BAB III METODE PENELITIAN. penelitian kualitatif jenis deskriptif dengan memberikan stimulus tindakan

dokumen-dokumen yang mirip
BAB III METODE PENELITIAN. Jumoyo Kecamatan Salam Kabupaten Magelang. Penelitian ini menggunakan

BAB III METODE PENELITIAN. terhadap ritual sebagai syarat pengambilan sarang burung walet terletak di

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

eksistensi tradisi nyadran di Gunung Balak dalam arus globalisasi yang masuk dalam kehidupan masyarakat.

BAB III METODE PENELITIAN. prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa kata- kata

BAB III METODE PENELITIAN. Mungkid, Kabupaten Magelang. Dipilihnya lokasi ini sebagai tempat

BAB III METODE PENELITIAN. rawan terjadi praktek ketidaksetaraan gender dalam kepengurusannya, maka

BAB III METODE PENELITIAN. Pandanan Kecamatan Wonosari Kabupaten Klaten. yaitu bulan Oktober sampai bulan Desember 2012.

PERMAINAN TRADISIONAL PASAR-PASARAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian Dampak Sosial Relokasi Pasar pada Pedagang burung

BAB III METODE PENELITIAN. di daerah Gunungkidul masih banyak terdapat pelaku bank plecit yang. memberikan pinjaman dengan bunga tinggi kepada

BAB III METODE PENELITIAN. kriteria pengambilan data yang akan dilakukan. untuk mengumpulkan data-data sekaligus untuk dianalisis lebih

BAB III METODE PENELITIAN. keberhasilan suatu penelitian. Penelitian ini mengambil lokasi tersebut karena

BAB III METODE PENELITIAN. tenaga kerja wanita (TKW) ini dilaksanakan di desa Citembong,

BAB III METODE PENELITIAN. Boyolali yang terletak di jantung Kota Boyolali merupakan salah satu pasar

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. tersebut didasarkan pada pertimbangan bahwa SPBU di atas adalah SPBU yang

BAB III METODE PENELITIAN. terlaksananya kegiatan komunitas IBLBC yang dilakukan di sekitaran Panahan,

BAB III METODE PENELITIAN. Lokasi penelitian ini dilakukan di Universitas Negeri Yogyakarta.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian itu sendiri. Penelitian terkait judi online pada kalangan

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini mengambil lokasi di Kota Klaten terutama di tempattempat

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Desa Ketep, Kecamatan Sawangan, Kabupaten Magelang. Dipilihnya

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini mengambil lokasi di Kecamatan Pageruyung Kabupaten

BAB III METODE PENELITIAN. mengambil lokasi penelitian tersebut karena ingin meneliti tentang

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. A. Lokasi Penelitian Penelitian tentang implementasi pendidikan multikultural pada anak

BAB III METODE PENELITIAN. Menurut Bodgan dan Taylor (Lexy J. Moeloeng, 2011 : 4), penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. Purworejo Km. 5, yang terletak di Kecamatan Mertoyudan, Kabupaten

BAB III METODE PENELITIAN. karena lokasi ini terdapat komunitas Islam Aboge serta jumlah. keagamaannya bersama sama dan berkumpul bersama.

BAB III METODE PENELITIAN. inilah yang dijadikan tempat berkumpulnya Virginity Jogja pada waktu

BAB III METODE PENELITIAN. kisah sukses Desa Wisata Pentingsari yang kini telah menjadi Desa Wisata

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. lokasi penelitian tersebut karena ingin meneliti tentang peran sistem

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Lokasi penelitian ini di Jogokariyan, Karangkajen Yogyakarta.

BAB III METODE PENELITIAN. baru saja diadakan pemilihan kepala dusun atau biasa disebut Dukuh, disini. menjabat yakni pada usia dukuh 65 tahun.

