BAB I PENDAHULUAN. perkembangannya menuju pendewasaan jasmani maupun rohani. Pendidikan

dokumen-dokumen yang mirip
PERANAN GURU DALAM PEMBELAJARAN GERAK TARI BEDANA SISWA SMP XAVERIUS METRO ELISABETH HESTI ARIYANTI ABSTRAK

BAB I PENDAHULUAN. jenis dan jenjang pendidikan. Semuanya berkaitan dalam suatu sistem pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. pengetahuan dan keterampilan menjadi kompetensi bekal untuk mempertahankan

BAB II TINJAUAN KEPUSTAKAAN. diamati langsung, maupun yang tidak dapat diamati lansung oleh pihak luar

BAB I PENDAHULUAN. dengan pendidikan seni tari yang diajarkan di sekolah-sekolah. Pendidikan seni tari

BAB I PENDAHULUAN. atau jalan yang harus dilalui dalam pembelajaran. Ketepatan dan kesesuaian. pengembangan strategi pembelajaran yang akan digunakan.

BAB I PENDAHULUHAN. masih monoton yaitu menggunakan metode ceramah atau metode

Jurnal Seni dan Pembelajaran Februari 2017

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan dan pengajaran adalah suatu proses yang sadar tujuan. Maksudnya,

PERAN GURU DALAM MENGEMBANGKAN KECERDASAN INTRAPESONAL ANAK KELOMPOK B DI TK NEGERI PEMBINA KIHADJAR DEWANTORO KOTA SELATAN

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia kaya akan beraneka ragam seni dan budaya, hampir setiap suku

BAB I PENDAHULUAN. keluarga, maupun bangsa dan Negara. Maju-mundurnya suatu bangsa banyak

Dr Tajularipin Sulaiman

BAB I PENDAHULUAN. belajar kepada siswa melalui proses pembelajaran yang baik.

PEMBELAJARAN TARI BEDANA PADA KEGIATAN EKSTRAKURIKULER DI SMP NEGERI 25 BANDAR LAMPUNG. (Jurnal) Oleh NADIA APRINA

BAB I PENDAHULUAN. kelompok manusia dapat hidup berkembang sejalan dengan aspirasi(cita cita)

BAB I PENDAHULUAN. Guru adalah salah satu penentu keberhasilan dalam pelaksanaan

BAB I PENDAHULUAN A. LATARBELAKANG

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia merupakan salah satu negara yang kaya akan tradisi dan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Syaiful Bahri Djamarah, Guru dan Anak Didik dalam Interaksi Edukatif, Jakarta:

II. TINJAUAN PUSTAKA. Pembelajaran adalah suatu kombinasi yang tersusun meliputi unsur-unsur

BAB IV ANALISIS DATA Juni W. J. S, Poerwadarminta, Kamus Umum Bahasa Indonesia, hlm.

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan yang dilakukan di setiap sekolah secara umum memiliki tujuan pembelajaran

Penyusun DAFTAR ISI BAB I PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN. penentu tinggi rendahnya mutu hasil pendidikan. Guru mempunyai posisi

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) : 13.1 Mengidentifikasi jenis karya seni tari berpasangan/ kelompok tari bedana

BAB I PENDAHULUAN. pembangunan. Proses pendidikan tak dapat dipisahkan dari proses pembangunan

SKRIPSI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Memperoleh Gelar Sarjana Strata-1 Program Studi Pendidikan Akuntansi.

