SISTEM INFORMASI EVALUASI KINERJA DOSEN DENGAN METODE 360 DEGREE BERBASIS WEB

dokumen-dokumen yang mirip
KOMPETENSI PROFESIONAL GURU TK

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pendidikan dilakukan berdasarkan rancangan yang terencana dan terarah

PENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI KINERJA DOSEN BERBASIS WEB DALAM UPAYA MENINGKATKAN KOMPETENSI DOSEN DI UNIV. INDO GLOBAL MANDIRI

Sasaran dan. Pengembangan Sikap Profesional. Kompetensi Dasar

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMILIHAN GURU BERPRESTASI MENGGUNAKAN METODE ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS PADA SMK NEGERI 9 SEMARANG

BAB I PENDAHULUAN. Sebagaimana digariskan dalam Pasal 3 Undang-Undang Republik. RI No. 20 tahun 2003 tentang Sisdiknas).

BAB I PENDAHULUAN. mencerdaskan kehidupan bangsa dan meningkatkan kualitas manusia. dan Undang-undang Dasar Tahun Upaya tersebut harus selalu

PENGGUNAAN E-LIBRARY PADA SMK MUHAMMADIYAH 2 PALEMBANG

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Pengertian peranan menurut Soejono Soekanto (2002;234) adalah sebagai berikut:

PERANCANGAN DAN PEMBANGUNAN SISTEM INFORMASI PORTAL SEMINAR DAN JURNAL BERBASIS WEB MENGGUNAKAN FRAMEWORK CODE IGNITER

KOMPETENSI GURU SEKOLAH DASAR. Oleh: Anik Ghufron FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA 2008

KOMPETENSI PENGAWAS. OLEH YAYA SUNARYA, M.Pd. PPB UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

PROSEDUR DAN MEKANISME SERTIFIKASI GURU

Sistem Informasi Repository Digital Beban Kerja Dosen

BAB 1 PENDAHULUAN. mendapatkan informasi yang akurat, handal serta up to date, dealer selaku wakil

BAB I PENDAHULUAN. Perubahan tersebut menuntut setiap guru untuk terus berupaya melakukan

Perangkat Lunak Penentuan Kredit pada PT. FIF Group Plaju Berbasis Android

SISTEM PANGKALAN DATA DOSEN GUNA PERHITUNGAN INDEKS PRESTASI DAN BEBAN KERJA DOSEN (Studi Kasus : STIKI Malang)

SERTIFIKASI GURU MERUPAKAN PERLINDUNGAN PROFESI. Sugeng Muslimin Dosen Pend. Ekonomi FKIP Unswagati ABSTRAK

RANCANGAN SISTEM INFORMASI PENILAIAN KINERJA DOSEN (Studi Kasus : Universitas Bina Darma)

BAB I PENDAHULUAN. dari pemikiran-pemikiran manusia yang semakin maju, hal tersebut dapat. mendukung bagi pengembangan penyebaran informasi.

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan yang berkualitas mampu melahirkan sumber daya. manusia unggul yang dapat menjadi aktor penting di balik semua

BAB I PENDAHULUAN. menjadi guru diperlukan syarat-syarat khusus, apalagi sebagai guru yang

BAB I PENDAHULUAN. terdapat jenjang pendidikan menengah berbentuk Sekolah Menengah Kejuruan

PEDOMAN PENINGKATAN KOMPETENSI GURU SEKOLAH INDONESIA DI LUAR NEGERI (SILN) SECARA ONLINE

PENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI MANAJEMEN PERSEDIAAN BAHAN BAKU MENGGUNAKAN METODE ECONOMIC ORDER QUANTITY (STUDI KASUS: PT.

SISTEM MEMORI ORGANISASI SEBAGAI PENDUKUNG PENGELOLAAN BEBAN KERJA DOSEN

KONSEP PERANCANGAN PAPAN INFORMASI DIGITAL UNTUK INFO PERKULIAHAN KOSONG PADA STMIK AMIKOM YOGYAKARTA

MANUAL PENGENDALIAN STANDAR AKADEMI KEBIDANAN WIJAYA KUSUMA MALANG

S.O.P PENJAMINAN MUTU TENAGA PENDIDIK DAN KEPENDIDIKAN DOKUMEN LEVEL Standar Operating Procedure S.O.P. SPMI 008

Arif Rahman ( ) Eny Andarningsih ( ) Nurul Hasanah ( ) Rahardhika Adhi Negara ( )

