PRAKTIKUM PCR, ELEKTROFORESIS AGAROSE DAN SDS-PAGE (SDS PolyAcrilamide Gel Elektroforesis)

dokumen-dokumen yang mirip
LAPORAN PRAKTIKUM V, VI, VII. Isolasi DNA dan Tekhnik PCR

LAPORAN PRAKTIKUM 5 ISOLASI DNA Oleh : Herviani Sari dan Henny E. S. Ompusunggu Hari/Tanggal/Jam Praktikum : Kamis/ 1 November 2012/

LAPORAN PRAKTIKUM ISOLASI DNA, TEKNIK PCR, DAN ELEKTROFORESIS AGAROSE

Laporan Praktikum Isolasi DNA, Teknik PCR dan Elektroforesis Agarose

PRAKTIKUM V ISOLASI DNA DAN TEKNIK PCR. Oleh: Ayu Elvana ( ) Yulia Fitri Ghazali ( ) Hari/Tanggal praktikum : Kamis/1 November 2012

SOAL LATIHAN UAS MATA KULIAH KETRAMPILAN DASAR LABORATORIUM BIOMEDIK. Bentuk UAS tahun ini: Ada 3 bagian:

LAPORAN PRAKTIKUM ISOLASI DNA DAN TEKNIK PCR

PRAKTIKUM ISOLASI DNA DAN TEKNIK PCR

LAPORAN PRAKTIKUM 5 PRAKTIKUM ISOLASI DNA DAN TEKNIK PCR

LAPORAN PRAKTIKUM 5 ISOLASI DNA, PCR, ELEKTROFORESIS

ISOLASI DNA MANUSIA (EPITHELIAL MULUT DAN DARAH)

Laporan Praktikum Isolasi DNA, Teknik PCR dan Elektroforesis Agarose

Lampiran 1 Prosedur Rotofor

20,0 ml, dan H 2 O sampai 100ml. : Tris 9,15 gram; HCl 3ml, dan H 2 O sampai 100ml. : ammonium persulfat dan 0,2 gram H 2 O sampai 100ml.

LAPORAN PRAKTIKUM. Isolasi DNA dari Epitel dan Darah (5), Isolasi Protein Darah(6) dan PCR (Elektroforesis agarose dan Akrilamid)(7)

BAB III METODE PENELITIAN. Secara garis besar langkah-langkah yang dilakukan dalam penelitian ini

Praktikan : Sari Hutagaol, Yulia Fitri (A), Nunung Sri Mulyani

BAB III. METODOLOGI PENELITIAN. Pengambilan sampel. Penyiapan templat mtdna dengan metode lisis sel

III. Bahan dan Metode

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB III BAHAN DAN CARA KERJA. Penelitian dilakukan di Laboratorium Institute of Human Virology and

LAPORAN PRAKTIKUM 2 PH METER, PERSIAPAN LARUTAN PENYANGGA

3 METODOLOGI 3.1 Waktu dan Tempat 3.2 Bahan dan Alat

Lampiran 1. Pembuatan Larutan Buffer untuk Dialisa Larutan buffer yang digunakan pada proses dialisa adalah larutan buffer Asetat 10 mm ph 5,4 dan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian akan diawali dengan preparasi alat dan bahan untuk sampling

BAB III METODE PENELITIAN. amplifikasi daerah HVI mtdna sampel dengan menggunakan teknik PCR;

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental dengan 7 sampel dari 7

LAPORAN PRAKTIKUM 03 ph METER DAN PERSIAPAN LARUTAN PENYANGGA

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini dilakukan lima tahap utama yang meliputi tahap

PRAKTIKUM 3 : PH METER, PERSIAPAN LARUTAN PENYANGGA, PENGENCERAN STOK GLUKOSA. Oleh : Henny Erina Saurmauli Ompusunggu. Jekson Martiar Siahaan

LAPORAN PRAKTIKUM ISOLASI DNA, TEKNIK PCR, DAN ELEKTROFORESIS AGAROSE NAMA PRAKTIKAN : KARIN TIKA FITRIA ( )

bio.unsoed.ac.id METODE PENELITIAN A. Materi, Lokasi, dan Waktu Penelitian 1. Materi Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN Bagan Alir Penelitian ini secara umum dapat digambarkan pada skema berikut:

