Perancangan Ulang Fasilitas Kerja Alat Pembuat Gerabah dengan Mempertimbangkan Aspek Ergonomi

dokumen-dokumen yang mirip
Perancangan Alat Bantu Pemasangan Stiker Gitar untuk Mengurangi Keluhan dan Memperbaiki Postur Kerja di Tarjo Guitar Sukoharjo

Perancangan Meja Pencekam dan Kursi Guna Memperbaiki Postur Kerja berdasarkan Pendekatan Anthropometri di Lathan Furniture

Perancangan Ulang Alat Pembuat Keramik dengan Sistem Penggerak Pedal Searah Berdasarkan Pendekatan Anthropometri sebagai Usaha Pengurangan Beban Kerja

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN

Perancangan Ulang Fasilitas Fisik Kerja Operator di Stasiun Penjilidan pada Industri Percetakan Berdasarkan Prinsip Ergonomi

1 Pendahuluan. 2 Tinjauan Literatur

Perkapalan Negeri Surabaya, Surabaya Abstrak

B A B III METODOLOGI PENELITIAN

USULAN PERBAIKAN FASILITAS KERJA PADA STASIUN PEMOTONGAN UNTUK MENGURANGI KELUHAN MUSCULOSKELETAL DI CV. XYZ

PERANCANGAN ULANG FASILITAS KERJA ALAT PEMBUAT GERABAH DENGAN MEMPERTIMBANGKAN ASPEK ERGONOMI (Studi Kasus : Sentra Industri Gerabah, Bayat, Klaten)

IMPLEMENTASI KONSEP ERGONOMI PADA PEMBUATAN ALAT TENUN TRADISIONAL MENGGUNAKAN PRINSIP PERANCANGAN YANG DAPAT DISESUAIKAN

Performa (2013) Vol. 12, No.1: 9-18

PERANCANGAN STASIUN KERJA OPERATOR PADA LINI PACKING PT. X SURABAYA

BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN

PERANCANGAN DESAIN KURSI DAN MEJA KOMPUTER YANG SESUAI UNTUK KENYAMANAN KARYAWAN DI PT. BUMI FLORA MEDAN

PERBAIKAN POSTUR KERJA PADA PROSES PENGIKIRAN WAJAN DI SP ALUMINIUM YOGYAKARTA

DAFTAR ISI. vii. Unisba.Repository.ac.id

Analisis Risiko Manual Handling pada Pekerja PT. XYZ

Analisis Postur Kerja dengan Rapid Entire Body Assesment (REBA) di Industri Pengolahan Tempe

Jurnal Ilmiah Widya Teknik Volume 16 Nomor ISSN

Simposium Nasional Teknologi Terapan (SNTT) ISSN : X

BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN

MODUL I DESAIN ERGONOMI

ASPEK ERGONOMI DALAM PERBAIKAN RANCANGAN FASILITAS PEMBUAT CETAKAN PASIR DI PT X.

METHOD ENGINEERING & ANTROPOMETRI PERTEMUAN #10 TKT TAUFIQUR RACHMAN ERGONOMI DAN PERANCANGAN SISTEM KERJA

BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA

REDESAIN BONCENGAN ANAK PADA SEPEDA MOTOR DENGAN PENDEKATAN ANTHROPOMETRI

ANALISA POSTUR KERJA TERHADAP AKTIVITAS MANUAL MATERIAL HANDLING MENGGUNAKAN METODE OWAS

Analisa Ergonomi Fasilitas Duduk Ruang Kuliah Bagi Pengguna dengan Kelebihan Berat Badan

Seminar Nasional IENACO ISSN:

Perancangan Ulang Alat Bantu Penghitung Dop Berdasarkan Anthropometri dengan Analisis RULA

Furnitur Ergonomis untuk Siswa Sekolah Dasar Usia 6-10 Tahun

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Metode REBA Untuk Pencegahan Musculoskeletal Disorder Tenaga Kerja

BAB 4 PENGUMPULAN, PENGOLAHAN DAN ANALISA DATA

DAFTAR ISI. HALAMAN JUDUL... i. HALAMAN PENGAJUAN... ii. HALAMAN PENGESAHAN... iii. KATA PENGANTAR... iv. DAFTAR ISI... v. DAFTAR TABEL...

