BAB III LANDASAN TEORITIS. nilai elastisitas permintaan silang yang relatif positif tinggi. Sedangkan dalam

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. tercapainya perekonomian nasional yang optimal. Inti dari tujuan pembangunan

BAB I PENDAHULUAN. masalah ini disebabkan, salah satu tolok ukur kemajuan suatu negara adalah dari

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KINERJA PENGUSAHA INDUSTRI KECIL MEBEL DI KOTA SURAKARTA

BAB V PENUTUP. Strategi bisnis APIP S Kerajinan Batik menggunakan aliansi strategis dengan sebagai

BAB III TEORI PENYULUHAN PERTANIAN DAN PRODUKSI KOMODITAS PERTANIAN. Penyuluhan adalah proses kontinu, artinya penyuluhan harus dimulai dari

BAB I PENDAHULUAN. kegiatan bisnis, dan hal tersebut juga diatur dalam Al-Qur an. Konsep Al- dunia, tetapi juga menyangkut urusan akhirat.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. Pembangunan industri merupakan bagian dari rangkaian pelaksanaan. pembangunan dalam melaksanakan ketetapan Garis-Garis Besar Haluan

BAB I PENDAHULUAN. dikonsumsi serta bisa memuaskan keinginan atau kebutuhan konsumen. Oleh. yang paling baik serta keistimewaan yang menonjol.

BAB I PENDAHULUAN. pemerataan pendapatan di Indonesia. Usaha kecil yang berkembang pada

VII. ANALISIS KETERKAITAN SEKTOR BERBASIS KEHUTANAN Keterkaitan Sektor Berbasis Kehutanan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Ides Sundari, 2013

BAB I PENDAHULUAN. Sedangkan alat pemuas untuk memenuhi kebutuhan manusia terbatas adanya,

BAB I PENDAHULUAN. mampu meningkatkan kualitas dari produk hasil dari pertanian.

BAB I PENDAHULUAN. dilihat dari segi jumlah produksi dan hasil penjualan yang dilakukannya, organisasi

BAB I PENDAHULUAN. sudah sangat kompetitif, hal ini menyebabkan tiap-tiap perusahaan harus

PASAR PERSAINGAN SEMPURNA

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN RUMUSAN HIPOTESIS. dan berapa input yang dibutuhkan untuk memproduksi input tersebut dengan

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI TINGKAT PENDAPATAN USAHA PONSEL DI KOTA PASIR PENGARAIAN

BAB I PENDAHULUAN. paling penting dalam kehidupan masyarakat sehari-hari, para ahli ekonomi

PT KMI Wire and Cable Tbk

BAB 1 PENDAHULUAN. saat ini adalah penanganan terhadap rendahnya kualitas sumber daya. manusia. Jumlah sumber daya manusia yang besar apabila dapat di

BAB I PENDAHULUAN. dimilikinya, dan mampu berkompetensi dalam persaingan global. Pendidikan tidak hanya mencakup pengembangan intelektual saja, akan

BAB I PENDAHULUAN. mengarahkan pendapatan secara merata. Pembangunan dewasa ini tidak bisa lepas

BAB I PENDAHULUAN. Sadono Sukirno, Pengantar Teori Makroekonomi, PT. Raja Grafindo Persada, Jakarta, 2002, hlm Ibid., hlm. 10.

BAB I PENDAHULUAN. Kecamatan Kampar ini dahulunya mereka berdagang di Pasar Usang.

