MATERI DAN METODE. Penelitian ini telah dilakukan pada bulan September-Oktober 2013.

dokumen-dokumen yang mirip
III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini telah dilakukan pada bulan September sampai bulan Oktober

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada Februari -- Maret 2013 di unit kandang

MATERI DAN METODA. Kandang dan Perlengkapannya Pada penelitian ini digunakan dua kandang litter sebesar 2x3 meter yang

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada 25 September 17 Oktober 2012 di unit kandang

MATERI DAN METODA Waktu dan Tempat Penelitian Bahan dan Alat Penelitian Hewan Percobaan Vaksin AI-ND Pakan Kandang dan Perlengkapannya

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada Februari -- Maret 2013 di kandang percobaan

METODE PENELITIAN. Metode Penelitian

MATERI DAN METODE. Penelitian ini akan dilaksanakan selama 5 minggu dimulai dari bulan

METODE PENELITIAN Waktu dan Tempat Penelitian Bahan dan Alat

METODELOGI PENELITIAN

MATERI DAN METODE. Penelitian ini telah dilakukan di Laboratorium. Research and Development Station (UARDS) Universitas Islam Negeri Sultan

MATERI DAN METODE. Penelitian ini telah dilakukan pada bulan November - Desember 2014 di

MATERI DAN METODE di kandang Penelitian Ternak Unggas, UIN Agriculture Research and

MATERI DAN METODE. Penelitian ini telah dilakukan pada bulan Nopember sampai dengan

MATERI DAN METODE. Penelitian ini telah dilakukan pada bulan Januari-Februari 2014 di

I. MATERI DAN METODE. Pelaksanaan penelitian ini bertempat di Laboratarium UIN Agriculture Research and

BAB III. BAHAN DAN METODE PENELITIAN

MATERI DAN METODE. Penelitian ini telah dilakukan di kandang Mutiara Robani Jalan Sekuntum Gang

MATERI DAN METODE. Pelaksanaan penelitian ini bertempat di Laboratorium UIN Agriculture

METODOLOGI PENELITIAN. Tempat dan Waktu Penelitian. Bahan dan Alat Penelitian

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan pada April 2014 di kandang ayam petelur Varia Agung

I. MATERI DAN METODE. Penelitian ini telah dilakukan pada bulan April sampai dengan Mei 2015 di

BAHAN DAN METODE Waktu dan Tempat Penelitian Hewan coba Metode Penelitian 1 Isolasi dan Produksi Antigen E/S Fasciola gigantica

MATERI DAN METODE. Riau, pada bulan Maret sampai dengan Mei dalam penelitian ini adalah kandang batere sebanyak 30 set, tempat ransum dan

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di kandang closed house milik PT. Rama Jaya Farm,

METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan pada bulan Juli Oktober Pembuatan ekstrak

BAB III METODE PENELITIAN Analisis proksimat dilakukan di Laboratorium Nutrisi dan Makanan Ternak

MATERI DAN METODE. Produksi Ternak Fakultas Pertanian dan Peternakan UIN Suska Riau pada bulan

III. BAHAN DAN METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan selama 26 hari mulai 15 April--10 Mei 2014, di

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan April hingga Mei 2015.

MATERI DAN METODE. Materi

III. BAHAN DAN METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan selama 26 hari mulai 15 April--10 Mei 2014, di

METODE PENELITIAN. Waktu dan Tempat. Materi

III. METODE PENELITIAN. Desain penelitian adalah eksperimen dengan metode desain paralel.

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan April s/d Mei Bertempat di

METODE PENELITIAN. test design. Pretest adalah pengukuran kadar kolesterol total darah

BAB 3 METODE PENELITIAN

MATERI DAN METODE. Penelitian ini telah dilaksanakan pada bulan Januari 2015 di Laboratorium

BAB III MATERI DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan pada tanggal 26 Oktober sampai dengan 26

BAB III MATERI DAN METODE. Penelitian dengan judul Pengaruh Penggunaan Gathot (Ketela

BAB III MATERI DAN METODE. Penelitian dilaksanakan pada bulan April 2016 Agustus 2016 di Mateseh,

BAB III MATERI DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan sejak bulan Mei sampai dengan Juli 2016,

METODOLOGI PENELITIAN

MATERI DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan April sampai Juni 2013 di. Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Riau.

MATERI DAN METODE. Materi

BAB III MATERI DAN METODE. Penelitian dilaksanakan bulan Desember 2016 Januari Lokasi

III. BAHAN DAN METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan selama 30 hari pada 16 Maret sampai 15 April 2014,

RESPON TITER ANTIBODI PASCAVAKSINASI AVIAN INFLUENZA PADA AYAM YANG DIBERI EKSTRAK TEMULAWAK (Curcuma xanthorriza Roxb.)