BAB III METODE PENELITIAN. pendekatan kualitatif. Melalui pendekatan ini dapat menarik suatu ciri atau

BAB III METODE PENELITIAN. perilaku, persepsi, motivasi, tindakan, dan lain-lain, secara holistik, dan

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian tentang Fenomena Kehidupan Anak Pekerja Ojek Payung di

BAB III METODE PENELITIAN. daerah ini masih banyak terdapat perbedaan perlakuan antara anak laki-laki dan

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan tipe penelitian deskriptif kualitatif. Isaac & Michael

BAB III METODE PENELITIAN. Yosomulyo, Kecamatan Gambiran, Kabupaten Banyuwangi.

BAB III METODE PENELITIAN. Pengemis, Pengamen dan Gelandangan di Kota Madiun ini, jenis penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. Boyband Korea (Studi pada Komunitas Safel Dance Club ) mengambil. penggemar boyband Korea di Kota Yogyakarta.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Ekonomi Masyarakat Desa Kalisari, Kecamatan Cilongok, Kabupaten Banyumas

BAB III METODE PENELITIAN. Pemuda Hijau Indonesia) regional Yogyakarta ini menggunakan metode

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Meningkatkan Ekonomi Keluarga Melalui Home Industri Batik Tulis Di. Desa Giriloyo, Kecamatan Imogiri, Kabupaten Bantul.

BAB III METODE PENELITIAN. desain penelitian deskriptif kualitatif karena dalam penelitian ini berusaha

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini merupakan jenis penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. ayam selain itu harapannya juga dapat memperoleh hasil penelitian yang. menyikapi fenomena sabung ayam tersebut.

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian Tindakan Kelas adalah penelitian yang bersifat reflektif, dilakukan

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian kualitatif adalah suatu penelitian yang ditujukan untuk

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. yang dapat dimanfaatkan oleh peneliti. 1 Pemilihan lokasi atau site selection

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Magelang. Alasan peneliti memilih lokasi ini karena di Dusun

BAB III METODE PENELITIAN. bersifat faktual secara sistematis dan akurat. Sebagaimana dinyatakan oleh

BAB III METODE PENELITIAN. organisasi dalam badan sosial tersebut. cukup untuk diolah, maka peneliti akan memperpanjang waktu.

BAB III METODE PENELITIAN. Trimurti, Kecamatan Srandakan, Kabupaten Bantul. Dusun Puron memiliki

BAB III. Penelitian ini akan dilakukan di Desa Wonokromo, Kecamatan Alian, tersebut terdapat penyimpangan sosial yang menarik untuk diteliti, yakni

BAB III METODE PENELITIAN. dihasilkan dalam penelitian berupa kata-kata tertulis atau lisan. Hal ini sesuai

BAB III METODE PENELITIAN. konflik dan cara penyelesain dari konflik tersebut. Masalah ini sudah berkalikali

BAB III METODE PENELITIAN. Moleong (2001 ; 112 ) mengatakan bahwa sumber data utama dalam penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. Margomulyo, Glenmore Kabupaten Banyuwangi. Berdasar paradigma yang

BAB III METODE PENELITIAN. dalam keluarga muslim serta implementasi nilai-nilai Islam dalam

III. METODE PENELITIAN. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif.

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian, pengumpulan data, analisis, dan penyajian hasil penelitian. Penulisan

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif. Metode

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. ditujukan untuk menganalisis secara mendalam dan mendeskripsikan suatu

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini rancangan yang digunakan adalah Metodologi

BAB III METODE PENELITIAN. Timur. Peneliti memilih lokasi tersebut dikarenakan Kota Nganjuk

BAB III METODE PENELITIAN. Ngemplak, Sleman, Yogyakarta. Peneliti mengambil lokasi penelitian tersebut

BAB III METODE PENELITIAN. laporan keuanga di BWI dan untuk mengetahui persepsi nadzir terhadap

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif. Penelitian kualitatif

BAB III METODE PENELITIAN. Suatu penelitian, diperlukan adanya pendekatan penelitian. Pendekatan

BAB III METODE PENELITIAN. mendalam objek yang akan diteliti. Tipe penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah

BAB III METODE PENELITIAN. Modinan masih melestarikan tradisi Suran Mbah Demang.

