BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

dokumen-dokumen yang mirip
BAB 1 PENDAHULUAN. negara yang dibayar oleh masyarakat sebagai iuran yang pemungutannya dapat

BAB I PENDAHULUAN. bagi pemerintah dalam mencapai tujuan yang bermanfaat untuk mendorong

BAB I PENDAHULUAN. Dalam menjalankan pemerintahannya Negara Republik Indonesia memiliki

BAB I PENDAHULUAN. berasal dari rakyat. Oleh karena itu diperlukan partisipasi dari setiap warga negara

BAB I PENDAHULUAN. Suatu negara harus menjalankan pemerintahan dan pembangunan

BAB I PENDAHULUAN. mengurangi ketergantungan Negara kita terhadap hutang luar negeri. Sektor pajak

BAB I. Pembangunan Nasional adalah kegiatan yang berlangsung terus-menerus dan

Bab I Pendahuluan 1 BAB I PENDAHULUAN. Tujuan yang ingin dicapai oleh Indonesia sebagai salah satu negara

BAB I PENDAHULUAN. Sebagai negara yang sedang berkembang, Indonesia berupaya untuk

BAB I PENDAHULUAN. Pajak merupakan iuran warga negara kepada negara yang akan digunakan

BAB I PENDAHULUAN. kewajiban warga Negara, karena itu pemerintah menempatkan perpajakan

BAB I PENDAHULUAN. merupakan potensi yang sangat besar dalam pembangunan nasional.

BAB I PENDAHULUAN. Pajak adalah iuran rakyat kepada kas negara berdasarkan undang-undang yang dapat

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

BAB I PENDAHULUAN. Pajak adalah iuran rakyat kepada kas negara berdasarkan undang-undang

BAB I PENDAHULUAN. banyak penduduknya, dan sebagai negara yang sedang membangun masih

Bab I Pendahuluan 1 BAB I PENDAHULUAN. Penerimaan Negara Republik Indonesia antara lain berasal dari pajak.

BAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini pajak memiliki peranan yang sangat penting. Pajak merupakan sumber

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia sebagai negara berkembang mempunyai keinginan untuk

BAB I PENDAHULUAN. Sebagai negara berkembang yang sampai dengan saat ini sedang giat melakukan

BAB 1 PENDAHULUAN. Pembangunan Nasional adalah kegiatan yang berlangsung terus menerus

BAB 1 PENDAHULUAN. negara. Hal ini dapat dilihat dari persentase dalam APBN tahun 2006 yang terdiri

BAB 1 PENDAHULUAN. pembangunan nasional untuk mencapai masyarakat adil dan makmur.

Bab I Pendahuluan 1 BAB I PENDAHULUAN. Kemandirian suatu negara dapat dilihat dari sumber-sumber penerimaan

BAB I PENDAHULUAN. Pajak merupakan sumber pendapatan negara yang digunakan untuk

BAB I PENDAHULUAN. Di Indonesia sistem pemungutan pajak yang berlaku adalah Self Assessment

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. Pajak merupakan sumber dana bagi pemerintah untuk membiayai

BAB I PENDAHULUAN. Negara Indonesia terus berkembang dan pembangunan yang dilaksanakan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Praktik Kerja Lapangan Mandiri. memenuhi pembangunan nasional secara merata, yang dapat meningkatkan

BAB I PENDAHULUAN. adalah Self Assessment System yang berarti wajib pajak diberi kepercayaan

BAB I PENDAHULUAN. Saat ini Indonesia sedang giat-giatnya mencari sumber pemasukan baru

BAB II LANDASAN TEORITIS

BAB I PENDAHULUAN. pembangunan nasional guna mewujudkan kesejahteraan masyarakat. Dalam

BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Peraturan perundang-undangan perpajakan yang mengatur Pajak

BAB I PENDAHULUAN. menjadi sangatlah penting, karena diselenggarakannya roda pemerintahan dan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemilihan Judul

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Sumber penerimaan negara di peroleh dari berbagai sektor, baik sektor

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia sebagai salah satu negara berkembang yang sedang mengalami

BAB I PENDAHULUAN. Pajak Penghasilan (PPh) merupakan pajak yang dipungut kepada obyek

BAB I PENDAHULUAN. Nasional. Pembangunan Nasional adalah kegiatan yang berlangsung terusmenerus

