Profil Kebugaran Jasmani Mahasiswa SBM-ITB Angkatan 2007/2008 dan Hubungannya dengan Indeks Prestasi. Nia Sriramania, Dra., M.Sc.

dokumen-dokumen yang mirip
PROFIL KONDISI FISIK MAHASISWA PROGRAM STUDI ILMU KEOLAHRAGAAN TAHUN ANGKATAN 2014 UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA

Perbandingan Tes Lari 15 Menit Balke dengan Tes Ergometer Sepeda Astrand

SURVEY TINGKAT KEBUGARAN JASMANI MAHASISWA BARU PENJASKES STKIP-PGRI PONTIANAK TAHUN 2013

ABSTRAK HUBUNGAN TES BANGKU QUEEN'S COLLEGE DAN TES BANGKU MODIFIKASI HARVARD. Khomainy Alamsyah,2002. Pembimbing : DR. Iwan Budiman dr.

Tingkat Kesegaran Jasmani...(Said Erwan Susanto)1

ABSTRAK HUBUNGAN KEBUGARAN YANG DIUKUR DENGAN TREADMILL METODE BRUCE DAN TES BANGKU METODE TINGGI TETAP 25 CM

Journal of Physical Education, Sport, Health and Recreations

SILABUS DAN SAP JURUSAN PENDIDIKAN OLAHRAGA DAN KESEHATAN UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA BIDANG STUDI PJKR

I. PENDAHULUAN. kodratnya dengan tidak bergerak dan tidak beraktivitas. Banyak manfaat

HUBUNGAN ANTARA TINGKAT AKTIVITAS JASMANI DENGAN KESEGARAN JASMANI SISWA PUTRI KELAS VIII SMP N 3 DEPOK YOGYAKARTA

ABSTRAK HUBUNGAN KEBUGARAN YANG DIUKUR DENGAN TES TREADMILL METODE BRUCE DENGAN TES BANGKU METODE YMCA

Tomi Sutanto, 2007 Pembimbing : Dr. Iwan Budiman, dr., MS, MM, MKes, AIF

Keywords: The level qf physical fitness, elementary school Group IV Donokerto Turi. Tingkat Kesegaran Jasmani...(Tri Harti)1

ABSTRAK HUBUNGAN TES BANGKU ASTRAND-RYHMING TES BANGKU MODIFIKASI HARVARD. Indraji Dwi Mulyawan, 2002; Pembimbing: DR. Iwan Budiman, dr.

ANALISIS TINGKAT KESEGARAN JASMANI MAHASISWA PROGRAM STUDI PENJASKESREK IKIP PGRI PONTIANAK

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Dalam penelitian ini metode yang digunakan adalah metode deskritif.

PENGARUH LATIHAN SIRKUIT TERHADAP PENINGKATAN KEBUGARAN JASMANI SISWA PUTRI. Jurnal. Oleh. Ramandhani Ardi Pratiwi

ABSTRAK HUBUNGAN TES BANGKU ASTRAND-RYHMING DAN TES 8ANGKU KASCH. Diana Ridzki, Pembimbing : Dr. 1wan Budiman, dr., MS., A1F.

BAB I PENDAHULUAN. pembangunan kesehatan menuju Indonesia sehat 2010 yang perlu diukur

NARASI BENTUK-BENTUK TES KEBUGARAN JASMANI BAGI KARYAWAN

EVALUASI TINGKAT KEBUGARAN JASMANI MAHASISWA PENDIDIKAN JASMANI, KESEHATAN, DAN REKREASI STKIP PGRI TRENGGALEK

HUBUNGAN TINGKAT KEBUGARAN JASMANI TERHADAP PRESTASI BELAJAR PENJASORKES SISWA KELAS V SD NEGERI 2 SUKOHARJO III PRINGSEWU TAHUN PELAJARAN 2014/2015

2015 PENGARUH LATIHAN CIRCUIT TRAINING TERHADAP PENURUNAN LEMAK TUBUH DAN PENINGKATAN KEMAMPUAN DAYA TAHAN AEROBIK (VO2 MAX)