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan atas. Bahkan saat ini sudah banyak sekolah-sekolah dan lembaga yang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

59. Mata Pelajaran Seni Budaya untuk Sekolah Menengah Pertama Luar Biasa Tunarungu (SMPLB B)

78. Mata Pelajaran Seni Budaya untuk Sekolah Menengah Atas Luar Biasa Tunarungu (SMALB B)

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan suatu kegiatan universal pada kehidupan

BAB II KERANGKA TEORI

BAB I PENDAHULUAN. dari kehidupan seseorang, baik dalam keluarga, masyarakat, maupun bangsa

KOMPETENSI GURU SEKOLAH DASAR. Oleh: Anik Ghufron FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA 2008

STRATEGI GURU DALAM MEMOTIVASI BELAJAR SISWA DI KELAS III MADRASAH IBTIDAIYAH NEGERI KARANGPOH KECAMATAN PULOSARI KABUPATEN PEMALANG SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN. Sejalan dengan perubahan dan perkembangan Ilmu Pengetahuan dan

BAB I PENDAHULUAN. pembangunan negara.melalui pendidikanlah suatu negara dapat. menggunakan metode-metode yang monoton, tentu dirasakan kurang

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. perhatian besar terhadap kualitas dan kuantitas out put sekolah yang dihasilkan

BAB I PENDAHULUAN. potensi yang dimilikinya. Pendidikan atau paedagogie berarti bimbingan atau

BAB 1 PENDAHULUAN. Mata pelajaran seni tari merupakan bagian dari pendidikan seni budaya. Sesuai dengan

I PENDAHULUAN. Pendidikan seni budaya sebagaimana yang diamanatkan dalam Peraturan

ANALISIS PERAN GURU PPKn DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PPKN SISWA DI SMPN 1 TULAKAN KABUPATEN PACITAN

BAB I PENDAHULUAN. mulia, keterampilan untuk hidup mandiri, mengikuti pendidikan lebih lanjut.

BAB I PENDAHULUAN. dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi

ANALISIS PERAN GURU PPKN DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PPKN SISWA DI SMPN 1 TULAKAN KABUPATEN PACITAN TAHUN PELAJARAN 2014/2015

BAB I PENDAHULUAN. generasi muda untuk mengembangkan generasi muda yang berkualitas sehingga

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan hal yang sangat penting bagi kehidupan. manusia. Pendidikan manusia dimulai sejak anak masih dalam kandungan,

77. Mata Pelajaran Seni Budaya untuk Sekolah Menengah Atas Luar Biasa Tunanetra (SMALB A)

BAB I LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN. murid (Sagala, 2012:61). Pembelajaran juga merupakan sebuah upaya

BAB I PENDAHULUAN. selalu berubah. Perubahan dalam arti perbaikan mutu pendidikan pada semua

56. Mata Pelajaran Seni Budaya untuk Sekolah Menengah Pertama (SMP)/Madrasah Tsanawiyah (MTs)

IMPLEMENTASI KTSP SENI BUDAYA PADA JENJANG PENDIDIKAN SMP DAN SMA. Taswadi ABSTRAK

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan adalah salah satu faktor yang yang menentukan keberhasilan

BAB I PENDAHULUAN. hal yang tidak dipahami kemudian dilihat, diamati hingga membuat seseorang

KREATIVITAS GURU KETRAMPILAN DALAM MENGATASI KETERBATASAN SARANA PRASARANA PEMBELAJARAN

PANDUAN OBSERVASI. 1) Peranan Guru dalam pembelajaran tari Bedana.

I. PENDAHULUAN. mungkin akan terjadi di dalam pergaulan dewasa atau pergaulan orang dewasa

BAB I PENDAHULUAN. manusia yang dibutuhkan untuk menghadapi tantangan zaman. Persiapan sumber

BAB I PENDAHULUAN. Kurikulum Berbasis Kompetensi (KBK). Hal ini sesuai dengan Peraturan Pemerintah

BAB I PENDAHULUAN. Sebagai Negara yang berkembang dengan jumlah penduduk besar, wilayah

56. Mata Pelajaran Seni Budaya untuk Sekolah Menengah Pertama (SMP)/Madrasah Tsanawiyah (MTs)

PERANAN GURU DALAM MENERAPKAN MODEL PEMBELAJARAN KELOMPOK DI KELOMPOK B TK NEGERI PEMBINA KECAMATAN SIPATANA KOTA GORONTALO JURNAL.