ANALISA ERGONOMI PADA POSTUR KERJA OPERATOR PAKAN AYAM MENGGUNAKAN METODE RAPID UPPER LIMB ASSESMENT (RULA) DI PT. X. Abstrak

Disusun Oleh: Roni Kurniawan ( ) Pembimbing: Dr. Ina Siti Hasanah, ST., MT.

USULAN RANCANGAN FASILITAS KERJA PADA STASIUN PEMOTONGAN DAUN PANDAN UNTUK MENGURANGI RESIKO MUSCULOSKELETAL DISORDERS DI CV XYZ

PERBAIKAN DESAIN KURSI DAN MEJA SORTASI BIJI KOPI UNTUK MENINGKATKAN KENYAMANAN KERJA DI UPH HARAPAN MAKMUR 6 BONDOWOSO

Gambar 3.1 Metodologi Penelitian

Novena Ayu Parasti, Chandra Dewi K., DM. Ratna Tungga Dewa

BAB V HASIL DAN ANALISA

BAB I PENDAHULUAN. 1-1 Universitas Kristen Maranatha

Program Studi Teknik Industri, Fakultas Rekayasa Industri, Universitas Telkom

BAB V ANALISA HASIL. 5.1 Hasil Perhitungan Seluruh Tahapan Menggunakan Metode REBA, REBA, OWAS & QEC

SKRIPSI ANALISIS PERBAIKAN POSTUR KERJA UNTUK MENGURANGI RESIKO MUSCULOSKELETAL DISORDERS (STUDI KASUS DI PT. MARTINA BERTO. TBK)

USULAN PERANCANGAN FASILITAS KERJA DENGAN PENDEKATAN ERGONOMI MENGGUNAKAN METODE RAPID ENTIRE BODY ASSESSMNET (REBA) DI PT Z

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

PERBAIKAN ALAT BANTU PENGECORAN UNTUK MENGURANGI RESIKO CIDERA AKIBAT KERJA (Studi kasus di Industri Pengecoran Logam ABC Klaten)

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Tabel 1.1 Gambar 1.1.

ANALISIS KELUHAN RASA SAKIT PEKERJA DENGAN MENGGUNAKAN METODE REBA DI STASIUN PENJEMURAN

LAPORAN AKHIR PRAKTIKUM PERANCANGAN SISTEM KERJA DAN ERGONOMI PENGUKURAN DIMENSI TUBUH MANUSIA (ANTROPOMETRI)

Unisba.Repository.ac.id BAB III METODOLOGI PENELITIAN

RANCANG BANGUN MESIN PENGUPAS KULIT LADA TIPE TIRUS PUTARAN VERTIKAL BERDASARKAN METODE NORDIC BODY MAP (NBM) DAN PENDEKATAN ANTROPOMETRI

LAPORAN AKHIR PRAKTIKUM PERANCANGAN SISTEM KERJA DAN ERGONOMI PENGUKURAN DIMENSI TUBUH MANUSIA (ANTROPOMETRI)

ANALISIS POSTUR KERJA DENGAN METODE RAPID UPPER LIMB ASSESMENT (RULA)

Analisa Postur Kerja Menggunakan Metode OWAS dan RULA

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

PERANCANGAN STASIUN KERJA PEMBUATAN KULIT MOCHI DENGAN PENDEKATAN ERGONOMI

PERANCANGAN GERGAJI LOGAM UNTUK PENGURANGAN KELUHAN FISIK DI BENGKEL LAS SEJATI MULIA JAKARTA SELATAN

PERANCANGAN FASILITAS KERJA ERGONOMIS MENGGUNAKAN METODE OVAKA WORKING POSTURE ANALYSIS SYSTEM (OWAS)

BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG

ABSTRAK. vii Universitas Kristen Maranatha


PENGEMASAN SARI KEDELAI UNTUK INDUSTRI RUMAH TANGGA. Program Studi Teknik Mesin D3, Fakultas Teknologi Industri Institut Teknologi Nasional Malang

BAB II LANDASAN TEORI

Seminar Nasional IENACO ISSN: PERANCANGAN KURSI KULIAH YANG ERGONOMIS DENGAN PENDEKATAN METODE QUALITY FUNCTION DEPLOYMENT (QFD)