ABSTRAK HUBUNGAN ANTARA KEBUGARAN YANG DIUKUR DENGAN TES TREADMILL METODE BRUCE DENGAN TES BANGKU QUEEN S COLLEGE

TINGKAT KEBUGARAN JASMANI SISWA EKSTRAKURIKULER BOLA VOLI SEKOLAH MENENGAH ATAS NEGERI 1 RASAU JAYA

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. untuk mempertahankan atau meningkatkan derajat kesegaran jasmani (physical

ABSTRAK HUBUNGAN KEBUGARAN YANG DIUKUR DENGAN TES TREADMILL METODE BRUCE DENGAN TES ERGOMETER SEPEDA METODE PROGRESIF

KONSEP PENDIDIKAN KEB. JASMANI

Keywords: ball throwing basic movement, game.

TINGKAT KESEGARAN JASAMANI SISWA KELAS V SDN 011 AIR EMAS KECAMATAN SINGINGIN JURNAL. Oleh DADANG SETIAWAN

PROGRAM STUDI PENJASKESREK FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS NUSANTARA PGRI KEDIRI 2015

Jurnal Pendidikan Olahraga dan Kesehatan Volume 05 Nomor 01 Tahun 2017, 44-48

BASIC MOTOR ABILITY OF GRADE IV AND V STUDENTS IN SD N KERATON YOGYAKARTA ACADEMIC YEAR 2015/2016

BAB I PENDAHULUAN. I.1 Latar Belakang. Prestasi belajar siswa Sekolah Menengah Atas. mengalami penurunan beberapa tahun terakhir.

BAB 1 PENDAHULUAN. teknologi yang memudahkan semua kegiatan, seperti diciptakannya remote control,

ABSTRAK HUBUNGAN KEBUGARAN YANG DIUKUR DENGAN TES TREADMILL METODE BRUCE DENGAN TES ERGOMETER SEPEDA FOX

BAB I PENDAHULUAN. manusia sejak zaman Yunani kuno sampai dewasa ini. Gerakan-gerakan yang

BAB I PENDAHULUAN. mempertahankan kualitas hidup seseorang, akan tetapi nilai kebugaran jasmani

Sehat dan bugar merupakan kebutuhan dasar bagi manusia. Untuk meraihnya diperlukan aktivitas fisik yang menyenangkan dan dalam jangka waktu

SURAKARTAA ABSTRAKSI

I. PENDAHULUAN. Sehat adalah kebutuhan dasar bagi kehidupan manusia. Sehat adalah keadaan

UPAYA MENINGKATKAN MOTIVASI DAN KESEGARAN JASMANI MELALUI METODE LATIHAN SIRKUIT DI SMAN 12 PADANG

ABSTRAK HUBUNGAN KEBUGARAN YANG DIUKUR DENGAN TES TREADMILL METODE BRUCE DENGAN TES ERGOMETER SEPEDA METODE MODIFIKASI YMCA

HUBUNGAN TES ERGOMETER SEPEDA ASTRAND DAN TES BANGKU HARVARD.

NARASI KEGIATAN TES KEBUGARAN JANTUNG PARU DENGAN METODE ROCKPORT BAGI KARYAWAN DINAS KESEHATAN PROPINSI DIY

SURVEI TINGKAT KESEGARAN JASMANI SISWA KELAS XI (SEBELAS) SMA MUHAMMADIYAH 1 BABAT KABUPATEN LAMONGAN

ABSTRAK HUBUNGAN KEBUGARAN ANTARA TES BANGKU METODE QUEEN S COLLEGE DAN TES BANGKU METODE FREKUENSI TETAP 25 KALI/MENIT

KESEGARAN KARDIORESPIRASI SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 3 KEBUMEN TAHUN AJARAN 2015/2016. E-Journal

ABSTRAK HUBUNGAN KEBUGARAN YANG DIUKUR DENGAN TES TREADMILL METODE BRUCE DENGAN TES BANGKU MODIFIKASI HARVARD

METODE Desain, Waktu, dan Tempat Penelitian Cara Pengambilan Contoh Jenis dan Cara Pengumpulan Data

KONTRIBUSI KEKUATAN TUNGKAI, KEKUATAN PERUT, KEKUATAN LENGAN DAN KEKUATAN PUNGGUNG TERHADAP SIKAP LILIN. Jurnal. Oleh.

