BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Laporan keuangan merupakan ringkasan dari suatu proses

dokumen-dokumen yang mirip
BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Setiap perusahaan menyajikan laporan keuangan sebagai bentuk

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan selama satu periode akuntansi (Kasmir, 2011). Adanya

BAB I PENDAHULUAN. pertanggungjawaban kepada pihak-pihak yang berkepentingan. Tujuan laporan

BAB I PENDAHULUAN. Pada setiap perusahaan, laporan keuangan adalah suatu bentuk

BAB I PENDAHULUAN PENDAHULUAN. sehubungan dengan semakin gencarnya publikasi tentang kecurangan (fraud)

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. kasus laporan keuangan yang tidak disajikan secara wajar. Salah satunya

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. tentunya terlibat dalam kasus hukum, pada kenyataannya banyak. perusahaan yang membuat laporan keuangan tanpa menggunakan

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG. Laporan keuangan merupakan laporan yang menunjukkan kondisi

BAB I PENDAHULUAN. pihak-pihak yang berkepentingan yaitu kepada para stakeholder, laporan

DESSY APRILIA K Skripsi ini Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi

BAB I PENDAHULUAN. berintegritas. Statement of Financial Accounting Concept (SFAC) No. 2,

BAB I PANDAHULUAN. dan digunakan untuk pengambilan keputusan ekonomi, maka sangat penting

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Informasi keuangan memuat data-data keuangan yang tersaji secara deskripsi tentang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. untuk disajikan dengan integritas yang tinggi (Jamaan, 2008:1). perusahaan menderita kerugian sebesar Rp. 63 Miliar.

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan yang telah go public dan terdaftar dalam Bursa Efek Indonesia wajib

BAB I PENDAHULUAN. return atas investasinya dengan benar. Corporate governance dapat

BAB I PENDAHULUAN. pengambilan keputusan perusahaan (Yustini dan Cholis, 2012).

BAB I PENDAHULUAN. para pengambil keputusan dalam menjalankan organisasi. Informasi dalam

BAB I PENDAHULUAN. bentuk yang lebih bermanfaat bagi penerima informasi yang mencerminkan

BAB I PENDAHULUAN. menyebabkan hilangnya kepercayaan publik dan investor untuk berinvestasi

BAB I PENDAHULUAN. informasi keuangan yang merugikan pihak-pihak yang berkepentingan. Padahal laporan

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. kontrak yaitu pihak (principal) mengikat pihak lain (agent) untuk melalukan

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. mencapai tujuannya, perusahaan selalu berusaha memaksimalkan laba.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Laporan keuangan merupakan hal yang tidak dapat terpisahkan

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Profesi akuntan publik merupakan profesi kepercayaan masyarakat.

BAB I PENDAHULUAN. kantor akuntan publik juga untuk menjamin informasi yang diberikan. pihak pengguna laporan keuangan.

BAB I PENDAHULUAN. Perhatian dunia terhadap Good Corporate Governance (GCG) mulai. yang dilakukan oleh Asian Development Bank (ADB) menyimpulkan

BAB I PENDAHULUAN. maupun eksternal perusahaan. Menurut Financial Accounting Standards

BAB I PENDAHULUAN. Besarnya fee audit yang ditetapkan oleh kantor akuntan publik merupakan. memihak, perusahaan menggunakan jasa akuntan publik.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Laporan keuangan merupakan sasaran utama bagi seorang auditor

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. mempunyai kepentingan yang berbeda (Jensen dan Meckling 1976 dalam

BAB I PENDAHULUAN. Akuntansi adalah proses pengidentifikasian, pengukuran, untuk penilaian (judgement) dan pengambilan keputusan oleh pemakai

BAB I PENDAHULUAN. pihak eksternal (pemegang saham, investor, pemerintah, kreditur, dan lain

BAB I PENDAHULUAN. dari kinerja suatu perusahaan selama periode tertentu. Laporan keuangan ini

BAB I PENDAHULUAN. Akuntansi didefinisikan sebagai seni untuk mengumpulkan, kinerja keuangan suatu entitas. Laporan keuangan perusahaan disusun

BAB I PENDAHULUAN. laporan keuangan yang telah diaudit oleh KAP (Kantor Akuntan Publik) sebelum

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan-perusahaan go public. Dalam kepemilikannya, perusahan go public

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar belakang Masalah. Kebutuhan akan informasi bisnis yang akurat sudah menjadi salah satu