BAB I PENDAHULUAN. alam sekitarnya. Perubahan dunia yang begitu cepat telah memaksa para

BAB I PENDAHULUAN. menyerap tenaga kerja dalam jumlah yang besar.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. Dunia bisnis sekarang ini semakin lama semakin berkembang dan semakin

BAB I PENDAHULUAN. adanya persediaan yang memadahi diperusahaan maka akan terancam kegagalan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Proses produksi merupakan hal yang sangat penting dalam perusahaan

BAB I PENDAHULUAN. dapat mencapai tingkat efisiensi dan produktivitas yang optimal. PT Kimia Farma (Persero) Tbk. Plant Bandung merupakan perusahaan

I. PENDAHULUAN. meningkatkan taraf hidup masyarakatnya. Indonesia merupakan negara yang

BAB I PENDAHULUAN. terpenuhinya kebutuhan pokok rakyat. karyawan, meniadakan jam lembur, mengurangi pos-pos pengeluaran yang

BAB I PENDAHULUAN. batik. Batik Indonesia dibuat di banyak daerah di Indonesia dan memiliki

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Indonesia sebagai sebuah negara kepulauan yang sebagian besar

BAB I PENDAHULUAN. syariah di Indonesia terus menunjukkan perkembangan yang begitu cepat. Hal

BAB I PENDAHULUAN. dalam bermasyarakat. Sebagai makhluk sosial di dalam kehidupannya, manusia

BAB 1 PENDAHULUAN. dalam upaya untuk mempertahankan kelangsungan hidup, perkembangan posisi

BAB I PENDAHULUAN. Sakur, Kajian Faktor-Faktor yang Mendukung Pengembangan Usaha Mikro Kecil dan Menengah, Spirit Publik, Solo, 2011, hal. 85.

metode penulisan, serta sistematika penyajian.

MUTU. Disusun: Ida Yustina

BAB I PENDAHULUAN. Blocher/Chen/Lin (2007:306) mengemukakan bahwa produktivitas adalah rasio output

BAB I PENDAHULUAN. Kebutuhan sendiri ditentukan konsep mashlahah yang pada dasarnya

BAB I PENDAHULUAN. Puskuham Press, 2010), Rustamunandi, Aspek Hukum dalam Ekonomi dalam Bisnis, (Serang:

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. kelangsungan hidup perusahaan, melakukan pertumbuhan serta upaya untuk

BAB I PENDAHULUAN. Wulan Ayodya,,Mau Kemana Setelah SMK?, Erlangga, Jakarta, 2013, hlm. 64

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

III. KERANGKA PEMIKIRAN

PENGANTAR EKONOMI MIKRO DEWI TAURUSYANTI, MM.,SE. STRUKTUR PASAR -PASAR PERSAINGAN SEMPURNA-

BAB 1 PENDAHULUAN. cara-cara baru dalam mempertahankan pelanggan atau mencari pembeli-pembeli

BAB I PENDAHULUAN. Usaha logam mempunyai peranan strategis pada struktur perekonomian

I. PENDAHULUAN. terhadap dunia investasi di Indonesia. Di samping itu, pemerintah juga. internasional adalah Cina dan Mexico (Deperindag, 2002).

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pembangunan dan Pertumbuhan UMKM (Usaha Mikro Kecil dan Menengah) merupakan salah satu motor pengerak yang sangat

Dosen Pengampu: Prof. Dr. H. Almasdi Syahza, SE., MP Website:

BAB I PENDAHULUAN. Era globalisasi ekonomi telah membawa pembaharuan yang sangat cepat

BAB I PENDAHULUAN. usahanya. Dengan tajamnya persaingan tersebut perusahaan dituntut mampu menghadapi

Bab I. Pendahuluan. memberikan bantuan permodalan dengan menyalurkan kredit pertanian. Studi ini

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. Islam di antara agama-agama lain yang ada di dunia adalah satu-satunya

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan tersebut. Hal itu menjadi prioritas perusahaan dalam mencapai

BAB I PENDAHULUAN. rakyatnya. Pembangunan ekonomi suatu bangsa juga merupakan pilar penting bagi

BAB 1 PENDAHULUAN. usaha mikro sebagaimana diatur dalam undang undang. Usaha kecil adalah

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan-perusahaan untuk terus berkembang agar dapat bertahan dalam kancah

MAN YOGYAKARTA III ULANGAN HARIAN

BAB V PENUTUP. Strategi adalah suatu cara untuk mencapai tujuan jangka panjang. Strategi bisnis

BAB 9 EFISIENSI ALOKASI DAN DISTRIBUSI PENDAPATAN

BAB 2 TELAAH PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia merupakan negara yang memiliki kekayaan atas sumber daya

BAB I PENDAHULUAN. 2006, hal Hermawan Kartajaya, Muhammad Syakir Sula, Syariah Marketing, Mizan, Bandung,

BAB I PENDAHULUAN. ragam bentuk seni kerajinan yang sudah sangat terkenal di seluruh dunia. Sejak

BAB I PENDAHULUAN UKDW. mampu menghasilkan produk yang bermutu, dan cost effective (Srimindarti, memberikan kepuasan terus menerus kepada pelanggan.