Journal of Sport Sciences and Fitness

ABSTRAK. Rommy Andika Kurniawan, Pembimbing: Dr. Iwan Budiman, dr., MS., MM., MKes., AIF

BAB I PENDAHULUAN. aktivitas/olahraga secara teratur, tidur yang cukup dan tidak merokok

ANALISIS DAN PROFIL TINGKAT KEBUGARAN MAHASISWA JURUSAN TEKNIK MESIN DAN INDUSTRI UNIVERSITAS GADJAH MADA YOGYAKARTA

EVALUASI TINGKAT KEBUGARAN JASMANI PETANI KOPI DI KECAMATAN BANDAR KABUPATEN BENER MERIAH TAHUN 2015

STUDI TINGKAT KEBUGARAN JASMANI PESERTA UKM KARATE UNS SURAKARTA TAHUN 2013

PENGARUH EFEKTIVITAS PEMBERIAN TIGA KEGIATAN KOKURIKULER TERHADAP PENINGKATAN KESEGARAN JASMANI PADA SISWA SMP NEGERI 6 KEDIRI TAHUN 2014

TINGKAT KEBUGARAN JASMANI SISWA PESERTA EKSTRAKURIKULER OLAHRAGA SMPN 4 DEPOK BERDASARKAN PRESTASI BELAJAR

PROFIL KONDISI FISIK ATLET JUNIOR TAEKWONDO PUSLATKOT KEDIRI TAHUN 2016 DALAM MENGHADAPI PEKAN OLAHRAGA PROVINSI (PORPROV) JAWA TIMUR TAHUN 2017

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. profil kondisi fisik siswa peserta ekstrakulikuler sepakbola di SMP Negeri 13

BAB I PENDAHULUAN. bagian dari masyarakat yang sedang aktif dalam melakukan pembangunan.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1.Latar Belakang Masalah. Di era modern sekarang ini, aktivitas yang dilakukan manusia sangat

BAB I PENDAHULUAN. I.1. Latar Belakang

ANALISIS KOMPARASI KINERJA MAHASISWA AKUNTANSI DAN MAHASISWA NON AKUNTANSI PERGURUAN TINGGI SWASTA DI BOGOR (KASUS PADA STIE KESATUAN BOGOR)

BAB 1 PENDAHULUAN. dimiliki oleh seseorang, baik itu orang dewasa maupun anak-anak.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Setiap orang membutuhkan kesegaran jasmani yang baik agar dapat

ABSTRAK HUBUNGAN TES BANGKU ASTRAND-RYHMING DAN TES FOSTER

BAB I PENDAHULUAN. remaja akhir dan dewasa awal berdasarkan tahap perkembangannya, yaitu

PERBANDINGAN TINGKAT KEBUGARAN JASMANI SISWA KELAS VII SMP NEGERI 21 SURABAYA DAN SISWA KELAS VII SMP NEGERI 36 SURABAYA

TINJAUAN STATUS GIZI DAN TINGKAT KESEGARAN JASMANI SISWA SEKOLAH DASAR NEGERI 05 AIR TAWAR BARAT KECAMATAN PADANG UTARA JURNAL

HUBUNGAN DAYA TAHAN JANTUNG PARU DENGAN KONDISI PSIKOLOGIS PADA MAHASISWA PROGRAM STUDI PENJASKES FKIP UNIVERSITAS LAMPUNG ANGKATAN 2008 DAN 2009

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. remote control, komputer, lift, escalator dan peralatan canggih lainnya

HUBUNGAN ANTARA KEKUATAN OTOT TUNGKAI DAN KECEPATAN LARI 50 METER TERHADAP HASIL LOMPAT JAUH

SURVEY TINGKAT KEBUGARAN JASMANI SISWA KELAS IV SDN PUHRUBUH I DAN MI MAMBAUL HIKAM DI KABUPATEN KEDIRI TAHUN AJARAN 2016/2017

TINGKAT KEBUGARAN JASMANI PADA PEGAWAI ADMINISTRASI FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS TANJUNGPURA

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. termasuk fakultas muda yang berada di Universitas Negeri Gorontalo. Awalnya

HUBUNGAN INDEKS MASSA TUBUH DENGAN KEBUGARAN JASMANI MAHASISWA PRODI KEDOKTERAN UNJA

Usep suhendra, Pembimbing: Dr. Iwan budiman, dr., MS.