ANALISIS ERGONOMI PADA PRAKTIK MEMELIHARA RODA DAN BAN MENGGUNAKAN METODE REBA

ANALISIS RANCANGAN KERJA YANG ERGONOMIS UNTUK MENGURANGI KELELAHAN OTOT DENGAN MENGGUNAKAN METODE REBA PADA CV. SINAR PERSADA KARYATAMA

repository.unisba.ac.id

BAB I PENDAHULUAN. Manusia dalam beraktifitas membutuhkan suatu alat yang dirancang atau

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

PERANCANGAN GERGAJI LOGAM DAN PETA KERJA UNTUK PENGURANGAN KELUHAN FISIK DI BENGKEL LAS SEJATI MULIA JAKARTA SELATAN

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Unit kerja menengah CV. Raya Sport merupakan usaha yang. memproduksi pakaian (konveksi). Pada kegiatan proses produksi ditemukan

Rancangan Fasilitas Kerja Ergonomis Pada Stasiun Pemarutan Tepung Tapioka

Prosiding Seminar Nasional Aplikasi Sains & Teknologi (SNAST) Periode III ISSN: X Yogyakarta, 3 November 2012

Ergonomic and Work System Usulan Fasilitas Kerja yang Ergonomis Pada Stasiun Perebusan Tahu di UD. Geubrina

DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL... LEMBAR PENGESAHAN... KATA PENGANTAR... DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR... ABSTRAK..

Lampiran 1. Daftar pertanyaan wawancara (kuesioner) KUESIONER PENGGUNAAN KNAPSACK SPRAYER

EFISIENSI LINTASAN PRODUKSI PADA STASIUN KERJA PENYABLONAN

Analisis Sistem Kerja Sortasi Biji Kopi Dengan Menggunakan Pendekatan Ergonomi Di CV. Kopi Tunah Kolak Jaya

Perancangan Meja Kerja pada Bagian Pemeriksaan Surat Jalan Buah dan Penimbangan Tonase TBS (Tandan Buah Segar) di PT.Sahabat Mewah dan Makmur

C.6. Perancangan Alat Bantu Kerja Pada Pekerjaan Manual Material Handling...

meja dan kursi pada proses memahat untuk memperbaiki postur kerja di Java Art Stone Yogyakarta adalah Problem-Solving Research.

Prosiding Teknik Industri ISSN:

BAB V HASIL PENELITIAN

Usulan Perbaikan Fasilitas Kerja Dengan Pendekatan Metode Rapid Upper Limb Assesment

BAB V HASIL DAN ANALISA

ERGONOMI DESAIN MEJA DAN KURSI SISWA SEKOLAH DASAR

BAB I PENDAHULUAN. Postur kerja kurang ergonomis saat bekerja bersumber pada posisi kerja operator

PERANCANGAN ULANG FASILITAS KERJA PADA PROSES MEMAHAT UNTUK MEMPERBAIKI POSTUR KERJA DI JAVA ART STONE

PERANCANGAN INTERIOR/ RUANG BELAJAR YANG ERGONOMIS UNTUK SEKOLAH LUAR BIASA (SLB)

ANALISIS RISIKO POSTUR KERJA DI CV. A CLASS SURAKARTA

PERANCANGAN KURSI TUNGGU UNTUK IBU HAMIL DAN LANSIA PADA STASIUN KERETA SECARA ERGONOMIS

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Pekerja merupakan salah satu komponen yang perlu mendapatkan

Lampiran 1. Format Standard Nordic Quetionnaire

BAB I PENDAHULUAN. berpengaruh terhadap produktivitas kerja manusia. Perancangan atau redesain

Transkripsi:

Performa (2011) Vol. 10, No.1: 11-18 Perancangan Ulang Fasilitas Kerja Alat Pembuat Gerabah dengan Mempertimbangkan Aspek Ergonomi Muhammad Hanafi, Rahmaniyah Dwi Astuti, dan Irwan Iftadi Laboratorium Perancangan Sistem Kerja dan Ergonomi, Jurusan Teknik Industri, Universitas Sebelas Maret Jl. Ir. Sutami 36A, Surakarta 57126, Telp/Fax. (0271) 632110 Abstract One of the pottery found in central Java in Bayat, Klaten. The process of making pottery is still done manually. In previous research, Febrianti (2009) has designed the turntable to generate employment and chair rotation driven manually by a foot to workers by applying pottery maker RULA method. Output results of this study was the design and yet was tested against pottery workers, so can not guarantee whether the tool has an ergonomic or not. In this experiment, pottery maker who still form the design image and then made a real pottery maker. The tool was tested against the six workers. From the test results obtained by some of the weaknesses of the old design tools. So that should be added some specs to get comfortable in operating the old design tool. Keywords: RULA methods, methods of 10 beats, anthropometry, ergonomics. 1. Pendahuluan Bagi kebanyakan orang, gerabah bukan merupakan sesuatu yang asing. Salah satu sentra industri gerabah yang terkenal di Jawa Tengah terdapat di desa Pagerjurang, Kecamatan Bayat, Kabupaten Klaten. Fasilitas kerja yang digunakan oleh pekerja pembuat gerabah masih sangat sederhana. Pada penelitian sebelumnya, Febrianti (2009) telah merancang meja putar dengan menghasilkan putaran yang digerakkan secara manual oleh kaki untuk pekerja pembuat gerabah. Penelitian dilakukan di salah satu sentra industri gerabah Pagerjurang, Klaten. Alat rancangan tersebut dibuat dengan mempertimbangkan keluhan pekerja, penilaian postur kerja dan hasil pengukuran anthropometri pada pekerja pembuat gerabah. Alat pembuat gerabah ini hanya untuk membuat produk-produk yang ukurannya kecil, tetapi pada penelitian tersebut hanya sampai pada desain gambar 3D. Desain alat pembuat gerabah hasil rancangan lama tersebut belum diwujudkan kedalam bentuk nyata dan belum diuji cobakan, sehingga desain alat pembuat gerabah hasil rancangan lama belum menjamin bahwa alat tersebut sudah ergonomi dan sesuai anthropometri tubuh pekerja. Berdasarkan permasalahan tersebut perlu dilakukan penelitian lebih lanjut untuk merancang ulang fasilitas kerja alat pembuat gerabah yang lebih ergonomi dari rancangan sebelumnya dan sesuai dengan anthropometri tubuh pekerja. 2. Metode Penelitian Penelitian ini dikembangkan dalam beberapa tahapan yang ditunjukkan pada Gambar 1. Proses penyelesaian penelitian dilakukan dalam beberapa tahapan yang diuraikan secara singkat berikut ini: a. Implementasi alat lama: pada penelitian kali ini hasil desain dari rancangan Febrianti (2009) diwujudkan kedalam bentuk nyata, kemudian alat lama tersebut diuji cobakan terhadap 6 orang pekerja. Correspondance : hanz_its_me@yahoo.com

12 Performa (2011) Vol.10, No.1 Gambar 1. Alur Penelitian b. Penyebaran kuisioner Nordic Body Map (NBM): data kuisioner Nordic Body Map didapatkan dengan cara memberikan kuisioner Nordic Body Map kepada 6 pekerja, data tersebut berisi tentang keluhan-keluhan yang dirasakan para pekerja pembuat gerabah saat memakai alat lama dalam bekerja. c. Pengukuran denyut jantung per-menit: tahapan ini diawali dengan pengukuran detak jantung sebelum dan sesudah bekerja selama menggunakan alat rancangan lama. Metode yang digunakan untuk mengukur detak jantung adalah metode 10 denyut (ten pulse methods) dengan menggunakan stopwatch. d. Perhitungan konsumsi energi: penentuan konsumsi energi dilakukan untuk mengetahui kategori beban kerja yang dilakukan oleh pengrajin saat implementasi alat lama. e. Penilaian postur kerja dengan Metode RULA: hasil pengambilan gambar digunakan untuk menentukan sudut-sudut dari posisi kerja pekerja, kemudian dilakukan penyusunan skor dengan menggunakan metode RULA. Caranya dengan RULA score sheet yaitu menggunakan diagram atau gambar postur tubuh. f. Pengukuran anthropometri pekerja: anthropometri berguna agar alat hasil rancangan dapat sesuai dengan ukuran tubuh para pekerja. Data anthropometri yang diperlukan pada perancangan alat pembuat gerabah, yaitu tinggi plopiteal, pantat plopiteal, lebar pinggul, lebar pinggang, jangkauan tangan kedepan, tinggi pinggang, dan siku ke ujung jari tengah. Alat ukur yang digunakan adalah roll meter. g. Evaluasi alat lama: hasil dari proses evaluasi ini akan menjadi masukan dalam proses perancangan alat yang baru.