Asam Asetat Glacial = 5,7 ml EDTA 0,5 M ph 8.0 = 10 ml Aquades ditambahkan hingga volume larutan 100 ml

LAPORAN PRAKTIKUM ph METER DAN PERSIAPAN LARUTAN PENYANGGA

BAB III METODE PENELITIAN

II. BAHAN DAN METODE. Betina BEST BB NB RB. Nirwana BN NN RN. Red NIFI BR NR RR

MATERI DAN METODE. Materi

KESEIMBANGAN ASAM BASA

LAPORAN PRAKTIKUM ph METER DAN PERSIAPAN LARUTAN PENYANGGA

ph = pk a + log ([A - ]/[HA])

4.1. Alat dan Bahan Penelitian a. Alat Penelitian. No. URAIAN ALAT. A. Pengambilan sampel

MATERI DAN METODE. Lokasi dan Waktu. Materi. Tabel 1. Jumah Sampel Darah Ternak Sapi Indonesia Ternak n Asal Sapi Bali 2 4

I. Tujuan Menentukan berat molekul protein dengan fraksinasi (NH 4 ) 2 SO 4 Teori Dasar

LAMPIRAN. Lampiran 1. Deskripsi Pembuatan Larutan Stok dan Buffer

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan metode eksperimental yang bertujuan untuk

LAPORAN PRAKTIKUM ph METER, PERSIAPAN LARUTAN PENYANGGA

MATERI DAN METODE. Materi

3 Metodologi Penelitian

III BAHAN DAN METODE PENELITIAN. digunakan diantaranya N2 cair, alkohol 70 %, yodium tinkture, kapas dan tissue.

III. METODOLOGI PENELITIAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan dari empat primer yang

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Pada penelitian ini terdapat lima tahapan penelitian yang dilakukan yaitu

The Genetic Fingerprint (Sidikjari Genetik)

s - soluble fraction i - insoluble fraction p - post-ni 2+ column

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Mei sampai September 2014 di Green

LAPORAN PRAKTIKUM BIOKIMIA PERCOBAAN KE 2 PEMISAHAN PROTEIN PUTIH TELUR DENGAN FRAKSINASI (NH 4 ) 2 SO 4

BAHAN DAN METODE Tempat dan Waktu Penelitian Bahan dan Alat

Analisis kadar protein

LAMPIRAN. Lampiran 1. Pembuatan reagen-reagen untuk tahapan ekstraksi DNA. bio.unsoed.ac.id

LAPORAN PRAKTIKUM ph METER, PERSIAPAN LARUTAN PENYANGGA

Lampiran 1 Pembuatan Medium Kultur DMEM Lampiran 2 Pembuatan Larutan PBS Lampiran 3 Prosedur Pewarnaan HE

BAB III METODE PENELITIAN

JADWAL PRAKTIKUM BIOKIMIA

: Kirana patrolina sihombing

: Kirana patrolina sihombing

MATERI DAN METODE. Materi

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. mengekstraksi DNA dari dari beberapa spesimen herbarium Rafflesia arnoldii

II. MATERI DAN METODE. Tempat pengambilan sampel daun jati (Tectona grandis Linn. f.) dilakukan di

dimana a = bobot sampel awal (g); dan b = bobot abu (g)

BAB III METODE PENELITIAN

FAKULTAS BIOLOGI LABORATORIUM GENETIKA & PEMULIAAN INSTRUKSI KERJA UJI

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan metode eksperimental yang bertujuan untuk

Gambar Penerapan metode..., Anglia Puspaningrum, FMIPA UI, 2008

BAB III METODE PENELITIAN

LAPORAN PRAKTIKUM. ph Meter dan Persiapan Larutan Penyangga

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

LAPORAN PRATIKUM II PRATIKUM PH METER DAN PERSIAPAN LARUTAN PENYANGGA

BAB III MATERI DAN METODE. Penelitian dilaksanakan pada bulan September Januari 2016 di

MATERI DAN METODE. Lokasi dan Waktu

Laporan Praktikum ph Meter, Persiapan Larutan Penyangga

BAB III ALAT, BAHAN, DAN CARA KERJA. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Kimia Farmasi Kuantitatif

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini akan dilakukan pada bulan Mei sampai dengan Agustus 2014, yang

METODE. Materi. Tabel 1. Jumlah Sampel DNA yang Digunakan dan Asal Pengambilan Sampel Darah.