BAB 1 PENDAHULUAN. kesejahteraan rakyat baik materiil maupun spiritual (Waluyo, 2013:2). Dalam

ABSTRAK. Universitas Kristen Marantha

Perpajakan 1. Pengantar, Pungutan Lain, Fungsi Pajak, Dasar Teori Pemungutan Pajak, Kedudukan Hukum Pajak, Hk. Pajak Materil dan Formil

BAB I PENDAHULUAN. undang-undang bahwa pajak adalah sebuah konstribusi wajib kepada negara yang

BAB I PENDAHULUAN. dengan tujuan membangun negara untuk lebih berkembang dan maju, termasuk

BAB I PENDAHULUAN. Sejak tahun 1999 Indonesia mulai menggalami krisis global disegala

BAB I PENDAHULUAN. syarat mutlak yang harus dilakukan oleh pemerintah, demi terwujudnya. kesejahteraan rakyat. Dalam melaksanakan pembangunan yang

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

BAB I PENDAHULUAN. meningkat. Pemerintah melakukan berbagai cara untuk menghimpun dana

BAB I PENDAHULUAN. didapatkan melalui iuran wajib dari warga negaranya yang disebut pajak.

BAB I PENDAHULUAN. Dalam kehidupan perekonomian dewasa ini, pajak merupakan suatu hal yang

BAB II LANDASAN TEORI. dan Tata Cara Perpajakan adalah kontribusi wajib kepada negara yang terutang

BAB I PENDAHULUAN. uang sebanyak-banyaknya untuk kas negara. Semakin tinggi pemasukan pajak

BAB I PENDAHULUAN. pembangunannya. Bisa dikatakan, hampir semua sektor-sektor yang ada di Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. Pada dasarnya, manusia adalah makhluk sosial yang saling memiliki

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. Pajak merupakan salah satu sumber penerimaan negara yang memiliki

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. pembiayaan pemerintahan dan pembangunan. Pajak bertujuan untuk

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemilihan Judul

BAB I PENDAHULUAN. dimana semua hasil penerimaan tersebut akan digunakan untuk membiayai

BAB II LANDASAN TEORI. pembangunan yang berguna bagi kepentingan bersama. atau definisi pajak yang berbeda-beda, namun demikian berbagai definisi

BAB I PENDAHULUAN. kontraprestasi yang langsung dapat digunakan untuk membayar pengeluaran

BAB I PENDAHULUAN. langsung dapat ditunjukkan dan yang digunakan untuk membayar pengeluaran

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Praktik kerja Lapangan Mandiri. memperhatikan masalah pembiayaan pembangunan.

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia merupakan salah satu negara berkembang yang saat ini sedang

BAB I PENDAHULUAN. penting bagi pelaksanaan dan peningkatan pembangunan nasional yang bertujuan

BAB 1 PENDAHULUAN. pajak dapat memperbaiki hal tersebut dan menjadi solusi yang efektif.

BAB 1 PENDAHULUAN. Sumber dana luar negeri, misalnya pinjaman luar negeri dan hibah ( grant),

BAB I PENDAHULUAN. Pembangunan Nasional merupakan rangkaian upaya pembangunan yang

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Pemerintahan berupaya untuk menciptakan negara Indonesia yang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemilihan Judul

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. pemerintah untuk menggali sumber-sumber pendapatannya secara lebih

BAB II LANDASAN TEORI. Pengertian pajak berdasarkan Undang-Undang Perpajakan No.28 Tahun 2007

BAB I PENDAHULUAN. kepentingan yang sama untuk mengetahui masalah perpajakan di Indonesia.

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN. Istilah pajak berasal dari bahasa Jawa yaitu ajeg yang berati pungutan

BAB I PENDAHULUAN. dalamnya mempunyai fungsi penting dalam membangun masyarakat adil dan

BAB 1 PENDAHULUAN. Pajak merupakan salah satu sumber penerimaan bagi negara untuk

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan nasional merupakan kegiatan yang berlangsung terus-menerus

BAB I PENDAHULUAN. secara keuangan. Sedangkan bagi Pemerintah, pajak merupakan pendapatan yang

B a b I P e n d a h u l u a n 1 BAB I PENDAHULUAN. Pajak memegang peranan penting dalam perekonomian negara kita. Hal ini dikarenakan

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1 Universitas Bhayangkara Jaya