Hanafi, Astuti, dan Iftadi - Perancangan Ulang Fasilitas Kerja Alat Pembuat Gerabah 13 h. Spesifikasi alat lama: dalam pembuatan desain rancangan baru diperlukan beberapa spesifikasi dari alat lama. Setelah mendapatkan data spesifikasi dari alat lama kemudian dijadikan sebagai bahan pertimbangan untuk rancangan alat yang baru. i. Penentuan bahan dan biaya: pada tahap ini dilakukan perencanaan untuk menentukan bahan-bahan yang akan digunakan untuk pembuatan meja putar dan kursi yang baru. Perencanaan ini dilakukan untuk mengestimasi biaya yang harus dikeluarkan apabila alat tersebut dibuat. j. Pemodelan hasil rancangan dengan gambar 3D: pada tahap ini dilakukan pemodelan hasil rancangan yang baru dengan gambar 3D. Tujuan pemodelan ini untuk membandingkan fasilitas kerja pekerja hasil rancangan Febrianti (2009) dengan rancangan yang baru. 3. Hasil dan Pembahasan Tahapan perancangan ulang fasilitas kerja alat pembuat gerabah adalah sebagai berikut: a. Penyebaran Kuisioner Nordic Body Map Kuesioner diberikan kepada enam orang pekerja yang telah melakukan uji coba terhadap alat lama yang bertujuan untuk mengetahui keluhan yang dialami pekerja selama atau setelah melakukan aktivitas pembuatan gerabah. b. Pengukuran Denyut Jantunng per-menit Pengukuran denyut jantung per 10 denyut dilakukan terhadap enam orang pekerja sebelum dan sesudah bekerja menggunakan alat pembuat gerabah perancangan lama. c. Perhitungan Konsumsi Energi Konsumsi energi salah satu pekerja saat implementasi alat rancangan lama ditentukan berdasarkan hasil perhitungan denyut jantung dengan menggunakan rumus sebagai berikut: i. Perhitungan energi yang diperlukan saat istirahat (E0) E0 = 1,80411 (0,0229038)X + (4,71733 x 10-4 ) X 2 = 1,80411 (0,0229038 x 73,53) + (4,71733 x 10-4 ) (73,53) 2 = 2,66 ii. Perhitungan energi yang diperlukan pada saat bekerja (E1) E1 = 1,80411 (0,0229038)X + (4,71733 x 10-4 ) X 2 = 1,80411 (0,0229038 x 93,46) + (4,71733 x 10-4 ) (93,46) 2 = 3,77 iii. Perhitungan besarnya konsumsi energi (KE) KE = E1 E0 = 3,76 2,66 = 1,1 (1) (2) (3) d. Penilaian Postur Kerja Dengan Metode RULA Pada tahap ini akan dilakukan penilaian postur kerja dari tiap-tiap fase gerakan pekerja dengan metode RULA untuk mengetahui aman atau tidaknya postur kerja. e. Pengukuran Anthropometri Pekerja Dalam perancangan alat pembuat keramik ini, dimensi rangka dan jangkauan ditentukan dengan menggunakan data anthropometri pekerja. Tabel 1. Data Anthropometri Pekerja Gerabah Pekerja ke- Data anthropometri yang diukur (cm) TPO PP LP LPG JTD TPG SKJT 1 44 42,5 35 24,5 67,3 26 42,5 2 39 40,5 43 28 65,5 24 37 3 40 48 35,5 29 71 21 44,2 4 36,5 39,5 33,5 28 64 26,5 43,3 5 39,4 42.5 33,5 24,5 72 30 43,5 6 38 36,5 30 21 66,2 26 42