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

RANCANG BANGUN SISTEM INFORMASI PUSAT KAJIAN DAN PENERAPAN REKAYASA TEKNIK (PUSKAREKATEK) UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG

PEDOMAN PENILAIAN PROFIL KOMPETENSI GURU SEKOLAH DASAR

BAB I PENDAHULUAN. dan evaluasi yang perlu dilakukan untuk menentukan tingkat pencapaian

BAB I PENDAHULUAN. Teknologi berkembang dengan sangat cepat. Setiap waktu selalu ada

SERI MATERI PEMBEKALAN PENGAJARAN MIKRO 2015 PUSAT PENGEMBANGAN PPL & PKL STANDAR KOMPETENSI GURU KURIKULUM 2006 (KTSP)

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan teknologi dan ilmu pengetahuan pada masa globalisasi ini

STANDAR KOMPETENSI LULUSAN SISTEM PENJAMINAN MUTU INTERNAL

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. kontekstual dan relevan. Peran baru guru ini harus ditemukan karena

Sasaran dan. Pengembangan Sikap Profesional. Kompetensi Dasar

BAB I PENDAHULUAN. Dunia pendidikan semakin banyak menghadapi masalah yang perlu. mendapatkan perhatian serius dari berbagai pihak baik pemerintah,

SISTEM INFORMASI PENJAMINAN MUTU PENDIDIKAN TINGGI BIDANG SUMBER DAYA MANUSIA

VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN, SERTA STRATEGI PENCAPAIAN

Profil Keterampilan Mengajar Mahasiswa Calon Guru Melalui Kegiatan Induksi Guru Senior

STANDAR DOSEN DAN TENAGA KEPENDIDIKAN SISTEM PENJAMINAN MUTU INTERNAL

BAB I PENDAHULUAN. operasionalnya. PT. PINDAD (Persero) mencoba melakukan sistem baru

Oleh BABANG ROBANDI UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA JANUARI 2010

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan Indonesia menduduki posisi sentral dalam pembangunan

ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMASI AKADEMIK DAN KEUANGAN ONLINE PADA PERGURUAN TINGGI

BAB 1 PENDAHULUAN. tertentu untuk memperoleh informasi yang dibutuhkan dan bermanfaat bagi

BAB I PENDAHULUAN. bangsa. Oleh karena itu, pendidikan menuntut orang-orang yang terlibat di. pengetahuan dan teknologi yang berkembang saat ini.

BAB 1 PENDAHULUAN. suatu komputer untuk saling berkomunikasi dengan komputer lain.

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM BASIS DATA UNTUK PENJUALAN PADA PT.TETSIN MOCHI INDONESIA BERBASIS WEB

BAB III LANDASAN TEORI

PENGEMBANGAN APLIKASI PENGOLAHAN NILAI SISWA BERBASIS WEB DI SEKOLAH DASAR NEGERI

PERSEPSI MAHASISWA DALAM MENILAI KINERJA DOSEN MELALUI EVALUASI UMPAN BALIK DOSEN (EUB) DI AKADEMI SEKRETARI DAN MANAJEMEN BINA INSANI

BAB 8 KESIMPULAN DAN SARAN

Sistem Informasi Evaluasi Kinerja Berbasis Web (Studi Kasus: STMIK PROVISI)

BAB I PENDAHULUAN. bantuan teknologi, seperti: komputer, program-program aplikasi, perangkat

BAB I PENDAHULUAN. untuk mencari referensi berkenaan tugas yang diberikan oleh dosen atau pun

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian . Josie Fitri Handayani, 2013

BAB l PENDAHULUAN. kinerja guru. Dengan adanya setifikasi guru, kinerja guru menjadi lebih baik

STANDAR PROSES PEMBELAJARAN

PENGEMBANGAN MODEL PPL UNTUK MENINGKATKAN KOMPETENSI PEDAGOGIK DAN PROFESIONAL MAHASISWA. Choirul Huda, Djoko Adi Susilo ABSTRAK

BAB I PENDAHULUAN. terkecuali dunia pendidikan pada saat ini. Dalam perkembangan teknologi saat ini,

PENGEMBANGAN SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN UNTUK MONITORING & PENINGKATAN KINERJA DOSEN (STUDI KASUS : UNIVERSITAS PARAMADINA)

Visi Visi Universitas Dhyana Pura adalah Perguruan Tinggi Teladan dan Unggulan.