BAB I PENDAHULUAN. suatu pencerminan dari suatu kondisi perusahaan, karena di dalam laporan

BAB I PENDAHULUAN. keuangan yang telah diaudit oleh akuntan publik kewajarannya lebih dapat

BAB I PENDAHULUAN. informasi laporan yang andal dan dapat dipercaya sebagai dasar untuk

BAB I PENDAHULUAN. Suatu perusahaan menyusun dan menerbitkan laporan keuangan untuk

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. Dunia semakin berkembang dalam era globalisasi dengan banyaknya

BAB I PENDAHULUAN. eksternal untuk menilai kinerja perusahaan. Laporan keuangan harus

I. PENDAHULUAN. menilai kinerja perusahaan dalam proses pengambilan keputusan. Laporan keuangan

BAB I PENDAHULUAN. informasi keuangan tersebut, pihak-pihak yang memanfaatkan laporan keuangan akan

BAB I PENDAHULUAN. Akuntansi disebut juga aktivitas jasa yang mempunyai fungsi untuk

BAB 1 PENDAHULUAN. dalam memilih metode maupun estimasi yang akan digunakan. Fleksibilitas

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Audit merupakan suatu proses untuk mengurangi ketidakselarasan

BAB I PENDAHULUAN. pertanggungjawaban kepada para pihak yang berkepentingan, laporan keuangan

BAB I PENDAHULUAN. untuk meningkatkan kualitas kerja serta mengurangi penyimpangan

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Penelitian ini bertujuan untuk melihat bagaimana karakteristik komite

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. keuangan suatu perusahaan pada periode tertentu. Laporan keuangan

BAB I PENDAHULUAN. Penggunaan prinsip konservatisme dalam pelaporan keuangan perusahaan

BAB I PENDAHULUAN. digambarkan perusahaan melalui laporan keuangan. Di Indonesia, laporan

BAB I PENDAHULUAN. kegiatan operasional perusahaan dan posisi keuangan perusahaan kepada

BAB I PENDAHULUAN. Semakin tinggi nilai perusahaan dianggap semakin sejahtera pula pemiliknya.

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah k ti e g n e m r a d e k es na k u b M, O ZC LI

BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN. Penelitian ini dilakukan untuk menguji pengaruh good corporate governance,

PENGARUH KUALITAS AUDITOR, INDEPENDENSI DAN OPINI AUDITOR TERHADAP KUALITAS LAPORAN KEUANGAN

BAB I PENDAHULUAN. yang lainnya. Salah satunya dilakukan dalam penyajian laporan keuangan

BAB I PENDAHULUAN. dalam kegiatan operasionalnya. Saat ini semua perusahaan wajib membuat

BAB 1 PENDAHULUAN. laporan keuangan dimana profesi akuntan publik bertanggung jawab untuk

manajer dan pemberi pinjaman (bondholders).

BAB I PENDAHULUAN. keuangan dan hal ini sangat penting, baik bagi investor maupun bagi

BAB II LANDASAN TEORI. Teori agensi didasarkan pada pandangan bahwa perusahaan sebagai sekumpulan

BAB I PENDAHULUAN UKDW. bidang jasa. Jasa yang diberikan berupa jasa audit operasional, audit

BAB I PENDAHULUAN. Di Indonesia saat ini sudah banyak perusahaan-perusahaan yang semakin

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Saham adalah suatu nilai dalam berbagai instrumen finansial yang mengacu

BAB I PENDAHULUAN. laporan keuangan adalah relevan (relevance) dan dapat diandalkan (reliable). Kedua

Peran Praktek Corporate Governance Sebagai Moderating Variable dari Pengaruh Earnings Management Terhadap Nilai Perusahaan

BAB I PENDAHULUAN. menentukan atau menilai posisi dan kegiatan keuangan dari suatu perusahaan.