14 Performa (2011) Vol.10, No.1 f. Perhitungan Persentil Data Anthropometri Perhitungan persentil dilakukan untuk mendapatkan batas ukuran yang diperlukan. Persentil yang digunakan pada perancangan fasilitas kerja ini yaitu persentil 50. Tabel 2. Data Persentil Pekerja Gerabah No Bagian Tubuh Rata-rata Standar Deviasi Persentil ke-50 1 Tinggi Popliteal 39,48 2,53 39,48 2 Pantat Popliteal 41,58 3,85 41,58 3 Lebar Pinggul 35,08 4,33 35,08 4 lebar pinggang 26,17 2,46 26,17 5 Jangkauan tangan kedepan 67,67 3,17 67,67 6 tinggi pinggang 25,58 2,97 25,58 7 Siku ke ujung jari tengah 42,08 2,61 42,08 g. Evaluasi Alat Lama Proses evaluasi diperlukan untuk mengetahui kekurangan dan kelebihan dari alat rancangan lama sehingga dapat menjadi masukan dalam proses perancangan ulang. Tabel 3. Penjabaran Kebutuhan Alat No Kebutuhan pengrajin Penjabaran kebutuhan 1. Berdasarkan Kuesioner NBM pekerja merasa lelah pada bagian punggung, disebabkan sandaran kurang maju. keinginan pekerja. 2. Berdasarkan energi expenditure, putaran kickwheel terlalu berat sehingga menambah beban kerja. 3. Berdasarkan anthropometri pekerja, pada bagian lutut sering terbentur dengan tepi meja. - Penggantian sandaran punggung, yaitu membuat agar posisi sandaran bisa disesuaikan maju-mundur dengan - Penambahan bearing pada bagian bawah kickwheel sehingga dapat membantu laju putar dari kickwheel. - Penggantian bentuk kursi kerja agar bisa disesuaikan naik-turun, sehingga pada saat melakukan aktivitas lutut pekerja tidak terbentur dengan bagian tepi meja putar h. Spesifikasi Alat Baru Spesifikasi alat baru yang diperlukan meliputi dimensi rangka, komponen penyusun, dan gambar rancangan alat. Berikut ini adalah dimensi meja putar dan kursi kerja yang baru: Tinggi meja = Tinggi plopiteal (P 50 ) + Tinggi pinggang (P 50 ) = 39,48 + 25,58 = 65,06 66 cm Panjang meja = (2 x SKJT (P 50 )) + diameter pemutar = (2 x 42,08) + 30 = 114,16 cm 114 cm Lebar meja = JTD (P 50 ) = 67.67 cm 68 cm Tinggi dudukan kursi = TPO (P 50 ) + allowance = 39,48 + 2 = 41,48 cm 42 cm Lebar dudukan kursi = LP (P 50 ) = 35,08 cm 36 cm (4) (5) (6) (7) (8)

Hanafi, Astuti, dan Iftadi - Perancangan Ulang Fasilitas Kerja Alat Pembuat Gerabah 15 Tinggi sandaran lumbar = TPG (P 50 ) = 25,58 cm 26 cm Lebar sandaran lumbar = LPG (P 50 ) + allowance = 26,17 + 1 = 27,17 cm 28 cm (9) (10) i. Pemodelan Hasil Rancangan Baru Setelah menentukan dimensi rancangan meja putar dan kursi kerja, maka langkah selanjutnya adalah membuat gambar rancangan berdasarkan dimensi-dimensi tersebut. Tabel 4. Dimensi Meja Putar dan Kursi Kerja No Dimensi rancangan baru Ukuran (cm) 1 Tinggi dudukan kursi 42 2 Lebar dudukan kursi 36 3 Ketebalan bantalan kursi 2 4 Tinggi sandaran lumbar 26 5 Lebar sandaran lumbar 28 6 Tinggi meja 66 7 Panjang meja 114 8 Diameter pemutar atas 30 9 Diameter pemutar bawah 60 10 Ketebalan pemutar atas 4 11 Ketebalan pemutar bawah 6 12 Lebar meja 68 j. Desain Gambar 3D Max Rancangan 3D dapat dijelaskan melalui gambar 3D max berikut ini (Gambar 2 dan Gambar 3). Gambar 2. Meja Putar dan Kursi Rancangan Tampak Perspektif