PEMBINAAN PROFESIONALISME GURU MELALUI KEGIATAN PPL KEPENDIDIKAN DENGAN PENDEKATAN LESSON STUDY. ( As ari Djohar )

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Peranan Keuangan dalam suatu perusahaan sangat penting dan

RANCANG BANGUN SISTEM INFORMASI PENGOLAHAN DATA NILAI SISWA PADA SMPN 25 PALEMBANG

SISTEM INFORMASI PENGOLAHAN DATA DOSEN DI UNIVERSITAS ALMUSLIM

PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PENJAMINAN MUTU PERGURUAN TINGGI BIDANG SUMBERDAYA MANUSIA

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. diharapkan kompetensi setiap individu akan berkembang sesuai dengan jenjang

Abdul Jamil, S.Kom.,MM Call: STMIK Muhammadiyah Jakarta

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

MANUAL PENINGKATAN STANDAR AKADEMI KEBIDANAN WIJAYA KUSUMA MALANG

RENCANA PEMBELAJARAN

BAB I PENDAHULUAN. kompetensi profesional yang diperoleh melalui pendidikan profesi guru. Namun,

BAB I PENDAHULUAN I.1

2 2. Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 41, Tambahan Le

KOMPETENSI GURU DAN PERANAN KEPALA SEKOLAH. Inom Nasution 1 ABSTRAK

BAB I PENDAHULUAN. yang tak dapat dipisahkan dari berbagai aspek kehidupan manusia, salah satu

Sistem Pendukung Keputusan Dosen Berprestasi Berdasarkan Kinerja Penelitian dan Pengabdian Masyarakat

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. abad ke-21 ini. Cepatnya pergerakan TIK ini dapat diamati secara jelas pada

SATUAN ACARA PERKULIAHAN (SAP)

Hendra Kurniawan Jurnal Informatika, Vol. 11, No. 2, Desember 2011

RANCANG BANGUN APLIKASI PENGOLAHAN SURAT PERNYATAAN MASIH MENGAJAR DI LEMBAGA PENDIDIKAN MA ARIF GARUT

BAB II KAJIAN PUSTAKA

PENDAHULUAN. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. sejalan dengan perkembangan tuntutan dunia kerja yang tidak hanya

PEMBANGUNAN E-LEARNING SEBAGAI SARANA PEMBELAJARAN ONLINE DI SMP NEGERI 8 BANDUNG

REKAYASA PERANGKAT LUNAK APLIKASI PENJUALAN OBAT PADA APOTEK MULYA ABADI Cecep Lupi Hepyan 1, Erwin Gunadhi 2, Rina Kurniawati 3

SISTEM PENJADWALAN UJIAN DOKTOR PADA PASCASARJANA UNIVERSITAS DIPONEGORO. Rizka Ella Setyani, Sukmawati Nur Endah

KKKF33118 REKAYASA PERANGKAT LUNAK I

ANALISIS KOMPETENSI GURU MATEMATIKA BERDASARKAN PERSEPSI SISWA (THE MATH TEACHER COMPETENCY ANALYSIS BASED PERCEPTIONS OF STUDENTS)

Transkripsi:

SISTEM INFORMASI EVALUASI KINERJA DOSEN DENGAN METODE 360 DEGREE BERBASIS WEB Terttiaavini Sistem Informasi UNIVERSITAS INDO GLOBAL MANDIRI Palembang Jl. Jend. Sudirman No. 629 Km.4 Palembang Email : avini.saputra@yahoo.com Abstrak Evaluasi Kinerja Dosen merupakan kegiatan rutinitas suatu perguruan tinggi dalam menilai dan menindak lanjuti kebijakan yang telah ditetapkan oleh unit penjamin mutu. Penilaian kinerja dosen di Perguruan tinggi umumnya hanya mengandung satu aspek penilaian saja yaitu aspek pengajaran. Padahal tolak ukur penilaian terhadap kinerja dosen harus mengacu pada tridarma perguruan tinggi. Berdasarkan ketentuan ini maka timbul gagasan untuk merancang sistem informasi evaluasi kinerja dosen dengan indikator penilaian berdasarkan tri dharma perguruan tinggi dan kompetensi dosen berbasis web. Aplikasi web yang digunakan akan mampu mengatasi permasalahan penilaian, pengumpulan data dan pembuatan laporan yang lebih baik dari sistem manual. Dengan menggunakan metode pengembangan sistem model waterfall dan metode penilaian 360-degree, diharapkan mampu memberikan ide dalam memperbaiki sistem informasi evaluasi kinerja dosen. Hasil dari sistem informasi evaluasi kinerja dosen ini, dapat memberikan gambaran tentang kinerja dosen pada semester sebelumnya. Hasil ini juga dapat menjadi masukkan bagi pimpinan Perguruan Tinggi sebagai pertimbangan dalam menyusunan strategi peningkatan kualitas SDM dosen. Kata kunci : Sistem Informasi Evaluasi Kinerja Dosen, metode 360 Degree, Web 1. Pendahuluan Menurut UU nomor 14 tahun 2005 Dosen adalah pendidik profesional dan ilmuan dengan tugas utama mentrasformasikan, mengembangkan dan menyebarluaskan ilmu pengetahuan, teknologi dan seni melalui pendidikan, penelitian dan pengabdian kepada masyarakat [5]. Peranan dan tugas dosen sangat penting dalam mencerdaskan kehidupan bangsa. Dosen merupakan salah satu motor penggerak kemajuan di bidang pendidikan. Untuk menjaga kualitas pendidikan di suatu perguruan tinggi, salah satu cara yang dilakukan adalah melaksanakan kegiatan evaluasi kinerja dosen secara rutin. Dosen yang profesional adalah dosen yang menjalankan Tridharma Perguruan Tinggi. Didalam Tridharma Perguruan tinggi terdiri tiga unsur yaitu penelitian, pengajaran dan pengabdian pada masyarakat. Unsur dalam Tridharma perguruan tinggi merupakan dasar penilaian evaluasi kinerja dosen. Penilaian kinerja akan berhasil guna jika penilaian tersebut dilakukan secara benar, dengan alat yang benar, serta dinilai oleh orangorang yang dapat menilai secara benar pula. Untuk melakukan penilaian yang benar maka penilaian tersebut dilakukan oleh orang/bagian yang tepat yang dapat memberikan kontribusi penilaian yang baik. Penilaian tersebut tidak dibatasi oleh satu bagian saja (mahasiswa/atasan), tetapi juga melibatkan bagian lain yang dapat memberikan penilaian untuk katagori penilaian tertentu. Menurut Chairy (2005) dalam tulisannya menyimpulkan bahwa evaluasi atau penilaian terhadap kinerja dosen dapat dilakukan dengan melibatkan mahasiswa, dosen senior, atasan dan masyarakat [1]. Upaya ini dilakukan mengingat bahwa mahasiswa tidak lagi menjadi sumber satu-satunya untuk informasi penilaian kinerja [4] sumber (Mathis. 2002). Konsep ini dapat mengatasi kelemahan penilaian yang hanya melibatkan satu unsur saja. Beberapa perguruan tinggi melakukan penilaian kinerja dosen, hanya terfokus pada unsur pengajaran saja. Unsur yang lain dinilai kurang penting dan terkadang tidak terukur dalam evaluasi kinerja dosen. Konsep inilah yang menjadi acuan pengembangan evaluasi kinerja dosen. Dengan memperhatikan kondisi diatas, metode yang sesuai untuk mengevaluasi kinerja dosen adalah metode 360-degree. Metode 360-degree merupakan salah satu metode penilaian kinerja yang menitik beratkan pendekatan terhadap pihak-pihak yang tepat dalam memberikan penilaian. Dalam pelaksanaannya, penggunaan metode ini melibatkan pihak yang berada disekeliling yang dinilai. Dengan menggunakan metode 360-degree, dapat ditentukan bagian-bagian yang dapat memberikan penilaian terhadap kinerja dosen pada suatu perguruan tinggi yaitu mahasiswa, Ka.prodi/Kajur, Ka.LPPM, dosen itu sendiri dan teman sejawat. Selain itu, menurut PP RI No. 19/2005 tentang Standar Nasional Pendidikan pasal 28 menjelaskan bahwa : pendidik adalah agen pembelajaran yang harus memiliki empat jenis kompetensi, yakni kompetensi pedagogik, kepribadian, professional dan sosial [6]. Untuk menjadi seorang dosen yang profesioanl, selain menjalankan tridharma perguruan tinggi, dosen juga harus memiliki kompetensi dasar dan inti. Kompetensi 3.05-137

