PEMODELAN DISTRIBUSI FREKWENSI TIME HEADWAY LALU LINTAS DI WILAYAH JALAN BERBUKIT ABSTRAK

dokumen-dokumen yang mirip
PEMODELAN DISTRIBUSI FREKWENSI TIME HEADWAY LALU LINTAS DI WILAYAH JALAN BERBUKIT

ek SIPIL MESIN ARSITEKTUR ELEKTRO

Kajian Kapasitas Jalan dan Derajat Kejenuhan Lalu-Lintas di Jalan Ahmad Yani Surabaya

PENGARUH PERLINTASAN KERETA API TERHADAP KINERJA JALAN RAYA CITAYAM (169T)

ABSTRAK. Kata kunci : volume lalu lintas, kecepatan, kerapatan, time headway, rumble strips, uji z, uji t dan uji chisquare.

ANALISIS DAN SIMULASI SISTEM ANTRIAN PADA BANK ABC

SIPIL MESIN ARSITEKTUR ELEKTRO

ANALISA GELOMBANG KEJUT DAN PENGARUHNYA TERHADAP ARUS LALU LINTAS DI JALAN SARAPUNG MANADO

EVALUASI KORIDOR JALAN KARANGMENJANGAN JALAN RAYA NGINDEN SEBAGAI JALAN ARTERI SEKUNDER. Jalan Karangmenjangan Jalan Raya BAB I

III. METODE PENELITIAN. mengemukakan secara teknis tentang metoda-metoda yang digunakan dalam

BAB I PENDAHULUAN. dengan pesatnya pembangunan yang berwawasan nasional maka prasarana

III. METODOLOGI PENELITIAN. memperoleh kesimpulan yang ingin dicapai dalam penelitian. Metodologi yang

BAB 1 PENDAHULUAN. simpang merupakan faktor penting dalam menentukan penanganan yang paling tepat

BAB IV PENGUMPULAN DAN PENYAJIAN DATA

RENCANA JALAN TOL TENGAH DI JL. AHMAD YANI SURABAYA BUKAN MERUPAKAN SOLUSI UNTUK PENGURANGAN KEMACETAN LALU-LINTAS

KARAKTERISTIK ARUS LALU LINTAS TERHADAP PERGERAKAN KENDARAAN BERAT (Studi Kasus : Ruas Jalan By Pass Bukittinggi Payakumbuh)

BAB IV METODOLOGI PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN

SURVEI KEPADATAN ARUS LALU LINTAS DI PERSIMPANGAN PENCENG JALAN RA. RUKMINI, KECAPI KEBUPATEN JEPARA

BAB IV PENGOLAHAN DATA DAN ANALISA

STUDI TUNDAAN PADA PUTARAN DI DEPAN GERBANG TOL CILEUNYI

ANALISIS KINERJA RUAS JALAN DAN MOBILITAS KENDARAAN PADA JALAN PERKOTAAN (STUDI KASUS JALAN PERINTIS KEMERDEKAAN)

ANALISIS BUNDARAN PADA SIMPANG EMPAT JALAN A. YANI KM 36 DI BANJARBARU. Rosehan Anwar 1)

BAB I PENDAHULUAN. penarik (attractive) dan kawasan bangkitan (generation) yang meningkatkan tuntutan lalu lintas (

Gambar 5.1. Geometrik Tinjauan Titik I Lokasi Penelitian.

BAB I PENDAHULUAN. terpencil yang merupakan sentral produksi pertanian. Usaha penataan ruang kota dan daerah ditujukan sebagai wadah dari fungsi

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Studi Pemodelan Kinerja Simpang Bersinyal Kondisi Lewat Jenuh (Oversaturated)

JURNAL TUGAS AKHIR ANALISIS TIME HEADWAY KENDARAAN TRUK PADA JARINGAN JALAN ARTERI DI KOTA MAKASSAR

ANALISIS KINERJA LALU LINTAS JAM SIBUK PADA RUAS JALAN WOLTER MONGINSIDI

BAB III METODOLOGI. Mulai. Persiapan. Pengurusan perijinan dan surat menyurat. Survei Pendahuluan. Identifikasi masalah.