III BAHAN DAN METODE PENELITIAN. Bangkok dengan betina ras petelur tipe medium keturunan pertama pada umur

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini memiliki ruang lingkup pada ilmu Farmakologi dan Biokimia.

BAB III METODE PENELITIAN. eksperimental dengan menggunakan rancangan penelitian Post Test. Randomized Control Group Design.

III. METODE PENELITIAN. Jurusan Biologi Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam. Universitas Lampung pada bulan Juni sampai Juli 2015.

BAHAN DAN METODE. Materi Penelitian

MATERI DAN METODE. Sumber : Label Pakan BR-611 PT. Charoen Pokphand Indonesia.

III. METODOLOGI PENELITIAN

BAB III MATERI DAN METODE. Penelitian dilaksanakan pada bulan Desember 2015 di kandang peternak di

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian tentang pengaruh penggunaan ampas kecap sebagai subsitusi

BAB III METODE PENELITIAN. ayam broiler terhadap kadar protein, lemak dan bobot telur ayam arab ini bersifat

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan selama 7 minggu, pada 12 Febuari--29 Maret 2012

BAB III MATERI DAN METODE. Penelitian telah dilaksanakan selama 2 bulan dari tanggal 5 Agustus

III. BAHAN DAN METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di kandang milik PT. Rama Jaya Lampung, Desa Jati

BAB III METODE PENELITIAN

MATERI DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Maret sampai Mei 2013 di

BAB III MATERI DAN METODE. Penelitian dilaksanakan selama 5 minggu pada tanggal 25 Oktober 2016

METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini telah dilaksanakan dari bulan Juli - Agustus 2012 di Desa. Alam Panjang Kecamatan Rumbio Jaya Kabupaten Kampar.

BAB IV METODE PENELITIAN. Penelitian ini adalah penelitian di bidang Ilmu Biokimia.

BAB 4 METODE PENELITIAN. Penelitian ini adalah penelitian di bidang Biokimia. pembuatan pakan. Analisis kadar malondialdehida serum dilakukan di

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian tentang pengaruh pemberian tepung keong mas (Pomacea

MATERI DAN METODE. Pelaksanaan penelitian ini telah dilakukan pada bulan Mei-Juli 2014.

III. METODE 3.1. Waktu dan Tempat 3.2. Alat dan Bahan 3.3. Tahap Persiapan Hewan Percobaan Aklimatisasi Domba

BAB III METODE PENELITIAN

2. Memberikan label pada masing-masing bahan dimana T0 sebagai control, 3. Masing-masing pati ubi kayu dan jagung dibuat dengan konsentrasi 10%

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian tentang pengaruh pemberian ekstrak etanol daun sirsak (Annona

BAB III MATERI DAN METODE. Penelitian dengan judul Kadar Kolesterol, Trigliserida, HDL dan LDL

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian tentang pengaruh pemberian ekstrak daun sirsak (Annona

III. METODE PENELITIAN. Stasiun Karantina Ikan Pengendalian Mutu dan Keamanan Hasil Perikanan

III. MATERI DAN METODE. Sultan Syarif Kasim Riau Pekanbaru pada bulan Mei 2013 sampai dengan Juni 2013.

HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB III MATERI DAN METODE. Ransum terhadap Sifat Fisik Daging Puyuh Jantan dilaksanakan bulan Juni

MATERI DAN METODE. Pekanbaru. Penelitian ini telah dilaksanakan pada bulan Mei sampai September

BAB III MATERI DAN METODE. November 2015 di Kandang Ayam Fakultas Peternakan dan Pertanian,

BAHAN DAN METODE Waktu dan Tempat Bahan dan Alat Penelitian Kandang Hewan Coba Laboratorium Histopatologi

III. METODOLOGI PENELITIAN

PERBANDINGAN UJI HI DAN ELISA UNTUK MENGUKUR MATERNAL ANTIBODI ND PADA ANAK AYAM

BAB III METODE PENELITIAN. dianalisis diambil dari kebun dijalan kartama pekanbaru riau. Sampel

BAB III MATERI DAN METODE. Penelitian mengenai frekuensi penyajian ransum yang berbeda terhadap kualitas

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian pengaruh ekstrak etanol daun sirsak (Annona muricata L.)

METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini telah dilakukan di Kandang Penelitian Laboratorium UIN. Agriculture Recearch Development Station (UARDS)

III. METODE PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan pada bulan Juli 2011 sampai September 2011 bertempat

BAHAN DAN METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan selama 3 minggu dari 02 April--23 April 2014, di

MATERI DAN METODE. Kasim Riau yang beralamat di Jl. HR. Soebrantas KM 15 Panam, Pekanbaru.