ini merupakan keahlian pelengkap yang harus dimiliki dosen. Dalam rancangan evaluasi kinerja dosen ini, unsur yang dinilai mencakup kegiatan pelaksanaan tridharma perguruan tinggi dan kompetensi pendidik. Unsur penilaian tersebut di dibagi dalam beberapa indikator penilaian. Indikator penilaian tersebut dapat dilihat pada Tabel 2. Rancangan tersebut menghasilkan suatu sistem evaluasi kinerja dosen yang selanjutnya dapat disingkat menjadi EKD. EKD memanfaatkan aplikasi berbasis web. Pemanfaatan aplikasi web bertujuan agar penilaian lebih efektif terhadap dosen. Aplikasi web dapat diakses dimana saja, kapan saja dan dapat diakses dari platform yang berbeda, sehingga menjadikan program aplikasi yang tepat dalam mengimplementasikan sistem EKD ini. Proses pengumpulan data, perhitungan dan pembuatan laporan, dapat tepat waktu dan lebih terorganisir. Selain itu konsep paperless (hemat dalam biaya operasioanl) dan terjamin kerahasiaan juga merupakan point lebih dalam memutuskan memanfaatkan aplikasi ini. Sistem EKD ini, akan menghasilkan informasi kinerja dosen yang lebih akurat dan mudah diterapkan di berbagai perguruan tinggi. 2. Tujuan Adapun tujuan dari penelitian ini adalah 1) Merancang sistem informasi evaluasi kinerja dosen yang lebih akurat dan komprehensif dengan menggunakan metode 360-degree. 2) Mengembangkan konsep penilaian dosen yang mengandung unsur penilaian berdasarkan Tridharma perguruan tinggi, kompetensi dasar dan kompetensi inti dosen. 3) Merancang sistem informasi evaluasi kinerja dosen berbasis web yang lebih terorganisir dan lebih efektif dalam pengolahan data kuesioner. 4) Merancang sistem informasi yang dapat memberikan gambaran bagi dosen untuk melihat capaian kinerja dosen pada semester sebelumnya. 5) Merancang sistem informasi yang dapat menjadi masukkan bagi pimpinan perguruan tinggi sebagai dasar penentu kebijakan dalam upaya meningkatkan kualitas dosen. 3. Tinjauan pustaka 3.1. Penelitian terdahulu Genoveva, Elisabeth Vita M. (2004) membahas tentang menyusun penilaian kinerja dosen yang mendukung Tri Dharma Perguruan Tinggi [6]. Dalam penelitiannya merumuskan tentang kriteria-kriteria penilaian kinerja dosen yang diambil dari beberapa faktor yaitu pendidikan dan pengajaran, penelitian dan pengabdian pada masyarakat yang mendukung Tri Dharma Perguruan Tinggi. Chairy (2005) melakukan penelitian dengan menyimpulkan bahwa evaluasi dan penilaian terhadap kinerja dosen dapat dilakukan dengan menggunakan metode 360- degree dengan melibatkan mahasiswa sebagai konsumen (untuk menilai dosen dalam bidang pengajaran), dosen senior sebagai atasan (untuk menilai dosen dalam bidang pengajaran, penelitian, pengabdian masyarakat, penunjang serta kinerja umum), atasan sebagai pejabat fungsional/struktural (untuk menilai dosen dalam bidang pengajaran, penelitian, pengabdian masyarakat, penunjang serta kinerja umum) dan masyarakat (untuk menilai dosen dalam bidang pelayanan pada masyarakat [1]. 3.2 Teori dasar a. Evaluasi Kinerja Dosen Evaluasi prestasi Kerja menurut Widodo (2013) adalah proses untuk mengujur prestasi kerja pegawai berdasarkan peraturan yang telah ditetapkan, dengan cara membandingkan sasaran (hasil kerjanya) dengan persyaratan deskripsi pekerjaan yaitu standar pekerjaan yang telah ditetapkan selama periode tertentu [9]. Standar kerja tersebut dapat dibuat baik secara kualitatif maupun kuantitatif. b. Kompetensi Dosen Menurut Surat Keputusan Mendiknas nomor 045/U/2002. tentang Kurikulum Inti Perguruan Tinggi mengemukakan Kompetensi adalah seperangkat tindakan cerdas, penuh tanggung jawab yang dimiliki seseorang sebagai syarat untuk dianggap mampu oleh masyarakat dalam melaksanakan tugas-tugas di bidang pekerjaan tertentu [8]. Menurut PP RI No. 19/2005 tentang standar Nasional Pendidikan pasal 26, pendidik adalah agen pembelajaran yang harus memiliki empat jenis kompetensi [6], yaitu 1. Kompetensi kepribadian Kompetensi kepribadian merupakan kemampuan personal yang mencerminkan kepribadian yang mantap, stabil, dewas, arif dan berwibawa, mejadi teladan bagi peserta didik dan berakhlak mulia. 2. Kompetensi pedagogik Kompetensi pedagogik merupakan kemampuan yang berkenaan dengan pemahaman peserta didik dan pengelola pembelajaran yang mendidik dan dialogis. Secara substantif kompetesi ini mencakup kemampuan pemahaman terhadap peserta didik, perancangan dan pelaksanaan pembelajaran, evaluasi hasil belajar, dan pengembangan peserta didik untuk mengaktualisasikan berbagai potensi yang dimilikinya. 3. Kompetensi professional Kompetensi professional merupakan kemampuan yang berkenaan dengan penguasaan materi pembelajaran bidang studi secara luas dan mendalam yang mencakup penguasaan substansi isi materi kurikulum mata pelajaran di sekolah dan substansi keilmuan yang menaungi materi kurikulum tersebut, serta menambah wawasan keilmuan sebagai dosen. 4. Kompetensi sosial Kompetensi sosial berkenaan dengan kemampuan pendidik sebagai bagian dari masyarakat untuk berkomunikasi dan bergaul secara efektif dengan 3.05-138