BAB III METODE PENELITIAN. prosedur penulisan yang menghasilkan data-data deskriptif. Kata-kata tertulis atau

BAB III METODE PENELITIAN. digunakan oleh seorang peneliti yang bertujuan untuk memecahkan suatu

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. dikarenakan untuk dapat memperoleh sumber data yang valid, yaitu

METODE PENELITIAN. penegasan identitas diri di kalangan siswa SMA dilakukan di Daerah Istimewa

BAB III METODE PENELITIAN. yang berbentuk angka atau data data kuantitatif yang diangkakan.. datanya berbentuk kata, kalimat, skema dan gambar.

BAB III METODE PENELITIAN. adalah untuk mengetahui perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan. dan pengawasan dalam pengelolaan jum at berinfaq Dengan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III Metode Penelitian A. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan selama 5 bulan yaitu bulan Januari sampai Mei 2016.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Kota Batu. Alasan pemilihan lokasi dikarenakan PT. Kusuma Satria Dinasasri

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. Berdasarkan hal tersebut

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. data deskripstif berupa kata-kata tertulis, atau lisan dari orang-orang dan perilaku

BAB 3 METODE PENELITIAN

Transkripsi:

BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Metode Penelitian Berdasarkan permasalahan yang diajukan, penelitian ini merupakan penelitian kualitatif jenis deskriptif dengan memberikan stimulus tindakan yang dilakukan dalam dua siklus. Hal tersebut dimaksudkan untuk memperoleh data mengenai permainan tradisional pasar-pasaran sebagai media sosialisasi gender untuk anak. Stimulus yang diberikan yaitu berupa tindakan yang terdiri dari siklus I dan siklus II agar siswa memiliki sikap yang sesuai dengan harapan penelitian. Metode penelitian kualitatif merupakan suatu metode yang banyak digunakan dan dikembangkan dalam penelitian ilmu-ilmu sosial, karena kebanyakan penelitian sosial adalah bersifat deskriptif (Sanapiah, 2005: 20). Dalam penelitian kualitatif deskriptif, menurut Moleong, pendekatan kualitatif deskriptif yaitu pendekatan penelitian dimana data-data yang dikumpulkan berupa kata-kata, gambar, dan bukan angka. Data-data tersebut diperoleh dari hasil wawancara, catatan lapangan, foto, video, dokumentasi pribadi, catatan atau memo, dan dokumentasi lainnya (Moleong, 2008: 4). Stimulus yang diberikan yaitu berupa tindakan yang terdiri dari dua siklus. Adapun prosedur dalam pemberian stimulus yang dilakukan untuk anak dalam peer group terdiri dari, 1. Perencanaan (Planning) 33

Secara rinci perencanaan berisi apa yang akan dilakukan beserta rasionalnya, siapa yang akan melakukan, di mana, kapan, dan bagaimana. 2. Tindakan (Acting) Pada tahap ini, peneliti melakukan tindakan yang merupakan implementasi atau penerapan isi rancangan penelitian tindakan. 3. Observasi (Observing) Observasi atau pengamatan dimaksudkan untuk mengenali, merekam, mendokumentasikan semua indikator (baik proses maupun hasil) perubahan-perubahan yang terjadi baik sebagai akibat tindakan terencana maupun sebagai efek samping. 4. Refleksi (Reflecting) Tahap refleksi melibatkan kegiatan menganalisis, memaknai, menjelaskan dan menyimpulkan. Kegiatan refleksi dapat dipandang sebagai upaya untuk memahami dan memaknai proses dan hasil yang dicapai sebagai akibat dari tindakan yang dilakukan. Pelaksanaan tindakan yang disertai dengan kegiatan pengamatan menghasilkan cerita tentang apa yang terjadi. Berdasarkan informasi ini selanjutnya perlu memikirkan implikasi-implikasi bagi pelaksanaan tindakan yang akan datang. Adapun bagan desain penelitian tindakan model Kurt Lewin digambarkan sebagai berikut ini. 34

