WORKSHOP PENANGANAN BENCANA GERAKAN TANAH

dokumen-dokumen yang mirip
BAB IV STUDI LONGSORAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Bencana Longsor yang Berulang dan Mitigasi yang Belum Berhasil di Jabodetabek

BAB I PENDAHULUAN. lereng, hidrologi dan hidrogeologi perlu dilakukan untuk mendapatkan desain

I. Pendahuluan Tanah longsor merupakan sebuah bencana alam, yaitu bergeraknya sebuah massa tanah dan/atau batuan menuruni lereng akibat adanya gaya

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN I-1

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

MODUL 4: MANAJEMEN BENCANA BAHAYA GERAKAN TANAH

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN I-1

BENCANA GERAKAN TANAH DI INDONESIA

L O N G S O R BUDHI KUSWAN SUSILO

INVESTIGASI GEOLOGI POTENSI LONGSOR BERDASARKAN ANALISIS SIFAT FISIK DAN MEKANIK BATUAN DAERAH KOTA BALIKPAPAN, KALIMANTAN TIMUR

Dedy Ardianto Fallo, Andre Primantyo Hendrawan, Evi Nur Cahya,

DAFTAR ISI... RINGKASAN... ABSTRACT... KATA PENGANTAR... DAFTAR GAMBAR... DAFTAR TABEL... DAFTAR LAMPIRAN... BAB I. PENDAHULUAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. atau menurunnya kekuatan geser suatu massa tanah. Dengan kata lain, kekuatan

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. jenuh air atau bidang luncur. (Paimin, dkk. 2009) Sutikno, dkk. (2002) dalam Rudiyanto (2010) mengatakan bahwa

GEOTEKNIK dan GEOMEKANIK

MEKANIKA TANAH 2 KESTABILAN LERENG. UNIVERSITAS PEMBANGUNAN JAYA Jl. Boulevard Bintaro Sektor 7, Bintaro Jaya Tangerang Selatan 15224

DISASTER NURSING AND TRAUMA HEALING. Project Observasi Potensi Bencana di Kelurahan Pongangan. Gunung Pati, Semarang, Jawa Tengah.

GEOTEKNIK TAMBANG DASAR DASAR ANALISIS GEOTEKNIK. September 2011 SEKOLAH TINGGI TEKNOLOGI NASIONAL (STTNAS) YOGYAKARTA.

BAB II STUDI PUSTAKA

Bab IV STABILITAS LERENG

penghidupan masyarakat (Risdianto, dkk., 2012).

Pemeriksaan lokasi bencana gerakan tanah Bagian 1: Tata cara pemeriksaan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

MEKANIKA TANAH (CIV -205)

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Bencana alam menimbulkan resiko atau bahaya terhadap kehidupan

BAPPEDA Kabupaten Probolinggo 1.1 LATAR BELAKANG

I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. alam tidak dapat ditentang begitu pula dengan bencana (Nandi, 2007)

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia merupakan negara yang rawan terkena bencana geologi,

Metode Analisis Kestabilan Lereng Cara Yang Dipakai Untuk Menambah Kestabilan Lereng Lingkup Daerah Penelitian...

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

PENYULUHAN PENINGKATAN KESADARAN MASYARAKAT TERHADAP TANGGAP BENCANA (KHUSUSNYA LONGSOR)

ANALISA KESTABILAN LERENG METODE SLICE (METODE JANBU) (Studi Kasus: Jalan Manado By Pass I)

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Tanah lempung adalah tanah yang memiliki partikel-partikel mineral tertentu

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian

GERAKAN TANAH DI CANTILLEVER DAN JALUR JALAN CADAS PANGERAN, SUMEDANG Sumaryono, Sri Hidayati, dan Cecep Sulaeman. Sari

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. dalam penggunaan lahan. Lahan juga diartikan sebagai Permukaan daratan

BAB I PENDAHULUAN. dengan cara menggunakan pendekatan Rock Mass Rating (RMR). RMR dapat