peserta didik, sesama pendidik, tenaga kependidikan, orangtua/wali peserta didik, dan masyarakat sekitar. c. Metode Pengembangan sistem Menurut : Pressman R.(2005) Systems Development Life Cycle ( SDLC) dalam rekayasa perangkat lunak adalah proses pembuatan dan pengubahan sistem serta model dan metodologi yang digunakan untuk mengembangkan sistem tersebut [7]. Konsep ini umumnya merujuk pada sistem komputer atau sistem informasi. SDLC juga merupakan pola yang diambil untuk mengembangkan sistem perangkat lunak, yang terdiri dari beberapa tahap yaitu: analisa (analysis), desain (design), implementasi (implementation), uji coba (testing) dan pengelolaan (maintenance). Dalam rekayasa perangkat lunak, konsep SDLC mendasari berbagai jenis metodologi pengembangan perangkat lunak. Metodologi ini membentuk suatu kerangka kerja untuk perencanaan dan pengendalian pembuatan sistem informasi. Model yang digunakan dalam SDLC adalah Model Waterfall. Tahapan dalam model waterfall dapat dilihat pada gambar_1. Gambar_1. Model Waterfall d. Metode 360 Degree Metode 360 Degree merupakan salah satu metode penilaian kinerja dengan menitik beratkan pendekatan terhadap pihak yang melakukan penilaian. Dalam pelaksanaanya, penggunaan metode ini mengambil penilaian dari pihak-pihak yang berada di sekeliling yang dinilai. Upaya ini dilakukan mengingat bahwa pihak atasan tidak lagi menjadi sumber satu-satunya untuk informasi penilaian kinerja [4]. Sumber ( Mathis, Robert L, Jakson, John H. 2002) 4. Metodologi Penelitian 4.1. Kerangka pikir Kerangka pikir yang mendasari penelitian ini adalah Gambar_2. Kerangka Pikir 4.2. Tahap analisa sistem Terdiri dari beberapa tahap yaitu a. Analisa teknologi Menganalisa teknologi yang digunakan didalam membangun EKD berbasis web yang mencakup hardware, software, peralatan jaringan, alat peripheral dan lain-lain. b. Analisa informasi Dalam menganalisa informasi ada beberapa hal yang akan di analisa yaitu a. Analisa sistem yaitu menganalisa sistem yang berjalan di suatu Perguruan Tinggi. Tahap ini dilakukan untuk menguraikan persoalan-persoalan yang dihadapi selama ini. Tahap ini digunakan sebagai dasar pengembangan sistem baru. b. Analisa penilai. Penilai dapat dirumuskan kedalam beberapa variabel penelitian, variabel tersebut dijelaskan pada tabel_1. Tabel 1. Variabel penelitian No Jenis variabel Penilaian dari 1 Variabel indenpeden (X1) Dosen 2 Variabel independen (X2) Mahasiswa 3 Variabel independen (X3) Ka.Prodi 4 Variabel independen (X4) LPPM 5 Variabel control (Z1) Tridharma PT 6 Variabel control (Z2) Kompetensi dasar 7 Variabel control (Z3) Kompetensi inti 8 Variabel dependent (Y) Evaluasi kinerja dosen c. Indikator penilai Dalam penyusunan intrumen data, terdapat beberapa indikator penilai berdasarkan beberapa kategori. Kategori tersebut dijelaskan pada tabel_2. Tabel 2. Indikator penilai Kategori Indikator Penilai A.Tridharma Perguruan Tinggi Pengajaran Pendidikan Pelatihan Pengabdian pada masyarakat B.Kompetensi Dasar Kepribadian Pedagogik Profesioanal - Persiapan awal perkuliahan - Pelaksana perkuliahan - Penilaian akhir perkuliahan - Pendidikan formal - Pendidikan non formal - Jurnal - Buku - Karya seni yg dipatenkan - Dibiayai dikti - Mandiri - Kepribadian yg mantap dan stabil - Kepribadian yang dewasa - Kepribadian yang arif - Kepribadian yang berwibawa - Akhlak yang mulia yang dapat menjadi teladan - Memahami peserta didik - Merancang pembelajaran - Melaksanakan pembelajaran - Merancang dan melaksanakan evaluasi pembelajaran - Mengembangkan peserta didik untuk mengaktualisasikan berbagai potensi yang dimilikinya. - Menguasai subtansi keilmuan MHS, Dosen,Prodi Dosen, Ka.LPPM MHS, Ka.Prodi, Dosen, Teman Sejawat 3.05-139