Acting Planning Observing Reflecting Bagan 3. Model Kurt Lewin (Wina Sanjaya, 2009: 50) B. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SD N Mangir Lor Sendangsari Pajangan Bantul. Lokasi ini merupakan contoh nyata dimana masih terdapat sekat dalam pemilihan peran bermain tradisional pasar-pasaran. Penelitian ini diharapkan dapat mensosialisasikan peran gender khususnya peran memasak untuk siswa SD N Mangir Lor. Waktu penelitian ini kurang lebih 4 bulan dimulai bulan Februari hingga bulan Juni 2012, meliputi Observasi, pengumpulan data serta pengolahan data dilanjutkan dengan penulisan laporan penelitian. Tempat pelaksanaan tindakan siklus I dan siklus II dalam penelitian adalah Pendopo Pedukuhan Mangir Tengah. Alasan menggunakan Pendopo Pedukuhan adalah waktu pelaksanaan tindakan bersamaan dengan waktu ujian praktek siswa SD, sehingga sekolah belum dapat digunakan untuk 35

kegiatan pelaksanaan penelitian. Selain itu, siswa menginginkan pelaksanaan tindakan setelah selesai jam sekolah agar mereka dapat berkonsentrasi dalam ujian praktek. C. Subjek Penelitian Subjek penelitian adalah pihak yang terlibat penuh serta cukup lama dan intensif menyatu dalam proses pelaksanaan suatu penelitian (Moleong, 2005: 15). Subjek dalam penelitian ini adalah siswa SD N Mangir Lor Sendangsari Pajangan Bantul. Pemilihan subjek dilakukan secara purposive sampling yaitu didasarkan atas ciri-ciri tertentu yang dipandang memiliki sangkut paut yang erat dengan populasi yang diketahui sebelumnya (Nurul Zuriah, 2006: 124). Subjek penelitian ditentukan sendiri dengan memilih siswa putra dan putri yang masih sering bermain dengan teman sebaya, mengenal/pernah bermain permainan tradisional pasar-pasaran, berusia kisaran 7-12 tahun, memiliki saudara laki-laki untuk siswa putri dan sudara perempuan untuk siswa laki-laki, untuk orang tua siswa diambil sesuai dengan sampel siswa yang memenuhi kriteria. D. Sumber Data Menurut Lofland dan Lofland (1984: 47) sumber data utama dalam penelitian kualitatif ialah kata-kata, dan tindakan, selebihnya adalah data tambahan seperti dokumen dan lain-lain (Moleong, 2005: 157). 36

1. Sumber data primer Data primer merupakan data yang diambil langsung oleh peneliti kepada sumbernya tanpa melalui perantara. Adapun sumber data primer dalam penelitian ini adalah siswa yang ikut bermain permainan tradisional pasar-pasaran, dan ibu dari masing-masing siswa yang diambil sesuai kriteria. Data diperoleh melalui wawancara dan pengamatan secara langsung pada proses dan hasil dari tindakan yang telah dilakukan yaitu penerapan permainan tradisional pasar-pasaran sebagai media sosialisasi gender untuk anak pada siklus I dan lomba memasak pada siklus II. 2. Sumber data sekunder Sumber data sekunder merupkan sumber data tidak langsung yang mampu memberikan tambahan serta penguatan terhadap data penelitian. Sumber data sekunder ini diperoleh melalui dokumentasi dan studi kepustakaan melalui buku-buku, media cetak, jurnal, dan internet yang berkaitan dengan penelitian ini. Selain itu peneliti juga akan mengambil foto sebagai arsip dan bukti akurat telah melakukan penelitian. 37