PERAN PENDIDIK DALAM SISTEM PENDIDIKAN

PERATURAN GUBERNUR BANTEN NOMOR 15 TAHUN 2014 TENTANG

BAB I PENDAHULUAN. Penggunaan model pembelajaran untuk membentuk kurikulum (rencana

Keywords: Snowball Throwing Cooperative Learning, Motivation, Learning Outcomes, Student Response, Social Science (IPS)

BAB I PENDAHULUAN. dasar supervisi pembelajaran dijelaskan beberapa dasar-dasar tentang konsep

PERANAN GURU PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN DALAM MENINGKATKAN KESADARAN HUKUM BERLALU LINTAS PADA SISWA SMP N I MIRIT KABUPATEN KEBUMEN RINGKASAN SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan adalah suatu proses dalam rangka mempengaruhi siswa supaya

BAB I PENDAHULUAN. diajarkan serta dapat diturunkan kepada generasi-generasi mendatang. Bahasa

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Dalam kehidupan, pendidikan memegang peranan penting karena

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN KETERAMPILAN GERAK TARI BERDASAR POLA LANTAI DENGAN METODE DISCOVERY. Erlin Sofiyanti

53. Mata Pelajaran Seni Budaya dan Keterampilan untuk Sekolah Dasar Luar Biasa Tunanetra (SDLB A)

BAB II LANDASAN TEORI. khusus, terlebih dahulu penulis uraikan siapa yang dimaksud dengan guru

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

FORMAT PENGEMBANGAN STANDAR KOMPETENSI GURU PPPPTK SENI DAN BUDAYA YOGYAKARTA PELAJARAN/PAKET KEAHLIAN 1.1 Memahami

58. Mata Pelajaran Seni Budaya untuk Sekolah Menengah Pertama Luar Biasa Tunanetra (SMPLB-A)

PEMBELAJARAN SENI TARI BERBASIS PENDIDIKAN KARAKTER MELALUI STIMULUS ALAM SEKITAR DI SDN TERSANA BARU KABUPATEN CIREBON

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan adalah usaha sadar dan bertujuan untuk mengembangkan kualitas

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

60. Mata Pelajaran Seni Budaya untuk Sekolah Menengah Pertama Luar Biasa Tunadaksa (SMPLB D)

PERAN GURU AGAMA DALAM PEMBINAAN KARAKTER DI MTs NEGERI MANTINGAN TAHUN PELAJARAN 2013/2014

HAND OUT MATA KULIAH KONSEP DASAR PENDIDIKAN ANAK USIA DIN KODE MK/SKS : UD 100/3 SKS

BAB II LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN. yakni bimbingan pengajaran, dan atau latihan diarahkan untuk mencapai tujuan

BAB I PENDAHULUAN. membangkitkan motivasi siswa, (4) prinsip individual, dan (5) peragaan dalam

PELAKSANAAN PEMBELAJARAN SENI TARI DI KELAS VII SMP NEGERI I KUTA BARO KABUPATEN ACEH BESAR ABSTRAK

KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN (KTSP)

BAB I PENDAHULUAN. masa sentralisasi segala sesuatu seperti: bangunan sekolah, kurikulum,

BAB I PENDAHULUAN. cenderung menggunakan metode-metode yang monoton, misalnya. yang tradisional, maka apa yang diharapkan oleh pemerintah akan sukar

BAB I PENDAHULUAN. dalam masyarakat. Pendidikan menunjukkan cara dan bagaimana warga negara

I. PENDAHULUAN. tujuan penelitian, asumsi penelitian, manfaat penelitian dan ruang lingkup

BAB I PENDAHULUAN. yang termasuk dalam aspek kebudayaan, sudah dapat dirasakan oleh

BAB I PENDAHULUAN. bagi kalangan masyarakat terkhusus generasi muda sekarang ini mulai dari tingkat