BAB I PENDAHULUAN. Menurut Standar Akuntansi Keuangan (SAK) No.1 (2012) laporan keuangan

BAB I PENDAHULUAN. suatu perusahaan digunakan untuk menjamin kelangsungan hidup perusahaan dan

BAB I PENDAHULUAN. Laporan keuangan yang baik akan menjadi informasi dalam pengambilan

BAB I PENDAHULUAN. stabil dan menunjukkan perubahan positif dan signifikan, maka perusahaan

BAB I PENDAHULUAN. semakin maju membuat para pelaku ekonomi semakin mudah dalam mendapatkan

BAB I PENDAHULUAN. pelaporan yang dapat memberikan informasi bagi pemakainya. Laporan keuangan

BAB 1 PENDAHULUAN. stakeholder. Media yang paling utama untuk menarik para stakeholder dengan

BAB I PENDAHULUAN. mempunyai peranan penting bagi pengukuran dan penilaian kinerja sebuah

BAB I PENDAHULUAN. laporan keuangan yang belum atau tidak diaudit. keuangan yang terjadi akhir-akhir ini. Singgih dan Bawono (2010) menyebutkan

BAB I PENDAHULUAN. mempunyai peranan penting bagi pengukuran dan penilaian kinerja sebuah

BAB I PENDAHULUAN. usahanya. Pasar modal perusahaan real estate and property di Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. penyimpangan yang dilakukan oleh pihak manajemen. Manajemen pihak

BAB 1 PENDAHULUAN. pihak yang berkepentingan seperti investor, karyawan, kreditur, pemerintah serta

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. mengenai kondisi finansial perusahaan yang dapat menggambarkan prospek

BAB I PENDAHULUAN. dan manipulasi semua jenis informasi keuangan. Bahkan saat ini banyak. earnings restatements dan manipulasi earnings oleh

Transkripsi:

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Laporan keuangan merupakan ringkasan dari suatu proses pencatatan transaksi-transaksi keuangan yang terjadi selama tahun buku bersangkutan. Laporan keuangan menjadi media bagi perusahaan untuk menyampaikan informasi keuangan mengenai pertanggungjawaban pihak manajemen terhadap pemenuhan kebutuhan pihak-pihak eksternal yaitu diperolehnya informasi kinerja perusahaan.informasi dalam laporan keuangan harus disajikan secara benar dan jujur dengan mengungkap fakta sebenarnya yang menjadi kepentingan banyak pihak (Boediono, 2005). Ukuran integritas laporan keuangan secara intuitif diukur dengan konservatisme. Konsep penggunaan konservatisme akuntansi dalam laporan keuangan bertujuan untuk mengakui, mengukur dan melaporkan nilai aktiva dan pendapatan yang rendah, dan nilai yang tinggi untuk kewajiban dan beban (Jamaan, 2008). (Mayangsari dalam hardiningsih, 2010) menyatakan bahwa secara intuitif prinsip konservatisme bermanfaat karena dapat digunakan untuk memprediksi kondisi mendatang yang sesuai dengan tujuan laporan keuangan. Karakteristik informasi dalam prinsip konservatisme ini dapat menjadi salah satu faktor untuk mengurangi manipulasi laporan keuangan dan meningkatkan integritas laporan keuangan. Kualitas informasi yang menjamin bahwa informasi 1

2 secara wajar bebas dari kesalahan dan bias dan secara jujur menyajikan apa yang dimaksudkan untuk dinyatakan. Demikian, laporan keuangan dituntut untuk disajikan dengan integritas yang tinggi. Integritas laporan keuangan juga terkait dengan kualitas audit. Audit dilakukan untuk memberikan pendapat mengenai kewajaran suatu laporan keuangan. (Arens dkk, 2008) menyatakan Auditing adalah pengumpulan dan evaluasi bukti tentang informasi untuk menentukan dan melaporkan derajat kesesuaian antara informasi itu dengan kriteria yang telah ditetapkan. Apabila kualitas audit dapat memenuhi kriteria yang telah ditetapkan maka integritas suatu laporan keuangan dapat tercapai. Auditing harus dilakukan oleh orang yang kompeten dan independen. Kualitas audit bisa terwujud apabila dapat memenuhi standar audit yang berlaku umum. Standar audit merupakan pedoman umum untuk membantu auditor memenuhi tanggung jawab profesionalnya dalam audit atas laporan keuangan. Standar ini mencakup pertimbangan mengenai kualitas profesional seperti kompetensi dan independensi, persyaratan pelaporan, dan bukti (Randal J dkk, 2011 dalam Neisia, 2008). Sedangkan para pengguna laporan keuangan berpendapat bahwa kualitas audit yang dimaksud terjadi jika auditor dapat memberikan jaminan bahwa tidak ada salah saji yang material (no material misstate-ments) atau kecurangan (fraud) dalam laporan keuangan.