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penulisan. Pembangunan nasional merupakan kegiatan yang berlangsung terus

membiayai segala pengeluaran-pengeluarannya. Pembangunan Nasional adalah kegiatan yang berlangsung secara terus-menerus dan berkesinambungan yang

BAB I PENDAHULUAN. umum (Mohammad Zain, 2007). Pajak diartikan sebagai pungutan yang dilakukan

BAB I PENDAHULUAN. memerlukan penerimaan negara yang yang berasal dari dalam negeri tanpa harus

BAB I PENDAHULUAN. Pajak merupakan salah satu sumber penerimaan negara yang digunakan

BAB I PENDAHULUAN. Pajak merupakan salah satu sumber pendapatan yang utama di Indonesia

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. spiritual. Untuk dapat merealisasi tujuan tersebut perlu banyak memperhatikan

BAB I PENDAHULUAN. dengan menghasilkan suatu peraturan perundang-undangan yang menjadi dasar

BAB 1 PENDAHULUAN. satunya bersumber dari sektor perpajakan. Pajak adalah iuran rakyat kepada kas

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 1. Theory of Reasoned Action atau Teori Aksi Rencana (TRA) merupakan penentu langsung dari tindakan atau perilaku.

BAB I PENDAHULUAN. Bangunan (PBB), Bea Perolehan Hak Atas Tanah dan Bangunan (BPHTB).

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Negara Indonesia adalah sebuah Negara hukum yang berlandaskan Pancasila dan Undang Undang Dasar 1945. Indonesia juga merupakan Negara berkembang yang pada saat ini banyak melakukan pembangunan berbagai bidang, salah satunya adalah membangun sumber daya manusia seutuhnya untuk mencapai kemakmuran dan kesejahteraan masyarakat Indonesia. Untuk mengimplementasikan pembangunan tersebut diperlukan sejumlah dana yang memadai. Dana tersebut dapat diperoleh dari dalam negeri maupun bantuan dari luar negeri. Dana yang bersumber dari luar negeri contohnya dengan meminjam dana ke IMF (International Monetary Fund). Tetapi hal ini kurang efektif, karena selain hanya akan memperbesar jumlah hutang luar negeri, prosedur peminjaman pun sulit dan dana tidak dapat langsung dicairkan. Oleh sebab itu pemerintah harus lebih mengefektifkan dana yang bersumber dari dalam negeri baik dari sector migas maupun sector nonmigas. Melihat perkembangan penerimaan di sector migas saat ini kurang memusakan dan tidak dapat lagi jadi andalan, karena sumber daya alam membutuhkan waktu yang cukup lama dalam proses daur ulangnya, terbatas dan tidak dapat diperbaharui lagi. Oleh Karena itulah, sekarang ini pemerintah memberikan perhatian khususnya pada penerimaan sector nonmigas, yaitu salah satunya diperoleh dari pemungutan pajak. (www. vibiznews.com). Pembayaran pajak merupakan salah satu pemenuhan kewajiban warga Negara yang baik. Setiap warga Negara yang bekerja baik di instansi pemerintah maupun di swasta wajib membayar pajak. Kegiatan perpajakan di Indonesia dilaksanakan dan diatur oleh Undang Undang Dasar 1945 pasal 23 ayat (2) yang menyatakan bahwa Segala pajak untuk keperluan Negara Berdasarkan Undang Undang, dimana pengenaan dan pemungutan 1