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang B. Rumusan Masalah

II. TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA PIKIR. Menurut seorang ilmuwan kuno yang bernama Eratosthenes Geografi berasal

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. rendah (Dibyosaputro Dalam Bayu Septianto S U. 2008). Longsorlahan

BAB I PENDAHULUAN. Bencana longsor merupakan proses alami bumi yang sering terjadi pada

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. atau tandus (Vera Sadarviana, 2008). Longsorlahan (landslides) merupakan

BAB I PENDAHULUAN. Menurut PT. Mettana (2015), Bendungan Jatigede mulai dibangun pada

Longsoran translasi adalah ber-geraknya massa tanah dan batuan pada bidang gelincir berbentuk rata atau menggelombang landai.

BAB II. METODELOGI PENELITIAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. arah bawah (downward) atau ke arah luar (outward) lereng. Material pembentuk

TINJAUAN KEEFEKTIFAN SISTEM GEOSINTETIK DIANGKUR SEBAGAI METODA PERKUATAN LERENG MELALUI UJI LAPANGAN DAN UJI MODEL LABORATORIUM TESIS MAGISTER

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

PENGARUH TINGGI GALIAN TERHADAP STABILITAS LERENG TANAH LUNAK ABSTRAK

BAB I PENDAHULUAN. Daerah Pasirmunjul, Kabupaten Purwakarta, masuk ke dalam zona

BAB III METODE PENELITIAN

Mahasiswa, Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan Institut Teknologi Nasional 2

BAB I PENDAHULUAN. kerusakan material. DAS kodil bagian tengah terdiri dari Kecamatan Bener,

PENANGANAN BENCANA GERAKAN TANAH DI INDONESIA

GERAKAN TANAH DI KAMPUNG BOJONGSARI, DESA SEDAPAINGAN, KECAMATAN PANAWANGAN, KABUPATEN CIAMIS, JAWA BARAT

BAB 8. Gerakan Tanah

Pengaruh Tension Crack (Tegangan Retak) pada Analisis Stabilitas Lereng menggunakan Metode Elemen Hingga

BELAJAR DARI TANAH LONGSOR DEWATA, KEC PASIRJAMBU, KABUPATEN BANDUNG Yunara Dasa Triana1, Imam A. Sadisun2, Hery Purnomo1

PEMETAAN DAERAH RAWAN LONGSOR LAHAN DI KECAMATAN DAU, KABUPATEN MALANG DENGAN MENGGUNAKAN PENDEKATAN GEOMORFOLOGI

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

DEFINISI. Thornbury, 1954 : Proses akibat gaya gravitasi secara langsung.

TPL 106 GEOLOGI PEMUKIMAN BERBASIS MITIGASI BENCANA

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 3 METODOLOGI. 3.1 Tinjauan Umum

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Peraturan Daerah Nomor 10 tahun 2011 Tentang Rencana Tata Ruang

II TINJAUAN PUSTAKA. Banjir

TANAH LONGSOR; merupakan salah satu bentuk gerakan tanah, suatu produk dari proses gangguan keseimbangan lereng yang menyebabkan bergeraknya massa

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. air. Melalui periode ulang, dapat ditentukan nilai debit rencana. Debit banjir

BAB I PENDAHULUAN. lempeng tektonik besar yaitu lempeng Indo-Australia, Eurasia dan Pasifik. Daerah

IDENTIFIKASI GERAKAN MASSA TERHADAP KERUSAKAN JALAN RAYA SUKOREJO-WELERI KILOMETER 6-16 KABUPATEN KENDAL

Gambar III.1. Fisiografi Jawa Barat (van Bemmelen, 1949)

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. 1.2 Maksud dan Tujuan

BAHAN AJAR. MEKANIKA BATUAN (Semester 6 / 2 SKS / TKS 1607)

