Setelah Pesta Usai. Kubu Susilo Bambang Yudhoyono-Boediono lebih memilih menyerahkan masalah DPT ini pada KPU untuk diambil langkah penyelesaiannya.

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Tiara Ayudia Virgiawati, 2014

BAB 1 PENDAHULUAN. Pemilihan Umum (Pemilu) merupakan agenda politik. bangsa Indonesia yang negaranya menganut paham demokrasi. Salah satu tahapan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian. Perkembangan teknologi dan informasi yang lajunya begitu cepat saat ini

2014 PEMILIHAN UMUM DAN MEDIA MASSA

BAB I PENDAHULUAN. 1. Untuk menghimpun seluruh program dan kegiatan yang dilakukan oleh Komisi

BAB 1 PENDAHULUAN. informasi yang relevan bagi investor dalam berinvestasi di pasar modal dan bagi

BAB I PENDAHULUAN. Menurut Rosihan Arsyad dalam Sinar Harapan online pun menyatakan

SBY-Megawati bersalaman di Istana,

BAB I PENDAHULUAN. Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 setelah perubahan atau

Kata Pengantar. Surabaya, 09 Mei Purnomo S. Pringgodigdo, SH., MH.

PILKADA HARUS DEMOKRATIS, PEMILIH MESTI BEBAS MEMILIH

RANCANGAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA TENTANG PERUBAHAN KEDUA ATAS UNDANG-UNDANG NOMOR 32 TAHUN 2004 TENTANG PEMERINTAHAN DAERAH

2008, No.59 2 c. bahwa dalam penyelenggaraan pemilihan kepala pemerintah daerah sebagaimana diatur dalam Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pem

Pilkada Tenang, Tapi Masih Curang

TAHAPAN PROGRAM DAN JADWAL PENYELENGGARAAN PEMILIHAN UMUM KEPALA DAERAH DAN WAKIL KEPALA DAERAH KABUPATEN TUBAN TAHUN 2011 PUTARAN PERTAMA JADWAL

Headline Berita Hari Ini Periode: 30/05/2014 Tanggal terbit: 30/05/2014

JK: Tradisi Golkar di Pemerintahan

FOKUS PAGI MQ 92,3 FM Jogjakarta Edisi Jumat, 24 April 2009 Tema: Politik Topik: Boikot Pilpres, Pilpres Tunggal Bisa Melenggang

UNDANG-UNDANG PEMILIHAN UMUM HIMPUNAN MAHASISWA ILMU PEMERINTAHAN FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS PADJADJARAN

TAHAPAN, PROGRAM DAN JADUAL PEMILIHAN UMUM GUBERNUR DAN WAKIL GUBERNUR PROVINSI DKI JAKARTA TAHUN 2012

BAB I PENDAHULUAN. Pada era keterbukaan dan demokrasi sekarang ini dalam pemilihan umum

Analisis Isi Media Judul: MIP. No. 97 Pilpres 2014 Periode: 01/01/1970 Tanggal terbit: 05/05/2014

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 12 TAHUN 2008 TENTANG PERUBAHAN KEDUA ATAS UNDANG-UNDANG NOMOR 32 TAHUN 2004 TENTANG PEMERINTAHAN DAERAH

Lampiran PERATURAN BAWASLU REPUBLIK INDONESIA Nomor : 1 Tahun 2011 Tanggal : 29 Maret 2011

JAKARTA, KOMPAS - Hingga Senin (2/6), Komisi Pemilihan Umum masih belum mengumumkan Laporan Harta

Penyelenggaraan Pemilu Presiden dan Wakil Presiden Tahun 2014

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 12 TAHUN 2008 TENTANG PERUBAHAN KEDUA ATAS UNDANG-UNDANG NOMOR 32 TAHUN 2004 TENTANG PEMERINTAHAN DAERAH

KOMISI PEMILIHAN UMUM PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA KEPUTUSAN KOMISI PEMILIHAN UMUM PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA

BAB I PENDAHULUAN. bentuk perwujudan dan bentuk partisipasi bagi rakyat Indonesia.