16 Performa (2011) Vol.10, No.1 Gambar 3. Meja Putar dan Kursi Rancangan Tampak Samping k. Penentuan Bahan dan Biaya Bahan dan biaya pembuatan meja putar dan kursi kerja yang baru dijelaskan pada Tabel 5. Tabel 5. Rencana Anggaran Pembuatan Meja Putar dan Kursi Kerja yang Baru No Bahan Ukuran Kebutuhan Satuan Harga satuan (Rp) Biaya (Rp) 1 Besi pipa 20 mm 1 lonjor 50.000 50.000 2 Besi pipa 50 mm 1 lonjor 60.000 60.000 3 Besi pipa 40 mm 1 lonjor 54.000 54.000 4 Bearing 40 mm 2 buah 30.000 60.000 5 Mur dan baut M22 x 1.5 24 buah 800 19.200 6 Bantalan busa (1x1) m 2 buah 26.000 52.000 7 Plastik mitasi oscar (1x1) m 1 lembar 30.000 30.000 8 Cat 1kg 1 kaleng 70.000 70.000 9 Papan kayu (100x20x2)cm 2 lembar 20.000 40.000 10 handweel 30 cm 40 kg semen 60.000 60.000 11 Kickwheel 60 cm 50 kg semen 70.000 70.000 12 Biaya tenaga kerja 1 orang 14 hari 38.000 532.000 Total biaya 1.097.200 3.12 Perbandingan Bentuk Alat Lama Dengan Alat Rancangan Yang Baru Perbandingan dari alat lama dengan alat rancangan yang baru dapat ditunjukkan pada Gambar 4 dan Gambar 5.

Hanafi, Astuti, dan Iftadi - Perancangan Ulang Fasilitas Kerja Alat Pembuat Gerabah 17 Gambar 4. Meja dan Kursi Rancangan Lama Tampak Perspektif (3D) (Sumber: Febrianti, 2009) 4. Kesimpulan dan Saran Gambar 5. Meja dan Kursi Rancangan Baru Tampak Perspektif (3D) Dari penelitian mengenai perancangan ulang alat pembuat gerabah didapatkan desain tambahan pada alat rancangan lama antara lain sandaran punggung dapat diatur maju mundur, sehingga pekerja dapat bersandar pada sandaran punggung. Putaran bawah ditambahkan bearing, sehingga pada saat pekerja mengayuh putaran bawah akan terasa lebih ringan. Tempat duduk dapat diatur ketinggiannya. Berdasarkan hasil evaluasi, diketahui bahwa alat hasil redesign pada penelitian ini akan lebih tepat jika dilakukan penilaian dengan menggunakan metode REBA (Rapid Entire Body Assesment). Karena pada perancangan alat yang baru posisi kaki pekerja tidak hanya diam saja, tetapi mengayuh putaran bawah.

18 Performa (2011) Vol.10, No.1 Daftar Pustaka, Range Of Movement. Available from: URL: http:// www.brianmac.co.uk/musrom.htm. (diakses 3 Mei 2010)., RULA (Rapid Upper Limb Assessment). Available from: URL: http:// www. diyan.staff.umm.ac.id/ 2010/ 02/ 25/ rula/ (diakses 3 Mei 2010)., RULA score sheet table. Available from: URL: http:// www.humanics-ef.com/rula.pdf. (diakses 3 Mei 2010)., RULA - Rapid Upper Limb Assessment. Available from: URL: http:// www.humanicsef.com/rula.pdf. (diakses 3 Mei 2010)., Pembuatan Gerabah. Available from: URL: http://www.zainkoleksi.com. (diakses 20 April 2009). Febrianti, N. (2009). Penerapan Metode Rula (Rapid Upper Limb Assesment) dalam Perancangan Meja dan Kursi Pembuat Gerabah (Studi Kasus : Sentra Industri Gerabah Bayat Klaten), Skripsi, Program Studi Jurusan Teknik Industri Universitas Sebelas Maret Surakarta, Surakarta. Nurmianto, E. (2008). Ergonomi Konsep Dasar dan Aplikasinya. Guna Widya Press, Surabaya. Panero, J dan Martin Z. (2003). Dimensi Manusia dan Ruang Interior. Penerbit Erlangga, Jakarta. Tarwaka, Bakri, S.H.A, dan Sudiajeng, L. (2004). Ergonomi Untuk Keselamatan, Kesehatan Kerja dan Produktifitas. Uniba Press, Surakarta: Wignjosoebroto, S. (1995). Ergonomi Studi Gerak Dan Waktu. Penerbit Guna Widya, Surabaya.