E. Teknik Pengumpulan Data Teknik pengumpulan data bertujuan untuk memperoleh data dengan cara-cara yang sesuai dengan penelitian sehingga peneliti akan memperoleh data yang lengkap, baik secara lisan, maupun tulisan. Penelitian ini, menggunakan beberapa teknik pengumpulan data yakni, pengamatan (observasi), wawancara, dan dokumentasi. 1. Observasi Observasi adalah metode pengumpulan data, dimana peneliti mencatat hasil informasi sebagaimana yang mereka saksikan selama penelitian (W. Gulo, 2002: 116). Jadi observasi merupakan pengamatan dan pencatatan secara sistematis terhadap fenomena-fenomena yang diteliti, baik secara formal maupun informal. Alasan secara metodologis bagi penggunaan pengamatan adalah: pengamatan mengoptimalkan kemampuan peneliti dari segi motif, kepercayaan, perhatian, perilaku tak sadar, kebiasaan, dan sebagainya (Moleong, 2010: 175). Peneliti melakukan observasi di SD N Mangir Lor Sendangsari Pajangan Bantul, terkait dengan lokasi sekolah, profil sekolah, dan aktivitas bermain tradisional pasar-pasaran yang sering diperankan oleh siswa. 2. Wawancara Dalam penelitian ini menggunakan wawancara tidak terstruktur. Wawancara tidak terstruktur sering juga disebut wawancara mendalam, wawancara kualitatif, dan wawancara terbuka yang mengarah pada 38

kedalaman informasi (Moleong, 2010: 190). Pedoman wawancara dibuat sebagai patokan informasi yang akan digali sehingga peneliti dapat mengembangkan pertanyaan pada saat wawancara berlangsung guna memperoleh informasi yang lebih lengkap, mendalam dan terfokus. Dalam teknik wawancara ini, informan yang akan dimintai keterangan mengenai pelaksanaan siklus I, II, antara lain: 1) Sampel siswa yang dipilih sesuai dengan kriteria sebagai partisipan dalam pelaksanaan tindakan. 2) Orang tua siswa yang terpilih sesuai dengan kriteria sample. 3. Dokumentasi Dokumentasi merupakan teknik pengumpulan data yang tidak langsung ditujukan pada subjek penelitian, melainkan sebagai data pendukung yang sangat dibutuhkan peneliti (Deddy Mulyana, 2006: 183). Hal yang akan didokumentasikan dalam penelitian ini adalah pelaksanaan siklus I dan siklus II. Dokumentasi ini berbentuk foto. F. Prosedur Penelitian Prosedur dan langkah-langkah penelitian ini mengikuti prinsip-prinsip dasar yang berlaku dalam penelitian tindakan. Penelitian penerapan Permainan tradisional pasar-pasaran sebagai media sosialisasi gender untuk anak dilakukan dalam 2 siklus, yaitu siklus I, dan siklus II yang masingmasing siklus terdiri dari beberapa tahapan setiap kali pertemuan. Adapun tahap atau langkah-langkah tindakan adalah sebagai berikut. 39

1. Siklus I a. Rencana tindakan sebagai berikut. 1) Menyiapkan peralatan permainan pasar-pasaran yang terdiri dari miniatur alat dan bahan memasak. 2) Menentukan waktu dan tempat untuk bermain permainan tradisional pasar-pasaran. 3) Menetapkan tata cara bermain. 4) Menyusun lembar observasi. 5) Menyusun daftar pertanyaan wawancara. 6) Menentukan siswa yang akan bermain permainan tradisional pasarpasaran dengan kriteria: a) Mengenal/pernah bermain tradisional pasar-pasaran. b) Setiap siswa berusia kisaran 7-12 tahun. c) Siswa putra memiliki saudara perempuan, dan untuk siswa putri memiliki saudara laki-laki. b. Pelaksanakan tindakan yaitu. 1) Membacakan tata cara bermain siswa: a) Terdiri dari 3 kelompok peer group, setiap kelompok terdiri dari 3 siswa putra dan 2 siswa putri. b) Tema bermain adalah memasak kue dari tanah. 2) Bermain permainan tradisional pasar-pasaran. 40