METODOLOGI PENELITIAN. Tempat dan Waktu Penelitian. Bahan dan Alat Penelitian

LAPORAN PRAKTIKUM PH METER, PERSIAPAN LARUTAN PENYANGGAN, DAN PENGENCERAN

ANALISIS PROTEIN SPESIFIK TEMBAKAU SRINTHIL. Disusun oleh : Nama : Slamet Haryono NIM :

MATERI DAN METODE Lokasi dan Waktu Materi Sampel Pengambilan Sampel Ekstraksi DNA Primer

TEKNIK DASAR: PIPET, TIMBANGAN, PEMBUATAN LARUTAN

MATERI DAN METODE. Materi. Tabel 1. Sampel Darah Sapi Perah dan Sapi Pedaging yang Digunakan No. Bangsa Sapi Jenis Kelamin

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian yang dilakukan termasuk ke dalam penelitian dasar dimana adanya

FAKULTAS BIOLOGI LABORATORIUM GENETIKA & PEMULIAAN INSTRUKSI KERJA UJI

H 2 PO 4 H + + HPO 4 [H + ] [HPO 4 2- ] [H 2 PO 4 - ] K a = kalau disusun kembali... [H + ] = K a [H 2 PO 4 [HPO 4 2- ] bila diuraikan didapat rumus

LAMPIRAN. Lampiran 1. Pembuatan Larutan Stok dan Buffer

LAPORAN PRAKTIKUM ISOLASI DNA MANUSIA (EPITELIAL MULUT DAN DARAH) DAN TEKNIK PCR DAN ISOLASI PROTEIN DARI DRAH, ELEKTROFORESIS AGAROSE DAN SDS-PAGE

LAPORAN PRAKTIKUM 2. : Magister Ilmu Biolmedik : ph meter, persiapan larutan penyangga Tanggal pelaksanaan : 10 Maret 2015

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian yang dilakukan dengan metode

Transkripsi:

PRAKTIKUM PCR, ELEKTROFORESIS AGAROSE DAN SDS-PAGE (SDS PolyAcrilamide Gel Elektroforesis) Tujuan: i) Menerti dan memahami teknik PCR ii) Mengerti prinsip dasar elektroforesis iii) Melatih teknik elektroforesis agarose dengan sampel-sampel DNA yang diperoleh dari buah dan dari jaringan manusia. iv) Menggunakan teknik SDS-PAGE untuk memisahkan protein-protein darah. *Kegiatan praktikum ini diadaptasi dari bahan: Bagian Biokimia FKUI, 2000. Pemisahan protein dengan elektroforesis gel poliakrilamid-sds. Biokimia Eksperimen Laboratorium Jakarta: Widya Medika, pp36-44 Mordacq, J.C. & Ellington R.W. 1994. Polyacrylamide gel electrophoresis (PAGE) of blood proteins. Tested Studies For Laboratory Teaching 15:15-44 Pendahuluan: Protein-protein atau asam nukleat dapat dipisahkan satu dari yang lain atas dasar pebedaan muatan listrik. Pada hari ini, Anda akan diperlihatkan hasil elektroforesis DNA dengan teknik elektroforesis agarose dan memisahkan protein-protein yang sudah diisolasi dari darah dengan SDS-PAGE. Elektroforesis agarose dapat digunakan untuk memisahkan asam nukleat (atau fragmennya) yang bermuatan negatif sesuai dengan arus listrik. Pada sistem elektroforesis tersebut, agarose merupakan bahan media yang berfungsi sebagai alas/ medium pemisah yang diletakkan antara anode dan catode alat elektroforesis. Medium pemisah tidak bergerak (fasa stationer). Molekul yang ingin dipisahkan diletakkan pada medium pemisah dan dibawa sesuai dengan muatan listrik oleh karena medium pemisah direndam dengan larutan ionik. Molekul yang besar bergerak lebih lambat dari pada molekul lebih kecil. Gel agarose disiapkan dengan ethidium bromide yang mengikat dengan DNA (intercalater) dan diperlihatkan warna oren kalau disinarkan dengan cahaya UV. Protein-protein dapat dipisahkan berdasarkan berat molekul. SDS-PAGE (sodium dodecyl sulfate polyacrilamide gel electrophoresis) adalah teknik elektroforesis yang sering digunakan dalam analisis protein di laboratorium. Sempel protein denaturasi (dipanaskan) dan dicampur dengan SDS (yang merupakan detergen yang anionik) dengan akibat kompleks protein-detergen itu bermuatan negatif dan protein yang lebih besar menpunyai muatan negatif yang lebih besar.. Kompleks protein-detergen itu akan dibawa oleh medan listrik ke arah kutub positif (anoda). Gel akrilamide berfungsi sebagai dasar atau alas atas gerakan sampel protein. Konsentrasi akrilamide menentukan ukuran pori-pori gel dan ukuran pori-pori gel menentukan jarak yang ditempuh oleh kompleks protein-sds. Jadi berapa faktor harus ditentukan untuk memaksimalkan pemisahan protein-protein melalui teknik SDS-PAGE (antara lain: kadar SDS, konsentrasi gel akrilamide dan ukuran gelnya, kemurnian sampel protein dan jumlah sampel yang diletakkan pada gel; voltage yang digunakan pada alat elektroforesis dan selama medan listrik dihidupkan). Alat dan bahan yang dibutuhkan pada percobaan PCR 1. Forward Primer : konsentrasi 20 pmol 2. Reverse Primer : konsentrasi 20 pmol 3. dntp s : konsentrasi akhir adalah 0,1 mm untuk setiap nukleotida (A T,G,C) 4. 10 x Buffer (10 x Konsentrasi) dengan konsentrasi MgCl2 1,5 mm 5. Aquabidest steril 6. Taq Polimerase : 0,125 L 7. Sample DNA 8. Mineral oil (untuk menghindari penguapan 9. Therma Cycler PCR 10. UV reader PCR, ELEKTROFORESIS AGAROSE DAN SDS PAGE 1

Cara kerja PCR - Disiapkan larutan untuk beberapa orang sekaligus atau disebut dengan larutan Mix Solution (untuk memudahkan pekrjaan dan memperoleh ketepatan volume) - Perhatikan penyimpanan larutan-larutan diatas, ada yang harus pada temperature -20 o C (Primer, dntp s, Buffer, Taq dan bila perlu larutan DNA), oleh karena itu pada saat bekerja harus diletakan yang berisi es - Selalu gunakan tabung dan tips yang telah disterilisasi Contoh menyiapkan Mix Solution : 1 sample 12 sample 1. Forward Primer 0,25 L 3 L 2. Reverse Primer 0,25 L 3 L 3. dntp s 0,50 L 6 L 4. 10 x Buffer 0,25 L 3 L 5. Taq Polimerase 0,125 L 1,5 L 6. Aquabidest (23-1,375) 21,625 L 259,5 L Jumlah 23 L 276 L - Siapkan 12 tabung PCR (steril), dipipetkan sebanyak 23 L Mix Solution masukan ke masing-masing tabung PCR - Tambahkan 2 L larutan DNA sampel, vortex - Jangan lupa mengikutsetakan control negative dalam setiap menjalankan PCR (control negative = tabung PCR hanya berisikan Mix Solution, tanpa penambahan larutan DNA sampel) - Tambakan lagi sebanyak 50 L Mineral Oil - Tabung ditutup rapat dan susun di dalam rak/blok alat Thermal Cycler - Atur program untuk menjalankan PCR Cara kerja elektroforsis agarose Alat dan bahan yang digunakan 7 sampel protein darah dari minggu yg lalu Tris sampel DNA sel epitelial Protein standard SDS-PAGE DTT perwarna DNA (crystal violet dalam 20% gliserol) sarung tangan 1 N HCl SDS tempat buang cairan biologis pipet otomatik agar 2% water bath biru bromfenol Na 2 HPO 4 mikrosentifus pipet tetes gliserol akuades EDTA alat elektroforesis agarose asam borik tabung mikrosentrifus (1,5ml) alat elektroforesis larutan pewarna pipet Mohr power supply larutan pencuci Erlenmeyer flask beaker spidol ph meter Hamilton syringe penggaris (mm) etanol absolute, dingin vorteks tisu gel poliakrilamide SDS 10% -merkaptoetanol agarose isobutanol kertas grafik semi-log water bath PCR, ELEKTROFORESIS AGAROSE DAN SDS PAGE 2