PENGATAR BISNIS. Yayan Hendayana, SE, MM. Modul ke: 01Fakultas Ekonomi & Bisnis. Program Studi Akuntansi

BAB I PENDAHULUAN. Pembangunan ekonomi di era otonomi daerah menghadapi berbagai

BAB I PENDAHULUAN. Remaja merupakan satu unsur generasi muda yang menjadi titik tumpu

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat adil dan makmur berdasarkan pancasila dan undang-undang dasar 45.

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. tersebar di seluruh tanah air. Seperti halnya perusahaan lain, PT Novell pun juga

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Kemiskinan merupakan bahaya besar bagi umat manusia dan tidak

monopolistik - Pasar oligopoli

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

ANALISIS PENGARUH TINGKAT PENDIDIKAN DAN UPAH TERHADAP PRODUKTIVITAS TENAGA KERJA PADA PABRIK TEKSTIL KOPERASI BATIK WONOPRINGGO DI PEKALONGAN

S2-Ek.Per Unlam BAGIAN 1 PENGANTAR EKONOMI. 1. Lingkup dan Metode dari Ilmu Ekonomi. 2. Masalah Ekonomi: Kelangkaan dan Pilihan

BAB I PENDAHULUAN. permintaan masyarakat semakin meningkat terhadap barang-barang produksi,

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. baik (thoyib) karena dalam Alquran Allah SWT telah memerintahkan kepada

BAB I PENDAHULUAN. Bekerja sebagai satu faktor produksi mempunyai arti yang besar, karena semua

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. definisi industri kecil tersebut antara lain: tanah dan bangunan tempat usaha. c) Milik Warga Negara Indonesia (WNI)

BAB I PENDAHULUAN. Pembangunan perekonomian yang pesat di indonesia dalam rangka

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN. perhitungan dan analisa yang telah dilakukan, sehubungan dengan hasil yang didapat

II. TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA PIKIR. Sebagai dasar pada penelitian ini, maka perlu dikemukakan landasan teoritis dan

BAB I PENDAHULUAN. 1 Nizar Sapta Nuary, Strategi Pemasaran Dengan Pendekatan Analisis SWOT Pada PT.

BAB I PENDAHULUAN. kewajiban spritual (ru>hiyah) dan material (ma>liyah) tanpa terpenuhinya

KOMPONEN AGRIBISNIS. Rikky Herdiyansyah SP., MSc

BAB I PENDAHULUAN. kesejahteraan sosial, yaitu berupa kegiatan-kegiatan yang dilakukan suatu negara

Pengantar Ekonomi Mikro PERENCANAAN DAN MEKANISME HARGA & PERMINTAAN PASAR & PERILAKU KONSUMEN.

BAB I PENDAHULUAN. Era globalisasi telah muncul sebagai fenomena baru yang dilahirkan oleh

BAB I PENDAHULUAN. Islam adalah agama dakwah yang Hudan-Linnas sebagai pedoman hidup. maupun bathin dan juga kebahagiaan dunia dan akhirat.