c. Observasi Observasi dilakukan saat pelaksanaan permainan tradisional pasar-pasaran pada tindakan siklus I dengan menggunakan lembar observasi yang telah disusun. Observasi ini bertujuan untuk melihat serta mengetahui aktivitas siswa putra dan siswa putri dalam bermain. Setelah mengamati permainan maka dilaksanakan wawancara dengan siswa yang dipilih berdasarkan kriteria yang telah ditentukan terkait pelaksanaan permainan. d. Refleksi Data yang diperoleh pada lembar observasi tahap siklus I dianalisis, kemudian dilakukan refleksi. Hasil refleksi pada siklus I bertujuan untuk melihat aktivitas siswa dalam bermain tradisional pasar-pasaran. Selanjutnya mengevaluasi hasil pelaksanaan tindakan, masalah-masalah yang muncul dan segala hal yang berkaitan dengan tindakan yang dilakukan sebagai dasar pembuatan rencana tindakan siklus II. 2. Siklus II a. Perencanaan 1) Menyiapkan peralatan memasak yang terdiri dari kompor, alat penggorengan, pisau, cobek dan alat untuk menghaluskan bumbu, serta alat untuk menyajikan hidangan. 2) Menyiapkan bahan yang diperlukan dalam memasak Nasi Goreng Berselimut. 41

3) Menentukan waktu dan tempat untuk lomba memasak Nasi Goreng Berselimut. 4) Menentukan juri untuk menilai lomba. 5) Menetapkan tata cara lomba. 6) Menyusun lembar observasi. 7) Menyusun daftar pertanyaan wawancara. b. Pelaksanaan 1) Membacakan tata cara lomba: a) Setiap kelompok terdiri dari 3 siswa putra dan 2 siswa putri. b) Setiap kelompok wajib menyajikan masakan yaitu berupa nasi goreng ke meja penilaian. c) Yang dinilai dalam lomba masak ini berupa kerjasama dalam tim, penampilan penyajian, rasa, dan kebersihan dalam memasak. d) Akan diambil satu pemenang yaitu tim yang mendapatkan nilai tertinggi. 2) Lomba memasak Nasi Goreng Berselimut. c. Observasi Observasi dilakukan saat pelaksanaan permainan tradisional pasar-pasaran pada tindakan siklus II dengan menggunakan lembar observasi yang telah disusun. Observasi ini bertujuan untuk melihat aktivitas dan sikap anak saat lomba memasak apakah lebih baik dari saat pelaksanaan siklus I atau tidak. 42

d. Refleksi Data yang diperoleh pada lembar observasi tahap siklus II dianalisis, kemudian dilakukan refleksi. Hasil refleksi pada siklus II bertujuan untuk mengetahui sikap siswa/siswi dalam lomba memasak, apakah semua anggota kelompok baik putra maupun putri memiliki nilai-nilai gender yang serupa. Pelaksanaan siklus II ini juga merupakan penentu apakah permainan tradisional pasar-pasaran dapat digunakan sebagai media sosialisasi peran gender untuk siswa ataukah lomba memasak ini yang dapat digunakan sebagai media sosialisasi peran gender untuk siswa SD N Mangir Lor Sendangsasri Pajangan Bantul. G. Validitas Data Validitas membuktikan bahwa apa yang diamati oleh peneliti sesuai dengan apa yang sesungguhnya ada di dalam kenyataan validitas data yang digunakan dalam penelitian ini adalah triangulasi sumber. Teknik triangulasi digunakan untuk mengecek keabsahan data. Menurut Moleong triangulasi adalah teknik pengecek keabsahan data yang memanfaatkan sesuatu yang lain di luar data itu untuk keperluan pengecekan atau sebagai pembanding terhadap data itu (Moleong, 2010: 330). Teknik triangulasi yang paling banyak digunakan adalah teknik triangulasi sumber. Triangulasi sumber berati membandingkan dan mengecek kembali derajat kepercayaan suatu 43

