BAB I PENDAHULUAN. Eros Rosinah, 2013 Gerakan Donghak Universitas Pendidikan Indonesia repository.upi.edu

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. Gerakan sosial yang dibahas dalam studi ini terjadi di Semenanjung

BAB I PENDAHULUAN. suatu persamaan-persamaan dan berbeda dari bangsa-bangsa lainnya. Menurut Hayes

BAB I PENDAHULUAN. cenderung ditulis sebagai fenomena yang tidak penting dengan alasan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Nurhidayatina, 2013

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang 1.2 Perumusan Masalah 1.3 Tujuan

BAB I PENDAHULUAN. tahun 1936 sampai 1939 merupakan salah satu peristiwa penting yang terjadi

I. PENDAHULUAN. perhatian yang khusus. Perjuangan dalam pergerakan kebangsaan Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. Sama halnya dengan Indonesia, Filipina merupakan sebuah negara dengan sejarah yang

BAB I PENDAHULUAN. Elfa Michellia Karima, 2013 Kehidupan Nyai Di Jawa Barat Universitas Pendidikan Indonesia repository.upi.edu perpustakaan.upi.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Veygi Yusna, 2013

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Arni Febriani, 2013

RESUME BUKU. : Pengantar Sejarah Indonesia Baru : Sejarah Pergerakan Nasional Dari. Kolonialisme sampai Nasionalisme (Jilid 2)

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. keanekaragaman kulinernya yang sangat khas. Setiap suku bangsa di Indonesia

66. Mata Pelajaran Sejarah untuk Sekolah Menengah Atas (SMA)/Madrasah Aliyah (MA)

mengakibatkan potensi ancaman dan esklasi konflik. Eskalasi konflik di kawasan mulai terlihat dari persaingan anggaran belanja militer Cina, Korea

BAB I PENDAHULUAN. perkembangan teknologi. Perkembangan teknologi mengakibatkan terjadinya

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Citra Antika, 2013

Para filsuf Eropa menyebut istilah akhir sejarah bagi modernisasi yang kemudian diikuti dengan perubahan besar.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Yofa Fadillah Hikmah, 2016

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dian Ahmad Wibowo, 2014

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. Faktor kondisi geografis, sumber daya manusia, dan sumber daya alam

66. Mata Pelajaran Sejarah untuk Sekolah Menengah Atas (SMA)/Madrasah Aliyah (MA)

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

2015 KESENIAN RONGGENG GUNUNG DI KABUPATEN CIAMIS TAHUN

dari periode yang awal sampai pada periode-periode berikutnya?. Perkembangan terjadi bila berturut-turut masyarakat bergerak dari satu bentuk yang

BAB I PENDAHULUAN. manusia, agama Kristen dapat dikatakan sebagai agama yang paling luas tersebar

5. Materi sejarah berguna untuk menanamkan dan mengembangkan sikap bertanggung jawab dalam memelihara keseimbangan dan kelestarian lingkungan hidup.

BAB I PENDAHULUAN. Gerakan sosial lahir dari situasi yang dihadapi masyarakat karena adanya

BAB I PENDAHULUAN. sehingga kebijaksanaan mengenai Pribumi (Inlandsch Politiek) sangat. besar artinya dalam menjamin kelestarian kekuasaan tersebut.

1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. menimbulkan penderitaan bagi masyarakat Korea. Jepang melakukan eksploitasi

II. TINJAUAN PUSTAKA. Tinjauan pustaka dilakukan untuk menyeleksi masalah-masalah yang akan

KISI-KISI PEDAGOGIK UKG 2015 SEJARAH STANDAR KOMPETENSI GURU KOMPETENSI GURU MATA PELAJARAN/KELAS/KEAHLIAN/BK

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. sebuah Operasi yang diberi nama Operasi Overlord. Dalam Operasi ini Sekutu

BAB I PENDAHULUAN. menjadi landasan utama pemikiran marxisme. Pemikiran marxisme awal yang

BAB I PENDAHULUAN. Terbentuknya negara Indonesia dilatar belakangi oleh perjuangan seluruh bangsa.

BAB I PENDAHULUAN. Kebudayaan yang berkembang di daerah-daerah di seluruh Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Sistem kekuasaan yang diterapkan di Indonesia sebelum adanya pengaruh

BAB I PENDAHULUAN. Kanada merupakan salah satu negara multikultur yang memiliki lebih

PEDOMAN PRAKTIKUM.