BAB I PENDAHULUAN. negara di masa yang akan datang, sebab kebijakan di masa depan akan sangat

Tansparansi Dana Kampanye

BADAN PENGAWAS PEMILIHAN UMUM REPUBLIK INDONESIA

No. Pasal Kualifikasi Delik Unsur Tindak Pidana Sanksi Setiap orang. kehilangan hak Menyebabkan orang lain

PERATURAN PEMERINTAH PENGGANTI UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1 TAHUN 2014 TENTANG PEMILIHAN GUBERNUR, BUPATI, DAN WALIKOTA

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 22 TAHUN 2007 TENTANG PENYELENGGARA PEMILIHAN UMUM DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 22 TAHUN 2007 TENTANG PENYELENGGARA PEMILIHAN UMUM DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

Head to Head Dukungan Capres Pasca Penetapan Resmi KPU

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 22 TAHUN 2007 TENTANG PENYELENGGARA PEMILIHAN UMUM DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BADAN PENGAWAS PEMILIHAN UMUM REPUBLIK INDONESIA PERATURAN BADAN PENGAWAS PEMILIHAN UMUM REPUBLIK INDONESIA NOMOR 10 TAHUN 2013 TENTANG

- 2 - BAB I KETENTUAN UMUM

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 15 TAHUN 2011 TENTANG PENYELENGGARA PEMILIHAN UMUM

TIM PENYUSUN. Pengarah. Design-Layout

KOMISI PEMILIHAN UMUM PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA KEPUTUSAN KOMISI PEMILIHAN UMUM PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA

2011, No Daftar Pemilih Tetap Dalam Penyelenggaraan Pemilihan Umum Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah; c. bahwa berdasarkan pertimbangan seba

BADAN PENGAWAS PEMILIHAN UMUM,

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BAB 3 ANALISIS SISTEM BERJALAN

PERATURAN PEMERINTAH PENGGANTI UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1 TAHUN 2014 TENTANG PEMILIHAN GUBERNUR, BUPATI, DAN WALIKOTA

PERATURAN PEMERINTAH PENGGANTI UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1 TAHUN 2014 TENTANG PEMILIHAN GUBERNUR, BUPATI, DAN WALIKOTA

PEDOMAN TEKNIS UNTUK KOMISI PEMILIHAN UMUM

Program Ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik

KOP SURAT KPU PROVINSI

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

BAB I PENDAHULUAN. Sebagaimana diamanatkan dalam Undang-Undang Dasar (UUD) Negara

BAB I PENDAHULUAN. memerlukan perppu (peraturan pemerintah pengganti undang-undang). 1 Karena

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

2016, No Gubernur, Bupati, dan Wali Kota menjadi Undang- Undang; b. bahwa Pasal 22B huruf a dan huruf b Undang-Undang Nomor 10 Tahun 2016 tent

RANCANGAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR TAHUN 2015 TENTANG

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 15 TAHUN 2011 TENTANG PENYELENGGARA PEMILIHAN UMUM DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 15 TAHUN 2011 TENTANG PENYELENGGARA PEMILIHAN UMUM

TAHAPAN, PROGRAM DAN JADWAL WAKTU PENYELENGGARAAN PEMILIHAN UMUM BUPATI DAN WAKIL BUPATI GARUT TAHUN 2008

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BADAN PENGAWAS PEMILIHAN UMUM REPUBLIK INDONESIA

MEKANISME PENYELENGGARAAN PEMILIHAN GUBERNUR DAN WAKIL GUBERNUR JATENG DAN BUPATI DAN WAKIL BUPATI KUDUS TAHUN 2018

PERATURAN BADAN PENGAWAS PEMILIHAN UMUM NOMOR 18 TAHUN 2009 TENTANG

UNDANG-UNDANG NOMOR 10 TAHUN

BADAN PENGAWAS PEMILIHAN UMUM REPUBLIK INDONESIA PERATURAN BADAN PENGAWAS PEMILIHAN UMUM NOMOR 5 TAHUN 2012 TENTANG

KOMISI PEMILIHAN UMUM KABUPATEN KARANGANYAR

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BANTUAN DAN FASILITAS PEMERINTAH DAN PEMERINTAH DAERAH DALAM PELAKSANAAN PEMILU PRESIDEN DAN WAKIL PRESIDEN TAHUN 2014

Publik Menilai SBY Sebagai Aktor Utama Kemunduran Demokrasi Jika Pilkada oleh DPRD

Pemilihan Umum Kecamatan (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2013 Nomor 187);

RANCANGAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 12 TAHUN 2008 TENTANG PERUBAHAN KEDUA ATAS UNDANG-UNDANG NOMOR 32 TAHUN 2004 TENTANG PEMERINTAHAN DAERAH

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 22 TAHUN 2007 TENTANG PENYELENGGARA PEMILIHAN UMUM DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN PEMERINTAH PENGGANTI UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1 TAHUN 2014 TENTANG PEMILIHAN GUBERNUR, BUPATI, DAN WALIKOTA

- 1 - Pasal 14 (1) Dokumen dukungan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 13 ayat (1) dengan dilampiri:

KOP SURAT KPU KABUPATEN/KOTA

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KETUA KOMISI PEMILIHAN UMUM REPUBLIK INDONESIA,

Pemerintah Baru, Masalah Lama Kamis, 04 September :12 - Terakhir Diperbaharui Kamis, 04 September :49

TAHAPAN, PROGRAM DAN JADWAL PENYELENGGARAAN PEMILIHAN UMUM BUPATI DAN WAKIL BUPATI PEKALONGAN TAHUN 2011

2017, No sesuai dengan perkembangan kebutuhan hukum, sehingga perlu diganti; c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huru

Fokus Pagi Edisi Senin, 11 Agustus 2009 Tema : Hukum Topik : Penolakan MK Terhadap Gugatan JK,Mega

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

KOMISI PEMILIHAN UMUM KABUPATEN KARANGANYAR

Headline Berita Hari Ini Periode: 11/07/2014 Tanggal terbit: 11/07/2014

PEDOMAN TEKNIS TATA KERJA PENYELENGGARA PEMILIHAN GUBERNUR DAN WAKIL GUBERNUR JAWA BARAT TAHUN 2013

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Budiarjo (2008) mengatakan, salah satu perwujudan demokrasi yang menunjukkan

Lampiran: Keputusan Komisi Pemilihan Umum Provinsi Sulawesi selatan Nomor : 01/Pilgub/Kpts-KPU-Prov-025/VI/2012 Tanggal : 19 Juni 2012

DICARI!!! Capres & Cawapres yang Lebih Peduli Kesehatan Bangsa STADIUM GENERAL : POLITIK KESEHATAN. Diselenggarakan Oleh:

PERATURAN BADAN PENGAWAS PEMILIHAN UMUM NOMOR 1 TAHUN 2011 TENTANG

KRISIS CAPRES DAN CAWAPRES PARTAI ISLAM : SIAPAKAH PASANGAN CAPRES- CAWAPRES TERKUAT PEMILU 2014? Lingkaran Survei Indonesia Maret 2013

- 2 - Penyelenggara Pemilihan Umum (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2011 Nomor 101, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5246);

BEREBUT DUKUNGAN DI 5 KANTONG SUARA TERBESAR. Lingkaran Survei Indonesia Mei 2014

Dengan sengaja menyebabkan orang lain kehilangan hak pilihnya dan orang yang kehilangan hak pilihnya tersebut mengadukan.

TAHAPAN, PROGRAM, DAN JADWAL PENYELENGGARAAN PEMILIHAN UMUM BUPATI DAN WAKIL BUPATI KABUPATEN NGANJUK TAHUN 2012 ( PUTARAN PERTAMA )

RANCANGAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA

Transkripsi:

Setelah Pesta Usai Pemilihan Umum Presiden 2009 secara resmi berakhir, ditandai dengan pengumuman dan penetapan hasil rekapitulasi suara pada Sabtu (25/7) lalu di Gedung Komisi Pemilihan Umum (KPU), Jalan Imam Bonjol Jakarta Pusat. Meski masih menuai protes dan keberatan dari beberapa pihak, namun berdasarkan hasil rekapitulasi yang dilakukan oleh lembaga penyelenggara pemilihan umum tersebut, pasangan Susilo Bambang Yudhoyono - Boediono meraih 73.874.562 atau 60,80 persen. Sedangkan pasangan Megawati Soekarnoputri-Prabowo Subianto meraih 32.548.105 suara atau 26,79 persen dan pasangan Jusuf Kalla-Wiranto mendapatkan 15.081.814 suara atau 12,41 persen. Total suara sah dalam pilpres 2009 tercatat 121.504.481 dan suara tidak sah sebanyak 6.479.174 suara. KPU mencatat jumlah pemilih pilpres yaitu 177.195.786 orang. Dari jumlah pemilih tersebut, jumlah pemilih yang menggunakan hak pilihnya yaitu 127.999.965 atau 72,24 persen. Sedangkan jumlah pemilih yang tidak menggunakan hak pilihnya tercatat 49.212.158 atau 27,77 persen. Penetapan hasil penghitungan suara pilpres memang sejak lama sudah dipermasalahkan oleh pasangan capres-cawapres nomor urut satu, Megawati-Prabowo dan nomor urut tiga, Jusuf Kalla-Wiranto karena dipandang ada masalah terkait daftar pemilih tetap (DPT). Sebelum hari pemungutan suara, salah satu cawapres, Prabowo sempat menyatakan bahwa dugaan DPT bermasalah harus diselesaikan sebelum hari pemungutan suara. "Ini saya kira menjadi tanggungjawab kita sebagai bangsa dan hal ini yang disesalkan bisa terjadi dalam suatu alam demokrasi," kata Prabowo. Untuk masalah kekacauan DPT itu, menurut Prabowo, perlu ada pertanggungjawaban pemerintah dan hal semacam itu seharusnya tidak pantas terjadi di Indonesia. Sementara itu dari kubu capres-cawapres nomor urut tiga, Jusuf Kalla-Wiranto terkait masalah DPT juga menyatakan hal yang sama yaitu dilakukan perbaikan sebelum hari pemungutan suara. Kubu Susilo Bambang Yudhoyono-Boediono lebih memilih menyerahkan masalah DPT ini pada KPU untuk diambil langkah penyelesaiannya. Meski akhirnya telah dilakukan koreksi bersama antara KPU, kubu Mega-Prabowo dan JK-Wiranto, namun masalah DPT tetap mencuat pascapenghitungan dan penetapan hasil pilpres 2009 oleh KPU.