PENGARUH PENYEMPITAN JALAN TERHADAP KARAKTERISTIK LALU LINTAS (Studi Kasus pada Ruas Jalan Kota Demak-Kudus Road, Km. 5) (1)

D4 TEKNIK SIPIL POLITEKNIK NEGERI BANDUNG BAB I PENDAHULUAN

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

ANALISIS KINERJARUAS JALAN PERINTIS KEMERDEKAAN JATI - PADANG

Djoko Sulistiono 1, Hera widyastuti 2, Catur Arief Prastyanto 2 1 Mahasiswa S 2 Manajemen dan Rekayasa Transportasi Teknik Sipil FTSP ITS

SATUAN ACARA PERKULIAHAN ( SAP ) Mata Kuliah : Rekayasa Lalulintas Kode : CES 5353 Semester : V Waktu : 1 x 2 x 50 menit Pertemuan : 2 (dua)

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

IDENTIFIKASI KECELAKAAN LALU LINTAS (Study Kasus Jalan Dalu-Dalu sampai Pasir Pengaraian)

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Sebelum memulai penelitian perlu dibuat langkah-langkah penelitian, dimana langkah- langkah penelitian tersebut adalah:

EVALUASI FAKTOR PENYESUAIAN HAMBATAN SAMPING MENURUT MKJI 1997 UNTUK JALAN SATU ARAH

Jurnal Sipil Statik Vol.1 No.5, April 2013 ( ) ISSN:

ANALISA ALINYEMEN HORIZONTAL PADA JALAN LINGKAR PASIR PENGARAIAN

ANALISIS PENERAPAN BRT (BUS RAPID TRANSIT) DENGAN PEMBANGUNAN BUSLANE PARSIAL PADA KORIDOR UTARA-SELATAN KOTA SURABAYA

STUDI ANTRIAN DI PINTU MASUK GERBANG TOL PASTEUR. Deasi Harnesi NRP : Pembimbing : V. Hartanto, Ir., M.Sc

operasi simpang yang umum diterapkan adalah dengan menggunakan sinyal lalu

III. METODOLOGI PENELITIAN. yang dibutuhkan yang selanjutnya dapat digunakan untuk dianalisa sehingga

BAB I PENDAHULUAN. Jalan merupakan prasarana transportasi yang sangat penting untuk

ANALISIS KINERJA JALAN TANJUNG ANOM DALEMAN KABUPATEN SUKOHARJO TESIS

DAFTAR PUSTAKA. Kusbiantoro, BS, dkk Kumpulan Materi Kuliah Perencanaan Transportasi. Departemen Teknik Planologi ITB.

EVALUASI PENERAPAN ZONA SELAMAT SEKOLAH DI KOTA PADANG ABSTRAK

MANAJEMEN LALU LINTAS AKIBAT TREM DI JALAN RAYA DARMO SURABAYA

PENDAHULUAN. Traffic light merupakan sebuah teknologi yang mana kegunaannya adalah untuk mengatasi antrian dan dapat mempelancar arus lalu lintas

Doddy Cahyadi Saputra D y = 0,4371x + 496, PENDAHULUAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II LANDASAN TEORI

EVALUASI PENENTUAN WAKTU SINYAL DI BERSINYAL GENDENGAN SAMPAI SIMPANG NOVOTEL (Studi Kasus Jalan Slamet Riyadi, Surakarta)

Jurnal Sipil Statik Vol.1 No.1, November 2012 (16-21)

Puslitbang Jalan dan Jembatan Jl. AH. Nasution No. 264, Bandung 1) 2)

Mata Kuliah Pemodelan & Simulasi. Riani Lubis Program Studi Teknik Informatika Universitas Komputer Indonesia

KINERJA RUAS JALAN MANADO - BITUNG

EVALUASI KORIDOR JALAN SULAWESI JALAN KERTAJAYA INDAH SEBAGAI JALAN ARTERI SEKUNDER

EVALUASI PENERAPAN BRT (BUS RAPID TRANSIT) Fitra Hapsari ( ) Jurusan Teknik Sipil Bidang Keahlian Manajemen Rekayasa Transportasi

Analisis Kapasitas Ruas Jalan Raja Eyato Berdasarkan MKJI 1997 Indri Darise 1, Fakih Husnan 2, Indriati M Patuti 3.