Sehat &Bugar. Sehat. Sakit

Dr. Hamidie Ronald M.Pd

STUDI PERBANDINGAN KOMPETENSI PRAKTIK KELISTRIKAN OTOMOTIF MAHASISWA LULUSAN SMA DAN SMK PADA PROGRAM STUDI PENDIDIKAN TEKNIK MESIN JPTK FKIP UNS

first year Samsul Bahri, Drs., M.Kes. General Studies / Major Subject / Elective Studies

BAB I PENDAHULUAN. jasmani harus diarahkan pada pencapaian tujuan tersebut. Pendidikan

General Studies / Major Subject / Elective Studies. 2 hours lectures

JURNAL EFFORTS TO INCREASE ACHIEVEMENT 50 METER RUN IN CLASS VI MI. TAUFIQUS SHIBYAN 01 TLANGOH SUB PROPPO PAMEKASAN LESSON YEAR 2015/2016

PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION TERHADAP HASIL BELAJAR TEKNIK DASAR PASSING BOLA BASKET

BAB I PENDAHULUAN. melakukan aktivitas fisik dengan baik untuk memacu semangat belajar.

BAB I PENDAHULUAN. Dunia atau World Health Organization (WHO) (2014), mendeklarasikan

PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN AKTIF TIPE THE POWER OF TWO TERHADAP KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIS SISWA KELAS XI MIA SMAN 4 PADANG ABSTRACT

BAB I PENDAHULUAN. Futsal merupakan olahraga permainan yang di gemari oleh seluruh masyarakat di

JALUR PENERIMAAN MAHASISWA BARU BUKAN PENENTU PRESTASI BELAJAR MAHASISWA

BAB III PROSEDUR PENELITIAN

HUBUNGAN ANTARA MINAT BACA DENGAN PRESTASI BELAJAR PADA MATA PELAJARAN PRODUKTIF DI SMK

Hubungan Antara Gaya (Yundhi Arfianto) Kata kunci: Gaya Hidup sehat, Tingkat Kesegaran Jasmani, Kelas VIII

SURVEI TINGKAT KESEGARAN JASMANI SISWA KELAS IV DAN V SD NEGERI TINOM TAHUN AJARAN 2015/2016


Transkripsi:

Profil Kebugaran Jasmani Mahasiswa SBM-ITB Angkatan 2007/2008 dan Hubungannya dengan Indeks Prestasi Nia Sriramania, Dra., M.Sc. *) ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui profil kebugaran jasmani mahasiswa SBM- ITB dan hubungannya dengan indeks prestasi. Jenis penelitian ini adalah gabungan eksperimen dan deskriftif. Subyek penelitian adalah mahasiswa SBM-ITB angkatan 2007/2008 sebanyak 110 orang. Penelitian ini dilakukan dengan teknik pengumpulan data, penyusunan data dan penganalisaan data tes kebugaran jasmani dan IPK. Berdasarkan tabel Balke diperoleh data kebugaran mahasiswa putra dan putri dengan kategori tinggi 9%, kategori Cukup 42%, kategori rendah 49% dan untuk IPK kategori tinggi 23%, kategori cukup 34%, kategori rendah43%. Dengan demikian profil kebugaran mahasiswa SBM-ITB umumnya berada dalam kategori tingkat kebugaran rendah 49%( jarak tempuh putra < 2400 putri <1800m dan tingkat nilai IPK umumnya berada dalam kategori nilai rendah 43%( < dari 3.00). ABSTRACT The purpose of this research is to know the profile of physical fitness of SM-ITB student and the correlation of indeks prestasi. The type of the research is a combination between experiment and descriptive ones. The subject of the research is the student of SBM-ITB of 2007/2008 as many as 110 students. The research was done by collecting, ranging, and analyzing data of physical fitness test from Balke Test Physical fitness and Indeks Prestasi. Based on the Balke test table, the data of physical fitness of male and female student with excellent category is 9%, and medium category 42%, and low category 49%. Indeks Prestasi excellent category 23%, and medium category 34%, and low category 43%. Therefore, the profile of physical fitness level and Indeks Prestasi level of SBM-ITB student is low level. Kata Kunci : Kebugaran Jasmani Latar Belakang Kemajuan teknologi dalam berbagai bidang menyebabkan masyarakat mengurangi aktivitas fisiknya, sehingga menyebabkan penyakit kurang gerak atau sering disebut dengan hipokinetik. Aktivitas sehari-hari mahasiswa yang sedang studi di perguruan tinggi pada umumnya lebih banyak dihabiskan di laboratorium dan duduk di bangku kuliah, sehingga mereka cenderung kurang gerak dan olahraga. Mahasiswa yang kekurangan gerak dalam dalam waktu lama akan memiliki peluang lebih besar mengalami penyakit hipokinetik yang berdampak terhadap munculnya penyakit degeneratif seperti jantung koroner, diabetes, tekanan darah tinggi dan lain-lain. Mengenai uraian

