan Sebelum pelaksanaan penebangan pemohon harus melaporkan rencana pelaksanaan tersebut kepada pengelola wilayah / daerah yang bersangkutan, untuk mendapat petunjuk teknis dan diberikan surat tugas pengawasan sebagai unsure pengawas yang mendampingi selama pengawasan 14. Surat Tugas pengawas penebangan Surat Tugas Pengawas Penebangan dikelurakan oleh Kepala Suku Dinas berdasarkan izin yang diterbitkan dengan tembusan Kepala Seksi Kecamatan

15. Pelaksanaan Penebangan - Penebangan dapat dilakukan apabila pengawas yang memiliki dan namanya sesuai dengan yang tercantum di dalam surat tugas pengawasan penebangan telah hadir di lokasi - Pelaksana penebangan dilakukan oleh pemda atau pemohon - Pelaksanaan penebangan dilakukan oleh pemda apabila : o Penebangan dilakukan untuk kepentingan masyarakat o Penebangan dilakukan berdasarkan permohonan dari instansi internal - Pelaksanaan penebangan dilakukan oleh pemohon apabila : o Penebangan dilakukan untuk kepentingan pemohon o Penebangan dilakukan oleh instansi eksternal

RUANG TERBUKA HIJAU JUMLAH RTH PERTAMANAN DAN PEMAKAMAN PROVINSI DKI JAKARTA Sampai Dengan Oktober 2011 WILAYAH NO KOTAMADYA TAMAN KOTA JALUR HIJAU JALAN LUAS RUANG TERBUKA HIJAU PERTAMANAN TAMAN BANG.UMUM TEPIAN AIR TAMAN REKREASI RTH. PEMAKAMAN JML LUAS JML LUAS JML LUAS JML LUAS JML LUAS JML LUAS JUMLAH 1 Jakarta Pusat 171 1,260,467.14 368 1,363,426.20 72 1,028,362.95 38 30,917.00 4 113,170.00 4 379,477.00 4,175,820.29 2 Jakarta Utara 112 243,930.75 123 783,616.00 18 7,252.00 13 20,325.00 0-11 784,513.00 1,839,636.75 (Kab. Kepp. Seribu) 0-0 - 0-0 - 0-5 44,995.00 44,995.00 3 Jakarta Barat 84 122,394.00 121 614,118.26 11 57,518.00 18 153,348.00-12 1,483,741.00 2,431,119.26 4 Jakarta Selatan 307 557,537.00 268 1,313,966.00 80 211,954.00 41 129,475.00 2 2,050,000.00 18 1,500,908.00 5,763,840.00 5 Jakarta Timur 177 356,551.00 192 1,686,404.85 13 2,385,260.00 30 237,320.00 1 6,560,000.00 28 1,710,829.00 12,936,364.85 JUMLAH TOTAL 851 2,540,879.89 1072 5,761,531.31 194 3,690,346.95 140 571,385.00 7 8,723,170.00 78 5,904,463.00 27,191,776.15 254.09 576.15 369.03 57.14 872.32 590.45 2,094.61