EVALUASI KINERJA SIMPANG BERSINYAL (Studi Kasus Simpang Bangak di Kabupaten Boyolali)

SIMULASI ANTRIAN KENDARAAN AKIBAT TIDAK EFISIENNYA JALUR PERLAMBATAN PADA U-TURN JALAN PERKOTAAN

DAFTAR ISI. HALAMAN JUDUL... i. LEMBAR PENGESAHAN... ii. LEMBAR PERSEMBAHAN... iii. KATA PENGANTAR... iv. DAFTAR ISI... v. DAFTAR TABEL...

STUDI KECEPATAN DAN DERAJAT KEJENUHAN JALAN TOL RUAS PASTEUR BAROS

ANALISA KECEPATAN YANG DIINGINKAN OLEH PENGEMUDI (STUDI KASUS RUAS JALAN MANADO-BITUNG)

EVALUASI KINERJA SIMPANG TIGA TAK BERSINYAL (Studi Kasus Simpang Polantas Cunda dan Simpang Selat Malaka Kota Lhokseumawe)

PENGANTAR TRANSPORTASI

BAB I PENDAHULUAN. bergerak bersamaan. Persimpangan pun menjadi salah satu bagian yang harus diperhatikan

EVALUASI PENERAPAN BELOK KIRI LANGSUNG PADA SINMPANG BERSINYAL (STUDI KASUS SIMPANG TIGA SUPRIYADI)

BAB III METODOLOGI. Pada bagian berikut ini disampaikan Bagan Alir dari Program Kerja.

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN

BAB 1 PENDAHULUAN. dari masing-masing arah untuk berjalan secara bergantian. Kemajuan ilmu pengetahuan dari tahun ke tahun terus berkembang dan

BAB III LANDASAN TEORI

Rhaptyalyani Fakultas Teknik Univeristas Sriwijaya Jl. Raya Prabumulih- Palembang km 32 Indralaya, Sumatera Selatan.

BAB I PENDAHULUAN. I.1 Umum. Indonesia sebagai salah satu negara berkembang, saat ini sedang mengalami

PENENTUAN EKIVALENSI MOBIL PENUMPANG PADA SIMPANG TIGA TAK BERSINYAL ATAS DASAR KINERJA ARUS LALU LINTAS

ANALISIS KONDISI HAULAGE PETI KEMAS DI AREA PELABUHAN (STUDI KASUS: PELABUHAN TANJUNG PERAK SURABAYA)

METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian dilakukan untuk mengetahui langkah-langkah yang harus

STUDI ANALISIS KONTRIBUSI KEGIATAN DI KOMPLEKS TERPADU UKRIDA-PENABUR TERHADAP KAPASITAS RUAS JALAN TANJUNG DUREN RAYA DAN JALAN LETJEN S.

SIMULASI LAJU PERTUMBUHAN PENJUALAN AUTOMOTIF DENGAN METODE EKSPONENSIAL DAN GUI MATLAB DI JAWA TIMUR

RINGKASAN SKRIPSI ANALISIS TINGKAT PELAYANAN JALAN SISINGAMANGARAJA (KOTA PALANGKA RAYA)

BAB III METODE PENELITIAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. dan lingkungannya. Karena persepsi dan kemampuan individu pengemudi

KEBUTUHAN FASILITAS PENYEBERANGAN JALAN BERDASARKAN GAP KRITIS PADA RUAS JALAN WOLTER MONGINSIDI DEPAN FRESHMART BAHU MALL MANADO

BAB V ANALISA HASIL. Pada penelitian tugas akhir ini, untuk mengetahui kondisi dan karakteristik

KAJIAN PROSES MANUVER PARKIR DI BADAN JALAN DI KOTA BANDUNG 1 Nandan Supriatna 2

KAJIAN MANAJEMEN LALU LINTAS SEKITAR KAWASAN PASAR SINGOSARI KABUPATEN MALANG

D3 TEKNIK SIPIL POLITEKNIK NEGERI BANDUNG BAB V PENUTUP

ANALISIS HEADWAY KENDARAAN ANGKUTAN UMUM PADA JALAN ARTERI DI KOTA MAKASSAR

ANALISIS OPERASIONAL WAKTU SINYAL LAMPU LALULINTAS PADA TEMPAT PENYEBERANGAN PEJALAN KAKI DI RUAS JALAN PAHLAWAN KOTA MADIUN