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pendidikan merupakan usaha guru memimpin siswa secara umum untuk mencapai perkembangannya menuju pendewasaan jasmani maupun rohani. Pendidikan adalah suatu proses dalam rangka mempengaruhi siswa supaya mampu menyesuaikan diri sebaik mungkin dengan lingkungannya, dan dengan demikian akan menimbulkan perubahan dalam dirinya dalam kehidupan masyarakat (Hamalik, 1994: 3). Strategi pelaksanaan pendidikan dilakukan dalam bentuk kegiatan bimbingan, pengajaran, dan latihan. Pengajaran adalah bentuk kegiatan di mana terjadi hubungan interaksi dalam proses belajar mengajar antara guru dan siswa untuk mengembangkan perilaku sesuai dengan tujuan pendidikan (Hamalik, 1994: 2). Guru merupakan subjek utama pendidikan. Guru adalah salah satu komponen manusiawi dalam belajar- mengajar, yang ikut dalam usaha pembentukan sumber daya manusia yang potensial dalam bidang pembangunan, sehingga setiap guru harus memiliki kemampuan profesional dalam proses belajar mengajar atau pembelajaran (Sardiman, 2012: 125).

2 Guru adalah unsur manusiawi dalam pendidikan. Guru adalah figur manusia sumber yang menempati posisi dan memegang peranan penting dalam pendidikan. Di sekolah, guru hadir untuk mengabdikan diri kepada umat manusia yaitu siswa. Negara menuntut generasinya yang memerlukan pembinaan dan bimbingan dari guru. Di dalam suatu kegiatan pembelajaran peranan diperlukan guru sebagai pendidik. Peranan guru tersebut antara lain sebagai korektor, inspirator, informator, organisator, motivator, inisiator, fasilitator, pembimbing, demonstrator, pengelola kelas, supervisor, dan evaluator. Peranan ini sangat diperlukan agar kegiatan pembelajaran dapat berlangsung dengan baik dan tujuan dari suatu pembelajaran dapat tercapai (Djamarah, 2005: 43). Pembelajaran seni budaya di sekolah berfungsi sebagai penyeimbang antara pembinaan potensi, logika, etika, dan estetika. Proses peendidikan seni merupakan bentuk upaya untuk mewariskan, mengembangkan, dan melestarikan berbagai jenis kesenian yang ada di sekitar lingkungan siswa sehingga mereka mengenal keragaman khasanah budaya bangsa ini (Sobandi, 2008: 45). Berkaitan dengan pembelajaran seni di sekolah, maka seorang guru haruslah menerapkan suatu pelajaran dan menularkan kemampuannya kepada siswa sehingga mereka menguasai keterampilan teknis dalam berolah seni. Substansi materi yang dipelajari dipendidikan seni mencakup bidang konsepsi, kreasi, dan apresiasi seni. Pembelajaran konsepsi ini dilakukan untuk membekali siswa mengetahui materi ilmu seni, kegiatan berolah seni untuk memberikan pengalaman dan kemahiran mencipta seni, dan berapresiasi seni dilakukan untuk memberi penglaman dalam proses menghargai karya seni. Salah satu karya seni

3 yang saat ini diajarkan di sekolah adalah seni tari. Seni tari merupakan pernyataan budaya yang sifat, gaya, dan fungsinya selalu tidak terlepas dari kebudayaan yang menghasilkannya, karena lahirnya tari di lingkungan kehidupan manusia bersamaan dengan tumbuhnya peradaban manusia. Tari bedana merupakan salah satu materi pelajaran seni tari di SMP Xaverius Metro yang diajarkan pada siswa kelas VII tahun pelajaran 2012/2013 di semester genap. Pembelajaran tari bedana terdapat pada Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan yang digunakan oleh Sekolah Menengah Pertama (SMP), dengan standar kompetensi Mengekspresikan diri melalui karya seni tari dan dengan kompetensi dasar Memperagakan tari tunggal dan berpasangan/ kelompok setempat. Tari bedana sudah di ajarkan dan masuk dalam materi pelajaran intrakulikuler di sekolah tetapi apresiasi siswa dalam pelajaran ini masih kurang, karena pada saat pelajaran berlangsung masih banyak siswa yang kurang memperhatikan ketika guru sedang menyampaikan materi pelajaran dan hasilnya masih banyak siswa yang kurang memahami dan menguasai gerak tari bedana. Oleh karena itu sangat dibutuhkan peranan guru dalam meningkatkan keaktifan, keseriusan, dan khususnya kemampuan siswa dalam pembelajaran gerak tari bedana, sehingga siswa memperoleh hasil yang memuaskan baik di dalam proses maupun pada hasil dari pembelajaran. Pada pembelajaran khususnya dalam pembelajaran tari bedana Siswa kelas VIIA di SMP Xaverius Metro, guru berperan tidak hanya sebagai model atau teladan bagi siswa yang diajarnya, akan tetapi guru juga bertugas sebagai pengelola pembelajaran sehingga efektivitas hasil dari suatu proses sangat ditentukan oleh