3 Kualitas audit sebagai suatu kemungkinan (joint probability) dimana seorang auditor akan menemukan dan melaporkan pelanggaran yang ada dalam sistem akuntansi kliennya. Kemungkinan dimana auditor akan menemukan salah saji tergantung pada kemampuan teknikal auditor sementara tindakan melaporkan salah saji tergantung pada independensi auditor tersebut. Kualitas audit ini sangat penting karena kualitas audit yang tinggi akan menghasilkan laporan keuangan yang dapat dipercaya sebagai dasar pengambilan keputusan (De Angelo, 1981 dalam Hardiningsih, 2010). Berdasarkan Standar Profesional Akuntan Publik (SPAP), bahwa audit yang dilaksanakan auditor dapat dikatakan berkualitas jika memenuhi ketentuan atau standar auditing. Standar auditing mencakup mutu professional (professionalqualities) auditor independen, pertimbangan (judgement) yang digunakan dalam pelaksanaan audit dan penyusunan laporan auditor. Dari pengertian tentang kualitas audit diatas, maka dapat disimpulkan bahwa kualitas audit merupakan segala kemungkinan (probability) dimana auditor pada saat mengaudit laporan keuangan klien dapat menemukan pelanggaran yang terjadi dalam sistem akuntansi klien dan melaporkannya dalam laporan keuangan auditan, dimana dalam melaksanakan tugasnya tersebut auditor berpedoman pada standar auditing dan kode etik akuntan publik yang relevan. Agar integritas laporan keuangan tercapai maka perusahaan perlu menerapkan tata kelola perusahaan yang baik (Good Corporate

4 Governance). Good Corporate Governance adalah prinsip korporasi yang sehat yang perlu diterapkan dalam pengelolaan perusahaan yang dilaksanakan semata-mata demi menjaga kepentingan perusahaan dalam rangka mencapai maksud dan tujuan perusahaan. Berdasarkan definisi tersebut, nampak dengan jelas bahwa Corporate Governance merupakan upaya yang dilakukan oleh semua pihak yang berkepentingan dengan perusahaan untuk menjalankan usahanya secara baik sesuai dengan hak dan kewajibannya masing-masing (Neisia, 2008). Good Corporate Governance merupakan suatu cara untuk menjamin bahwa manajemen bertindak yang tebaik untuk kepentingan stakeholder. Pelaksanaan Good Corporate Governance menuntut adanya perlindungan yang kuat terhadap hak-hak pemegang saham minoritas. Prinsip-prinsip atau pedoman pelaksanaan Corporate Governance menunjukkan adanya perlindungan tersebut. Good Corporate Governance secara definitif merupakan sistem yang mengatur dan mengendalikan perusahaan untuk menciptakan nilai tambah (value added) untuk semua stakeholder. Menurunnya integritas laporan keuangan perusahan, memicu terjadinya kasus hukum skandal manipulasi informasi akuntansi yang secara langsung melibatkan Chief Executive Officer (CEO), komisaris, komite audit, internal auditor hingga eksternal auditor. Dengan hal ini, menyebabkan munculnya keraguan pihak masyarakat terhadap pihak internal perusahaan terutama terhadap tata kelola dan sistem kepemilikan dalam perusahaan yang tersebar secara luas

5 yang sering disebut Corporate Governance, dimana tersaji bahwa Good Corporate Governance yang baik belum diterapkan dalam perusahaan tersebut sehingga banyak direktur perusahaan yang menyalahgunakan otoritasnya dalam kegiatan operasional perusahaan. Semakin baik penerapan corporate governance yang dilakukan perusahaan maka akan diharapkan mengurangi perilaku manajemen perusahaan yang bersifat oportunistik sehingga laporan keuangan dapat disajikan dengan integritas yang tinggi, yaitu laporan keuangan yang disajikan menunjukkan informasi yang benar dan jujur. Oleh karena itu, masalah corporate governance, ternyata mengakibatkan terungkapnya kenyataan bahwa mekanisme Good Corporate Governance yang baik belum diterapkan. Penelitian yang dilakukan oleh (Nicolin, 2013), meneliti tentang pengaruh struktur corporate governance, audit tenure, dan spesialisasi industri auditor terhadap integritas laporan keuangan pada perusahaanperusahaan yang sahamnya terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada tahun 2008-2011 menyimpulkan kepemilikan saham manajerial, kepemilikan saham isntitusional, audit tenure, dan spesialisasi industri auditor tidak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap integritas laporan keuangan, kecuali komite audit dan komisaris independen memiliki pengaruh yang signifikan terhadap integritas laporan keuangan. Penelitian yang dilakukan oleh (Hardiningsih, 2010) tentang pengaruh Independensi, corporate governance yang diproksikan dengan komite audit, komisaris independen, ukuran dewan komisaris, kepemilikan