Transkripsi:

BAB III LANDASAN TEORITIS A. Pengertian Industri Industri dapat dibagi dalam dua pengertian, yaitu pengertian luas dan pengertin sempit. Industri dalam arti luas adalah suatu himpunan perusahaan yang memproduksi barang-barang yang bersifat subtitusi dekat yang memiliki nilai elastisitas permintaan silang yang relatif positif tinggi. Sedangkan dalam arti sempit industri adalah sebagai suatu himpunan perusahaan yang memproduksi barang atau jasa yang bersifat homogen. 1 Selanjutnya jenis industri dapat dibedakan menjadi 4, yaitu: 1. Industri pakaian. 2. Industri konstruksi 3. Industri perkapalan 4. Industri besi baja. 2 Industri dibagi dalam beberapa kelompok antara lain : 1. Industri besar, yaitu memperkerjakan 100 orang atau lebih tanpa menggunakan tenaga mesin atau 50 atau lebih dengan menggunakan tenaga mesin. 2. Industri sedang, yaitu memperkerjakan 10-99 orang tanpa menggunakan tenaga mesin atau 5-49 orang dengan menggunakan tenaga mesin. 2012), h. 81 1 Sitorus dan Parlin, Teori Lokasi Industri, (Jakarta: Universitas Trisakti,1997), h.4 2 Lukman Hakim, Prinsip-Prinsip Ekonomi Islam, ( Surakarta: PT Gelora Aksara Pratama, 25

3. Indistri kecil, yaitu memperkerjakan 1-9 orang tanpa menggunakan mesin atau antara 1-4 orang dengan menggunakan mesin, 4. Industri kerajinan rumah tangga, yaitu perusahaan-perusahaan industri yang menggunakan tenaga kerja tidak digaji, biasanya anggota keluarga. Industri kecil adalah unit usaha yang melakukan kegiatan pengolahan atau manufacturing. Sebagai contoh, industri kecil adalah industri pengolahan makanan, kerajinan gerabah dan keramik, industri kerajinan mebel kayu, dan lain sebagainya. Sedangkan pemahaman mengenai usaha kecil mencakup seluruh kegiatan tidak hanya kegiatan produksi, tetapi termasuk kegiatan perdagangan, jasa dan sebagainya. Adapun karakteristik dari industri kecil yaitu: 3 1. Usaha yang dimiliki bebas, terkadang tidak berbadan hukum 2. Operasinya tidak memperhatikan keunggulan yang mencolok 3. Usaha yang dimiliki dan dikelolah oleh satu orang 4. Usaha tidak memiliki karyawan 5. Modalnya berasal dari tabungan milik pribadi 6. Wilayah pasarnya bersifat lokal dan tidak terlalu jauh dari pusat wilayahnya Adapun karakteristik dan ciri khas utama dari industri kecil yaitu : 1. Sebagian besar tenaga kerja yang bekerja di industri kecil adalah para pekerja bayaran. 3 Wibowo, Singgih dan Murdiah, Pedoman Mengelola Perusahaan Kecil,(Jakarta: PT. Penebar Swadaya,2002), Cet ke- XVII, h. 14

2. Proses produksi lebih bersifat mechanizad dan kegiatannya dilakukan ditempat khusus (pabrik) yang biasanya berlokasi disamping rumah si pengusaha atau si pemilik usaha. 4 Pembangunan industri kecil mempunyai arti yang strategis yaitu untuk memperluas kesempatan kerja dan berusaha serta meningkatkan derajat distribusi pendapatan. Dengan demikian sektor industri akan mendorong pertumbuhan disektor lainnya sehingga memberi nilai ekonomi yang lebih tinggi.terdapat 12 jenis industri yang menonjol yaitu: 5 a. Pembuatan senjata dan segala usaha dari besi b. Perusahaan tenun-menenun c. Perusahaan kayu dan pembuatan rumah/bangunan d. Perusahaan meriam dari kayu e. Perusahaan perhiasan dan kosmetik f. Arsitektur perumahan g. Perusahaan alat timbangan dan sejenis lainnya h. Pembuatan alat-alat berburu i. Perusahaan perkapalan j. Pekerjaan kedokteran dan kebidanan k. Usaha penerjemahan buku l. Usaha kesenian dan kebudayaan lainnya 4 Ibid, hal. 21 5 Tambunan dan Taulus, Perkembangan Industiy Skala Kecil Di Indonesia, (Jakarta : PT. Mutiara Sumber Widia 2002), h. 20