BAB IV METODE PENELITIAN

BAB IV METODE PENELITIAN. Penelitian ini adalah penelitian di bidang Farmakologi, Farmasi, dan

MATERI DAN METODE. Lokasi dan Waktu. Materi Ternak Percobaan. Kandang dan Perlengkapan

BAB III METODE PENELITIAN. dengan rancangan post test only control group design. Penelitian

BAB IV METODE PENELITIAN. Tempat : Penelitian dilakukan di Laboratorium Biologi Universitas. Pemerintah Provinsi Jawa Tengah.

BAB IV METODE PENELITIAN

MATERI DAN METODE. Materi

BAB III METODE PENELITIAN

3. METODE PENELITIAN

Transkripsi:

III. MATERI DAN METODE 3.1. Tempat dan Waktu Penelitian ini telah dilakukan pada bulan September-Oktober 2013. Pemeliharaan ayam penelitian, aplikasi ekstrak temulawak dan vaksinasi AI dilakukan di kandang ayam UIN Agricultre Research and Development Station (UARDS). Pemeriksaan laboratorik dilakukan di Laboratorium Virologi Balai Penyidikan Penyakit Veteriner (BPPV) Regional II Baso Bukittinggi. 3.2. Alat dan Bahan Alat yang digunakan meliputi kandang ayam yang dilengkapi dengan tempat pakan, tempat air minum, lampu pemanas, semprotan untuk desinfeksi, kapur dan koran bekas untuk menampung feses. Alat yang digunakan untuk pembuatan ekstrak herbal adalah timbangan, panci, pisau dan kompor. Peralatan lain yang digunakan adalah peralatan isolasi virus Avian influenza (test tube, centrifuge, spuit Terumo dosis volume 1 cc dan inkubator dengan suhu 37 0 C). peralatan untuk uji HA (Haemaglutinasi) dan HI (Haemaglutinasi Inhibisi) meliputi microplate bentuk V, mikropipet multichannel 10-50 µl dan microshaker. Bahan yang diperlukan meliputi ayam pedaging, ayam petelur (layer) dan ayam arab masing-masing sebanyak 24 ekor. Bahan lainnya adalah temulawak, dan bahan-bahan kimia untuk pemeriksaan laboratorik terhadap darah. 3.3. Metode Penelitian ini menggunakan metode eksperimental dengan desain Pre-test dan Post-test menggunakan kelompok kontrol dan penugasan random (Soendari, 23

2013). Peubah yang akan diukur dalam penelitian ini adalah titer antibodi yang meliputi : 1. Titer antibodi terhadap virus Avian influenza pada ayam ras pedaging (HI unit). 2. Titer antibodi terhadap virus Avian influenza pada ayam ras petelur (HI unit). 3. Titer antibodi terhadap virus Avian influenza pada ayam lokal (Arab) (HI unit). 3.4. Prosedur Kerja Tahapan pekerjaan dalam penelitian ini terdiri atas 1) persiapan kandang dan perlengkapannya; 2); pembuatan ekstrak temulawak 3) pemeliharaan ayam percobaan dan perlakuan; 4) koleksi spesimen darah; 5) pengiriman dan pemeriksaan laboratorik terhadap spesimen darah; dan 6) analisis data. Tahapan di atas dapat diuraikan sebagai berikut: 1. Persiapan Kandang dan Pemeliharaan Ayam Persiapan kandang perlakuan dilakukan dua minggu sebelum pelaksanaan penelitian. Lantai kandang terlebih dahulu dibersihkan dan disemprot dengan desinfektan (Rodalon) agar kandang tersebut bebas dari kuman dan bakteri. Kandang dilengkapi dengan satu tempat pakan, tempat minum dan lampu. Lantai kandang adalah kawat yang berukuran kecil dan dibuat tempat penampungan feses. Pemeliharaan ayam percobaan dan perlakuan. Setiap jenis ayam terdiri atas 24 ekor dan masing-masing dikelompokkan menjadi 2 (dua) 24

yaitu kontrol (tidak diberi ekstrak temulawak) dan perlakuan (diberi ekstrak temulawak). Prosedur yang harus dikerjakan adalah : - Ayam ras pedaging dipelihara sejak umur 20 hari. Ekstrak temulawak diberikan setiap hari sebanyak 1 ml sejak umur 21 hari hingga 28 hari dengan cara cekok. Vaksinasi AI dilakukan pada umur 28 hari. Pakan yang diberikan berasal dari PT. Charoen Pokphand Jaya Farm Tbk. tipe 311 VIVO dan air minum diberikan secara ad libitum. - Ayam ras petelur dipelihara sejak umur 40 hari. Ekstrak temulawak diberikan setiap hari sebanyak 1 ml sejak umur 43 hari hingga 50 hari dengan cara cekok. Vaksinasi AI dilakukan pada umur 50 hari. Pakan yang diberikan Pakan yang diberikan berasal dari PT. Charoen Pokphand Jaya Farm Tbk. tipe Hi-Pro-Vite medicate 521 dan air minum diberikan secara ad libitum. - Ayam lokal (Arab) dipelihara sejak umur 40 hari. Ekstrak temulawak diberikan setiap hari sebanyak 1 ml sejak umur 43 hari hingga 50 hari dengan cara cekok. Vaksinasi AI dilakukan pada umur 50 hari. Pakan yang diberikan Pakan yang diberikan berasal dari PT. Charoen Pokphand Jaya Farm Tbk. tipe Hi-Pro-Vite medicate 521 dan air minum diberikan secara ad libitum. 2. Pembuatan Ekstrak Temulawak Ekstrak temulawak dibuat di Laboratorium Patologi, Entomologi dan Mikrobiologi Fakultas Pertanian dan Peternakan UIN Sultan Syarif Kasim Riau. Ekstraksi dilakukan dengan pemanasan, yaitu dengan cara merebus 25