Larutan-larutan yang perlu disiapkan: 1. 1X TBE - setiap kelompok siapkan 1000mL (resep dibawah ini utk 1000ml) 10.8 g Tris, 5.5 g asam borik acid, 0.74 g EDTA dimasukkan ke dalam beaker 1000 ml. Tambahkan 900mL akuades dan aduk dengan magnetic stirrer sampai larut. Tambahkan akuades sampai volume larutan sama dengan 1 L. Simpan di dalam botol bersih pada temperatur ruangan (bisa disimpan selama beberapa bulan). 2. 0.8% Agarose - setiap kelompok siapkan agarose secukupnya untuk anggotanya (perlu 40ml/casting tray) resep di bawah ini utk 125ml. **Hati-hati dengan ethidium bromide pakailah sarung tangan*** 1 g agarose dimasukkan ke dalam beaker/flask 250 ml yang bersih. Tambahkan 125 ml larutan 1X TBE buffer solution.. Tutup flask/beaker dengan foil aluminium untuk mengurangi penguapan dan sisakan celah sedikit. Aduk secara gerakan flask. Dipanaskan sampai mendidih dan larutan jernih. Dinginkan sampai ~60 dan tambahkan 12μL larutan ethidium bromide/casting tray. 3. Larutan Dapar Sampel (50mM Tris-HCl ph 6,8; 10%(v/v) gliserol; 1% (b/v) SDS; 0,01% (b/v) biru bromfenol). 4. Larutan Dapar Elektroda (250mM Tris-HCl ph 6,8; 1,8M glisin; 1% (b/v) SDS). 5. Larutan Pewarna (0,15% Coomassie Brilliant Blue R-250; 250mL metanol; 50mL asam asetat; akuades sampai 500mL) 6. Larutan Pencuci (50mL metanol; 75mL asam asetat; akuades sampai 1000mL) Bagian A ELEKTROFORESIS GEL AGAROSE 1. Setiap mhs menyiapkan casting tray masing-masing. Pasang satu comb (sisir) pada pertengahan tray (plat cetakan) dan satu sisir lagi pada ujungnya.. 2. Tuangkan ~ 40ml 0,8% agarose ke casting tray Anda. Cara kerja alat elektroforesis: 1. Bila gel sudah beku, lepaskan comb secara hati-hati. 2. Letakkan gel di dalam elektroforesis tank yang sudah berisi larutan 1X TBE. Perhatikan cara meletakkannya. Elektroforesis tank dapat disii dengan 3 casting gel. 3. Tambahkan larutan 1X TBE secukupnya sampai gel-gel terbenam seluruhnya. 4. Untuk mewarnai DNA buah, tambahkan 100μl perwarna DNA (crystal violet dalam 20% gliserol) pada DNA yang disimpan dari minggu yang lalu di tabung mikrosentrifus 5. Gunakan mikropipet untuk menghisap 20μL sampel DNA buah dan secara hati-hati masukkan ke dalam well /sumur tertentu. Pada saat memasukkannya, pastikan ujung dari tip sudah sedikit masuk pada lubang well gel elektroforesis. Catat posisi dan urutan sampel grup Anda pada halaman hasil praktikum ini. 6. Untuk mewarnai DNA manusia, campur 10μl DNA dari sel epitelial dengan 10μl perwarna DNA di atas parafilm dan langsung masukan semuanya (20μl) ke sumur gel. Kemudian, dengan parafilm baru lagi, campur 10μl DNA dari sel darah dengan 10μl perwarna DNA di atas parafilm dan langsung masukan semuanya (20μl) ke sumur gel. Catat posisi dan urutan sampel grup Anda pada halaman hasil praktikum ini. 7. Nyalakan mesin elektroforesis selama 30 menit dengan tegangan 90V. Sampel-sampelnya akan mulai bergerak ke katode, (DNA bermuatan negatif) 8. Matikan mesin elektroforesis secara sempurna. 9. Dengan sangat hati-hati keluarkan gel dan letakan pada tray yang disediakan. Gambarkan pada halaman hasil praktikum ini hasil yang diperoleh. 10. Pindahkan ke alat UV reader supaya hasilnya lebih jelas lagi. Foto hasilnya. PCR, ELEKTROFORESIS AGAROSE DAN SDS PAGE 3