B. Produksi Produksi adalah suatu kegiatan yang mengubah input menjadi output, sedangkan fungsi produksi menunjukkan jumlah maksimum output yang dapat dihasilkan dari pemakaian sejumlah input dengan menggunakan teknologi tertentu. 6 Produksi dalam istilah konvensional adalah mengubah sumber-sumber dasar kedalam barang jadi, atau proses dimana input diolah menjadi output. Efisiensi dalam proses produksi tergantung pada proporsi dari berbagai jenis input yaitu tenaga kerja, tingkat obsolut setiap input, dan produktivitas masing-masing input pada setiap tingkat dan rasio input. 7 1. Prinsip-prinsip produksi Salah satu definisi tentang produksi adalah aktivitas menciptakan manfaat dimasa kini dan mendatang. Proses produksi bisa dilakukan oleh satu orang saja, misalnya sebuah perusahaan tekstil besar dengan ribuan karyawan dan berbagai macam bahan baku mesin menghasilkan tekstil untuk dijual kemanca negara. Sedangkan produksi dalam ajaran Islam yaitu mendorong pemeluknya untuk berproduksi dan menekuni aktivitas ekonomi dalam segala bentuknya seperti pertanian, peternakan, perburuan, industri, perdagangan dan sebagainya. Secara teknis produksi adalah proses mentranspormasi input menjadi output, tetapi definisi produksi dalam pandangan ilmu ekonomi 6 Sugiarto, Tedi Herlambang, Ekonomi Mikro, (Jakarta: PT.SUN, 2005), h. 202 7 Op,Cit h. 64

jauh lebih luas. Pendefinisian produksi mencakup tujuan kegiatan menghasilkan output serta karakter-karakter yang melekat padanya. Beberapa ahli ekonomi Islam memberikan definisi yang berbeda mengenai pengertian produksi, meskipun substansinya sama. Berikut ini beberapa pengertian produksi menurut para ekonomi muslim kontemporer yaitu antara lain: 8 1. Kegiatan produksi dalam perspektif Islam sebagai usaha manusia untuk memperbaiki tidak hanya kondisi fisik materialnya, tetapi juga moralitas, sebagai sarana untuk mencapai tujuan hidup sebagimana digariskan dalam agama Islam yaitu kebahagiaan dunia dan akhirat. 2. Pentingnya motif altruisme ( altruism) bagi produsen yang Islami sehingga ia menyikapi dengan hati-hati konsep pareto optimality dan given demand hypotesis yang banyak dijadikan sebagai konsep dasar produksi dalam ekonomi konvensional. 3. Pentingnya keadilan dan kemerataan produksi (distribusi produksi secara merata). 4. Produksi adalah memenuhi kebutuhan barang dan jasa yang merupakan fardhukifayah, yaitu kebutuhan yang bagi banyak orang pemenuhannya bersifat wajib. 5. Kegiatan produksi sebagai penyediaan barang dan jasa dengan memerhatikan nilai keadilan dan kebajikan/kemanfaatan ( mashlahah) bagi masyarakat. 8 P3EI, Ekonomi Islam, (Jakarta: PT RajaGrafindo Persada 2008), h. 230-231

Adapun faktor-faktor yang mempengaruhi produksi yaitu antara lain: 9 a. Luas lahan b. Tenaga kerja c. Modal d. Manajemen Menurut Yusuf Qhardhawi, faktor produksi yang utama menurut Al-Qur an adalah alam dan kerja manusia. Firman Allah dalam surat Huud ayat 61 yang berbunyi: Artinya : Dia telah menciptakan kamu dari bumi (tanah) dan menjadikan kamu pemakmurannya, karena itu mohonlah ampunan-nya, kemudian bertobatlah kepada-nya, sesungguhnya tuhanku amat dekat (rahmat -Nya) lagi memperkenankan (doa hamba -Nya), (QS Al-Huud :61). 10 Ayat diatas menjelaskan bahwa bumi adalah lapangan sedangkan manusia adalah pekerja penggarapnya yang sungguh-sungguh sebagai wakil dari sang pemilik lapangan tersebut. 2. Tujuan produksi Berikut ini adalah beberapa tujuan produksi: a. Memenuhi kebutuhan manusia. Manusia memiliki beragam kebutuhan terhadap barang dan jasa yang harus dipenuhi dengan kegiatan produksi. Apalagi jumlah manusia terus bertambah. 9 Soekarwati, Djojohadikusumo, Pengantar Agro Industri, (Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada), h. 4 10 Op. Cit h. 228