6 manajerial dan kualitas audit terhadap integritas laporan keuangan pada perusahaan yang terdaftar di bursa efek indonesia (BEI) tahun 2005-2008, menyimpulkan secara umum keseluruhan variabel tidak memiliki pengaruh terhadap integritas laporan keuangan, hanya variabel kepemilikan saham manajerial yang signifikan berpengaruh terhadap integritas laporan keuangan. Penelitian yang dilakukan (Jama an, 2008), meneliti tentangpengaruh mekanisme corporate governance, dan kualitas kantor akuntan publik terhadap integritas informasi laporan keuangan pada perusahaan yang terdaftar di bursa efek jakarta (BEJ) pada tahun 2003-2006 menyimpulkan bahwa variabel struktur corporate governance memiliki pengaruh signifikan dengan arah positif terhadap integritas laporan keuangan sedangkan spesialisasi industri auditor berpengaruh signifikan namun dengan arah negatif. Penelitian yang dilakukan(putra, 2012) meneliti tentang pengaruh independensi, mekanisme corporate governance, kualitas audit dan manajemen laba terhadap lntegritas laporan keuanganmenyimpulkan bahwa mekanisme corporate governance tidak berpengaruh terhadap integritas laporan kecuali komite audit. Penelitian yang dilakukan oleh (Agrianti, 2009) meneliti tentang analisis pengaruh karakteristik perusahaan, kualitas auditor, pergantian auditor, dan independensi auditor terhadap integritas laporan keuangan pada perusahaan yang terdaftar di bursa efek jakarta (BEJ) dan BUMN

7 pada tahun 1999-2006 meyimpulkan hasil adanya komite audit secara statistik tidak dapat mempengaruhi tinggi rendahnya earnings management tetapi ada korelasi yang menunjukan bahwa adanya komite audit maka tingkat integritas laporan keuangan juga tinggi, dan kualitas audit tidak berpengaruh signifikan terhadap integritas laporan keuangan. Penelitian yang dilakukan oleh (Gayatri, Sri, 2013) meneliti tentang pengaruh corporate governance, ukuran perusahaan dan leverage terhadap integritas laporan keuangan pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI tahun 2009-2012 menyimpulkan corporate governance berpengaruh positif signifikan terhadap integritas laporan keuangan, hanya variabel kepemilikan institusional yang tidak berpengaruh signifikan terhadap integritas laporan keuangan. Penelitian yang dilakukam oleh (Mayangsari, 2003 dalam Hardiningsih, 2010) meneliti tentang analisis pengaruh independensi, kualitas audit, serta mekanisme corporate governance terhadap integritas laporan keuangan menyimpulkan bahwa kualitas auditor dan mekanisme Good Governance tidak berpengaruh terhadap integritas laporan keuangan. Penelitian yang dilakukan oleh (Astria, 2011) meneliti tentang analisis pengaruh audit tenure, struktur corporate governance, ukuran kap terhadap integritas laporan keuanganyang menyimpulkan mekanisme Good Governance berpengaruh positif terhadap integritas laporan keuangan.

8 Penelitian yang dilakukan (Annisa, 2013) meneliti tentang pengaruh latar belakang pendidikan dewan komisaris, kepemilikan institusional, dan ukuran perusahaan terhadap integritas laporan keuangan pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di bursa efek indonesia (BEI) pada tahun 2008-2010 menyimpulkan hasil latar belakang pendidikan dewan komisaris berpengaruh positif, sedangkan kepemilikan institusional dan ukuran perusahaan tidak berpengaruh terhadap integritas laporan keuangan. Penelitian yang dilakukan oleh (Desi, 2012) meneliti tentang pengaruh kepemilikan institusional, komisaris independen, dan komite audit terhadap integritas laporan keuangan pada perusahaaan go-public yang tercatat di bursa efek indonesia (BEI) pada tahun 2006-2010 menyimpulkan kepemilikan institusional, komisaris independen, dan komite audit berpengaruh positif signifikan terhadap integritas laporan keuangan. Penelitian yang dilakukan oleh (Neisia, 2013) meneliti tentang pengaruh mekanisme Good Corporate Governancedan kualitas audit terhadap integritas laporan keuangan pada perusahaan BUMN yang menyimpulkan hasil corporate governance dan kualitas audit tidak berpengaruh terhadap integritas laporan keuangan. Penelitian ini mengacu pada penelitian yang dilakukan oleh (Desi, 2012). Penelitian ini dilakukan karena hasil penelitian sebelumnya memberikan hasil yang berbeda-beda, sehingga peneliti akan menguji