4 kemampuan guru. Tugas dan peranan guru sebagai seorang pendidik profesional yang sangat komplek dan tidak terbatas saat berlangsungnya interaksi edukatif di dalam kelas, yang lazim disebut proses belajar mengajar khususnya guru seni tari di SMP Xaverius Metro. Alasan pemilihan SMP Xaverius Metro karena di SMP tersebut sudah memiliki guru seni tari yang mengajar sejak tahun 1994 dan merupakan salah satu guru yang berlatar belakang dari pendidikan seni tari IKIP Yogyakarta dan di SMP tersebut sudah lama diajarkan tari bedana, sehingga memungkinkan guru seni tari di SMP Xaverius Metro untuk menjalankan perannya dengan baik dalam pembelajaran gerak tari bedana dan memungkinkan siswa untuk lebih menguasai gerak tari bedana yang telah diajarkan oleh guru. Berdasarkan uraian di atas, maka diadakan penelitian dengan judul Peranan Guru dalam Pembelajaran Gerak Tari Bedana Siswa Kelas VIIA di SMP Xaverius Metro. 1.2 Rumusan Masalah Masalah yang diangkat dalam penelitian ini dapat dirumuskan sebagai berikut. Bagaimana peranan guru dalam pembelajaran gerak tari bedana siswa kelas VIIA di SMP Xaverius Metro? 1.3 Tujuan Penelitian Tujuan dari penelitian ini untuk mendeskripsikan bagaimana peranan guru dan hasil belajar siswa kelas VIIA dalam pembelajaran gerak tari bedana.

5 1.4 Manfaat Penelitian Manfaat dari penelitian ini, yaitu: a. Sebagai bahan masukan bagi guru dan sekolah agar dapat menggunakan hasil penelitian untuk mengetahui peran guru dalam pembelajaran gerak tari bedana di SMP Xaverius Metro. b. Mahasiswa seni tari agar dapat memanfaatkan hasil penelitian ini sebagai bahan pengetahuan tentang peran guru dalam pembelajaran gerak tari bedana di SMP Xaverius Metro. 1.5 Ruang Lingkup Penelitian Ruang lingkup dari penelitian ini, yaitu: 1.5.1 Objek Penelitian Objek dalam penelitian ini adalah peranan guru dalam pembelajaran gerak tari bedana di SMP Xaverius Metro. 1.5.2 Subjek Penelitian Subjek penelitian ini adalah guru mata pelajaran seni tari dan siswa kelas VIIA dengan jumlah 36 siswa, terdiri dari 18 siswa laki-laki dan 18 siswa perempuan. 1.5.3 Tempat Penelitian Tempat dari penelitian ini adalah di SMP Xaverius Metro yang beralamatkan di Jl. Krakatau 21 Yosorejo, Kota Metro.

6 1.5.4 Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan pada semester genap tahun pelajaran 2012/2013, yaitu pada tanggal 23 Januari 2013s/d 17 Mei 2013. Penelitian ini dilakukan sebanyak 8 kali pertemuan.