Bab 3 Metodologi III TINJAUAN UMUM

PEDOMAN TEKNIS PEMETAAN ZONA KERENTANAN GERAKAN TANAH

II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian dan Batasan Longsor 2.2 Jenis Longsor

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

TINJAUAN PUSTAKA. Longsor. Gerakan tanah atau lebih dikenal dengan istilah tanah longsor adalah

BAB II KAJIAN TEORI. Menurut Arsyad (dalam Ahmad Denil Efendi 1989 : 27) Mengemukakan bahwa tanah

Jurusan Teknik Sipil Itenas No.x Vol. Xx Jurnal Online Institut Teknologi Nasional Januari 2016

BAB I PENDAHULUAN. merupakan bencana banjir dan longsor (Fadli, 2009). Indonesia yang berada di

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. adalah perbandingan relatif pasir, debu dan tanah lempung. Laju dan berapa jauh

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia, terutama Pulau Jawa. Karena Pulau Jawa merupakan bagian dari

BAB I PENDAHULUAN. Bencana geologi merupakan bencana yang terjadi secara alamiah akibat

ABSTRAK Kata Kunci : Nusa Penida, Tebing Pantai, Perda Klungkung, Kawasan Sempadan Jurang, RMR, Analisis Stabilias Tebing, Safety Factor

STUDI BIDANG GELINCIR SEBAGAI LANGKAH AWAL MITIGASI BENCANA LONGSOR

DAFTAR ISI. RINGKASAN... iv ABSTRACT... v KATA PENGANTAR... vi DAFTAR ISI... vii DAFTAR GAMBAR... x DAFTAR TABEL... xii DAFTAR LAMPIRAN...

Transkripsi:

Usaha Pemahaman terhadap Stabilitas Lereng dan Longsoran sebagai Langkah Awal dalam Mitigasi Bencana Longsoran Imam A. Sadisun* * Departmen Teknik Geologi - Institut Teknologi Bandung * Pusat Mitigasi Bencana - Institut Teknologi Bandung Kerangka Presentasi Pengertian dan Definisi Prinsip Dasar Stabilitas Lereng Proses dan Karakteristik Gerakan Massa Klasifikasi Longsoran Faktor-Faktor Penyebab Longsoran Mitigasi Bencana Longsoran WORKSHOP PENANGANAN BENCANA GERAKAN TANAH Bandung, - Desember 00 Pengertian dan Definisi Apa yang dimaksud.. dengan Longsoran? Beberapa istilah penting.. Landslide.. Slope movement.. Mass movement.. Longsoran.. Tanah longsor.. Gerakan tanah.. Gerakan massa Definisi longsoran.. is the process by which earth materials (bedrock, unconsolidated sediments and soils) are transported down slopes by gravity. - David J. Varnes, 978 : Slope movement type and process -.. the movement of a mass of rocks, debris or earth down a slope. - David M. Cruden, 99 : A simple definition of a landslide -.. perpindahan sejumlah masa batuan dan/atau tanah secara grafitasional menuju bagian bawah suatu lereng.

Prinsip Dasar Kestabilan Lereng Every slope is susceptible to slide. Gravitasi selalu mengakibatkan gaya tarik material penyusun lereng menuju ke bawah (hukum grafitasi) Friksi memberikan gaya perlawanan terhadap kecenderungan pergerakan akibat grafitasi; friksi 0 berarti material mudah sekali tergelincir Sudut lereng semakin besar, semakin besar pula kecenderungan material untuk bergerak ke bawah. Bubble Rock, Acadia National Park, Maine USA Analisis stabilitas lereng.. melakukan perhitungan untuk memeriksa tingkat keamanan terhadap kejadian longsoran pada : lereng alami lereng galian lereng timbunan Proses dalam analisis stabilitas lereng.. medeterminasi dan membandingkan tegangan geser yang terbentuk sepanjang permukaan bidang gelincir terhadap kuat gesernya atau lebih dikenal dengan faktor keamanan (factor of safety). τ FS = f τ d τ f = rata-rata kuat geser tanah/batuan τ d = rata-rata tegangan geser yang terbentuk sepanjang permukaan potensi bidang keruntuhan Analisis kestabilan lereng metode kesetimbangan batas.. Analisis kestabilan lereng metode numerik..