BAB I PENDAHULUAN. Berdasarkan pendekatan monodisipliner sejarah, peristiwa netralnya

BAB IV PENUTUP. identik dengan bacaan-bacaan liar dan cabul yang mempunyai corak realisme-sosialis.

BAB I PENDAHULUAN. karena kekalahannya dalam Perang Dunia II. Jendral Douglas MacArthur yang

2014 PEMIKIRAN MUBYARTO TENTANG EKONOMI INDONESIA

Komunisme dan Pan-Islamisme

Perubahan Sosial dan Kebudayaan OLEH: LIA AULIA FACHRIAL, M.SI

commit to user BAB I PENDAHULUAN

KOLONIALISME DAN IMPERIALISME

Penyalahgunaan narkotika dan obat-obatan terlarang dapat. merupakan ancaman bagi kehidupan bangsa dan Negara.

BAB III METODE DAN TEKNIK PENELITIAN

BAB 1 PENDAHULUAN. menjadi duta besar pertama Amerika untuk RIS. Sementara pemerintahan Truman di Amerika Serikat sedang berusaha

BAB I PENDAHULUAN. Kesenian tradisional pada Masyarakat Banten memiliki berbagai

BAB I PENDAHULUAN. aktivitasnya berada di luar lingkup universitas atau perguruan tinggi. Organisasi

BAB I PENDAHULUAN. The Constitution is made for men, and not men for the Constitution. (Soekarno, dalam pidato tanggal 17 Agustus 1959)

BAB II GAMBARAN UMUM

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Bab ini memaparkan mengenai hasil kajian pustaka untuk mengkaji judul

I.PENDAHULUAN. telah disaksikan tata pola penguasa negara. Jika dilihat kembali awal berdirinya Orde

KISI KISI UJIAN SEKOLAH BERBASIS KOMPUTER TAHUN NO. KOMPETENSI DASAR KLS NO SOAL Memahami corak kehidupan masyarakat pada zaman praaksara

PEMETAAN STANDAR ISI

BAB I PENDAHULUAN. Utara merupakan kejadian tunggal yang tidak dipengaruhi oleh faktor-faktor lain

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian

PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR UMB IRA PURWITASARI S.SOS KOMUNIKASI ANTAR BUDAYA

BAB I PENDAHULUAN. kehidupan tradisional. Hal ini menimbulkan perubahan-perubahan dalam kehidupan

I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Sekarang ini sulit dikatakan bahwa suatu negara bisa hidup sendirian sepenuhnya

KISI-KISI SOAL PENILAIAN AKHIR SEMESTER 1

BAB I PENDAHULUAN. tentang dirinya sendiri. Semua usaha yang tidak menentu untuk mencari identitas-identitas

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Sastra adalah penafsiran kebudayaan yang jitu. Sastra bukan sekadar seni

BAB I PENDAHULUAN. Utara di sebelah Tenggara dan Selatan. (Adan 2006: 3)

2015 PERISTIWA MANGKOK MERAH (KONFLIK DAYAK DENGAN ETNIS TIONGHOA DI KALIMANTAN BARAT PADA TAHUN

KAJIAN PELESTARIAN KAWASAN BENTENG KUTO BESAK PALEMBANG SEBAGAI ASET WISATA TUGAS AKHIR. Oleh : SABRINA SABILA L2D

DESKRIPSI MATAKULIAH PROGRAM STUDI PENDIDIKAN SEJARAH FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU KEPENDIDIKAN UNIVERSITAS JAMBI

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Fani Nurlasmi Kusumah Dewi, 2013

BAB I PENDAHULUAN. Adam Jamaluddin, 2014 Gejolak patani dalam pemerintahan Thailand Universitas Pendidikan Indonesia repository.upi.

BAHAN KULIAH 10 SOSIOLOGI PEMBANGUNAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Rinrin Desti Apriani, 2013

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian Dewasa ini, proses globalisasi sedang terjadi di Indonesia. Hal ini

BAB I PENDAHULUAN. budaya, baik berupa seni tradisional ataupun seni budaya yang timbul karena

BAB I PENDAHULUAN. Bangsa yang besar adalah bangsa yang menghargai jasa jasa para pahlawannya. Itulah

BAHAN KULIAH 10 SOSIOLOGI PEMBANGUNAN

Asumsi dasar dari teori modernisasi mencakup:

II. TINJAUAN PUSTAKA. historis. Dalam kamus besar bahasa Indonesia tinjauan berarti menjenguk,

BAB I PENDAHULUAN. Namun, yang membedakan kasus korupsi di setiap negara adalah intensitas,

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Prima Suci Lestari, 2013

SEJARAH SEHARUSNYA MENJADI INSPIRASI MEMANFAATKAN PELUANG

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

BAB I PENDAHULUAN. sastrawan dalam mengemukakan gagasan melalui karyanya, bahasa sastra

BAB 1 PENDAHULUAN. masyarakat dewasa ini. Pendidikan menjadi salah satu kebutuhan utama pada

Wulansari Budiastuti, S.T., M.Si.