temulawak, dimana cara ini juga sekaligus dapat mengurangi jumlah mikroba awal (Sihombing, 2007). Untuk mendapatkan 200 ml ekstrak temulawak diperlukan 200 gr temulawak dan 300 ml aquades. Temulawak dipotong tipis-tipis kemudian dicampurkan dengan 300 ml aquades untuk direbus. Perebusan dilakukan selama 15 menit. Hasil perebusan dimasukan kedalam gelas ukur sebanyak 200 ml. Kemudian dimasukan kedalam wadah dan didinginkan. Prosedur ekstraksi temulawak sebagai berikut : Temulawak Temulawak ditimbang Dipotong tipis-tipis dan dicuci bersih Direbus selama ± 15 menit Air rebusan dipisahkan dan didinginkan Gambar 3.1. Proses Pembuatan Ekstrak Temulawak 3. Pengambilan Sampel Koleksi spesimen darah (serum) melalui vena Brachialis sebanyak 2 ml. Darah diambil menurut Ernawati et al. (2007) dengan menggunakan spuit secara aseptik lalu dibiarkan hingga terjadi pemisahan serum (dibiarkan sedikit ruang udara pada spuit), kemudian serum darah 26

dipindahkan ke dalam tabung eppendof, apabila serum darah kurang jernih maka serum tersebut perlu disentrifuse dengan kecepatan 1.500 rpm selama 10 menit. Setelah itu dilakukan inaktifasi serum dalam penangas air (waterbath) selama 20-30 menit pada suhu 56 0 C, lalu disimpan pada suhu -20 0 C sampai saat diperiksa. Jadwal koleksi serum darah ketiga jenis ayam dilakukan pada 2 (dua) minggu setelah vaksinasi. Serum dikirim ke laboratorium untuk pemeriksaan titer antibodi. 4. Uji Serologis Pemeriksaan serologis dapat dilakukan untuk mengetahui adanya pembentukan antibodi terhadap virus Avian influenza yang dapat diamati pada hari ke 7-10 pascainfeksi. Pemeriksaan serologis meliputi uji haemaglutinasi (HA) dan uji haemaglutinasi inhibisi (HI). Uji HA merupakan salah satu uji serologis yang sederhana, cepat dan sensitif untuk mendeteksi antibodi. Prinsip kerja uji ini adalah mereaksikan antibodi dengan antigen yang sesuai dengan cara serum diencerkan seri 2 kali, direaksika dengan antigen virus Avian influenza 4 HA unit, kemudian direaksikan dengan eritrosit ayam 0,5%. Uji HA dikatakan positif apabila aktivitas hemaglutinasi ditandai dengan tidak adanya titik mengalir dari sel darah merah tersebut. Satu unit HA ditentukan berdasarkan pengenceran tertinggi yang masih memberikan hemaglutinasi komplit. Hasil uji HA dikatakan negatif jika tidak terlihat adanya aktivitas hemaglutinasi pada setiap lubang pengenceran. 27

3.5. Analisis Data Data penelitian berupa titer antibodi, total leukosit dan persentase limfosit dianalisis dengan menggunakan uji t (t -test) untuk melihat perbedaan rata-rata antara kelompok kontrol dan perlakuan. Persamaman uji t tersebut sesuai dengan Riwidikdo (2008). Adapun rumus yang digunakan adalah : t = dimana nilai s diperoleh dari rumus : S = ( ) keterangan : S : Simpangan baku : Jumlah sampel pada kelompok 1 : Jumlah sampel pada kelompok 2 : Rata-rata sampel 1 : Rata-rata sampel 2 : Varian sampel 1 : Varian sampel 2 Kaidah : 1. Jika t hitung > t tabel maka H 0 ditolak, artinya terdapat perbedaan yang signifikan antara kaedah kelompok sampel. 28

2. Jika t hitung < t tabel maka H 0 diterima, artinya tidak dapat perbedaan signifikan antara kaedah kelompok sampel. 29