informasi yang diperoleh melalui waktu dan alat berbeda. Dalam penelitian ini hal tersebut dapat dicapai dengan tiga jalan yaitu, 1. Membandingkan data hasil pengamatan aktivitas siswa terkait permainan tradisional pasar-pasaran sebelum pelaksanaan tindakan dengan data hasil wawancara partisipan dan orang tua partisipan. 2. Membandingkan apa yang dikatakan orang di depan umum dengan apa yang dikatakannya secara pribadi. Hal ini membandingkan antara ungkapan masyarakat terkait dengan pemilihan peran dalam permainan tradisional pasar-pasaran dengan pendapat siswa secara pribadi. 3. Membandingkan hasil wawancara dengan partisipan dan orang tua dengan isi suatu dokumen seperti penelitian sebelumnya, kajian pustaka, dan kajian teori. H. Teknik Analisis Data Analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah kualitatif model interaktif yang telah diajukan oleh Miles dan Huberman yang terdiri dari empat hal utama, yaitu pengumpulan data, reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan atau verifikasi (Huberman, 1992: 15-21). Proses analisis data dilakukan dengan menggunakan beberapa kriteria diantaranya: 1. Pengumpulan Data Usaha untuk menggali data dan informasi dari berbagai sumber yaitu dengan wawancara, pengamatan yang kemudian ditulisakan dalam catatan lapangan, memanfaatkan dokumen pribadi, dokumen resmi, 44

gambar, foto, dan sebagainya. Peneliti melakukan wawancara dengan beberapa informan yaitu siswa putra dan putri yang telah dipilih sesuai dengan kriteria subjek penelitian, orang tua siswa yang terpilih sesuai dengan kriteria penelitian. 2. Reduksi Reduksi data merupakan proses pemilihan, pemusatan perhatian pada langkah-langkah penyederhanaan, pengabstrakan, dan transformasi data kasar yang muncul dari catatan-catatan tertulis di lapangan. Reduksi data dalam penelitian ini dilakukan dengan cara membuat koding hasil wawancara dengan tujuan untuk menyeleksi data. Selain itu juga membuat ringkasan dari hasil koding wawancara serta membuang bagian-bagian yang tidak penting sehingga dihasilkan gambaran yang fokus tentang pokok penelitian. 3. Penyajian Data Penyajian data dimaksudkan untuk mempermudah peneliti dalam melihat hasil penelitian. Banyaknya data yang diperoleh menyulitkan peneliti dalam melihat gambaran hasil penelitian maupun proses pengambilan kesimpulan, sebab hasil penelitian masih berupa data-data yang berdiri sendiri. Hasil reduksi data yang telah dilakukan peneliti di atas kemudian disajikan dalam bentuk deskriptif data dan analisis hasil penelitian. Penyajian data dalam penelitian ini menyusun informasiinformasi mengenai pelaksanaan siklus I, II sehingga peneliti dapat membuat penarikan kesimpulan apakah permainan tradisional pasar- 45

pasaran dapat digunakan sebagai media sosialisasi gender yang tepat untuk anak. 4. Penarikan Kesimpulan Penarikan kesimpulan atau verifikasi, sebagai langkah akhir dalam penyusunan suatu laporan atau merupakan pembuatan kesimpulan dari data yang diperoleh. Penarikan kesimpulan dilakukan secara induktif dengan melihat hal-hal yang khusus kemudian ditarik kesimpulan secara umum yang obyektif. Kesimpulan dalam penelitian ini berupa deskripsi dari obyek yang awalnya belum jelas, sehingga tampak hubungan sebab akibat terkait dengan penelitian atau jawaban dari masalah penelitian yaitu permainan tradisional pasar-pasaran sebagai media sosialisasi gender untuk anak. Milles dan Huberman menggambarkan analisis model interaktif dengan gambar sebagai berikut: Pengumpulan Data Penyajian Data Reduksi Data Verifikasi/ Penarikan kesimpulan Bagan 4. Model Analisis Interaktif Milles dan Huberman 46