KINERJA LAYANAN BIS KOTA DI KOTA SURABAYA

Analisis Kinerja Ruas Jalan Kaliurang KM 12 KM 14,5 Sleman Yogyakarta

TINJAUAN PUSTAKA. Menurut Manual Kapasitas Jalan Indonesia (MKJI) tahun 1997, ruas jalan

STUDI ANTRIAN DI GERBANG TOL TAMALANREA SEKSI IV MAKASSAR

Jurusan Teknik Sipil dan Lingkungan Universitas Gadjah Mada STATISTIKA. Continuous Probability Distributions.

ANALISIS KARAKTERISTIK ARUS LALU LINTAS DITINJAU DARI TIME HEADWAY DI JALAN SLAMET RIYADI SURAKARTA

Transkripsi:

VOLUME 12 NO. 2, OKROBER 2016 PEMODELAN DISTRIBUSI FREKWENSI TIME HEADWAY LALU LINTAS DI WILAYAH JALAN BERBUKIT Rizky Indra Utama 1, Purnawan 2, dan Hendra Gunawan 3 ABSTRAK Time headway merupakan besaran mikroskopik arus lalu lintas yang sangat penting kegunaannya dalam analisis dan perencanaan suatu sistem transportasi. Pentingnya time headway, khususnya dalam microscopic traffic simulation, mendorong perlunya penentuan standar nilai yang dapat digunakan untuk keperluan praktis. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui model distribusi time headway yang sesuai untuk data hasil penelitian di wilayah jalan berbukit. Penelitian mengambil data arus lalu lintas pada ruas jalan Padang Panjang Bukittinggi Km. 5. Pengumpulan data primer dilakukan dengan menggunakan handycam. Pengolahan data pengamatan menggunakan Software Stop Data Program. Untuk mendapatkan goodness of fit dari model distribusi data pengamatan yang cocok dengan distribusi teoritis, maka dilakukan Kolmogorov Smirnov Test (K-S Test) dengan menggunakan Software EasyFit, sehingga dihasilkan model yang cocok dengan kondisi wilayah jalan berbukit. Dari analisis didapatkan hasil sebagai berikut: model distribusi terbaik hasil uji time headway individual Hari Sabtu pada jalur tanjakan didapatkan model hasil uji yang terbaik adalah model Beta dengan nilai α 1=2,290,α 2=7,668, =4,615 10, =16,809, pada jalur turunan didapatkan model hasil uji yang terbaik adalah model Weibull dengan nilai α= 1,546,β=3,551,γ = 0. Model distribusi terbaik hasil uji time headway individual Hari Minggu pada jalur tanjakan didapatkan model hasil uji yang terbaik adalah model Beta dengan nilai α 1=2,217,α 2=6,626, =2,895 10, =15,046, untuk jalur turunan didapatkan model hasil uji yang terbaik adalah model Cauchy dengan nilai σ=0,703 dan µ=2,937. Time headway rata-rata Hari Sabtu pada jalur tanjakan diperoleh 3,86 detik, pada jalur turunan didapatkan 3,17 detik. Selanjutnya time headway rata-rata Hari Minggu pada jalur tanjakan didapatkan 3,77 detik, pada jalur turunan diperoleh 3,21 detik. Kata kunci : Time Headway, Goodness Of Fit Test, Model Distribusi 1. PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Time headway merupakan besaran mikroskopik arus lalu lintas yang sangat penting kegunaannya dalam analisis dan perencanaan suatu sistem transportasi. Beberapa kegunaan time headway diantaranya berkaitan dengan masalah analisis keselamatan transportasi, tingkat pelayanan jalan dan fasilitas lainnya, perilaku pengendara dan kapasitas suatu prasarana transportasi.time headway minimum berguna agar lalu lintas yang berjalan tetap aman dan tidak terjadi tabrakan antar kendaraan yang beriringan. Time headway antar kendaraan yang saling beriringan juga menunjukkan tingkat kualitas pelayanan dari jalan yang bersangkutan. Begitu juga time headway 1 Mahasiswa Pascasarjan Teknik.Sipil, rizkyindrautama@gmail.com 2 Dosen Pascasarjana Teknik Sipil, purnawan@ft.unand.ac.id 3 Dosen Pascasarjana Teknik Sipil, hendra@ft.unand.ac.id 1