Gayus Lumbuun yang mewakili kehadiran pasangan calon Megawati-Prabowo saat rapat pleno KPU pada Sabtu (25/7) menyatakan menolak salinan keputusan tersebut. "Kami mewakili pasangan calon Megawati dan Prabowo menolak menerima hasil penghitungan suara," kata Koordinator Tim Hukum pasangan Megawati-Prabowo ini. Alasan penolakan itu, menurut Gayus, karena begitu banyak dugaan penyimpangan yang terjadi selama Pemilu Presiden 2009, termasuk ketidakberesan DPT. Sementara itu, dari pihak pasangan Jusuf Kalla-Wiranto, yang diwakili oleh Burhanuddin Napitulu mengatakan pihaknya menerima hasil penghitungan, meskipun tidak menandatangani berita acara dan akan mengajukan gugatan ke Mahkamah Konstitusi (MK) terkait sejumlah masalah. "Tapi yang pasti kita akan mengajukan ke MK beberapa masalah konstitusi yang sudah diinventarisasi oleh tim kampanye nasional, yaitu masalah DPT," katanya. Usai pengumuman penetapan hasil pilpres 2009 oleh KPU, pasangan Capres-Cawapres Susilo Bambang Yudhoyono dan Boediono memberikan tanggapan mereka pascapilpres. "Soal voting irregularities atau hal yang tidak benar seperti kekurangan-kekurangan tidak serta merta kecurangan atau `fraud`, namun semua tetap harus diselesaikan dengan baik," kata SBY di kediaman pribadinya di Puri Cikeas Bogor, Sabtu (25/7). Menurut dia, sistem dan UU telah memberikan ruang untuk masing-masing pasangan menyampaikan protes dan aduan tentang pelaksanaan pilpres. "Harapan kita itu dapat disalurkan dengan damai, menghormati demokrasi dan rule of law," kata SBY yang didampingi Boediono. SBY mengatakan, pihaknya juga telah menghimpun berbagai temuan di lapangan yang mengarah pada dugaan votting irregularities atau hal yang tidak benar. "Sebagian telah kami salurkan pada yang berwajib untuk mendapat penyelesaian yang adil," katanya. Catatan penting Pemenang dari perhelatan dan pesta demokrasi 2009 sudah ditetapkan dan tinggal menjalani sejumlah proses sesuai ketentuan perundangan, namun beberapa catatan penting dan pekerjaan rumah telah menanti. Salah satu catatan penting dalam pilpres kali ini adalah tidak adanya muka baru dalam bursa capres dan cawapres yang bisa maju untuk bertarung dalam suksesi kepemimpinan nasional.