SDS PAGE Persiapan Gel 1. Bersihkan plat kaca dengan akuades dan etanol (70%) 2. Susun lempeng kaca serta spacer. Celah antara lempeng dengan spacer ditutup dengan agar 2% secukupnya. 3. Untuk menyiapkan gel poliakrilimide-sds 10%, ikutilah tabel yang di bawah. Siapkan gel pemisah dulu. ****Pakai sarung tangan dan hati-hati dengan bahan yang berisi akrilamide**** ****Janganlah menambah ammonium persulfat serta TEMED sebelum Anda siap menuangkan campuran akrilamide ke dalam plat kaca yang sudah disiapkan oleh karena bahan tersebut berfungsi sebagaik katalyst polimerisasi akrilamide**** bahan gel pemisah perlu ~20ml/gel (tabung reaksi 1) gel penumpuk perlu ~5ml/gel (tabung reaksi 2) akrilamide 30%/bisakrilamide 0,8% 10 ml 3,05 ml 1,5M Tris-HCl ph=8,6 6,8 ml --- 1,5M Tris-HCl ph=6,8 --- 2,0mL akuades 10,2mL 4,65mL SDS 10% 300μL 85μL amonium persulfat 10% 200μL 75μL TEMED 20μL 7,5μL 4. Tuang campuran gel pemisah ke dalam ruang antara lempeng kaca, Sisakan kira-kira 2,5 cm dari tepi atas lempeng kaca untuk gel penumpuk. Teteskan isobutanol untuk menyingkirkan udara pada bagian atas gel dan agar batas antar gel dapat terbentuk dengan baik. Biarkan gel pemisah berpolimerisasi selama kurang lebih 30 menit. Siapkan gel penumpuk. 5. Setelah gel pemisah berpolimerisasi, tuangkan campuran gel penumpuk di atasnya. Sisipkan sisir plastik (pembentuk sumur sampel). Biarkan hingga gel penumpuk berpolimerisasi. 6. Setelah gel penumpuk berpolimerisasi, lepas sisir dari bagian atas dan klem serta spacer bagian bawah. 7. Letakkan lempeng kaca yang berisi gel secara vertikal pada alat electroforesis dan kemudian klem. Isi tempat dapar dengan dapar elektroda. Singkir gelembung udara pada bagian bawah gel. Bagian B: Persiapan sampel-sampel protein (sampel-sampel protein akan disiapkan petugas lab) 1) Pakailah sarung tangan dan teknik keselamatan di laboratorium yang benar. 2) Tentukan waterbath pada temperatur 100 C. 3) Siapkan 7 tabung mikrocentrifus dan tandai dengan plasma, M, S, G S, G P, E S, E P. Keluarkan 7 sampel protein darah kalian (yaitu plasma, M, S, G S, G P, E S, E P ) dari kulkas. 4) **Kerjakan langkah ini di fumehood**. Tambah 450 µl buffer sampel dan 25μL - merkaptoetanol ke setiap tabung mikrosentrifus yang sudah ditandai. Transfer 50 µl sampel protein plasma, M, S, G S, G P, E S, E P ke tabung mikrosentrifus masing-masing. 5) Tutup dan vorteks pelan-pelan supaya endapannya dicampur rata dengan buffer. 6) Masukan semua tabung mikrosentrifus ke dalam waterbath yang mendidih. Biarkan 5 menit. 7) Tentukan bahwa tabung mikrosentrifus berkeseimbangan dan masukkan ke dalam alat mikrosentrifus. Putar selama 3 menit pada kecepatan 14.000 rpm. PCR, ELEKTROFORESIS AGAROSE DAN SDS PAGE 4