Sosial yang terkait dengan bidang studi - Menguasai langkah-langkah penelitian dan kajian kritis untuk menambah wawasan dan memperdalam pengetahuan / materi bidang studi. - Mampu berkomunikasi dan bergaul secara efektif dengan masyarakat sekitarnya C. Kompetensi Inti - Mampu mewujudkan misi - Mampu mengidentifikasikan kompetensi - Mampu memberikan pelatihan yang inovatif - Melaksanakan tugas untuk masing-masing jabatan struktural Dosen, Ka.Prodi, d. Aturan penilaian Ada beberapa ketentuan dalam EKD yaitu 1. Skala pengukuran Skala pengukuran yang digunakan adalah Skala Linkert. Kategori skala untuk masingmasing nilai terdapat pada tabel_3. Tabel 3. Skala Pengukuran Nilai Arti 1 Sangat buruk 2 Buruk 3 Cukup 4 Baik 5 Sangat baik penilaian. Dengan membandingkan NKD dengan nilai kejujuran, dapat di tentukan hasil EKD yang sebenarnya. Klasifikasi NKD dengan nilai kejujuran dapat dilihat pada tabel tabel_5. Tabel 5. Tabel Klasifikasi NKD dengan nilai Kejujuran NKD 4.3 5.0 3.4 4.2 2.6 3.3 1.8 2.5 1.0 1.7 0.0 0.9 Nilai Kejujuran N <= 50 50 > N <= 80 N > 80 Perlu dipantau dan Sangat Direkomendasikan dibimbing direkomedasikan Bisa Bisa direkomendasikan direkomendasikan direkomendasikan Perlu dipantau dan direkomendasikan dibimbing Direkomendasikan Perlu dipantau dan direkomendasikan direkomendasikan dibimbing Perlu direkomendasikan direkomendasikan dipertimbagkan direkomendasikan direkomendasikan direkomendasikan 4.3. Tahap Desain Terdiri dari beberapa tahap yaitu a. Rancangan tampilan input oleh dosen Sistem EKD memiliki beberapa tampilan (interface) yang nantinya berinteraksi dengan penilai. Rancangan tampilan input dapat dilihat pada gambar_3. 2. Pembobotan penilaian kuesioner Bobot nilai untuk masing-masing indikator dijelaskan pada tabel_4. Tabel 4. Bobot Penilaian Penilaian Bobot Nilai Pengajaran (N1) 30% Nilai Pendidikan (N2) 10% Nilai Penelitian (N3) 20% Nilai Pengabdian pada masyarakat (N4) 10% Nilai Kepribadian (N5) 0,5% Nilai Pedagogik (N6) 0,5% Nilai Sosial (N7) 0,5% Nilai Profesional (N8) 0,5% Nilai Kompetensi Inti (N9) 10% 3. Nilai evaluasi kinerja dosen (NKD) Nilai evaluasi kinerja dosen (NKD) merupakan nilai yang dihasilkan dari penjumlahan seluruh unsur yang dinilai. Adapun rumus dari NKD tersebut adalah NKD = (N1 * 30%) + (N2 * 10%) + (N3 * 20%) + (N4 * 10%) + (N5 * 0.5%) + (N6 * 0.5%) + (N7 * 0.5%) + (N8 * 0.5%) + (N9 * 10%) 4. Klasifikasi EKD NKD yang diperoleh bukanlah merupakan nilai akhir penentu kinerja dosen. Unsur kejujuran pengisian kuesioner oleh dosen merupakan salah satu unsur yang juga dalam 3.05-140