2 pajak untuk keperluan Negara harus berdasarkan Undang Undang yang telah mendapat persetujuan dari Dewan Perwakilan Rakyat (DPR). (www.info.pajak.com). Sistem perpajakan di Indonesia menganut sistem self assesment. Dengan sistem tersebut Wajib Pajak diberikan kepercayaan untuk menghitung sendiri besarnya pajak yang terutang dalam suatu tahun pajak. Namun demikian, ketika Wajib Pajak menerima atau memperoleh penghasilan,ada kalanya atas penghasilan tersebut dipotong pajak dulu. Contoh, seorang karyawan dipotong pajak atas gaji yang diterimanya tiap bulan yang dinamakan pemotongan PPh Pasal 21. Apakah praktek ini menyalahi sistem self assesment ini? Jawabannya tidak. Pemotongan dan pemungutan pajak hanya merupakan mekanisme untuk melunasi pajak yang akan terutang dalam tahun tersebut. Perhitungan Pajak Penghasilan (PPh) terutang sebenarnya dilakukan oleh Wajib Pajak sendiri dalam SPT Tahunan Pajak Penghasilan. Adapun pajak yang sudah dipotong atau dipungut tersebut akan diperhitungkan untuk mengurangi jumlah pajak yang harus dibayar. Dalam bahasa teknisnya pajak yang sudah dipotong atau dipungut tersebut dinamakan kredit pajak. (www.dudiwahyudi.com). Sanksi perpajakan merupakan jaminan bahwa ketentuan peraturan perundang undangan perpajakan (norma perpajakan) akan dituruti / ditaati/dipatuhi. Atau dengan kata lain sanksi perpajakan merupakan alat pencegah (Preventif) agar Wajib Pajak tidak melanggar peraturan perpajakan. Prosedur dalam pembayaran pajak hendaknya dipermudah dan tarif disesuaikan dengan keadaan masyarakat sehingga tidak memberatkan. Disini masyarakat dituntut ikut serta dalam memenuhi kewajiban dibidang perpajakan dengan meningkatkan kesadaran, pemahaman dan penghayatan bahwa pajak merupakan salah satu sumber penghasilan utama Negara. Dengan demikian masyarakat akan sadar pajak dan memahami akan hak dan kewajibannya sebagai wajib pajak, sehingga masyarakat taat membayar pajak dengan membayar sesuai dengan besarnya pungutan. Perubahan dalam

3 bidang perpajakan ini sedikit banyak akan membawa pengaruh bagi pengusaha, terutama pada besarnya pajak yang harus dibayar pada akhir tahun, Karen bagaimanapun juga pajak adalah biaya yang ditanggung oleh pengusaha. Jika pengelolaan pajak tidak dilakukan dengan baik, kemungkinan di kemudian hari perusahaan akan membayar pajak yang besar. Hal ini bearti pengusaha itu harus kembali mengatur strategi untuk merencanakan keputusan keputusan bisnisnya, terutama dari segi keuangan, atau disebut dengan manajemen pajak. Secara teoritis perencanaan pajak adalah bagian dari manajemen pajak. Perencanaan pajak merupakan tahap pertama dalam penghematan pajak. Strategi penghematan pajak disusun saat perencanaan pajak. Karena itu, penelitian dan pengumpulan ketentuan peraturan perpajakan dilaksanakan pada tahap ini. Dari penelitian tersebut akan diketahui jenis penghematan pajak. Penerapan perencanaan pajak yaitu merencanakan secara sistematis pembuatan keputusan keputusan keuangan atau manajerial, termasuk memanfaatkan kelemahan yang ada dalam perpajakan, dan memahami kemungkinan sanksi atasnya. Tindakan tersebut legal karena penghematan pajak hanya dilakukan dengan memanfaatkan hal hal yang diatur seperti mengambil keuntungan dari ketentuan mengenai pengecualian dan potongan atau pengurangan yang diperkenankan misalnya menjelang kahir tahun diketahui bahwa jumlah pajak yang akan terhutang cukup besar. Untuk mengurangi nya dengan menambah biaya perbaikan kantor, biaya pemasaran dan lain lain. Tujuan manajemen pajak pada dasarnya serupa dengan tujuan manajemen keuangan yaitu sama sama bertujuan untuk memperoleh likuiditas dan laba yang cukup. Dengan demikian di kemudian hari tidak terjadi restitusi pajak atau kurang bayar yang mengakibatkan denda dan sebagainya. Namun perlu dicatat bahwa meminimalkan beban pajak dalam manajemen pajak tidak termasuk dalam penyelundupan pajak. Oleh karena itu dengan perencanaan pajak (Tax Planning) yang baik maka perusahaan