BAB V KESIMPULAN. Berdasarkan uraian pada bab sebelumnya, dapat. disimpulkan bahwa Banyuwangi merupakan wilayah yang rawan

BAB I PENDAHULUAN. I.1 Latar Belakang Masalah

BAB VII KESIMPULAN. masyarakat suku Makassar telah difungsikan oleh pencerita atau pasinrilik sebagai

I. PENDAHULUAN. Margakaya pada tahun 1738 Masehi, yang dihuni masyarakat asli suku Lampung-

BAB I PENDAHULUAN. Islam sebagai agama tidak dapat dipisahkan dari politik. Dalam artian

BAB I PENDAHULUAN. keluarga Tokugawa. Disebut zaman Edo karena pemerintahan keshogunan

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pada abad ke-19, sebagian besar negara-negara di Asia merupakan daerah kekuasan negara-negara Eropa. Pada abad tersebut khususnya di negara-negara Asia yang merupakan daerah imperialisme bangsa Eropa terjadi fenomena yang hampir sama yaitu banyak terjadi pemberontakan. Dominasi Barat beserta perubahan-perubahan sosial yang mengikutinya telah menciptakan kondisi-kondisi yang memungkinkan rakyat untuk berkecenderungan melakukan pergolakan sosial. Dominasi ekonomi, politik dan kultural yang terjadi pada masa kolonial telah mengakibatkan timbulnya disorganisasi di kalangan masyarakat tradisional beserta lembagalembaganya. Dalam bidang politik, timbul banyak ketegangan-ketegangan dan ketidakstabilan sebagai akibat meluasnya penetrasi sistem administrasi yang bersifat legal rasional yang dibawa oleh pemerintah kolonial. Sementara itu, lembaga-lembaga politik tradisional menjadi semakin terdesak (Kartodirdjo, 1984:18). Dalam menghadapi pengaruh penetrasi budaya Barat yang memiliki kekuatan disintegratif, masyarakat mempunyai cara-cara untuk membuat reaksi sendiri. Sistem kolonial tidak memiliki lembaga untuk menyalurkan perasaan tidak puas, maka jalan yang dapat ditempuh adalah dengan mengadakan gerakan sosial sebagai protes sosial. Gerakan sosial yang terjadi pada abad ke-19 biasanya memiliki alur cerita yang sama yaitu antara lain gerakan sosial terjadi karena adanya ketidakpuasan yang timbul dari pengalaman empiris dan historis serta dendam yang dihasilkan oleh kondisi kehidupan sehari-hari yaitu adanya persepsi atas penyimpangan antara harapan dengan kenyataan yang dihadapi. Protes sosial ini banyak dilakukan oleh masyarakat bawah khususnya petani. Agitasi kaum petani yang timbul di tanah partikelir sepanjang abad ke-19 merupakan akibat dari adanya pungutan pajak yang tinggi dan tuntutan pelayanan kerja yang berat terhadap kaum petani (Kartodirdjo,1984:56). 1