b. Mencari keuntungan atau laba. Dengan memproduksi barang dan jasa, produsen (orang yang m emproduksi) berharap bisa menjualnya dan memperoleh laba sebanyak-banyaknya. c. Menjaga kelangsungan hidup perusahaan. Dengan memproduksi barang dan jasa, produsen akan memperoleh pendapatan dan laba dari penjualan produknya, yang dapat digunakan untuk menjaga kelangsungan hidup perusahaan termasuk kehidupan para karyawan. d. Meningkatkan mutu dan jumlah produksi. Produsen selalu berusaha memuaskan keinginan konsumen. Dengan berproduksi, produsen mendapat kesempatan melakukan uji coba (eksperimen) untuk meningkatkan mutu sekaligus jumlah produksinya agar lebih baik dari produksi sebelumnya. e. Mengganti barang-barang yang rusak karena dipakai atau karena bencana alam. Semua itu diganti dengan cara memproduksi barang yang baru. f. Memenuhi pasar dalam negeri dan luar negeri. g. Meningkatkan kemakmuran. h. Memperluas lapangan usaha. 11 C. PengertianPengembangan Usaha Pengembangan usaha adalah Tugas dan proses persiapan analitis tentang peluang pertumbuhan potensial, dukungan dan pemantauan pelaksanaan peluang pertumbuhan usaha, tetapi tidak termasuk keputusan tentang strategi dan implementasi dari peluang pertumbuhan usaha. 11 http://perpustakaancyber.blogspot.com/2013/05/pengertian-produksi-tujuan-faktorfungsi-bidang.html

Sedangkan untuk usaha yang berskala besar dan mapan, terutama di bidang teknologi industri yang terkait Pengembangan usaha istilah yang sering mengacu pada pengaturan dan mengelola hubungan strategis dan aliansi dengan yang lain, perusahaan pihak ketiga. Dalam hal ini perusahaan dapat memanfaatkan satu sama lain keahlian, teknologi atau kekayaan intelektual untuk memperluas kapasitas mereka untuk mengidentifikasi, meneliti, menganalisis dan membawa ke pasar bisnis baru dan produk baru, pengembangan bisnis berfokus pada implementasi dari rencana bisnis strategis melalui ekuitas pembiayaan, akuisisi / divestasi teknologiproduk,danlain-lain. 12 D. Strategi Persaingan dan Pengembangan Usaha Keunggulan bersaing adalah kinerja dalam memilih dan mengimplementasikan strategi merancang produk secara berkelanjutan yang lebih handal dari perusahaan lain. Menurut porte keunggulan bersaing pada dasarnya tumbuh dari nilai atau manfaat yang dapat diciptakan perusahaan bagi pembeli melebihi biaya yang harus dikeluarkan untuk menciptakannya. Nilai atau manfaat inilah yang dibayar konsumen atau pelanggan. Nilai yang unggul berasal dari penawaran manfaat yang melebihi harga yang ditawarkan. Lingkungan usaha jasa saat ini mampu menghadirkan sejumlah implikasi penting terhadap perkembangan usaha kedepannya, misalnya munculnya inovasi dalam jasa itu sendiri, meningkatkan partisipasi konsumen terhadap jasa, dan meningkatnya jasa pada barang-barang. 13 12 http://file2shared.wordpress.com/perencanaan-produk/ 13 Husein Umar, Studi Kelayakan Bisnis Teknik Menganalisis Kelayakan Rencana Bisnis Secara Komprehensif, (PT Gramedia Pustaka Utama, 2007), h.12