PCR, ELEKTROFORESIS AGAROSE DAN SDS PAGE 5

Bagian C: Loading and running the gel 1. Masukkan 10μL sampel protein (yaitu plasma, M, 2S, G S 2, G P, E S 2, E P ) ke dalam sumur masingmasing dengan pipet otomatik atau dengan Hamilton syringe. Pada sumur yang terakhir masukkan 10μL protein petanda. Catat nomor sumur dan isinya. 2. Hubungkan alat elektroforesis dengan power supply. Jalankan elektroforesis selama 4 jam atau lebih (voltage yang ditentukan pada alat elektroforesis tergantung waktu yang ada untuk menjalankannya). Bagian D: Pewarnaan Gel 1. Setelah watku untuk menjalalan pemisahan protein selesai, matikan power supply dan lepaskan semua kabel dari alat elektroforesis. 2. Pakai sarang tangan. Buka klem. Angkat spacer pada kedua sisi lempeng kaca, kemudian pisahkan satu lempeng kaca dari gel. Potong gel pada batas antara gel penumpuk dan gel pemisah. Tandai salah satu ujung gel (catat petanda yang Anda buat supaya ingat). 3. Dengan hati-hati angkat gel dan rendam dalam larutan pewarna selama 30-60 menit. 4. Pindahkan ke tempat larutan pencuci. Ganti larutan pencuci beberapa kali hingga warna latar belakang memudar dan pita-pita protein jelas terlihat. 5. Bandingkan mobilitas semua protein sampel dengan protein petanda untuk menentukan berat molekulnya. Untuk menentukan berat molekul protein sampel, ukur jarak pita-pita protein sampel serta pita-pita protein petanda dari batas atas gel pemisah. Masukkan hasil pada tabel di halaman hasil pratktikum ini. Laporan Isolasi DNA dan Elektroforesis Agarose atau Isolasi Protein serta SDS-PAGE: Buat laporan praktikum, dan isi tujuannya, dengan kata-kata sendiri. Buat 2 grafik (semi-log) dari data yang disediakan (satu utk elektroforesis protein dan satu utk elektroforesis fragmen asam nukleat) Terangkan hasil yang Anda dapat serta kesimpulannya. Berikanlah saran atas praktikum ini dan usulan supaya untuk praktikum selanjutnya lebih baik lagi. Jawahblah pertanyaan berikut untuk laporan Isolasi DNA/elektroforesis agarose: 1. Apakah ada perbedaan antara hasil yang diperoleh dari setiap macam buah? Antara hasil DNA buah dan DNA manusia? Sebutkan dua atau tiga alasan untuk perbedaan tsb. 2. Bandingkan cara kerja untuk mengisolisasi DNA dari buah dan DNA dari sel epitelial. Sebutkan langkah-langkah yang sama dan langkah-langkah yang berbeda. 3. Apakah yang terjadi antara DNA dan etanol yang menyebabkan asam nukleat naik dari eluant buah? Yang khusus untuk laporan Isolasi Protein/ SDS-PAGE 1. Foto hasil gel dan masukkan foto tersebut dalam laporan Anda. Berikan beberapa komentar atas apa yang terlihat pada foto gel. 2. Buat kurva standar protein petanda pada kertas grafik semilog dengan sumbu x (linear) adalah jarak (mm atau cm) pita-pita protein petanda dari batas atas gel pemisah dan sumbu y (semi-log) adalah berat molekul protein-protein petanda. 3. Dengan menggunakan kurva standar protein petanda, tentukan berat molekul pada pita-pita yang dilihat pada protein sampel plasma, M, 2S, G S 2, G P, E S 2, dan E P. PCR, ELEKTROFORESIS AGAROSE DAN SDS PAGE 6