tersebut, terlihat bahwa Matakuliah Fitness di SBM-ITB semakin penting dalam usaha meningkatkan derajat kebugaran jasmani mahasiswa, sehingga terhindar dari berbagai penyakit yang sangat berbahaya tersebut. Selain itu matakuliah Fitness merupakan sarana bagi mahasiswa untuk bersosialisasi, bekerjasama dan melepaskan stress dari kejenuhan dan tugas sehari-hari sehingga dapat mempertahankan produktivitas yang tinggi dan kehidupan yang sejahtera. Indrajati Sidi (1992) mengatakan bahwa kemampuan olahraga dan kebugaran jasmani diyakini akan meningkatkan kemampuan akademis dari mahasiswa yang bersangkutan dan pelaksanaan matakuliah fitness di SBM-ITB akan membentuk suasana (miliu) yang diperlukan bagi terbentuknya mahasiswa dengan kepribadan yang sehat. SBM-ITB telah menyelenggarakan matakuliah Fitness mulai tahun 2003, berbeda dengan jurusan-juruan lain di ITB yang melaksanakan matakuliah olahraga sejak tahun 1990. Tes kebugaran jasmani diberikan kepada mahasiswa pada petemuan pertama kuliah praktek dengan menggunakan standar tes dari Balke yang mempuh jarak sejauh mungkin dalam waktu 15 menit. Penulis ingin mengetahui hasil tes kebugaran jasmani awal mahasiswa sebelum diberikan program olahraga kesehatan. Mahasiswa yang masuk ke SBM-ITB berasal dari berbagai provinsi di Indonesia yang berbeda adat dan kebiasaannya bahkan berbeda pula struktur alam daerah tempat mereka tinggal sehingga memungkinkan profil kebugaran jasmaninya pun berbeda karena pengaruh adat istiadat, kebiasaan dan factor lingkungan alam. Hasil tes kebugaran jasmani dapat dikatakan mencerminkan kondisi yang sebenarnya ketika mereka baru meninggalkan daerah asalnya. Misalnya didaerah asal mereka terbiasa ke sekolah pulang pergi dengan berjalan kaki atau naik sepeda, sehingga tanpa disadari kondisi kebugaran mereka dapat terbina dengan sendirinya dan ketika melaksanakan tes kebugaran jasmani, mereka tidak mersa berat melaksanakannya, sebaliknya mereka yang berasal dari kota-kota besar hasil tes yang mereka peroleh pada umumnya jelek karena mereka terbiasa diantar jemput atau menggunakan kendaraan/ saat pergi ke sekolah. Berdasarkan uraian di atas penulis marasa terpanggil untuk mengetahui lebih jauh tentang profil kebugaran jasmani mahasiswa khususnya mahasiswa SBM-ITB. Seberapa baguskah atau seberapa jelekah profil kebugaran jasmani mereka dan adakah korelasinya antara tingkat kebugaran jasmani dengan restasi 2