4 dapat menghindari kewajiban untuk membayar pajak dalam jumlah besar secara tiba tiba pada kegiatan usahanya. (www.pajak.net) Oleh karena itu penulis tertarik untuk menulis skripsi guna diajukan untuk memenuhi persyaratan mengikuti ujian sidang sarjana lengkap yang berjudul Peranan Sanksi PPh Pasal 21 pada Wajib Pajak, dalam meningkatkan ketaatan Wajib Pajak dalam melaksanakan PPh Pasal 21 pada KPP PRATAMA SUMEDANG. 1.2 Identifikasi Masalah a. Bagaimana PPh Pasal 21 dan bagaimana sanksi PPh Pasal 21 yang berlaku? b. Bagaimana peranan sanksi PPh 21 pada wajib pajak terhadap ketaatan Wajib Pajak dalam melaksanakan PPh Pasal 21? 1.3 Tujuan Penelitian Adapun tujuan penelitian dari permasalahan di atas adalah : a. Memperoleh data data yang lengkap sebagai bahan penulisan skripsi. b. Mengetahui kapan sanksi perpajakan dapat dikenakan dan sanksi sanksi apa saja yang dapat dikenakan terhadap Wajib Pajak yang melanggar ketentuan perpajakan. c. Mengetahui sejauh mana Wajib Pajak dalam mematuhi / mentaati ketentuan peraturan perpajakan. d. Mengetahui sejauh mana dampak hubungan antara Wajib Pajak dan Sanksi perpajakan yang ada dalam penerimaan PPh 21. 1.4 Kegunaan Penelitian Dari hasil penelitian yang dilakukan diharapkan dapat memperoleh manfaat sebagai berikut : a. Bagi Wajib Pajak dan Sanksi perpajakan yang diberlakukan apakah telah dipatuhi dan dilaksanakan dengan efektif dan efesien guna mendukung penerimaan PPh 21.

5 b. Agar dapat lebih memahami perpajakan terutama tentang hak dan kewajiban sebagai wajib pajak, dan memahami sanksi sanksi pajak yang dapat dikenakan terhadap pelanggar pajak. c. Sebagai salah satu syarat dalam menempuh sidang sarjana lengkap (S1) Fakultas Ekonomi Jurusan Akuntansi Bandung. 1.5 Rerangka Pemikiran dan Hipotesis Pajak merupakan salah satu sumber pendapatan Negara, oleh karena itu masyarakat perlu membayar pajak. Dimana pembayaran pajak adalah salah satu kewajiban warga Negara yang baik. Pajak dapat didefinisikan sebagai iuran kepada kas Negara berdasarkan Undang Undang (yang dapat dipaksakan) dengan tidak mendapat jasa timbal balik (kontrapretasi), yang langsung dapat ditujukan dan yang digunakan untuk membayar pengeluaran umum. Oleh karena itu pajak dapat digunakan untuk membiayai Negara dan pembangunan nasional. Sistem pemungutan pajak yang digunakan di Indonesia adalah Self Assesment System yang dianut oleh UU nomor 17 tahun 2000. Dalam system ini Wajib Pajak diberi wewenang untuk menentukan sendiri besarnya pajak terutang. Ciri Ciri Self Assessment System : a. Wewenang untuk menentukan besarnya pajak terutang ada pada Wajib Pajak sendiri. b. Wajib Pajak aktif, mulai dari menghitung, menyetor, dan melaporkan sendiri pajak yang terutang. c. Fiskus tidak ikut campur dan hanya mengawasi. Melalui system Self Assessment ini, dituntut kesadaran dan kejujuran wajib pajak dalam melaporkan jumlah pajak terhutang. Bagi Negara, pajak merupakan pendapatan. Bagi Wajib Pajak merupakan beban. Karena dianggap sebagai beban, maka wajib pajak cenderung berusaha untuk memperkecil jumlah pajak terhutang. Dalam kenyataannya para Wajib Pajak