2 Tindakan sewenang-wenang dari pemerintah seperti penindasan dan korupsi mengakibatkan timbulnya kegelisahan dan dendam di kalangan para petani sehingga akhirnya meletuslah suatu bentuk kerusuhan-kerusuhan yang terjadi berulang kali. Corak agitasi petani yang khas menunjukkan rasa benci yang meluap-luap dan tuan-tuan tanah menjadi sasaran utama permusuhan tersebut. Selain itu, sistem kepemilikan tanah partikelir dalam masyarakat serta meluasnya sistem ekonomi-uang, maka telah melumpuhkan kehidupan petani. Hal ini menimbulkan adanya kemiskinan sehingga kejahatan pun meningkat. Meningkatnya kriminalitas dapat dihubungkan dengan berkembangnya protes sosial yang tidak terorganisasi. Gerakan sosial yang terjadi sekitar abad ke-19 seperti Pemberontakan Petani Banten tahun 1888, Pemberontakan Boxer di Cina tahun 1899, Pemberontakan Taiping Cina tahun 1850, di Korea tahun 1894. Berbeda dengan gerakan sosial lainnya, merupakan gerakan sosial pribumi pertama tanpa adanya pengaruh Barat. Biasanya gerakan sosial muncul karena adanya pengaruh asing atau Barat ke dalam masyarakat pribumi yang mengikis tradisi masyarakat pribumi itu sendiri, seperti yang diungkapkan oleh Adas (1988: 16), sebagai berikut: Hal yang dipandang sebagai usaha untuk menciptakan ideologiideologi baru, lembaga-lembaga dan persatuan sosial dalam situasi dimana pandangan dunia lama dan hubungan adat terkikis oleh transformasi yang dihasilkan oleh penaklukan Eropa. Biasanya bagi masyarakat pribumi terkikisnya adat istiadat lama oleh tradisi baru yang berasal dari pengaruh asing atau Barat merupakan suatu hal yang dianggap merusak tatanan nilai kehidupan yang sudah ada. Gerakan sosial yang terjadi pada abad ke-19 biasanya merupakan reaksi atas imperialisme yang dilakukan oleh bangsa Eropa sehingga gerakan tersebut ditujukan kepada pemerintahan asing, sedangkan di Korea ini dilakukan oleh masyarakat bawah khususnya kaum petani dan tidak ditujukan pada pemerintahan asing yang berkedudukan di wilayah pribumi akan tetapi perlawanan ditujukan kepada pemerintahan pribumi (kerajaan Choseon). Gerakan ini merupakan gerakan sosial yang dilakukan oleh

3 masyarakat dalam menentang penindasan, eksploitasi, kekerasan serta ketidakadilan yang dilakukan oleh pemerintah kerajaan Choseon. ini adalah salah satu peristiwa yang paling signifikan dalam sejarah modern Korea (Hatuda, 1969:133). Meskipun gerakan ini dimulai sebagai sebuah gerakan keagamaan, tetapi dampaknya cukup komprehensif dan total. Gerakan ini tidak hanya berkaitan dengan peristiwa politik di Korea seperti Perang Sino-Jepang pada 1894-1895 (Mutsu. 1907:43), dan Gerakan Kemerdekaan 1 Maret tetapi berpengaruh juga dalam perubahan kehidupan politik serta sosial di Korea. Setelah terjadi banyak reformasi yang dilakukan oleh pemerintah Korea dalam berbagai bidang seperti bidang sosial dan politik. Berdasarkan penjelasan di atas, maka penulis merasa tertarik untuk mengkaji secara lebih mendalam mengenai ( Sebuah kajian Sosio-Historis mengenai gerakan sosial petani di Korea pada tahun 1894-1895). 1.2 Rumusan Masalah Masalah yang ingin diangkat oleh penulis yaitu Mengapa terjadi tahun 1894-1895 serta bagaimana pengaruhnya terhadap kehidupan Kerajaan Choseon pada akhir abad ke-19. Untuk dapat menjawab permasalahan utama tersebut penulis membuat batasan masalah. Batasan masalah tersebut yaitu: 1. Bagaimana latar belakang timbulnya pada tahun 1894-1895? 2. Bagaimana proses terjadinya pada tahun 1894-1895? 3. Bagaimana tipologi dari tahun 1894-1895 dalam konteks gerakan sosial? 4. Bagaimana dampak yang ditimbulkan dari pada tahun 1894-1895 terhadap kehidupan sosial dan politik pemerintah kerajaan Choseon?

4 1.3 Tujuan Penelitian Adapun tujuan yang hendak dicapai oleh penulis dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Mendeskripsikan latar belakang timbulnya pada tahun 1894-1895. 2. Mendeskripsikan proses terjadinya pada tahun 1894-1895. 3. Mendeskripsikan tipologi tahun 1894-1895 dalam konteks gerakan sosial. 4. Menganalisis dampak yang ditimbulkan dari pada tahun 1894-1895 terhadap kehidupan sosial dan politik pemerintah kerajaan Choseon. 1.4 Manfaat Penelitian Adapun manfaat yang akan diberikan oleh penelitian ini diantaranya yaitu: 1. Menambah pengetahuan khususnya bagi penulis dan bagi orang lain pada umumnya mengenai tahun 1894-1895 di Korea. 2. Memperkaya penulisan sejarah Korea di Jurusan Pendidikan Sejarah UPI. 3. Memperkaya penulisan mengenai sejarah Korea khususnya Gerakan Donghak di Korea. 1.5 Definisi Judul 1. Gerakan sosial Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia Gerakan sosial adalah suatu tindakan yang dilakukan oleh suatu kelompok masyarakat disertai dengan program yang terencana dan ditunjukan pada suatu perubahan atau sebagai gerakan perlawanan untuk melestarikan pola-pola dan lembaga-lembaga masyarakat yang ada. Menurut Jary dan Jary