akademik. Yang dinyatakan dengan indeks prestasi pada akhir semester perkuliahan. Tujuan dan Manfaat Penelitian Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui profil kebugaran jasmani mahasiswa SBM-ITB, tujuan lainnya adalah untuk mengetahui korelasiya dengan tingkat prestasi akademik yang dinyatakan dengan indeks prestasi pada akhir semester. Tujuan ini bermanfaat diantaranya sebagai informasi dalam menyusun dan melakukan-perbaikan-perbaikan dalam proses pembelajaran matakuliah Fitness di perguruan tinggi khususnya di SBM-ITB pada masa yang akan datang. Hasil penelitian ini juga berguna untuk mengembangkan ilmu pengetahuan, terutama dalam bidang keolahragaan yang dapat dimanfaatkan oleh berbagai pihak untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia dan prestasi olahraga mahasiswa serta olahraga Indonesia secara umum. Metode Penelitian Metode penelitian yang digunakan adalah gabungan dari penelitian eksperimen dan penelitian deskriptif. Hal ini disesuaikan dengan bentuk dan sifat-sifat penelitian yang dihadapi. Pelaksanaan metode ini diaahkan pada cara pengumpulan data dan klasifikasi atau penyusunan data serta cara menganalisis dan menginterprestasi data tersebut. Populasi dalam penelitian ini adalah seluh mahasiswa SBM-ITB angkatan 2007-2008 berjumlah 111 orang dan seluruhnya dijadikan sampel. Alat pengumpul data yang digunakan adalah suatu bentuk tes kebugaran fisik dari Balke yaitu tes lari selama 15 menit untuk menempuh jarak sejauh-jauhnya yang dilaksanakan di track atletik lapangan olahraga ITB (Sarana Olahraga Ganesa ITB). Setelah melalui proses penghitungan/pencatatan waktu yang dicapai akhirnya diperoleh gambaran kondisi kebugaran masing-masing sampel sesuai dengan standar kebugaran Balke Test. Hasil Penelitian dan Pembahasan Berdasarkan tabel 1, diperoleh data kategori mahasiswa berdasarkan tabel Balke. Kategori paling banyak berada di kategori tingkat kebugaran jasmani rendah 49%, selanjutnya berada di kategori tingkat kebugaran jasmani cukup 41%, dan berada di kategori tingkat kebugaran jasmani tinggi 9%. Hasil tersebut memperlihatkan bahwa profil kebugaran mahasiswa SBM-ITB angkatan 2007-2008 pada umumnya berada di tingkat kebugaran jasmani rendah dengan hasil jarak tempuh kurang dari 2400 m untuk putra dan kurang dari 1800 m untuk putri. 3

tabel 1 60 50 40 30 Series1 20 10 0 Tingkat Kebugaran tinggi Tingkat Kebugaran cukup Tingkat Kebugaran Rendah Pada tabel 2, diperoleh data indeks prestasi akhir semester I paling banyak berada pada kategori indeks prestasi rendah 43%, selanjutnya kategori indeks prestasi cukup 34%, dan indeks prestasi tinggi 23%. Hasil tersebut memperlihatkan bahwa indeks prestasi akhir semester I mahasiswa SBM-ITB angkatan 2007-2008 pada umumnya bearada pada kategori indeks prestasi rendah yaitu IP<3.00. Tabel 2 50 40 30 20 Series1 10 0 IPK Tinggi IPK Cukup IPK Rendah Pada tabel 3, diperoleh korelasi antara tingkat kebugaran jasmani dengan indeks prestasi akhir semester I untuk tiap-tiap mahasiswa angkatan 2007-2008 SBM-ITB secara perseorangan ( pribadi ). Dapat dilihat bahwa jumlah terbanyak adalah mahasiswa kategori tingkat kebugaran jasmani rendah mencapai indeks prestasi rendah 29%, selanjutnya jumlah mahasiswa kategori tingkat kebugaran jasmani cukup memiliki indeks prestasi cukup 17%, jumlah mahasiswa kategori