memberikan konstribusi penilaian. Pada tingkat perguruan tinggi, EKD dilakukan oleh mahasiswa, pimpinan (ka.pr odi), LPPM, Dosen itu sendiri dan teman sejawat (sesama dosen). 2. Kebutuhan informasi dalam menilai kinerja dosen mudah diimplementasikan. Unsur penilaian kinerja dosen lebih komprehensif. Penilaian berdasarkan tridharma perguruan tinggi dan kompetensi dosen dapat pengukuran profesionalisame dosen yang lebih akurat. Gambar_3. Rancangan tampilan entry Kuesioner oleh dosen Contoh rancangan tampilan diatas merupakan input kuesioner sebagai dosen. Untuk rancangan tampilan penilai lainnya, berisi instrumen yang mengacu pada indikator penilaian (lihat tabel 2). Selain itu Sebagai Penilai Ka.prodi dan Ka.LPPM, proses pengisian kuesioner untuk kegiatan pendidikan, penelitian dan pengabdian pada masyarakat, hanya melakukan pengecekan saja, apakah data yang di entry oleh dosen sesuai dengan kegiatan yang terdata di Ka.prodi dan Ka.LPPM. Penilain ini digunakan untuk menghitung nilai kejujuran. b. Rancangan tampilan hasil EKD Hasil EKD merupakan keluaran dari sistem. Hasil EKD dirancangan untuk menghasilkan informasi yang dapat menjadi masukan bagi dosen dan pimpinan untuk menggukur kinerja. Rancangan hasil EKD tersebut dapat dilihat pada gambar_4. Gambar_4. Tampilan Laporan EKD 5. KESIMPULAN DAN SARAN 5.1. Kesimpulan Berdasarkan tulisan diatas dapat disimpulkan bahwa : 1. Pengembangan sistem evaluasi kinerja dosen dengan menggunakan metode 360-degree, dapat menghasilkan penilaian yang lebih ojektif. Penilaian dilakukan oleh orang/bagian yang kompeten dalam 5.2 Saran Adapun saran pengembangan sistem evaluasi kinerja dosen ini adalah 1. Kebutuhan akan informasi penilaian kinerja dosen untuk masing-masing Perguruan tinggi tidak sama. Dengan mengelolah data yang diperoleh dari indikator-indikator tersebut, dapat dirancang informasi yang disesuaikan dengan kebutuhan institusi. 6. Daftar rujukan [1] Chairy, Liche Seniati, 2005, Evaluasi Dosen sebagai bentuk penilaian kinerja, UIN Syarif Hidayatullah, Jakarta. [2] Genoveva, Elisabeth Vita M. (2004) Menyusun Sistem Penilaian Kinerja Dosen yang mendukung Tri Dharma Perguruan Tinggi, Jurnal Pendidikan dan Kebudayaan, Vol 10 No.051. [3] Kadir, Abdul. (2008). Dasar Pemrog. Web Dinamis Menggunakan PHP. 2008. Yogyakarta : Andi Offset. [4] Mathis, Robert L, Jakson, John H. (2002), Manajemen Sumber Daya Manusia. Buku 2. Jakarta : Penerbit Salemba empat. [5] Peraturan Presiden Republik Indonesia No.14 Tahun 2005. Guru dan Dosen. [6] Peraturan Presiden Republik Indonesia No.19 Tahun 2005. Standar nasional pendidilan. [7] Pressman, Roger S., Software Engineering. (2005). A Practitioner s Approach. State transition diagram (STD). 6th ed. New york : McGraw-Hill. [8] Surat Keputusan Mendiknas nomor 045/U/2002. Kurikulum Inti Perguruan Tinggi. [9] Widodo W. Tri. (2013) Evaluasi prestasi Kerja. Available from <http://www.geocities.com>. [Accessed l 10 Feb2013] Biodata Penulis Terttiaavini Saputra, memperoleh gelar Sarjana Komputer (S.Kom), Jurusan Managemen Informatika Universitas Gunadarma Depok, lulus tahun 1998. Memperoleh gelar Magister Komputer (M.Kom) Program Pasca Sarjana Magister Teknik Informatika Universitas Bina Darma Palembang, lulus tahun 2012. Saat ini menjadi Dosen di Universitas Indo Global Mandiri Palembang. 3.05-141

3.05-142