Pemodelan Distribusi Frekuensi Time Headway Lalu Lintas Di Wilayah Jalan Berbukit merupakan ukuran yang dipakai untuk melihat seberapa besar kapasitas suatu jalan dengan melihat distribusi time headway yang terjadi. Topografi jalan berbukit atau menanjak dengan kondisi arus lalu lintas dari berbagai jenis kendaraan berat dan kendaraan ringan memiliki pola distribusi berbeda dengan kondisi jalan datar. Oleh sebab itu perlu dilakukan studi mengenai pemodelan distribusi time headway lalu lintas pada kondisi wilayah jalan berbukit atau jalan menanjak. I.2 Rumusan Masalah Mengacu pada permasalahan diatas, yang akan dibahas pada penelitian ini adalah model distribusi apakah yang menggambarkan kondisi di wilayah jalan berbukit? I.3 Tujuan Penelitian Adapun tujuan penelitian ini adalah untuk memilih model distribusi time headway yang sesuai untuk data hasil penelitian di wilayah jalan berbukit. I.4 Manfaat Penelitian Adapun manfaat yang dapat diambil dari penelitian ini, antara lain: (1)mengetahui model distribusi time headway lalu lintas di wilayah perbukitan atau pada kondisi jalan menanjak, (2)data dan model distribusi time headway dapat digunakan untuk membuat simulasi arus lalu lintas pada kondisi jalan menanjak atau di wilayah perbukitan. I.5 Batasan Masalah Untuk menyederhanakan permasalahan, maka berikut ini diberikan batasan masalah yaitu: (1)penelitian hanya mengambil sampel di Jalan Padang Panjang - Bukittinggi Km 5, (2)sampel diambil selama jam-jam tertentu yang diasumsikan memiliki arus kendaraan yang padat (peak hour), walau tidak harus jenuh, dan tidak padat (non peak hour), (3)untuk ruas jalan tersebut, kendaraan sepeda motor dan tak bermotor tidak dipertimbangkan sebagai data time headway. II. STUDI PUSTAKA II.1 Defenisi Time Headway Time headway adalah selisih waktu antar kendaraan yang beriringan yang melewati suatu titik tertentu dalam satu lajur (Salter, 1974). Karenanya time headway pada kenyataannya terdiri dari dua jenis waktu yaitu waktu okupansi (occupancy time) dan waktu antara (time gap), Gambar 1.1. Waktu okupansi adalah lamanya waktu fisik kendaraan melewati suatu titik pengamatan. Sedangkan waktu antara merupakan selisih waktu saat belakang kendaraan yang didepan melewati suatu titik pengamatan dengan saat ujung depan kendaraan yang mengikutinya melewati titik yang sama (May, 1990). 2 JURNAL REKAYASA SIPIL Gambar 1.1 Headway dan Gap