kebugaran tinggi memiliki indeks prestasi cukup 16%, jumlah mahasiswa kategori kebugaran kebugaran cukup memiliki indeks prestasi rendah 14%. tabel 3 IPK T, kebugaran T IPK T, Kebugaran C IPK T,Kebugaran R IPK C,Kebugaran T IPK C,kebugaran C IPK C,kebugaran R IPK R,Kebugaran T IPK R,kebugaran C IPK R,kebugaran R Keterangan : T = tinggi C= cukup R= rendah Pada tabel 4, memperlihatkan korelasi antara tigkat kebugaran jasmani dengan indeks prestasi semester I, untuk mahasiswa SBM-ITB angkatan 2007-2008. Tabel 4 IPK T, Kebugaran C Keterangan : T = tinggi C= cukup R= rendah IPK T,Kebugaran R IPK C,Kebugaran T IPK C,kebugaran R IPK R,Kebugaran T IPK R,kebugaran C Korelas i Kebugaran & IPK Dilihat dari hasil keseluruhan ternyata tingkat kebugaran jasmani mahasiswa SBM-ITB angkatan 2007-2008 berada dalam kategori tingkat kebugaran rendah. Dalam penelitian ini dipantau pula indeks prestasi mahasiswa secara perseorangan berdasarkan tingkat kebugaran, hasilnya seseorang yang berada pada kategori kebugaran rendah pada umumnya memiliki indeks prestasi yang rendah pula. Kesimpulan dan Saran Berdasarkan hasil pengolahan dan analisis data, diperoleh beberapa kesimpulan yaitu, pertama; profil kebugaran 5

mahasiswa SBM-ITB angkatan 2007-2008 pada umumnya berada dalam kategori tingkat kebugaran rendah 43%, hasil tersebut menekankan bahwa aktivitas sehari-hari mahasiswa yang sedang studi di perguruan tinggi pada umumnya lebih banyak dihabiskan di laboratorium, perpustakaan dan duduk di bangku kuliah, sehingga mereka cenderung kura Aktivitas sehari-hari mahasiswa yang sedang studi di perguruan tinggi pada umumnya lebih banyak dihabiskan di laboratorium dan duduk di bangku kuliah, sehingga mereka cenderung kurang gerak dan olahraga, waktu luang digunakan hanya sekedar santai makan-makan atau nongkrong di cafe; kedua; di akhir semester pada umumnya memiliki indeks prestasi rendah pula 49%, ketiga; ada korelasi yang berarti antara tingkat kebugaran dan indeks prestasi akhir semester, mahasiswa yang memiliki kategori tingkat kebugaran rendah, pada umumnya memiliki indeks prestasi rendah pula. Saran dari hasil penelitian ini yaitu; aspek kebugaran jasmani dapat menopang aktifitas lainnya dalam kehidupan seharihari, lebih lanjut Kirkendal (1987) menegaskan bahwa kebugaran jasmani merupakan kemampuan tubuh untuk menyelesaikan tugas sehari-hari dengan semangat dan tanpa kelelahan, memiliki energi yang cukup untuk menikmati waktu luang maupun waktu darurat untuk setiap waktu. Daftar Pustaka Hendrajaya, L., 2000: Pidato Rektor dalam rangka Dies Natalis ITB ke-41, Bandung Arismunandar, W., 1999; Olahraga Membangun Tradisi Keberhasilan, cetakan pertama, Pusat Olahraga ITB Arismunandar, W., 1999; Masa Depan Pendidikan Jasmani dan Olahraga di Indonesia, cetakan kedua, Pusat Olahraga ITB Yamaguchi, Y.,1999; Sports Event, Tokyo, p.162 Harsono, 1988: Coaching dan Aspek-Aspek Psikologis dalam Coaching, Tambak Kusuma, hlm.98-162 Astrand, P.O. Rodahl K. 1986; Texbook of Work Physiology, Physiological bases of Exercise. Mc Grow Hill Book Company. Cooper, K.H., 1982: The Aerobics Program For Total Well-Being, Exercise, Diet, Emotional Balance, Bantam Book Inc, New York, p.139-142 *) Nia Sriramania, Dra., M.Sc. Dosen Sekolah Farmasi Institut Teknologi Bandung (ITB) 6

MOTION Volume I. No. 1. September 2010 7