5 mendefinisikan gerakan sosial sebagai: any broad social alliance of people who are associated in seeking to effect or to block an aspect of social change within a society yang artinya suatu aliansi sosial sejumlah besar orang yang berserikat untuk mendorong ataupun menghambat suatu segi perubahan sosial dalam suatu masyarakat. 2. adalah suatu gerakan sosial yang dilakukan oleh masyarakat bawah khususnya petani di Korea dalam menentang pemerintah Korea yang memberlakukan pajak yang tinggi, melawan pejabat-pejabat yang korup, serta menentang intervensi asing di Korea (Eckret, 1990:154). 3. Sosio-Historis Sosio-historis adalah sejarah yang mengkaji suatu kejadian atau gejala sosial di masa lampau dengan pendekatan sosiologis. Pendekatan ini melihat bagaimana masyarakat membangun sejarahnya serta melihat struktur sosial di masyarakat sebagai suatu bentuk proses sosial. 4. Tahun 1894-1895 Tahun 1894 adalah tahun awal terjadinya yang ditandai dengan terjadinya serangan yang dilakukan oleh masyarakat bawah khususnya petani ke kantor-kantor pemerintah Kerajaan Choseon. Sedangkan tahun 1895 merupakan tahun berakhirnya. Hal ini ditandai dengan dieksekusinya pemimpin oleh pemerintah. Dengan demikian yang dimaksud judul penelitian ini adalah suatu kajian mengenai suatu gerakan sosial yang dilakukan oleh petani di Korea dengan menganalisis perubahan sosial yang terjadi di masyarakat sebagai penyebab terjadinya serta dampak yang ditimbulkan dari gerakan tersebut terhadap kehidupan masyarakat pada tahun 1894-1895.

6 1.6 Sistematika Penulisan Adapun sistematika dalam penulisan karya ilmiah yang akan dilakukan oleh penulis sesuai dengan Buku Pedoman Penulisan Karya Ilmiah UPI tahun 2011 adalah: Bab I Pendahuluan. Bab ini berisi latar belakang masalah yang menguraikan latar belakang penulis untuk mengkaji mengenai gerakan donghak di Korea. Untuk memperinci dan membatasi permasalahan agar tidak melebar maka dicantumkan rumusan dan batasan masalah sehingga dapat dikaji secara khusus dalam penulisan ini. Pada akhir dari bab ini akan dimuat tentang metode dan teknik penelitian yang dilakukan oleh penulis, juga sistematika penulisan yang akan menjadi kerangka dan pedoman penulisan karya ilmiah ini. Bab II Tinjauan Pustaka. Dalam bab ini dilakukan penelaahan mengenai sumber-sumber buku dan sumber lainnya yang digunakan sebagai referensi yang dianggap relevan dalam mengembangkan penulisannya. Bab III Metode Penelitian. Dalam bab ini diuraikan mengenai serangkaian kegiatan serta cara-cara yang ditempuh dalam melakukan penelitian guna mendapatkan sumber yang relevan dengan permasalahan yang sedang dikaji oleh penulis. Adapun metode yang digunakan adalah metode historis dan teknik yang digunakan adalah studi literatur. Bab IV : Gerakan Sosial Petani Di Korea Pada Tahun 1894-1895. Dalam bab ini penulis akan mendeskripsikan mengenai hal-hal yang berhubungan dengan seluruh hasil penelitian yang dilakukan peneliti. Uraian tersebut berdasarkan pertanyaan penelitian yang dirumuskan pada bab pertama. Adapun rumusan pertanyaan tersebut yaitu yang pertama adalah latar belakang timbulnnya gerakan Donghak di Korea, kedua mengenai bentuk dari gerakan Donghak, ketiga yaitu mengenai bagaimana proses perlawanan gerakan Donghak, dan yang keempat mengenai bagaimana dampak sosial serta politik yang ditimbulkan dari gerakan Donghak.

7 Bab V Kesimpulan. Bab ini merupakan bab terakhir dari rangkaian penulisan karya ilmiah yang berisi tentang kesimpulan sebagai jawaban dari pertanyaan yang diajukan dalam batasan masalah.