Rizky Indra Utama, Purnawan, Hendra Gunawan II.2 Distribusi Time Headway Menurut Sukowati (2004), distribusi time headway pada umumnya bervariasi untuk kondisi arus lalu lintas dilapangan, tergantung dengan tingkat kepadatan arus lalu lintas pada suatu jalan dan pada waktu tertentu. Umumnya arus lalu lintas dapat dibagi menjadi tiga kategori, yaitu kondisi arus lalu lintas tinggi, rendah, sedang. II.3 Model Distribusi Model distribusi time headway adalah model distribusi kontinu. Ada beberapa jenis model distribusi kontinu yang dapat digunakan untuk memperkirakan model distribusi ruas jalan yang akan ditentukan, seperti Tabel 2.1 berikut. Tabel 2.1. Jenis Model Distribusi Kontinu No. Jenis Model Distribusi No. Jenis Model Distribusi 1 Beta 25 Laplace 2 Bur 26 Levy 3 Cauchy 27 Log-Gamma 4 Chi-Square 28 Logistic 5 Dagum 29 Log-Logostic 6 Erlang 30 Lognormal 7 Error 31 Log-Pearson 3 8 Error Function 32 Nakagami 9 Exponential 33 Normal 10 F Distribution 34 Pareto (First Kind) 11 Fatigue Life 35 Pareto (Second Kind) 12 Frechet 36 Pearson Type 5 13 Gamma 37 Pearson Type 6 14 Gen. Extreme Value 38 Pert 15 Gen. Gamma 39 Phased Bi-Exponential 16 Gen. Logistic 40 Phased Bi-Weibul 17 Gen. Pareto 41 Power Function 18 Gumbel Max 42 Rayleigh 19 Gumbel Min 43 Reciprocal 20 Hyporbolic Secant 44 Rice 21 Inverse Gaussian 45 Uniform 22 Johnson SB 46 Wakeby 23 Johnson SU 47 Wibull 24 Kumaraswamy II.4 Kolmogorov-Smirnov Test Menurut Siregar (2010) Kolmogorov-Smirnov test digunakan untuk menguji goodness of fit antar distribusi sampel dan distribusi lainnya. Uji ini membandingkan serangkaian data pada sampel terhadap distribusi normal serangkaian nilai dengan mean dan standar deviasi yang sama. Singkatnya uji ini dilakukan untuk mengetahui kenormalan distribusi beberapa data. II.5 Uji Distribusi Data dengan Software Easyfit Professional 5.6 Arwindy (2014) menjelaskan Software Easyfit Professional 5.6 merupakan suatu perangkat yang digunakan untuk membantu dalam pencocokan distribusi yang dibuat untuk memudahkan analisis probalitas data dalam simulasi. Perangkat ini dapat dengan mudah memilih distribusi yang terbaik 3

Pemodelan Distribusi Frekuensi Time Headway Lalu Lintas Di Wilayah Jalan Berbukit sesuai data yang diberikan. Dalam simulasi, perangkat ini berguna untuk menemukan bentuk distribusi probalitas data empiris yang paling cocok untuk masing-masing variabel keadaan selanjutnya dibangkitkan bilangan acak sesuai dengan distribusi tersebut. II.6 Klasifikasi Jalan Menurut Medan Jalan Medan jalan di klasifikasikan berdasarkan kondisi sebagian besar kemiringan medan yang di ukur tegak lurus garis kontur (Ditjen Bina Marga, 1997). Tabel 2.2. Klasifikasi Menurut Medan Jalan No. Jenis Medan Notasi Kemiringan Medan (%) 1. Datar D < 3 2. Berbukit B 3 25 3. Pegunungan G > 25 III. HASIL, ANALISA DATA DAN PEMBAHASAN III.1 Pengumpulan Data Arus Lalu Lintas Pengumpulan data penelitian ini dilakukan dengan menggunakan kamera handycam yang diletakkan disisi ruas jalan yang telah ditetapkan. Untuk mendapatkan nilai time headway dari masing-masing segmen (arah arus lalu lintas kendaraan), dilakukan pencatatan dengan menggunakan stop data program. Adapun lokasi pengambilan data penelitian yaitu wilayah jalan berbukit yang mempunyai kemiringan jalan 9,922 %, tepatnya di jalan lintas Padang Panjang Bukittinggi kilometer 5. Pengumpulan data dilakukan pada arus kendaraan yang padat (peak hour) berdasarkan survey pendahuluan. Tabel 3.1. Volume Jam Sibuk Arus Lalu Lintas Total Selama Dua Hari Pengamatan No. Waktu Volume Total (Kend/jam) Sabtu Minggu 1. Pagi 615 1184 2. Siang 916 969 3. Sore 1050 1349 III.2 Distribusi Frekwensi Data Time Headway distribusi frekuensi (%) 45.00 40.00 35.00 30.00 25.00 20.00 15.00 10.00 5.00 0.00 0-<2 2-<4 4-<6 6-<8 8-10 time headway (dt) time headway tanjakan time headway turunan time headway gabungan 4 JURNAL REKAYASA SIPIL Gambar 3.1. Distribusi Frekuensi Time Headway (Sabtu)