Pengamat politik yang juga Rektor Universitas Paramadina Anis Baswedan mengemukakan hal tersebut dalam sebuah diskusi yang berlangsung di Jakarta baru-baru ini. "Saat ini belum terjadi transformasi kepemimpinan dari sisi usia karena hingga saat ini belum ada kaum muda yang mampu menarik perhatian masyarakat dengan membawa gagasan baru," kata Anis yang juga pengamat politik itu. Ia menjelaskan, ketiadaan gagasan baru yang menarik masyarakat tersebut membuat pemimpin politik muda tidak bisa tampil karena sama saja dengan pemimpin politik yang telah ada. Hal lain yang membuat transformasi kepemimpinan masih harus menunggu hingga 2014 mendatang, kata pria yang sempat menjadi moderator debat capres lalu adalah, belum banyak kaum muda membicarakan mimpinya dan kemudian menyampaikan serta mampu meyakinkan mimpi itu pada masyarakat. "Padahal seorang pemimpin harus memiliki mimpi, karena pemimpi lah yang bisa menjadi pemimpin," katanya. Hal lain yang menghambat munculnya seorang pemimpin politik muda adalah, masih kata Anis, belum ada seorang calon pemimpin muda yang dapat meyakinkan masyarakat bahwa ia telah selesai dengan dirinya atau dengan kata lain tidak ada konflik atau pertentangan yang timbul didalam dirinya saat ia memimpin nanti. "Kita lihat pada masa lalu, bagaimana para pendiri negara ini mampu memancarkan apa yang ada di dalam semangatnya pada rakyat dan rakyat mau menerima visi itu karena yakin bahwa pemimpin mereka tidak punya kepentingan atau ketertarikan pribadi terhadap apa yang mereka bicarakan," tutur Anis. Rektor termuda dalam sejarah Universitas Paramadina itu memaparkan hal lain yang menghambat kemunculan pemimpin politik muda adalah kadangkala empat entitas yang mendukung seseorang menjadi pemimpin kerap tidak dimiliki oleh individu muda itu. "Massa, uang, jaringan dan intelektual merupakan empat hal yang menopang seseorang menjadi pemimpin. Meski memiliki tiga hal dari empat tadi cukup menghantarkan seseorang menjadi pemimpin namun tak mudah tiga hal itu dimiliki sekaligus," papar Anis. Ia menegaskan, realitas hari ini komponen uang sangat kuat, yang mendorong hari ini muncul figur alternatif bukan hanya parpol tapi pemilik modal, suka atau tidak suka. Urusan uang dalam politik Indonesia masih dominan.

Masalah lain adalah belum adanya sebuah sistem yang terkoneksi di seluruh Indonesia yang menjamin sehingga setiap warga negara Indonesia yang berusia 17 tahun atau sudah menikah memiliki nomor induk kependudukan tunggal. Seperti yang pernah disampaikan oleh salah satu anggota Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Bambang Eka Cahya Widodo yang mengkritik UU Pemilu karena dianggap tidak sinkron dengan UU Kependudukan terkait adanya pemberlakuan NIK (Nomor Induk Kependudukan) pada kartu tanda penduduk (KTP) sebagai syarat wajib untuk bisa memilih dalam Pilpres 8 Juli 2009. MK dalam keputusannya menyebutkan calon pemilih yang tidak terdaftar di DPT dapat menggunakan hak pilihnya dengan menunjukkan KTP dan kartu keluarga. Namun yang terjadi, kata Bambang, justru banyak calon pemilih tidak bisa menggunakan hak pilihnya hanya karena pada KTP mereka tidak memiliki NIK. Otomatis calon pemilih gagal menggunakan hak pilihnya. "Masalah ini menjadi kasus yang menonjol dalam temuan Bawaslu pada Pilpres 2009," katanya. Ia mengatakan, persoalan penggunaan KTP berpangkal dari ketidaksinkronan antara UU Pemilu dengan UU Kependudukan. Dalam UU Kependudukan disebutkan bahwa pemberian NIK pada KTP (KTP lokal bukan nasional) baru akan selesai pada 2011. Dari sejumlah hal itu, dari sejumlah provinsi, setidaknya baru satu provinsi yang merespons masalah itu, DKI Jakarta. "Ini juga sesuai dengan Perpres No.26/2009 tentang KTP elektronik. Perpres itu bersifat mendesak sehingga pembuatan KTP elektronik dipercepat," ujar Kepala Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil DKI Jakarta Franky Mangantas, Jumat (24/7). Nantinya, data penduduk akan dapat diakses secara online sehingga diharapkan dapat mengurangi terjadinya pemalsuan, sementara jika masih ada pelanggaran, maka sanksi akan diberikan sesuai UU No.23/2006 tentang Administrasi dan Kependudukan. Franky menyebut penerbitan KTP elektronik itu akan membutuhkan kerja sama dengan daerah lain dalam menyediakan data kependudukan. "Sesuai petunjuk kependudukan dari Mendagri, setiap daerah mempunyai nomor register, maka akan diketahui KTP itu asli atau palsu salah satunya dengan mengetahui nomor register setiap daerah berbeda-beda," katanya. Gubernur DKI Jakarta Fauzi Bowo mengatakan bahwa DKI Jakarta siap menjadi pilot project penerbitan KTP elektronik.

Oleh karenanya, gubernur mengimbau agar warga tidak menggunakan calo dalam pembuatan KTP apalagi memalsukan KTP. Pesta demokrasi 2009 sudah usai, kini banyak pekerjaan rumah yang harus diselesaikan, kata pepatah, hanya keledai yang bisa terperosok ke lubang yang sama hingga dua kali. Keledai dalam hal ini merujuk pada perilaku bodoh. Sumber : antara.co.id