Proses dan Karakteristik Longsoran Karakteristik longsoran.. gangguan pada stabilitas lereng, baik tanah maupun batuan, dapat mengakibatkan LONGSORAN Unsur-unsur longsoran Number 7 8 9 0 7 8 9 0 Names Crown Main Scarp Top Head Minor Scarp Main Body Foot Tip Toe Surface of Rupture Toe of Surface of Rupture Surface of Separation Displaced Material Zone of Depletion Zone of Accumulation Depletion Depleted Mass Accumulation Flank Original Ground Surface Dimensi longsoran Vol ls = Number 7 8 πd rw Names Width of displaced mass (W d ) Width of surface of rupture (W r ) Length of displaced mass (L d ) Length of surface of rupture (L r ) Depth of displaced mass (D d ) Depth of surface of rupture (D r ) Total length (L) Length of center line (L c ) r L r Klasifikasi Longsoran Abbreviated classification of landslide Gelinciran rotasional (nendatan) Type of Movement Fall (Jatuhan) Rocks Rock fall Type of Material Predominantly Coarse Debris fall Soils Predominantly Fine Earth fall Topple (Gulingan) Rock topple Debris topple Earth topple Slide (Gelinciran) Rock slide Debris slide Earth slide Spread (Pancaran) Rock spread Debris spread Earth spread Flow (Aliran) Rock flow Debris flow Earth flow Cruden and Varnes, 99

Gelinciran bahan rombakan Jatuhan bahan rombakan Gelinciran batu Aliran tanah Aliran/rayapan (creeping) Faktor-Faktor Penyebab Longsoran Kondisi Morfologi (sudut lereng, relief, dll.) Kondisi Geologi Jenis batuan/tanah Karakteristik keteknikan batuan/tanah Proses pelapukan Bidang-bidang diskontinuitas (perlapisan, kekar, dll.) Permeabilitas batuan/tanah, Kegempaan dan volkanisme, dll. Kondisi Klimatologi (curah hujan, dll.) Kondisi Lingkungan/Tata Guna Lahan (hidrologi, vegetasi, dll) Aktivitas manusia Penggemburan tanah (pertanian/perladangan) Irigasi, dll.

Mitigasi Bencana Longsoran Mitigasi bencana merupakan titik tolak utama dari manajemen bencana. Mitigasi bencana sebagai suatu kumpulan kegiatan yang mengurangi resiko (memperkecil tingkat kerentanan dan bahaya) dari bencana. Dalam mitigasi, secara umum dapat dikelompokkan dalam mitigasi struktural (berhubungan dengan usaha-usaha rekayasa) maupun mitigasi non-struktural (bersifat nonfisik). (Direktorat Geologi Tata Lingkungan) Sosialisasi Bencana Alam Longsor kepada Masyarakat Pemantauan Longsoran Aktual (Real Time) Longsoran dapat merupakan fenomena alam biasa yang dapat tidak menempatkan ancaman apapun terhadap manuasia dan lingkungannya. Longsoran dapat dikatakan sebagai bencana apabila telah memberikan gangguan yang serius dari berfungsinya satu masyarakat, yang menyebabkan kerugian-kerugian besar terhadap jiwa (manusia), harta-benda (properti), dan lingkungannya, yang melebihi kemampuan dari masyarakat yang tertimpa bencana tersebut untuk menaggulanginya dengan hanya menggunakan sumber-sumber daya masyarakat itu sendiri. Keikutsertaan masyarakat dalam mitigasi bencana longsoran sebaiknya dilaksanakan semaksimal mungkin melalui pemberdayaan masyarakat yang bermuara community based landslide disaster management. Terima Kasih