6 menyalahgunakan wewenang yang dimilkinya dengan melakukan kecurangan dalam perhitungan pajak yang terhutang. Oleh karena itu dibutuhkan adanya sanksi perpajakan. Sanski perpajakan merupakan jaminan bahwa ketentuan peraturan perundang undangan perpajakan (norma perpajakan) akan dituruti/dipatuhi /ditaati. Atau dengan kata lain sanksi perpajakan merupakan alat pencegah (preventif) agar Wajib Pajak tidak melanggar norma perpajakan. Dalam Undang Undang perpajakan dikenal dua macam sanksi, yaitu sanksi Administrasi dan sanksi pidana. Sanksi administrasi merupakan pembayaran kerugian kepada Negara khususnya berupa bunga dan kenaikan. Sanski pidana merupakan hukuman. Merupakan suatu alat terakhir atau benteng hukum yang digunakan fiskus agar norma perpajakan dipatuhi. Sanksi yang diterapkan untuk Wajib Pajak yang tidak memenuhi kewajiban pembukuan adalah : 1. Tidak mengadakan pembukuan/pencatatan, pajak yang terutang ditetapkan dengan SKP secara jabatan ditambah kenaikan 100% khususnya untuk PPh pasal 29 ditambah kenaikan sebesar 50% 2. Dengan sengaja : a. Memperlihatkan pembukuan, pencatatan, atau dokumen lain yang palsu atau dipalsukan seolah olah benar. b. Tidak menyelenggarakan pembukuan atau pencatatan, atau c. Tidak memperlihatkan atau tidak meminjamkan buku, catatan, atau dokumen lainnya. Dipidana dengan dipenjara selama lamanya 6 (enam) tahun dan denda setinggi tingginya 4 (empat) kali jumlah pajak yang kurang atau tidak dibayar. Berdasarkan uraian diatas dapat menunjukkan bahwa sanksi perpajakan merupakan salah satu alat yang penting dalam mengendalikan ketaatan Wajib Pajak agar dapat meningkatkan penerimaan pajak penghasilan pasal 21. Oleh karena itu dapat ditarik hipotesis sebagai berikut :

7 Sanksi perpajakan berperan secara signifikan dalam meningkatkan ketaatan Wajib pajak dan berpengaruh besar terhadap penerimaan pajak penghasilan pasal 21. (www.pajak.net) 1.6 Metode Penelitian Dalam penyusunan skripsi ini Penulis menggunakan deskriptif analitis yaitu metode yang berusaha mengumpulkan, menyajikan, serta menganalisis fakta lalu diolah menjadi data untuk dianalisis sehingga dapat menghasilkan suatu kesimpulan. Adapun tekhnik yang digunakan dalam memperoleh data yang diperlukan adalah sebagai berikut : 1. Penelitian Lapangan (Field Research) Untuk informasi yang dibutuhkan penulis melakukan wawancara, observasi, dan mengumpulkan data kuantitatif guna memperoleh data data primer yang konkrit. a. Observasi Adalah proses untuk memperoleh keterangan melalui pengamatan langsung terhadap data yang telah dikumpulkan. b. Dokumentasi Adalah tekhnik pengumpulan data dengan mengumpulkan bahan bahan yang diperlukan sehubungan dengan penelitian berupa peraturan peraturan, pedoman pedoman, brosur serta formulir formulir yang digunakan. 2. Penelitian Kepustakaan (Library Research) Penelitian dengan cara membaca dan mempelajari buku buku referensi, Koran, majalah dan catatan catatan lain dengan maksud untuk menggali teori teori dan konsep konsep yang berhubungan dengan penelitian. Setelah data diproses, maka dilakukan pengolahan dan analisis data dimana data primer yang berhasil dikumpulkan dibandingkan dengan teori dan konsep yang telah disusun guna melakukan pengujian hipotesis.

8 Metode analisis data : Metode analisis yang digunakan adalah metode korelasi rank spearman. Asumsi : Kedua variabel mempunyai skala pengukuran ordinal Rumus : Jika tidak ada data kembar Jika ada data kembar Dimana : Menguji Koefisien Korelasi Hipotesis statistic Ho : ρs = 0 H1 : ρs 0, atau ρs < 0, atau ρs > 0 Statistik Uji : t = Keterangan : rs = Koefisien Korelasi Rank Spearman n = Jumlah Sampel n-2 = Derajat Kebebasan Kriteria Pengujian : Distribusi t student dengan dk = n -2 (untuk n < 30) Distribusi normal untuk Z (untuk n > 30)

9 Tingkat signifikan (1 α) = 0,05 Dari tabel distribusi t, didapat t = Maka Ho diterima dan H1 diterima apabila : -tp < t < tp atau -tp < t maka Ho diterima atau -tp > t maka Ho diterima Pengujian ini menggunakan SPSS. Prosedur SPSSnya adalah sebagai berikut : Insert variabel Analyze, pilih menu Correlate Correlate Bivariate Pilih Spearman, dengan α = 0,05 dan tingkat kepercayaan 95 % Test of Significance : Two Tailed 1.7 Lokasi dan Waktu Penelitian Guna pengumpulan data yang dibutuhkan dalam penelitian ini, selaku penulis saya melakukan penelitian pada Kantor Pelayanan Pajak Pratama Sumedang yang berlokasi di Jalan Ibrahim Adjie No 172.