9 kembali penelitian ini. Pentingnya penelitian ini dilakukan untuk memberikan bukti mengenai pengaruh kualitas audit dan Good Governance terhadap integritas laporan keuangan dan diharapkan dapat memberikan informasi bagi penelitian selanjutnya di masa yang akan datang. Perbedaan penelitian ini dengan penelitian sebelumnya yaitu penelitian ini adalah penelitian sebelumnya menggunakan sampel penelitian pada perusahaan manufaktur di bursa efek indonesia dan laporan keuangan yang digunakan tahun 2006-2010, sedangkan penelitian ini menggunakan sampel penelitian perusahaan consumer goodsyang terdaftar di BEI selama 5 tahun dari tahun 2008 sampai dengan 2012. Penelitian ini juga menambahkan variabel kualitas audit, karena kualitas audit merupakan segala kemungkinan (probability) dimana auditor pada saat mengaudit laporan keuangan klien dapat menemukan pelanggaran yang terjadi dalam sistem akuntansi klien dan melaporkannya dalam laporan keuangan auditan, dimana dalam melaksanakan tugasnya tersebut auditor berpedoman pada standar auditing dan kodeetik akuntan publik yang relevan. Tetapi dalam menjalankan fungsinya, auditor sering mengalami konflik kepentingan dengan manajemen perusahaan. Manajemen ingin operasi perusahaan atau kinerjanya tampak berhasil, salah satunya tergambar melalui laba yang lebih tinggi dengan maksud untuk menciptakan penghargaan.

10 B. Perumusan Masalah Berdasarkan uraian pada latar belakang masalah, maka rumusan permasalahan yang akan dijadikan pokok bahasan dalam penelitian ini, yaitu : 1. Apakah kualitas audit, komite audit, komisaris independen, kepemilikan institusional secara simultan mempunyai pengaruh positif signifikan terhadap integritas laporan keuangan? 2. Apakahkualitas audit secara parsial mempunyai pengaruh negatif signifikan terhadap integritas laporan keuangan? 3. Apakah komite audit secara parsial mempunyai pengaruh positif signifikan terhadap integritas laporan keuangan? 4. Apakah komisaris independen secara parsial mempunyai pengaruh positif signifikan terhadap integritas laporan keuangan? 5. kepemilikan institusional secara parsial mempunyai pengaruh positif signifikan terhadap integritas laporan keuangan? C. Pembatasan Masalah Pembatasan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut : 1. Objek penelitian ini dibatasi hanya pada perusahaan manufaktur costumer goods yang terdaftar pada Bursa Efek Indonesia pada tahun 2008-2012.

11 2. Penelitian ini dibatasi hanya mengenai pengaruh kualitas audit, komite audit, komisaris independen dan kepemilikan institusional terhadap integritas laporan keuangan. D. Tujuan Penelitian Adapun tujuan yang ingin didapatkan dari penelitian ini adalah sebagai berikut : 1. Menguji kualitas audit, komite audit, komisaris independen dan kepemilikan institusional secara simultan berpengaruh positif signifikan terhadap integritas laporan keuangan. 2. Menguji kualitas audit secara parsial berpengaruh negatif signifikan terhadap integritas laporan keuangan. 3. Menguji komite audit secara parsial berpengaruh positif signifikan terhadap integritas laporan keuangan. 4. Menguji komisaris independen secara parsial berpengaruh positif signifikan terhadap integritas laporan keuangan. 5. Menguji kepemilikan institusional secara parsial berpengaruh positif signifikan terhadap integritas laporan keuangan.

12 E. Manfaat Penelitian Manfaat yang diharapkan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut : 1. Bagi Investor Hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai salah satu pertimbangan bagi investor dalam memutuskan untuk melakukan investasi. 2. Bagi Kreditor Hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai salah satu pertimbangan bagi kreditur dalam pengambilan keputusan pemberian pinjaman. 3. Bagi Pihak Akademis Dapat memberikan informasi dan memberikan kontribusi bagi perkembangan ilmu pengetahuan terutama penelitian yang berkaitan dengan akuntansi keuangan.