Rizky Indra Utama, Purnawan, Hendra Gunawan distribusi frekuensi (%) 50.00 45.00 40.00 35.00 30.00 25.00 20.00 15.00 10.00 5.00 0.00 0-<2 2-<4 4-<6 6-<8 8-10 time headway tanjakan time headway turunan time headway gabungan time headway (dt) Gambar 3.2. Distribusi Frekuensi Time Headway (Minggu) III.3 Time Headway Rata-rata dan Standar Deviasi Tabel 3.2. Time Headway Rata-Rata Dan Standar Deviasi (Sabtu) No. Uji Tanjakan Turunan 1. Time headway rata-rata (dt) 3,86 3,17 2. Standar deviasi (dt) 2,17 2,17 Tabel 3.3. Time Headway Rata-Rata Dan Standar Deviasi (Minggu) No. Uji Tanjakan Turunan 1. Time headway rata-rata (dt) 3,59 3,00 2. Standar deviasi (dt) 1,89 1,89 III.4 Model Distribusi Tabel 3.4. Hasil Uji Model Distribusi Time Headway Menggunakan Easyfit (Sabtu) Berdasarkan Tabel 3.4 model distribusi terbaik hasil uji time headway untuk kondisi lalu lintas Hari Sabtu pada jalur tanjakan didapatkan model hasil uji yang terbaik adalah model Beta dengan nilai α 1=2,290,α 2=7,668, =4,615 10, =16,809, pada jalur turunan didapatkan model hasil uji yang terbaik adalah model Weibull dengan nilai α= 1,546,β=3,551,γ = 0. 5

Pemodelan Distribusi Frekuensi Time Headway Lalu Lintas Di Wilayah Jalan Berbukit Tabel 3.5. Hasil Uji Model Distribusi Time Headway Menggunakan Easyfit (Minggu) Berdasarkan Tabel 3.5 model distribusi terbaik hasil uji time headway individual untuk kondisi lalu lintas Hari Minggu pada jalur tanjakan didapatkan model hasil uji yang terbaik adalah model Beta dengan nilai α 1=2,217,α 2=6,626, =2,895 10, =15,046, untuk jalur turunan didapatkan model hasil uji yang terbaik adalah model Cauchy dengan nilai σ=0,703,µ=2,937. IV. KESIMPULAN Hasil uji model distribusi time headway Hari Sabtu pada jalur tanjakan didapatkan model hasil uji yang terbaik adalah model Beta dengan nilai α 1=2,290,α 2=7,668, =4,615 10, =16,809, pada jalur turunan didapatkan model hasil uji yang terbaik adalah model Weibull dengan nilai α= 1,546,β=3,551,γ = 0. Hasil uji model distribusi time headway Hari Minggu pada jalur tanjakan didapatkan model hasil uji yang terbaik adalah model Beta dengan nilai α 1=2,217,α 2=6,626, =2,895 10, =15,046, untuk jalur turunan didapatkan model hasil uji yang terbaik adalah model Cauchy dengan nilai σ=0,703,µ=2,937. DAFTAR KEPUSTAKAAN Arwindy, F., Buulolo F., dan Rosmaini E. 2014. Analisis dan Simulasi Sistem Antrian pada Bank ABC. Saintia Matematika, Vol 2, No.2, pp. 147-162. Ditjen Bina Marga. 1997, Tata Cara Perencanaan Geometrik Jalan Antar Kota. Departemen Pekerjaan Umum. May, A.D. 1990. Fundamentals of Traffic Flow. Prentice Hall, Inc. Englewood Cliffs, New Jersey, USA. Salter, R.J. 1974, Highway Traffic Analysis and Design, The Macmillan Press LTD, London. Siregar,S. 2010. Statika Deskriptif untuk Penelitian. Jakarta : Rajawali Pers. Sukowati, D.G. 2004, Karakteristik Time Headway Kendaraan di Jalan Tol dan Jalan Non Tol. Thesis Program Magister Teknik Sipil. Program Pasca Sarjana Universitas Diponegoro. (unpublished). 6 JURNAL REKAYASA SIPIL